F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ketika Yesus Mencintaiku



Oleh : Martin Simamora

Ketika Yesus Mencintaiku


“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga...”

Seperti apakah  Yesus mencintaiku dan anda sebagai anak-anak yang telah dipilihnya? Apakah kasih atau cintanya  masih dapat diperbandingkan dengan  cinta atau kasih yang dapat dijumpai di dunia ini? Tentu saja jika itu adalah sejenis cinta yang masih dapat diperbandingkan dengan  cinta atau kasih yang ada di dunia ini maka tentu saja tidak ada istimewanya. Jika cinta atau kasih Yesus itu terbukti oleh pengorbanannya di kayu salib hingga mati, maka dalam hal ini dunia pun masih dapat menggugatnya pada poin  cinta dan pengorbanan  nyawa bukanlah hal asing di dunia ini. Dunia pun memiliki kisah-kisahnya tersendiri.


Cinta Yesus kepadaku dan anda harus terlepas dari segala gagasan yang dapat dikompetisikan  dari segala hal yang ada di dunia ini. Cinta Yesus kepada para muridnya haruslah secara absolut tak dapat didekati oleh cinta dunia yang seagung apapun! Jika tidak maka dunia masih sanggup menawarkan cinta atau kasih  yang  baik dan bernilai.

Ketika Yesus mencintaimu atau mengasihiku maka pasti dengan sebuah cinta yang tak sekedar memeluk dirimu erat-erat di sepanjang hidupmu, namun juga sebuah cinta yang telah  berlangsung sejak sebelum dunia ini ada. Sebuah cinta yang telah ada sebelum cinta itu dibutuhkan oleh manusia.


Beginilah Yesus Menuturkan Cintanya Kepadamu

Kepada para murid-muridnya, beginilah Yesus mengemukakan cintanya

Yohanes 15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.“


Kasih Yesus kepada setiap orang yang telah diselamatkan/dipilihnya,  jelas tidak dapat diungkapkan dengan untaian kata-kata cinta semesra dan seintim apapun  yang dapat dibayangkan dan dirindukan untuk dinikmati  dalam kehidupan ini. Tak sanggup  untuk dipuisikan dan dilagukan dengan kata dan kalimat yang mengambil ekspresi-ekspresi bersumber dunia.


Bahkan Yesus pun menegaskan demikian, sehingga untuk mengungkapkan kasihnya kepada setiap muridnya, dia harus memulainya dengan “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga...” Tahukah anda ini sebuah jenis cinta yang akan membusukan semua jenis cinta agung atau kisah cinta sefenomenal apapun yang  tercatat sebagai cinta teragung di dunia ini baik itu kisah nyata atau mitologi. Bahkan Romeo dan Juliet pun bukan sama sekali tandingan.


Mengapa? Sebab Yesus mencintai saya dan anda dengan sebuah cinta yang  HANYA terjadi di Sorga dan HANYA dimiliki antara Bapa dan Yesus! Cinta kasih Bapa kepada Anak yang tak akan pernah diketahui sampai Anak menyatakannya kepada para murid-muridnya sendiri.  


Untuk dicintai seperti ini adalah mustahil untuk diraih dan digapai oleh insan manusia, sebab dicintai seperti itu bagaikan berada didalam cinta yang akan membuatmu tak akan mau lagi berada di dunia ini dan memandang semua kemilau ini adalah sampah. Hanya dengan memiliki cinta semacam ini saja akan membuat anda sanggup untuk membuat Yesus menjadi sungguh-sungguh tercinta dalam kehidupanmu.


Ketika Yesus hendak mengungkapkan cintanya kepada setiap muridnya, dia tidak dapat melihat ada satu jenis cinta yang semulia apapun yang dapat sedikit saja mendekati cinta yang telah dialami dan dinikmati Yesus dari Bapa. Ketika  mencintai atau mengasihi  murid-muridnya, Yesus tertutuju kepada bagaimana Bapa memberikan cinta-Nya kepada Anak. Pasti cinta Bapa yang diterima oleh Yesus begitu agungnya dan dengan demikian telah menjadi tujuan tertinggi bagi Yesus agar murid-muridnya pun dapat menerima cinta Bapa sebagaimana yang telah Anak terima agar setiap murid menerima cinta Bapa yang agung itu.


Ketika Yesus mencintaimu dan saya, maka Yesus mencintaimu dengan sebuah cinta yang ada sejak kekekalan, cinta sejak mulanya, cinta yang telah ada sebelum dunia dan semesta ini ada. Cinta atau kasih yang  HANYA ada pada dan  dimiliki  oleh Bapa dan Hanya  dapat diberikan oleh Anak yang telah datang ke dalam dunia:

Inilah ekspresi cinta Bapa kepada Anak : “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


Ini adalah  mencintai yang sangat eksklusif, Bapa hanya memberikan cintanya kepada Yesus. Pun demikian pada Yesus, kasih atau cinta Bapa yang dimilikinya hanya akan mencintai atau mengasihi kepada siapa dia berkenan untuk mencintai atau mengasihi.


Karena mencintai dan mengasihi adalah sebuah keintiman, sebuah kemesraan, sebuah kesatuan dua pihak atau insan yang saling mencintai. Namun kali ini, adalah cinta yang datang dari Bapa yang hadir sepenuhnya dalam Yesus Kristus untuk mencintai dan mengasihi siapa yang dicintainya.  Ini sebuah cinta yang  hebat. Karena cinta, Bapa telah MENGARUNIAKAN Anaknya yang tunggal kepada dunia ini (Yohanes 3:16). Cinta atau kasih adalah dasar dari segala tindakan Allah, sebuah cinta yang suci. Bapa sendiri memang menghendaki agar cintanya kepada Anak dapat dikenal oleh manusia yang telah dicintai atau dikasihi oleh Anak.


Sedalam apakah relasi cinta antara Bapa dan Anak?  Yesus mengungkapkan relasinya dengan Bapa dalam sebuah pernyataan yang luar biasa:

Yohanes 14:11 “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku
Yohanes 17:10 “dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,... “

Cinta Bapa kepada  Yesus pasti akan membuat cinta-cinta dunia ini menjadi busuk, karena: pertama-tama ini adalah sebuah cinta yang kekal dan hanya ada dalam kekekalan yang dibawa masuk oleh Yesus dan berdiam didalam Yesus!

Bapa yang mencintai Anak bukanlah sebuah cinta yang gombal dan membual-bual belaka sebab Yesus menunjukan bagaimana cinta antara Bapa dan Anak itu sejatinya. Yesus menyatakan:

  • Yesus didalam Bapa dan Bapa didalam Yesus

  • Segala milik Yesus adalah milik  Bapa dan milik Bapa adalah milik Yesus


Ini adalah cinta yang sempurna dimana tidak terjadi saling mengabaikan, saling tidak mau tahu, dan saling mempertahan kepemilikannya sebagai milik kepunyaannya sendiri. “Segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku “ dapat dipastikan sebuah akibat yang semestinya terlahir  dari “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.


Semua ini  hanya terjadi karena cinta yang dimiliki oleh Bapa kepada Anak. Bapa mengasihi Anak dan Anak mengasihi Bapa. Keduanya saling mengasihi tanpa ada perselisihan tanpa ada perbedaan atau konflik  yang bagaimanapun.

Menjadi dapat dipahami bukan menjadi masalah ketika cinta Bapa kepada Anak sanggup menghasilkan sebuah tindakan Bapa yang seperti ini:

Yohanes 3:35 “Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.”

Jika “segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,” apakah menjadi janggal ketika Bapa menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya?”


Adakah cinta di dunia ini yang dapat membuat seseorang menyerahkan SEGALA SESUATUNYA? Adakah cinta di dunia ini yang dapat membuat sepasang suami isteri dapat berkata “segala milikku adalah milikmu dan milikmu adalah milikku?” Adakah cinta  di dunia ini yang secara totalitas membuat suami-isteri dapat  berada dalam  sebuah  persatuan yang total tidak hanya jasmaniah namun total dalam segenap aspek keberadaannya sebagaimana Bapa dan Yesus :”Aku didalam Bapa dan Bapa didalam Aku?” 



Bukankah pernikahan moderen sekarang  lebih menyukai untuk mengadakan kesepakatan pemisahan harta ala prenuptial agreement? Ya...pernikahan sekarang  tidak lagi mengenal sebuah totalitas cinta yang kudus, sebab Tuhan tidak pernah lagi menjadi penguasa sebuah pernikahan. Hubungan suami-isteri pada permulaan pernikahan telah dimulai  bukan dengan saling mencintai tetapi saling melindungi harta masing-masing. 



Ingatlah, cinta Bapa kepada Yesus adalah sebuah cinta yang  sanggup mengatakan ”segala milikku adalah milikmu.” Ini adalah tantangan bagi setiap yang mengaku dirinya sebagai orang percaya atau anak Tuhan untuk memeriksa bagaimana sebuah pernikahan terbangun. Mengoreksi dan menyelaraskan cintanya kepada pasangan suami atau isterinya agar selalu bersentral kepada kasih Bapa yang  semestinya telah diterima didalam Yesus!


Kasih Bapa kepada Yesus adalah sebuah kasih yang eksklusif, bukan cinta yang diobral murahan. Bapa HANYA  berkenan kepada Yesus, tidak ada yang lain selain Yesus dimana Bapa mengasihi. Demikian juga cinta Yesus kepada murid-muridnya adalah cinta yang  eksklusif. Aspek ini telah kita singgung dalam artikel ini.


Cinta Yesus kepada murid-muridnya bukanlah cinta tanpa keintiman, bukanlah cinta yang tanpa saling memiliki, bukanlah cinta yang tanpa saling mencintai dan bukanlah cinta yang  tanpa persatuan antara Yesus dan para murid-muridnya.



Bahkan apa yang Yesus kehendaki terkait persatuan dirinya dengan para murid-muridnya bukanlah sebuah persatuan yang dapat dibayangkan atau digambarkan oleh dunia. Cinta yang Yesus rajut, cinta yang Yesus bangun pada para murid-murid  terkasih menghasilkan sebuah persatuan antara dirinya dengan para murid sebagaimana Yesus dan Bapa dalam sebuah persatuan yang kudus dan sempurna sejak kekekalan.



Lihatlah bagaimana Yesus menyatakannya kepada Bapa:

Yohanes 17:20- 26  KJV : “ (20) Neither pray I for these alone, but for them also which shall believe on me through their word; (21) That they all may be one; as thou, Father, art in me, and I in thee, that they also may be one in us: that the world may believe that thou hast sent me(22) And the glory which thou gavest me I have given them; that they may be one, even as we are one(23) I in them, and thou in me, that they may be made perfect in one; and that the world may know that thou hast sent me, and hast loved them, as thou hast loved me.(24) Father, I will that they also, whom thou hast given me, be with me where I am; that they may behold my glory, which thou hast given me: for thou lovedst me before the foundation of the world. (25) O righteous Father, the world hath not known thee: but I have known thee, and these have known that thou hast sent me.(26) And I have declared unto them thy name, and will declare it: that the love wherewith thou hast loved me may be in them, and I in them.


Yohanes 17:20-25 “(20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang(akan) percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;(21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga (menjadi satu) di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.(22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka(dapat) menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.(24) Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.(25) Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;(26) dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."


Saya tidak tahu apakah anda dapat menggugat cinta yang seperti ini? Ini adalah sebuah cinta yang mengakibat orang-orang yang dicintai  bukan hanya menjadi milik kepunyaan-Nya-bukan milik anda, bahkan lebih jauh lagi, anda pun akan memandang siapa dan apapun yang anda kasihi secara total dan absolut tidak akan lagi sanggup meluruhkan kasihmu kepada Tuhan yang tumbuh dan hiudp  dalam persatuan kasih yang hidup dan berlangsung antara Bapa dan Yesus.


Ketika Yesus mencintaimu, maka itu adalah sebuah cinta yang diinginkan; ketika Yesus mencintaimu, maka itu adalah sebuah cinta yang teramat kuat sebagaimana Bapa mengasihi Anak; ketika Yesus mencintaimu maka itu personal; ketika Yesus mencintaimu maka cinta itu  membuat anda semakin mencintai dan intim hingga anda tak terpisahkan di dalam cinta  yang dimiliki Bapa dan Anak.

Dalam cinta yang semacam ini saja, maka setiap orang percaya yang telah dipilih, disanggupkan untuk memenuhi tuntutan mencintai Yesus semacam ini :

Lukas 14 :
(26) Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.(27) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.



Anda tidak dapat melakukan itu hanya dengan cinta yang tumbuh subur didalam  hatimu sendiri atau cinta termurni! Itu tidak sanggup dan tidak bisa. Mana mungkin anda melakukan tuntutan ini tanpa tersandung dan  mengkonflikan atau mempertentangkan Yesus dengan ibumu atau bahkan nyawamu ketika anda mengarahkan cintamu kepada Yesus sebagai yang paling berharga. Anda tidak mungkin mencintai Yesus dalam kehendak Yesus yang demikian jika anda tidak memiliki persatuan dengan Yesus Kristus.


Hanya dengan memiliki persatuan dengan Kristus maka anda memiliki cinta yang sanggup berkata “segala milikku adalah milikmu ya Bapa.” Semua orang yang kukasihi adalah milikmu ya Bapa, dan dengan demikian anda dan saya disanggupkan untuk “mencintai Yesus sebagai yang paling terkasih dan paling bernilai.”


Anda membutuhkan  Yesus yang mencintaimu sebagaimana Bapa mengasihi Anak. Inilah kasih yang agung itu ketika Anak datang ke dunia ini dengan  membawa masuk ke dalam dunia yang jahat ini, sebuah cinta yang sangat akbar yang mana Yesus pun tak memiliki cara terbaik untuk menunjukkan kemuliaan cinta itu selain berkata :


Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu

AMIN

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9