F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Total Depravity. Show all posts
Showing posts with label Total Depravity. Show all posts

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 5

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

A family leaves an underground bunker in the wake of the destruction caused by the natural disaster- Reuters

Bacalah lebih dulu bagian  4
Apakah yang mendasari TUHAN untuk  sedemikian berani (nekat, dimata manusia) meladeni tantangan Iblis semacam itu? Ya,  dalam hal ini  TUHAN  bersedia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah segala yang dipunyai Ayub, dan TUHAN  dalam  hal ini pada faktanya telah memberikan kuasa kepada Iblis untuk melakukan apa-apa yang telah ditentukan  atau ditetapkan oleh TUHAN untuk boleh ditimpakan kepada Ayub, hamba-Nya, satu-satunya yang benar (Ayub 1:8)! Apa yang mendasari TUHAN untuk memberi kuasa kepada Iblis dan melahirkan rentet kemalangan yang memilukan? Apakah Maksud  atau tujuan TUHAN?

Tidak akan ada jawaban yang memuaskan hati dan rasio manusia atas Tindakan TUHAN ini, namun satu hal pasti, ada sebuah hal teramat  luar biasa dan bernilai  terkait  Ayub dalam pandangan TUHAN! “Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:8). TUHAN dihadapan Iblis telah menyatakan bahwa Ayub adalah orang benar dihadapan-Nya. Ya, Ayub orang benar menurut TUHAN sendiri, dengan kata lain, Dia sangat  mengenali Ayub secara total sehingga dengan tanpa ragu sedikitpun TUHAN, kepada Iblis, berkata  "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Tidak ada celah sedikitpun  bagi Iblis untuk membantah pernyataan Tuhan ini.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 4

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Penembakan di sebuah Mal di Columbia- Marryland - bloomberg.com

Bacalah terlebih dahulu bagian3

K
ita telah  melihat dan mempelajari kemencekaman yang menyelimuti Israel dalam berhadap-hadapan dengan Firaun beserta bala tentaranya yang gagah perkasa. Kita telah melihat TUHAN yang  mengeraskan hati Firaun, yang sebetulnya adalah tindakan yang  membuat hati  Firaun yang sebelumnya telah keras hati semakin menjadi-jadi sehingga benar-benar melakukan niatnya. Firaun pada dasarnya memang telah keras hati, Keluaran 8:15,19,32Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi." Hal ini tidak menunjukan TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT.

Pencopet menjambret seseorang, pembunuh membunuh korbannya, penipu meraup uang korbannya dan berbagai  tragedi  dan peristiwa pilu lainnya. Apakah ini FAKTA bahwa TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA BERBUAT JAHAT? Apakah  kebebasan  manusia untuk dapat berbuat  apa saja telah membuat TUHAN hanya dapat  memperingatkan dan tidak dapat mencegah. Sehingga, isu yang muncul bukan sekedar TUHAN tidak mau, tetapi tidak dapat. Dikatakan tidak dapat karena dikatakan manusia memiliki  “free will” atau kehendak bebas dan inilah yang membuat TUHAN tidak dapat mencegah pencopet, pembunuh, penipu dan lain-lain. Dan pandangan semacam ini pun mulai menyusupi  beberapa orang Kristen.

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 3

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

In this Nov. 29, 2012 photo, night falls on a Syrian rebel-controlled area as destroyed buildings are seen on Sa'ar street after airstrikes targeted the area last week, killing dozens in Aleppo, Syria. (AP Photo/Narciso Contreras)
Washingtonpost


Bacalah lebih dulu  bagian2

Kepada Firaun sang Penjahat dan kepada Israel, orang-orang  yang dibebaskan-Nya dari  cengkraman sang Firaun di tanah Mesir, TUHAN melakukan 2  hal yang sama (dengan 2 kesudahan yang sangat berbeda), yaitu  MEMPERLIHATKAN SIAPAKAH DIA  dan MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Bacalah perihal ini dalam  Keluaran 14:18-19  dan Keluaran 14: 30-31). Ada satu - dua  hal menarik yang  hendak saya tinjau pada kasus   yang istimewa ini, dalam  hal ini sebetulnya beranjak dari sepasang pertanyaan yang membuat dahi siapapun akan berkerut :

PERTAMA, apakah gunanya  memperlihatkan  KEMULIAAN TUHAN kepada orang-orang yang jelas sekali  akan dimusnahkan  oleh karena mereka  menentang-Nya? Ini tidak hanya  janggal tetapi benar-benar dapat MENGGIRING  pikiran setiap manusia untuk dengan gamblang  menyimpulkan bahwa TUHAN tidak bedanya (dalam perilaku) dengan Setan yang menghendaki kematian dan bukan keselamatan orang-orang fasik. 

KEDUA, pada aspek mana perilaku Tuhan yang mengeraskan  hati Firaun sehingga mengejar Israel untuk dibantai dapat dipahami sebagai PERILAKU TUHAN?


Jika demikian adanya, maka tak terhindarkan para pembaca dapat terbujuk untuk  menyimpulkan bahwa TUHAN  yang disembah Israel pada dasarnya adalah BERPERILAKU Setan, sebab Dia tega hati membiarkan keadaan  membahayakan dan mematikan menyelimuti  yang dikasihi-Nya, BAHKAN Dia secara sengaja MENGERASKAN hati Firaun, tidakkah ini  kedengaran seperti “Dialah yang MENGHASUT hati Firaun untuk SEMAKIN MENJADI-MENJADI melancarkan teror maut melalui pengejaran bala tentara  Mesir yang gagah perkasa itu?” Dengan kata lain MUSTAHIL Dia benar-benar TUHAN, sebab bukannya menghalangi, mencegah atau minimal menyukarkan  niat dan maksud si Penjahat, tetapi malahan  meneguhkan hati yang sebelumnya memang sudah menginginkan kehancuran Israel hingga ke level yang paling mematikan! 

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 2

Oleh : Martin Simamora


TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Teror Mumbai – University of Illinois
Bacalah lebih dulu bagian1

A
papun yang TUHAN buat/ciptakan/ adakan, semuanya memiliki tujuannya (Amsal 16:4). Dia juga melakukan apa yang dikehendaki-Nya (Mazmur 115:2-3). Didalam tangan TUHAN, nyawa segala yang hidup dan SETIAP  manusia, terletak. Tuhan bahkan MENGUASAI baik orang yang tersesat  maupun yang menyesatkan ( Ayub 12:9-25). TUHAN yang menjadikan  terang dan menciptakan gelap, menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang, tegas dikatakan bahwa DIALAH TUHAN yang MEMBUAT semuanya ini (Yesaya 45:6-8). TUHAN juga yang MEMELIHARA kecenderungan hati umat-Nya bahkan dikatakan untuk selama-lamanya (1Tawarikh 29:11,18-19).Terhadap manusia yang memang memiliki kemampuan untuk memikirkan atau merencanakan jalannya, sekalipun demikian adanya, namun TUHAN yang  MENENTUKAN arah langkah manusia tersebut ( Amsal 16:9). Alkitab secara telak mengatakan bahwa  segala sesuatu telah BAPA taklukan di bawah kaki ANAK, dalam  hal “SEGALA SESUATU” ditegaskan bahwa  tidak ada SATUPUN yang BAPA kecualikan tidak takluk kepada ANAK (Ibrani 2:8). Terkait hal yang kita pahami sebagai penderitaan, kemalangan, kesukaran hidup, kesedihan, kejahatan yang dialami, yang membuat kita  dapat merasa letih, frustrasi hingga putus asa, dikatakan bahwa TUHAN tidak akan membiarkan sampai-sampai kita tidak dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10:13).

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 1

Oleh : Martin Simamora


TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Credit :ctgov
Pernahkah anda berpikir mengenai fakta bahwa kejahatan manusia semakin keji dan kadang kebengisan manusia bisa  hingga pada taraf memotong-motong tubuh korbannya ( mutilasi),  manusia sanggup menyentuh level kebengisan yang tak terbayangkan, secara dingin setelah membunuh  sanggup memotong  sehingga dapat dimasukan kedalam koper untuk kemudian dipikirkan akan dibuang kemana. Kadang melalui banyak ragam dan wujud peristiwa-peristiwa sadis semacam ini,  dinilai oleh manusia  kebanyakan sebagai Tuhan tidak berdaulat penuh atas setiap diri manusia, dengan kata lain Dia sebenarnya tidaklah Mahakuasa, dan kalau sampai  ada hamba-hamba Tuhan atau pemberita-pemberita Injil mengajarkan bahwa Tuhan itu mahakuasa maka dapat disimpulkan sebagai keliruan fatal, sehingga  anda orang Kristen sedang dibawa bermimpi jika percaya Dia Mahakusa sebab faktanya Dia tidak dapat mencegah kejahatan. Kali ini, pada bagian pertama ini, saya HANYA akan berupaya mengulas sebuah isu yang aktual  atau lebih tepatnya menyajikan penjelasan Alkitab terhadap ISU YANG DIMUNCULKAN MANUSIA “Tuhan tidak dapat mencegah Manusia untuk berbuat Jahat.” Apakah  hal tersebut sepenuhnya sebuah FAKTA ILAHI   TUHAN yang MAHA dalam setiap KESEMPURNAANNYA atau PERSEPSI  seorang MANUSIA FANA? Mari kita lihat bersama

0 Apa Yang Dikehendaki-Nya Adalah Mengikut (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya!

Oleh : Martin Simamora


Apa Yang  Dikehendakinya Adalah Mengikut  (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya!


Credit : Cameron Davidson,  Foto Udara  Wall Street- theguardian.com

Kalau anda mengikuti Jejak,  itu seperti anda sedang mengarahkan  mata  anda  secara tajam pada “jejak” (teladan yang mulia) bukan pada  subyek yang menjadi sumber dari apa yang dikatakan sebagai “jejak”.  Bila fokus anda ada pada mengikut Jejak maka PASTI anda  hanya dapat  melihat apa yang sanggup dilihat oleh mata dan dipahami oleh pikiran anda dan sangat pasti gagal menangkap esensi yang paling tinggi. Secara ringkas jika yang dimaksud dengan aktivitas rasional semacam ini  berhubungan dengan seseorang/ tokoh besar, maka hal ini dapat dipahami sebagai sebuah mengikuti teladan, subyek yang dimaksud sebagai sumber inpirasi, atau sebagai panutan. Jika ini diterapkan pada Yesus,maka dia hanya menjadi teladan, inspirator, atau panutan dan tidak mungkin menjadi  Pemilik, apalagi Tuhan bagi si pengagum atau pelacak jejak.



Tetapi apakah Yesus memang HANYA menginginkan  keberadaan para pengagum, para penyanjung, para pelacak jejak,tanpa  TERIKAT dengan seluruh keberadaan diri-Nya, atau lebih tepatnya apakah memang terkait  MENGIKUT Yesus, memang bermula dari pihak manusia atau JUSTRU Sebaliknya dari pihak TUHAN, untuk manusia dapat mengenalnya? Sehingga tidak hanya memberi dampak tetapi mengakibatkan hal yang tidak dapat dibandingkan sejengkalpun dengan dampak yang dialami pada mereka yang HANYA para pengikut jejak,peneladan  dan pengagum Yesus.

0 Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati

Oleh; Martin Simamora



Aksi  Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Ilustrasi. Auro Boeralis- Credit: NASA


Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya, seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI  (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada  ruang toleransi  atas  pelanggaran ketetapan  TUHAN, berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu, ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu, sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi, sebab larangan ini  pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar  adalah:  MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN  (Baca Kejadian 3:23:24), sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. 


Dua  hal ini, dua  fakta inimerupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan  kedua manusia ini walau masih  bernafas, walau masih memiliki “trio”  andalan mereka (perihal  “trio” ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa  berharap dan melakukan apapun juga untuk  memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan  bagi mereka, untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan  kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN  ini?

0 Seserius Apakah Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Oleh : Martin Simamora



Seserius Apakah  Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Tahun yang baru, adalah tahun  yang tak terelakan didahului oleh  kelahiran sang Juru selamat kedalam dunia, Allah yang turun kedalam dunia – Yesus telah lahir, sudah masuk dalam sejarah manusia. Kelahirannya  melalui perawan Maria disebabkan oleh Roh Kudus, oleh Allah sendiri! Perawan, oleh Roh Kudus- sebuah konsepsi  janin yang tidak lazim sebab diakibatkan  oleh Roh Kudus, datang dari Allah! Sebuah tahun dikatakan baru, pada dasarnya, bukan sekedar perubahan angka dari 2013-2014. Adanya tahun yang baru, pada dasarnya, diakibatkan oleh kunjungan Allah kepada manusia sebagai Juru selamat, sebuah Era Baru telah terjadi. Ini adalah sebuah peristiwa megah, kudus dan  ajaib bagi dunia (Ibrani 1:1-6) : kini ada pengharapan yang pasti akan keselamatan.  Kalau malaikat-malaikat HARUS menyembah dia yang lahir di Betlehem, maka pasti ada sebuah peristiwa megah dan sekaligus mendebarkan bagi semua manusia. Bukan karena kedatangan-Nya maka manusia kini dimungkinkan untuk melakukan upaya-upaya untuk selamat secara mandiri,  sebab jika demikian adanya maka tidak ada yang dapat dikatakan megah dan ajaib, apalagi sampai perlu Yesus mati di kayu salib, cukuplah dia datang saja sebagai seorang Guru atau Nabi.  Dalam hal ini, Allah telah memastikan sebuah keselamatan  dalam sebuah cara yang mutlak dan pasti. Tetapi, menurut anda, apakah semua manusia tanpa kecuali, memerlukan  Juru selamat?

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4

Oleh : Martin Simamora


Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?
Lukas 2:8-20
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..." - Credit : Leeds Museums and Galleries


Bacalah lebih dulu bagian3

Yesus Sumber Keselamatan. Apakah Satu-Satunya?

Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan ‘satu-satunya,’ itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti ketika  saya mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anak yang saya miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat dalam Kartu Keluarga dan  semua hal yang  berhubungan dengan dokumen sipil yang direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak  lain, selain Natan, tidak akan pernah ada anak lain yang akan  saya akui sebagai satu-satunya anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya anak ayah dan ibunya.


Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah realita, bukan  realita yang diadakan dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia bukanlah sebuah opsi atau semata variabel  kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk  percaya kepadanya.

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 3

Oleh : Martin Simamora



Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?

 
The good old days: British soldiers in Lucknow, India, 1857. Britain ruled India from 1857 -
when it took over from the British East India Company - to 1947.
Credit : CanadianContent
Bacalah lebih dulu bagian  3
Sekalipun Yesus Kristus sendiri mengatakan demikian, namun menjawab “tidak” atas pertanyaan “Apakah orang baik masuk surga, meskipun bukan seorang yang  diselamatkan oleh Yesus? Akan terdengar sangat sempit, sangat tidak menghargai nilai kebaikan yang dimiliki seseorang, dan kejam apalagi menyangkut  seorang tokoh dengan ketokohan yang dihargai dunia  misalnya. Namun  mengacu pada pernyataan Yesus dalam Yohanes 5:24, jelas bahwa persoalan masuk surga  atau tidak, dapat dipastikan mustahil diupayakan oleh manusia termasuk perbuatan baik dan kebaikannya. Ini mengacu pada: MENDENGAR   PERKATAAN YESUS DAN PERCAYA PADA BAPA  YANG MENGUTUS YESUS, dan satu hal yang membuat PASTI bahwa manusia MUSTAHIL untuk dapat  masuk ke surga tanpa memiliki sebuah relasi yang  khusus (beriman kepada-Nya) adalah fakta yang  AKAN DAN PASTI terjadi  jika seseorang menjadi beriman pada Yesus, yaitu :   SUDAH PINDAH DARI MAUT KEDALAM HIDUP  .

Pindah dari maut ke hidup adalah mustahil terjadi melalui perbuatan baik atau kebaikan anda, namun tidak mustahil bagi Yesus untuk mengakibatkannya. Inilah kunci pemahaman  yang harus saya dan anda dan siapapun  miliki, atau dengan kata lain saya dan anda harus paham terlebih dahulu bahwa saya  dan anda mati secara rohani walau anda itu baik, hebat, cerdas, tokoh  keadilan, teladan kebaikan. Matinya anda (akibat dosa)  membuat semua itu sia-sia dihadapan Tuhan, tidak bernilai apapun!

0 Kebencian Tanpa Sebab - 2

Oleh: Charles H Spurgeon




Kebencian Tanpa Sebab



"Pembantaian anak-anak oleh Herodes"
Credit : www.outsetministry.org 


 Bacalah terlebih dulu bagian1
Semua kelas manusia telah membenci Dia. Kebanyakan  orang telah menjumpai Dia dengan sejumlah penentangan. Tetapi kemudian penentangan ini  kerap menjadi sebuah penentangan kelas dan dan ada kelas- kelas lain yang   memandang mereka dengan hormat.  Pemimpin hebat, yang dikagumi oleh orang miskin, harus   berharap untuk dipandang  hina oleh orang kaya. Dan dia yang berjerih lelah untuk kerajaan Allah yang mulia,  menjumpai penghinaan oleh banyak orang. Tetapi di sini  seorang Manusia telah berjalan diantara  orang banyak, dia yang mengasihi mereka, yang telah berbicara  kepada  orang yang miskin dan orang yang kaya seolah mereka (memang mereka, miskin dan kaya, sama) pada satu level dalam pandangan-Nya yang terberkati dan lagi pula semua  kelompok  masyarakat telah berkonspirasi membenci Dia!

0 Kebencian Tanpa Sebab - 1

Oleh : Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab



Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25



Kata ini biasanya dipahami sebagai  kutipan yang dikatakan Juru selamat kita  yang  merujuk pada apa yang ditemukan dalam Mazmur 35 ayat 19, dimana Daud berkata, mengisahkan tentang dirinya sendiri, dan seketika  itu juga, tentang Juru selamat, secara profetik, “Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.” Juru selamat kita sedang merujuk pada bagian ini bahwa perihal tersebut dapat diterapkan pada diri-Nya sendiri, sehingga Dia sedang   berkata pada kita,  dampaknya, bahwa banyak  Mazmur  merupakan mazmur  Mesianik, atau merujuk  pada Mesias!
Tidak ada manusia  yang pernah jauh lebih dikasihi daripada sang Juru selamat. Itu akan terlihat paling mustahil  untuk tidak memiliki perasaan sayang bagi Dia. Tentu saja, pada pandangan pertama, itu akan terlihat terlampau sukar untuk membenci Dia daripada mengasihi Dia.

0 Q&A : Apakah Alkitab mengatakan bahwa manusia pada dasarnya baik atau pada dasarnya jahat?

Oleh : Doug Ledbetter





Apakah Alkitab  mengatakan bahwa  manusia pada dasarnya baik atau pada dasarnya jahat?




Kita semua adalah orang-orang berdosa. Kita semua secara total (namun belum secara gamblang atau blak-blakan terlihat)  sangat jahat atau rusak secara moral. Dosa pertama Adam dan Hawa telah   mempengaruhi semua manusia masa mendatang. Akibat dosa ini adalah:  bahwa setiap orang  lahir dengan  sebuah  natur berdosa dan rusak.  Akibat ini dikenal sebagai dosa asal.

Roma 5:12-19
(12) Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. (13) Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. (14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 2 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 1]…Jika kamu merindukan Tuhan, Dia terlebih lagi merindukanmu. Tidak pernah ada orang berdosa yang memiliki setengah saja hasrat untuk Kristus seperti Kristus berhasrat  terhadap orang  berdosa…. Jika engkau gundah gulana akan hadirat-Nya, kegundahan itu adalah bukti bahwa Dia ada bersama denganmu. Dia ada bersama denganmu saat ini: oleh karena itu jadilah tenang dalam senang… Sudahkah hatimu  saat ini beserta Dia, dan Dia akan kerap mengunjungimu, sampai kamu setiap hari  akan berjalan  bersama Tuhan, sebagaimana yang telah  dilakukan Henok (Kejadian 5:21-24; Ibrani 11:5),dan pada gilirannya  setiap  hari  kerja menjadi hari perjalanan  bersama Tuhan, setiap rumah tinggal menjadi tempat beribadah. Amin.

 
K
etika  kunjungan Tuhan pertama kepada kita di malam hari, itu hal yang  sangat serupa dengan Yohanes, ketika Tuhan  mengunjungi dia di pulau kecil yang disebut Patmos.  Yohanes memberitahukan kepada kita, “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” (Wahyu 1:17). Ya, bahkan ketika kita mulai melihat bahwa Dia telah menyingkirkan dosa kita, dan melenyapkan  kesalahan kita  melalui kematian-Nya, kita merasa seolah-olah kita tidak sanggup untuk menatap kembali, karena kita telah demikian  kejamnya kepada sahabat terbaik kita.

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 1)



Oleh : Charles H Spurgeon

Memeriksa dengan tajam,  tatapan sekelebat  mata  Yesus, tatapan  yang telah menyingkapkan dosaku, dan telah menyebabkanku pergi dan meratap  pedih. Seperti kala Tuhan mengunjungi Adam, dan memanggil dia berdiri telanjang dihadapan Tuhan, seperti itu jugalah aku , kebenaranku telah dilucuti dihadapan wajah Tuhan yang maha tinggi. Namun kunjungan itu  tidak berakhir disini; karena sebagaimana Tuhan telah menyematkan pakaian pada  moyang pertama kita dengan  kulit hewan, demikian juga Dia telah  menutupi ketelanjanganku dengan kebenaran yang berasal dari pengorbanannya yang agung…. Lihatlah! Kapal itu mulai menurun, terus  menurun oleh muatan ikan yang berat, sampai air  mengancam untuk menelannya, dan Petrus, dan ikan tersebut, dan semuanya. Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus, dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!” (Lukas 5:8).

Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus,
dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah
seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!
” (Lukas 5:8).
Biblical illustrations : by Jim Padgett, courtesy of
Sweet Publishing, Ft. Worth, TX, and Gospel Light,
Ventura, CA. Copyright 1984



Engkau datang menyelidiki aku di waktu malam.”—Mazmur 18:3

Ini adalah sebuah tema untuk ketakjuban bahwa  Tuhan yang mulia  mau mengunjungi manusia yang sangat berdosa.” Apakah manusia, sehingga Engkau mempedulikannya? Dan anak manusia, sehingga engkau telah mengujunginya?” Sebuah kunjungan ilahi adalah sebuah suka cita  yang harus dihargai manakala diistimewakan dengan hal ini. Daud  berbicara  tentang hal ini dalam keseriusan yang besar. Sang Pemazmur tidak sekedar menuangkan semata perkataan; tetapi dia telah menuliskan dalam istilah-istilah yang gamblang, sehingga tulisan ini dapat dikenali    oleh segenap generasi: “Engkau telah mengunjungiku  pada malam hari.”  

0 KETAKBERDAYAAN MANUSIA (Bagian 3 Selesai)

Oleh :  Charles H.Spurgeon

[Bagian 2]kata manusia, “Aku tidak mau datang kepada Kristus. Saya  memiliki kebaikan yang bagus sebagaimana diinginkan setiap orang. Aku rasa aku dapat berjalan masuk ke surga dengan  kebenaran-kebenaranku sendiri.” Kamu layak  akan murkanya, dan jika Tuhan memilih untuk menuangkan sepenuhnya murka itu keatas kepalamu, kamu tidak dapat berbuat apapun untuk menghindarkannya. Jika, pada sisi lain,  Tuhan memilih untuk menyelamatkanmu, dia sanggup untuk menyelamatkanmu hingga  pada ujungnya



Kedua
, poin kedua kita adalah  PENARIKAN OLEH BAPA. “ Tidak ada  manusia yang dapat datang kepadaku, kecuali Bapa yang telah mengutusku telah menariknya.” Bagaimana kemudian Bapa menarik  orang-orang? Para pemimpin rohani yang  berpandangan Arminian pada umumnya berkata bahwa Tuhan menarik manusia dengan  pemberitaan  injil. Sangat benar; memberitakan injil adalah instrument untuk menarik manusia, tetapi pasti ada  sejumlah hal yang lebih daripada ini. Mari saya tanyakan kepada siapakah Kristus menujukan perkataan ini?

0 KETAKBERDAYAAN MANUSIA (Bagian 2)

Oleh :  Charles H.Spurgeon

[Bagian 1]..."karena hati nurani rusak, sehingga  Roh Kudus harus melangkah masuk untuk memperlihatkan kepada kita akan kebutuhan kita  terhadap seorang  Juru selamat, dan menarik kita kepada Yesus Kristus.... Ada didalam diri manusia itu  bukan  hanya ketidakmauan untuk diselamatkan, tetapi ada sebuah ketakbertenagaan rohani untuk datang kepada Kristus

"Street Crime"
Credit: deviantart.com


2.
Kembali, tidak hanya kehendak itu keras kepala, tetapi pengertiannya digelapkan. Berdasarkan apa  yang kita miliki dari  bukti-bukti firman yang begitu melimpah. Saya  sekarang  ini tidak semata mengemukakan pernyataan-pernyataan, tetapi menyatakan  doktrin-doktrin yang secara otoratif telah diajarkan didalam Kitab Suci, dan telah diketahui didalam hati nurani setiap orang Kristen—bahwa pemahaman setiap manusia begitu gelapnya, sehingga dia tidak dapat dengan  cara apapun memahami hal-hal yang berasal dari Tuhan sampai pemahamannya telah dibukakan.



Manusia pada dasarnya buta dalam hal ini. Salib Kristus, teramat disarati dengan  kemuliaan-kemuliaan, berkilauan dengan daya tarik-daya tarik, namun  tidak pernah  membuat manusia  berminat, karena manusia itu buta dan tidak dapat melihat keindahan-keindahanya.

0 KETAKBERDAYAAN MANUSIA (Bagian 1)

Oleh : Charles H.Spurgeon

Datang kepada Kristus, walaupun digambarkan oleh sejumlah orang sebagai tindakan yang paling   gampang didalam dunia ini, secara  gamblang dinyatakan didalam teks Alkitab kita menjadi sebuah hal  yang  nyata-nyata dan sepenuhnya tidak mungkin bagi manusia manapun, Kecuali Bapa mau menariknya kepada Kristus



Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku
- Yohanes 6:44



Datang kepada Kristus” adalah frasa yang paling umum dalam Kitab Suci. Frasa ini digunakan untuk mengekspresikan tindakan-tindakan jiwa dimana  kebenaran diri sendiri, dan dosa-dosa, kita tinggalkan segera, kita  pergi kepada Kristus, dan menerima kebenarannya menjadi  perlindungan kita, dan darahnya menjadi penebusan kita. Datang kepada Kristus, kemudian, mencakup didalamnya: pertobatan, penyangkalan diri, dan iman kepada Yesus Kristus, dan merangkumkan didalam “Datang kepada Kristus” itu sendiri semua  keberadaan yang diperlukan  dari keadaan-keadaan hati yang hebat ini, seperti  percaya akan kebenaran, kesungguhan serta ketulusan hati berdoa kepada Tuhan, penundukan jiwa pada pedoman-pedoman  Injil Tuhan, dan semua hal yang menyertai terbitnya keselamatan didalam jiwa.

0 Sebuah Pelajaran Bagi Kita Semua dari Newtown


Setidaknya 20 anak dan 6 orang dewasa tewas dalam
sebuah aksi penembakan brutal di sebuah sekolah dasar
yang berlokasi  di Newtown-Connecticut- Foxnewsinsider

Oleh : Pastor John Piper


Membunuh seorang manusia lainnya merupakan sebuah serangan terhadap Tuhan. Dia  telah menciptakan kita dalam citraNya sendiri. Menghancurkan sebuah citra biasanya  bermakna anda membenci apa yang dicitrakan. Membunuh manusia sebagai pembawa citra Tuhan tidak sekedar membunuh. Itu adalah pengkhianatan terhadap pencipta dunia ini. Tindakan itu  merupakan kriminal besar—dan lebih daripada itu. “Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri” (Kejadian 9:6)

Seperti biasa, Yesus mengangkat hal ini dalam istilah-istilah yang mematikan. Tak satupun dari kita dapat meluputkan diri.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9