Problem utama terkait Penebusan tak Terbatas adalah: doktrin ini membuat penebusan hanyalah sebuah tindakan potensial atau hipotetik. Sebuah penebusan tak terbatas berarti : pengorbanan Kristus tidak memiliki efek hingga pendosa melakukan bagiannya, yaitu percaya. Dalam pandangan ini, iman orang berdosa adalah faktor penentu ,,juga, apakah penebusan Kristus secara aktual menyelesaikan seluruhnya. Apabila doktrin penebusan tak terbatas adalah benar, maka doktrin penebusan tak terbatas membuat kematian Kristus bagi manusia yang telah dikenal Bapa tidak akan membuat manusia yang ditebus selamat dan membuat Kristus yang membayar penghukuman bagi manusia yang dikenal Bapa, juga membuat Kristus harus membayar dosa-dosa yang sama bagi manusia yang tidak ditebus oleh Yesus Kristus. Akibatnya hal ini membuat Tuhan tak adil, baik dalam hal Tuhan menghukum manusia yang telah ditebus oleh Kristus, atau penebusan Kristus terlihat tak memadai sehingga penebusan itu tidak mencukupi untuk menutupi semua dosa manusia yang baginya Ia telah mati.
Sebelumnya : Bagian 1
Sebelumnya : Bagian 1
Problem dalam pandangan semacam ini menjadi lebih jelas ketika seseorang memandang bahwa pada waktu Kristus mati di atas kayu salib sudah ada orang-orang berdosa yang telah meninggal yang akan menghadapi murka Tuhan di neraka karena dosa-dosa mereka. Secara logika, hal semacam ini tidak masuk akal untuk Allah Bapa menjadikan Kristus menebus dosa manusia yang telah berada dalam murka Tuhan karena dosa-dosa mereka. Dimanakah keadilan dalam menghukum Kristus untuk dosa-dosa manusia yang sudah berada dalam penghukuman karena dosa-dosanya? Sekali lagi, hal ini juga memperlihatkan bahwa Penghakiman tak terbatas tidak dapat menjadikan Kristus sebagai Vikaris, penebusan yang bersifat substitusi.
Masih terkait dengan problem lainnya terkait Penebusan tak terbatas, ini berarti merendahkan kebenaran Tuhan dan menghancurkan dasar-dasar jaminan yang dimiliki oleh seorang yang percaya/Kristen. Sebuah aspek penting dari diri seorang percaya adalah: bahwa Tuhan adalah benar dan oleh sebab itu Ia tidak akan atau tidak dapat menghukum dosa dua kali. Oleh karena itu, dosa yang telah ditutupi oleh darah Kristus tidak pernah dapat dituntut sebagai masih ditanggung oleh orang berdosa tersebut. Namun inilah apa yang dimaksud oleh Penebusan tak Terbatas. Kristus dihukum bagi dosa-dosa mereka yang tidak diselamatkan, dan kemudian mereka juga dihukum di neraka untuk dosa yang sama .
Penebusan tak terbatas berkata bahwa, saat Kristus melakukan sebuah perkara besar untuk membawa keselamatan bagi umat-Nya, kematian-Nya di kayu salib tidaklah secara aktual mengamankan keselamatan itu bagi siapapun. Kematian Kristus tidak memadai di dalam dan dari untuk menyelamatkan manusia yang terhilang, dan, agar supaya penebusan-Nya bekerja secara efektif, ada sebuah persyaratan yang harus dipenuhi oleh diri orang-orang berdosa itu sendiri. Persyaratan itu adalah iman. Agar manusia selamat, ia harus menambahkan iman kepada karya penebusan Kristus di kayu salib. Oleh karena itu efektifitas penebusan dibatasi oleh iman manusia atau karya penebusan itu sendiri tidak memadai. Dengan kata lain, penebusan terbatas/limited atonement percaya bahwa kematian Kristus dan kebangkitannya secara aktual mengamankan keselamatan umat-Nya. Ketika Yesus mensyaratkan iman umat-Nya, kematian Kristus bahkan telah membayar dosa ketakpercayan kita,dan, oleh karena itu, kematian-Nya memenuhi semua syarat untuk keselamatan kita dan menyediakan semua hal yang diperlukan untuk mengamankan/menjamin keselamatan umat Tuhan termasuk iman bagi orang percaya. Ini adalah Kasih tanpa syarat yang sejati, sebuah keselamatan yang hanya oleh anugerah didalam diri Kristus saja. Kristus dan tambahan lainnya tidak ada kesamaan dengan keselamatan--sebuah penebusan yang begitu memadai sehingga penebusan itu mengamankan segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan, termasuk didalamnya iman yang Tuhan berikan kepada orang percaya (Efesus 2:8).
Limited atonement atau penebusan terbatas, seperti halnya doktrin-doktrin anugerah lainnya, menjunjung dan memuliakan kesatuan Allah Tritunggal Bapa, Putera dan Roh Kudus, kesemuanya bekerja dalam sebuah kesesuaian untuk tujuan keselamatan. doktrin-doktrin ini dibangun saling melandasi. Doktrin Kerusakan Total manusia menegakkan apa yang Alkitab ajarkan tentang kondisi rohani manusia yang tidak dapat diperbaiki dan meninggalkan sebuah tanya bagi diri manusia "Siapa yang dapat diselamatkan?" Doktrin Pemilihan tanpa syarat menjawab pertanyaan dengan mendeklarasikan Kedaulatan Pemilihan Tuhan untuk menebus manusia dari berbagai suku, bahasa, dan bangsa bagi diri-Nya sendiri. Selanjutnya doktrin Penebusan Terbatas menjelaskan bagaimana Tuhan dapat secara sempurna adil dan juga menebus mereka yang berdosa dan merekonsiliasi mereka kepada diri-nya sendiri. Satu-satunya solusi bagi manusia yang mengalami kerusakan total/bejat adalah Tuhan menyediakan seorang Penebus yang dapat bertindak sebagai pengganti dan mengalami derita murka Tuhan oleh karena dosa-dosa mereka/kita. Tuhan melakukan hal ini didalam kematian Yesus Kristus, yang telah disalibkan, yang sepenuhnya dan seutuhnya "membatalkan surat hutang...telah memakukannya pada salib" (Koloses 2:13-14). Yang membawa kita kepada pertanyan lainnya : bagaimana dapat seorang berdosa yang telah mati secara rohani, yang memusuhi Tuhan memiliki iman dalam karya penebusan Kristus di kayu salib? Pertanyaan ini dijawab oleh doktrin anugerah yang dikenal sebagai irresistible grace ( anugerah yang tak dapat ditolak), "I" dalam akronim TULIP.
Martin Simamora |Limited atonement—is it biblical?|gotquestions.org
No comments:
Post a Comment