Oleh : Martin Simamora
Tanpa Kristus, Apapun Yang Berharga
atau Menguatirkanmu Hanyalah Kotoran Hewan
Apakah atau siapakah yang paling berharga
bagimu? Jika Yesus yang paling berharga
bagimu, lantas bagaimana anda memandang
logam mulia emas? Bagaimana anda memandang kekayaan? Bagaimana anda
memandang kemiskinan? Bagaimana anda memandang kesusahan? Bagaimana anda
memandang orang-orang yang anda sangat
kasihi seperti isterimu, anakmu, saudara dan saudarimu dan orang tuamu? Apakah
benar bahwa semuanya itu bukan yang
paling berharga bagimu? Bagaimana anda memandang nyawamu?
Rasul
Paulus memberikan sebuah teladan bagi kita :
Kisah Para Rasul 20:24: “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”
Ini adalah sebuah
renungan yang sangat menantang bagi setiap diri kita, termasuk saya sendiri, untuk
sungguh-sungguh dan tidak bermain-main
dengan mencintai, mengikuti dan melayani kepentingan dan kehendak Yesus. Anda harus menimbang secara serius bahwa
dalam mencintainya maka sebuah totalitas yang luar biasa dituntut olehnya.
Sebuah pengikutan yang
menuntut totalitas dan tak boleh ada
kata keluar meninggalkan gelanggang pertandingan. Saya ajak anda sejenak untuk
memperhatikan apa yang menjadi inspirasi
bagi judul perenungan ini :
Peter Kreeft dalam
bukunya berjudul Three Philosophies of
Life ada menuliskan sebuah
pernyataan yang luar biasa :
“The world’s purest gold is only dung without Christ. But with Christ, the basest metal is transformed into the purest gold. The hopes of alchemy can come true, but on a spiritual level, not a chemical one. There is a “philosophers stone” that transmutes all things into gold. Its name is Christ. With him, poverty is riches, weakness is power, suffering is joy, to be despised is glory. Without him, riches are poverty, power is impotence, happiness is misery, glory is despised.”Emas dunia yang paling murni hanyalah kotoran binatang tanpa Kristus. Tetapi bersama Kristus, metal yang paling tidak berharga diubahkan menjadi emas yang paling murni. Pengharapan akan logam-logam biasa menjadi emas dapat menjadi kenyataan, tetapi dalam sebuah tatar spiritual, bukan dalam sebuah tatar kimia. Ada sebuah “filsuf-filsuf batu” yang mengubah secara total semua logam biasa menjadi emas. Yaitu Kristus. Dengannya, kemiskinan adalah kekayaan, kelemahan adalah kuasa, penderitaan adalah sukacita, menjadi dipandang rendah adalah kemuliaan. Tanpa dia, kekayaan adalah kemiskinan, kuasa adalah ketidakberdayaan, kebahagiaan adalah penderitaan yang ekstrim, kemuliaan adalah dihina.”
Jika kita sungguh-sungguh
menyatakan bahwa Kristus adalah yang paling berharga dan paling terkasih bagi
setiap diri kita, maka sejatinya tidak ada apapun dan siapapun yang dapat
membelokkan atau mengalihkan kita dari Dia. Ya... apapun dan siapapun dan walau apapun.
Paulus
berkata “Aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun.” Bagaimana bisa
Paulus tidak memandang nyawanya sesuatu yang patut diperhitungkan bahkan
sedikitpun? Oleh sebab Tuhan dan apa yang Tuhan kehendaki agar dia lakukan.
WALAU APAPUN yang terjadi dia bertekad
untuk menutaskannya hingga garis akhir.
Apakah
Paulus sedang membual? TIDAK!
2 Korintus 11:23-28(23) Apakah mereka pelayan Kristus? --aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.(24) Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan,(25) tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.(26) Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.(27) Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,(28) dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat.
Hampir dapat
dipastikan Paulus tidak lagi menganggap dirinya bernilai sebab totalitas hidupnya sudah tersita bagi Kristus sebagai pelayan Kristus. Paulus
berkata terkait ini SEPERTI ORANG GILA.
Apakah Paulus BERLEBIHAN DALAM MENILAI YESUS KRISTUS
SEBAGAI YANG TERUTAMA DAN PALING BERHARGA? Jelas tidak sebab demikianlah
TUNTUTAN YESUS :
Lukas 14:25-35(25) Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: (26) Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.(27) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.(28) Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?(29) Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,(30) sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.(31) Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?(32) Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.(33) Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (34) Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?(35) Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Renungkan apa yang Yesus katakan, dan perhatikan kata atau kalimat yang saya berikan penekanan dengan warna. Pada kesempatan ini saya tidak akan mengulasnya.
Paulus tahu bahwa
mengikut Yesus, mencintai Yesus dan melayani Yesus adalah hal yang paling
bernilai; apa yang dahulu mahal, bernilai, terkasih kala berjumpa dengan Yesus
secara dramatis kehilangan kemuliaannya dalam segala aspeknya. Oleh karena
Yesus maka semuanya...ya..SEMUA yang mahal dan bernilai dimata dunia ini
menjadi SAMPAH :
Filipi 3:7-8,10-11 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,.... Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Oleh Kristus maka Paulus mengalami perubahan yang substansial dan totalitas! Oleh Kristus dia kini memandang apa yang paling berharga dan apa yang menurutnya dahulu adalah menguntungkan adalah SAMPAH bahkan dianggap RUGI.
Oleh Kristus maka Paulus sanggup melepaskan segala sesuatu dan menganggapnya SAMPAH.
MENGAPA DAPAT TERJADI? APA yang telah dilihat oleh Paulus sehingga dia dapat berkata demikian? Oleh sebab KRISTUS maka apa yang DIKEHENDAKINYA adalah MENGENAL DIA dan KUASA KEBANGKITANNYA dan persekutuan dalam penderitaan-Nya sehingga Paulus menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. Dan FINALNYA adalah BEROLEH KEBANGKITAN DARI ANTARA ORANG MATI. Dunia dan segala pesonanya sudah bukanlah lagi menjadi prioritas dalam daftar apa yang dikehendkinya; baginya tidak bernilai, bukan emas, bukan hal mulia baginya untuk diutamakan atau dimenangkan dalam keseluruhan kehidupannya.
Dengan demikian maka wajar SEMUA YANG BERNILAI DAN BERHARGA
DAN MENGUNTUNGKAN adalah SAMPAH baginya. Karena
Kristus maka Paulus tahu apa yang semestinya menjadi target perjalanan hidupnya
sebagai orang beriman , bahkan NYAWANYA TIDAK SEDIKITPUN DIA PERHITUNGKAN LAGI, demi apa yang akan diperolehnya pada akhirnya. Hal yang tiada bandingnya untuk diinginkan olehnya!
Bagaimana dengan saya dan anda? Renungkanlah dan berdoalah
kepada-Nya agar kita diberi kekuatan untuk sanggup mencintainya sebagaimana dia
kehendaki!
Yesus berkata :
Lukas 14 :
(26)
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci
bapanya, ibunya,
isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya
sendiri, ia
tidak dapat menjadi murid-Ku.(27) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak
dapat menjadi murid-Ku.
Amin
Rujukan:
-Pulpit Commentary, pada Lukas 14:25-35
No comments:
Post a Comment