Oleh
: Bob Deffinbaugh
Untuk memiliki pengertian yang lebih baik atas artikel ini, sangat dianjurkan untuk membaca terlebih dahulu bagian 1 dan Kejatuhan Manusia
Minggu ini seorang sahabatku menunjukan kepadaku hikmat teguran Tuhan. Betapa mudahnya bagi Tuhan untuk melakukan koreksi atas Kain dengan membandingkan dia dengan Habel. Begitulah cara kita para orang tua kerap kali menangani disiplin anak-anak kita. Tetapi Tuhan tidak berkata “Mengapa engkau tidak menyembahku seperti yang dilakukan saudaramu Habel?” Tuhan menunjukan standard yang telah Tuhan tetapkan kepada Kain, bukan pada teladan saudaranya, Namun demikian, Kain menghubungkannya. Persembahan Kain tidak diterima; Habel diterima. Tuhan dengan lemah lembut menegur Kain dan telah menginstruksikannya bahwa cara untuk mendapatkan perkenanan-Nya adalah tunduk kepada cara ilahi dalam mendekat kepada Tuhan. Kain telah menyimpulkan bahwa solusi untuk menyingkirkan pesaingnya—adalah membunuh saudaranya.
Satu hal harus jelas.
Bukan korban persembahan yang menjadi masalah. Lebih dari itu, pada orangnya yang
berupaya untuk menyampaikan persembahan. Musa memberitahukan kepada kita,
“maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (kejadian 4:4b,5a).
“maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (kejadian 4:4b,5a).
Sumber permasalahan adalah Kain, dan simptom atau gejalanya adalah korban yang disampaikan.
Ayat 7 dipenuhi dengan implikasi-implikasi:
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."(Kejadian 4:7)
Cara untuk mengatasi depresinya adalah dengan mengubah performanya. Dia akan merasa lebih baik sebagaimana dia memang telah lebih baik. Dalam satu pemahaman bahwa Kain benar dalam hal menjadi marah atas dirinya sendiri. Dia salah dengan permusuhan terhadap saudaranya dan Tuhannya.
Jika Kain memilih untuk mengabaikan pecutan Tuhan yang lembut, biarlah dia sepenuhnya sadar akan bahaya-bahaya yang menanti. Dosa diam menantikan dia seperti seekor binatang yang meringkukan badannya. Dosa hendak mengendalikannya, tetapi Kain harus menguasai dosa[Kata-kata hampir identik atau serupa dengan Kejadian 3:16: “engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Apakah Tuhan disini sedang mengatakan bahwa godaan yang sama (atau setidaknya penggoda yang sama) dimana Hawa dan Adam gagal untuk menangkalnya kini sedang dihadapi Kain?]. Kain diperhadapkan dengan sebuah keputusan dan dimintai pertanggungjawaban atas pilihannya. Dia tidak perlu mengalah terhadap dosa, sebagaimana kita tidak semestinya, karena Tuhan selalu memberikan anugerah yang memadai untuk menangkal godaan (bandingkan dengan 1 Korintus 10:13)
Ketika
dua pria berada di tempat terbuka ( kelihatannya
disana tidak mungkin ada saksi, bandingkan dengan
Ulangan 22:25-27),
Kain telah membunuh saudaranya. Tuhan sekarang
mendatangi Kain dengan penghakiman.
"Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"(Kejadian 4:9)
Penghinaan Kain sungguh luar biasa. Tidak hanya dia berdusta dalam menyangkali apapun yang dia ketahui mengenai keberadaan Habel, dia terlihat menegur Tuhan karena pertanyaan tersebut. Bahkan ada permainan kata yang lebih sarkastik efeknya, “Aku tidak tahu. Haruskah aku menggembalakan gembala?”[ Gerhard VonRad, Genesis (Philadephia: The Westminster Press, 1972), hal. 106.]
Dasarnya adalah kutuk dalam kisah Adam dan Hawa (Kejadian 3:17). Kini bumi telah dinodai darah manusia,dan darah itu ditumpahkan oleh saudaranya. Darah itu sekarang berteriak kepada Tuhan menuntut keadilan ( Kejadian 4:10). Tuhan, karena itu, mengkonfrontasi Kain dengan dosa-dosanya. Waktu untuk bertobat telah berlalu dan kini penghukuman dikeluarkan untuk Kain oleh Hakim bumi.
Dasarnya bukan lagi pada kutuk, tetapi pada Kain.
(11) Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.(12) Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."(Kejadian 4:11-12)
Kain telah diberkati dengan sebuah “kemampuan istimewa mengelola tanah.” Dia telah berupaya untuk mendekati Tuhan melalui buah-buah kerjanya. Kini Tuhan telah mengutuk dia pada area kekuatannya dan dosa. Tidak akan lagi pernah Kain dapat mempertahankan kelangsungan dirinya dengan mengelola tanah. Meskipun Adam harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berpeluh ( Kejadian 3:19), Kain tidak dapat mempertahankan hidupnya dengan bertani. Bagi dia kutuk pada Kejadian 3 telah menjadi semakin keras. Bagi Adam bertani itu sulit; bagi Kain bertani itu membawa petaka.
Tanggapan Kain atas teguran
Tuhan yang pertama adalah kecemberutan
dan bungkam, diikuti dengan dosa. Kain tidak lagi diam kala penghukumannya
telah dinyatakan, tetapi tidak ada petunjuk pertobatan, hanya menyesal.
(13) Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.(14) Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."(Kejadian 4:13-14)
Kata-kata Kain memantikkan sesuatu yang serupa pada orang tua manapun. Pada saat seorang anak sungguh-sungguh menyesal atas ketidakpatuhannya. Pada saat yang lain dia hanya menyesal karena dia telah tertangkap basah, dan dengan pilu mengeluh kerasnya penghukuman yang harus dia terima. Semua yang Kain lakukan adalah mengulangi penghukumannya dengan pilu, dan mengekspresikan ketakutannya bahwa orang-orang akan memperlakukan dia seperti dia telah lakukan terhadap saudaranya.
Tuhan telah
menjamin Kain bahwa meskipun nyawa manusia tidak berarti baginya, Tuhan menilai
nyawa dengan tinggi. Tuhan bahkan tidak
mengizinkan darah Kain ditumpahkan untuk saat ini[ Darahnya tidak ditumpahkan hingga pada
Kejadian 9 dimana Tuhan telah menetapkan penghukuman besar. Kelihatannya penghukuman
yang lebih besar bagi Kain adalah sebuah
“hukuman seumur hidup” sebagai seorang
yang tidak punya tempat tinggal dan pengembara daripada menjatuhkan
penghukuman mati baginya]. Kita tidak dapat memastikan tentang seperti apakah persisnya tanda yang
telah ditetapkan bagi Kain. Tanda itu
bisa saja sebuah tanda yang dapat
dilihat, tetapi kelihatannya tanda itu lebih seperti semacam peristiwa yang memberikan konfirmasi bagi Kain bahwa Tuhan tidak
akan membiarkannya dibunuh.
Ayat 15 memiliki dua macam tujuan. Pertama : menjamin Kain bahwa dia tidak akan mati dalam cara yang menggenaskan di tangan manusia. Kedua: sebuah peringatan yang jelas kepada siapapun juga yang menghendaki kematiannya. Perhatikan kata-kata, "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat" (Kejadian 4:15), bukan diperkatakan untuk Kain, tetapi dari Kain. Tuhan tidak berkata, “Siapapun membunuhmu,” tetapi “Siapapun membunuh Kain.”
Sebagian kecil siisilah disampaikan dari garis Kain. Musa mengungkapkan ini, saya percaya, untuk membutikan ketidaksalehan Kain (dan keberdosaan manusia yang berlangsung pada kejatuhan) pada keturunan-keturunannya,dan berperan sebagai kontras terhadap silsilah Adam melalui Set pada Kejadian 5.
Kain berdiam di tanah Nod. Setelah kelahiran puteranya, Henokh, Kain mendirikan sebuah kota yang dinamai dengan nama anaknya. Nampaknya pendirian kota ini adalah sebuah tindakan pemberontakan melawan Tuhan, yang telah berkata bahwa dia akan menjadi seorang pelarian dan pengembara (4:12).
Ayat 15 memiliki dua macam tujuan. Pertama : menjamin Kain bahwa dia tidak akan mati dalam cara yang menggenaskan di tangan manusia. Kedua: sebuah peringatan yang jelas kepada siapapun juga yang menghendaki kematiannya. Perhatikan kata-kata, "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat" (Kejadian 4:15), bukan diperkatakan untuk Kain, tetapi dari Kain. Tuhan tidak berkata, “Siapapun membunuhmu,” tetapi “Siapapun membunuh Kain.”
Sebagian kecil siisilah disampaikan dari garis Kain. Musa mengungkapkan ini, saya percaya, untuk membutikan ketidaksalehan Kain (dan keberdosaan manusia yang berlangsung pada kejatuhan) pada keturunan-keturunannya,dan berperan sebagai kontras terhadap silsilah Adam melalui Set pada Kejadian 5.
Kain berdiam di tanah Nod. Setelah kelahiran puteranya, Henokh, Kain mendirikan sebuah kota yang dinamai dengan nama anaknya. Nampaknya pendirian kota ini adalah sebuah tindakan pemberontakan melawan Tuhan, yang telah berkata bahwa dia akan menjadi seorang pelarian dan pengembara (4:12).
Lamekh memanifestasikan
kemanusiaan di titik terendah
kemerosotan
(19) Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. (20) Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak.(21) Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.(22) Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.(23) Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;(24) sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."(Kejadian 4:19-24)
Lamekh terlihat menjadi yang pertama melenceng dari pernikahan ilahi yang ideal sebagaimana yang digambarkan dalam Kejadian 2. Satu isteri tidak cukup baginya sehingga dia mencari dua isteri, Ada dan Zila.
Kita akan berharap pada Musa untuk hanya mengecam kata-kata Lamekh. Pastilah tidak ada hal baik dapat datang dari seorang pria semacam ini. Namun demikian , dari keturunannyalah kontribusi-kontribusi sains dan pertanian berasal. Satu putera telah menjadi leluhur penggembala nomaden, yang lainnya merupakan keturunan pertama musisi, dan yang lainnya lagi merupakan pekerja metal hebat yang pertama.
Kita harus
berhenti sejenak untuk mengamati: bahkan
manusia dalam keburukannya bukanlah tanpa kemampuan untuk
menghasilkan hal yang terlihat
bermanfaat bagi umat manusia. Kita juga
harus bersegera untuk mengatakan bahwa kontribusi-kontribusi manusia dapat
dengan cepat dan mudah diadopsi untuk menghancurkan manusia. Musik dapat menarik dan memikat manusia kedalam dosa.
Keahlian-keahlian para pekerja metal
dapat digunakan untuk menghasilkan implementasi-implementasi dosa ( misal
patung-berhala, bandingkan dengan Keluaran 32:1 dan seterusnya)
Terhadap garis keturunan yang tidak saleh dari Kain merupakan sumber yang kebanyakan layak dipuji. Tetapi buah-buah nyata dosa disingkapkan dalam kata-kata Lamekh terhadap isteri-isterinya. Adam dan Hawa telah berdosa, tetapi bertobat dan iman tersirat setelah penghukuman mereka dinyatakan. Kain telah membunuh saudaranya Habel, dan meskipun dia tidak pernah bertobat sepenuhnya, tidak juga dia bisa membela perbuatan-perbuatannya.
Terhadap garis keturunan yang tidak saleh dari Kain merupakan sumber yang kebanyakan layak dipuji. Tetapi buah-buah nyata dosa disingkapkan dalam kata-kata Lamekh terhadap isteri-isterinya. Adam dan Hawa telah berdosa, tetapi bertobat dan iman tersirat setelah penghukuman mereka dinyatakan. Kain telah membunuh saudaranya Habel, dan meskipun dia tidak pernah bertobat sepenuhnya, tidak juga dia bisa membela perbuatan-perbuatannya.
Lamekh membawa
kita ke titik dalam sejarah manusia
dimana dosa tidak hanya dilakukan secara berani, tetapi secara angkuh. Dia
membanggakan pembunuhanya
terhadap isteri-isterinya. Lebih daripada ini dia telah membual bahwa dosa yang telah diperbuatnya semata terhadap adiknya,
dimana dia hanya memukulnya. Pembunuhan
ini brutal, berani,dan tanpa rasa
takut. Hal buruk dari semuanya, Lamekh
memperlihatkan sebuah penghinaan dan
pengabaian firman Tuhan :” sebab jika
Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali
lipat." (Kejadian 4:24)
Tuhan telah memperkatakan kata-kata ini untuk menjamin Kain bahwa dia tidak akan dibunuh oleh tangan manusia. Tuhan juga telah memperingatkan keseriusan akan tindakan semacam ini. Kata-kata ini dikatakan untuk mengungkapkan fakta bahwa Tuhan menghargai nyawa manusia. Lamekh telah memelintir dan menyimpangkan kata-kata tersebut saat dia memegahkan dirin ata permusuhannya yang kejam dan agresif terhadap manusia dan Tuhan. Disini manusia dengan cepat jatuh terhempas ke dasar terbawah sebuah drum!
Secercah Anugerah
(Kejadian 4:25-26)
Pada Roma bab 5, rasul Paulus telah banyak berkata mengenai kejatuhan manusia yang ada dalam Kejadian. Tetapi didalam bab yang sama ini kita menemukan kata-kata pengharapan ini: “di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Roma 5:20)
Dosa tentu saja berlimpah dalam keturunan Kain, tetapi bab ini tidak akan berakhir tanpa secercah anugerah dari Tuhan.
Tuhan telah memperkatakan kata-kata ini untuk menjamin Kain bahwa dia tidak akan dibunuh oleh tangan manusia. Tuhan juga telah memperingatkan keseriusan akan tindakan semacam ini. Kata-kata ini dikatakan untuk mengungkapkan fakta bahwa Tuhan menghargai nyawa manusia. Lamekh telah memelintir dan menyimpangkan kata-kata tersebut saat dia memegahkan dirin ata permusuhannya yang kejam dan agresif terhadap manusia dan Tuhan. Disini manusia dengan cepat jatuh terhempas ke dasar terbawah sebuah drum!
Secercah Anugerah
(Kejadian 4:25-26)
Pada Roma bab 5, rasul Paulus telah banyak berkata mengenai kejatuhan manusia yang ada dalam Kejadian. Tetapi didalam bab yang sama ini kita menemukan kata-kata pengharapan ini: “di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Roma 5:20)
Dosa tentu saja berlimpah dalam keturunan Kain, tetapi bab ini tidak akan berakhir tanpa secercah anugerah dari Tuhan.
(25) Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."(26) Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. (Kejadian 4:25-26)
Hawa telah mengharapkan keselamatan melalui anak pertamanya, Kain. Jelas tidak akan datang dari dia atau dari keturunan-keturunannya. Tidak juga dari Habel. Tetapi putera lainnya yang diberi nama Set, yang berarti “telah ditunjuk.” Tidak hanya dia adalah pengganti Habel (ayat 25), dia adalah benih yang melaluinyalah Juru selamat akan dilahirkan.
Set,juga,
memiliki seorang putera, Enos. Mulai menjadi jelas
bahwa kelepasan Adam dan Hawa diharapkan
untuk tidak terjadi dalam waktu segera, tetapi walau demikian adalah pasti. Dan demikianlah bahwa
didalam hari-hari tersebut manusia mulai “memanggil nama Tuhan” (ayat 26). Saya
mengerti ini menjadi permulaan sebuah ibadah korporat[“Karena pemanggilan nama ini menjadi
pasti merupakan ibadah publik, kita
disini telah memiliki catatan pertama mengenai ibadah bersama yang dilaksanakan
secara teratur. Ibadah pribadi dimaksudkan sebagai pendahuluan. Nilai penting besar dari ibadah bersama,
keduanya sebuah hal pribadi yang diperlukan serta juga sebagai hal pengakuan
bersama, secara cantik diikemukakan oleh
catatan ringkas ini.” Leupold, hal. 228.]. Ditengah-tengah sebuah
generasi yang jahat dan bengkok ada
sebuah sisa orang percaya yang percaya kepada Tuhan dan berpengharapan
pada keselamatan-Nya.
Kesimpulan
Perjanjian Baru adalah tafsir terbaik kita untuk bab ini dan memberitahukan kepada kita mengenai prinsip-prinsip dan aplikasi-aplikasi praktisnya.
Kisah ini tidak hanya mencatat dua pria yang hidup dimasa lampau dan jauh. Alkitabku memberitahukanku bahwa kisah ini adalah deskripsi dua cara , cara Habel dan cara Kain.
Yudas memperingatkan pembacanya-mereka yang rohaninya palsu (ayat4). Mereka tidak diselamatkan, tetapi mereka berupaya keras untuk masuk sebagai orang-orang percaya dan untuk menyesatkan iman sejati dan untuk membelokan manusia dari mengalami anugerah Tuhan. Pada ayat 11 orang-orang ini digambarkan sebagai seperti Kain. Mereka seperti Kain dalam hal bahwa mereka memberontak, bersembunyi dibawah bendera agama.
Perjanjian Baru adalah tafsir terbaik kita untuk bab ini dan memberitahukan kepada kita mengenai prinsip-prinsip dan aplikasi-aplikasi praktisnya.
Kisah ini tidak hanya mencatat dua pria yang hidup dimasa lampau dan jauh. Alkitabku memberitahukanku bahwa kisah ini adalah deskripsi dua cara , cara Habel dan cara Kain.
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. (Yudas 11)
Yudas memperingatkan pembacanya-mereka yang rohaninya palsu (ayat4). Mereka tidak diselamatkan, tetapi mereka berupaya keras untuk masuk sebagai orang-orang percaya dan untuk menyesatkan iman sejati dan untuk membelokan manusia dari mengalami anugerah Tuhan. Pada ayat 11 orang-orang ini digambarkan sebagai seperti Kain. Mereka seperti Kain dalam hal bahwa mereka memberontak, bersembunyi dibawah bendera agama.
Mari saya katakan
dengan sederhana bahwa dunia penuh
dengan agama hari ini, dan neraka akan
dipenuhi dengan para religius. Namun, ada
sebuah perbedaan substantif, antara mereka yang benar dan mereka yang religious.
Mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan adalah mereka yang, seperti Habel,
mendatangi Tuhan sebagai seorang berdosa, dan yang menangkap fakta bahwa hanya
melalui penumpahan darah Anak Domba Allah yang sempurna, Yesus Kristus, mereka
diselamatkan. Semua upaya lain untuk mendapatkan perkenanan Tuhan dengan
mempersembahkan upaya-upaya yang lahir dari tangan mereka tidak
berdampak. Cara Kain dalah sebuah keturunan yang semakin meningkat, mereka yang
ingin mendapatkan surge dengan “cara
mereka” dan bukan “cara Tuhan.
Ironi cara
Kain adalah: bahwa cara itu sudah ditandai secara jelas. Meskipun mereka
terlihat mempersembahkan perbuata-perbuatan
baik mereka kepada Tuhan, hati
mereka rusak.
(11) Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;(12) bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. (1 Yohanes 3:11-12)
Mereka yang jahat tidak dapat menghadapi mereka yang sungguh-sungguh benar. Mereka memproklamasikan mengasihi saudaranya tetapi mereka gagal untuk mempraktekannya. Tidak heran kemudian bahwa para pemimpin agama di era Yesus telah menolak Dia dan menghukumnya mati dengan pertolongan orang-orang Bukan Yahudi. Hal inilah yang dijelaskan Yohanes didalam injilnya.
(4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. … (9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (`10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.(Yohanes 1:4-5; 9-11)
Bagi mereka yang berjalan dijalan Kain ada sedikit dasar untuk berharap. Bisa jadi ada hasil-hasil yang menyesatkan dalam budaya dan teknologi, tetapi pada puncaknya pastilah mereka akan mengalami takdir Kain. Mereka harus menghabiskan hari-hari mereka jauh dari hadirat Tuhan dan mereka akan mendapatkan hari-harinya di bumi penuh dengan kesedihan dan penyesalan pada akhirnya.
(4) Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (Ibrani 11:4)
(50) supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,(51) mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. (Lukas 11:50-51)
(24) dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. (Ibrani 12:24)
Kerusuhan Mei 1998-Jakarta |
Apa yang membedakan antara Kain dan Habel adalah iman. Habel tidak percaya kepada dirinya sendiri, tetapi kepada Tuhan. Persembahan korbannya sebuah persembahan yang jauh lebih baik karena dibuktikan dalam imannya dan itu merefleksikan bahwa obyek imannya adalah Tuhan. Tidak diragukan lagi dia juga memiliki sejumlah pemahaman akan nilai pencurahan darah dari sebuah korban yang tak bersalah.
Tetapi Habel
lebih daripada sebuah contoh seorang percaya mula-mula, dia, menurut Tuhan
kita, seorang nabi. Berangkali oleh bibirnya, tetapi yang pasti oleh perbuatan-perbuatannya,
dia telah memproklamasikan kepada saudaranya cara mendatangi Tuhan. Dia juga
adalah seorang nabi dalam hal dia telah
memprediksikan kematiannya, nasib banyak orang
yang akan datang kemudian dengan sebuah kata dari Tuhan kepada orang-orang
yang tidak percaya.
Meskipun Tuhan
menghargai darah Habel yang tertumpah
karena imannya, darahnya tidak dapat dibandingkan dengan darah yang lebih
baik yang telah ditumpahkan oleh Yesus Kristus. Darah Habel adalah kesaksian untuk
imannya. Darah Kristus adalah agen pengudusan yang dengannya manusia
dibersihkan dari dosa-dosa mereka dan dilepaskan dari penghukuman kekal
pemisahan dari Tuhan. Sudahkan anda
percaya kepada darah Kristus sebagai ketetapan Tuhan, satu-satunya ketetapan
bagi dosamu? Mengapa tidak percaya pada hari ini.
Selesai
The Fruits of The Fall (Genesis 4:1-26) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment