F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Providence. Show all posts
Showing posts with label Providence. Show all posts

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 3


Seorang anak di San Atonio mengais mencari makanan
saat Depresi Besar 1930-an
foto:Russell Lee
Library of Congress Prints and Photographs Division
Bacalah terlebih dahulu bagian pertama di sini dan bagian kedua di sini



Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


-Tuhan akan mengenakan pakaian  pada  tubuh jasmanimu
.

Yesus berkata, “Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh [Tanaman-tanaman memiliki rentang hidup yang singkat (Maz37:2; 90:5–6; 102:11; 103:15–16; Yes 40:6–8; Yak 1:10–11; 1 Pet 1:24–25)] tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika [Ini merupakan kalimat kondisional kelas satu dimana Matius mengasumsikannya sebagai kebenaran. Tuhan memang memelihara ciptaannya.] demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6:28-30) Yesus berkata, “Jangan kuatir  mengenai apa yang akan kamu kenakan, pandanglah bunga-bunga itu”[ Walaupun secara tradisional krinon  telah dianggap sejenis  lily,  para ahli telah mengajukan  beberapa kemungkinan jenis-jenis bunga  termasuk  anemone, poppy, gladiolus, dan sebuah jenis  bunga Daisy yang  tidak begitu dikenal.Dalam tinjauan jenis yang tidak pasti semacam ini, maka “bunga-bunga” yang lebih umum  lebih disukai. Lihat pada catatan-catatan studi  NET] Pada saat pertama kali membacanya, kata-kata Yesus mengenai bunga-bunga lili, seperti juga halnya dengan burung-burung adalah  kata-kata yang indah, tetapi tidak terlalu menggugah. Jelas, burung-burung dan bunga-bunga lili tidak peduli mengenai hidup, mereka juga tidak memilki hipotik,  pembayaran-pembayaran mobil,   tagihan-tagihan belanja bahan makanan, dan biaya-biaya kuliah yang membuat mereka susah tidur di malam hari [Thomas Long, Matthew. Westminster Bible Companion (Louisville: Westminster/John Knox, 1997), 75.]  

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 2

Bacalah  terlebih dahulu bagian Pertama di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell



-Tuhan akan  menjamin keberlangsungan hidupmu
.


Yesus  berkata, “Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” ( 6:25b) Yesus mengajukan sebuah argumen dari  hal yang lebih besar hingga hal yang lebih kecil. Karena  Tuhan telah memberikan kepadamu hidup, Dia dapat dengan pasti mempertahankan kelangsungan hidup itu. Hampir dalam nada gurau Yesus berkata,”Jika anda hendak kuatir, setidaknyak kuatirkanlah tentang sesuatu yang penting, seperti  kehidupan anda.” Kita kuatir apakah kita akan memiliki makanan yang cukup. Tuhan berkata, “Jika aku akan membangunkanmu  pada esok hari, aku akan memberikanmu makanan.



Kuatirlah apakah jantungmu akan berhenti nanti malam. Kuatirlah apakah aku akan menjaga otakmu tetap bekerja dan jantungmu memompa. Jika anda bersikeras untuk kuatir, kuatirlah akan hal itu. “Kenyataannya  kebanyakan kita tidak mengkuatirkan hal-hal semacam itu. Kita mengasumsikan ketika kita pergi tidur  pada malam hari  maka kita pastilah akan bangun keesokan harinya [
Tony Evans, Returning to Your First Love (Chicago: Moody, 1995), 277–78.].

0 Gaya Hidup Cukup & Bebas dari Perasaan Kuatir – Bagian 1


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

           
           
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?... (Matius 6:25-34)


Suatu pagi Kematian memasuki sebuah kota ketika seorang pria menghentikannya dan bertanya  apa yang sedang dia lakukan. Kematian menjawab, “Saya akan ke kota untuk membunuh 10.000 orang.”  Orang itu lantas membalas,” Itu sungguh mengerikan bahwa  anda akan membunuh 10.000 orang.” Kematian  menjawab,”Mengambil nyawa orang ketika waktunya tiba adalah tugas saya.  Hari ini saya harus mengambil nyawa 10.000 orang  yang telah ditentukan bagi saya.” Kemudian, selagi Kematian berjalan meninggalkan kota itu, orang itu lantas menemuinya. Kembali dia menjadi geram. Dia berkata,”Anda tadi berkata  kepada saya pagi ini bahwa kamu akan mengambil nyawa 10.000 orang, tetapi hari ini 70.000 orang telah mati.” Kematian menjawab,” Jangan marah padaku. Saya hanya mengambil 10.000 orang. Kuatir membunuh selebihnya”[ Haddon W. Robinson, What Jesus Said About Successful Living (Grand Rapids: RBC, 1991), 221.]

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian II)

Sebelas Tesis

Daniel B. Wallace, Ph.D
di Indonesia- dalam acara Sola Scriptura
Inilah  pengalaman penyakit  kanker  yang  diidap oleh anak lelakiku yang membangunkan semua kesadaranku, yang  membawaku kembali kepada hal-hal yang paling mendasar. Dan diluar pengalaman ini saya sedang bergulat dengan isu-isu praktis tentang pneumatology ( doktrin Roh Kudus).

Saya hendak menawarkan sebelas saran, sebelas tantangan—sebelas tesis jika anda  mau—yang berkaitan dengan area-area ini dalam kehidupanku sendiri yang Tuhan sampaikan. Saya belum sampai dengan 95 buah—dan ini bukanlah  Schlosskirche of Wittenberg (Gereja di Wittenberg).  Tetapi saya  berharap dan berdoa agar esai ini akan membantu orang-orang Kristen lainnya penganut pandangan “cessationist” terhindar dari perangkap  dimana saya terjerembab   kedalamnya.

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian I)


Oleh : Daniel B. Wallace, Ph.D



Daniel B.Wallace Ph.D
Profesor Studi PerjanjianBaru di Dallas TheologicalSeminary
Melalui pengalaman penyakit kanker  yang diderita puteraku, saya sampai pada sebuah keyakinan  ketidakcukupan Alkitab saja untuk menangani krisis-krisis dalam kehidupan.  Saya membutuhkan sebuah  pengalaman yang bersifat eksistensial/ nyata  dialami sendiri bersama Tuhan. Saya  memulai tahun-tahun awalku sebagai seorang kharismatik dan mulai  merenungkan pada bagaimana Roh Kudus bekerja pada masa kini. Saya telah memandang kitab suci dalam sebuah terang baru dan mulai bergulat dengan pertanyan, jika Roh Kudus tidak mati pada abad pertama, apa yang saat ini sedang dia lakukan dewasa ini? Esai ini menawarkan 11 tesis   mulai mengeksplorasi jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

0 Kedaulatan dan Kesetiaan Tuhan


Saling Mengenal Satu
sama lain
[Sumber :Getting to know your spouse]
Mengenal Tuhan yang sepenuhnya berdaulat atas seluruh kehidupan hanya dapat memberikan kelegaan dan damai jika kita juga mengerti   totalitas natur-Nya—keseluruhan atributnya dan bagaimana atribut-atribut itu bekerja secara bersama-sama untuk menyatakan  siapakah Dia dan  apa maknanya dalam  hal-hal praktis. Pernikahan dan persahabatan seperti apakah yang anda miliki jika anda hanya mengetahui satu hal  saja tentang pasangan anda? Jika semua yang anda ketahui tentang suamimu adalah dia seorang atletik, maka hal ini tidak akan berdampak banyak pada sebuah perkawinan, bukan? Tidak, anda harus juga tahu hal lain  tentang   sifat-sifat  karakternya.

0 Memegang Kendali : “Kuasa dan Damai dari “Aku Tidak Tahu”


Salmon berenang melawan arus, menghadapi
bahaya disantap beruang Grizzly
Kita cenderung untuk berpikir mengenai orang yang berjuang  untuk  mengendalikan dirinya  sebagai orang yang gila dan tidak stabil. Dalam filem-filem, si aktor mencengkram  bahu orang yang tidak  bisa mengendalikan dirinya, mengguncang-guncangkan bahunya,  sambil berkata seperti ini, ”berpeganglah sesuatu!” atau “ Kuasailah dirmu, Bung!” Pada kenyataannya, kita sebagai masyarakat memiliki pengagungan yang  tinggi pada individu yang yang  memiliki kendali atas setiap hal dan yang memiliki semua jawaban.  Masalahnya adalah, individu mitologi semacam ini tidak pernah ada. Kita tidak akan pernah memiliki semua jawaban,dan kita harus  dapat  menjadi nyaman dalam mengatakan, “Aku tidak tahu,” ketika kehidupan memperhadapkan diri kita dengan pertanyaan-pertanyaan  besar  bagi kita.

0 Apakah Anda Sungguh-Sungguh Mengenal Kasih-Nya yang Tak Bersyarat?


Colorado wildfires force 11,000 from their homes
[telegraph.co.uk]

Aku sedang duduk di meja  makan di ruang makanku, paru-paruku terbakar didalam dadaku. Ini bukan semacam  terbakar dalam artian metafora super  rohani. Paru-paruku memang terasa seperti memiliki batu bara yang membara didalamnya. Selama empat hari area utara Colorado dimana saya tinggal telah tertutupi sebuah selimut asap- asap kebakaran. Ini tidak baik bagi siapapun untuk menghirupnya, tetapi ketika anda seorang pengidap Asma seperti aku,  situasi semacam ini sungguh-sungguh menjadi masalah. Bahkan dalam  cobaan-cobaan semacam ini  dan lain-lainnya, Bapa surgawiku mengajarkan aku tentang kasih-Nya kepadaku yang tak tergoncangkan, tak bersyarat dan  yang sangat menggairahkan.

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (4 selesai)


Orang-orang Asyria pemburu kepala sedang mengumpul
tropi-tropi mereka (yaitu kepala para korban).
Dua pencatat berdiri bersisi-sisian di sebelahkanan,
mencatat jumlah musuh yang dibunuh dalam sebuah
penyerangan di bagian selatan Mesopotamia.
Kepala-kepala diletakan  bertumpuk di kaki mereka.
Juru catat paling depan menggunakan pena dan
tinta pada sebuah gulungan kulit; juru tulis lainnya
menuliskan dengan semacam pena jarum diatas
sebuah papan berengsel dan dilapisi dengan
lilin {British Museum- Editor, H. S. (2002;2002).
BAR 17:01 (Jan/Feb 1991). Biblical Archaeology
Society.Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]
Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua : Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.

Bagian Ketiga : Apa yang terkadang terlewatkan pada  nas kitab suci tersebut   adalah bagian-bagian yang mendahului kisah ini : ” "Apabila kamu dengan tidak sengaja melalaikan salah satu dari segala perintah ini, yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa, yakni dari segala yang diperintahkan TUHAN kepadamu dengan perantaraan Musa, mulai dari hari TUHAN memberikan perintah-perintah-Nya dan seterusnya turun-temurun, dan apabila hal itu diperbuat di luar pengetahuan umat ini, tidak dengan sengaja, maka haruslah segenap umat mengolah seekor lembu jantan muda sebagai korban bakaran menjadi bau yang menyenangkan bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban curahannya, sesuai dengan peraturan; juga seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa. Maka haruslah imam mengadakan pendamaian bagi segenap umat Israel, sehingga mereka beroleh pengampunan, sebab hal itu terjadi tidak dengan sengaja,...


Ketiadaan Fondasi Moral Ateisme

Setelah menanggapi tuduhan-tuduhan utama terhadap keadilan Tuhan dalam Perjanjian Lama, kita sekarang mengalihkan perhatian kita pada bagaimana  ateis berupaya mendukung posisi moral mereka dalam mencap Tuhan sebagai jahat dan tidak adil sebagai tudingan utama. Perangkat etika dan filosopi apakah   yang mereka gunakan sebagai fondasi mereka?

0 Apakah Tuhan Perjanjian Lama seorang Monster tanpa Belas kasih? (3)



Relief Niniwe : Pasukan Asyria/Asyur
yang terkenal kekejamannya sedang
menusuk  musuhnya dengan sebuah tiang
dan dipancangkan
[sumber :Grisly Assyrian Record of Torture and Death
By Erika Belibtreu]

Oleh :Robin Schumacher, Ph.D.

Pada bagian pertama :Dalam bukunya “The God Delusion”, seorang ateis Richard Dawkins menuliskan sebuah  kritik tajam  penggambaran Tuhan sebagaimana dia    melihat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dawkins berkata : “Tuhan Perjanjian Lama  sangat-sangat nyata merupakan karakter yang sangat tidak menyenangkan dalam semua kisah fiksi : .......

Bagian kedua :
Orang-orang Amalek khususnya   melancarkan serangan-serangan mereka sebagai pengecut kepada Israel dan dengan sengaja membunuh orang yang lemah dan tua yang terkadang tercecer di belakang kelompok inti  yang   melakukan perjalanan mereka ke tanah yang dijanjikan Tuhan ( bandingkan dengan Ulangan 25:17-19). Kitab Hakim-Hakim (6:3-5) merekam bahwa orang-orang Amalek secara konsisten beraliansi dengan bangsa-bangsa lain untuk melakukan pembasmian bangsa Israel.  Ajaibnya ,  Tuhan memilih untuk tidak menghancurkan orang-orang Amalek sampai  setidaknya 400 tahun berlalu dari tindakan dosa mereka yang pertama terhadap umat-Nya. Waktu yang demikian panjangnya seperti ini memperlihatkan kesabaran Tuhan dan  mengenyahkan tuduhan apapun bahwa Tuhan cepat marah dan tergesa-gesa melakukan penghukuman terhadap mereka yang berdosa dihadapan-Nya.



Sebuah Pola yang dapat dipahami


Berdasarkan contoh-contoh yang telah diutarakan sebelumnya, kita dapat melihat sebuah pola unik/khas yang mengemuka dari penghukuman-penghukuman yang didatangkan oleh Tuhan terhadap beragam  orang :


  1. Tuhan mendeklarasikan sebuah pemusnahan sebagai bentuk penghukuman untuk membasmi sebuah “kanker” 
  2. Penghukuman-penghukuman untuk dosa ekstrim yang diketahui secara luas oleh masyarakat umum 
  3. Penghukuman didahului oleh peringatan dan/atau  masa-masa panjang pengungkapan kebenaran dan waktu untuk bertobat 
  4. Setiap dan semua orang dewasa  yang “tidak berdosa” diberikan sebuah jalan meloloskan diri beserta keluarga-keluarga mereka; terkadang diberikan sebuah jalan untuk meluputkan diri dari penghukuman melalui pertobatan atau meninggalkan sebuah kawasan tertentu. Perlu dicatat juga bahwa  pengusiran dari sebuah daerah merupakan penghukuman yang paling umum, bukan pemusnahan. Pola ini  semacam terjadi mulai dari pengusiran  Adam dan Hawa dari  Taman Eden (bandingkan dengan Kejadian 3:24) 
  5. Seseorang hampir selalu  selamat (ditebus) dari budaya jahat 
  6. Penghukuman dari Tuhan berlangsung atau terjadi

Pola semacam ini kembali ditemukan dalam Perjanjian Lama.  Jauh dari keadaan yang disebutkan oleh para pengeritik sebagai  keadaan tanpa dosa, obyek-obyek penghukuman Tuhan tersebut telah terlibat dalam dosa yang menyolok mata dan melakukan tindakan-tindakan biadab yang dahsyat seperti membakar anak-anak mereka sendiri hingga mati dalam kaitan ritual tertentu sebagai persembahan kepada tuhan-tuhan palsu mereka.

0 Jadilah Tenang dalam Kekacauan


thewayitcouldbe.com
Matius 11:28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu
Pernahkan anda tenang?  Adakah saat-saat dalam kehidupanmu ketika anda benar-benar beristirahat—secara jasmani, secara  mental, secara emosional? Saya tahu diriku tidak terlalu sering menjadi tenang. Saya hidup dalam sebuah masyarakat  yang penuh dengan hiruk-pikuk, dan saya telah terbawa kedalam tekanannya. Beberapa hari  kelihatannya setiap menitku telah terjadwal. Saya makan   seraya berpergian, mencoba untuk bangun lebih dini agar lebih siap. Tetap terbangun  di  malam  yang kian larut untuk mendapatkan sedikit hal yang sepertinya merilekskan dan mendapatkan angin. Menyusun rencana bersama dengan teman-teman, saya  telah menjadwalkannya satu bulan didepan. Urusan-urusan yang tak terduga atau   jadwal-jadwal pertemuan berarti pergeseran seluruh jadwal. Tidak ada lagi ruang dimanapun yang dapat ditemukan. Apakah hal yang sama ini juga terjadi pada anda?

0 Siapa sih yang memegang kendali disini? (3 Selesai) : Sebuah tinjauan terhadap kedaulatan Tuhan


Cruise ship in storm, Antarctica
Photographer:MITSUAKI IWAGO/ MINDEN PICTURES/National Geographic Stock

Yesaya 43:1-3

"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu
Kedaulatan Tuhan adalah salah satu terminologi  doktrinal yang terdengar tinggi sehingga banyak teolog yang mendiskusikannya panjang lebar. Jadi  bagaimana jika Tuhan berdaulat? Lebih jauh lagi, bagaimana jika  Dia tidak berdaulat? Apa perbedaan yang akan dihasilkan? Pada sebuah acara retreat wanita beberapa waktu lalu, saya meminta kepada para wanita untuk menuliskan dari urutan bawah ke atas 1-2 hal yang paling mereka takuti dalam hidup. Hasil-hasilnya telah dapat diperkirakan (  jika anda tidak  memasukan juga ketakutan muntah di  toilet perkemahan)—meninggalnya seseorang yang dikasihi tanpa mengenal Kristus, penyakit-penyakit  kritis, kehancuran ekonomi.

Namun demikian Alkitab secara konsisten mengatakan kepada kita “
jangan takut.” Bagaimana kita tanpa takut di saat-saat terburuk yang dapat  terjadi pada kita atau mereka yang kita kasihi? Dapatkah kita bahkan tanpa rasa takut didalam dunia ini? Sebagai orang-orang Kristen, pertanyaan yang kita gumuli adalah  siapa atau apa yang menentukan hal-hal  ini terjadi? Siapa atau apa yang menyebabkan apapun itu untuk terjadi didalam hidup kita? Jika kita tidak   mengetahui, maka kita akan menghadapi masa depan yang mengerikan karena takut akan apa yang tidak diketahui adalah  penghasil stress terbesar dalam hidup ini.

0 Siapa sih yang memegang kendali di sini? (2) : Apakah Tuhan Berdaulat atau apa?


Credit: iStockphoto/Eric Gevaert- http://www.sciencedaily.com
Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Artikel bagian pertamaku memeriksa pertanyaan siapa atau apa yang mengendalikan berbagai peristiwa dalam kehidupan kita. Bukan “kesempatan” (yang tidak punya kuasa untuk mengendalikan apapun), tidak juga kehendak-kehendak “bebas” orang—termasuk kita—yang benar-benar memegang kendali atas semua kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita.  Hal ini hanya menyisakan dua kemungkinan—Setan dan antek-anteknya atau Tuhan. Mari kita  hadapi, ini adalah sebuah isu yang sangat besar. Apa yang kita percayai  tentang siapa/apa yang memegang kendali kehidupan kita memiliki dampak yang luar biasa pada bagaimana kita hidup.

Beberapa orang menjadi  terbujuk  untuk berpikir bahwa  Setan  memiliki kendali atas sejumlah bagian tertentu kehidupan, sehingga Tuhan secara terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan  atas rencana-rencana-Nya untuk mengakomodasi trik-trik Setan. Apakah ini sebuah pemikiran yang melegakan? Apakah ide bahwa Setan memiliki kendali atas bagian-bagian tertentu kehidupanmu membuat anda  tidak takut, seorang yang percaya diri?

0 Siapa sih yang memegang kendali disini? Jika Tuhan berdaulat, lalu apa?


Mazmur 139:16
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.”
Baiklah,  bagaimana jika saya membenarkan bahwa  baik  kehendak “bebas” (diriku atau siapapun juga), peluang, Setan, atau roh-roh jahat TIDAK dapat menjegal  rencana-rencana Tuhan  atau menahan tangan-Nya untuk melakukan apapun yang Dia hendak lakukan? Bagaimana hal ini  membuat perubahan didalam hidupku? Ketika badai-badai dalam kehidupan melanda, ketika orang-orang yang dikasihi meninggalkan dunia ini, ekonomi  hancur dan saya kehilangan pekerjaanku, apa yang dapat diberikan  kedaulatan Tuhan kepadaku? Akankah kedaulatan Tuhan menghidupkan kembali yang mati, menyediakan kebutuhan bagi keluargaku, atau  meringankan beban-beban  kehidupan  yang saya tanggung setiap hari?

0 HIKMAT TUHAN (3 Selesai) : "Aku Akan Membinasakan Hikmat Orang-Orang Berhikmat & Kearifan Orang-Orang Bijak Akan Kulenyapkan."


gambar : Redlands Chess Club
(19) Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."- 1 Korintus 1
Kejatuhan Adam dan Hawa nampaknya  sebuah  peristiwa  yang jauh,  peristiwa  yang terjadi dalam sejarah kuno  yang tak  ada hubungannya, tetapi jangan tertipu dengan persepsi salah semacam ini. Kita harus banyak belajar dari Hawa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Sebagaimana yang didorong oleh Paulus, kita harus  berupaya menjadi bijak akan apa yang baik dan mengabaikan apa yang jahat : Roma 16:19b :

Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.  
Kita  harus belajar untuk fokus kepada hasrat akan apa yang baik dan mendisiplinkan hasrat-hasrat yang membawa kepada kehancuran :

0 KUASA TUHAN (5 Selesai) :"Betapa Hebat Kuasa-Nya Bagi Kita yang Percaya, Sesuai Dengan Kekuatan Kuasa-Nya"

BBC.co.uk : Ombak besar
Efesus 1:19-21
(19) dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, (20) yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, (21) jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Tidak seorangpun yang menerima Alkitab secara serius dapat menyangkal kuasa Tuhan. Tuhan itu omnipotent; Dia maha kuasa. Kebenaran ini mengubah banyak kehidupan manusia di masa lampau, dan kuasa Tuhan dapat mengubah kehidupan kita saat ini. Izinkan saya untuk menggambarkan beberapa cara kuasa Tuhan bersinggungan dengan kehidupan kita masa kini.

(1) Hal pertama yang harus kita lakukan, dalam  terang kuasa Tuhan, adalah   menghormati, memiliki rasa segan, dan melayani  Tuhan dan hanya Tuhan.

Keluaran 20:1-7
(1) Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: (2) Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. (3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. (4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. (5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (6) tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku. (7) Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (6- Selesai)


Biblekidtoday :Ester
Hari itu  untuk dikenang, tetapi bukan  karena apa yang Haman pikirkan. Hari besar itu, 7 Maret 473 Sebelum Masehi ditetapkan menjadi sebuah perayaan   yang dirayakan oleh orang-orang Yahudi saat ini.. Mereka merayakannya setiap tahun pada tanggal itu , turun ke jalan-jalan di sinagog. Perayaan ini disebut “Perayaan Purim” (P-u-r-i-m). Purim berasal dari kata  Ibrani  untuk “Undi” karena Haman melemparkan undi untuk menentukan pada hari apakah dia akan memusnahkan orang-orang Yahudi. Sehingga mereka mengambil kata yang berarti undi dan menggunakannya untuk menamai perayaan itu. Ini merupakan perayaan kemenangan, perayaan, kepedulian Tuhan. Dengarkan Ester 9 :23 sampai 28 :


Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :


0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (5)

Ilustrasi : Tiang gantung (About.com)
Sembah Harbona, salah seorang sida-sida yang di hadapan raja: "Lagipula tiang yang dibuat Haman untuk Mordekhai, orang yang menyelamatkan raja dengan pemberitahuannya itu, telah berdiri di dekat rumah Haman, lima puluh hasta tingginya." Lalu titah raja: "Sulakan dia pada tiang itu."Kemudian Haman disulakan pada tiang yang didirikannya untuk Mordekhai. Maka surutlah panas hati raja ( Ester 7:9-10)
Setelah semua hal yang memalukan itu berakhir, Haman pulang ke rumah; dia berupaya mencari ketenangan dari keluarga  dan sahabat-sahabatnya. Tetapi dia tidak mendapatkannya. Ester bab 6 ayat 13:"Dan Haman menceritakan kepada Zeresh, isterinya, dan kepada semua sahabatnya apa yang dialaminya. Maka kata para orang arif bijaksana dan Zeresh, isterinya, kepadanya: "Jikalau Mordekhai, yang di depannya engkau sudah mulai jatuh, adalah keturunan Yahudi, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, malahan engkau akan jatuh benar-benar di depannya." Anda sedang  berada didalam kesulitan. Jika orang Yahudi yang begitu dihormati oleh raja dan anda berupaya untuk melenyapkannya dan juga seluruh bangsanya, anda ada di pihak yang salah dalam isu ini. Posisinya kini berbalik.

Dalam kebingungan, Haman kembali ke istana, di hari yang sama, untuk menghadiri jamuan makan kedua. Berupaya menenangkan  hatinya, duduk menantikan kejutan mengerikan lainnya. Raja kembali dipenuhi oleh kasih sayang terhadap ratunya, menanyakan apa yang diinginkannya. Dan disini dalam jamuan makan kedua, Ester tidak ragu-ragu. Ester bab 7, ayat 3 dan 4. "Maka jawab Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja."

0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (4)

Haman Leading Mordechai on Royal Horse
(Renowned Canadian artist Lilian Broca’s
monumental mosaic series,
The Queen Esther Mosaics
celebrated in a stunning new book

The Hidden and the Revealed:
The Queen Esther Mosaics of Lilian Broca)
Lebih buruk lagi situasinya, Mordecai adalah seorang keturunan Kish, Ester bab 2 ayat 5. Kish berasal dari suku  Benyamin, dan Saul adalah suku Benyamin. Mereka mengetahui sejarah mereka. Ada benih kebencian yang mendalam diantara keturunan-keturunan Saul dan keturunan-keturunan Agag untuk  sebab-sebab yang jelas. Dan walaupun hampir...Berapa?...550 tahun telah berlalu, baik Mordecai dan Haman--Haman,  orang Agag, Mordecai, orang Benyamin--tidak melupakan permusuhan kedua suku ini yang sudah sedemikian purba.


Permusuhan mengemuka pada Ester bab 3, lihat pada ayat2; kita akan membaca ayat 2 dan kemudian terus berlanjut ke  ayat  5 dan 6 :

Ester 3:2-6
(2)Dan semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman, sebab demikianlah  diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud. (3)Maka para pegawai raja yang di  pintu gerbang istana raja berkata kepada Mordekhai: "Mengapa engkau melanggar perintah raja?" (4)Setelah mereka  menegor dia berhari-hari dengan tidak didengarkannya juga, maka hal itu diberitahukan merekalah kepada Haman untuk  melihat, apakah sikap Mordekhai itu dapat tetap, sebab ia telah menceritakan kepada mereka, bahwa ia orang  Yahudi.(5)Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,  (6) tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.

0 Ester : Untuk Masa Seperti Saat Ini (3)

.thebiblestory.com: Queen Esther
Volume 6, page 146

The king held out his golden scepter.
Then Queen Esther knew that
she was welcome in the court.
Si gadis pastilah seorang  perempuan yang sangat spesial, karena setelah anda melihat ratusan perempuan  yang  cantik, pastilah semua terlihat sama saja atau sulit mencari yang paling cantik. Bagaimana anda bisa begitu menarik diantara ratusan yang cantik?"   Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain , sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja. (Ester 2:17-18)

Kisah ini bagaikan kisah Cinderella. Ester mencuri hati raja. Ester menjadi ratunya. Seorang yatim Yahudi yang tak terkenal, seorang anak dari orang  dalam pembuangan, orang yang dikalahkan, ditinggikan ke tempat yang paling tinggi yang dapat diraih oleh wanita manapun di seluruh dunia pada masa itu. Ini bukanlah sebuah kebetulan. Ada sebuah kuasa yang bekerja yang lebih besar dari Ahasyweros, benar bukan?

Bacalah Bagian sebelumnya :
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9