Oleh : Charles H Spurgeon
Kebencian Tanpa Sebab
“Mereka membenci Aku tanpa
alasan.” – Yohanes 15:25
Kata ini biasanya dipahami sebagai kutipan yang dikatakan Juru
selamat kita yang merujuk pada apa yang
ditemukan dalam Mazmur 35 ayat 19, dimana Daud berkata, mengisahkan tentang
dirinya sendiri, dan seketika itu juga,
tentang Juru selamat, secara profetik, “Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang
yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang
membenci aku tanpa alasan.” Juru selamat kita sedang merujuk pada
bagian ini bahwa perihal tersebut dapat
diterapkan pada diri-Nya sendiri, sehingga Dia sedang berkata pada kita, dampaknya, bahwa banyak Mazmur merupakan mazmur Mesianik, atau merujuk pada Mesias!
Tidak ada manusia yang
pernah jauh lebih dikasihi daripada sang Juru selamat. Itu akan terlihat paling
mustahil untuk tidak memiliki perasaan
sayang bagi Dia. Tentu saja, pada pandangan pertama, itu akan terlihat
terlampau sukar untuk membenci Dia daripada mengasihi Dia.
Dan lagi, patut dikasihi sebagaimana memang Dia adanya, “Benar-benar menyukakan”—tidak ada manusia sedemikian dininya dijumpai dengan kebencian dan tidak pernah ada mahluk yang pernah bertahan dalam penganiayaan sedemikian seperti yang harus dia derita!
Dan lagi, patut dikasihi sebagaimana memang Dia adanya, “Benar-benar menyukakan”—tidak ada manusia sedemikian dininya dijumpai dengan kebencian dan tidak pernah ada mahluk yang pernah bertahan dalam penganiayaan sedemikian seperti yang harus dia derita!
Dia tidak dengan gegas disambut masuk kedalam dunia sebaliknya
yang terjadi pedang Herodes siap untuk membantai mereka. Bayi-bayi Bethlehem yang tak bersalah, oleh pembantaian
mereka yang mengerikan, memberikan sebuah gambaran akan penderitaan-penderitaan yang
kelak dialami Kritus dan kebencian manusia yang akan ditumpahkan
keatas kepalanya yang penuh kasih!
Sejak momen pertamanya, hingga ke salib, menyisakan hanya keamanan atau kenyamanan semu ketika Dia masih seorang kanak, itu terlihat seperti seluruh dunia telah berada dalam satu liga melawan Dia dan semua manusia berupaya untuk menghancurkan Dia!
Sejak momen pertamanya, hingga ke salib, menyisakan hanya keamanan atau kenyamanan semu ketika Dia masih seorang kanak, itu terlihat seperti seluruh dunia telah berada dalam satu liga melawan Dia dan semua manusia berupaya untuk menghancurkan Dia!
Dalam cara-cara yang
berbeda kebencian telah menampilkan dirinya. Terkadang diperlihatkan melalui
perbuatan, seperti:
- ketika mereka membawa Yesus ke bibir tebing dan berupaya melemparkan Dia dari tebing itu ( Lukas 4:29). Atau ketika mereka mengangkat batu-batu, kembali, melempari Dia, karena Dia telah berkata bahwa Abraham berhasrat untuk melihat hari-Nya dan telah melihatnya dengan suka ( Yohanes 8:56.59).
- Pada kesempatan lain, kebencian itu memperlihatkan dirinya dalam kata-kata fitnah, seperti ini—“mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” (Matius 11:19).
- Atau dipandang melakukan penghinaan, seperti ketika mereka memadang dengan curiga pada-Nya karena Dia telah makan dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa dan telah duduk dengan tanpa mencuci tangan (Lukas 11:37-38; Mark 7:1-5 = Mat 15:1-2; Matius 9:9-11 ).
- Pada kesempatan-kesempatan lain, kebencian itu berdiam sepenuhnya dalam pikiran-pikiran mereka dan mereka berpikir dalam diri mereka, “ Orang ini menghujat,” karena Dia telah berkata, “dosa-dosamu telah diampuni” (Matius 9:2-4).”
Di hampir setiap waktu ada sebuah kebencian terhadap Kristus! Bahkan ketika mereka mengusung Dia dan akan menjadikan Dia
raja—dan sebuah luapan dangkal tepuk
tangan sambutan besar nan fana akan
menghantarkannya sesaat ke sebuah takhta yang
goyah—bahkan kemudian, ada sebuah kebencian tersembunyi tak kasat mata terhadap Dia! Sebuah kebencian yang hanya
tersembunyikan oleh roti-roti dan ikan-ikan,(Matius 14:13-21) namun yang hanya membutuhkan
sebuah jumlah roti dan ikan yang setara ditawarkan oleh para imam untuk membuatnya, tawaran itu sendiri, berubah
menjadi teriakan, “Salibkan
Dia, salibkan Dia” (Markus 15:10-13),’
bukannya teriakan,” Hosana!Diberkatilah
Dia yang datang didalam nama Tuhan” (Matius
21;8-10).
No comments:
Post a Comment