F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Yohanes 15:9. Show all posts
Showing posts with label Yohanes 15:9. Show all posts

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (10): Lebih Besar Daripada Hidup Walau Mati



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (10): Lebih Besar Daripada Hidup Walau Mati
credit: Gislain and Marie David de Lossy- zaventern, Belgium
Bacalah lebih dulu bagian 9

Salah satu pilar yang tak dapat dipisahkan dari Yesus Kristus kala membicarakannya adalah, bahwa dirinya adalah hidup atau dia adalah sumber hidup. Dan ini bukan sebuah hidup yang dapat dikalahkan atau ditaklukan atau memiliki sebuah titik-titik kematian dalam durasinya. Rasul Yohanes dalam Injilnya memberikan sebuah penggambaran yang luar biasa terkait hal ini, begini dia melukiskannya :

Yohanes 1:4-5 “(4) Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.(5) Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Tahukah anda,  bahwa apa yang dituliskan Yohanes sekalipun indah namun sangat sukar untuk dipahami, bagaimana bisa di dalam diri manusia Yesus ada sebuah hidup yang sedemikian kuat atau dahsyat. Yohanes menautkan hidup  yang ada di dalam  Yesus dengan terang dan bercahaya di dalam kegelapan. Bahkan kegelapan itu tidak menguasainya. Tak ada yang dapat melukiskan hal indah ini sebab otak manusia akan gagal untuk melangkah maju. Ini adalah bagian terbaik dari keindahan yang tak ada satu gambarpun dapat mengekspresikannya (ungkapan ini, saya kutip dari Francis BaconThe Best Part of Beauty is That Which No Picture Can Express”).

Siapakah Yesus bagimu? Ini hal terutama untuk memahami hal ini. Jika Yesus bukan siapa-siapa bagimu selain manusia berkualitas atau selain seorang nabi hanya bagi bangsa Yahudi atau seorang manusia dengan super ego yang ekstrim, maka perihal semacam ini adalah omong kosong saja. Namun, terlepas dari  siapakah dia bagimu, kita akan melihat bahwa  hal ini tidak bertali sama sekali dengan super ego Yesus, NOL BESAR hubungannya!

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (9): Manusia Duniawi Yang Belum Dewasa Dalam Kristus



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (9): Manusia Duniawi Yang Belum Dewasa Dalam Kristus


Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu- 1Korintus 3:17”


Bacalah lebih dahulu bagian 8
Kita telah melihat sebelumnya bagaimana Yesus begitu peduli dan menjadi sangat murka dengan keadaan bait Allah yang tak lagi seperti yang dimaksudkan-Nya. Tuhan tidak tinggal diam dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam bait Allah, Tuhan peduli. Sekarang, jika Paulus mengatakan bahwa dirimu adalah bait Allah, apakah dengan demikian Bapa peduli dengan keadaan hidupmu sebagai bait Allah?


Kerap disangka atau dituding bahwa Kristen yang sejati itu adalah Kristen yang berjuang untuk memiliki dan memastikan kesuciannya atau kekudusannya sendiri. Dengan kata lain seolah-olah suci dan kudus juga adalah salah satu inventaris pusaka yang tersedia di dunia ini dan dapat diupayakan. Kita sudah melihat sebelumnya bahwa Kudus adalah Allah atau dengan kata lain Kekudusan atau Kesucian hanya ada pada Allah dan bukan pada manusia atau dengan kata lain ketika berbicara kudus  sebagaimana di maksud Alkitab, maka itu adalah  hal yang divinitas atau ilahi.


Poin kali ini hendak membidik satu aspek dari  begitu banyak aspek kompleks terkait hal ini, yaitu: apakah kalau dikatakan orang percaya menjadi kudus sebagai sebuah akibat menerimanya dari Tuhan maka  saya tidak lagi perlu memperhatikan bagaimana saya hidup oleh karena sudah dikuduskan?

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (8): Kasih Yesus Bukan Kasih Duniawi



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (8): Kasih Yesus Bukan Kasih Duniawi



Bacalah  lebih dulu bagian 7

Sekalipun Yesus memiliki klaim yang absolut, namun Yesus  bukanlah penguasa besar dan apalagi memiliki bala tentara yang menggentarkan para lawan. Dia bahkan, dalam hal semacam ini, tak dapat dibandingkan dengan Alexander the Great, Caesaratau Charlemagne yang menjadi inspirasi bagi Napoleon Bonaparte.

Bahkan, mengenai Yesus Kristus, beginilah Napoleon menuturkannya:

I know men and I tell you that Jesus Christ is no mere man. Between Him and every other person in the world there is no possible term of comparison. Alexander, Caesar, Charlemagne, and I have founded empires. But on what did we rest the creation of our genius? Upon force. Jesus Christ founded His empire upon love; and at this hour millions of men would die for Him.”- I Fail To Miss Your Point, p.413, Jim O’Bryon
“Saya mengenal orang-orang dan saya katakan padamu bahwa Yesus Kristus bukan orang-orang kebanyakan. Antara Dia dan setiap orang lain di dalam dunia ini tidak ada ukuran pembandingan yang mungkin. Aleksander, Caesar, Charlemagne, dan saya telah  mendirikan imperium-imperium. Tetapi pada apa kami telah melandaskan ciptaan kami yang jenius? Pada kekerasan. Yesus Kristus telah mendirikan kerajaan-Nya pada kasih; dan pada jam ini ada jutaan orang  rela mati  bagiNya.”

Kita tidak akan melakukan tinjauan pada Napoloen atau Aleksander untuk kemudian kita bandingkan dengan Yesus. Namun dari titik pandang semacam ini  kita akan melihat cara pandang Yesus yang sangat bertolak belakang dengan ekspektasi kebanyakan orang terhadapnya.  Namun apakah Napoleon benar-benar memahami kasih yang dimiliki Kristus? Apakah juga anda? Mari kita  melihat kasih Yesus!

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (7): Kekuatan KEBENARAN Bukan Ditentukan Oleh Daya Nalar Tetapi DIRI Yesus Sendiri



Oleh: Martin Simamora


Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (7):   Kekuatan KEBENARAN  Bukan Ditentukan Oleh Daya Nalar Tetapi DIRI Yesus Sendiri


Bacalah lebih dulu bagian 6
Harus  menjadi peringatan bagi siapapun, sekalipun sangat berguna dan sangat baik untuk bernalar dan berargumentasi secara mendalam dan meluas kala memberitakan dan mejelaskan kebenaran, namun itu bukan samakali parameter untuk menilai bahwa sebuah kebenaran adalah lebih baik dibandingkan dengan kebenaran-kebenaran lainnya. Yesus sendiri bahkan secara absolut menyatakan bahwa dirinya bukanlah salah satu kebenaran diantara kebenaran-kebenaran lainnya, namun satu-satunya. Bahkan dia, Yesus merujukan dirinya sendiri-bukan semata gagasannya, bukan semata perkataanya, bukan semata dia berfirman. Itu sebabnya dia kerap berkata AKULAH atau AKU ADALAH, seperti:

  • Yohanes 6:35 “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi..” (juga diulangi Yesus sebagaimana ayat 48,51)

  • Yohanes 8:12 “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan “

  • Yohanes 10:7 “sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu” (diulanginya pada ayat 9)

  • Yohanes 10:11 “Akulah gembala yang baik...”(diulanginya pada ayat 14)

  • Yohanes 11:25 “Akulah kebangkitan dan hidup..”

  • Yohanes 14:6 “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup...”

  • Yohanes 15:1 “Akulah pokok anggur yang benar...” (diulanginya pada ayat 5)

Dengan kata lain  Yesus hendak berkata AKU ADALAH KEBENARAN, nyata hadir saat ini dan sebuah hal kongkrit tersedia. Bukan lagi  gagasan, pemikiran, konsepsi  yang memerlukan sebuah argumentasi yang meluas. 

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal Mengerikan Di Sekitar Yesus



Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (6): Hal-Hal  Mengerikan Di Sekitar Yesus



Lalu  keluarlah orang-orang  Farisi itu dan  bersekongkolah untuk membunuh Dia – Matius 12:14.”
Bacalah lebih dulu bagian 5
Sekarang, kita akan melihat hal-hal mengerikan di sekitar Yesus. Maksudnya, hal-hal mengerikan itu sangat dekat dengan diri Yesus dan telah diketahui oleh Yesus dalam sebuah cara  yang akan membuat anda dan siapapun akan terhenyak melihatnya. Yesus  dapat dikatakan sebagai manusia yang begitu menguasai peristiwa-peristiwa buruk yang “hilir-mudik” dan berusaha menggagalkan hingga meremukan misi besar yang telah dimandatkan oleh Bapa kepada-Nya. 


Hal-Hal mengerikan itu melibatkan banyak oknum mulai dari orang biasa sampai dengan tokoh-tokoh Yahudi,  para prajurit Roma, bahkan muridnya sendiri, hingga penguasa dalam peristiwa-peristiwa alamiah.

Tak dapat dihindarkan, hal-hal mengerikan disekitarnya merupakan hal-hal yang telah sangat diketahui oleh Yesus secara baik jauh di depan (Yohanes 18:4). Sebuah predestinasi peristiwa-peristiwa mengerikan terjadi di sekitar Yesus. 


Mari kita melihat bagaimana kasih Yesus secara konstan mendatangkan hal-hal mengerikan baginya; kasih Yesus  justru melahirkan kelicikan dan kejahatan-kejahatan terkeji dari dalam hati manusia yang memuncak dalam nafsu dan tindakan.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (5): Pemilihan Oleh Bapa Di Sepanjang Abad

Bacalah lebih dulu bagian 4


Kita telah melihat bagaimana Bapa memiliki kehendak dalam kedaulatan-Nya agar  dari semua yang telah diserahkan-Nya kepada Anak  jangan ada yang hilang.  Ada 2 hal besar  yang dimandatkan atau diserahkan Bapa kepada Anak:

  1. Bapa memberikan atau menyerahkan orang-orang  sehingga menjadi percaya kepada Yesus, dan  Yesus menjamin siapapun yang diserahkan oleh Bapa kepadanya tidak akan dibuang (Yohanes 6:36)
  2. Bapa memandatkan  penjaminan kepada Yesus  agar semua  yang telah diberikan, jangan ada yang hilang (Yohanes 6:39).

Pertanyaan yang  akan mengemuka kemudian, apakah Bapa yang menyerahkan orang-orang kepada atau ke dalam tangan Anak (Yohanes 10:27-28) dan memandatkan penjaminan jangan ada hilang adalah sebuah pola kerja Bapa dan Anak sepanjang masa? Ataukah pola semacam ini hanya terbatas pada murid-murid era Yesus di muka bumi dan hanya bagi murid-murid berkebangsaan Yahudi? Ataukah pola semacam ini menjangkau ke sebuah masa yang jauh ke depan dan kepada seluruh bangsa? Dengan kata lain, apakah dua hal besar  tersebut berlangsung sepanjang masa tak sebatas era Yesus di muka bumi?

Kita akan melihat interaksi antara Bapa dan Anak dalam menyelenggarakan keselamatan dan  bagaimana Bapa menjaminkan keselamatan itu pada diri-Nya sendiri.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (4) : Selamat Di  Tangan Yesus. Dahsyatkah Atau... ?

credit: telegraph.co.uk

Yohanes 6:39 inilah kehendak Dia (Bapa) yang telah mengutus Aku... dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang

Yohanes 10:29 “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku... dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.”

Bacalah lebih dulu bagian3

Selamat  Di Tangan Yesus.” Judul ini saya ambil dari sebuah himne Kristen berjudul asli Safe in the Arms of Jesus, sebuah lagu tua yang diciptakan oleh Fanny J. Crosby pada 1870. Lagu ini juga dapat ditemukan dalam Kidung Jemaat, lagu nomor 388: Slamat Di Tangan Yesus. Saya akan  mengajukan sebuah pertanyaan krusial berdasarkan lagu ini, yaitu :Apakah kehebatan TANGAN Yesus? Dengan kata lain anda dapat mempertanyakan sehebat apakah TANGAN Yesus itu?


Pertanyaan ini akan semakin krusial dan otentik jika melihat latar belakang mengapa Fanny J. Crosby yang  lahirpada  24 Maret 1820  mengalami kebutaan sejak masih bayi berusia beberapa minggu saja. Mari kita simak sedikit kesaksian Fanny Crossby :


 "When I was six weeks old a slight cold caused inflammation of the eyes. Our usual doctor was away from home, so a stranger was called in. He recommended the use of hot poultices, which practically destroyed my sight. When this sad calamity became known, the unfortunate man thought it best to leave the neighbourhood, and we never heard of him again."

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (3) : Kamu Tidak Akan Lebih Baik Daripada Apa Yang Telah Dialami Yesus


Oleh: Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (3) : Kamu Tidak Akan Lebih Baik Daripada Apa  Yang Telah  Dialami Yesus

Lukas 22:64 Mereka menutup mata-Nya dan bertanya kepada-Nya, "Coba terka siapa yang memukul-Mu?"

Bacalah lebih dulu bagian 2
Apa yang terlintas dalam benakmu memandang dirimu sebagai murid-murid Yesus di dunia fana ini? Akankah lebih baik daripada Yesus atau  tidak lebih baik daripada Yesus sendiri?  Kembali kita akan melihat bagaimana Tuhan  tidak pernah menanamkan dirimu semakin kokoh untuk menikmati  dan mengalami pesona dunia ini. Ini bukan hendak mengatakan bahwa Tuhan tidak akan sedikit saja memberkatimu di dunia ini,  tetapi  ini adalah soal Yesus yang senantiasa menegaskan bahwa hidup saya dan anda tidak  di rumah duniawi ini tetapi pada rumah sorgawi yang dipersiapkan oleh Yesus sendiri (Yohanes 14:1-3).

Kali ini, Yesus baru saja memberi perintah yang sangat indah: “Kasihilah seorang akan yang lain – Yohanes 15:17,“ ini bagi siapapun  akan dinilai sebagai perintah yang akan menimbulkan respon yang positif. Tetapi, AWAS, Yesus katakan: TIDAK, sebaliknya akan menerima kebencian yang tidak berdasar sama sekali dari  dunia ini.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (2) : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu (2) : Anda Ingin Lega? Pikullah Kuk-Ku!
Bacalah lebih dulu  bagian 1


Setelah Yesus menyatakan bahwa dirinya  adalah Roti yang turun dari sorga, jenis roti yang tidak sama seperti yang telah dimakan nenek moyang  mereka yang tetap mati setelah memakannya, sebaliknya jika memakan Yesus (Roti) justru akan hidup selama-lamanya (Yohanes 6:58)? Bagaimanakah reaksi para pendengar?


BANYAK  yang mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut dia?  Perkataan Yesus membuat pendengarnya menjauhinya  dan tidak menyukainya! Tepat seperti manna yang dibenci dan tak diinginkan oleh orang-orang Israel kuno.

0 Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu



Oleh : Martin Simamora

Pikiran-Ku Bukan Pikiranmu


Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu ... demikianlah firman TUHAN
KJ For my thoughts are not your thoughts... saith the LORD

Pada artikel “Masih Perlukah Berdoa, Jika Segala Sesuatunya Telah Dipredestinasikan?” kita telah melihat bagaimana secara tegas dan keras Yesus Kristus mengecam pikiran Petrus (Matius 16:22), dengan berkata :”Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


Problem terpelik manusia adalah tidak memahami pikiran Tuhan tetapi merasa tahu apa yang dipikirkan oleh Tuhan. Bahkan, termasuk untuk hal-hal yang jelas dinyatakan oleh Yesus sendiri atau oleh tulisan-tulisan para rasul yang diilham oleh Allah sebagaimana tersaji  di dalam Alkitab. Kerap pembaca Alkitab akan tersandung dengan hal-hal yang tidak selaras dengan alam berpikir manusia sewajarnya. Ketika manusia menjadi dibingungkan maka segera pikiranku memodifikasi pikiran-Nya, ini adalah strategi Iblis bahkan sejak di taman Eden!


Kebingungan manusia seharusnya rasional kala berjumpa dengan gagasan-gagasan Allah, sebab seharusnya membuktikan bahwa Allah memang sangatlah akbar dan manusia sangatlah kecil kala berjumpa dengan gagasan-gagasan-Nya apalagi diri-Nya sendiri. Jika realita ini tidak dipahami maka pernyataan ini dapat dipahami sebagai dongeng dan fatalisme : Yeremia 1:4-5 (4) Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya 5) Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau..,”sebagaimana telah menjadi sentral dalam artikel “Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan (2).”

0 Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan (2) : Yeremia Sang Peratap & Penunjuk Perjanjian Baru



Oleh: Martin Simamora

Peristiwa Dahsyat  Bahkan Sebelum Dilahirkan (2) :
Yeremia Sang Peratap & Penunjuk  Perjanjian Baru



Bacalah lebih dulu bagian1
Kita telah melihat kedahsyatan pemilihan Allah bahkan sebelum dilahirkan melalui diri Musa, dimana pernikahan kedua orang tuanya telah dicatat sebagai peristiwa penting dalam pra sejarah Musa. Sebuah pernikahan  di tengah-tengah tragedi yang  segera menanti  keturunan mereka. Pada kesempatan ini, kembali, kita akan melihat  sosok penting dan besar dalam perjalanan rohani umat Tuhan. Namun yang akan menjadi sorotan utama adalah: bagaimana panggilan Allah telah membukakan sebuah pintu  yang membawa Yeremia dan (kemudian) pribadi-pribadi dalam kaum Israel ke sebuah dunia baru yang asing, bahkan dunia yang tidak dia kehendaki sebab panggilannya bukan untuk memuaskan dirinya tetapi untuk melayani kepentingan Tuhan. Yeremia sendiri mengalami  saat-saat teramat berat yang  hebat, sebab dia melihat  kedahsyatan Allah yang dapat dilihat dan disaksikannya sebagai hasil dari pemilihan Allah atas dirinya.

0 Peristiwa Dahsyat Bahkan Sebelum Dilahirkan



Oleh: Martin Simamora

Peristiwa Dahsyat  Bahkan Sebelum Dilahirkan

Menjadi orang pilihan Tuhan bukan sesuatu yang membutuhkan energi manusia pada bagian-bagian tertentu agar pilihan Tuhan memang genap atau terwujud. Ketika Tuhan memilih, itu bukan seperti  sebuah seleksi karyawan oleh sebuah perusahaan dengan rasio  salah seleksi  yang diantisipasi; juga bukan seperti seorang kandidat karyawan yang berupaya menampilkan dirinya agar memenuhi sebuah kualifikasi sehingga layak untuk dipilih atau diterima. Seorang  pendeta dan teolog moderen, Karl Barth, terkait hal ini menulis begini “To be a man of God is not the result of human energy or skill or profundity (kecemerlangan intelektual), but to be a man of God happens through grace imparted to a particular man.“  Kita tidak akan berbicara tentang Barth tetapi kita akan berbicara mengenai peristiwa yang dahsyat oleh Bapa.


Pemilihan Tuhan dengan demikian adalah peristiwa yang dahsyat oleh karena pertama-tama merupakan hasil dari tindakan TUHAN melalui  kasih karunia yang disingkapkan kepada seorang manusia tertentu. Bahkan Alkitab menyaksikan peristiwa-peristiwa  hebat ini sejak masa kanak-kanak dan bahkan sejak  orang-orang tertentu itu belum dilahirkan. Tak peduli dalam Perjanjian Lama atau dalam Perjanjian Baru, sama saja. Pemilihan berlangsung dalam anugerah  yang totalitas.

0 Bagaimana Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....



Oleh: Martin Simamora

Bagaimana  Mungkin Yesus Adalah Pemenang, Sementara Aku....

Credit : wellhappypeaceful.com

Mari kita membaca ini dengan segenap diri kita:

Efesus 2:1-2,4-6 (1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka....(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,(5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,


Apa menurutmu Yesus adalah  seorang Pemenang? Maka jawab yang segera meluncur dari bibirmu  adalah Paskah, kebangkitan  Yesus dari kematian; dan itu bermakna  Allah yang hidup, pengampunan dosa, kubur kosong dan kematian yang telah ditaklukan. Dalam sebuah kalimat : Yesus adalah Pemenang.

Tetapi, benarkah memang ini jawaban seungguh-sungguhnya? Jawaban yang memang sungguh-sungguh anda  pahami, yang dengan jawaban itu kita dapat melakukan sesuatu? Apakah jawaban-jawaban itu  merupakah kalimat yang gamblang dan dapat dipahami?

0 Damai Sejahtera Yang Tidak Mungkin Anda Temukan Di Dunia ini



Oleh: Martin Simamora

Damai Sejahtera Yang Tidak Mungkin Anda Temukan Di Dunia ini

Ilustrasi : Resort  Danau Lido- kredit :bandung.panduanwisata.com
Yoh 14:27...Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu... tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu”

Menurut anda, apakah yang membuat dirimu merasa damai sejahtera? Kapankah terakhir kali dirimu damai atau merasa tenang dan nyaman? Mengapa anda merasa damai dan mengapa damai itu tidak berlangsung lama? Apakah pergi ke  daerah pegunungan atau pedesaan  dan semacamnya membuatmu damai? Apakah anda sebagai seorang Kristen justru mendapatkan damai kala melihat seseorang menunaikan ibadah dalam imannya yang berbeda? 

Damai merupakan  hal yang dikejar oleh manusia untuk diperoleh, namun tak dapat dihasilkan secara permanen oleh diri manusia itu sendiri,bahkan oleh kekayaan yang dicari oleh si miskin atau oleh ketenangan hidup di alam pedesaan atau pegunungan  yang dicari oleh si kaya raya. 


Jika pun ya maka segera sirna ketika kembali ke dunia nyata masing-masing; pikiran kembali disesaki dengan bergai-bagai ketakutan, kecemasan dan ketakpastian dan pada akhirnya damai menjadi anak tiri dan kecemasan menjadi kesayangan setiap manusia.

0 Ketika Yesus Melakukan Cintanya Kepada Sahabat-Sahabatnya



Oleh: Martin Simamora

Ketika Yesus Melakukan Cintanya Kepada Sahabat-Sahabatnya



“Yohanes 15:13  kasih... yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”


Bagaimana anda menyatakan cinta atau kasihmu kepada isterimu atau suamimu atau berangkali kepada anakmu? Pasti tak hanya sekedar kata, sebab cinta yang nyata/hidup akan menggelorakan jiwamu. Pastilah tidak akan pernah puas hanya sebatas bibir, dia pasti menggerakanmu untuk membelai dengan segenap rasa;pasti menggerakanmu untuk memeluk dengan penuh rasa dan dalam kehangatan jiwa; pasti menggerakanmu untuk menyenangkan dan membahagiakannya dengan pemberian atau perbuatan yang mengalir dari jiwamu. Bagaimana dengan Yesus yang mengasihi atau mencintai setiap muridnya dengan kasih sebagaimana Bapa  mencintainya?


Ketika Yesus memilih dan menjadikan para murid  sebagai sahabat-sahabatnya, itu dilakukannya ketika mereka masih sebagai orang-orang  yang  berdosa, Yesus belum lagi melakukan karya penebusan bagi mereka. Ketika Yesus menyatakan bahwa cintanya menggerakannya untuk memberikan nyawanya kepada para sahabatnya, pun mereka masih sebagai orang-orang yang  berdosa, Yesus belum lagi melakukan karya penebusan. Pada dasarnya Yesus mencintai semua orang yang pada dasarnya telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23); pada dasarnya masih atau telah mati dalam pelanggaran-pelanggaran(Efesus 2:1); pada dasarnya  masih atau telah terjual di bawah kuasa dosa (Roma 7:14); dan pada dasarnya  para murid adalah anak-anak yang dimurkai (Efesus 2:3,bandingkan dengan Yohanes 3:16-19). Dengan kata lain, cinta yang dimiliki Yesus telah menggerakannya untuk mencintai para murid yang pada dasarnya anak-anak yang dimurkai.

0 Kamu Sahabatku, Jikalau Melakukan Perintahku



Oleh: Martin Simamora

Kamu Sahabatku, Jikalau Melakukan Perintahku

Credit: shuttercock
Yohanes 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.


Kita telah melihat sebelumnya bagaimana Yesus menyatakan bahwa seseorang menjadi sahabat bukan karena orang tersebut yang memilih tetapi karena Yesus yang memilih. Kita sudah melihat keistimewaan seseorang yang dipilih menjadi sahabat dan bagaimana  seseorang sungguh istimewa kala Yesus memilihnya menjadi sahabat. Kini kita akan melihat perihal yang hanya mungkin terjadi pada seorang sahabat Kristus atau seorang yang ada didalam persatuan dengan Kristus, yaitu menghasilkan buah. Apakah hal yang terlihat ketika Yesus memilih seseorang menjadi sahabatnya? Menurut Yesus sendiri, orang itu melakukan perintahnya sebab di dalam Yesus maka orang tersebut DAPAT berbuat apapun. 


Ketika Yesus memilih maka orang yang dipilih itu akan menghasilkan buah, atau dapat dikatakan bahwa melakukan perintah bukanlah sebuah upaya kerja keras seolah-olah ada pohon yang memerlukan  buah-buah dari luar dirinya sendiri untuk dilekatkan. Tidak demikian!

0 Ketika Yesus Memilih Siapa Yang Menjadi Sahabat-Sahabatnya



Oleh Martin Simamora

Ketika Yesus Memilih Siapa Yang Menjadi Sahabat-Sahabatnya


“Yoh 15:14-16 Kamu adalah sahabat-Ku... Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.”

Bacalah lebih dulu “Seperti Aku...
Memiliki sahabat kerap dimaknai sebagai lebih dari sekedar memiliki teman, lebih dari sekedar mengetahui nama dan bertegur sapa ala kadarnya. Memiliki sahabat dapat dimaknai memiliki seseorang  yang dapat dipercayai untuk menyimpan sedikit rahasia yang anda miliki. Memiliki sahabat dapat dikatakan sebagai tindakan kita untuk memilih seseorang untuk masuk kedalam lingkar  pertemanan yang lebih khusus dibandingkan dengan kebanyakan teman atau orang yang anda kenali sehari-hari seperti orang anda temui dan sekedar menyapa ala kadarnya.


Tidak pernah, anda memiliki sahabat bukan atas dasar pilihanmu sendiri sebab anda harus meyakini secara pasti bahwa seorang teman memang layak untuk dijadikan seorang sahabat, seorang yang lebih daripada teman-teman kebanyakan.


Yesus pun memiliki sahabat, dan dia sendiri yang memilih siapa-siapa yang dapat menjadi sahabatnya. Semua orang dapat berteman dengan Yesus, semua orang dapat dan telah menerima kebaikan dan mujizat Yesus,namun jelas sekali tidak semua yang telah menerima kebaikan Yesus juga telah menjadi sahabat Yesus. Namun ketika Yesus memilih seseorang menjadi sahabatnya, itu adalah sebuah  cinta yang tiada tandingnya!

0 Seperti Aku...



Oleh : Martin Simamora

Seperti  Aku...



Bacalah lebih dulu “KetikaYesus Mencintaiku

Yohanes 15:10 “...seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.”

Yesus telah  menyatakan kasihnya, menyatakan cintanya dan mengungkapkan seperti apa cinta atau kasihnya kepada murid-murid yang telah dipilihnya, sebuah cinta yang megah dan telah ada atau berlangsung bahkan sejak bumi  dan segenap alam semesta ini belum ada : “Seperti Bapa telah  mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu.” Yesus   meminta  tinggalah didalam kasihku itu.” Sebuah kasih yang bahkan mempersatukan Yesus dengan murid-murid sebagaimana Bapa dan Yesus adalah satu (Yohanes 10:30, ini adalah pernyataan yang membuat murka orang-orang  Yahudi : Yohanes 10:31-33). Apa yang Yesus minta adalah “tinggalah” atau “berdiamlah” di situ, didalam kasih-Nya, kasih yang mempersatukan Yesus dengan murid-murid-Nya. Disinilah jantung kehidupan setiap orang percaya bahwa  dengan tinggal didalam kasih Yesus maka bukan hanya Yesus dan para murid yang dipersatukan namun juga setiap orang percaya dipersatukan oleh kasih itu, sama seperti Bapa dan Yesus adalah satu. Ini adalah jantung kehidupan orang percaya, hidup diluar ini maka tidak ada sesuatu  yang pantas disebut sebagai kehidupan selain kematian. Segala sesuatu diluar Kristus adalah kematian sebab hanya didalam Kristus ada kehidupan ( Yohanes 1:4 “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.“)

0 Ketika Yesus Mencintaiku



Oleh : Martin Simamora

Ketika Yesus Mencintaiku


“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga...”

Seperti apakah  Yesus mencintaiku dan anda sebagai anak-anak yang telah dipilihnya? Apakah kasih atau cintanya  masih dapat diperbandingkan dengan  cinta atau kasih yang dapat dijumpai di dunia ini? Tentu saja jika itu adalah sejenis cinta yang masih dapat diperbandingkan dengan  cinta atau kasih yang ada di dunia ini maka tentu saja tidak ada istimewanya. Jika cinta atau kasih Yesus itu terbukti oleh pengorbanannya di kayu salib hingga mati, maka dalam hal ini dunia pun masih dapat menggugatnya pada poin  cinta dan pengorbanan  nyawa bukanlah hal asing di dunia ini. Dunia pun memiliki kisah-kisahnya tersendiri.


Cinta Yesus kepadaku dan anda harus terlepas dari segala gagasan yang dapat dikompetisikan  dari segala hal yang ada di dunia ini. Cinta Yesus kepada para muridnya haruslah secara absolut tak dapat didekati oleh cinta dunia yang seagung apapun! Jika tidak maka dunia masih sanggup menawarkan cinta atau kasih  yang  baik dan bernilai.

Ketika Yesus mencintaimu atau mengasihiku maka pasti dengan sebuah cinta yang tak sekedar memeluk dirimu erat-erat di sepanjang hidupmu, namun juga sebuah cinta yang telah  berlangsung sejak sebelum dunia ini ada. Sebuah cinta yang telah ada sebelum cinta itu dibutuhkan oleh manusia.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9