Oleh : Martin Simamora
Ketika
Yesus Menggelar KKR Yang Sunyi
Tahukah
anda bahwa di mata orang banyak kala itu,
daya tarik Yesus Kristus bukan hanya
pada keajaiban –keajaiban yang menyertai pelayanannya tetapi tanpa
itupun Yesus tetap dapat mengundang banyak
orang untuk berkerumun sekalipun hanya berkata-kata dan tanpa sama sekali ada
hal-hal yang menakjubkan:
Matius 13:1-2 “(1)Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.(2) Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.
Perhatikan bagaimana Injil Matius
menggambarkan peristiwa yang teramat besar ini! Hari itu, Yesus
keluar dari rumah yang menjadi tempatnya berdiam atau menginap duduk di
tepi danau dan sejumlah massa yang begitu besar mengerumuni dia; sejumlah
massa yang teramat besar hadir sehingga Yesus nampaknya terdesak sehingga harus naik ke perahu yang tertambat di bibir danau itu, agar massa yang
besar itu dapat lebih leluasa mengerumuninya. Semuanya berdiri di pantai.
Apakah Yesus akan mengadakan mujizat besar pada momen ini? Apakah
Yesus akan mengadakan konser musik yang besar, meriah dan gegap gempita? Apakah
Yesus sedang mengadakan KKR kesembuhan ilahi
dan sedang mengundang semua yang sakit untuk datang kepadanya? TIDAK SAMA
SEKALI! Walau berangkali saja ada banyak diantara mereka yang berharap banyak.
Yesus Mengajar, Bukan
Menggelar Mujizat
Selanjutnya Injil
Matius menyatakan hal berikut ini :
Matius 13: 3” Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.”
Yesus bukan hanya
sekedar mengajar, namun mengajar dalam gaya penyampaian secara tidak langsung;
Yesus mengajar dengan perumpamaan atau sebuah pengajaran yang tidak sekedar
menuntut pendengarnya untuk mendengar tetapi harus mencerna agar dapat memahami
apa yang sebenarnya sedang Yesus utarakan atau maksudkan untuk dikemukakan.
Menurut anda, jika
anda seorang pendeta atau pengkhotbah besar atau ministry besar atau gereja besar, apakah cara Yesus ini menjadi
cara favorit bagi anda? Saya sendiri hampir dapat memastikan bahwa gereja kontemporer masa kini sudah sedemikian sukar hanya untuk
mengandalkan pengajaran atau khotbah semata dalam ibadah-ibadah raya tanpa ada praise and worship yang megah
dengan sound system yang canggih. Saya
sendiri tidak menentang praise and
worship dengan sebuah presentasi profesional sejauh itu tidak menjadi
“berhala” dalam ibadah itu sendiri.
Sementara itu, Yesus
bukan saja mengajar atau mengkhotbahkan suatu
materi khotbah yang tunggal kepada masa yang besar itu; YESUS MEMBERIKAN SEBUAH PENGAJARAN DENGAN SERANGKAIAN
PERUMPAMAAN! Perhatikan materi-materi pengajaran Yesus Kristus, sebagaimana
dicatat dalam Injil Matius:
- Materi Pengajaran 1: Perumpamaan Tentang Seorang Penabur, Matius 13:1-23
- Materi Pengajaran 2: Perumpamaan Tentang Lalang Di Antara Gandum, Matius 13:24-30
- Materi Pengajaran 3: Perumpamaan Tentang Biji Sesawi Dan Ragi, Matius 13:31-35
Yesus mengajarkan
orang banyak itu dengan 3 materi
pengajaran dalam rupa perumpamaan. Setelah Yesus
usai dengan materinya maka dia pun pergi
meninggalkan mereka dan pulang
:
Matius 13:36 “Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. “
Kita tidak bisa
membayangkan bagaimana seorang Yesus
kepada orang banyak yang bukan murid-muridnya memberikan materi
pengajaran yang tidak hanya dalam wujud perumpamaan tetapi dalam sebuah rangkaian,bukan hanya satu perumpamaan!
Bahkan sebetulnya walaupun perumpamaan itu merujuk pada kehidupan sehari-hari
yang seharusnya dapat dimengerti oleh semua kalangan yang bagaimanapun,namun
dalam mengajar, Yesus tidak memberikan
penjelasan atau makna dari perumpamaan-perumpamaan tersebut. Tentu saja dalam hal ini saya tidak
hendak berkata kalau mengajar maka
sajikanlah materi yang bagaikan teka-teki sehingga orang banyak untuk dapat
memahaminya perlu berhati-hati untuk menentukan maknanya.
Bukan
ini yang hendak dianjurkan terkait pada bagian ini dan dalam
konteks gereja kontemporer, sebaliknya, terkait hal ini maka yang menjadi refleksi relevan adalah bagaimana seharusnya
penyampaian firman yang berkualitas yang menggali firman dalam kedalamannya menjadi
sentral ibadah Kristen; bahwa penyampaian firman harus dilakukan dengan
sebuah persiapan yang tidak main-main; bahwa jemaat semestinya tidak dididik atau dibentuk untuk tertarik mendatangi
sebuah gereja karena pertama-tama kemegahan dan keindahan praise and worshipnya
namun karena gereja itu memberikan makanan rohani yang berkualitas baik,
bersumber dari Alkitab kepada jemaatnya.
Yesus Mengajar Orang Banyak, Namun Hanya Mengungkapkan
Kebenarannya kepada Murid-Murid
Keganjilan bahwa Yesus mengajar orang banyak/ bukan
murid dengan perumpamaan dan diakhiri tanpa penjelasan lebih lanjut, pun
dirasakan sebagai hal yang tidak pas dalam pandangan murid-murid Yesus :
Matius 13:10 “Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?"
Siapapun, termasuk
saya dan anda para pembaca, tentu akan menyimpan pertanyaan yang serupa dengan para murid-murid. Ada apa
gerangan sehingga Yesus menyampaikan pengajaran atau khotbah dalam cara yang
demikian. Sebuah cara yang tidak efektif dan berpotensi menimbulkan beragam
interpretasi sehingga berpotensi menimbulkan kekeliruan. Terlepas dari apa yang menjadi pertanyaan para murid dan
juga kita, inilah jawaban Yesus :
Matius 13:11 “Jawab Yesus: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak.”
Jawaban Yesus ini
pasti akan membuat siapapun akan terhenyak. Bagaimana mungkin Yesus mengabaikan
MASSA DALAM JUMLAH BESAR yang tanpa perlu susah payah dan berbiaya besar
digalang melalui iklan radio, koran , televisi dan lain-lain untuk berkumpul; tanpa susah payah harus
menyewa gedung megah berpendingin sejuk; tanpa susah payah membayar sound system mahal nan canggih namun
datang memenuhi tempat sampai-sampai Yesus terdesak hingga harus naik ke
perahu! Nampaknya ini adalah KKR Akbar
paling konyol dan menyia-nyiakan jiwa-jiwa terhilang yang haus akan kebenaran.
Ya... kita akan berujar demikian. Juga, dapat dipastikan, itulah suara kecaman
yang akan disampaikan oleh banyak pengkhotbah, penginjil dan teolog kepada
Yesus.
Jawaban Yesus sekaligus kunci mengapa seseorang dapat
percaya dan menjadi pengikut Yesus yang sejati atau bukan dengan demikian.
Yesus berkata kepadamu yaitu
murid-muridnya diberi karunia, sementara kepada
mereka yaitu orang banyak: tidak.
Siapapun dapat
mengatakan bahwa sebetulnya rangkaian materi perumpamaan tersebut bukanlah hal
yang pelik dan sukar sebab mengacu kepada keseharian para pendengarnya. Namun,
Yesus memberikan sebuah petunjuk yang lebih serius lagi bahwa terkait pemahaman
firman yang disampaikan, maka dalam memahaminya bukan terutama pada kesederhanaan materi
pengajarannya dan bukan terutama pada kontekstualisasi materi dengan keseharian
dan kebiasaan atau kebudayaan para
pendengarnya. Walau memang penting, sebab Yesus pun menggunakan keseharian
sebagai materinya, namun bukan jantung untuk seseorang dapat memahami pemberitaan firman dan menerima Yesus sebagai
kebenaran sorgawi bahwa dia adalah Juru selamat yang telah diutus oleh Bapa.
Yesus menunjukan jantung untuk dapat
mengerti atau menangkap apa yang sedang dimaksud oleh Yesus, yaitu KARUNIA. Kepada murid-murid yang telah
dipanggil/dipilih untuk mengikutnya, Yesus berkata “ kepadamu diberi karunia.”
Hal yang berlawanan terhadap mereka yang
bukan dipanggil/dipilih untuk mengikutnya “tetapi kepada mereka
tidak“; Yesus menyatakan bahwa kebenaran hanya diungkapkan kepada
murid-muridnya, saja!
Dengan menyatakan
“karunia” sebagai jawaban atas pertanyaan
murid-muridnya maka dapat
dikatakan ini tidak berhubungan sama sekali dengan faktor internal manusia dalam menentukan apakah seseorang memiliki pemahaman dan
memiliki respon semestinya untuk menentukan seseorang dapat mengetahui rahasia
kerajaan sorga; ini bukan soal proses intelektualitas pertama-tama; ini bukan
soal manusia agar melembutkan hatinya pertama-tama! TETAPI pertama-tama dan
satu-satunya disebabkan oleh KARUNIA yang DIBERIKAN! Bandingkan dengan
:
- Lukas 24 :30- “(30)Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.(31) Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.(32) Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
- Lukas 24:45 “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. “
Mengenal dia,
mengerti firmannya, hati yang berkobar bagi Tuhan harus
dipandang sebagai pertama-tama KARUNIA YANG DIBERIKAN oleh Tuhan. Sehingga kita dapat berkata, jikapun
anda berkata saya dapat memilih Yesus sebagai Juru Selamat dan Tuhan merupakan
sebuah KARUNIA YANG DIBERIKAN kepadamu.
Inilah KKR Akbar dalam Kesunyian, dimana hatimu dan keseluruhan dirimu terpesona oleh kasihnya dan hatimu tertaut oleh cinta-Nya kepadamu; Dialah yang pertama-tama membukakan matamu sehingga engkau dapat mengenal siapa dia sesungguhnya, sehingga hatimu berkobar-kobar baginya, sebuah gejolak hati yang tak tertahankan tak terbendungkan untuk merangkul dan memeluk Yesus sebagai sebuah kebenaran yang datang dari Bapa!
Sebuah anugerah dan cinta yang tak dapat ditolak
bukan karena engkau dipaksa atau diseret bagaikan sapi yang ditarik atau
diseret-seret melalui tali yang terikat di hidungnya. Tidak demikian, sebab
saya dan anda pasti akan memiliki hati yang berkobar-kobar kala Dia berbicara
kepada kita ditengah-tengah perjalanan kita dalam dunia yang fana ini; Yesus menginterupsi
perjalanan hidupmu dengan kebenaran yang luar biasa sehingga hatimu
berkobar-kobar dan tanpa bisa dibendung dan ditolak anda akan tertaut padanya.
Akibat Dari Pembedaan Yang Yesus
Lakukan
Selanjutnya Yesus
berkata begini :
Matius 13:13 “Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti.“
Perhatikan AKIBAT
dari “kepadamu diberi karunia dan kepada mereka tidak” segera menghasilkan
dampaknya :
- Sekalipun melihat tidak melihat
- Sekalipun mendengar tidak mendengar dan tidak mengerti
Dengan kata lain walaupun
seseorang dapat mendengar, dapat memahami, dapat menalar dan
dapat mengertinya NAMUN
sekalipun demikian Yesus berkata TIDAK
melihat sekalipun melihat, TIDAK mengdengar dan TIDAK mengerti sekalipun mendengar.
Sekalipun demikian,
Yesus kepada orang banyak yang
dikatakannya TIDAK DIBERIKAN KARUNIA
tetap berkata :
Matius 13:9 “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Yesus, sekalipun
berkata “siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar”
bukan sedang atau sekedar berkata dalam
makna indrawi pendengar, sebab jika demikian pastilah semua orang yang
bertelinga baik pasti mendengar; juga bukan bermakna bahwa mereka tidak dapat
menalar secara intelektual sebab Yesus
menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang diambil dari keseharian penduduk
setempat yang sangat akrab. Jadi mereka pasti mengerti, tetapi jelas pengertian
mereka tidak sanggup atau tidak kuasa untuk menjangkau rahasia kerajaan Sorga. Tidak ada
mata, tidak ada intelektual dan tidak ada pengertian yang pernah memiliki
pengetahuan otentik apalagi pengalaman otentik terkait Sorga; tidak ada satu
manusia manapun dan dimanapun, selain Yesus,
Anak Manusia :
Yohanes 13: 3” Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.”
Bandingkan
dengan:
- Yohanes 14:2 “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. “
- Matius 25:31- “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Jelas Anak Manusia
bukan SEKEDAR TAHU dan bukan SEKEDAR
MEMILIKI RAHASIA terkait kerajaan sorga
namun dia sendiri memiliki otoritas didalam kerajaan sorga dan dia sendiri
adalah bagian penting bagi siapapun agar dapat masuk kedalam kerajaan sorga. Dia
bahkan berkuasa untuk menentukan siapa domba dan siapa kambing!
Perhatikan AKIBAT
dari “kepadamu diberi karunia dan kepada mereka tidak .“
- Matius 13:16 “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.”
Yesus menyebut para murid, mereka yang diberi
karunia dalam sebuah cara yang unik dengan berkata “berbahagialah matamu dan
telingamu” sebuah penegasan
bahwa memang ini bukan soal
kemampuan melihat dan mendengar indrawi sebab jika demikian maka
siapapun yang memiliki penglihatan dan
pendengaran baik berarti memiliki daya tangkap indrawi yang berfungsi. Karena Yesus berkata mengenai rahasia yang mustahil
digali oleh manusia selain Anak Manusia, maka kembali ini pasti soal melihat
dan mendengar yang melampaui kemampuan melekat pada manusia-manusia. Perhatikan bagaimana Yesus menuntun kita
:
Matius 13:17 “Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. “
Bandingkan
dengan
Ibrani 11:13,16 “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. “ ..... (16) Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Para murid karena
TELAH DIBERI KARUNIA maka mata
dan telinga mereka dapat melihat dan mendengar dan oleh sebab itu Yesus berkata mengenai mata dan telinga BERBAHAGIALAH, sebab apa yang telah mereka
lihat dan dengar adalah apa yang telah sejak lama telah dilihat dan dinantikan
dengan iman oleh para nabi dan orang benar era sebelum Firman berinkarnasi
menjadi manusia atau era menantikan kedatangan Mesias dan apa yang akan
dilakukan Mesias kepada umatnya;sehingga
mereka hanya dapat merindukan tanah air
sorgawi mereka; dan para nabi dan orang benar (Perjanjian Lama) yang memiliki
iman yang sama dengan para murid dan umat Perjanjian Baru pun diperhitungkan
oleh Allah sehingga Allah TELAH mempersiapkan sebuah kota bagi mereka!
Jika para nabi dan
orang benar juga telah melihat rahasia
kerajaan sorga, namun dalam iman atau
tidak menjumpainya, maka para muridpun telah melihat namun dalam cara yang jauh
lebih sempurna daripada para nabi dan
orang benar itu, sebab Yesus telah datang untuk menyatakan kerajaan sorga
tersebut. Apa yang luar biasa adalah, sekalipun Yesus hadir dihadapan manusia
kala kelahirannya di bumi, tetap tak ada manusia yang dapat mengenali kebenaran
pada diri Yesus ini tanpa Yesus memberikan karunia kepadanya! Sebagaimana
dengan nabi dan orang benar Perjanjian Lama maka para murid pun sangat bergantung pada Allah
sebagai sumber kebenaran yang disingkapkan. Jika membandingkan diri kita
sebagai umat Perjanjian Baru moderen
dengan para nabi dan orang-orang
benar Perjanjian Lama maka ada satu poin
penting yang patut dicermati- dalam hal bahwa SEKALIPUN KITA TELAH MEMPEROLEH
JANJI ITU yaituYesus sudah datang ke dunia ini, namun kita pun masih harus menantikan kegenapan atau kepenuhan
pewujudan akan janji-janji yang kita warisi sebagai umat Perjanjian Baru. Bandingkan dengan :
Kisah Para Rasul 26:6-7 “Dan sekarang aku harus menghadap pengadilan oleh sebab aku mengharapkan kegenapan janji, yang diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan yang dinantikan oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh orang-orang Yahudi.
Tentu saja Paulus dan kita tidak lagi
menantikan APA YANG SUDAH DIGENAPI KALA YESUS DATANG MENUNTASKAN MISINYA, baik
Paulus dan kita sedang menantikan penggenapan FINAL dari semua yang
telah dijanjikan :
Kisah Para Rasul 24:15 “Aku menaruh
pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar
maupun orang-orang yang tidak benar.”
Sebagaimana Yesus telah janjikan
Yohanes 11:25 “Jawab Yesus: "Akulah
kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya
kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal
ini?"
Yohanes 5:28- “Janganlah
kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua
orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang
telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka
yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”
Apa yang TELAH
diberikan dan Dinantikan oleh para nabi dan orang benar Perjanjian Lama kini
TELAH diterima dan terwujud di era Yesus
sebagai penggenap dari apa yang telah dijanjikan :
- Lukas 24 :27 “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”
- Lukas 24:44 “Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
- Lukas 24:45 “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. “
Jika ada pendeta
yang mengajarkan ada perbedaan
keberimanan para nabi dan orang benar pada Perjanjian Lama akan Tuhan yang “beda” maka jelas pendeta itu
harus secara tidak main-main
memperhatikan penjelasan Yesus. Pendeta atau hamba Tuhan atau siapapun yang
mengaku Kristen namun berlawanan dengan penjelasan Yesus ini, haruslah bermohon
kepadanya agar Dia berkenan membukakan
pikiran mereka agar memahaminya. Sebuah pemahaman yang melampaui tatar intelektualitasmu!
Hanya mereka yang
diberi karunia dapat menerima Yesus sebagai Juru selamat yang telah dijanjikan
sejak Perjanjian Lama; hanya mereka yang diberi karunia dapat menerima Yesus
sebagai Juru selamat dan Tuhan penebus mereka; hanya mereka yang diberi karunia
dapat percaya kepada Bapa yang mengutus
Yesus dan bahwa Bapa HANYA berkenan kepada Yesus Kristus. Yesus adalah “critical
point” dalam sejarah keselamatan manusia yang diselenggarakan oleh Bapa. Bapa
telah menjadikan Yesus sebagai satu-satunya yang berkenan bagiNya untuk manusia
mengalami keselamatan sorgawi!
Kepada orang banyak,
SEDIKITPUN YESUS TIDAK memberikan penjelasan terkait rahasia kerajaan sorga
yang dikemasnya dalam rangkaian perumpamaan :
Yohanes 13:34 “Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,”
Perhatikan, TANPA KARUNIA berarti kepada mereka Yesus MENYAMPAIKAN KEBENARAN TANPA SEBUAH KEJERNIHAN sehingga mereka walaupun melihat Yesus, tetap saja tidak mengenal Yesus sebagai yang telah dinanti-nantikan oleh nenek moyang mereka dan sekalipun mendengar tidak dapat mendengar dan memahaminya.
MENGAPA?
Matius 13:35 :
Yesus menggunakan
perempumaan dan bukan dengan perkataan-perkataan yang lebih jelas sebab dia sedang
menggenapi firman yang telah
disampaikan oleh nabi Perjanjian Lama!
Demikianlah pada
akhirnya Yesus meninggalkan orang banyak itu dengan kebenaran yang telah disampaikan namun mustahil untuk dipahami. Yesus hanya
memberikan penjelasan kepada para murid-murid-Nya atau mereka yang telah diberi
karunia :
Matius 13:36 “Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
APAKAH
tujuan final Yesus sekedar agar orang banyak itu tidak dapat melihat sekalipun melihat dan
tidak dapat mendengar dan mengerti sekalipun melihat? TIDAK, bukan itu tujuan
finalnya :
Matius 13:13,15 “Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti..... Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”
Apakah
KUNCI
KESUKSESAN PENGINJILAN bagi
gereja-gereja masa kini? Kuncinya adalah “Yesus Menyembuhkan”
sehingga dalam pemberitaan Injil ada orang-orang yang BENAR-BENAR melihat,
mendengar dan mengerti kala injil diberitakan. Jika Yesus menyembuhkan seseorang maka orang
tersebut DIBERI KARUNIA sehinga dapat melihat, mendengar dan mengerti siapakah
Yesus yang diutus oleh Bapa. Sehingga mereka dapat percaya kepada Bapa yang
mengutus Yesus dan percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya yang diperkenan
oleh Bapa! Tidak pernah kunci kesuksesan penginjilan ada pada bagaimana anda
sedemikian persuasif dalam
penyampaiannya. Bukan itu!
Selamat mempelajari
dan merenungkannya
Yohanes
5:24 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup.”
AMIN
Rujukan
Pulpit Commentary,
pada Matius 13:35
Jamieson-Fausset-Brown BibleCommentary, pada Matius 13:1
No comments:
Post a Comment