Lebih banyak
lagi bukti yang dimunculkan pada hari ketiga
pengadilan terhadap para pemimpin
City Harvest Church terkait kasus penyalahgunaan, dimana para mantan manajer keuangan Serina Wee dan Sharon
Tan yang menjadi bagian dari enam
pemimpin yang dituduh berupaya
menghindari pemeriksaan atas transaksi-transaksi yang mereka lakukan.
Media lokal melaporkan dengan mengutip dari sebuah surat elektronik yang dikirimkan oleh Wee kepada Tan, dimana Wee mengatakan bahwa dia ingin menjamin kepentingan-kepentingan Advante Consulting, sebuah firma yang dia kelola dengan kedudukannya sebagai direktur, yang dilindungi dengan memastikannya tidak disebutkan dalam transaksi-transaksi apapun sehingga “para auditor tidak akan menyalahkan kami (Advante).”
Media lokal melaporkan dengan mengutip dari sebuah surat elektronik yang dikirimkan oleh Wee kepada Tan, dimana Wee mengatakan bahwa dia ingin menjamin kepentingan-kepentingan Advante Consulting, sebuah firma yang dia kelola dengan kedudukannya sebagai direktur, yang dilindungi dengan memastikannya tidak disebutkan dalam transaksi-transaksi apapun sehingga “para auditor tidak akan menyalahkan kami (Advante).”
Bukti dari
surat elektronik (surel) lainnya dari Wee kepada direktur Firna, Wahju Hanafi diberitakan
memperlihatkan permintaan Wee kepada Wahju untuk menyelesaikan sejumlah transaksi dalam waktu “ paling cepat
yang paling mungkin” dengan tujuan mencegah bank untuk memunculkan berbagai pertanyaan.
Menanggapi permintaan ini, Wahju sebagaimana telah dilaporkan, telah mengirimkan kepada Wee, Chew Eng Han dan mantan asisten akuntan Angie Koh yang telah menyampaikan kesaksiannya untuk kali pertama pada Senin lalu, dia mengatakan, “ Semua biaya-biaya ini harus dikaitkan pada Xtron atau apapun juga nama perusahaan itu. Kami hanyalah instrument untuk memungkinkan hal itu terjadi.”
Juga
mengemuka pada pengadilan hari ketiga adalah
fakta bahwa gereja CHC telah membayar sekitar 6 juta dolar kepada Justin
Herz, pemilik JH Music, sebuah rumah produksi Amerika dan promotor bagi album
dan single pertama berbahasa Inggris Sun Ho, isteri pendiri City
Harvest, Kong Hee.
Jumlahnya
dilaporkan ada dalam daftar dengan tajuk “additional JH needs” (
keperluan-keperluan tambahan JH) dalam sebuah lampiran surel yang telah dikirimkan Wee pada 2009.
Surel yang dikirimkan oleh Koh kepada Wahju juga
diungkapkan, dimana dia menginstruksikan Wahju untuk menyelesaikan serangkaian
transaksi yang memungkinkan uang dapat sampai kepada Herz
dalam jangka waktu dua minggu.
Ditanyakan mengenai hal ini oleh penuntut umum, Koh mengatakan dia “tidak dapat mengingat” apa yang Herz harus lakukan dengan penarikan bond-bond dari Firna, yang mana transaksi-transaksi yang dipertanyakan itu telah dikaitkan.
Pada Rabu lalu, mantan Akuntan CHC Lai Bao Ting merupakan saksi pertama yang berdiri di pengadilan untuk persidangan melawan pendiri mega church Kong Hee dan lima pemimpin gereja lainnya yang dituduh telah melakukan penyalahgunaan dana-dana gereja.
Dalam salah
satu rangkaian tuduhan-tuduhan, Kong Hee, Tan Ye Peng, Chew Eng Han, Serina Wee
Gek Yin, Tan Shao Yuen Sharon dan Lam Leng Hung (dikenal sebagai John Lam) didakwa melakukan tindak kriminal Pelanggaran Kepercayaan karena secara tidak
jujur menyalahgunakan 24 juta dolar dana
pembangunan gedung gereja untuk mendanai karir musik isteri Kong, Sun Ho.
Dalam
rangkaian tuduhan lainya, Chew, Tan Ye
Peng, Sharon Tan dan Wee dikatakan telah
melakukan pengalihan sekitar 26 juta dolar dana-dana gereja dengan
menyalurkanya sejumlah tersebut ke Xtron
Productions dan PT First National Glassware (Firna) sebagai investasi-investasi bond. Hal ini dituduhkan
untuk menutupi “transaksi-transaksi palsu”
pada apa yang menjadi tuduhan
pada rangkaian dakwaan pertama.
Lai, seorang
mantan akuntan yang telah bergabung dengan CHC pada Februari 2006, telah
diperiksa oleh deputi penuntut umum Tan
Kiat Pheng selama sesi siang- sore hari.
Pengadilan telah mendengar bahwa Lai, yang telah dilaporkan kepada para manajer Wee dan Sharon Tan, telah terlibat dalam transaksi-transaksi tercatat antara CHC dan Xtron Productions Pte Ltd. Dalam serangkaian surel dia juga akan mengundurkan diri dari posisi sebagai representatif Xtron Productions walaupun dia bukan seorang staf perusahaan itu. Dia telah menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan dia telah diminta untuk menolong mengelola rekening-rekening Xtron.
Selama diperiksa, DPP Tan telah ditanyai apakah dia memahami masalah-masalah yang diangkat oleh auditor eksternal Sim Guan Seng—Sim telah memeriksa hubungan dekat gereja dengan pihak ketiga Xtron Productions, sebuah bisnis manajemen keartisan yang digunakan untuk mengelola karir Sun Ho, serta juga investai gereja di AMAC Capital Partners, sebuah perusahan yang dimiliki oleh mantan anggota jemaat, Chew Eng Han.
Berbicara dengan suara lembut Lai, yang mengenakan sebuah topi marun dan celana panjang hitam , menjawab “tidak”, Dalam pernyataan yang telah dipersiapkan sebelumnya, dia mengatakan ada situasi-situasi dimana dia menjalankan instruksi-instruksi manajernya (Sharon Tan) untuk mencatat transaksi-transaksi yang mencakup jutaan dolar ke perusahaan-perusahaan seperti Xtron.
Dalam
pernyataan pembukaan, penuntut utama Mavis Chionh telah memperlihatkan
bahwa dana-dana pembangunan gereja
berasal dari donasi-donasi jemaat gereja
untuk sebuah kampanye yang secara khusus ditargetkan untuk mendukung
pembangunan sebuah gedung gereja baru.
Juga
berdasarkan pada sebuah fakta-fakta pernyataan yang telah diakui, dewan manajemen
CHC secara publik-terbuka mengatakan bahwa tidak satupun dana gereja telah digunakan
untuk mempromosikan karir Ho.
Akan tetapi, penuntut telah menyatakan bahwa bukti akan menunjukan bahwa enam tertuduh telah bersekongkol untuk menguangkan apa yang diduga sebagai investasi bond yang melalui ini 13 juta dolar dana gereja telah disalahgunakan untuk karir Ho dan 11 juta dolar telah digunakan untuk tujuan yang sama terkait dengan penggunaan pribadi Wahju Hanafi.
Akan tetapi, penuntut telah menyatakan bahwa bukti akan menunjukan bahwa enam tertuduh telah bersekongkol untuk menguangkan apa yang diduga sebagai investasi bond yang melalui ini 13 juta dolar dana gereja telah disalahgunakan untuk karir Ho dan 11 juta dolar telah digunakan untuk tujuan yang sama terkait dengan penggunaan pribadi Wahju Hanafi.
Penuntutan
telah menekankan adalah immaterial
apakah tertuduh telah meyakini bahwa upaya promosi karir musik
Ho akan membawa keberatan-keberatan yang
lebih luas pada CHC.
“Pertanyaannya
adalah apakah pengalihan uang pembangunan gereja ke pembiayaan karir musiknya, dilakukan dengan yang diduga investasi-investasi bond, telah merupakan sebuah penggunaan yang
terotorisasi dalam penggunaan Dana Pembangunan Gereja,”ujar jaksa
Jaksa juga telah menunjukan bahwa “legitimasi teologis” penggunaan karir musik Ho sebagai sebuah sarana penginjilan bukanlah isu pada persidangan dan tidak relevan terhadap tuduhan-tuduhan yang didakwakan pada para tertuduh.
Jaksa juga telah menunjukan bahwa “legitimasi teologis” penggunaan karir musik Ho sebagai sebuah sarana penginjilan bukanlah isu pada persidangan dan tidak relevan terhadap tuduhan-tuduhan yang didakwakan pada para tertuduh.
Terkait
dengan rangkaian dakwaan-dakwaan
kedua, penuntutan telah menuduhkan bahwa
empat orang telah dituduh atas aspek kasus persekongkolan
untuk mempengaruhi penguangan atas bond-bond palsu “dengan menyalahgunakan
sejumlah dana berikutnya yang totalnya sekitar 26,6 juta dolar uang CHC.”
Penuntutan mengatakan bahwa tertuduh dengan sengaja menipu para auditor CHC dan memalsukan transaksi kedealam rekening-rekening CHC yang telah dibuat. Ini dikatakan telah terjadi pada 2009.
Sebagai kesimpulan, penuntutan mengatakan bahwa bukti akan memperlihatkan bahwa “para pelanggar merupakan bagian dari sebuah skema yang secara sengaja telah direncanakan, secara cermat, dan secara hati-hati telah dieksekusi dimana telah berlangsung dalam sebuah periode yang panjang dan telah melibatkan pergerakan jutaan dolar.”
sg.news.yahoo | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment