Pada 1999, Rosaria Champagne Butterfield adalah seorang professor tetap di Syracuse University,
seorang skeptik terhadap segala hal yang bertalian dengan Kekristenan, dan seorang
yang terlibat dalam hubungan lesbian
berkomitmen. Kekhususan akademiknya adalah Queer Theory, sebuah bentuk postmo studi-studi gay dan lesbian.
Kini, Butterfield adalah seorang ibu dari empat orang anak, seorang ibu rumah tangga, dan seorang isteri pastor Presbiterian bernama Kent. Mereka tinggal di Durham, Carolina Utara.
Dia bukanlah orang yang kelihatannya bakalan menjadi orang percaya. Dan dalam sebuah episode podcast di Authorson The Line, Butterfiled membagikan kisah konversinya dari seorang lesbian radikal menjadi seorang Kristen yang telah ditebus. Ini adalah sebuah kisah yang melibatkan seorang pastor, sebuah gereja yang sangat biasa, dan sebuah Alkitab.
“Saya telah berusaha
untuk membuang Alkitab dan semua pengajarannya kedalam tempat sampah—saya
sungguh-sungguh mencobanya,” ujarnya. “Tetapi
saya tetap membacanya, membaca Alkitab bukan hanya untuk kesenangan, tetapi
membacanya karena aku terlibat dalam sebuah program riset yang berupaya menyanggah hak agama dari sebuah perspektif
feminis….Setelah saya membaca Alkitab secara keseluruhan untuk kali yang kedua
atau ketiga, berangkali keempat sesuatu mulai terjadi. Alkitab menjadi lebih
besar didalam diriku daripada aku. Dan Alkitab secara absolut memenuhi
duniaku. Saya berupaya sungguh-sungguh melawannya. Dan kemudian pada
satu Minggu pagi, tidak beda dengan Minggu pagi lainnya, saya bangun dari tempat tidur kekasih lesbianku, dan satu jam
kemudian aku duduk di sebuah bangku gereja. Saya pergi kesana merupakan fakta yang sangat menyolok bahwa saya
tidak cocok ada di sana. Tetapi aku benar-benar harus berhadap-hadapan dengan
Tuhan satu ini.”
Dan dia telah berhasil.
Dan dia telah berhasil.
Dengan menerima Yesus yang biblikal, dia telah mendapatkan dirinya sendiri “seorang lajang eks lesbian dengan PhD yang kini telah mati,” kata-kata yang dia
gunakan dalam bukunya berjudul TheSecret Thoughts of an Unlikely Convert:An English Professor’s Journey Into Christian Faith (26)
Konversinya telah membawanya kedalam “sebuah kekacauan yang pelik dan menyeluruh.” Ini adalah konversiku secara ringkas:Aku kehilangan semuanya kecuali anjingku” (63).
Tetapi balasannya dia menemukan hidup didalam Kristus.
Dalam podcastberdurasi 23 menit ini, Butterfield mengisahkan lebih terinci mengenai konversi yang tidak terpikirkan terjadi, dan tantangan-tantangan pribadi yang telah dia hadapi berjalan masuk kedalam sebuah gedung gereja. Dia berbicara bagaimana relevannya Alkitab dengan kebutuhan-kebutuhannya, pertanyaan-pertanyaan, dan tantangan-tangtangan yang dihadapi seseorang dalam komunitas gay dan lesbian.
desiringgod.org| diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
Konversinya telah membawanya kedalam “sebuah kekacauan yang pelik dan menyeluruh.” Ini adalah konversiku secara ringkas:Aku kehilangan semuanya kecuali anjingku” (63).
Tetapi balasannya dia menemukan hidup didalam Kristus.
Dalam podcastberdurasi 23 menit ini, Butterfield mengisahkan lebih terinci mengenai konversi yang tidak terpikirkan terjadi, dan tantangan-tantangan pribadi yang telah dia hadapi berjalan masuk kedalam sebuah gedung gereja. Dia berbicara bagaimana relevannya Alkitab dengan kebutuhan-kebutuhannya, pertanyaan-pertanyaan, dan tantangan-tangtangan yang dihadapi seseorang dalam komunitas gay dan lesbian.
desiringgod.org| diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment