Oleh : Martin Simamora
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
In this Nov. 29, 2012 photo, night falls on a Syrian rebel-controlled area as destroyed buildings are seen on Sa'ar street after airstrikes targeted the area last week, killing dozens in Aleppo, Syria. (AP Photo/Narciso Contreras) Washingtonpost |
Bacalah lebih dulu bagian2
Kepada Firaun sang Penjahat dan kepada
Israel, orang-orang yang dibebaskan-Nya
dari cengkraman sang Firaun di tanah
Mesir, TUHAN melakukan 2 hal yang sama (dengan
2 kesudahan yang sangat berbeda), yaitu
MEMPERLIHATKAN SIAPAKAH DIA dan
MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Bacalah perihal
ini dalam Keluaran 14:18-19 dan Keluaran 14: 30-31). Ada satu - dua hal menarik yang hendak saya tinjau pada kasus yang istimewa ini, dalam hal ini sebetulnya beranjak dari sepasang pertanyaan
yang membuat dahi siapapun akan berkerut :
PERTAMA, apakah
gunanya memperlihatkan KEMULIAAN
TUHAN kepada orang-orang yang jelas sekali
akan dimusnahkan oleh karena
mereka menentang-Nya? Ini tidak
hanya janggal tetapi benar-benar dapat MENGGIRING
pikiran setiap manusia untuk dengan
gamblang menyimpulkan bahwa TUHAN tidak bedanya (dalam perilaku) dengan Setan yang menghendaki kematian dan
bukan keselamatan orang-orang fasik.
KEDUA, pada
aspek mana perilaku Tuhan yang mengeraskan
hati Firaun sehingga mengejar Israel
untuk dibantai dapat dipahami sebagai PERILAKU TUHAN?
Jika demikian adanya, maka tak terhindarkan para pembaca dapat
terbujuk untuk menyimpulkan bahwa
TUHAN yang disembah Israel pada dasarnya
adalah BERPERILAKU Setan, sebab Dia tega hati membiarkan keadaan membahayakan dan mematikan menyelimuti yang dikasihi-Nya, BAHKAN Dia secara sengaja
MENGERASKAN hati Firaun, tidakkah ini
kedengaran seperti “Dialah yang MENGHASUT
hati Firaun untuk SEMAKIN MENJADI-MENJADI melancarkan teror maut melalui
pengejaran bala tentara Mesir yang gagah
perkasa itu?” Dengan kata lain MUSTAHIL Dia benar-benar TUHAN, sebab
bukannya menghalangi, mencegah atau minimal menyukarkan niat dan maksud si Penjahat, tetapi
malahan meneguhkan hati yang sebelumnya
memang sudah menginginkan kehancuran Israel hingga ke level yang paling
mematikan!
Hampir dapat dipastikan bahwa dua hal tersebut, yang menghenyakkan siapapun, bahkan memutusasakan
atau memrustasikan, jelas-jelas akan dipahami sebagai sebuah perilaku yang
bukan Tuhan, atau dengan kata lain, mengatakan TUHAN TAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA
UNTUK BERBUAT JAHAT adalah sebuah pembahasaan yang terlampau halus, sebab bukan
saja tidak mencegah tetapi mengukuhkan keinginan membunuh pada si penjahat.
Saya akan mencoba menunjukan sejumlah hal yang harus
dipertimbangkan setiap pembaca yang berkesimpulan demikian,
pertimbangan-pertimbangan yang sangat
sukar untuk diabaikan terkait SIAPAKAH DIA YANG AGUNG itu, yang memperkenalkan
diri-Nya kepada Musa sebagai AKU ADALAH AKU (Keluaran 3:14). Saya menilai bahwa ketika MANUSIA SANGGUP MENYATAKAN BAHWA TUHAN
TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA BERBUAT JAHAT, sesungguhnya dalam sebuah derajat yang tidak laten sedang mengatakan bahwa TUHAN adalah
SETAN. Mari kita mulai meninjaunya :
Terhadap pertanyaan PERTAMA dan KEDUA, tidak bisa tidak, kita harus mengarahkan perhatian kita kepada sebuah FAKTA YANG TERAMAT MENCENGANGKAN terkait “PERILAKU” TUHAN, yang akan membuat TUHAN dimata manusia PASTI dipersepsikan sangat buruk, bahkan kita akan tergiring atau tergoda untuk mengatakan TUHAN adalah SETAN.Dengan kata lain, saya hendak menunjukan bahwa apa yang sedang kita lihat ini akan membuat hati dan pikiran kita mengalami KONFLIK HEBAT terkait apa yang menjadi pengharapan, yang dibayangkan dan dipahami manusia pada DIRI TUHAN, dalam hal bagaimanakah seharusnya Dia itu , yaitu : seharusnya “mati-matian” meluputkan manusia-manusia YANG DIKASIHINYA dari bahaya yang dilontarkan oleh manusia-manusia YANG DIBENCINYA.Apa yang semestinya ada pada diri-Nya dan apa yang sangat pantang untuk ada pada diri-Nya dalam pengharapan manusia, malahan secara vulgar dipertontonkan oleh-Nya. Seolah hendak mengatakan bahwa Reputasinya sebagai TUHAN tidak akan surut sedikitpun oleh penilaian yang dihasilkan oleh manusia-manusia fana. Dengan PASTI DAN TANPA RAGU dan tak perlu memedulikan akan seperti apakah penilaian orang-orang Israel (umat-Nya!), Dia TELAH MEMUTUSKAN dalam KEMAHATAHUAN DAN KEDAULATANNYA untuk bertindak dalam CARANYA:
“Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan
hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan
terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda,
Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku” (Keluaran 14:7).
Manusia dapat menanggapi seperti ini terhadap PERILAKU TUHAN semacam ini : “Kegilaan apakah yang Dia lakukan? “Hampir- hampir sukar untuk melihat Dia adalah Tuhan!” Dia mengeraskan hati agar MEREKA MENYUSUL ORANG ISRAEL?” Tidakah Dia SUNGGUH JAHAT? Tidakkah ini mengatakan “ya… Mesir memang Jahat, tetapi Dia bisa jadi memang benar-benar JAHAT!”
Andai saja adalah Setan yang
mengeraskan hati Mesir, bukankah lebih sejuk bagi pikiran dan hati kita?
Bukankah lebih rasional? Sebab memang Setan
itu jahat dan musuh Tuhan, bahkan perilaku Setan pasti berbeda dengan
Tuhan. Sehingga, jika TUHAN membebaskan
Israel dan Iblis berupaya menjegal
keluaran Isreal dari Mesir maka ini adalah
fakta yang ideal, yang semestinya. Namun ini tidak kita temukan!
Mari kita sekilas melihat BAGAIMANA TUHAN MELAKUKAN PEMBEBASAN ISRAEL DARI MESIR dalam cara-cara yang akan dinilai oleh manusia sebagai tidak semestinya oleh Tuhan, melalui beberapa titik krusial YANG MENDAHULUI Keluaran 14:7 ini:
KELUARAN 7:2-4
Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun,
abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari
negerinya. Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan
memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana
Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada
Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir
dengan hukuman-hukuman yang berat.
Apa yang terlihat nyata dari teks ini? Sederhananya TUHAN ingin membebaskan ISRAEL dari cengkraman MESIR! Inilah sejatinya pengharapan Israel kala TUHAN hadir untuk MEMBEBASKANNYA. Tentu saja dalam benak Israel, maka dengan demikian pembebasan TUHAN akan berlangsung dengan sangat perkasa, gilang gemilang dan tidak ada lagi bahaya yang dapat menyentuh mereka. Bukankah kalau TUHAN sudah “menghantam Mesir” dengan sederetan tulah/kutuk yang mematikan (bacalah :Keluaran 8:20, 9:6, 9:10, 9:22-23, 10:12-13; 10:21), itu lebih dari cukup untuk membuat Mesir untuk tidak sedikitpun bernyali lagi terhadap Israel apalagi mengejarnya. Tetapi lihatlah, apa yang terjadi adalah sebaliknya sebagaimana yang telah kita lihat dalam Keluaran 14:15-31. Tidakkah SEMESTINYA, skenarionya menjadi sederhana saja, BUKANKAH tujuannya adalah AGAR ISRAEL TERBEBAS DARI CENGKRAMAN MESIR?
KERUMITAN
YANG MENGERIKAN terjadi oleh sebab TUHAN, walau telah mengerahkan tulah-tulah dengan maksud
agar MESIR MEMBIARKAN ISRAEL KELUAR, namun disaat yang bersamaan melakukan hal
yang sangat “KONTRAPRODUKTIF” dalam
pandangan mata manusia. Seperti ini jadinya terlihat: “Dia menghajar Mesir
dengan sederetan tulah dengan maksud agar Israel dapat dibiarkan pergi, namun
disaat yang bersamaan DIA MENGERASKAN HATI FIRAUN? Apa manfaatnya buat Israel
yang Dia sendiri sebut sebagai “umat-Ku? Jelas tidak ada! Hanya situasi
mencekam dan terror yang mengguncangkan jiwa
berkepanjangan saja yang menjadi “santapan,” seolah TUHAN
menganggap itu hal yang baik bagi
Israel! APA SEBABNYA?
Kembali,
hal yang tidak menguntungkan bagi “umat-Ku” kembali Dia lakukan, dan kali
berikutnya ini benar-benar membuat “umat-Ku” berada di ujung pedang (Keluaran 14:7)! Ya…bahkan seolah tulah-tulah “kemarin” tidak
memiliki “daya gentar” sebab oleh karena TUHAN
mengeraskan Mesir maka kini bala
tentara Mesir yang gagah perkasa mengejar dengan penuh nafsu dan kebuasan untuk menumpahkan darah mereka! APA SEBABNYA?
APA SEBABNYA? Penyebab utama TUHAN berlaku demikian adalah SEMATA-MATA UNTUK KEMULIAANNYA, melalui tindakan MENGERASKAN HATI FIRAUN, KEMULIAAN/KEBESARAN/KEPERKASAAN TUHAN tampil CEMERLANG :
- Roma 9:17 “Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
- Keluaran 14:4 “Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.”
- Keluaran 14: 17-18 “Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
Bagi Israel, TEROR MAUT via pengejaran bala tentara Mesir yang diinisiasi oleh TUHAN sangat tidak baik, sangat tidak bermanfaat, sangat tidak bernilai, sebab tidak cukupkan derita dan sengsara di Mesir sehingga harus DIAMPLIFIKASI sedemikian rupa? Jelas jawabnya TIDAK bagi Israel!Bagi TUHAN, apa yang di mata Israel dan jelas manusia manapun adalah TEROR MAUT, sebaliknya BERNILAI bagi KEPENTINGAN, MAKSUD, RENCANA yang TELAH MENJADI KEPUTUSAN TUHAN! Hal demikian (apa yang merupakan penderitaan, maut, sengsara, kejahatan) telah menjadi CARA TUHAN untuk MEMPERLIHATKAN SIAPAKAH DIA. Cobalah anda bandingkan dengan Yehezkiel 20:14, 2 Samuel 7:23, 1 Samuel 12:20,22, 2 Raja-Raja 19:34 ( 20:6), Yehezkiel 36:22-23 (ayat 32), Yohanes 7:18, Matius 5:16 ( 1 Petrus 2:12), Yohanes 14:13, Yohanes 12:27-28, Yohanes 17:1 (13:31-32), Roma 3:25-26, Yesaya 43:25, Mazmur 25:11, Roma 15:7, Yohanes 16:14, 1 Korintus 10:31 (6:20), 1 Petrus 4:11, Filipi 1:9,11, Kisah Para Rasul 12:23, 2 Tesalonika 1:9-10, Yohanes 17:24, Roma 9:22-23, Habakuk 2:14, Roma 11:36, Wahyu 21:23.
Jika saja anda, mau
meluangkan waktu mencari dan membuka Alkitab dan membaca ayat-ayat yang saya sajikan
diatas tersebut, maka anda akan dapat mengatakan seperti ini “TERNYATA TUHAN BERKEPENTINGAN AGAR “KEMULIAANNYA
ATAU SIAPAKAH DIA” TERLIHAT ATAU DINYATAKAN DALAM SETIAP HAL, bahkan hal
termasuk dalam peristiwa-peristiwa yang kita nilai sebagai TRAGEDI, sebagai
KETIADAAN TUHAN, sebagai apa yang
dinilai oleh manusia sebagai TUHAN TIDAK BERBUAT APAPUN, termasuk “TUHAN TIDAK
DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT.”
“SIAPAKAH DIA” termasuk juga “KEMULIAAN TUHAN” adalah SUDUT PANDANG dan KEPENTINGAN SURGA untuk
dipertontonkan agar diketahui baik oleh
manusia-manusia yang DIKASIHINYA dan
manusia-manusia yang DIBENCINYA. Agar
diketahui baik oleh manusia-manusia yang pada akhirnya akan BINASA dan agar diketahui oleh manusia-manusia yang pada akhirnya akan TINGGAL DITEMPAT
DIMANA YESUS BERADA (bandingkan dengan Yohanes 14:2).
Jadi sama sekali ini bukan dari sudut pandang manusia berdosa. Sudut pandang
TUHAN yang begitu megah ini, pastilah, pada titik-tik tertentu akan
menumbangkan rasa dan pikiran kita terhadap
apa dan bagaimanakah seharusnya TUHAN berperilaku.
Dan ITULAH yang MENJADI SEBABNYA!
Saya cukup yakin, walau ALKITAB sudah menjelaskan APA SEBABNYA, kini ada diantara anda sebagai orang Kristen akan sangat gelisah melihat fakta ini. Tetapi, sayapun hendak mengatakan secara jujur bahwa saya pun dahulu dalam kemanusiaan saya yang penuh kelemahan sedemikian gelisah dan cemas ketika mencoba menemukan penjelasan atas PERILAKU TUHAN yang sangat mencemaskan kemanusiaan saya dan anda berangkali, bahkan sebagai orang-orang percaya! Dengan berbekal “PIKIRAN DAN TINDAKAN TUHAN mustahil untuk dapat SELALU atau SEPENUHNYA BERKENAN PADA APA YANG SAYA DAN ANDA HARAPKAN DAN PIKIRKAN” (bandingkan dengan Yesaya 55:8-9), saya pada akhirnya dapat melihat bahwa KEPENTINGAN SURGA ADALAH : SUPAYA KEMULIAAN DAN SIAPAKAH DIA TERSIARKAN DIHADAPAN PARA MANUSIA. Ini adalah hal TERUTAMA DIATAS SEGALA-GALANYA, suatu hal yang sungguh agung dan mulia, malahan ini telah memperlihatkan bahwa DIA ADALAH TUHAN, ya... TUHAN dalam SETIAP ASPEK TANPA PENGECUALIAN, dan terkait hal megah ini, saya melihat, juga telah tersajikan melalui kisah Ayub, yang tercatat dalam Kitab Ayub. Saya menilainya sebagai yang sangat membantu dan menolong kita!
Ayub sendiri sangat
pantas untuk mewakili kita manusia yang mempertanyakan “TUHAN” terkait “PENDERITAAN
DAN KEJAHATAN YANG MENIMPA ORANG BENAR/PERCAYA,” sambil juga mengingat bahwa
Ayub adalah sosok yang memiliki dasar yang sangat kuat lebih daripada kita
semua, untuk menilai TUHAN sebagai bukan TUHAN dan
memperhatikan isterinya yang begitu mencintai dan setia kepadanya, adalah yang mewakili siapapun dari kita yang menganggap Tuhan yang ada
dalam Kisah Firaun Mengejar Israel adalah tidak pantas disebut TUHAN ( baca Ayub 2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya:
"Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan
matilah!").
Mari kini kita mempelajari dan secara cermat mempertimbangkan
REALITA yang disajikan Alkitab- Kitab Ayub terkait SIAPAKAH DIA, KEMULIAAN TUHAN dan realita “PENDERITAAN DAN KEJAHATAN YANG MENIMPA ORANG
PERCAYA.”
Siapakah akan menentukan jalan
bagi-Nya, dan siapa berani berkata: Engkau telah
berbuat curang? (Ayub
36:23)
Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita,
jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki.
(Ayub 36:26)
Siapa mengerti berkembangnya awan, dan bunyi gemuruh di tempat kediaman-Nya? Sesungguhnya, Ia
mengembangkan terang-Nya di sekeliling-Nya, dan menudungi dasar laut. (Ayub 36:29-30)
Kedua tangan-Nya diselubungi-Nya
dengan kilat petir
dan menyuruhnya
menyambar sasaran. Pekik perang-Nya memberitakan kedatangan-Nya,
kalau dengan murka Ia berjuang
melawan kecurangan." (Ayub 36:32-33)
Allah mengguntur dengan suara-Nya
yang mengagumkan;
Ia melakukan perbuatan-perbuatan
besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; karena kepada salju
Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi,
dan kepada hujan
lebat dan hujan deras: Jadilah deras! ( Ayub 37: 5-6)
Taufan keluar dari dalam perbendaharaan, dan hawa dingin dari sebelah utara. Oleh nafas
Allah terjadilah es, dan permukaan air yang luas membeku. Awanpun dimuati-Nya
dengan air, dan awan
memencarkan kilat-Nya, lalu kilat-Nya menyambar-nyambar ke seluruh
penjuru menurut pimpinan-Nya
untuk melakukan di permukaan bumi
segala yang diperintahkan-Nya. Ia membuatnya mencapai tujuannya, baik
untuk menjadi pentung bagi isi bumi-Nya maupun
untuk menyatakan kasih setia. (Ayub
37:9-13)
Yang Mahakuasa, yang tidak dapat kita pahami, besar
kekuasaan dan keadilan-Nya; walaupun kaya akan kebenaran Ia tidak menindasnya.
(Ayub 37:23)
Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! (Ayub 38-4)
Siapa telah membendung laut dengan
pintu, ketika
membual ke luar dari dalam rahim? --ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya
dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan
memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah
gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan! ( Ayub 38:8-11)
Pernahkah dalam hidupmu engkau
menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang ujung-ujung
bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya? ( Ayub 38: 12-13)
Engkaukah yang
turun sampai ke sumber laut, atau
berjalan-jalan melalui dasar samudera raya? Apakah
pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu
gerbang kelam pekat? Apakah engkau mengerti luasnya bumi?
Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu. ( Ayub 38:18-18)
Apakah engkau telah masuk sampai ke
perbendaharaan salju,
atau melihat perbendaharaan hujan batu, yang Kusimpan untuk masa kesesakan,
untuk waktu pertempuran dan peperangan? (Ayub 38:22-23)
Di manakah jalan ke tempat terang
berpencar, ke tempat
angin timur bertebar ke atas bumi? ( Ayub 38:24)
Siapakah yang menggali saluran bagi
hujan deras dan jalan bagi kilat guruh, untuk memberi hujan ke atas tanah di mana tidak ada orang,
ke atas padang tandus yang tidak didiami manusia; untuk
mengenyangkan gurun dan belantara, dan menumbuhkan pucuk-pucuk rumput muda? Apakah
hujan itu berayah? Atau siapakah yang
menyebabkan lahirnya titik air embun? (Ayub 38:25-28)
Dari dalam kandungan siapakah keluar
air beku, dan embun beku di langit, siapakah yang
melahirkannya? Air membeku seperti batu, dan permukaan samudera raya
mengeras. ( Ayub 38:29-30)
Dapatkah engkau memberkas ikatan bintang Kartika, dan membuka belenggu bintang Belantik? Dapatkah
engkau menerbitkan Mintakulburuj pada waktunya, dan memimpin bintang Biduk dengan
pengiring-pengiringnya? ( Ayub 38: 31-32)
Apakah engkau mengetahui hukum-hukum
bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di
atas bumi? Dapatkah engkau menyaringkan suaramu sampai ke awan-awan, sehingga banjir meliputi
engkau? Dapatkah engkau melepaskan kilat,
sehingga sabung-menyabung, sambil berkata kepadamu: Ya?
( Ayub 38:33-35)
Siapa menaruh hikmat dalam awan-awan atau siapa
memberikan pengertian kepada gumpalan mendung?
( Ayub 38:37)
Dapatkah engkau memburu
mangsa untuk singa betina, dan memuaskan selera singa-singa muda,
alau mereka
merangkak di dalam sarangnya, mengendap di bawah semak belukar? (
Ayub 38:39-40)
Siapakah yang
menyediakan mangsa bagi burung gagak, apabila anak-anaknya berkaok-kaok kepada Allah,
berkeliaran karena tidak ada makanan? (Ayub 38:41)
Apakah engkau
mengetahui waktunya kambing gunung beranak, atau mengamat-amati rusa waktu sakit beranak?
Dapatkah engkau menghitung berapa lamanya sampai genap bulannya, dan mengetahui
waktunya beranak? (Ayub 39:1-2)
Apakah lembu hutan mau takluk kepadamu, atau bermalam dekat palunganmu? (Ayub 39:9)
Dapatkah engkau memaksa lembu hutan mengikuti alur bajak dengan
keluan, atau apakah
ia akan menyisir tanah lembah mengikuti engkau? Percayakah engkau kepadanya,
karena kekuatannya sangat besar? Atau kauserahkankah kepadanya pekerjaanmu yang
berat? Apakah engkau menaruh kepercayaan kepadanya, bahwa ia akan
membawa pulang hasil tanahmu, dan mengumpulkannya di tempat
pengirikanmu? (Ayub 39:10-12)
Dengan riang sayap burung unta berkepak-kepak, tetapi apakah kepak dan bulu itu menaruh kasih
sayang? Sebab telurnya ditinggalkannya di tanah, dan dibiarkannya menjadi panas
di dalam pasir, tetapi lupa, bahwa telur itu dapat
terpijak kaki, dan diinjak-injak oleh binatang-binatang liar. Ia memperlakukan anak-anaknya dengan
keras seolah-olah bukan anaknya
sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia, (Ayub 39: 13-16)
Engkaukah yang memberi tenaga kepada kuda? Engkaukah yang mengenakan surai
pada tengkuknya? (Ayub 39:19)
Engkaukah yang membuat dia melompat seperti belalang? Ringkiknya yang dahsyat mengerikan.
Ia menggaruk tanah lembah dengan gembira, dengan kekuatan ia maju menghadapi
senjata. Kedahsyatan ditertawakannya, ia tidak pernah kecut hati, dan ia
pantang mundur menghadapi pedang. (Ayub 39:20-22)
Oleh pengertianmukah burung elang terbang, mengembangkan sayapnya menuju ke
selatan? Atas perintahmukah rajawali terbang membubung, dan membuat
sarangnya di tempat yang tinggi? Ia diam dan bersarang di
bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati; anak-anaknya menghirup darah,
dan di
mana ada yang tewas, di
situlah dia." (Ayub 39:27-30)
Ketika
saya dan anda BERUPAYA MEMAHAMI PERILAKU (dalam pikiran, dalam maksud, dalam
rancangan-Nya) TUHAN, itu adalah hal yang teramat sukar untuk dimengerti utuh
apalagi sempurna, itu bagaikan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas.
Demikian juga ketika anda dan saya memandang
sebuah atau banyak peristiwa yang kita
pahami sebagai TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA BERBUAT JAHAT, hanya memperingatkan, dengan kata lain
TUHAN hanya MAMPU memperingatkan
manusia, adalah semata pertanda bahwa MANUSIA FANA mustahil memahami apa yang
ada dalam benak TUHAN terhadap berbagai peristiwa yang tidak kita inginkan.
Ya, seperti perilaku
Tuhan, “ketika menciptakan burung Gagak serta
menciptakan hewan-hewan lain untuk menjadi mangsa si Gagak,” atau “Apakah burung Unta memiliki KASIH SAYANG?
Sebab FAKTANYA dia meletakan dan
meninggalkan telurnya diatas tanah, dibiarkan menjadi panas didalam pasir, tetapi lupa kalau telur
itu dapat diinjak-injak oleh binatang lain, seolah-olah bukan anaknya sendiri,”
atau bagaimana “TUHAN yang menciptakan burung Elang, Singa
yang mengintai
mangsanya, ya… TUHAN menciptakan mangsa untuk menjadi santapan
burung Elang dan Singa!” Apakah kita katakan TUHAN kejam? Tidak adil? Curang sebab yang
satu Dia buat perkasa sementara yang
lain lemah?
Ini adalah akhir dari artikel bagian ke- 3, berilah diri anda waktu yang memadai untuk mempelajari dan memahaminya, dan selanjutnya kita akan melihat lebih lanjut melalui satu-dua peristiwa yang akan semakin membuat kita melihat betapa TUHAN benar-benar memegang KENDALI TOTAL atas SETIAP PERISTIWA. Ya…tidak ada titik apalagi ruang dimana TUHAN tidak memiliki kendali atau cuma mengendalikan secara terbatas!
Bersambung
ke Bagian 4
No comments:
Post a Comment