Tinjauan
Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2A):
“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh:
Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 1U
Paragraf pertama pada
bagian 2 “Keselamatan Di Luar Kristen” tertulis begini:
“Pada
bab sebelumnya, walaupun tidak ditulis secara eksplisit tetapi penjelasannya
cukup jelas disinggung bahwa tidak ada keselamatan di luar Kristus tetapi
ada keselamatan di luar agama Kristen. Mengapa?”
Disepanjang bab1 saya
sudah mengeksplisitkan segala sesuatu yang tersembunyi atau tak terus terang
untuk diungkapkan dalam wujud penulisan yang lugas. Sejak semula, pada bagian 1, pendeta Dr.Erastus Sabdono sudah mengangkat gagasan “Pola Lain Keselamatan”,
sebagaimana telah saya paparkan pada tinjauan bagian1B dan bagian1Q. Pada bagian 2 ini, pendeta Erastus lebih
menegaskan keberadaan pola lain keselamatan dengan membuat semacam formula yang
berbunyi: “tidak ada keselamatan di luar
Kristus tetapi ada keselamatan di luar agama Kristen.” Mengapa Kristus
berbeda dengan Kristen? Apakah dalam pandanganya Kristen memiliki keberimanan pada
Kristus yang lain? Sebab nampak jelas
ia sedang membedakan Kristus, dan
membangun sebuah pengajaran bahwa
Kristus dan agama Kristen adalah dua
entitas yang berbeda. Bahwa Agama Kristen
adalah sebuah institusi yang dapat sangat berbeda dengan Kristus sendiri,dan dalam relasi yang demikian,
tak perlu agama Kristen sepenuhnya
menyetujui Kristus.
Mana kala Kristus
berkata bahwa keselamatan hanya ada
didalam dirinya dan di luar dirinya dan keberimanan kepadanya tak ada
keselamatan, maka pada agama Kristen, hal
yang demikian eksklusif itu tak ada! Apakah benar demikian? Apakah benar Alkitab
memberitahukan demikian?; apakah benar agama Kristen dan Kristus memiliki cara pandang yang berbeda? Pada
tinjauan Bagian1 T, saya sudah menunjukan bahwa baik Kristus dan agama Kristen yang telah
berdiri pada era jemaat perdana, sebagaimana, yang tercatat di dalam Kisah Para
Rasul, sangat bertolak belakang dan mengecam keras ajaran pendeta Erastus
Sabdono.
Baik
Kristus Dan Para Rasul Tidak Mengajarkan Adanya Perbedaan Ekslusifitas
Keselamatan Pada Yesus, Antara Diri Yesus Kristus dan Agama Kristen
Saya sudah menunjukan
bahwa para rasul yang menjadi pilar-pilar utama kelahiran apa yang disebut
agama Kristen,secara lantang berkata: “semua
orang yang tak mendengarkan nabi itu akan dibasmi” dan “keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga
selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Ini
dikatakan oleh para rasul atau tokoh-tokoh utama yang melahirkan apa yang
disebut dunia sebagai agama Kristen:
Kisah
Para Rasul 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun
lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Mereka memiliki persekutuan yang tertata dalam penyelenggaraan pelayanan sehingga
terorganisasi secara baik:
Kisah
Para Rasul 6:1-6 Pada masa itu, ketika jumlah
murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani
terhadap orang-orang Ibrani, karena
pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung
dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata:
"Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk
melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu,
yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat
mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam
doa dan pelayanan Firman." Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat,
lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan
Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut
agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu
rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
Jemaat mula-mula ini
bahkan sudah memiliki kemampuan berargumentasi atau menerima tantangan debat
dengan penganut agama lain, dalam pimpinan Roh:
Kisah
Para Rasul 6:9 Tetapi tampillah beberapa
orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota
jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan
beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya
dan Roh
yang mendorong dia berbicara.
Mereka bahkan
memberitakan Injil kepada suku bangsa
yang mengenal banyak sekali dewa dan
dewi, yaitu orang-orang Yunani
Kisah
Para Rasul 11:20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan
orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata
juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.
Bahkan Antiokia [Turki,
tempat dimana kemudian sebutan Kristen muncul] pun menjadi target pemberitaan
Injil:
Kisah
Para Rasul 11:22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di
Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
Perhatikan
Paulus kala sedang dihakimi oleh Raja Agripa, bahkan
melakukan penginjilan. Sang Raja sedang mengadakan kunjungan kehormatan ke
Kaisarea selama beberapa hari [Kisah Para Rasul 25:13] itu mendengarkan
pemberitaan kabar baik yang menekankan atau menyentralkan pada keselamatan yang
hanya ada di dalam Sang Mesias:
Kisah
Para Rasul 26:1 – (1) Kata Agripa kepada Paulus:
"Engkau diberi kesempatan untuk membela diri." Paulus memberi isyarat
dengan tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut: (2) Ya
raja Agripa, aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan
untuk memberi pertanggungan jawab di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang
diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku,
Kisah
Para Rasul 26:6-7 (6) Dan sekarang aku harus menghadap
pengadilan oleh sebab aku mengharapkan
kegenapan janji, yang diberikan Allah
kepada nenek moyang kita,(7) dan yang dinantikan
oleh kedua belas suku kita, sementara mereka siang malam melakukan ibadahnya
dengan tekun. Dan karena pengharapan itulah, ya raja Agripa, aku dituduh
orang-orang Yahudi.
Paulus bahkan
memberitahukan pada Raja Agripa bahwa
dirinya sendiri dahulu sangat menentang keras “pengharapan kegenapan janji
itu” :
Kisah
Para Rasul 26:9-11 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku
harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret. Hal itu kulakukan juga
di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam
penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga
setuju, jika mereka dihukum mati. Dalam rumah-rumah
ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan
dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota
asing."
Juga menceritakan
bagaimana Kristus menjumpainya dalam
perjalanannya untuk mengejar orang-orang Kristen agar mereka menyangkal iman:
Kisah
Para Rasul 26:12-15 Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh
dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik, tiba-tiba,
ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya
yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan
teman-teman seperjalananku. Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu
suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa
engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. Tetapi
aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.
Kepada Paulus, Kristus
menetapkannya dirinya bagi bangsa-bangsa lain. Agar bangsa-bangsa lain itu agar beriman kepada Kristus, berbalik dari
kegelapan kepada terang, dan dari kuasa iblis kepada Allah, untuk memperoleh
pengampunan dosa dan mendapatkan bagian dalam apa yang ditentukan untuk
orang-orang yang dikuduskan:
Kisah
Para Rasul 26:15-18 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan:
Akulah Yesus, yang kauaniaya itu. Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah.
Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi
tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang
akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini
dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku
akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh
pengampunan dosa dan mendapat
bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
Karena
perintah Kristus itulah, maka ia, Paulus
penuh ketaatan [26:19] memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain:
Kisah
Para Rasul 26:20 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi
di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada
bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada
Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
Paulus
oleh karena ketaatan penuh kepada mandat ketetapan Kristus atas dirinya mengalami ancaman yang membahayakan nyawanya
[Kisah Para Rasul 26:21]. Namun demikian, dalam hal yang membahayakan jiwanya,
Allah membelanya:
Kisah
Para Rasul 26:22 Tetapi oleh pertolongan
Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar.
Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain
dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan oleh para nabi dan juga oleh Musa,
Kisah
Para Rasul 26:23 yaitu, bahwa Mesias harus menderita sengsara dan
bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati,
dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain."
Bandingkan
kesaksian Yesus kepada murid-murid utama Yesus yang berjumpa dengan
Yesus secara jasmaniah:
Lukas
24: 25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa
lambannya hatimu, sehingga kamu tidak
percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus
menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? Lalu
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Kesaksian Paulus yang demikian membuat dia dituduh sebagai orang gila: “Engkau gila, Paulus!” Namun Paulus secara tegas menyatakan dan dalam penuh kesadaran berkata: “"Aku tidak gila, Festus yang mulia! Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat!” [KPR 26:24-25]
Dan
inilah pertanyaan Paulus yang menutup
pemberitaan Injilnya manakala ia sendiri sedang dihakimi dalam sebuah
pengadilan Kaisar: “Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka."
[ayat 27].
Sekalipun
pemberitaan Injil itu tidak seperti yang
diharapkan Paulus, sebab Agripa menjawab: “"Hampir-hampir saja kauyakinkan
aku menjadi orang Kristen!"[ayat 28], Paulus menyatakan
pengharapannya dalam doa agar Agripa
dapat menjadi percaya kelak:
Kata
Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan
bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang
mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu
ini." Kisah Para Rasul 26:29
Kita baru saja melihat baik Kristus dan para tokoh pendiri agama Kristen ini bersepakat penuh bahwa keselamatan hanya ada didalam Kristus saja. Bahkan Kristus sendiri kepada Paulus berkata: “Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan .“
Sehingga
formulasi yang dirancangkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono: “tidak ada keselamatan di luar Kristus
tetapi ada keselamatan di luar agama Kristen,” sama sekali asing baik bagi
Kristen dan para Rasul yang menjadi
tokoh besar mula-mula terbentuknya apa yang disebut sebagai agama
Kristen.
Pernyataan
pendeta Erastus dengan demikian telah dibungkam oleh Kristus dan rasul Paulus.
Tak ada dasar dan tak ada sedikitpun Kristus mendukungnya, selain menista dan
memfitnah Yesus beserta pengajarannya [bacalah bagian1U] dan para rasul yang merupakan tokoh-tokoh agama Kristen. Bahkan kita
melihat sebuah kasus unik spesifik yang luar biasa dimana Roh menjadi
inspirator bagi Stefanus dalam berdebat dengan orang-orang beragama lain, dan
para lawan debatnya tidak dapat melawan Stefanus. Keselamatan secara absolut
hanya didalam Kristus, baik Kristus, orang-orang Kristen dan Roh, tidak pernah
menunjukan adanya kesempitan eksklusifitas
yang bersifat kontradiksi antara agama Kristen era para rasul dan yang
dituntun oleh Kristus dan Roh terhadap Kristus. Entah agama Kristen apakah yang
sedang dibicarakan oleh pendeta Erastus Sabdono? Mungkinkah ia sedang
menciptakan hal yang baru??
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada
TUHAN
No comments:
Post a Comment