Rabu, tgl 24
September 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.
Lukisan : Gustave Doré: The Bible Illustrations |
THE HUMILIATION OF CHRIST
(PERENDAHAN KRISTUS)
kristologi (15)
Bacalah lebih dulu bagian 14
IV)
Penguburan Kristus.
A) Kematian bukanlah tahap terakhir dari
perendahan Kristus. Kata-kata ‘sudah
selesai’ tak berhubungan dengan perendahan tetapi dengan penderitaan aktif
dalam memikul hukuman dosa.
B) Penguburan adalah suatu tahap perendahan.
Ini terlihat
dari:
1) Kuburan merupakan tempat dimana tubuh itu
hancur / membusuk.
2) Kembalinya manusia kepada debu adalah sebagian
dari hukuman dosa (Kej 3:19).
Kej 3:19 - “dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau
diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu.’”.
3) Maz 88:5-6 dan Kis 2:31 menunjukkan
bahwa penguburan merupakan perendahan.
Maz 88:5-6 -
“(5) Aku telah dianggap termasuk
orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak
berkekuatan. (6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti
orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi,
sebab mereka terputus dari kuasaMu.”.
Kis 2:31 - “Karena itu ia telah melihat ke depan dan
telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia
tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan.”.
Catatan: Bagian yang saya garis-bawahi salah terjemahan.NIV: ‘see decay’ (= mengalami pembusukan).
C) Penguburan Kristus tidak hanya menunjukkan
bahwa Ia betul-betul sudah mati tetapi juga untuk menghilangkan kengerian
terhadap kuburan dalam diri orang yang percaya.
Karena itu,
kalau saudara betul-betul adalah orang kristen, saudara tidak boleh takut lagi
pada kuburan. Ingat bahwa Kristus sudah pernah masuk ke sana dan bahkan
mengalahkanNya!
Catatan:
- Calvin menggabungkan kematian dan penguburan Kristus dalam satu tahap perendahan saja.
- Disamping itu Calvin juga berpendapat bahwa penguburan terhadap Kristus menunjukkan bahwa kutuk sudah mulai disingkirkan.
Calvin (tentang Mat 27:57): “Christ should be buried, that it might be more fully attested that he suffered real death on our account. But yet it ought to be regarded as the principal design, that in this manner the cursing, which he had endured for a short time, began to be removed; for his body was not thrown into a ditch in the ordinary way, but honourably laid in a hewn sepulchre.” [= Kristus harus dikuburkan, supaya itu bisa membuktikan secara lebih penuh bahwa Ia mengalami kematian yang sungguh-sungguh karena kita. Tetapi harus dianggap sebagai tujuan utama, bahwa dengan cara ini kutuk, yang Ia alami untuk waktu yang singkat, mulai disingkirkan; karena tubuhNya tidak dibuang di got (?) dengan cara biasa, tetapi dengan hormat diletakkan di suatu kuburan galian.] - hal 330.
V) Turun ke
neraka / HADES.
A) Arti SHEOL / HADES.
Kata bahasa
Ibrani SHEOL / kata bahasa Yunani HADES (dalam Kitab Suci Indonesia biasanya
diterjemahkan ‘dunia orang mati’
atau ‘alam maut’) tidak selalu
mempunyai arti yang sama.
1) Kadang-kadang SHEOL / HADES tidak menunjuk
pada suatu tempat tertentu, tetapi dipakai dalam arti yang abstrak untuk
menunjuk pada ‘keadaan kematian / the
state of death’ atau ‘keadaan terpisahnya tubuh dengan jiwa / roh’.
Misalnya:
Hos 13:14 - “Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati,
akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Di
manakah penyakit samparmu, hai maut, di
manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? MataKu tertutup
bagi belas kasihan.”.
2) Kalau menunjuk pada tempat, maka SHEOL / HADES
berarti:
a) Kuburan (Kej 37:35).
Kej 37:35
- “Sekalian anaknya laki-laki dan
perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta
katanya: ‘Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke
dalam dunia orang mati!’ Demikianlah
Yusuf ditangisi oleh ayahnya.”.
b) Neraka (Maz 9:18 Maz 49:15
Amsal 15:24 Luk 16:23).
Maz 9:18 - “Orang-orang
fasik akan kembali ke dunia orang
mati, ya, segala bangsa yang
melupakan Allah.”.
Maz 49:15 - “(14) Inilah jalannya orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri,
ajal orang-orang yang gemar akan perkataannya
sendiri. Sela ... (15) Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut;
mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman
mereka.”.
Amsal 15:24
- “Jalan kehidupan orang berakal budi
menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di
bawah.”.
Luk 16:23
- “Orang kaya itu juga mati, lalu
dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam
maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan
Lazarus duduk di pangkuannya.”.
Perhatikan
bahwa dalam ayat-ayat ini ada ancaman
kepada orang berdosa. Kalau dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES diartikan sebagai
‘tempat netral’ kemana setiap orang akan pergi setelah mati, maka ayat-ayat itu
kehilangan ancamannya! Jadi, dalam ayat-ayat ini SHEOL / HADES harus diartikan
sebagai ‘neraka’!
B) ‘Turun ke neraka / kerajaan Maut’ dalam 12
Pengakuan Iman Rasuli.
12 Pengakuan
Iman Rasuli
- Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
- Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita.
- Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
- Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam neraka / kerajaan maut.
- Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
- Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa.
- Dan dari sana Ia akan datang, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
- Aku percaya kepada Roh Kudus.
- Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang kudus.
- Pengampunan dosa.
- Kebangkitan orang mati / daging.
- Dan hidup yang kekal. Amin.
Hal-hal yang
perlu diketahui tentang kalimat ‘turun ke dalam neraka / kerajaan maut’ ini:
1) Kata-kata ini tidak ada dalam 12 Pengakuan
Iman Rasuli yang mula-mula, dan baru muncul pada tahun 390 M.
2) Berbeda dengan bagian-bagian yang lain dari 12
Pengakuan Iman Rasuli, kata-kata ini tidak ada dalam Kitab Suci dan tidak
didasarkan pada suatu pernyataan yang explicit
/ jelas dalam Kitab Suci.
3) Ayat-ayat Kitab Suci yang sering dipakai (secara
salah) sebagai dasar dari doktrin ini:
a) Ef 4:9 - “Bukankah ‘Ia telah naik’ berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?”.
‘Bagian bumi
yang paling bawah’ sering diartikan sebagai HADES. Tetapi penafsiran ini sangat
meragukan karena dalam Ef 4:9 ini Paulus hanya berargumentasi bahwa Kristus
bisa naik karena Ia telah turun.
Bdk.
Yoh 3:13 - “Tidak ada seorangpun
yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga,
yaitu Anak Manusia.”.
Jadi ‘bagian bumi yang paling bawah’ harus
diartikan sebagai ‘bumi’ (seperti dalam Maz 139:15).
Maz 139:15
- “Tulang-tulangku tidak terlindung
bagiMu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah;”.
Catatan: kata ‘direkam’ diterjemahkan ‘curiously wrought’ [= dibuat secara aneh / mengherankan] oleh KJV.
Dengan
demikian Ef 4:9 berarti: ‘Kristus bisa naik ke surga karena Ia sudah
berinkarnasi’. Karena itu Ef 4:9 ini sebetulnya tidak berbicara tentang
turunnya Kristus ke HADES / neraka.
b) 1Pet 3:18-20 - “(18) Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia
yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada
Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaanNya sebagai manusia, tetapi yang
telah dibangkitkan menurut Roh, (19)
dan di dalam Roh itu juga Ia pergi
memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, (20) yaitu kepada
roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah
tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana
hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.”.
Bagian ini
sering dianggap sebagai bagian yang menunjukkan bahwa Kristus memang turun ke
HADES dan bagian ini juga dianggap memberi penjelasan tentang tujuan Kristus
pergi ke HADES, yaitu memberitakan Injil kepada orang-orang yang sudah mati.
Tetapi tafsiran seperti ini bertentangan dengan Maz 88:12 yang jelas
menunjukkan bahwa tidak ada pemberitaan Injil dalam dunia orang mati!
Maz 88:12 - “Dapatkah kasihMu diberitakan di dalam
kubur, dan kesetiaanMu di tempat kebinasaan?”.
Disamping
itu, ‘Roh’ (ay 19) = ‘Roh’ (ay 18). Dan kata-kata ‘menurut Roh’ (ay 18) seharusnya
adalah ‘oleh Roh / by the Spirit’,
dan jelas menunjuk kepada Roh Kudus.
Penafsiran
Reformed yang umum tentang ayat ini adalah: dalam Roh / oleh Roh, Kristus
berkhotbah (memberitakan Injil) melalui Nuh kepada orang-orang yang tidak taat
yang hidup sebelum air bah. Orang-orang ini masih hidup pada saat diinjili,
tetapi disebut ‘roh-roh yang ada dalam
penjara’ karena pada waktu Petrus menulis suratnya mereka sudah mati (Louis
Berkhof).
Herman
Hoeksema, seorang ahli theologia Reformed, mempunyai pandangan / penafsiran
yang lain tentang 1Pet 3:18-20 ini. Ia berpendapat bahwa arti ayat ini
adalah:
1. Kristus memang pergi kepada roh-roh yang ada
dalam penjara (atau kepada roh-roh orang jahat yang menunggu penghakiman),
tetapi:
a. Ia tidak pergi secara pribadi, tetapi melalui
Roh Kudus.
b. Ia pergi bukan antara kematian dan
kebangkitanNya, tetapi setelah kebangkitan dan kenaikanNya ke surga.
2. Kristus memang memberitakan Injil kepada
roh-roh yang ada dalam penjara itu, tetapi ini bukanlah pemberitaan Injil yang
memungkinkan suatu pertobatan. Ini hanya merupakan pengumuman / proklamasi
tentang kemenangan yang telah Ia dapatkan.
Yang manapun
arti yang benar, tetap tidak menunjukkan bahwa 1Pet 3:18-20 ini
berhubungan dengan kata-kata ‘turun ke neraka’ dalam 12 Pengakuan Iman Rasuli.
c) Maz 16:10 - “sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak
membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan.”.
Kata-kata
yang saya garis-bawahi salah terjemahan.
NIV: ‘see decay’ (= mengalami pembusukan).
Ini
diartikan: ‘Roh / jiwa Kristus ada di neraka / HADES sebelum kebangkitanNya’.
Tetapi ini jelas merupakan penafsiran yang salah, karena apa yang diajarkan
oleh ayat ini hanyalah bahwa ‘Kristus tidak dibiarkan dalam kuasa maut’ (bdk.
Kis 2:30-31 dan Kis 13:34-35 dimana Maz 16:10 ini dikutip untuk
membuktikan kebangkitan Kristus).
Kis 2:30-31
- “(30) Tetapi ia adalah seorang nabi
dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah,
bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas
takhtanya. (31) Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias,
ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati,
dan bahwa dagingNya tidak mengalami kebinasaan.”.
NIV: ‘see decay’ (= mengalami pembusukan).
Kis 13:34-35
- “(34) Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali
kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini:
Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang
telah Kuberikan kepada Daud. (35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang
lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang KudusMu melihat
kebinasaan.”.
NIV: ‘see decay’ (= mengalami pembusukan).
Jadi
lagi-lagi terlihat bahwa ayat inipun tidak ada hubungannya dengan turunnya
Kristus ke HADES / neraka.
4) Macam-macam penafsiran tentang ‘turun ke
HADES’:
a) Berdasarkan arti dari kata HADES di atas,
dimana HADES bisa menunjuk pada keadaan kematian atau kuburan, maka ada orang
yang beranggapan bahwa ‘turun ke HADES’ berarti ‘turun ke dalam keadaan
kematian’ atau ‘turun ke kuburan’.
Keberatan
terhadap penafsiran ini:
Penafsiran
ini tak cocok dengan kontext dari 12 Pengakuan Iman Rasuli. Dalam 12 Pengakuan
Iman Rasuli itu sudah dikatakan bahwa Kristus ‘menderita di bawah pemerintahan
Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan’. Kalau kalimat selanjutnya
yaitu ‘turun ke neraka’ diartikan ‘turun ke dalam keadaan kematian’ atau ‘turun
ke kuburan’, maka ini merupakan suatu pengulangan yang tidak perlu. Lebih dari
itu, kalimat yang tadinya sudah jelas, sekarang diulangi secara kabur / tidak
jelas.
b) Ada juga yang beranggapan bahwa Kristus benar-benar turun ke neraka untuk mengalami
siksaan neraka untuk menebus dosa kita.
Keberatan
terhadap penafsiran ini:
1. Antara kematian dan kebangkitanNya, tubuh
Kristus ada dalam kuburan dan roh / jiwaNya ada di surga (Luk 23:43,46). Karena
itu, baik tubuh maupun jiwa / roh dari manusia Yesus Kristus tidak
mungkin turun ke neraka untuk mengalami siksaan neraka tersebut.
2. Sesaat sebelum kematianNya, Yesus berkata ‘Sudah selesai’ (Yoh 19:30). Ini
menunjukkan bahwa penderitaanNya untuk menanggung hukuman dosa umat manusia
sudah selesai, sehingga tidak ada lagi penderitaan yang harus Ia alami untuk
menebus dosa kita.
c) Roma Katolik.
Sesudah
mati, Kristus pergi ke LIMBUS PATRUM (= tempat penantian dimana orang-orang
suci jaman Perjanjian Lama menantikan kebangkitan Kristus), menyampaikan Injil
kepada mereka dan lalu membawa mereka ke surga.
Dasar Kitab
Suci yang dipakai adalah:
Maz 107:16 - “sebab dipecahkanNya pintu-pintu tembaga, dan dihancurkanNya palang-palang pintu besi.”.Zakh 9:11 - “Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.”.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
1. Ayat-ayat itu ditafsirkan out of context (= keluar dari kontexnya).
Bacalah seluruh konteKS dari ayat-ayat itu dan saudara akan melihat bahwa baik
Maz 107:16 maupun Zakh 9:11 menunjuk pada pembebasan / pertolongan
yang Allah lakukan terhadap orang yang tadinya mengalami penderitaan sebagai
hukuman dosa mereka.
Maz 107:10-16
- “(10) Ada orang-orang yang duduk
di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi. (11) Karena mereka
memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang
Mahatinggi, (12) maka ditundukkanNya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka
tergelincir, dan tidak ada yang menolong. (13) Maka berseru-serulah mereka
kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkanNyalah mereka dari
kecemasan mereka, (14) dibawaNya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam, dan
diputuskanNya belenggu-belenggu mereka. (15) Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setiaNya,
karena perbuatan-perbuatanNya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, (16) sebab dipecahkanNya pintu-pintu tembaga, dan
dihancurkanNya palang-palang pintu besi.”.
Zak
9:9-13 - “(9) Bersorak-soraklah dengan
nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat,
rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai
seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. (10) Ia akan melenyapkan
kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan
dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah
kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat
sampai ke ujung-ujung bumi. (11) Mengenai
engkau, oleh karena darah perjanjianKu dengan engkau, Aku akan melepaskan
orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair. (12) Kembalilah
ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku
memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat! (13) Sebab Aku
melentur Yehuda bagiKu, busur Kuisi dengan Efraim, dan Aku mengayunkan
anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan Aku akan memakai
engkau seperti pedang seorang pahlawan.”.
Kalau kita
melihat konteks
dari kedua ayat tersebut, jelas sekali bahwa kedua
ayat itu tidak berbicara tentang orang-orang yang sudah mati, tetapi tentang
orang-orang yang masih hidup!
Jadi,
ayat-ayat ini sama sekali tak ada hubungannya dengan Kristus turun ke neraka /
Hades / Limbus Patrum.
2. Orang suci jaman Perjanjian Lama itu adalah
orang percaya; lalu mengapa / untuk apa mesti diinjili lagi?
3. Pandangan ini bertentangan dengan
2Raja 2:11 yang menyatakan bahwa Elia naik ke surga, bukan pergi ke Limbus Patrum.
2Raja 2:11 - “Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.”.
4. Apa perlunya Kristus pergi ke sana? Kalau
hanya untuk membebaskan mereka, Kristus tidak perlu pergi ke sana.
d) Lutheran.
‘Turun ke
HADES’ merupakan tahap pertama dari pemuliaan Kristus. Kristus turun ke HADES
untuk menyelesaikan kemenanganNya atas setan dan untuk menyampaikan hukuman
mereka.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
1. Tidak ada dasar Kitab Sucinya.
2. Pemuliaan Kristus baru dimulai pada saat
Kristus bangkit.
3. Agak sukar membayangkan bahwa kata ‘turun’
bisa menunjuk pada ‘pemuliaan Kristus’.
e) The church of England.
Tubuh
Kristus ada di kuburan, tetapi roh / jiwaNya pergi ke HADES, atau, lebih khusus
lagi, ke Firdaus, tempat penantian dari roh orang-orang benar dan memberi
penjelasan tentang kebenaran.
Keberatan
terhadap ajaran ini:
1. Tak ada dasar Kitab Sucinya.
2. Orang benar yang sudah mati tak perlu diajar
lagi.
3. Firdaus bukanlah tempat penantian
orang benar, tetapi Firdaus jelas adalah surga. Hal ini bisa terlihat dari:
a. Membandingkan
Luk 23:43 dengan Luk 23:46.
Luk 23:43,46
- “(43) Kata Yesus kepadanya: ‘Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus.’ ... (46) Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring:
‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia
menyerahkan nyawaNya.”.
b. Membandingkan
2Kor 12:2 dengan 2Kor 12:4.
2Kor 12:2,4
- “(2) Aku tahu tentang seorang Kristen;
empat belas tahun yang lampau - entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di
luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
... (4) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus
dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan
manusia.”.
c. Membandingkan
Wah 2:7 dengan Wah 22:2,14,19.
Wah 2:7
- “Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang,
dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang
ada di Taman Firdaus Allah.’”.
Wah
22:2,14,19 - “(2) Di tengah-tengah jalan
kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada
pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan
sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. ...
(14) Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak
atas pohon-pohon kehidupan dan masuk
melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. ... (19) Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.’”.
Wah 21-22
jelas bicara tentang surga. Dan Wah 22:2,14,19 menunjukkan bahwa pohon
kehidupan ada di surga, tetapi Wah 2:7 mengatakan bahwa pohon kehidupan ada di
Firdaus. Ini lagi-lagi mengharuskan kita untuk menafsirkan bahwa Firdaus adalah
surga.
f) Calvin.
‘Turun ke
neraka’ menunjukkan penderitaan rohani yang dialami oleh Kristus. Calvin
berkata bahwa 12 Pengakuan Iman Rasuli itu mula-mula menunjukkan penderitaan
Kristus yang terlihat oleh manusia (yaitu menderita, disalibkan, mati,
dikuburkan), dan setelah itu 12 Pengakuan Iman Rasuli itu melanjutkan dengan
menunjukkan penderitaan Kristus secara rohani, yang tidak terlihat oleh
manusia. Ini terjadi pada saat Ia berteriak: ‘ELI, ELI, LAMA SABAKHTANI?’
(Mat 27:46).
Dengan
demikian jelas bahwa Calvin tidak mempercayai bahwa antara kematian dan
kebangkitanNya, Kristus betul-betul turun ke neraka atau HADES atau tempat
manapun. Antara kematian dan kebangkitanNya, roh / jiwa dari manusia Yesus
pergi ke surga (sesuai dengan kata-kataNya dalam Luk 23:43,46), sedangkan
tubuh manusia Yesus ada di kuburan.
g) Ada juga orang Reformed yang menganggap bahwa
‘turun ke neraka / Kerajaan Maut’ berarti bahwa Yesus ada dalam kuasa maut
sampai hari yang ke 3.
‘Westminster Confession of Faith’, chapter
VIII, 4 berbunyi sebagai berikut: “... was crucified, and died, was buried, and
remained under the power of death, yet saw no corruption. On the third day
He arose from the dead ...” (= ... disalibkan, dan mati, dan dikuburkan, dan
tetap ada di bawah kuasa kematian, tetapi tidak menjadi rusak / busuk. Pada
hari ketiga Ia bangkit dari antara orang mati ...).
Sama seperti
penafsiran Calvin, pandangan yang inipun tidak mempercayai bahwa Yesus
betul-betul turun ke neraka / HADES.
Catatan:
Ada
keberatan terhadap ajaran yang mengatakan bahwa antara kematian dan
kebangkitanNya Yesus tidak turun kemana-mana tetapi naik ke surga, karena
setelah kebangkitanNya, dalam Yoh 20:17 Yesus berkata kepada Maria: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa”.
Yoh 20:17
- “Kata Yesus kepadanya: Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudaraKu dan katakanlah
kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada BapaKu dan Bapamu, kepada
AllahKu dan Allahmu.’”.
Ini
dijadikan dasar untuk mengatakan bahwa antara kematian dan kebangkitanNya,
Yesus tidak pergi ke surga.
Jawaban
terhadap keberatan ini:
a) Yoh 20:17 ini tidak boleh ditafsirkan
bertentangan dengan Luk 23:43,46 yang jelas menunjukkan bahwa antara
kematian dan kebangkitanNya, Yesus naik ke surga.
b) Adalah sesuatu yang tidak masuk akal kalau
Yesus melarang Maria memegang (dalam arti ‘menyentuh’) Dia, karena dalam Mat
28:9 dan Yoh 20:27 Ia mengijinkan diriNya untuk dipegang.
Mat 28:9 - “Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ‘Salam bagimu.’ Mereka mendekatiNya dan memeluk kakiNya serta menyembahNya.”.
Yoh 20:27 - “Kemudian Ia berkata kepada Tomas: ‘Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.’”.
Karena itu,
kata ‘memegang’ dalam Yoh 20:17
seharusnya diartikan ‘memegang erat-erat / menahan / nggandoli’. Bandingkan
dengan terjemahan NASB yang mengatakan ‘Stop
clinging to Me’ (= Berhentilah berpegang teguh kepadaKu), dan juga
terjemahan NIV yang mengatakan ‘Do not
hold on to Me’ (= Jangan berpegang erat-erat kepadaKu).
c) Selanjutnya, kata-kata ‘Aku belum pergi kepada Bapa’ dalam Yoh 20:17a itu, tidak menunjuk
ke masa lampau pada saat antara kematian dan kebangkitan Yesus, tetapi menunjuk
ke masa depan pada hari kenaikanNya ke surga. Ini terlihat dengan jelas karena
dalam Yoh 20:17b yang berbunyi ‘sekarang
Aku akan pergi kepada BapaKu dan
Bapamu, kepada AllahKu dan Allahmu’, kata ‘pergi’ ini jelas menunjuk pada kenaikanNya ke surga.
Jadi
kesimpulannya, arti dari Yoh 20:17 adalah: jangan nggandoli / menahan Aku,
karena Aku harus pergi kepada Bapa / naik ke surga. Rupa-rupanya Yesus tahu
akan isi hati Maria yang begitu mencintai Dia, sehingga ingin menahan Dia terus
menerus dan tidak mau berpisah lagi dengan Yesus. Karena itulah Ia lalu
mengucapkan Yoh 20:17 ini.
Dengan
demikian jelaslah bahwa Yoh 20:17 ini tidak bisa dijadikan dasar untuk
mengatakan bahwa antara kematian dan kebangkitanNya Yesus tidak naik ke surga.
-bersambung-
No comments:
Post a Comment