Oleh : Martin Simamora
Ketika
Yesus Mencintaiku
“Seperti
Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah
juga...”
Seperti
apakah Yesus mencintaiku dan anda
sebagai anak-anak yang telah dipilihnya? Apakah kasih atau cintanya masih dapat diperbandingkan dengan cinta atau kasih yang dapat dijumpai di dunia
ini? Tentu saja jika itu adalah sejenis cinta yang masih dapat diperbandingkan
dengan cinta atau kasih yang ada di
dunia ini maka tentu saja tidak ada istimewanya. Jika cinta atau kasih Yesus itu
terbukti oleh pengorbanannya di kayu salib hingga mati, maka dalam hal ini
dunia pun masih dapat menggugatnya pada poin cinta dan pengorbanan nyawa bukanlah hal asing di dunia ini. Dunia pun
memiliki kisah-kisahnya tersendiri.
Cinta Yesus kepadaku
dan anda harus terlepas dari segala gagasan yang dapat dikompetisikan dari segala hal yang ada di dunia ini. Cinta
Yesus kepada para muridnya haruslah secara absolut tak dapat didekati oleh
cinta dunia yang seagung apapun! Jika tidak maka dunia masih sanggup menawarkan
cinta atau kasih yang baik dan bernilai.
Ketika Yesus
mencintaimu atau mengasihiku maka pasti dengan sebuah cinta yang tak sekedar
memeluk dirimu erat-erat di sepanjang hidupmu, namun juga sebuah cinta yang
telah berlangsung sejak sebelum dunia
ini ada. Sebuah cinta yang telah ada sebelum cinta itu dibutuhkan oleh manusia.
Beginilah
Yesus Menuturkan Cintanya Kepadamu
Kepada para murid-muridnya,
beginilah Yesus mengemukakan cintanya
Yohanes 15:9 “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.“
Kasih Yesus kepada
setiap orang yang telah diselamatkan/dipilihnya, jelas tidak dapat diungkapkan dengan untaian
kata-kata cinta semesra dan seintim apapun
yang dapat dibayangkan dan dirindukan untuk dinikmati dalam kehidupan ini. Tak sanggup untuk dipuisikan dan dilagukan dengan kata
dan kalimat yang mengambil ekspresi-ekspresi bersumber dunia.
Bahkan Yesus pun
menegaskan demikian, sehingga untuk mengungkapkan kasihnya kepada setiap
muridnya, dia harus memulainya dengan “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian
juga...” Tahukah anda ini sebuah jenis cinta yang akan membusukan semua jenis cinta agung atau kisah cinta
sefenomenal apapun yang tercatat sebagai
cinta teragung di dunia ini baik itu kisah nyata atau mitologi. Bahkan
Romeo dan Juliet pun bukan sama sekali tandingan.
Mengapa?
Sebab Yesus mencintai saya dan anda dengan sebuah cinta yang HANYA terjadi di Sorga dan HANYA dimiliki
antara Bapa dan Yesus! Cinta kasih Bapa kepada Anak yang tak akan pernah
diketahui sampai Anak menyatakannya kepada para murid-muridnya sendiri.
Untuk dicintai
seperti ini adalah mustahil untuk diraih dan digapai oleh insan manusia, sebab
dicintai seperti itu bagaikan berada didalam cinta yang akan membuatmu tak akan
mau lagi berada di dunia ini dan memandang semua kemilau ini adalah sampah. Hanya
dengan memiliki cinta semacam ini saja akan membuat anda sanggup untuk membuat
Yesus menjadi sungguh-sungguh tercinta dalam kehidupanmu.
Ketika
Yesus hendak mengungkapkan cintanya kepada setiap muridnya, dia tidak dapat
melihat ada satu jenis cinta yang semulia apapun yang dapat sedikit saja mendekati
cinta yang telah dialami dan dinikmati Yesus dari Bapa. Ketika mencintai atau mengasihi murid-muridnya, Yesus tertutuju kepada
bagaimana Bapa memberikan cinta-Nya kepada Anak. Pasti cinta Bapa yang diterima
oleh Yesus begitu agungnya dan dengan demikian telah menjadi tujuan tertinggi
bagi Yesus agar murid-muridnya pun dapat menerima cinta Bapa sebagaimana yang
telah Anak terima agar setiap murid menerima cinta Bapa yang agung itu.
Ketika Yesus
mencintaimu dan saya, maka Yesus mencintaimu dengan sebuah cinta yang ada sejak
kekekalan, cinta sejak mulanya, cinta yang telah ada sebelum dunia dan semesta
ini ada. Cinta atau kasih yang HANYA ada pada dan dimiliki oleh Bapa dan Hanya dapat diberikan oleh Anak yang telah datang
ke dalam dunia:
Inilah ekspresi cinta Bapa kepada Anak : “lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Ini adalah mencintai yang sangat eksklusif, Bapa hanya
memberikan cintanya kepada Yesus. Pun demikian pada Yesus, kasih atau cinta
Bapa yang dimilikinya hanya akan mencintai atau mengasihi kepada siapa dia
berkenan untuk mencintai atau mengasihi.
Karena mencintai dan
mengasihi adalah sebuah keintiman, sebuah kemesraan, sebuah kesatuan dua pihak
atau insan yang saling mencintai. Namun kali ini, adalah cinta yang datang dari
Bapa yang hadir sepenuhnya dalam Yesus Kristus untuk mencintai dan mengasihi
siapa yang dicintainya. Ini sebuah cinta
yang hebat. Karena cinta, Bapa telah MENGARUNIAKAN
Anaknya yang tunggal kepada dunia ini (Yohanes 3:16). Cinta atau kasih adalah
dasar dari segala tindakan Allah, sebuah cinta yang suci. Bapa sendiri memang
menghendaki agar cintanya kepada Anak dapat dikenal oleh manusia yang telah
dicintai atau dikasihi oleh Anak.
Sedalam apakah relasi cinta antara Bapa dan Anak? Yesus mengungkapkan relasinya dengan Bapa dalam
sebuah pernyataan yang luar biasa:
Yohanes 14:11 “Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku “Yohanes 17:10 “dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,... “
Cinta Bapa
kepada Yesus pasti akan membuat
cinta-cinta dunia ini menjadi busuk, karena: pertama-tama ini adalah sebuah
cinta yang kekal dan hanya ada dalam kekekalan yang dibawa masuk oleh Yesus dan
berdiam didalam Yesus!
Bapa yang mencintai
Anak bukanlah sebuah cinta yang gombal dan membual-bual belaka sebab Yesus
menunjukan bagaimana cinta antara Bapa dan Anak itu sejatinya. Yesus
menyatakan:
- Yesus didalam Bapa dan Bapa didalam Yesus
- Segala milik Yesus adalah milik Bapa dan milik Bapa adalah milik Yesus
Ini adalah cinta yang
sempurna dimana tidak terjadi
saling mengabaikan, saling tidak mau tahu, dan saling mempertahan
kepemilikannya sebagai milik kepunyaannya sendiri. “Segala milik-Ku adalah milik-Mu
dan milik-Mu
adalah milik-Ku “ dapat dipastikan sebuah akibat yang semestinya
terlahir dari “Aku di dalam Bapa dan Bapa di
dalam Aku.”
Semua ini hanya terjadi karena cinta yang dimiliki oleh
Bapa kepada Anak. Bapa mengasihi Anak dan Anak mengasihi Bapa. Keduanya saling
mengasihi tanpa ada perselisihan tanpa ada perbedaan atau konflik yang bagaimanapun.
Menjadi dapat
dipahami bukan menjadi masalah ketika cinta Bapa kepada Anak sanggup
menghasilkan sebuah tindakan Bapa yang seperti ini:
Yohanes 3:35 “Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.”
Jika “segala milik-Ku
adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku,” apakah menjadi janggal ketika
Bapa menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya?”
Adakah cinta di dunia
ini yang dapat membuat seseorang menyerahkan SEGALA SESUATUNYA? Adakah cinta di dunia ini yang dapat membuat sepasang
suami isteri dapat berkata “segala milikku adalah milikmu dan milikmu
adalah milikku?” Adakah cinta di
dunia ini yang secara totalitas membuat suami-isteri dapat berada dalam
sebuah persatuan yang total tidak
hanya jasmaniah namun total dalam segenap aspek keberadaannya sebagaimana Bapa dan
Yesus :”Aku didalam Bapa dan Bapa didalam Aku?”
Bukankah pernikahan
moderen sekarang lebih menyukai untuk
mengadakan kesepakatan pemisahan harta ala prenuptial agreement? Ya...pernikahan sekarang
tidak lagi mengenal sebuah totalitas cinta yang kudus, sebab Tuhan tidak
pernah lagi menjadi penguasa sebuah pernikahan. Hubungan suami-isteri pada permulaan pernikahan telah dimulai bukan dengan saling mencintai tetapi saling melindungi harta masing-masing.
Ingatlah, cinta Bapa
kepada Yesus adalah sebuah cinta yang
sanggup mengatakan ”segala milikku adalah milikmu.” Ini
adalah tantangan bagi setiap yang mengaku dirinya sebagai orang percaya atau
anak Tuhan untuk memeriksa bagaimana sebuah pernikahan terbangun. Mengoreksi
dan menyelaraskan cintanya kepada
pasangan suami atau isterinya agar selalu bersentral kepada kasih Bapa
yang semestinya telah diterima didalam
Yesus!
Kasih Bapa kepada
Yesus adalah sebuah kasih yang eksklusif, bukan cinta yang diobral murahan.
Bapa HANYA berkenan kepada Yesus, tidak
ada yang lain selain Yesus dimana Bapa mengasihi. Demikian juga cinta Yesus
kepada murid-muridnya adalah cinta yang
eksklusif. Aspek ini telah kita singgung dalam artikel ini.
Cinta Yesus kepada
murid-muridnya bukanlah cinta tanpa keintiman, bukanlah cinta yang tanpa saling
memiliki, bukanlah cinta yang tanpa saling mencintai dan bukanlah cinta
yang tanpa persatuan antara Yesus dan
para murid-muridnya.
Bahkan apa yang Yesus kehendaki terkait persatuan
dirinya dengan para murid-muridnya bukanlah sebuah persatuan yang dapat
dibayangkan atau digambarkan oleh dunia. Cinta yang Yesus rajut, cinta yang
Yesus bangun pada para murid-murid
terkasih menghasilkan sebuah persatuan antara dirinya dengan para murid
sebagaimana Yesus dan Bapa dalam sebuah persatuan yang kudus dan sempurna sejak
kekekalan.
Lihatlah bagaimana
Yesus menyatakannya kepada Bapa:
Yohanes 17:20- 26 KJV : “ (20) Neither pray I for these alone, but for them also which shall believe on me through their word; (21) That they all may be one; as thou, Father, art in me, and I in thee, that they also may be one in us: that the world may believe that thou hast sent me(22) And the glory which thou gavest me I have given them; that they may be one, even as we are one(23) I in them, and thou in me, that they may be made perfect in one; and that the world may know that thou hast sent me, and hast loved them, as thou hast loved me.(24) Father, I will that they also, whom thou hast given me, be with me where I am; that they may behold my glory, which thou hast given me: for thou lovedst me before the foundation of the world. (25) O righteous Father, the world hath not known thee: but I have known thee, and these have known that thou hast sent me.(26) And I have declared unto them thy name, and will declare it: that the love wherewith thou hast loved me may be in them, and I in them.
Yohanes 17:20-25 “(20) Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang(akan) percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;(21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga (menjadi satu) di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.(22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka(dapat) menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu (23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.(24) Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.(25) Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;(26) dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Saya tidak tahu
apakah anda dapat menggugat cinta yang seperti ini? Ini adalah sebuah cinta
yang mengakibat orang-orang yang dicintai
bukan hanya menjadi milik kepunyaan-Nya-bukan milik anda, bahkan lebih jauh lagi, anda pun akan memandang siapa dan apapun yang anda kasihi secara
total dan absolut tidak akan lagi sanggup meluruhkan kasihmu kepada Tuhan yang tumbuh dan hiudp dalam persatuan kasih yang hidup dan berlangsung antara
Bapa dan Yesus.
Ketika Yesus mencintaimu, maka itu
adalah sebuah cinta yang diinginkan; ketika Yesus mencintaimu, maka itu adalah
sebuah cinta yang teramat kuat sebagaimana Bapa mengasihi Anak; ketika Yesus
mencintaimu maka itu personal; ketika Yesus mencintaimu maka cinta itu membuat anda semakin mencintai dan intim
hingga anda tak terpisahkan di dalam cinta
yang dimiliki Bapa dan Anak.
Dalam cinta yang
semacam ini saja, maka setiap orang percaya yang telah dipilih, disanggupkan
untuk memenuhi tuntutan mencintai Yesus semacam ini :
Lukas 14 :(26) Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.(27) Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Anda tidak dapat melakukan itu hanya
dengan cinta yang tumbuh subur didalam
hatimu sendiri atau cinta termurni! Itu tidak sanggup dan tidak bisa.
Mana mungkin anda melakukan tuntutan ini tanpa tersandung dan mengkonflikan atau mempertentangkan Yesus
dengan ibumu atau bahkan nyawamu ketika anda mengarahkan cintamu kepada Yesus
sebagai yang paling berharga. Anda tidak mungkin mencintai Yesus dalam kehendak
Yesus yang demikian jika anda tidak memiliki persatuan dengan Yesus Kristus.
Hanya
dengan memiliki persatuan dengan Kristus maka anda memiliki cinta yang sanggup
berkata “segala milikku adalah milikmu ya Bapa.” Semua orang yang
kukasihi adalah milikmu ya Bapa, dan dengan demikian anda dan saya disanggupkan
untuk “mencintai Yesus sebagai yang paling terkasih dan paling bernilai.”
Anda membutuhkan Yesus yang mencintaimu sebagaimana Bapa mengasihi Anak. Inilah kasih yang agung itu ketika Anak datang ke dunia ini dengan membawa masuk ke dalam dunia yang jahat ini, sebuah cinta yang sangat akbar yang mana Yesus pun tak memiliki cara terbaik untuk menunjukkan kemuliaan cinta itu selain berkata :
Seperti
Bapa
telah mengasihi Aku, demikianlah juga
Aku telah mengasihi kamu
AMIN
No comments:
Post a Comment