F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 BUAH-BUAH KEJATUHAN (Bagian 2 -Selesai)



Untuk  memiliki pengertian yang lebih baik atas artikel ini, sangat dianjurkan untuk membaca terlebih dahulu bagian 1 dan  Kejatuhan Manusia

Kerusuhan London beberapa tahun lalu

Minggu ini  seorang  sahabatku menunjukan kepadaku hikmat teguran Tuhan. Betapa mudahnya bagi Tuhan untuk melakukan  koreksi atas Kain dengan membandingkan dia dengan Habel. Begitulah cara kita para orang tua kerap kali  menangani disiplin anak-anak kita. Tetapi Tuhan tidak berkata “Mengapa engkau tidak  menyembahku seperti yang dilakukan saudaramu Habel?” Tuhan menunjukan   standard yang telah Tuhan tetapkan kepada Kain, bukan pada teladan saudaranya, Namun demikian, Kain menghubungkannya. Persembahan Kain tidak  diterima; Habel diterima. Tuhan dengan lemah lembut menegur Kain dan  telah menginstruksikannya bahwa cara untuk mendapatkan perkenanan-Nya adalah tunduk kepada cara ilahi dalam mendekat kepada Tuhan. Kain telah menyimpulkan bahwa solusi untuk menyingkirkan pesaingnya—adalah membunuh saudaranya.

Satu hal harus jelas. Bukan korban persembahan  yang menjadi masalah. Lebih dari itu, pada orangnya yang berupaya untuk menyampaikan persembahan. Musa memberitahukan kepada kita,


“maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya” (kejadian 4:4b,5a).


Sumber permasalahan adalah Kain, dan simptom atau gejalanya adalah korban yang disampaikan.


Ayat 7 dipenuhi dengan implikasi-implikasi:



Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."(Kejadian 4:7)


Cara untuk mengatasi depresinya adalah dengan mengubah performanya. Dia  akan merasa lebih baik sebagaimana dia memang telah lebih baik. Dalam satu  pemahaman bahwa Kain benar dalam hal menjadi marah atas dirinya sendiri. Dia salah dengan permusuhan terhadap saudaranya dan Tuhannya.



Jika Kain memilih untuk mengabaikan pecutan Tuhan yang lembut, biarlah dia sepenuhnya sadar akan bahaya-bahaya yang menanti. Dosa  diam menantikan dia seperti seekor binatang yang  meringkukan badannya. Dosa hendak mengendalikannya, tetapi Kain harus menguasai dosa[Kata-kata hampir identik atau serupa  dengan Kejadian 3:16: “engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Apakah Tuhan disini sedang mengatakan  bahwa godaan yang sama (atau setidaknya penggoda yang sama) dimana Hawa dan Adam gagal untuk menangkalnya kini sedang dihadapi Kain?]. Kain diperhadapkan dengan sebuah keputusan dan dimintai pertanggungjawaban atas pilihannya. Dia tidak perlu mengalah terhadap dosa, sebagaimana kita tidak semestinya, karena Tuhan selalu memberikan anugerah  yang memadai untuk menangkal godaan (bandingkan dengan 1 Korintus 10:13)


Ketika dua  pria   berada di tempat terbuka  ( kelihatannya disana tidak mungkin ada saksi, bandingkan dengan Ulangan 22:25-27), Kain telah membunuh saudaranya. Tuhan sekarang  mendatangi Kain dengan penghakiman.

"Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"(Kejadian 4:9)


Penghinaan Kain sungguh luar biasa. Tidak hanya dia berdusta dalam menyangkali apapun yang dia ketahui mengenai keberadaan Habel, dia terlihat menegur Tuhan karena  pertanyaan tersebut. Bahkan ada permainan kata yang lebih sarkastik efeknya, “Aku tidak tahu. Haruskah aku  menggembalakan gembala?”[ Gerhard VonRad, Genesis (Philadephia: The Westminster Press, 1972), hal. 106.]



Dasarnya adalah kutuk dalam kisah Adam dan Hawa (Kejadian 3:17). Kini bumi telah dinodai darah manusia,dan darah itu ditumpahkan oleh saudaranya. Darah itu sekarang berteriak kepada Tuhan menuntut  keadilan ( Kejadian 4:10). Tuhan, karena itu, mengkonfrontasi Kain dengan dosa-dosanya.  Waktu untuk bertobat telah berlalu dan kini penghukuman dikeluarkan untuk Kain oleh Hakim bumi.



Dasarnya bukan lagi pada kutuk, tetapi pada Kain.

(11) Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.(12) Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."(Kejadian 4:11-12)

Kain telah diberkati dengan sebuah “kemampuan istimewa mengelola tanah.”  Dia telah berupaya untuk mendekati Tuhan melalui buah-buah kerjanya. Kini Tuhan telah mengutuk dia pada area kekuatannya dan dosa. Tidak akan lagi pernah Kain dapat mempertahankan kelangsungan  dirinya dengan  mengelola tanah. Meskipun Adam harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berpeluh ( Kejadian 3:19), Kain tidak dapat mempertahankan hidupnya dengan bertani. Bagi dia kutuk pada Kejadian 3 telah menjadi semakin keras. Bagi Adam bertani itu sulit; bagi Kain bertani itu membawa petaka.

Tanggapan Kain atas teguran Tuhan yang pertama  adalah kecemberutan dan bungkam, diikuti dengan dosa. Kain tidak lagi diam kala penghukumannya telah dinyatakan, tetapi tidak ada petunjuk pertobatan, hanya menyesal.

(13) Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.(14) Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."(Kejadian 4:13-14)



Kata-kata Kain memantikkan sesuatu yang serupa  pada orang tua manapun. Pada saat seorang anak sungguh-sungguh menyesal atas ketidakpatuhannya. Pada saat yang lain dia   hanya menyesal karena dia telah tertangkap basah, dan  dengan pilu mengeluh kerasnya penghukuman yang  harus dia terima. Semua yang Kain lakukan adalah  mengulangi penghukumannya dengan pilu, dan mengekspresikan ketakutannya bahwa orang-orang akan  memperlakukan dia seperti dia telah lakukan terhadap saudaranya.


Tuhan telah menjamin Kain bahwa meskipun  nyawa  manusia tidak berarti baginya, Tuhan menilai nyawa  dengan tinggi. Tuhan bahkan tidak mengizinkan darah Kain ditumpahkan untuk saat ini[ Darahnya tidak ditumpahkan hingga pada Kejadian 9  dimana Tuhan telah menetapkan  penghukuman besar. Kelihatannya penghukuman yang lebih besar bagi Kain adalah  sebuah “hukuman seumur hidup” sebagai seorang  yang tidak punya tempat tinggal dan pengembara daripada menjatuhkan penghukuman mati baginya]. Kita tidak dapat memastikan tentang  seperti apakah persisnya tanda  yang  telah ditetapkan bagi Kain. Tanda itu  bisa saja sebuah  tanda yang dapat dilihat, tetapi kelihatannya tanda itu lebih seperti semacam  peristiwa yang  memberikan konfirmasi bagi Kain bahwa Tuhan tidak akan membiarkannya dibunuh.




Ayat 15 memiliki dua macam tujuan. Pertama : menjamin Kain bahwa dia tidak akan mati dalam cara yang menggenaskan di tangan manusia. Kedua: sebuah peringatan yang jelas  kepada siapapun juga  yang  menghendaki kematiannya. Perhatikan kata-kata, "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat" (Kejadian 4:15), bukan diperkatakan  untuk  Kain, tetapi dari Kain. Tuhan tidak berkata, “Siapapun membunuhmu,” tetapi  “Siapapun membunuh Kain.”



Sebagian kecil  siisilah disampaikan  dari garis Kain. Musa mengungkapkan ini, saya percaya, untuk membutikan ketidaksalehan Kain (dan keberdosaan manusia yang berlangsung pada kejatuhan) pada keturunan-keturunannya,dan  berperan  sebagai kontras terhadap silsilah Adam melalui Set  pada Kejadian 5.


Kain berdiam di tanah Nod. Setelah kelahiran puteranya, Henokh, Kain mendirikan sebuah kota yang dinamai dengan nama anaknya. Nampaknya pendirian kota ini adalah sebuah tindakan  pemberontakan  melawan Tuhan, yang telah berkata bahwa dia akan menjadi seorang pelarian dan pengembara (4:12).

Lamekh memanifestasikan kemanusiaan di titik terendah  kemerosotan


(19) Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. (20) Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak.(21) Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.(22) Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.(23) Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;(24) sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."(Kejadian 4:19-24)


Lamekh terlihat menjadi yang  pertama melenceng dari pernikahan ilahi yang ideal sebagaimana yang digambarkan dalam Kejadian 2. Satu isteri tidak cukup baginya sehingga dia mencari dua isteri, Ada dan Zila.



Kita akan berharap pada Musa untuk hanya mengecam kata-kata Lamekh. Pastilah tidak ada hal baik dapat datang dari seorang pria semacam ini.  Namun demikian , dari keturunannyalah kontribusi-kontribusi sains dan pertanian berasal. Satu putera telah menjadi leluhur  penggembala nomaden, yang lainnya  merupakan keturunan pertama musisi, dan  yang lainnya lagi  merupakan  pekerja  metal  hebat yang  pertama.


Kita harus berhenti sejenak untuk mengamati: bahkan  manusia dalam keburukannya bukanlah tanpa kemampuan untuk menghasilkan  hal yang terlihat bermanfaat bagi umat  manusia. Kita juga harus bersegera untuk mengatakan bahwa kontribusi-kontribusi manusia dapat dengan cepat dan mudah diadopsi untuk menghancurkan manusia. Musik dapat   menarik dan memikat manusia kedalam dosa. Keahlian-keahlian para  pekerja metal dapat digunakan untuk menghasilkan implementasi-implementasi dosa ( misal patung-berhala, bandingkan dengan Keluaran 32:1 dan seterusnya)



Terhadap garis keturunan yang tidak saleh  dari Kain merupakan sumber  yang kebanyakan  layak dipuji. Tetapi buah-buah nyata dosa  disingkapkan dalam kata-kata Lamekh terhadap isteri-isterinya. Adam dan Hawa telah berdosa, tetapi bertobat dan iman tersirat  setelah  penghukuman mereka dinyatakan. Kain telah membunuh saudaranya Habel, dan meskipun dia tidak pernah bertobat sepenuhnya,  tidak  juga dia bisa  membela  perbuatan-perbuatannya.


Lamekh membawa kita  ke titik dalam sejarah manusia dimana dosa tidak hanya dilakukan secara berani, tetapi secara angkuh. Dia  membanggakan  pembunuhanya terhadap isteri-isterinya. Lebih daripada ini dia telah membual bahwa dosa   yang telah diperbuatnya semata terhadap adiknya, dimana dia hanya memukulnya.  Pembunuhan ini brutal, berani,dan  tanpa rasa takut.  Hal buruk dari semuanya, Lamekh memperlihatkan sebuah  penghinaan dan pengabaian  firman Tuhan :” sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat." (Kejadian 4:24)



Tuhan telah memperkatakan kata-kata ini  untuk menjamin Kain bahwa dia tidak akan dibunuh oleh tangan manusia.  Tuhan juga telah memperingatkan keseriusan akan tindakan semacam ini. Kata-kata ini dikatakan untuk mengungkapkan fakta bahwa Tuhan menghargai nyawa manusia. Lamekh telah memelintir dan menyimpangkan kata-kata tersebut  saat dia memegahkan dirin ata permusuhannya yang kejam dan agresif terhadap manusia dan Tuhan. Disini manusia dengan cepat jatuh terhempas ke dasar terbawah sebuah drum!




Secercah Anugerah
(Kejadian 4:25-26)


Pada  Roma bab 5, rasul Paulus telah banyak berkata  mengenai kejatuhan manusia yang ada dalam Kejadian. Tetapi didalam bab yang sama ini kita menemukan kata-kata pengharapan ini: “di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah” (Roma 5:20)



Dosa tentu saja berlimpah dalam  keturunan Kain, tetapi bab ini tidak akan berakhir tanpa secercah anugerah dari Tuhan.

(25) Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."(26) Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN. (Kejadian 4:25-26)


Hawa telah  mengharapkan keselamatan melalui anak pertamanya, Kain. Jelas tidak akan datang dari dia atau dari keturunan-keturunannya. Tidak juga dari Habel. Tetapi putera lainnya yang diberi nama Set, yang berarti “telah ditunjuk.” Tidak hanya dia adalah pengganti Habel (ayat 25), dia adalah benih yang melaluinyalah Juru selamat akan dilahirkan.


Set,juga, memiliki seorang putera, Enos. Mulai  menjadi jelas bahwa kelepasan Adam dan  Hawa diharapkan untuk tidak terjadi dalam waktu segera, tetapi walau demikian adalah  pasti. Dan demikianlah bahwa didalam hari-hari tersebut manusia mulai “memanggil nama Tuhan” (ayat 26). Saya mengerti ini menjadi permulaan sebuah ibadah korporat[“Karena pemanggilan nama ini menjadi pasti merupakan ibadah  publik, kita disini telah memiliki catatan pertama mengenai ibadah bersama yang dilaksanakan secara teratur. Ibadah pribadi dimaksudkan sebagai pendahuluan.  Nilai penting besar dari ibadah bersama, keduanya sebuah hal pribadi yang diperlukan serta juga sebagai hal pengakuan bersama, secara cantik diikemukakan  oleh catatan ringkas ini.” Leupold, hal. 228.]. Ditengah-tengah sebuah generasi yang jahat dan bengkok ada  sebuah sisa orang percaya yang percaya kepada Tuhan dan berpengharapan pada keselamatan-Nya.


Kesimpulan


Perjanjian Baru  adalah  tafsir terbaik kita  untuk  bab ini dan memberitahukan kepada kita mengenai prinsip-prinsip dan aplikasi-aplikasi praktisnya.



Kisah ini tidak hanya mencatat dua pria yang hidup dimasa lampau dan jauh. Alkitabku memberitahukanku bahwa  kisah ini adalah deskripsi dua  cara , cara  Habel dan cara Kain.



Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah. (Yudas 11)


Yudas memperingatkan pembacanya-mereka yang  rohaninya palsu (ayat4). Mereka tidak diselamatkan, tetapi mereka berupaya keras untuk  masuk sebagai orang-orang percaya dan untuk  menyesatkan iman sejati dan untuk  membelokan manusia dari mengalami  anugerah Tuhan. Pada ayat 11 orang-orang ini digambarkan sebagai   seperti Kain. Mereka seperti Kain dalam hal bahwa mereka memberontak, bersembunyi dibawah bendera agama.


Mari saya katakan dengan sederhana bahwa  dunia penuh dengan agama  hari ini, dan neraka akan dipenuhi dengan para  religius. Namun, ada sebuah perbedaan substantif, antara mereka yang benar dan mereka yang religious. Mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan adalah mereka yang, seperti Habel, mendatangi Tuhan sebagai seorang berdosa, dan yang menangkap fakta bahwa hanya melalui penumpahan darah Anak Domba Allah yang sempurna, Yesus Kristus, mereka diselamatkan. Semua upaya lain untuk mendapatkan perkenanan Tuhan dengan mempersembahkan  upaya-upaya  yang lahir dari tangan mereka tidak berdampak. Cara Kain dalah sebuah keturunan yang semakin meningkat, mereka yang ingin mendapatkan  surge dengan “cara mereka” dan bukan “cara Tuhan.

Ironi cara Kain adalah: bahwa cara itu sudah ditandai secara jelas. Meskipun mereka terlihat mempersembahkan perbuata-perbuatan  baik mereka  kepada Tuhan, hati mereka rusak.

(11) Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;(12) bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. (1 Yohanes 3:11-12)


Mereka yang jahat tidak dapat menghadapi mereka yang sungguh-sungguh  benar. Mereka memproklamasikan mengasihi saudaranya tetapi  mereka gagal untuk mempraktekannya. Tidak   heran kemudian bahwa para pemimpin agama di era Yesus telah menolak Dia dan  menghukumnya mati dengan pertolongan orang-orang Bukan Yahudi.  Hal inilah yang dijelaskan Yohanes didalam injilnya.



(4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. (5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. … (9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. (`10) Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. (11) Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.(Yohanes 1:4-5; 9-11)


Bagi mereka  yang  berjalan dijalan Kain ada sedikit dasar untuk berharap.  Bisa jadi ada hasil-hasil  yang menyesatkan dalam budaya dan teknologi, tetapi pada puncaknya pastilah mereka akan mengalami takdir Kain. Mereka harus menghabiskan hari-hari mereka jauh dari hadirat  Tuhan dan mereka akan mendapatkan hari-harinya di bumi penuh dengan kesedihan dan penyesalan pada akhirnya.


(4) Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (Ibrani 11:4)



(50) supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,(51) mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. (Lukas 11:50-51)



(24) dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. (Ibrani 12:24)
Kerusuhan Mei 1998-Jakarta


Apa  yang membedakan antara Kain dan Habel adalah iman. Habel  tidak percaya kepada dirinya sendiri, tetapi kepada Tuhan. Persembahan korbannya  sebuah persembahan yang jauh lebih baik karena dibuktikan dalam imannya dan itu  merefleksikan bahwa obyek imannya  adalah Tuhan. Tidak diragukan lagi dia  juga  memiliki sejumlah pemahaman akan nilai pencurahan darah dari sebuah korban yang tak  bersalah.

Tetapi Habel lebih daripada sebuah contoh seorang percaya mula-mula, dia, menurut Tuhan kita, seorang nabi. Berangkali oleh bibirnya, tetapi yang pasti oleh perbuatan-perbuatannya, dia telah memproklamasikan kepada saudaranya cara mendatangi Tuhan. Dia juga adalah  seorang nabi dalam hal dia telah memprediksikan kematiannya,  nasib  banyak orang  yang akan datang kemudian dengan sebuah kata dari Tuhan kepada orang-orang yang tidak percaya.



Meskipun Tuhan menghargai darah Habel yang  tertumpah karena  imannya, darahnya tidak  dapat dibandingkan dengan darah yang lebih baik yang telah ditumpahkan oleh Yesus Kristus. Darah Habel adalah kesaksian untuk imannya. Darah Kristus adalah agen pengudusan yang dengannya manusia dibersihkan dari dosa-dosa mereka dan dilepaskan dari penghukuman kekal pemisahan  dari Tuhan. Sudahkan anda percaya kepada darah Kristus sebagai ketetapan Tuhan, satu-satunya ketetapan bagi dosamu? Mengapa tidak percaya pada hari ini.

Selesai
 

The Fruits of The Fall (Genesis 4:1-26) | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora






No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9