Mohon dicatat--karena artikel ini merupakan serial yang mengulas 'Apakah Calvinisme?" yang mewakili 5 poin pandangan Calvinisme secara utuh. Kami percaya 5 poin atau 4 poin Calvinisme adalah sebuah isu dimana orang-orang Kristen dapat "sepakat untuk tidak sepakat." Jadi, sementara artikel ini bisa jadi secara kuat menyokong 5 poin Calvinisme, kita tidak hendak meremehkan iman atau integeritas mereka yang menganut 4 poin Calvinisme. Faktanya, banyak penulis kami (gotquestion.org) yang menganut 4 poin Calvinisme.
Tanya :"Penebusan Terbatas- apakah ini alkitabiah?"
Jawab : "Penebusan terbatas" adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merangkum apa yang diajarkan Alkitab mengenai tujuan kematian Kristus di kayu salib dan apa yang diselesaikan dalam hidup, kematian dan kebangkitan-Nya.
Limited Atonement merupakan huruf ketiga dalam akronim TULIP, yang umumnya digunakan untuk menjelaskan apa yang dikenal sebagai 5 poin Calvinisme, juga dikenal sebagai doktrin-doktrin Anugerah. Doktrin Penebusan Terbatas jelas merupakan yang paling kontroversial dan mungkin paling banyak disalahpahami dari semuan Doktrin Anugerah. Karena nama doktrin satu ini dapat membingungkan oran dan menyebabkan mereka menangkap ide-ide yang keliru mengenai apa maksudnya, beberapa orang lebih senang menggunakan istilah-istilah "penebusan pokok atau particular redemption," penebusan yang pasti atau definite redemption," "penebusan aktual atau actual atonement," atau "penebusan yang dikehendaki atau intentional atonement." Istilah-istilah ini secara tepat membidik pada fakta bahwa Alkitab menyingkapkan kematian Yesus di kayu salib merupakan peristiwa yang dikehendaki dan memiliki sebuah tujuan yang pasti bahwa peristiwa itu akan berhasil dalam penyelesaiannya. Namun demikian, seperti halnya doktrin-doktrin anugerah lainnya, apa yang penting bukan pada nama yang dilekatkan pada doktrin tersebut tetapi bagaimana doktrin tersebut secara akurat merangkumkan apa yang diajarkan Alkitab mengenai natur dan tujuan pengorbanan kematian Yesus di atas kayu salib.
Ini adalah hal yang sama dengan yang dikatakan Yesus, diberikan kepada-Nya oleh Bapa supaya Ia dapat memenuhi kehendak Bapa, sehingga tidak satupun yang hilang dan dengan membangkitka mereka semia pada hari terahir (Yohanes 6:37-40). Kebenaran ini bahwa Yesus telah datang dengan alasan yang spesifik terlihat baik didalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Salah satu dari banyak ayat mengenai penebusan dalam Perjanjian Lama adalah Yesaya 53. Dalam bagian ini saja, kita melihat bahwa Ia telah "dipukul kerena pelanggaran-pelanggaran umat Tuhan" (Yesaya 53:8); sehingga Ia dapat "membenarkan banyak orang" karena "Ia akan menanggung kesalahan-kesalahan kita" (Yesaya 53:11); dan Ia sungguh "telah memikul dosa banyak orang" (Yesaya 53:12). Ayat-ayat ini dan banyal orang berkata tentang sebuah penebusan yang dilakukan spesifik/khusus bagi mereka yang tercakup oleh penebusan itu (umat Tuhan), penebusan ini pada dasarnya adalah penggantian yang bersifat substitusi (Ia -Yesus sesungguhnya menanggung dosa-dosa mereka di atas salib), dan sebenarnya menyelesaikan apa yang telah Tuhan Kehendaki/maksudkan untuk dilakukan (membenarkan banyak orang). Jelas bahwa ini adalah gambaran dari sebuah kehendak/hal yang memang dimaksudkan terjadi, penebusan yang pasti. Kristus mati tidak sekedar untuk mengadakan pembenaran sebagai yang mungkin tetapi untuk mengaktualkan/membuat pembenaran itu terwujud bagi mereka yang untuknya Yesus mati. Ia telah mati untuk menyelamatkan mereka, tidak untuk membuat mereka dapat diselamatkan.
Doktrin penebusan terbatas atau limited atonement juga mengakui bahwa Alkitab mengajarkan kematian Yesus di atas kayu salib merupakan sebuah penebusan dosa-dosa yang bersifat substitusi . Banyak teolog yang menggunakan kata "vikaris (mewakili)" untuk menggambarkan penebusan Yesus. Kata Vikaris berarti "bertindak mewakili" atau "mewakili yang lain" dan ini untuk menggambarkan "sesuatu yang dilakukan atau diderita oleh satu orang yang berakibat memberikan manfaat atau keuntungan bagi yang lainnya." Penebusan vikaris Kristus berarti Ia telah bertindak sebagai sebuah representasi bagi sebuah kelompok spesifik dari orang-orang (yang dipilih) yang akan menerima sebuah manfaat (keselamatan) langsung sebagai hasil dari kematian-Nya. Konsep ini jelas terlihat dalam 2 Korintus 5:21 : Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi berdosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Jika Yesus secara nyata berdiri di tempat saya berada dan menanggung dosa saya di atas salib sebagaimana yang diajarkan Alkitab, maka saya tidak akan pernah dihukum karena dosa itu. Agar penebusan Kristus sungguh menjadi sebuah penebusan yang bersifat substitusi atau penebusan Vikaris, maka penebusan itu haruslah secara aktual mengamankan sebuah keselamatan yang aktual bagi semua yang Kristus mati baginya. Jika penebusan hanya membuat keselamatan sebagai sebuah kemungkinan saja, maka penebusan itu tidak dapat menjadi penebusan vikaris. Jika Kristus telah bertindak sebagai sebuah substitusi yang aktual dan benar yang bagi mereka dia mati, maka semua yang baginya Ia mati akan diselamatkan. Untuk mengatakan bahwa Kritus telah mati dalam kematian viakris di tempat dimana semua orang berdosa berada, tetapi tidak semua orang berdosa akan diselamatkan itu adalah sebuah kontradiksi.
Empat aspek atau kata yang berbeda terkait penebusan dengan jelas terlihat dalam Kitab suci, setiap bagiannya membantu kita dalam memahami natur dan jangkauan penebusan. Empat kata ini adalah tebusan, rekonsiliasi, perdamaian dan substitusi. Keempat aspek penebusan Kristus semuanya berbicara tentang Kristus yang telah dengan nyata menyelesaikan sesuatu didalam kematian-Nya. Sebuah studi mengenai empat istilah dalam konteks biblikalnya menuntun ke sebuah kesimpulan yang jelas bahwa seseorang tidak dapat menganut sebuah penebusan universal yang sejati tanpa juga membutuhkan keselamatan yang bersifat universal. Apabila seseorang menganut penebusan yang tak terbatas tetapi menolak keselamatan universal, maka ia akan terjebak dengan penebusan yang menjadikan manusia tidak bebas sepenuhnya atau ditebus secara aktual, sebuah rekonsiliasi yang menempatkan manusia masih terasingkan dari Tuhan, sebuah perdamaian yang menempatkan manusia masih dibawah murka Tuhan, dan sebuah sebuah substitusi kematian yang masih membuat orang berdosa mengupayakan sendiri untuk membayar dosanya. Semua aspek karya penebusan Kristus lantas menjadi tak lebih dari sebuah kemungkinan yang bergantung pada manusia untuk mengupayakannya menjadi sebuah kenyataan.
Tetapi itu bukan yang diajarkan Alkitab. Diajarkan Alkitab bahwa mereka yang telah ditebus oleh Kristus benar-benar bebas dan hutang mereka telah dibayar sepenuhnya. Alkitab juga mengajarkan bahwa mereka yang direkonsiliasi dengan Tuhan memang benar-benar direkonsiliasi dan tembok pemisahan yang sebelumnya ada diantara mereka dan Tuhan telah diruntuhkan (Kolose 2:14). Alkitab mengajarkan bahwa kematian Kristus di kayu salib adalah sebuah pengorbanan yang sepenuhnya melenyapkan murka Tuhan. Alkitab juga mengajarkan bahwa Kristus sungguh-sungguh seorang pengganti, seorang penebus umat manusia, yang mengambil tempat dan mewakili umat-Nya. Ketika Yesus mati di kayu salib, Ia berkata, "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), dan kata yang Yunani yang diterjemahkan "Sudah selesai" adalah teleo yang digunakan untuk menunjukan bahwa sebuah hutang telah dibayar lunas total. Dan memang demikian apa yang Yesus telah selesaikan/rampungkan di atas Salib. "Ketika kamu mati didalam dosa-dosamu dan didalam ketidakbersunatan dari tabiat dosamu, Tuhan membuatmu menjadi hidup bersama Kristus. Ia sudah mengampuni semua dosa-dosamu, telah membatalkan hukum tertulis, dengan seluruh peraturannya, yang menentang kita dan berdiri melawan diri kita; ia telah mengambilnya, dan memakukannya pada salib" (Kolose 2:13-14).
Sebuah kesalahpahaman umum mengenai doktrin limited atonement (penebusan terbatas) adalah bahwa pandangan ini agak mengurangi atau membatasi nilai penebusan Kristus. Namun sebenarnya kebalikannyalah yang sesungguhnya. Penebusan terbatas secara tepat mengakui bahwa kematian Kristus adalah bernilai tak terhingga dan tidak memiliki kelemahan sama sekali. Faktanya, penebusannya sungguh amat bernilai, Tuhan menghendakinya, kematian Kristus telah dapat menyelamatkan setiap anggota umat manusia. Kristus tidak akan perlu menderita lagi atau melakukan hal lainnya untuk menyelamatkan setiap manusia yang pernah hidup daripada yang telah Ia lakukan dalam mengamankan keselamatan orang-orang yang telah Ia pilih. Tetapi itu bukanlah tujuan Tuhan dalam mengirimkan Kristus ke kayu salib. Tujuan Tuhan dalam penebusan adalah bahwa Yesus akan mengamankan selamanya keselamatan mereka yang Bapa serahkan kepada Yesus (Ibrani 7:25). Oleh karena itu, sementara penebusan Kristus adalah terbatas dalam maksud atau tujuan, namun penebusannya tidak terbatas dalam kuasanya.
Kesalahpahaman umum lainnya terhadap doktrin penebusan terbatas adalah bahwa doktrin ini agak mengurangi atau meniadakan kasih Tuhan kepada manusia. Namun, sekali lagi, ini sungguh bertolak dengan yang maksud sesungguhnya. Dari semua doktrin anugerah-anugerah, doktrin penebusan terbatas, ketika ini dipahami secara benar, memperbesar (seperti kaca pembesar) kasih Tuhan; doktrin ini tidak meniadakannya. Penebusan Terbatas memperkokoh kasih Tuhan yang demikian intensif yang diungkapkan didalam Alkitab. Tuhan mengasihi umatnya dengan sebuah kasih yang menyelamatkan mereka dari dosa, ini berlawanan dengan kasih dalam penebusan tak terbatas yang memandang bahwa kasih Tuhan sebagai sesuatu yang lebih umum dalam naturnya. Dalam pandangan penebusan yang tak terbatas, Tuhan mengasihi setiap orang secara umum tetapi tak menyelamatkan satu orang pun secara khusus dan, faktanya, meletakan masalah keselamatan mereka menjadi bergantung pada diri mereka sendiri. Yang mana lebih mengasihi, sebuah kasih yang secara aktual menyelamatkan manusia atau sebuah kasih yang membuat keselamatan "mungkin" bagi mereka yang mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa dan tidak dapat memilih Tuhan?
Salah satu argumen utama yang digunakan untuk menentang doktrin penebusan terbatas adalah, bila Kristus tidak menebus dosa-dosa setiap manusia di dunia ini dan jika Tuhan hanya bermaksud untuk menyelamatkan yang dipilih, bagaiamana anda menjelaskan beberapa ayat-ayat dalam Alkitab yang menunjukan penawaran bebas kabar Injil kepada "Siapapun yang akan datang?" Bagaimana dapat Tuhan menawarkan keselamatan kepada semua orang, termasuk kepada mereka yang Ia tidak pilih atau ditetapkan menjadi selamat? Bagaimana dapat kita memahami paradoks (terlihat seolah berlawanan) yang terjadi karena Alkitab mengajarkan Tuhan bermaksud hnya yang dipilih saja yang diselamatkan,belum lagi, disisi lain, Alkitab juga dengan tegas mendeklarasikan Tuhan secara bebas dan tulus menawarkan keselamatan kepada setiap orang yang akan percaya? (Yehezkiel 33:11; Yesaya 45:22;55:1 Matius 11:28;23:37 2 Petrus 3:9; Wahyu 22:17). Solusi untuk paradoks semacam ini sederhana saja yaitu dengan menerima semua yang diajarkan oleh Alkitab. 1. Panggilan Injil adalah universal dalam hal bahwa setiap orang yang mendengarkanya dan percaya kepada berita itu akan diselamatkan 2. Karena setiap orang telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa, maka tidak seorangpun akan percaya Injil dan merespon didalam iman kecuali Tuhan yang pertama membuat mereka yang telah mati didalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa menjadi hidup (Efesus 2:1-5). Alkitab mengajarkan bahwa "siapapun yang percaya" akan memiliki kehidupan yang kekal dan kemudian menjelaskan mengapa beberapa percaya dan beberapa lagi tidak.
Argumen lainnya yang menentang penebusan terbatas yang menunjuk kepada ayat-ayat dalam Alkitab bahwa perkataan penebusana Kristus lebih kepada pengertian yang umum dan tidak terbatas. Sebagai contoh, dalam 1 Yohanes 2:2 Yohanes berkata bahwa Kristus adalah pendamaian bagi dosa-dosa "seluruh dunia." Demikian juga , dalam Yohanes 4:42 Yesus disebut "Juru selamat dunia" dan Yohanes 1:29 dikatakan untuk"menghapus dosa dunia. Ayat-ayat lainnya yang nampaknya mengindikasikan sebuah pandangan "tak terbatas dari penebusan Yesus" termasuk 2 Korintus 5:14-15 :"Dia telah mati bagi semua" dan 1 Timotius 2:6 :"Dia telah memberikan dirinya sebuah tebusan bagi banyak". Mereka yang percaya akan penebusan tak terbatas menggunakan ayat-ayat semacam ini untuk mendukungnya, bila Kristus telah mati bagi semua dan mengambil dosa-dosa dunia, maka penebusan-Nya tidak dapat dibatasi kepada hanya yang dipilih. Akan tetapi ayat-ayat ini dengan mudah direkonsiliasi dengan banyak ayat-ayat lainnya yang menunjang doktrin penebusan terbatas, hanya dengan menerima bahwa kerap Alkitab menggunakan kata-kata "dunia" atau "semua" dalam sebuah makna terbatas.
Kata-kata itu tak lantas secara otomatis berarti "setiap individual di seluruh dunia." Ini menjadi nyata ketika hanya dengan beberapa ayat dipertimbangkan. Dalam Lukas 2:1 dicatat bahwa sebuah "dekrit dikeluarkan oleh Caesar Augustus bahwa seluruh dunia harus didaftarkan," dan Lukas 2:3 berkata," Lalu semua pergi untuk didaftar setiap orang pergi ke kotanya sendiri." Tetapi, jelas sekali, bahwa ayat ini tidak berbicara tentang setiap individu yang ada di seluruh dunia. Dekrit Caesar tidak berlaku untuk penduduk Jepang, China atau banyak orang yang tak terhitung jumlahnya diseluruh dunia.
Sama halnya, dengan perkataan orang-orang Farisi, yang gelisah dengan Yesus yang semakin populer, "Lihat bagaimana seluruh dunia telah mengejar Dia!" Apakah setiap oarng di dunia ini mengikuti Yesus? Ataukah "dunia" disini dibatasi pada sebuah wilayah tertentu di Palestina dimana Yesus berkhotbah?
Sehingga, menjadi nampak bahwa frasa "semua" atau "seluruh dunia" tidak harus bermakna setiap individu. Memahami fakta-fakta dasar maka orang harus mempertimbangkan setiap ayat yang terlihat universal dalam konteksnya, dan ketika hal itu dilakukan, akan menjadi jelas bahwa ayat-ayat itu tidak menghadirkan konflik apapun dengan doktrin penebusan terbatas.
Namun ada argumen lainnya yang menentang penebusan terbatas, bahwa doktrinini menghalangi penyampaian Injil dan evengelisasi. Mereka yang menggunakan argumen ini akan berkata jika seorang evangelis tidak dapat berkata "Yesus telah mati bagimu." maka keefektifan dalam menyampaikan Injil akan dibatasi. Atau mereka akan berkata bahwa, jika hanya yang dipilih yang selamat, mangapa Injil harus disampaikan? Sekali lagi, keberatan-keberatan ini dapat dijawab secara mudah. Injil harus disampaikan kepada setiap orang, Injil adalah kekuatan Tuhan untuk menyelamatkan semua yang percaya (Roma 1:16) dan Injil adalah sarana dimana Tuhan telah menetapkan mereka yang dipilih akan diselamatkan (Roma 10:14-17). Juga, evangelis tidak harus berkata kepada mereka yang tidak percaya bahwa "Kristus telah mati bagi dosa-dosamu," secara spesifik. Apa yang harus ia proklamasikan adalah Kristus telah mati untuk membayar penghukuman dosa dan menyediakan sebuah jalan bagi orang-orang berdosa agar menjadi direkonsiliasi kepada Tuhan yang Kudus. Percaya kepada-Nya, dan engkau akan diselamatkan.
Doktrin-doktrin Anugerah, dan secara khusus doktrin penebusan terbatas memperkokoh penginjilan ketimbang menghambatnya. Merangkul kebenaran-kebenaran biblikal ini membuat orang untuk dengan berani dan gamblang mendeklarasikan kabar baik dan Injil, mengetahui bahwa kuasa Injil tidak berada didalam penyampaian yang kita lakukan atau pada kemampuan pendengar untuk memahaminya atau keinginan untuk mempercayainya, tetapi sebaliknya, terletak sepenuhnya pada Tuhan yang sepenuhnya berkuasa yang telah menetapkan untuk menyelamatkan orang dari setiap suku,bahasa, dan bangsa. Percaya kepada penebusan yang tak terbatas, pada sisi lainya, menghadirkan banyak masalah logika dan biblikal. Yang pertama dari semuanya, jika penebusan itu sungguh tak terbatas, maka setiap orang akan diselamatkan beserta semua dosa-dosanya, termasuk dosa ketidakpercayaan, akan dilunasi oleh Yesus di kayu salib. Akan tetapi, universialisme semacam ini jelas tidak biblikal, sebab Alkitab jelas menyatakan tidak semua orang diselamatkan atau akan diselamatkan. Oleh karena itu baik Arminian dan Calvinis percaya pada beberapa hal terkait penebusan terbatas. Arminian membatasi keefektifan penebusan dengan berkata kematian Kristus bagi semua orang tetapi tidak semua orang akan diselamatkan. Pandangannya terhadap penebusan membatasi kuasa penebusan hanya membuat keselamatan itu sebuah kemungkinan dan tidak secara aktual menyelamatkan siapapun. Sementara disisi lain, Calvinis membatasi maksud penebusan dengan menyatakan bahwa penebusan Kristus telah terjadi untuk orang yang spesifik (yang dipilih) dan penebusan itu seutuhnya mengamankan keselamatan mereka yang baginya Ia telah mati. Sehingga semua orang Kristen percaya kepada beberapa hal terkait penebusan terbatas. Pertanyaannya kemudian, bukan apakah Alkitab mengajarkan sebuah penebusan terbatas atau tidak tetapi bagaimana atau dalam hal apa penebusan itu terbatas. Apakah kuasa penebusan dibatasi dalam hal penebusan itu hanya membuat keselamatan itu sebuah kemungkinan, ataukah penebusan itu terbatas dalam kuasanya untuk menyelamatkan secara tak terbatas dan penebuasan itu secara aktual menghasilkan keselamatan mereka yang Tuhan kehendaki untuk selamat (yang dipilih. domba-Nya)? Apakah Tuhan memang membatasi, ataukah manusianya? Apakah kedaulatan anugerah Tuhan dan tujuan yang menentukan keberhasilan puncak atau kegagalan karya penebusan Kristus, ataukah kehendak manusia yang memutuskan apakah maksud-maksud dan tujuan-tujuan Tuhan akan diwujudkan.
Bersambung
Martin Simamora | Limited atonement—is it biblical? |gotquestions.org
Tanya :"Penebusan Terbatas- apakah ini alkitabiah?"
Jawab : "Penebusan terbatas" adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merangkum apa yang diajarkan Alkitab mengenai tujuan kematian Kristus di kayu salib dan apa yang diselesaikan dalam hidup, kematian dan kebangkitan-Nya.
Limited Atonement merupakan huruf ketiga dalam akronim TULIP, yang umumnya digunakan untuk menjelaskan apa yang dikenal sebagai 5 poin Calvinisme, juga dikenal sebagai doktrin-doktrin Anugerah. Doktrin Penebusan Terbatas jelas merupakan yang paling kontroversial dan mungkin paling banyak disalahpahami dari semuan Doktrin Anugerah. Karena nama doktrin satu ini dapat membingungkan oran dan menyebabkan mereka menangkap ide-ide yang keliru mengenai apa maksudnya, beberapa orang lebih senang menggunakan istilah-istilah "penebusan pokok atau particular redemption," penebusan yang pasti atau definite redemption," "penebusan aktual atau actual atonement," atau "penebusan yang dikehendaki atau intentional atonement." Istilah-istilah ini secara tepat membidik pada fakta bahwa Alkitab menyingkapkan kematian Yesus di kayu salib merupakan peristiwa yang dikehendaki dan memiliki sebuah tujuan yang pasti bahwa peristiwa itu akan berhasil dalam penyelesaiannya. Namun demikian, seperti halnya doktrin-doktrin anugerah lainnya, apa yang penting bukan pada nama yang dilekatkan pada doktrin tersebut tetapi bagaimana doktrin tersebut secara akurat merangkumkan apa yang diajarkan Alkitab mengenai natur dan tujuan pengorbanan kematian Yesus di atas kayu salib.
Doktrin penebusan terbatas mengafirmasi bahwa Alkitab mengajarkan karya penebusan Kristus diatas salib telah dilakukan dengan sebuah tujuan yang pasti--untuk menebus bagi Tuhan orang-orang dari seluruh suku, bahasa dan bangsa (Wahyu 5:9). Kematian Yesus, menurut Matius 1:21, untuk "menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka." Kebenaran ini terlihat dalam banyak ayat diseluruh Kitab suci. Dalam Yohanes 10:15, kita melihat bahwa Ia memberikan hidupnya bagi domba itu." Siapakah domba itu? Mereka adalah orang yang dipilih Tuhan sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4).
Ini adalah hal yang sama dengan yang dikatakan Yesus, diberikan kepada-Nya oleh Bapa supaya Ia dapat memenuhi kehendak Bapa, sehingga tidak satupun yang hilang dan dengan membangkitka mereka semia pada hari terahir (Yohanes 6:37-40). Kebenaran ini bahwa Yesus telah datang dengan alasan yang spesifik terlihat baik didalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Salah satu dari banyak ayat mengenai penebusan dalam Perjanjian Lama adalah Yesaya 53. Dalam bagian ini saja, kita melihat bahwa Ia telah "dipukul kerena pelanggaran-pelanggaran umat Tuhan" (Yesaya 53:8); sehingga Ia dapat "membenarkan banyak orang" karena "Ia akan menanggung kesalahan-kesalahan kita" (Yesaya 53:11); dan Ia sungguh "telah memikul dosa banyak orang" (Yesaya 53:12). Ayat-ayat ini dan banyal orang berkata tentang sebuah penebusan yang dilakukan spesifik/khusus bagi mereka yang tercakup oleh penebusan itu (umat Tuhan), penebusan ini pada dasarnya adalah penggantian yang bersifat substitusi (Ia -Yesus sesungguhnya menanggung dosa-dosa mereka di atas salib), dan sebenarnya menyelesaikan apa yang telah Tuhan Kehendaki/maksudkan untuk dilakukan (membenarkan banyak orang). Jelas bahwa ini adalah gambaran dari sebuah kehendak/hal yang memang dimaksudkan terjadi, penebusan yang pasti. Kristus mati tidak sekedar untuk mengadakan pembenaran sebagai yang mungkin tetapi untuk mengaktualkan/membuat pembenaran itu terwujud bagi mereka yang untuknya Yesus mati. Ia telah mati untuk menyelamatkan mereka, tidak untuk membuat mereka dapat diselamatkan.
Doktrin penebusan terbatas atau limited atonement juga mengakui bahwa Alkitab mengajarkan kematian Yesus di atas kayu salib merupakan sebuah penebusan dosa-dosa yang bersifat substitusi . Banyak teolog yang menggunakan kata "vikaris (mewakili)" untuk menggambarkan penebusan Yesus. Kata Vikaris berarti "bertindak mewakili" atau "mewakili yang lain" dan ini untuk menggambarkan "sesuatu yang dilakukan atau diderita oleh satu orang yang berakibat memberikan manfaat atau keuntungan bagi yang lainnya." Penebusan vikaris Kristus berarti Ia telah bertindak sebagai sebuah representasi bagi sebuah kelompok spesifik dari orang-orang (yang dipilih) yang akan menerima sebuah manfaat (keselamatan) langsung sebagai hasil dari kematian-Nya. Konsep ini jelas terlihat dalam 2 Korintus 5:21 : Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi berdosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." Jika Yesus secara nyata berdiri di tempat saya berada dan menanggung dosa saya di atas salib sebagaimana yang diajarkan Alkitab, maka saya tidak akan pernah dihukum karena dosa itu. Agar penebusan Kristus sungguh menjadi sebuah penebusan yang bersifat substitusi atau penebusan Vikaris, maka penebusan itu haruslah secara aktual mengamankan sebuah keselamatan yang aktual bagi semua yang Kristus mati baginya. Jika penebusan hanya membuat keselamatan sebagai sebuah kemungkinan saja, maka penebusan itu tidak dapat menjadi penebusan vikaris. Jika Kristus telah bertindak sebagai sebuah substitusi yang aktual dan benar yang bagi mereka dia mati, maka semua yang baginya Ia mati akan diselamatkan. Untuk mengatakan bahwa Kritus telah mati dalam kematian viakris di tempat dimana semua orang berdosa berada, tetapi tidak semua orang berdosa akan diselamatkan itu adalah sebuah kontradiksi.
Empat aspek atau kata yang berbeda terkait penebusan dengan jelas terlihat dalam Kitab suci, setiap bagiannya membantu kita dalam memahami natur dan jangkauan penebusan. Empat kata ini adalah tebusan, rekonsiliasi, perdamaian dan substitusi. Keempat aspek penebusan Kristus semuanya berbicara tentang Kristus yang telah dengan nyata menyelesaikan sesuatu didalam kematian-Nya. Sebuah studi mengenai empat istilah dalam konteks biblikalnya menuntun ke sebuah kesimpulan yang jelas bahwa seseorang tidak dapat menganut sebuah penebusan universal yang sejati tanpa juga membutuhkan keselamatan yang bersifat universal. Apabila seseorang menganut penebusan yang tak terbatas tetapi menolak keselamatan universal, maka ia akan terjebak dengan penebusan yang menjadikan manusia tidak bebas sepenuhnya atau ditebus secara aktual, sebuah rekonsiliasi yang menempatkan manusia masih terasingkan dari Tuhan, sebuah perdamaian yang menempatkan manusia masih dibawah murka Tuhan, dan sebuah sebuah substitusi kematian yang masih membuat orang berdosa mengupayakan sendiri untuk membayar dosanya. Semua aspek karya penebusan Kristus lantas menjadi tak lebih dari sebuah kemungkinan yang bergantung pada manusia untuk mengupayakannya menjadi sebuah kenyataan.
Tetapi itu bukan yang diajarkan Alkitab. Diajarkan Alkitab bahwa mereka yang telah ditebus oleh Kristus benar-benar bebas dan hutang mereka telah dibayar sepenuhnya. Alkitab juga mengajarkan bahwa mereka yang direkonsiliasi dengan Tuhan memang benar-benar direkonsiliasi dan tembok pemisahan yang sebelumnya ada diantara mereka dan Tuhan telah diruntuhkan (Kolose 2:14). Alkitab mengajarkan bahwa kematian Kristus di kayu salib adalah sebuah pengorbanan yang sepenuhnya melenyapkan murka Tuhan. Alkitab juga mengajarkan bahwa Kristus sungguh-sungguh seorang pengganti, seorang penebus umat manusia, yang mengambil tempat dan mewakili umat-Nya. Ketika Yesus mati di kayu salib, Ia berkata, "Sudah selesai" (Yohanes 19:30), dan kata yang Yunani yang diterjemahkan "Sudah selesai" adalah teleo yang digunakan untuk menunjukan bahwa sebuah hutang telah dibayar lunas total. Dan memang demikian apa yang Yesus telah selesaikan/rampungkan di atas Salib. "Ketika kamu mati didalam dosa-dosamu dan didalam ketidakbersunatan dari tabiat dosamu, Tuhan membuatmu menjadi hidup bersama Kristus. Ia sudah mengampuni semua dosa-dosamu, telah membatalkan hukum tertulis, dengan seluruh peraturannya, yang menentang kita dan berdiri melawan diri kita; ia telah mengambilnya, dan memakukannya pada salib" (Kolose 2:13-14).
Sebuah kesalahpahaman umum mengenai doktrin limited atonement (penebusan terbatas) adalah bahwa pandangan ini agak mengurangi atau membatasi nilai penebusan Kristus. Namun sebenarnya kebalikannyalah yang sesungguhnya. Penebusan terbatas secara tepat mengakui bahwa kematian Kristus adalah bernilai tak terhingga dan tidak memiliki kelemahan sama sekali. Faktanya, penebusannya sungguh amat bernilai, Tuhan menghendakinya, kematian Kristus telah dapat menyelamatkan setiap anggota umat manusia. Kristus tidak akan perlu menderita lagi atau melakukan hal lainnya untuk menyelamatkan setiap manusia yang pernah hidup daripada yang telah Ia lakukan dalam mengamankan keselamatan orang-orang yang telah Ia pilih. Tetapi itu bukanlah tujuan Tuhan dalam mengirimkan Kristus ke kayu salib. Tujuan Tuhan dalam penebusan adalah bahwa Yesus akan mengamankan selamanya keselamatan mereka yang Bapa serahkan kepada Yesus (Ibrani 7:25). Oleh karena itu, sementara penebusan Kristus adalah terbatas dalam maksud atau tujuan, namun penebusannya tidak terbatas dalam kuasanya.
Kesalahpahaman umum lainnya terhadap doktrin penebusan terbatas adalah bahwa doktrin ini agak mengurangi atau meniadakan kasih Tuhan kepada manusia. Namun, sekali lagi, ini sungguh bertolak dengan yang maksud sesungguhnya. Dari semua doktrin anugerah-anugerah, doktrin penebusan terbatas, ketika ini dipahami secara benar, memperbesar (seperti kaca pembesar) kasih Tuhan; doktrin ini tidak meniadakannya. Penebusan Terbatas memperkokoh kasih Tuhan yang demikian intensif yang diungkapkan didalam Alkitab. Tuhan mengasihi umatnya dengan sebuah kasih yang menyelamatkan mereka dari dosa, ini berlawanan dengan kasih dalam penebusan tak terbatas yang memandang bahwa kasih Tuhan sebagai sesuatu yang lebih umum dalam naturnya. Dalam pandangan penebusan yang tak terbatas, Tuhan mengasihi setiap orang secara umum tetapi tak menyelamatkan satu orang pun secara khusus dan, faktanya, meletakan masalah keselamatan mereka menjadi bergantung pada diri mereka sendiri. Yang mana lebih mengasihi, sebuah kasih yang secara aktual menyelamatkan manusia atau sebuah kasih yang membuat keselamatan "mungkin" bagi mereka yang mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa dan tidak dapat memilih Tuhan?
Salah satu argumen utama yang digunakan untuk menentang doktrin penebusan terbatas adalah, bila Kristus tidak menebus dosa-dosa setiap manusia di dunia ini dan jika Tuhan hanya bermaksud untuk menyelamatkan yang dipilih, bagaiamana anda menjelaskan beberapa ayat-ayat dalam Alkitab yang menunjukan penawaran bebas kabar Injil kepada "Siapapun yang akan datang?" Bagaimana dapat Tuhan menawarkan keselamatan kepada semua orang, termasuk kepada mereka yang Ia tidak pilih atau ditetapkan menjadi selamat? Bagaimana dapat kita memahami paradoks (terlihat seolah berlawanan) yang terjadi karena Alkitab mengajarkan Tuhan bermaksud hnya yang dipilih saja yang diselamatkan,belum lagi, disisi lain, Alkitab juga dengan tegas mendeklarasikan Tuhan secara bebas dan tulus menawarkan keselamatan kepada setiap orang yang akan percaya? (Yehezkiel 33:11; Yesaya 45:22;55:1 Matius 11:28;23:37 2 Petrus 3:9; Wahyu 22:17). Solusi untuk paradoks semacam ini sederhana saja yaitu dengan menerima semua yang diajarkan oleh Alkitab. 1. Panggilan Injil adalah universal dalam hal bahwa setiap orang yang mendengarkanya dan percaya kepada berita itu akan diselamatkan 2. Karena setiap orang telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa, maka tidak seorangpun akan percaya Injil dan merespon didalam iman kecuali Tuhan yang pertama membuat mereka yang telah mati didalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa menjadi hidup (Efesus 2:1-5). Alkitab mengajarkan bahwa "siapapun yang percaya" akan memiliki kehidupan yang kekal dan kemudian menjelaskan mengapa beberapa percaya dan beberapa lagi tidak.
Argumen lainnya yang menentang penebusan terbatas yang menunjuk kepada ayat-ayat dalam Alkitab bahwa perkataan penebusana Kristus lebih kepada pengertian yang umum dan tidak terbatas. Sebagai contoh, dalam 1 Yohanes 2:2 Yohanes berkata bahwa Kristus adalah pendamaian bagi dosa-dosa "seluruh dunia." Demikian juga , dalam Yohanes 4:42 Yesus disebut "Juru selamat dunia" dan Yohanes 1:29 dikatakan untuk"menghapus dosa dunia. Ayat-ayat lainnya yang nampaknya mengindikasikan sebuah pandangan "tak terbatas dari penebusan Yesus" termasuk 2 Korintus 5:14-15 :"Dia telah mati bagi semua" dan 1 Timotius 2:6 :"Dia telah memberikan dirinya sebuah tebusan bagi banyak". Mereka yang percaya akan penebusan tak terbatas menggunakan ayat-ayat semacam ini untuk mendukungnya, bila Kristus telah mati bagi semua dan mengambil dosa-dosa dunia, maka penebusan-Nya tidak dapat dibatasi kepada hanya yang dipilih. Akan tetapi ayat-ayat ini dengan mudah direkonsiliasi dengan banyak ayat-ayat lainnya yang menunjang doktrin penebusan terbatas, hanya dengan menerima bahwa kerap Alkitab menggunakan kata-kata "dunia" atau "semua" dalam sebuah makna terbatas.
Kata-kata itu tak lantas secara otomatis berarti "setiap individual di seluruh dunia." Ini menjadi nyata ketika hanya dengan beberapa ayat dipertimbangkan. Dalam Lukas 2:1 dicatat bahwa sebuah "dekrit dikeluarkan oleh Caesar Augustus bahwa seluruh dunia harus didaftarkan," dan Lukas 2:3 berkata," Lalu semua pergi untuk didaftar setiap orang pergi ke kotanya sendiri." Tetapi, jelas sekali, bahwa ayat ini tidak berbicara tentang setiap individu yang ada di seluruh dunia. Dekrit Caesar tidak berlaku untuk penduduk Jepang, China atau banyak orang yang tak terhitung jumlahnya diseluruh dunia.
Sama halnya, dengan perkataan orang-orang Farisi, yang gelisah dengan Yesus yang semakin populer, "Lihat bagaimana seluruh dunia telah mengejar Dia!" Apakah setiap oarng di dunia ini mengikuti Yesus? Ataukah "dunia" disini dibatasi pada sebuah wilayah tertentu di Palestina dimana Yesus berkhotbah?
Sehingga, menjadi nampak bahwa frasa "semua" atau "seluruh dunia" tidak harus bermakna setiap individu. Memahami fakta-fakta dasar maka orang harus mempertimbangkan setiap ayat yang terlihat universal dalam konteksnya, dan ketika hal itu dilakukan, akan menjadi jelas bahwa ayat-ayat itu tidak menghadirkan konflik apapun dengan doktrin penebusan terbatas.
Namun ada argumen lainnya yang menentang penebusan terbatas, bahwa doktrinini menghalangi penyampaian Injil dan evengelisasi. Mereka yang menggunakan argumen ini akan berkata jika seorang evangelis tidak dapat berkata "Yesus telah mati bagimu." maka keefektifan dalam menyampaikan Injil akan dibatasi. Atau mereka akan berkata bahwa, jika hanya yang dipilih yang selamat, mangapa Injil harus disampaikan? Sekali lagi, keberatan-keberatan ini dapat dijawab secara mudah. Injil harus disampaikan kepada setiap orang, Injil adalah kekuatan Tuhan untuk menyelamatkan semua yang percaya (Roma 1:16) dan Injil adalah sarana dimana Tuhan telah menetapkan mereka yang dipilih akan diselamatkan (Roma 10:14-17). Juga, evangelis tidak harus berkata kepada mereka yang tidak percaya bahwa "Kristus telah mati bagi dosa-dosamu," secara spesifik. Apa yang harus ia proklamasikan adalah Kristus telah mati untuk membayar penghukuman dosa dan menyediakan sebuah jalan bagi orang-orang berdosa agar menjadi direkonsiliasi kepada Tuhan yang Kudus. Percaya kepada-Nya, dan engkau akan diselamatkan.
Doktrin-doktrin Anugerah, dan secara khusus doktrin penebusan terbatas memperkokoh penginjilan ketimbang menghambatnya. Merangkul kebenaran-kebenaran biblikal ini membuat orang untuk dengan berani dan gamblang mendeklarasikan kabar baik dan Injil, mengetahui bahwa kuasa Injil tidak berada didalam penyampaian yang kita lakukan atau pada kemampuan pendengar untuk memahaminya atau keinginan untuk mempercayainya, tetapi sebaliknya, terletak sepenuhnya pada Tuhan yang sepenuhnya berkuasa yang telah menetapkan untuk menyelamatkan orang dari setiap suku,bahasa, dan bangsa. Percaya kepada penebusan yang tak terbatas, pada sisi lainya, menghadirkan banyak masalah logika dan biblikal. Yang pertama dari semuanya, jika penebusan itu sungguh tak terbatas, maka setiap orang akan diselamatkan beserta semua dosa-dosanya, termasuk dosa ketidakpercayaan, akan dilunasi oleh Yesus di kayu salib. Akan tetapi, universialisme semacam ini jelas tidak biblikal, sebab Alkitab jelas menyatakan tidak semua orang diselamatkan atau akan diselamatkan. Oleh karena itu baik Arminian dan Calvinis percaya pada beberapa hal terkait penebusan terbatas. Arminian membatasi keefektifan penebusan dengan berkata kematian Kristus bagi semua orang tetapi tidak semua orang akan diselamatkan. Pandangannya terhadap penebusan membatasi kuasa penebusan hanya membuat keselamatan itu sebuah kemungkinan dan tidak secara aktual menyelamatkan siapapun. Sementara disisi lain, Calvinis membatasi maksud penebusan dengan menyatakan bahwa penebusan Kristus telah terjadi untuk orang yang spesifik (yang dipilih) dan penebusan itu seutuhnya mengamankan keselamatan mereka yang baginya Ia telah mati. Sehingga semua orang Kristen percaya kepada beberapa hal terkait penebusan terbatas. Pertanyaannya kemudian, bukan apakah Alkitab mengajarkan sebuah penebusan terbatas atau tidak tetapi bagaimana atau dalam hal apa penebusan itu terbatas. Apakah kuasa penebusan dibatasi dalam hal penebusan itu hanya membuat keselamatan itu sebuah kemungkinan, ataukah penebusan itu terbatas dalam kuasanya untuk menyelamatkan secara tak terbatas dan penebuasan itu secara aktual menghasilkan keselamatan mereka yang Tuhan kehendaki untuk selamat (yang dipilih. domba-Nya)? Apakah Tuhan memang membatasi, ataukah manusianya? Apakah kedaulatan anugerah Tuhan dan tujuan yang menentukan keberhasilan puncak atau kegagalan karya penebusan Kristus, ataukah kehendak manusia yang memutuskan apakah maksud-maksud dan tujuan-tujuan Tuhan akan diwujudkan.
Bersambung
Martin Simamora | Limited atonement—is it biblical? |gotquestions.org
No comments:
Post a Comment