Gereja
Kristen Injili Nusantara (GKIN)
R E V I V A L
Kebaktian
Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di
Hotel Dewata
Khotbah Minggu, 12 Ferbuari 2012.
ORANG PERCAYA & PENCOBAAN (Part 1)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Mat
4:1-12 – (1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. (2) Dan
setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah
Yesus. (3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4)
Tetapi Yesus menjawab: "Ada
tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang
keluar dari mulut Allah." (5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan
menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai
Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang
Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (7)
Yesus berkata kepadanya: "Ada
pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (8) Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (9) dan berkata
kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku." (10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah,
Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya
kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan
lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. (12) Tetapi waktu Yesus
mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
|
Ini
adalah kisah di mana Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun. Sebuah kisah yang sangat
terkenal yang akan kita pelajari selama dalam beberapa kali pembahasan. Kisah
tentang pencobaan Yesus di padang
gurun ini dicatat dalam 3 Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas). Markus
mencatat kisah ini dengan singkat (hanya 2 ayat), tidak seperti Matius dan
Lukas yang mencatatnya lebih panjang.
Mark
1:12-13 – (12) Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. (13) Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari
lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana
di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia
Tetapi
dari mana mereka tahu kisah ini? Bukankah pada saat itu hanya Yesus seorang
diri di padang
gurun itu dan sama sekali tidak ada saksi mata dari peristiwa ini? Sudah pasti
mereka mengetahuinya dari Yesus. Yesus sendirilah yang menceritakan pengalaman
ini kepada mereka.
William Barclay – Oleh karena itu kita perlu membaca cerita ini dengan
penghormatan yang khusus. Di dalam cerita ini Yesus membeberkan diri-Nya
sendiri secara terbuka. Di situ Ia menceritakan hal-hal yang dialami-Nya secara
pribadi. Jadi cerita ini adalah cerita yang paling berharga, sebab di situ
Yesus mengatakan bahwa ia dapat menolong orang lain yang mengalami pencobaan.
Jadi sekali lagi Yesus membuka rahasia pengalaman perjuangan-Nya sendiri untuk
menolong kita di dalam perjuangan kita. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Matius 1-10,
hal. 109).
Kira-kira
di mana persisnya Yesus dicobai? Di padang
gurun mana? Matthew Henry berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi di padang gurun Sinai :
Matthew Henry – Kemungkinan di padang gurun Sinai, tempat Musa dan
Elia berpuasa 40 hari, 40 malam, sebab tidak ada bagian di seluruh padang gurun
Yudea yang disebut begitu gersang dan penuh binatang buas seperti tempat ini
(Mark 1:13) - (Injil Matius 1-14, hal. 95).
Penafsir
yang lain seperti Barclay mengatakan bahwa ini adalah padang gurun Yeshimmon, dekat laut mati.
William Barclay – Di antara kota
Yerusalem dan laut mati memang terbentang padang
gurun. Di dalam PL padang gurun itu disebut
Yeshimmon, yang berarti pembinasaan, dan nama itu cocok dengan keadaan padang gurun itu sendiri.
Padang gurun itu berukuran panjang kira-kira 50 km dan lebarnya kira-kira 20
km. Padang gurun itu merupakan suatu lahan yang tanahnya cokelat berkapur,
dengan semak-semak di sana sini. Permukaan padang gurun itu naik turun, dan
berlereng-lereng sehingga memberikan kesan yang sangat menakutkan.
Bukit-bukitnya nampak berdebu tebal, dan tanah kapurnya menyeruak di sana-sini.
Batu-batunya berserakan Kadang kala orang yang berjalan di situ seolah-olah
mendengar suara dari dalam tanah yang menggemakan bunyi langkah dan derap
kakinya sendiri. Panas yang tinggi dan keadaan permukaan tanah padang gurun seperti itu sering menyebabkan
adanya fatamorgana. Padang
gurun Yeshimmon itu membentang ke Laut mati secara agak terjal, dan akhrinya
membentuk suatu lereng curam yang dalamnya 400 m lebih. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari –
Matius 1-10, hal. 104).
William Barclay – Padang gurun itu disebut Yeshimmon, yang berarti pembinasaan. Bukit-bukitnya laksana timbunan abu; batu kapur nampaknya bagaikan melepu dan mengelupas, karang-karang kelihatan gundul dan bergerigi, suasana terasa hampa dan kosong; udaranya panas bagaikan tempat peleburan yang maha besar sehingga sulit untuk bernapas, tingginya 1200 kaki, yang menukik tajam ke Laut Mati. Di tempat yang sangat mengerikan inilah Yesus dicobai. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Lukas, hal. 61).
William Barclay – Padang gurun itu disebut Yeshimmon, yang berarti pembinasaan. Bukit-bukitnya laksana timbunan abu; batu kapur nampaknya bagaikan melepu dan mengelupas, karang-karang kelihatan gundul dan bergerigi, suasana terasa hampa dan kosong; udaranya panas bagaikan tempat peleburan yang maha besar sehingga sulit untuk bernapas, tingginya 1200 kaki, yang menukik tajam ke Laut Mati. Di tempat yang sangat mengerikan inilah Yesus dicobai. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari – Injil Lukas, hal. 61).
Sebelum
kita membahas inti pencobaan yang dialami Yesus ini, kita akan terlebih dahulu
mempelajari beberapa fakta menarik dalam kisah pencobaan ini yang nampak dalam
ayat 1 bacaan kita :
Mat
4:1 - Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis.
Dari
ayat 1 ini ada beberapa hal yang bisa
kita pelajari :
I. KAPAN
TERJADINYA PENCOBAAN INI?
Kapan peristiwa pencobaan ini dialami oleh Yesus?
Perhatikan ayat 1 :
Mat 4:1 : Maka
Yesus dibawa oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis.
Kisah ini diawali dengan kata “maka” yang dalam bahasa
Yunaninya adalah “TOTE” yang bisa diartikan “kemudian” (Ing. “then”). Bandingkan dengan Alkitab
Terjemahan Lama :
TL - Kemudian
daripada itu, lalu Yesus dibawa oleh Roh masuk ke padang belantara supaya dicobai oleh Iblis.
Adanya kata “maka” atau “kemudian” ini menunjukkan bahwa
cerita ini adalah kelanjutan dari cerita sebelumnya. Atau cerita ini terjadi
persis setelah cerita sebelumnya. Nah, dilihat dari konteksnya, kisah
sebelumnya adalah kisah pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Itu berarti
pencobaan Yesus di padang
gurun terjadi sesaat setelah Ia dibaptis.
Mat 3:16-17; 4:1 – (3:16) Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah
seperti burung merpati turun ke atas-Nya, (3:17) lalu terdengarlah suara dari sorga
yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan." (4:1) Maka Yesus
dibawa oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis.
Bahkan Markus menyatakannya dengan kata-kata yang lebih
tegas : “segera sesudah itu” :
Mark 1:10-12 – (10) Pada saat Ia keluar dari air, Ia
melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (11)
Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan." (12) Segera
sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang
gurun.
Tetapi mengapa Yesus meminta dibaptis oleh Yohanes? Di
dalam tradisi Yahudi, seseorang baru benar-benar dianggap dewasa jika dia
berumur 30 tahun. Karena itu juga maka seorang keturunan Lewi / keturunan imam
baru boleh melaksanakan tugas-tugas keimamannya saat berumur 30.
Bil 4:2-3 – (2) "Hitunglah jumlah bani Kehat sebagai
suatu golongan tersendiri di antara bani Lewi,…. (3) Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas
sampai yang berumur lima
puluh tahun, semua orang yang kena wajib tugas, supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan
Lihat juga : Bil 4:46-47.
Itulah sebabnya Yesus baru memulai pelayanannya saat
berumur 30 tahun dan itu ditandai dengan Ia datang kepada Yohanes dan meminta
dibaptis. Jadi saat dibaptis Yesus berumur 30 tahun. Itu juga adalah saat di
mana Ia hendak memulai pelayanan-Nya.
Luk 3:22-23 – (22) dan turunlah Roh Kudus dalam rupa
burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." (23) Ketika Yesus
memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur
kira-kira tiga puluh tahun …”
Jadi saat Yesus berumur 30 tahun, Ia hendak memulai
pelayanan-Nya dan itu diawali-Nya dengan meminta Yohanes untuk membaptis-Nya.
Setelah dibaptis itu lalu Ia dicobai di padang
gurun. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa pencobaan yang dialami Yesus terjadi
pada saat Ia hendak memulai pelayanan-Nya di bumi.
Selanjutnya pada saat Yesus dibaptis, ada suatu
pengalaman supranatural yang Ia alami di mana langit terbuka, Roh Allah turun
ke atas-Nya dan Allah Bapa bersuara dari sorga dan menyatakan Yesus adalah
Anak-Nya yang terkasih di mana Ia berkenan kepada-Nya.
Mat 3:16-17 – (16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar
dari air dan pada waktu itu juga langit
terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, (17)
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.
Sesaat setelah mengalami pengalaman rohani yang luar
biasa itulah, Ia dibawa untuk dicobai di padang
gurun.
Matthew
Henry – Segera setelah langit
terbuka bagi-Nya dan Roh Allah turun ke atas-Nya, dan Ia dinyatakan sebagai
Anak Allah serta Juruselamat dunia, berita selanjutnya yang kita dengar tentang
Dia adalah bahwa Dia dicobai…” (Injil Matius 1-14, hal. 94).
Jadi pencobaan yang dialami oleh Yesus terjadi setelah 2
hal yakni setelah Ia memutuskan untuk memulai pekerjaan pelayanan-Nya dan
setelah Ia mengalami pengalaman rohani yang luar biasa di mana Roh Kudus turun
atas-Nya dan Bapa di sorga memberikan penyataan kepada-Nya. Jikalau ini
dibalik, dapat dikatakan bahwa sekalipun Yesus memiliki niat untuk melayani
Allah Bapa dan umat manusia, sekalipun Ia telah dipenuhi dengan Roh Kudus
sebagaimana kata Luk 4:1 (Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali
dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun), sekalipun
Sang Bapa memberikan penyataan kepada-Nya bahwa Ia adalah Anak-Nya, sekalipun
Ia berkenan kepada Bapa-Nya, itu semua tidak membuat-Nya bebas dari pencobaan
setan.
Ini semua mengajarkan kepada kita bahwa kalau kita sudah menerima suatu pernyataan dari Tuhan, kalau kita mempunyai status sebagai anak Tuhan, kalau kita mempunyai keinginan untuk menyenangkan Tuhan lewat pelayanan, belajar Firman Tuhan, lebih banyak berdoa, dsb, itu bukan jaminan bahwa kita tidak akan diserang oleh setan. Justru sebaliknya semua itu akan membuat setan bertekad untuk menyerang saudara. Bandingkan :
Ini semua mengajarkan kepada kita bahwa kalau kita sudah menerima suatu pernyataan dari Tuhan, kalau kita mempunyai status sebagai anak Tuhan, kalau kita mempunyai keinginan untuk menyenangkan Tuhan lewat pelayanan, belajar Firman Tuhan, lebih banyak berdoa, dsb, itu bukan jaminan bahwa kita tidak akan diserang oleh setan. Justru sebaliknya semua itu akan membuat setan bertekad untuk menyerang saudara. Bandingkan :
Karena itu jangan percaya dengan ajaran-ajaran populer
yang mengatakan bahwa kalau kita menjadi Anak Allah maka hidup kita akan enak,
sehat, makmur dan berkelimpahan, dsb. Tidak! Kisah Yesus menunjukkan bahwa
justru ketika seseorang menjadi Anak Allah, mau mendekat kepada Allah / mau
hidup menyenangkan Allah, setan pasti akan menyerang dia. Ingat, setan tidak
akan menyerang anak-anaknya sendiri, ia tidak perlu mencobai mereka karena toh
mereka sudah dengan sukarela menuruti semua keinginannya.
Yoh 8:44 - Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu….”
Karena itu kalau hidup saudara aman-aman saja tanpa
pernah diserang setan dengan berbagai macam persoalan, kesulitan, musibah, dll,
jangan-jangan saudara adalah anaknya. Tapi kalau saudara adalah anak Tuhan,
terlebih lagi kalau saudara dekat dengan Tuhan dan melayani Tuhan, saudara
pasti jadi “target man” dan “target woman” nya setan.
Yesus Bin
Sirakh – Anakku, jikalau engkau
bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan” (Sirakh
2:1).
Karena itu kita pun sebenarnya bisa bersyukur setiap kali
kita dicobai / diserang setan karena itu membuktikan siapa kita dan berada di
pihak mana kita (Allah). Karena setan pasti akan menyerang anak-anak Tuhan, dia
pasti akan menyerang orang-orang yang dekat dengan Tuhan dan melayani Tuhan,
maka kita harus senantiasa waspada atau berjaga-jaga.
1 Pet 5:8 - Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti
singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
II. SIAPAKAH YANG
DICOBAI?
Siapakah yang dicobai setan di sini? Yesus!
Mat 4:1 - Maka Yesus
dibawa oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis.
Siapakah Yesus? Dia adalah Allah / Anak Allah sendiri
yang menjelma menjadi manusia. Dan dari kata-kata setan terlihat bahwa setan
tahu siapa Dia sesungguhnya. Bandingkan :
Mark 1:23-24 – (23) Pada waktu itu di dalam rumah
ibadat itu ada seorang yang kerasukan
roh jahat. Orang itu berteriak: (24) "Apa urusan-Mu dengan kami,
hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari
Allah."
Luk 4:41 - Dari banyak orang keluar juga setan-setan
sambil berteriak: "Engkau adalah
Anak Allah." Lalu
Ia dengan keras melarang mereka
dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
Biarpun demikian ini tidak lantas membuat setan menyerah
lebih dahulu. Dia pernah mengalahkan Adam, dia pernah mengalahkan Daud, dia
pernah mengalahkan orang-orang hebat dalam sejarah, tapi sekarang dia
berhadapan dengan Anak Allah sendiri dan ia tetap nekad untuk mencobai-Nya. Ini
sesuatu yang luar biasa. Setan-setan tahu siapa Yesus, dan sebenarnya mereka
takut sekali pada Yesus.
Mark 5:7 - dan dengan keras ia berteriak: "Apa
urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
Luk 8:27-28 – (27) Setelah Yesus naik ke darat, datanglah
seorang laki-laki dari kota
itu menemui Dia; orang itu dirasuki
oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal
dalam rumah, tetapi dalam pekuburan. (28) Ketika ia melihat Yesus, ia berteriak lalu tersungkur di
hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: "Apa urusan-Mu dengan
aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku
memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku."
Anehnya, biar pun takut tetapi tetap saja nekad untuk
mencobai-Nya. Ini menunjukkan bahwa setan tidak pandang bulu. Jadi kalau
saudara suka pandang bulu, saudara lebih buruk dari setan dalam hal ini. Dan
ini juga mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada 1 orang dari antara kita pun,
sehebat apa pun dia yang bisa tidak diserang oleh setan (kecuali dia memang
anak / kawannya setan). Jikalau Yesus Anak Allah saja tidak membuat setan
mengurungkan semangat untuk mencobai-Nya, apalagi kita? Jikalau terhadap Yesus
yang mereka takuti saja mereka tetap menyerang, apalagi kepada kita yang sama
sekali bukan tandingannya? Ia tidak takut kepada kita, kita yang sering takut
kepada dia. Ingat setan itu jenisnya adalah malaikat sehingga ia bukan
tandingan kita. Jadi ia sama sekali tidak takut pada kita. Ia bahkan disebut
dengan julukan “penguasa kerajaan
angkasa”.
Efs 2:2 - Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti
jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.
Karena itu tidak ada kita yang bisa kebal terhadap
serangan setan.
Tetapi lebih dari itu mengapa setan sepertinya begitu
ngotot menjatuhkan Yesus? Karena dia tahu bahwa Yesus adalah ancaman bagi dia
dan kerajaannya. Yesus akan memberitakan Injil dan ini akan mengakibatkan setan
kehilangan banyak pengikut.
Mat 4:23 - Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia
mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan
Injil Kerajaan Allah…”.
Yesus juga akan mengusir mereka sehingga mereka akan
kehilangan banyak “tempat tinggal”.
Mat 12:28 - Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.
Sampai-sampai mereka tidak punya tempat dan harus mencari
“penginapan” baru itu pun harus atas ijin Yesus :
Luk 8:31-32 – (31) Lalu setan-setan itu memohon kepada
Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan
mereka masuk ke dalam jurang maut. (32) Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan
di lereng gunung, lalu setan-setan
itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi
itu. Yesus mengabulkan permintaan mereka.
Bahkan kadang-kadang Yesus tidak ijinkan mereka berbicara
:
Mark 1:34 – Ia… mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu
berbicara,….
Bukan hanya itu, Yesus juga memberikan kuasa-Nya kepada
murid-murid-Nya sehingga mereka ikut-ikutan mengusir setan :
Mat 10:8 - Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang
mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah
setan-setan. …”
Pada akhirnya Yesus akan menebus dosa manusia di atas
kayu salib yang berarti kekalahan mereka.
Itu berarti bahwa Yesus adalah seorang yang sangat penting dalam
kerajaan Allah dan sekaligus itu menjadi ancaman terbesar bagi kerajaan setan.
Karena itulah setan berusaha sedemikian rupa, menyerang dengan berbagai cara,
berbagai strategi dalam kesempatan-kesempatan yang paling menentukan supaya
kalau bisa Ia dijatuhkan. Ingat bahwa kalau Yesus berdosa 1 kali saja, Ia tidak
layak lagi menjadi penebus dosa dan itu berarti kemenangan setan. Karena itu
setan menyerang-Nya dengan hebat. Di sini kita dapati 1 prinsip penting bahwa
sekalipun setan akan menyerang semua anak Tuhan, ia akan mengarahkan
panah-panah terbaiknya yang paling berbahaya kepada orang-orang penting dalam
Kerajaan Allah yang dirasa akan menjadi ancaman besar bagi kerajaannya. Semakin
penting seseorang dalam Kerajaan Allah, semakin bermanfaat seseorang bagi
gereja Tuhan, semakin giat seseorang memenangkan jiwa-jiwa, setan akan berjuang
sedemikian rupa untuk menghancurkannya.
Matthew
Henry – Iblis menaruh dendam khusus
kepada orang-orang yang bermanfaat,...” (Injil Matius 1-14, hal. 94).
Matthew
Henry – Perhatikanlah, ketika kita
telah menjalin persekutuan yang sangat menyenangkan dengan Allah dan memperoleh
pernyataan kasih-Nya sedalam-dalamnya, maka kita harus sadar bahwa iblis akan
terdorong untuk menyerang kita (kapal
yang paling kaya selalu menjadi sasaran utama para perampok)…” (Injil Lukas, hal. 149).
Secara kolektif, setan juga akan memfokuskan serangannya
pada gereja-gereja yang sungguh-sungguh memberitakan Injil karena gereja itu
adalah ancaman bagi kerajaan setan. Itulah sebabnya setan biasanya mengarahkan
serangannya yang paling hebat kepada hamba-hamba Tuhan atau gereja-gereja yang
dengan sungguh-sungguh melayani dan memberitakan Injil dan kadang mengabaikan
atau memberikan serangan seadanya bagi hamba-hamba Tuhan atau gereja yang
dianggap bukan ancaman, yang melayani tidak sungguh-sungguh, yang melayani
dengan motivasi salah, dsb. Karena itulah maka kita sering mendengar ada banyak
hamba Tuhan yang hebat akhirnya jatuh dan hancur karena serangan setan. Ada begitu banyak gereja
yang bagus dikacaubalaukan oleh setan. Karena itu biarlah semua hamba Tuhan
yang terjun di dalam pelayanan apalagi pelayanan yang berkaitan dengan
pemberitaan Injil harus berhati-hati dan bertekun di dalam doa agar tidak jatuh
dalam pencobaan setan.
Mat 26:41 - Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang
penurut, tetapi daging lemah."
Tetapi juga bagi kita semua, biarlah kita tidak hanya
berdoa untuk diri kita sendiri tetapi secara khusus mau berdoa untuk
hamba-hamba Tuhan yang sedang Tuhan pakai secara heran, yang dengan gigih
melayani Tuhan, memberitakan Injil, dsb karena orang-orang seperti itu menjadi
fokus serangan setan. Mereka menerima pencobaan lebih banyak dan lebih berat
dari saudara-saudara yang lain.
1 Tes 5:25 - Saudara-saudara, doakanlah kami.
Maukah saudara melakukan itu dalam doa-doa saudara secara
rutin?
III. SIAPAKAH
INISIATOR PENCOBAAN INI?
Lalu siapakah yang adalah inisiator pencobaan yang
dialami Yesus ini?
Mat 4:1 - Maka Yesus dibawa
oleh Roh ke padang
gurun untuk dicobai Iblis.
Dari sini terlihat bahwa Roh Kuduslah yang menjadi
inisiator pencobaan tersebut. Perhatikan bahwa bukan Yesus sendiri yang membawa
diri-Nya menuju pencobaan itu melainkan Roh Kudus yang membawa-Nya.
Matthew
Henry – Kristus dituntun pada
pertempuran itu. Ia tidak dengan sengaja membawa diri-Nya ke sana, tetapi dibawa oleh Roh …”” (Injil Matius 1-14, hal. 96).
Ini harusnya menjadi pelajaran bagi kita bahwa kita tidak
boleh membawa diri kita sendiri ke dalam pencobaan. Jikalau kita harus dicobai,
biarlah itu merupakan kehendak Allah sendiri yang menuntun kita kepada
pencobaan itu tetapi bukan kita yang membawa diri kita sendiri ke dalam pencobaan-pencobaan
itu. Misalnya lemah di dalam perzinahan tetapi suka jalan-jalan ke kompleks
pelacuran, lihat gambar-gambar porno di internet, dll. Lemah di dalam fitnahan
tetapi suka ngumpul bersama-sama tukang gosip. Lemah di dalam kemabukan tetapi
suka bergaul dengan para peminum, dll. Ini semua namanya membawa diri sendiri
ke dalam pencobaan. Alkitab mengatakan pergaulan yang jahat merusakkan kelakuan
yang baik.
1 Kor 15:33 - Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Karena itu baiklah kita menjaga diri kita dan menahan
langkah kita agar tidak menerjunkan diri sendiri ke dalam pencobaan itu. Dalam
ayat kita dikatakan bahwa Roh-lah yang membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai iblis. Di sini
kelihatannya ada kerjasama antara Roh Kudus dan iblis di mana Roh membawa Yesus
ke padang gurun
itu dan iblis yang akan mencobai-Nya. Kita tidak perlu heran dengan pola
semacam ini karena kasus seperti ini pernah terjadi pada Ayub (Ayub 1:6-12;
2:1-6) di mana Tuhan dan setan seolah-olah sepakat untuk menimpakan penderitaan
pada Ayub. Mengapa bisa terjadi semacam ini? Karena baik Tuhan maupun setan,
sama-sama mempunyai kepentingan di dalamnya. Tuhan melihat itu sebagai sebuah
ujian bagi Ayub sedangkan setan melihat itu sebagai cobaan bagi Ayub. Demikian
juga dengan yang dialami oleh Yesus. Roh Kudus melakukan itu karena dari kaca
mata Allah itu adalah sebuah ujian kepada Yesus tetapi dari kaca mata iblis,
itu adalah cobaan kepada-Nya.
Kalau begitu apa bedanya ujian dan pencobaan? Ada
4 perbedaan :
1.Perbedaan sumber :
Ujian dari Allah, pencobaan dari setan.
2.Perbedaan motivasi :
Ujian bermaksud baik, mau mendekatkan kita kepada Tuhan agar kita hidup dalam
kesucian. Pencobaan bermaksud jelek, mau membuat kita meninggalkan Tuhan dan hidup
di dalam dosa.
3.Perbedaan tujuan : Ujian
bertujuan untuk menyempurnakan iman kita. Pencobaan
bertujuan memisahkan kita dari Allah, menjadikan kita memihak kepada setan dan
memberontak kepada Tuhan.
4.Perbedaan fenomena :
Ujian dimulai dengan segala kepahitan, kesengsaraan, penderitaan dan diakhiri
dengan kemanisan, kebahagiaan, kemenangan, dan keindahan rohani. Pencobaan
dimulai dengan keindahan, kecantikan, kenikmatan, dan berakhir dengan
kepahitan, penyesalan, dan kerusakan.
Tetapi sebagaimana yang disebutkan di atas, pencobaan
maupun ujian bisa terjadi bersamaan seperti kasus Yesus dan Ayub.
Stephen Tong : Ketika Tuhan sedang menguji Saudara, saat yang sama setan sedang
menggunakan kesulitan yang Saudara alami untuk mencobai Saudara. Dengan ini
kita mengerti bahwa ujian dan pencobaan bisa terjadi pada peristiwa yang sama.
Karena itu tentulah dalam kasus pencobaan Yesus iblis
menginginkan hal yang jelek yakni agar berdosa tetapi Allah (Roh) menginginkan
hal yang baik agar Yesus menjadi suci. Iblis menginginkan agar Yesus menjadi
lemah, tetapi Allah (Roh) menginginkan agar Yesus menjadi kuat. Iblis
menginginkan agar Yesus menjadi tercemar, tetapi Allah (Roh) menginginkan agar
Yesus menjadi murni. Iblis menginginkan agar Yesus kalah tetapi Allah (Roh)
menginginkan agar Yesus menang. Jadi dilihat dari tujuan-tujuan yang mulia dari
sebuah ujian ini maka kadangkala Allah mengijinkan anak-anak-Nya untuk dicobai
setan supaya itu menjadi ujian bagi mereka sebagaimana yang dialami oleh
Kristus. Tujuan Allah pasti baik supaya nyata kemurnian iman kita. Ada banyak orang menjadi
lebih kuat, menjadi lebih dekat dengan Tuhan, menjadi lebih bergantung pada
Tuhan ketika diuji Tuhan dengan berbagai macam cobaan setan. Akhirnya kiranya
kita mengaminkan kata-kata Firman Tuhan :
1
Pet 1:6-7 – (6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (7)
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu --
yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api …”
-
AMIN -
No comments:
Post a Comment