F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Identitas diri. Show all posts
Showing posts with label Identitas diri. Show all posts

0 KEMUNCULAN KAIN (Bagian 2)

Oleh : DR. Keith Krell

Bacalah terlebih dahulu bagian 1


Juga ada sebuah petunjuk menarik dalam kisah Kitab Kejadian yang memberitahukan kepada kita tentang Kain, Habel dan persembahan-persembahan mereka, Musa mencatat  bahwa Habel mempersembahkan “hasil pertama dari  ternaknya” (bandingkan dengan Keluaran 34:19; Ulangan 12:6; 14:23) dan “bagian-bagian  lemak” (bandingkan dengan  Bilangan 18:17) untuk persembahannya[Bandingkan dengan Keluaran  23:19; 32:26; Imamat 2:12; 23:10.]. Kata yang diterjemahkan “bagian-bagian  lemak” bermakna “yang paling dipilih, bagian terbaik, atau melimpah”[ Victor P. Hamilton, The Book of Genesis Chapters 1-17: NICOT (Grand Rapids: Eerdmans, 1990), 223.]. Habel telah memberikan apa yang paling mahal baginya—yang pertama lahir! Dengan kata lain, Kain  semata mempersembahkan “buah” bukan “buah pertama, dari yang dihasilkan tanah (Kejadian 4:3). Habel telah membawa bagian-bagian terbaik dari ternaknya dan Kain tidaklah demikian. Habel  mengupayakan dalam ibadahnya untuk memberikan yang terbaik darinya. Kain sepertinya melakukan ibadah hanya sebagai  sebuah kewajiban. Salah satu tema-tema utama diseluruh kitab suci adalah Tuhan mencari penyembah yang sempurna dan  mahal(Imamat 22:20-22; 2 Samuel 24:24).  Dia tidak akan dipuaskan dengan terbaik kedua ( Mal 1:6-14; Roma 12:1).

Motivasi-motivasi adalah hal penting bagi Tuhan. Tuhan tidak terkesan dengan mereka yang   melakukan hal benar dengan   dasar  yang salah.  Kebenaran ini diajarkan diseluruh Alkitab. Dalam Matius 15:8, Yesus memandang kepada orang-orang Farisi dan mengutip Yesaya, “Orang-orang ini menghormati-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari Ku” (Lihat juga  Mika 6:7-8).

0 KEMUNCULAN KAIN (Bagian 1)

Oleh : DR. Keith Krell

Bagian ini akan lebih baik dipahami jika telah mempelajari : Kejatuhan Manusia  dan Buah- Buah Kejatuhan



Apakah anda  ingat dengan    filem  berjudul The Incredible Hulk? Tokoh utamanya  seorang ilmuwan bernama Dr. David Banner. Banner pada dasarnya seorang  yang sangat bersahabat. Tetapi manakala ia menjadi marah, matanya akan berubah  menjadi hijau dan dia akan berubah menjadi besar, hijau, monster yang besar . Jika anda adalah seorang yang membutuhkan   bantuan, dia akan menyelamatkanmu. Tetapi semoga Tuhan  membantumu,  jika anda adalah orang  yang  jadi sasaran  amarahnya, karena dia akan mengambilmu dan melemparkanmu  ke sisi lain ruangan seolah anda adalah sebuah boneka kain. Dr. Banner tidak suka apa yang dikerjakan  oleh kemarahan atas dirinya, keseluruhan filem tersebut dibangun disekitar  keinginan Dr. Banner untuk menemukan  sebuah pengobatan sehingga hal ini tidak akan terjadi lagi pada dirinya.



Pelajaran  yang saya pelajari dari The Incredible Hulk adalah : Jika anda tidak belajar menangani tempramenmu, maka itu akan   berubah menjadi monster  pada diri seseorang. Tempramen yang tidak terkendali akan  mengubahmu menjadi seseorang yang tidak anda inginkan. Inilah yang terjadi pada Kain dalam Kejadian 4. Dia memiliki tempramen buruk sejak semula, tetapi dia tidak menanganinya. Pada akhirnya,  tempramen ini  mengubahnya  menjadi orang lain…seorang yang jahat[Ilustrasi ini telah direvisi dan diadaptasi dari
 Marc Axelrod, Dealing with Anger: Genesis 4:1-16. http://www.sermoncentral.com/sermon.asp?SermonID=62735&ContributorID=9610.]. Akan tetapi problem Kain bukan sebuah masalah amarah; problemnya adalah sebuah masalah dalam beribadah! Ekspresi amarah yang tidak sepantasnya  adalah sebuah dosa yang merupakan gejala dari masalah yang lebih besar. Pada  Kejadian 4:1-26, kita akan  belajar dari kisah Kain bagaimana  beribadah kepada Tuhan sesuai dengan   ketentuan-ketentuan-Nya.

0 Bahkan Jangan Pergi Ke Sana! (Bagian 3 SELESAI)


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini  dan bagian 2 di sini

Oleh : Keith Krell, Ph.D


2. Kita Tidak Benar, Tetapi Tuhan Benar ( Roma 3:5-8)


Pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan Paulus dalam Roma 3:5-8 menyingkapkan sebuah   respon  memberontak terhadap  dakwaan dosa yang dilontarkan Paulus dan kecamannya terhadap pembenaran  diri sendiri.  Ayat-ayat ini mendemonstrasikan penghukuman Tuhan yang benar atas orang-orang Yahudi yang tidak percaya dan memberontak[Lihat juga  Deffinbaugh, “Condemning Questions.”]. Pada Roma 3:5 :”Tetapi jika ketidakbenaran kita  mendemonstrasikan kebenaran Tuhan, apa yang akan kita katakan? Tuhan yang murka tidak benar, benarkah? (Aku berbicara sebagai manusia)”.[ Paulus akan mendiskusikan hal ini lebih lanjut dalam  Rom 6:1-14.]. Walaupun keberatan ini telah diduga, namun absurd dan penuh dosa, Frasa “ apa yang akan kita katakan?”  ditemukan sebanyak tujuh kali dalam kitab Roma dan tidak ditemukan pada bagian lain manapun di Perjanjian Baru[ Lihat  Rom 3:5; 4:1; 6:1; 7:7; 8:31; 9:14, 30.].

0 Bahkan Jangan Pergi Ke Sana! (Bagian 2)

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : Keith Krell, Ph.D

Sebagai seorang percaya, anda telah “dipercayakan” dengan seluruh firman-firman Tuhan. Ini adalah sebuah keistimewaan yang sangat  hebat, tetapi  ini adalah sebuah keistimewaan yang  mendatangkan tanggung  jawab. Apakah anda mempelajari Firman Tuhan  untuk mengenal dan melayani Dia lebih baik? Apakah   studi Alkitabmu telah  membuatmu semakin dekat kepada Tuhan? Kemudian sudahkah anda  mengambil pengetahuan ini dan membagikannya dengan seseorang yang lain? Pengetahuan akan   kandungan Alkitab, bila disimpan saja untuk diri sendiri, bertentangan dengan  kehendak  Tuhan yang  telah dinyatakan. Bagikanlah apa yang anda ketahui mengenai Yesus dan penawaran-Nya akan keselamatan pada hari ini. Tolonglah orang lain berpikir secara benar mengenai diri mereka sendiri dan Tuhan.

0 Bahkan Jangan Pergi Ke Sana! (Bagian 1)



Oleh : Keith Krell, Ph.D

Apakah anda memiliki SIM? Jika ya, anda pasti memahami bahwa musim dingin adalah masa yang paling berbahaya dalam tahun untuk mengemudi. Salju, es, dan  badai salju  membuat mengemudi secara khusus menjadi  berbahaya. Ini sebabnya musim salju merupakan  saat  paling berbahaya, bukankah demikian? Salah! Sekalipun mayoritas orang pada survei 2010 lalu memilih musim dingin sebagai saat yang paling berbahaya untuk berada di jalan raya, keyakinan ini tidak didukung dengan bukti. Malahan, musim panas merupakan  musim  yang paling berbahaya untuk berada di jalan raya, dimana Empat Juli menjadi  hari yang paling berbahaya untuk mengemudi dalam sebuah tahun. Para pakar menyatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan jalan-jalan yang lebih padat,   para supir yang pulang  berlibur, dan kebiasaan meminum minuman beralkohol. Peneliti yang memimpin survei  ini berkata “Kita mengkuatirkan  mengemudi di musim dingin, tetapi membiarkan kewaspadaan kita menurun di hari-hari libur musim panas, ketika kejadian-kejadian  fatal paling mungkin untuk terjadi.”[ SermonNews, “Drivers Mistakenly Believe Winter Most Dangerous.” Source: Science Daily, 6/28/2010, anonymous.].



Kepercayaan-kepercayaan salah apakah yang anda pegang? Ide-ide apa yang anda adopsi berlawanan dengan Kitab suci? Pernahkah anda berpikir bahwa dosa anda demikian besar untuk disembunyikan dari Tuhan? Berangkali anda bertanya-tanya apakah Tuhan  akan pernah mau mengasihi dan mengampuni seseorang seperti anda. Pernahkah anda merasa begitu terbelenggu oleh dosamu sehingga anda membenarkannya  baik secara mental dan verbal?

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 6 Selesai


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini bagian 3 di sini  bagian 4  di sini dan bagian 5 di sini

Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Natur Upah-Upah


Apakah yang menjadi natur upah dan bagaimana upah digambarkan dalam Kitab suci?  Natur dan penggambaran upah digambarkan dalam istilah yang bersifat umum. Apa yang kita ketahui mengenai upah  diungkapkan dalam istilah-istilah yang lebih umum  daripada spesifik. Istilah-istilah itu adalah :


(1)Janji akan Mahkota-Mahkota. Ini kelihatannya digunakan sebagai simbol  kemenangan, otoritas dan tanggung jawab.


(2)Janji Harta Surgawi (Matius 6:20; 1 Petrus 1:4). Menekankan nilai dan keamanan kekal harta itu.


(3)Janji  Penghargaan dan Pujian.  Hal ini terlihat didalam nas-nas firman dimana sebuah upah diberikan dalam bentuk sesuatu seperti “sudah dikerjakan dengan baik engkau hamba yang baik dan setia…” (bandingkan dengan Matius 25:21; Lukas 19:17; 1 Korintus 4:5b)



(4)Janji  kepada Para  Pemenang. Kedua hal ini dapat merujuk pada berkat khusus upah-upah untuk  orang-orang percaya yang telah mengatasi cobaan-cobaan dan ujian-ujian khusus , lebih daripada sebuah janji umum untuk semua orang percaya. Lihat Wahyu 2 :7; 2:11,17,26.


(5)Janji Tanggung Jawab-Tanggung Jawab dan  Wewenang Khusus  atas Kepemilikan-Kepemilikan Tuhan (Bandingkan dengan Matius 19:28; 24:45-47; 25:21,23; Lukas 19:17-19; 22:29-30; Wahyu 2:26


Analogi-Analogi Untuk Dipertimbangkan

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 5


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini bagian 3 di sini dan bagian 4  di sini



Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M




Aspek-Aspek Positif Bema


(1)Untuk mengevaluasi kualitas setiap pekerjaan orang percaya, apakah pekerjaannya baik atau buruk, yaitu dapat diterima dan menjadi layak menerima upah-upah, atau tidak dapat diterima, menjadi ditolak dan  tidak layak menerima upah-upah. Sebetulnya sebuah evaluasi oleh Tuhan sedang berlangsung setiap  hari (bandingkan dengan Wahyu 2-3).


(2)Untuk menghancurkan dan menyingkirkan  hasil yang tidak dapat diterima tergambar dalam simbol-simbol kayu, rumput kering , dan jerami. Semua perbuatan-perbuatan dosa, pikiran-pikiran,dan motif-motif, serta juga perbuatan-perbuatan baik yang telah dilakukan dengan kekuatan daging akan terbakar sperti kayu, rumput kering dan jerami dihadapan   api karena semuanya itu tidak layak untuk menerima upah. Mengapa?Ini akan  dijawab selagi kita menimbang basis yang menjadi dasar upah diberikan atau kehilangan upah.


(3)Untuk memberi  upah orang percaya atas semua hal  baik yang dia telah lakukan seperti dipotret oleh simbol-simbol  emas,perak, batu permata, yang merupakan benda-benda berharga dan dapat bertahan dalam ujian api tanpa menjadi musnah terbakar.

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini , bagian 2 di sini  dan bagian 3 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Tujuan Bema



Tujuan Bema bukan untuk  menghukum. Bema bukan untuk mengadili orang-orang percaya karena dosa apapun juga, yang telah diakui maupun tidak diakui. “Kitab suci mengajarkan bahwa bagi orang percaya, keadilan Tuhan telah sepenuhnya dan selamanya dipenuhi di Kayu Salib dalam hubungannya dengan dosa orang-orang percaya. Andai Tuhan harus menghukum orang percaya secara yudisial Karena dosa-dosanya yang mana Kristus sudah melakukan pembayaran, Dia  dengan demikian dimintakan untuk melakukan dua  pembayaran untuk dosa dan dengan demikian  menjadi tidak adil. Konsep  semacam ini (penghukuman dosa) secara keliru merendahkan ketercukupan seutuhnya akan kematian Kristus di kayu salib”[ Hoyt, electronic media.]. Kritus telah membayar penghukuman bagi dosa orang percaya baik kala dia belum menjadi orang percaya dan setelah menjadi orang percaya.  Orang percaya akan   kehilangan upah yang  sebenarnya dapat dia terima, tetapi dia tidak akan dihukum  dalam pengadilan, dalam makna “membayar” untuk dosa-dosanya.

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 3


Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Pemeriksa atau Hakim di Bema


Tidak  lain dan tidak bukan Tuhan Yesus yang menjadi Hakim  bahkan saat ini sedang memeriksa kehidupan-kehidupan kita dan akan memberikan terang kebenaran akan natur perjalanan dan apa yang kita kerjakan ketika kita berdiri dihadapan-Nya di Bema ( Wahyu 1-2; 1 Korintrus 4:5 dan seterusnya; 2 Korintus 5:10; 1 Yohanes 2:28). Dalam Roma 14:10 rasul Paulus menyebut  hal ini sebagai saat pemeriksaan Bema Tuhan sementara dalam 2 Korintus 5:10, dia menyebutnya Bema Kristus. Poinnya: Yesus  yang adalah Tuhan adalah  pemeriksa  kita dan pemberi upah.


Tujuan dan Basis  Bema

Tujuan dan basis merupakan isu  yang paling kritikal dari semua isu yang ada dan membawa kita untuk berhadap-hadapan dengan aspek-aspek praktis dari Bema. Sejumlah pertanyaan-pertanyaan krusial adalah : Mengapakah kita dibawa kehadapan Bema? Apakah hanya untuk menerima upah-upah  atau kehilangan upah-upah? Akan adakah bentuk penghukuman yang akan diganjarkan? Akan adakah kesusahan besar? Apakah yang menjadi basis Bema diselenggarakan? Apakah dosa, perbuatan-perbuatan baik, atau apa sih sebenarnya?

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M



Saat    Bema Berlangsung


Peristiwa ini akan terjadi segera setelah pengangkatan atau kebangkitan gereja, setelah gereja diangkat untuk berada bersama dengan Tuhan sebagaimana digambarkan dalam 1 Tesalonika 4:13-18


Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai  Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

Argumen-argumen yang mendukung pandangan ini :

0 Kursi Pengadilan (Bema) Kristus - Bagian 1

Bema (credit:pilgrims2010nov.wordpress)


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M


Salah satu doktrin utama dari Perjanjian Baru adalah Doktrin Upah  dan Kursi Pengadilan  Kristus. Ini adalah doktrin yang  kerap diabaikan atau, ketika diajarkan, doktrin ini salah dalam menggambarkannya karena istilah “penghakiman” yang digunakan diterjemahkan dari teks Yunani. Mengomentari hal ini, Samuel Hoyt menulis :


Dalam gereja hari ini ada  kebingungan dan debat serius terkait dengan   natur sebenarnya terkait penelitian  pada  kursi pengadilan  Kristus.  Ungkapan  “kursi pengadilan  Kristus” dalam Alkitab bahasa Inggris memberi  kecenderungan untuk mengakibatkan   penyimpulan yang salah terkait natur dan tujuan evaluasi subyek ini. Sebuah kekeliruan konsep yang umum  muncul dari terjemahan bahasa Inggris ini adalah : bahwa Tuhan akan menjatuhkan ganjaran yaitu sebuah hukuman setimpal-adil  untuk dosa-dosa dalam kehidupan orang-orang percaya, dan sejumlah tindakan penghukuman setimpal untuk dosa-dosa akan dihasilkan [Hoyt, electronia media. dapat dibaca di sini]


Sebagaimana akan diperlihatkan dibawah berikut ini, walaupun hal ini luar biasa serius dengan dampak-dampak kekalnya, kursi  pengadilan  Kristus bukan sebuah tempat dan saat ketika Tuhan akan memberikan   hukuman setimpal  untuk dosa-dosa yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Sebaliknya kursi pengadilan  Kristus adalah sebuah tempat dimana upah akan diterima atau kehilangan upah bergantung pada bagaimana seseorang mengunakan hidupnya bagi Tuhan.

0 Mujizat Roti - Bagian 2- Selesai

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M


Perintah Elisa ( 2 Raja-Raja 4:42b)

"Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan.” Elisa, seorang  yang sepenuhnya dikuasai  Tuhan Allah dan didorong dan dtuntun oleh prinsip  Firman-Nya telah melihat peristiwa ini sebagai sebuah kesempatan yang luar biasa. Ini salah satu situasi yang mendemonstrasikan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Roma 8:28 dan 32. Sehingga peristiwa ini merupakan sebuah  kesempatan untuk mengajar dan mendemonstrasikan dua kebenaran penting.

Pertama, peristiwa ini mengajarkan mereka: siapa dan apakah Tuhan bagi mereka sebagai pengajar-pengajar  Firman Tuhan. Dialah yang dapat memultiplikasikan apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan mereka, apapun juga yang menjadi kebutuhan mereka selagi mereka melakukan  pelayanan kepada sebuah bangsa yang mengalami paceklik  secara rohani. Tetapi peristiwa ini juga mengajarkan mereka sesuatu mengenai tanggungjawab mereka   agar mereka pergi keluar untuk menyebarkan Firman dan melayani orang. Mereka harus mengambil apapun yang telah Tuhan sediakan dan menggunakannya, percaya kepada Tuhan untuk melipatgandakannya sebanyak yang pantas menurut Tuhan.

0 Mujizat Roti - Bagian 1



Oleh : J. Hampton Keathley, III, Th.M


Pengantar



Ketika anda mempelajari  kehidupan dan pelayanan Elisa, mudah untuk melihat  bagaimana karakter dan pekerjaan-pekerjaannya menyerupai banyak hal yang  menjadi ciri pelayanan Yesus Kristus. Kisah seseorang dari Baal-salisa  ini sangat   mirip dengan kisah memberi  makan 5.000 orang atau mujizat melipatgandakan roti dan ikan. Kelaparan yang terjadi dalam kisah yang mendahuluinya : tentang sup  beracun yang masih memiliki pengaruhnya dalam kejadian ini ( 2 Raja-Raja 4:38-41). Ada penekanan pada tepung yang  menetralisir sup beracun tersebut, sebuah gambaran tentang Yesus dan Firman-Nya, satu-satunya penawar untuk berbagai racun dunia ini. Disini penekanannya akan sama, hanya saja sekarang, dimensi lain ditambahkan, yaitu tanggungjawab kita untuk percaya kepada Tuhan untuk melipatgandakan apa yang telah Dia berikan kepada kita ketika kita membagikan Dia kepada orang lain.

Sebagaimana murid-murid belajar dari peristiwa memberi  makan kepada 5.000 orang, demikian juga di sini kita melihat sekelompok nabi yang berkumpul disekeliling Elisa karena kepada mereka inilah Tuhan telah memberikan tanggungjawab untuk membawa Firman-Nya kepada sebuah bangsa  pemuja berhala. Tugas ini  sulit, jika bukan sebuah tugas yang  mustahil terlepas  dari pemampuan ilahi dari Tuhan. Mereka  akan menghadapi kesulitan-kesulitan pribadi, penganiayaan-penganiayaan, saat-saat kekurangan, dan banyak kesulitan-kesulitan lainya yang hanya dapat dicukupkan oleh Tuhan. Dalam teks ini,mereka dipanggil untuk percaya kepada Tuhan dan percaya kepada-Nya akan semua kebutuhan dan tanggungjawab mereka.  Saat kita mengaitkan  hal ini dengan kehidupan kita sendiri, mari kita mengajukan sepasang  pertanyaan yang saling berkaitan :

0 Pengudusan – Mustahil Dilakukan Secara Manusia! (Roma 7) – Bagian 2/2


Untuk dapat  memahami bagian akhir ini secara lebih baik, bacalah terlebih dahulu bagian 1di sini



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pelaku Kejahatan Sebenarnya Disingkapkan
(Roma 7:13-25)


Jika Hukum bukan penjahat sesungguhnya dari kisah ini, lalu apa? Pada ayat 13-25, Paulus sedang mengejar pelaku kejahatan sebenarnya dan menyingkapkannya. Dalam proses untuk menempatkan  tanggung jawab  atas tindakan jahat pada tempatnya, Paulus juga melanjutkan untuk  mempertahankan Hukum sebagai yang kudus dan baik. Ayat 13 membangkitkan sejumlah  pertanyaan dasar dalam bentuk yang sedikit berbeda. "Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku?”Esensi pertanyaan ini adalah: Baiklah, jadi Hukum secara instrinsik bukanlah hal jahat. Namun demikian Hukum bertanggungjawab pada kematian, begitu kan? Rangkuman jawaban Paulus : bahwa  pemanfaat  Hukum oleh dosa adalah  sungguh-sungguh dan benar-benar  baik  untuk  lebih  menunjukan   kematian   merupakan  bukti kejahatan dosa  yang semakin kuat.

0 Pengudusan – Mustahil Dilakukan Secara Manusia! (Roma 7) – Bagian 1/2





Photo Credit: FreeFotoUK
Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pengantar

Dua ekstrem harus selalu dihindari dalam kehidupan Kristen. Pertama apa yang kerap disebut sebagai “antinomianisme” atau “libertinisme.” Pada dasarnya, kesalahan ini berpusat pada konsep bahwa hukum terbaik adalah tanpa hukum sama sekali.


Kekristenan yang Orthodoks selalu dituding  sebagai penganjur  kesesatan ini, karena keyakinan mereka bahwa manusia diselamatkan sepenuhnya tanpa upaya-upaya manusia dan sepenuhnya diatas dasar iman. Fakta buruknya  adalah: beberapa orang Kristen secara nyata-nyata telah menganjurkan ‘antinomianisme.’  Mereka meyakini bahwa karena kita tidak lagi berada dibawah hukum, tetapi dibawah anugerah (bandingkan dengan Roma 6:15 ‘Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!’), kita menjalani kehidupan  Kristen kita ‘sebagai  Roh yang memimpin kita,’ dan  hal memimpin itu terlepas sama sekali dari Alkitab  secara absolut. Tanpa pengecualian, cara ini telah menuntun pada kehidupan yang ceroboh dan penuh dengan perbuatan dosa.

0 [Pelajaran 3] Yusuf : Seorang Pria Beriman 3: Tuhan Memaksudkannya Untuk Kebaikan


Yusuf dari Budak Menjadi
Penguasa

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?  [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan, dan bagian dua  tentang Yusuf di sini


Oleh : Melanie Newton



Ini adalah bagian akhir studi tentang Yusuf terkait topik ini



Kejadian 42-45; 50:15-22


Latar Belakang


Mimpi mengerikan Firaun  telah menjadi kenyataan: sebuah bencana kelaparan yang  dahsyat  melanda  bumi,  dengan  perdana menteri Firaun yang  bijak, telah mempersiapkan negerinya untuk menghadapi kehancuran yang sedang datang, dan Mesir adalah negara yang melimpah. Kembali ke Kanaan, keluarga Yusuf mengalami kelaparan. Saudara-saudaranya ( kecuali Benyamin) melakukan perjalanan untuk membeli bahan pangan. Lebih dari 20 tahun telah berlalu sejak mereka menjebloskan Yusuf ke sebuah lubang dalam yang sempit. Yusuf kini hidup sebagai seorang  berpakaian dan berbicara sebagai orang  Mesir, dan saudara-saudaranya putus asa tidak mengenali dia selagi mereka berdiri dihadapannya, seorang pejabat yang sangat berkuasa, memohon untuk mendapatkan makanan.   Tetapi Yusuf mengenali mereka. Orang  hanya dapat membayangkan keterkejutannya selagi dia melihat mereka. Dia harus mengetahui, tanpa mengungkapkan identitasnya,  apakah mereka masih membenci dirinya atau  telah menyesali bersedih atau bersalah atas perbuatan-perbuatan jahat mereka. Dia harus tahu jika orang-orang brutal ini telah berubah dalam pikiran dan hatinya. Yusuf memutuskan untuk menguji mereka secara keras, karena situasi yang menyakitkan cenderungan untuk menyingkapkan karakter seseorang yang sesungguhnya.

0 [Pelajaran 2] Yusuf : Seorang Pria Beriman 2: Diuji Melalui Godaan


credit: cosmo.ph

Oleh : Melanie Newton


Kejadian 39-41


Melalui kesulitan yang menyiksa, Yusuf  memilih untuk mempercayakan dirinya kepada Tuhan dengan segala hal yang sedang terjadi pada dirinya kala itu. Oleh karena itulah, dia  mampu melanjutkan kehidupannya, berupaya untuk melakukan hal terbaik dalam setiap hal yang diminta dari dirinya. Upaya-upayanya telah diberkati  oleh Tuhan dan telah diperhatikan oleh Potifar, yang pada akhirnya mempercayakan kepada Yusuf setiap hal kedalam tangan Yusuf. Kemudian,  ketika Yusuf dihormati dengan kuasa dan otoritas, dia dalam paksaan diperhadapkan dengan godaan.

Studi Hari Pertama

  1. Baca Kejadian 39:1-19. Gambarkanlah keadaan-keadaan sulit yang dialami Yusuf. 
  2. Jenis konflik-konflik emosi apakah yang dihadapi Yusuf dalam bayangan anda selagi dikejar  oleh keinginan isteri Potifar yang tak bisa ditolak hari demi hari?
  3. Bagaimana Yusuf menghadapi godaan rayuan ini?
  4. Bagaimana respon Yusuf mendemonstrasikan sikapnya :

    • Terhadap dosa?
    • Terhadap Tuhan?
    • Terhadap mereka yang percaya kepadanya?

0 Buatlah Sebuah Perjanjian yang Baru Bersamaku: Kita Akan Menyelesaikannya Didalam Iman



Memperlakukan berakhirnya tahun 2012 seperti berakhirnya kehidupanmu.Kemudian anda  menjadi begitu amat senangnya bahwa anda  bisa memulai sebuah hidup yang baru esok hari-hari ini.
Bagi beberapa dari kita, tak hanya berakhirnya tahun 2012, tetapi demikian juga dengan sebuah kehidupan pelayanan. Ketika jam berdentang menunjukan tengah malam, saya akan menyerahkan kepemimpinan senior Gereja Baptis Bethlehem kepada Jason Meyer  (dengan diliputi penuh pengucapan syukur karena kebaikan Tuhan). Saya masih tetap   bertugas hingga 31 Maret 2013, tetapi secara efektif, masa kepemimpinanku  berakhir. Sehingga tidak  hanya saya harus memulai sebuah kehidupan  baru  untuk  hari esok (sebagaimana telah dimasuki), saya harus memulai sebuah era baru kehidupan (sebagaimana yang sedang dijalani saat ini).


Berikut ini adalah apa yang saya khotbahkan untuk diriku sendiri, dan untuk anda juga, jika anda ingin mendengarkannya: pelayanan-pelayanan dan kehidupan yang panjang dan efektif dapat berakhir dengan sangat buruk. Jangan biarkan hal ini terjadi. Selesaikanlah dalam iman.

Saya hanya mengambil satu contoh, Asa, raja Yehuda, yang memerintah dari 911 hingga 870 SM.  Dia telah memulainya dengan sangat baik. Dia menjalaninya dengan baik. Dan dia telah mengakhirinya dalam  ketidakpercayaan yang bodoh. Hal itu memang terjadi. Kisah ini diceritakan dalam 2 Tawarikh 14-16. Buatlah Perjanjian denganku, oleh anugerah, tidak akan dibiarkan hal semacam itu terjadi.

0 Apakah Kata Alkitab Mengenai Damai?



Catatan  Editor

Jika Tuhan berkenan, maka dalam hitungan jam kita semua boleh tetap sehat dan ada (hidup) untuk  menghirup udara   tahun yang baru, 2013. Ya tahun yang baru didalam dunia yang sama, dunia yang semakin tua, dunia yang semakin  hari akan semakin sulit untuk dikatakan semakin mudah, semakin damai, apalagi semakin tenang. Tentu sebagai orang-orang  percaya kita menjalani  dan menghadapi semua tantangan itu tidak sendirian tetapi diberikan kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan yang selalu menyertai kita (Matius 28 : 20b Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zamanJuga lihat Roma 8:31-37.) sehingga apapun dan bagaimanapun kenyataan hidup yang harus kita lalui, tidak akan  pernah kita kehilangan sumber kekuatan sejati untuk menghadapi dan melalui  fakta yang ada didunia ini, sehingga kita mampu mengatasi dan melewatinya. Semua orang berharap 2013 akan lebih baik dan diatas semuanya itu , damai adalah hal yang  paling didambakan.  Sebagai bangsa  dan rakyat Indonesia kita  masih menyaksikan bahwa damai di negeri terasa semakin sulit ditegakkan. Berbagai aksi kekerasan ; antar kelompok, antar kampung, antar desa atau bahkan konflik yang lebih besar  masih sangat kuat mewarnai negeri ini. Atas  nama kepentingan, atas nama agama, atas nama politik tanpa disadari sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia  ada   yang  rela merobek damai antar sesama  anak bangsa. 


Apakah mungkin untuk tetap merindukan damai di dunia yang semakin tua dan semakin diwarnai dengan kekerasan?Ya..seolah  nilai seorang manusia tidak ada bedanya  dengan seekor hewan; bagaikan ayam atau seekor kucing, atau mungkin lebih bernilai daripada  hewan? Entah bagaimana dunia menjelaskan masalah ini atau bagaimana dunia menawarkan damai, tetapi Alkitab memberikan sebuah kepastian didalam ketidakpastian. Alkitab menawarkan sebuah damai   ditengah-tengah sulitnya mereguk damai, walau cuma setetes. Artikel  berjudul  “Apakah yang  Dikatakan Alkitab Mengenai Damai?” akan memberikan jawaban kepada dunia yang mengalami  kelangkaan Damai, ya..damai yang sejati, damai yang mengamankan jiwa dan pengharapan  akan kebahagiaan didalam setiap diri insan manusia. Semoga anda  telah memiliki damai sejati yang  berasal dari Tuhan.


Salam dalam Kasih Kristus, biarlah  Tuhan yang  membawa dan menuntun kita menuju dan menjalani tahun 2013

Martin Simamora
Founder & Editor


Jawab : Damai  adalah sesuatu  yang diinginkan setiap orang, namun nampaknya hanya beberapa orang saja yang mendapatkannya. Apakah damai itu? Damai dapat didefinisikan sebagai “ketenangan, harmoni, atau keamanan.” Bergantung  pada situasi, damai dapat bermakna “kemakmuran” atau “ dalam keadaan baik.” Berbagai bentuk kata “damai” dijumpai sebanyak 429 kali dalam alkitab versi King James. Ada berbagai jenis  damai, termasuk damai yang palsu, damai dalam jiwa, damai dengan Tuhan dan damai dengan manusia.

0 “Apakah yang Yesus Ajarkan?”– Bagian 2 Selesai



Bacalah terlebih dahulu  bagian 1 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell
3. Kasih adalah Prioritas Puncak Kehidupan (Matius 22:37-40)
.

Pada Matius 22, Yesus  kala itu sedang berbicara kepada sebuah kelompok yang terdiri dari pemimpin-pemimpin agama, seorang pakar hukum agama,   menanyai Yesus, apakah perintah yang terbesar. Dia mengajukan pertanyaan ini dalam upaya menjatuhkan Dia melalui jawaban yang akan diberikannya. Yesus menjawab, “KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU, DENGAN SEGENAP HATIMU DAN DENGAN SEGENAP JIWAMU DAN DENGAN SEGENAP AKAL BUDIMU"[Ayat-ayat paralel, Mark 12:30 dan  Lukas 10:27,  memiliki tambahan  “dan dengan segenap kekuatanmu.”]. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.”Apakah maksudnya mengasihi Tuhan? Tidakkah ini bermakna memiliki  luapan emosi bergejolak, yang meledak-ledak seperti jarimu yang menghentak-hentakan  tuts piano? Tidakkah ini  bermakna untuk hidup dengan memiliki rasa atau sensasi aneh yang berkitar pada tengkukmu? Apakah ini bermakna menjadi dipenuhi, sepanjang waktu, dengan berbagai pemikiran  yang hangat tentang Tuhan? Rasul Yohanes  telah mencatat jawaban Yesus terkait pertanyaan ini dalam Yohanes 14:21, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yohanes juga menulis, dalam 1 Yohanes 5:3a,” Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.”
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9