Salah satu tertuduh, Chew Eng Han,adalah ipar direktur of Xtron Koh Siow Ngea. (Photo: Ernest Chua, TODAY) |
Hari keempat persidangan yang melibatkan enam pemimpin gereja City Harvest Church memperlihatkan penuntut berupaya mengkonstruksikan hubungan yang rumit antara gereja dan Xtron Productions.
Koh Siow Ngea, direktur Xtron Productions, telah menyampaikan kesaksian bahwa City Harvest Church telah mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Pada hari keempat persidangan ini , Koh mengatakan kepada persidangan bahwa banyak keputusan kunci telah dibuat oleh gereja. Enam pemimpin gereja, termasuk pendiri Kong Hee, dituduh dengan beragam tindak kriminal pelanggaran kepercayaan.
Lima dari enam pemimpin gereja tersebut telah dituduh menggunakan 24 juta dolar dana pembangunan gereja untuk melejitkan karir musik Sun Ho. Sun Ho adalah isteri Kong Hee.
Empat dari enam pemimpin kemudian dikatakan telah menggunakan 26 juta dolar lagi dana gereja untuk menutupi jumlah yang pertama, serta juga memalsukan rekening-rekening.
Siapa yang memegang kendali atas Xtron Productions, yang menangani karir musik Sun Ho?
Ini adalah pertanyaan kunci yang telah diangkat oleh penuntut pada Selasa kemarin.
Dalam sebuah langkah untuk mengkonstruksikan hubungan-hubungan kompleks dan kesepakatan-kesepakatan antara gereja dengan Xtron, penuntut Christopher Ong memeriksa berbagai kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat antara dua pihak.
Pertama-menunjukan Tuan Koh sebagai direktur Xtron
Koh juga
adalah ipar dari tertuduh Chew Eng Han.
Koh, seorang
anggota gereja tersebut selama 16 tahun, adalah seorang anggota dewan gereja
dari Juli 2007 sampai dengan Juli 2008, serta juga anggota dari komite investasi gereja dari
Februari sampai dengan Juli 2008.
Koh telah mengundurkan diri dari posisi-posisi dalam gereja pada Juli 2008 untuk menjadi direktur Xtron tanpa gaji, atas ajakan tertuduh Tan Ye Peng.
Koh telah mengundurkan diri dari posisi-posisi dalam gereja pada Juli 2008 untuk menjadi direktur Xtron tanpa gaji, atas ajakan tertuduh Tan Ye Peng.
Ketika
ditanyai kenapa seseorang dari gereja melakukan penunjukan itu, Koh menjawab, “Seseorang harus
mengangkat saya.”
Dia kemudian menanyakan Ong mengapa gereja tidak dapat menunjuk dia sebagai direktur Xtron, sebelum menambahkan bahwa dia tidak yakin mengapa harus gereja melakukannya pertama-tama.
Apa
yang menambahkan pada kerumitan situasi
adalah: bahwa Xtron, sebuah rumah produksi, diantara lainnya, telah diregistrasikan pada Juni 2003 oleh Chew Eng
Han, John Lam dan isteri Chew, Chong Lay Choo.
Ketiganya,
masing-masing memiliki saham pada perusahaan pada
nilai 1 dolar Singapura.
Pada 2008, Xtron telah menerbitkan 6.000.006 lembar saham pada nilai 1dolar setiap lembar dan firma tersebut dikelola secara setara oleh direktur-direkturnya yaitu Choong Kar Weng dan Koh.
Pada 2008, Xtron telah menerbitkan 6.000.006 lembar saham pada nilai 1dolar setiap lembar dan firma tersebut dikelola secara setara oleh direktur-direkturnya yaitu Choong Kar Weng dan Koh.
Terkait dengan penunjukan staf sepenuh waktu di Xtron, pengadilan telah mendengarkan anggota dewan gereja,
Suraj, telah menyampaikan perkataan akhirnya.
Namun Koh mengatakan bahwa dia tidak mengetahui perihal ini.
Namun Koh mengatakan bahwa dia tidak mengetahui perihal ini.
Terkait
dengan status financial Xtron, Koh mengakui bahwa dia hanya terlibat ketika
keputusan-keputusan besar dibuat.
Ketika ditanyakan seberapa pentingnya gereja sebagai klien Xtron, dia mengatakan “ cukup penting.”
Gereja telah menyumbang 97 persen bagi bisnis Xtron pada 2008.
Sekalipun
membuat kerugian yang jumlahnya mencapai jutaan dolar pada tahun finansial 2007 dan 2008, Koh
mempertahankan perusahaan tersebut, dengan
mengatakan bhawa itu adalah bisnis yang layak.
Dia menambahkan bahwa perusahaan akan selalu mendapatkan dukungan dari gereja, sebab Xtron melayani visi CHC.
Pengadilan
juga telah mendengar bahwa gereka telah membuat keputusan-keputusan lain
seperti pembelian satu unit di River Walk pada Juli 2008 senilai 17,5 juta
dolar, dan menyewa venue-venue untuk ibadah-ibadah gereja senilai sekitar 46
juta dolar.
Penuntut menuduh bahwa Xtron semata sebuah instrumen yang telah digunakan oleh tertuduh untuk memfasilitasi “ investasi-investasi saham bodong” dan transaksi-transaksi yang “diputar-putar” untuk memajukan karir bernyanyi Sun Ho.
channelnewsasia.com | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment