Oleh: Martin Simamora
Dipilih
Dan Diutus Ke Tengah-Tengah Dunia Oleh dan Bagi Kristus
La conversion de Saint Paul by LucaGiordano (1690), Museum of Fine Arts of Nancy.
|
Kisah
Para Rasul 9:15 “orang ini adalah alat pilihan
bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku”
Ketika
Yesus memilih seseorang untuk menjadi pengikutnya, tidak pernah sedikitpun
untuk kenikmatan diri yang egois atau bersentral pada diri orang yang dipilih
tersebut. Selalu saja pemilihan oleh Yesus Kristus menggerakan diri dan
kehidupan orang yang dipilih tersebut kepada sang Pemilih
itu sendiri. Dengan demikian adalah terlarang untuk mengatakan bahwa seorang
yang dipilih harus mengupayakan dengan kekuatan mandiri pada dirinya sendiri untuk tertuju kepada Kristus.
Pemilihan oleh Kristus adalah pemilihan yang memiliki kuasa untuk mengubah
orang tersebut; pemilihan tak terpisahkan dengan pengubahan yang berlangsung
oleh Kristus.
Lukas 5:27-28 “Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.”
Yesus telah menjadi
sentral dan orientasi kehidupan orang yang telah dipilih tersebut; melayani dan
menjadi hamba bagi kehendak Yesus pasti terjadi dalam kehidupan setiap pribadi
yang telah dipilih oleh Kristus. Saya telah menyinggungnya
dalam bagian “Makna Sejati Mengikut
Yesus” dalam artikel ini dan “Tanpa Kristus Apapun Yang Berharga Atau Menguatirkanmu Adalah Kotoran Hewan.”
Kini,
kita akan melihat melalui tindakan Allah untuk memilih seorang pembantai keji
menjadi alatnya, menjadi abdi kehendak Allah di tengah-tengah dunia. Baca juga Kisah
Para Rasul 22:3-21 dan 26:9-20 sehingga kita memahami sejarah kekejian Saulus
sebelum menjadi murid Tuhan (Paulus).
Jika kita berpikir
bahwa pemilihan atas orang percaya untuk melayani kenikmatan hidupmu semata
atas nama kasih karunia, maka itu sebuah kekeliruan fatal.
Ketika Yesus Memilih Seorang Pembantai Umat Tuhan
Dalam sejarah gereja
perdana, dapat dikatakan keterlibatan Saulus dalam pertumbuhan dan penyebaran
umat Tuhan merupakan hal yang teramat kontroversial bahkan di mata anak Tuhan. Mari kita lihat:
Kisah Para Rasul 9:1-20(1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,(2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.(3) Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.(4) Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"(5) Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.(6) Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."(7) Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.(8) Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.(9) Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.(10) Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"(11) Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,(12) dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."(13) Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.(14) Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."(15) Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.(16) Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."(17) Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."(18) Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.(19) Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.(20) Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.(21) Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"(22) Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
Pemilihan Tuhan atas setiap orang yang
dia kehendaki atau diinginkan adalah
Kasih Karunia itu sendiri. Kasih Karunia itu sendiri bukan bernilai
megah karena semata-mata gratis atau cuma-cuma, namun karena cara kerja Kasih
Karunia itu yang rela untuk menjamah manusia yang tidak ada nilainya, yang
sebetulnya tidak memiliki kepantasan yang
bagaimanapun sebab telah kehilangan kemuliaan Allah.
Bandingkan dengan
Roma 3:10-18, 23 “(10)seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.(11) Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.(12) Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.(13) Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.(16) Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,(17) dan jalan damai tidak mereka kenal;(18) rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu." ... (23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,”
Ketika
Yesus Memilih Seorang Pembantai
Berangkali kala Yesus
memilih seorang nelayan seperti Petrus, orang kebanyakan akan berpikir atau
bertanya-tanya :“kok Yesus
memilih murid dari kalangan rakyat biasa, cuma seorang nelayan? Apa sih
kelebihan seorang nelayan? Bukankah untuk membangun sebuah pasukan inti
seharusnya yang dikatakan pilihan adalah orang-orang unggulan atau berkualitas
di sebuah komunitas, minimal terpandang dan memiliki pengaruh?” Tetapi
Yesus tidak peduli, terkait pertimbangan-pertimbangan rasional semacam itu,
sebab pemilihan oleh dirinya memang berdasarkan pada dirinya sendiri dan
berdasarkan pertimbangan dirinya sendiri, tak pernah dia meminta pertimbangan
pada orang sekitarnya :
Matius 4:18-20 “Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
MENGAPA?
Sebab Yesus tidak peduli atau tidak membutuhkan nilai lebih pada setiap manusia
yang pada dasarnya telah kehilangan kemuliaan Allah. Yesus melakukan apa yang tidak mungkin dilakukan manusia
yaitu MENGUBAH. Yesus MENJADIKAN Petrus penjala
manusia.
Pemilihan
atas orang-orang untuk menjadi percaya memang tidak memperhitungkan kepantasan
atau apakah orang tersebut akan memberi respon positif. Pemilihan selalu dan
senantiasa bersandar pada maksud atau
kehendak dan rencana yang Allah miliki atas manusia. Yesus memiliki rencana
atas Petrus untuk menjadikannya sebagai PENJALA MANUSIA. Dengan kata lain,
Pemilihan senantiasa memberi dampak yang totalitas dan tidak terpisahkan satu
sama lainnya : ada kehendak Allah untuk memilih dan ada rencana Allah didalam
pemilihan yang mengakibatkan sebuah perubahan total pada orang yang telah dia
inginkan untuk dipilihnya. Pemilihannya memiliki maksud atau tujuan atau
rancangan, tidak ada pemilihan tanpa tujuan! Pemilihan tanpa tujuan atau
rancangan Allah bukanlah sebuah pemilihan oleh Allah!
Kepada semua
murid-murid Yesus, demikianlah yang terjadi,bahwa Yesus dalam memilih selalu
memiliki tujuan atau maksud; inilah memberi nilai bagi manusia yang tidak
pantas, pemilihan memberi nilai pada manusia itu oleh sebab Allah memiliki
rencana atasnya. Itu sebabnya panggilan Yesus selalu mengikat dan tidak
membiarkan kehidupan orang yang dipilih
atau dipanggilnya berjalan sesuka-sukanya. Selalu ada tujuan dan maksud.
Rancangan Allah inilah yang mengisi kehidupan atau menjiwai perjalanan orang
percaya. Bandingkan dengan:
Markus 8:34 “(34)Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Saulus pun demikian
dimata murid Tuhan yang bernama Ananias,
bahwa orang ini tidak pantas sama sekali :ayat 13 “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa
banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di
Yerusalem “
Namun, Yesus tidak
melihat atau mendasarkan pemilihan berdasarkan kepantasan atau nilai layak.
Yesus mendasarkannya pada kehendaknya dan rancangannya atas diri orang yang dia
inginkan! Sehingga beginilah jawab Yesus atas keberatan murid-Nya itu : “"Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku
untuk
memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan
orang-orang Israel.“
Ada dua hal menarik yang perlu menjadi perenungan
bagi setiap kita :
1. Yesus melakukan pemilihan
berdasarkan pada dirinya sendiri, ini personal dan intim. Ketika Yesus memilih
maka pemilihan itu ditujukan bagi diri-Nya sendiri : “alat pilihan bagi-Ku.”
2. Yesus melakukan pemilihan
berdasarkan pada rancangan yang dimilikinya sendiri dan rancangan atas orang
yang dipilih itu selalu ditujukan pada diri-Nya. Diri-Nya adalah tujuan tertinggi bagi setiap orang yang telah
dipilihnya : “untuk memberitakan nama-Ku.”
Jika sedari awal dan semula, pemilihan itu berdasarkan pada diri-Nya dan berdasarkan pada rancangan-Nya maka tak aneh Yesus ketika memanggil atau memilih seseorang untuk mengikutnya selalu saja menekankan pada perendahan nilai diri atau kepentingan diri sendiri dan menujukannya kepada Yesus saja. Seperti :
- Markus 8:34 “(34)Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
- Matius 10:38 “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”
- Matius 16:24 “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
- Lukas 9:23 “Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
- Lukas 14:27 “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Siapa yang dapat memenuhi tuntutan
semacam ini?
Hanya mereka yang dipilih sebab pemilihan Yesus mengandung maksud tujuan dan
PENGUBAHAN yang total seorang manusia bagi dunia menjadi seorang manusia bagi
Tuhan; seorang penjala ikan menjadi seorang penjala manusia!
Yesus tahu sekali
siapa yang dia pilih (bandingkan dengan Yohanes
13:18 “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih.”), Ananias tidak
perlu kuatir kalau-kalau Yesus tidak tahu betapa beratnya penderitaan umat
Tuhan gara-gara Saulus. Yesus tahu sekali dan dia merasakan penganiayaan yang
teramat keji itu , sebagaimana Yesus sendiri ungkapkan kepada Saulus:
“(3) Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.(4) Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"(5) Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.(6) Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
Yesus tahu sekali siapa yang dia pilih
termasuk betapa jahat dan kejinya orang itu terhadap umat-Nya, bahkan Yesus
menyatakan dirinyalah yang dianiaya. Ini adalah sebuah penegasan bahwa doa
Yesus telah tergenapi :
Yohanes 17:20- 26 KJV : “ (20) Neither pray I for these alone, but for them also which shall believe on me through their word; (21) That they all may be one; as thou, Father, art in me, and I in thee, that they also may be one in us: that the world may believe that thou hast sent me(22) And the glory which thou gavest me I have given them; that they may be one, even as we are one(23) I in them, and thou in me, that they may be made perfect in one; and that the world may know that thou hast sent me, and hast loved them, as thou hast loved me.(24) Father, I will that they also, whom thou hast given me, be with me where I am; that they may behold my glory, which thou hast given me: for thou lovedst me before the foundation of the world. (25) O righteous Father, the world hath not known thee: but I have known thee, and these have known that thou hast sent me.(26) And I have declared unto them thy name, and will declare it: that the love wherewith thou hast loved me may be in them, and I in them.Yohanes 17:20-25 “(20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang(akan) percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;(21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga (menjadi satu) di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.(22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka(dapat) menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.(24) Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.(25) Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;(26) dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Persatuan Yesus
dengan orang-orang pilihannya atau orang percaya membuat dia turut merasakan
betapa dahsyatnya penderitaan dan betapa
beratnya penderitaan yang harus dialami mereka. Jadi Yesus secara
sempurna mengetahui situasi yang terjadi.
Termangu-Mangu
Oleh Perubahan Yang Terjadi
Panggilan Yesus yang
memiliki maksud atau rancangan spesifik pasti berbuah-- (bandingkan dengan
Yohanes 15:3-5 “Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa.)—dan
mengakibatkan sebuah perubahan yang dirasakan atau dapat dikecap oleh banyak
orang.
Jika Yesus yang
melakukan perubahan maka itu seperti
terang yang menyilaukan sebab didalam diri orang itu ada terang--(bandingkan dengan Yohanes 8:12 “Maka Yesus berkata
pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia
akan mempunyai
terang hidup.")—dan bukankah sang terang itu yang
memilih Saulus?
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.(4) Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?" (5) Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.(6)
Terang dari langit
yang mengeliling
dia adalah Yesus itu sendiri, sang
terang itu! Ini luar biasa.
Berangkali ada yang
berkata :”akh....Saulus sedang berdelusi,
sebab cuma dia yang tahu bahwa itu Yesus
yang berkata, sementara yang lain hanya
mendengar tapi tidak melihat siapapun juga.” ATAU bisa saja anda berkata “semua yang bersama Paulus pada saat itu
sama-sama terdelusi oleh peristiwa ajaib itu.”
Sinisme seperti ini
bisa segera dijawab atau disanggah dengan telak sebab peristiwa ilahi ini
memiliki saksi diluar kelompok Saulus yang
mengetahuinya secara ilahi dan bahkan menerima instruksi dari Yesus untuk
mendatangi Saulus. Sebuah peristiwa diketahui oleh seorang lainnya yang
memiliki reputasi baik –seorang murid Tuhan--yang tidak berada di tempat
kejadian :
(10) Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"(11) Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,(12) dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."
Orang-orang yang menyertai Saulus tidak dapat melihat
siapa yang berbicara walau mendengar suara, namun seorang murid Tuhan
yang berada jauh dari lokasi kejadian secara jitu mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi. Bahkan Yesus mengirimnya menjadi sarana PENGKONFIRMASI pilihan dan rancangannya atas diri Saulus!
Tak hanya
memberitahukan perihal Saulus kepada Ananias tetapi juga Yesus memberitahukan
Saulus bahwa akan ada seseorang bernama Ananias akan mendatanginya dan melakukan hal yang hebat baginya untuk kepentingan Tuhan!
Pemilihan memang hal yang dapat
membuat siapapun termangu-mangu sekaligus memandangnya miring oleh sebab betapa Tuhan sedemikian dominannya bekerja
atau berkarya pada diri manusia. Sebuah kecurigaan dapat secara cepat
berkembang biak seolah-olah adalah sebuah hal yang amat salah kala Yesus
memilih dalam cara yang dapat membuat siapapun termangu-mangu. Padahal tidak
mungkin pemilihan menghasilkan hal nista sebab pemilihannya disarati oleh
maksud atau rancangannya, tak ada pemilihan dalam Alkitab tanpa disarati maksud
atau kehendaknya yang mulia!
Namun yang jelas,
peristiwa itu telah membuat orang-orang yang beserta dengan Saulus menjadi
termangu-mangu, dan mereka memiliki alasan rasional untuk termangu-mangu :
Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.(9) Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.
Saulus yang hebat dan
seorang yang gigih melawan umat Tuhan, kini tak berkutik, tidak dapat melihat
apa-apa, buta. Mereka harus menuntunnya ke Damsyik...ya kini dia cacat! 3 hari tidak dapat melihat dan 3 hari
tidak makan dan minum. Walau mereka tidak dapat melihat siapa yang berbicara
namun mereka JELAS MELIHAT APA YANG
TERJADI pada Saulus! Jadi ini bukan delusi sama sekali!
Ketika
Pilihan Allah Bekerja Dalam Diri Orang Pilihannya
Yesus menghendaki
Saulus menjadi alat pilihan baginya:
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku
untuk memberitakan nama-Ku kepada
bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Apa yang luar biasa bahwa kala Saulus memiliki hati berkobar-kobar untuk membantai
maka saat yang demikian Yesus telah menetapkan Saulus menjadi alat pilihan baginya untuk memberitakan nama-Ku!
Perhatikan, inilah
momen dimana Allah berkeinginan atau menginginkan Saulus :
(1) Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,(2) dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
Petrus bukan seorang
pembantai seperti Saulus, namun dalam pandangan manusia moderen pilihan Yesus
terhadapnya tidaklah membantu dia untuk membesarkan dirinya dan pengajarnnya.
Petrus terlampau rakyat jelata, belum lagi ketika Yesus memilih seorang pemungut cukai menjadi muridnya dan
menimbulkan kontroversial dan kegelisahan sosial (baca Matius 9:9-12)
Dengan kata lain baik
Petrus, Matius dan Saulus tidak satupun memiliki nilai kepantasan untuk dipilih.
Dan diatas semua itu, tidak satu manusia pun yang tidak berdosa!
- Setiap manusia yang telah dipilih saat tak satupun yang pantas untuk diselamatkan : Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
- Setiap manusia yang telah dipilih saat semua manusia layak untuk dihukum bukan untuk diselamatkan: Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut
Sehingga
memang tepat untuk dan memang demikian Alkitab menyingkapkan bahwa pada
dasarnya pemilihan tidak bekerja karena ada sesuatu yang pantas atau memenuhi
Kriteria Allah Untuk Mengalami Pemilihan. Tidak demikian!
Pemilihan adalah
Yesus menyatakan diri kepada siapa yang dia kehendaki, dan pemilihannya akan
berlangsung secara sempurna dan ilahi/divine:
(17) Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."(18) Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.(19) Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik.
Pemilihan membuat Saulus dapat
melihat dengan sebuah cara yang berbeda dan dipenuhi dengan Roh Kudus.
Ya...pemilihan pasti membuat seseorang itu dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini
penting sebab tanpa ini maka pemilihan hanya berkuasa pada awalnya
namun tidak memiliki kuasa di sepanjang hidup orang pilihan (bandingkan dengan
Roma 8:1-17, Galatia 5:16-26).
Pemilihan mencelikkan
mata yang tak melihat kebenaran menjadi melihat kebenarannya : Matius 13:16
“Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena
mendengar.” Bacalah juga artikel
ini untuk membantu memahaminya. Apa yang tak mungkin dilihat oleh
manusia, oleh pemilihan telah memampukannya untuk melihat kebenaran didalam
Yesus Kristus! Saulus kemudian memberi dirinya dibaptis. Bahkan kekuatan
jasmaninya dipulihkan. Sebuah pemilihan juga menghasilkan sebuah pemulihan yang
totalitas sehingga dapat menjadi alat
bagi Yesus sebagaimana
diinginkan-Nya.
Jika Petrus telah diubahkan atau
dijadikan oleh Yesus dari seorang penjala ikan menjadi penjala manusia,
maka oleh Yesus, Saulus telah diubahkan
dari seorang pembantai jemaat menjadi pengajar jemaat dan bahkan penjala
manusia/bangsa-bangsa lain!
(20) Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.(21) Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"(22) Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.
Perhatikan! Pemilihan
bukan konsep murahan apalagi berindikasi hidup beriman yang dangkal.
Pemilihan pasti akan bekerja sesuai
dengan maksud Allah sang Pemilih itu sendiri. Ini bukan omong kosong sebab ini
adalah sebuah kesaksian terbuka sekaligus beresiko :
"Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"
Adakah manusia dapat
mengerjakan ini? Adakah sebuah disiplin manusiawi
dapat menghasilkan manusia radikal semacam ini bagi Tuhan? Seorang pembantai
menjadi pewarta Tuhan!
Bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?
Ini tidak cukup
digambarkan dengan “kata” radikal, hanya
pantas ditautkan dengan Allah yang mengubahkan oleh pemilihannya!
Perubahan pada orang
yang telah dipilih oleh Yesus pasti menghasilkan sebuah revolusi total yang bergerak
dalam sebuah grafik bertumbuh-dalam sebuah proses sepanjang kehidupan!
Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias
Sebuah proses terjadi
secara alami dalam diri orang yang dipilih oleh Yesus. Kealamian yang hanya
bisa terjadi karena dan dalam sebuah
pemilihan. Dengan kata lain ini adalah kealamian yang terjadi sebagai akibat
aksi Kasih Karunia Allah yang begitu megah! Ya... Saulus SEMAKIN......sebuah
proses bertambah atau bertumbuh dari tidak ada apa-apa menjadi sesuatu bahkan
semakin membesar tanpa dapat ditahan sehingga membingungkan. Membingungkan karena melihat siapa Saulus
dahulu dan kini menjadi terlampau silau!
Renungkanlah, apakah dirimu menjadi
seorang percaya karena engkau sungguh-sungguh beriman ataukah karena semata
engkau terlahir dalam keluarga Kristen. Terlahir dalam keluarga Kristen bisa
jadi merupakan anugerah manakala kebenaran-kebenaran kudus diasupkan pada
dirimu, sebab dengan demikian pasti memberikan hidup (bandingkan dengan 1
Yohanes 1:1-2), namun jika bukan maka pelajarilah firmannya dan mintalah agar Tuhan
berkenan mencelikkan matamu sehingga anda dapat melihat kebenaran yang sungguh
mahal itu.
AMIN
No comments:
Post a Comment