Tinjauan
Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2C)
“Tidak Ada
Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah lebih
dulu bagian 2B
Kehidupan gereja dan agama Kristen perdana bahkan tak dapat
dipisahkan dari Kristus, pewartaan agama
Kristen itu sendiri adalah pewartaan
segala kebenaran yang tunduk kepada
pemuliaan Kristus beserta sabdanya. Kristus senantiasa menjadi
pengidentifikasi pada gereja, pada para rasul atau para pewarta Injil atau
agama Kristen, dan dikenal dengan segala hal yang telah diajarkan Kristus. Mari
kita melihat hal ini pada pernyataan
rasul Yohanes:
1Yohanes
1:1-5 (1) Apa yang telah
ada sejak semula, yang telah kami
dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan
dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah
yang kami tuliskan kepada kamu. (2) Hidup itu telah
dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan
memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa
dan yang telah dinyatakan kepada kami. (3) Apa yang telah kami
lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya
kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.(4) Dan
semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.(5)
Dan
inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada
kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Pengajaran agama
Kristen oleh rasul Yohanes sepenuhnya bersumber dari dan tunduk pada Yesus
Kristus. Sebagaimana yang telah didengarkannya, telah dilihatnya dengan mata
sendiri, ia telah berinteraksi secara
jasmani dengan Yesus, sebagaimana oleh semua rasul yang merupakan murid-murid
utama dan saksi hidup Kristus, itulah yang mereka sampaikan. Dengan kata lain
pengajaran agama Kristen pada jemaat atau gereja yang menjadi tujuan epistel
rasul Yohanes ini sepenuhnya tunduk kepada Kristus. Tak pernah memiliki ajaran
tersendiri sehingga agama Kristen bisa berbeda pendapat dengan Kristus, pada eksklusifitas jalan
keselamatan hanya pada Kristus sebagaimana telah diklaim sendiri oleh Kristus
[Yoh 14:6, Yoh 10:9, Yoh 11:25, Yoh
3:16, Yoh 5:21, Yoh 5:26, Yoh 6:39, Wahyu 1:18].
Kristuslah satu-satunya
penentu bagi setiap manusia apakah hidup atau mati, yang percaya selamat atau
tidak berada dibawah hukuman: “Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup”- Yohanes
5:24. Inilah eksklusifitas keselamatan hanya pada Kristus, sebuah pengajaran
yang diajarkan oleh Yesus sendiri dan diteruskan oleh para rasul, sebuah
pengajaran yang kemudian dikenal sebagai pengajaran agama Kristen.
Jika ada saja satu,
pendeta Kristen atau jemaat Kristen tidak melanjutkan apa yang telah diajarkan
oleh Kristus dan apa yang kemudian telah dilanjutkan oleh para rasul mengenai siapakah Kristus dan
keselamatan hanya ada pada Kristus, maka pendeta Kristen atau jemaat Kristen
itu telah dapat dikatakan sebagai anak-anak Setan [bandingkan dengan Yohanes 8:42-44,47]:
1Yohanes
2:24 Dan kamu, apa yang telah kamu
dengar dari mulanya, itu harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah
kamu dengar dari mulanya itu tetap tinggal di dalam kamu, maka kamu akan tetap
tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa.
Apakah poin-poin
penting dalam pengajaran agama Kristen yang telah disampaikan oleh para rasul itu? Mari kita perhatikan sejumlah poin berikut ini:
-
bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa [1Yohanes
3:5]. Ini mengumandangkan ketunggalan bagaimana keselamatan terjadi dan oleh
siapa.
-Sebab
barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku
Anak, ia juga memiliki Bapa [I Yoh 2:23]. Ini adalah apa yang juga telah
dikatakan Yesus mengenai sentralitas dan absolutitas pada dirinya terkait
keselamatan: barangsiapa menolak Aku, ia
menolak Dia yang mengutus Aku-Lukas 10:16[Markus 10:40, Yoh 5:23, Yohanes
13:20]
-Dan
inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang
kekal[1 Yoh 2:25]. Ini adalah pengajaran
Kristus sendiri : supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal-Yoh 3:15 [Yoh 6:40, Yoh
10:28, Yoh 6:39, Yoh 17:2]
-Sebab
inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus
saling mengasihi- I Yoh 3:11. Ini adalah ajaran Kristus: Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi – Yoh 15:12
[Yohanes 13:34, Yoh 15:17]
-Kita
tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup- 1Yohanes 3:14.
Pengetahuan ini bukan pengetahuan para rasul atau duniawi, namun berasal dari
Kristus dan diajarkan sendiri olehnya: Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup”- Yohanes
5:24 [Yoh 6:47, Yoh 6:50, Yoh 6:51, Yoh 6:58, Yoh 20:31]
-
Demikianlah
kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
kita – 1Yoh 3:16. Ini juga adalah perkataan, pengajaran dan tindakan Kristus
sendiri: Tidak ada kasih yang lebih besar
dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya-
Yoh 15:13 [Yoh 10:11, Yoh 10:15]
Untuk siapakah
kematian Yesus, menurut Yesus? Untuk domba-dombanya, bukan bagi semua orang di
dunia ini. Inilah eksklusifitas yang diajarkan oleh Kristus dan diteruskan
oleh para rasul. Para rasul murid-murid Kristus utama ini tidak membuat
kebedaan apapun antara diri Yesus dan pengajarannya dengan kala pengajaran
Kristus itu kemudian dikenal sebagai pengajaran agama Kristen.
Mengatakan
keeksklusifan dalam iman dalam keselamatan hanya pada Kristus adalah sesat,
maka harus pertama-tama mengatakan Yesus adalah sesat dan kemudian harus juga
mengatakan semua epistel dan tidak hanya Injil, adalah sesat dan sumber
penyesatan.
Pendeta Dr.Erastus
Sabdono yang berkata ada kebedaan, bahwa keberlakuan keselamatan hanya didalam
Kristus hanya berlaku pada ajaran Kristus saja,
sementara pada agama Kristen memiliki posisinya tersendiri yang terlepas dari pengajaran
Kristus itu sehingga bisa membungkam Kristus dengan berkata bahwa ada keselamatan
diluar agama Kristen, seolah-olah agama Kristen versinya adalah
sebuah mahkamah kebenaran yang bahkan bisa menentukan keberlakukan segala sabda
Kristus. Dengan kata lain, agama Kristen versi pendeta Dr. Erastus
Sabdono adalah versi yang melucuti ke-tuhan-an Kristus yang berdaulat sebagai
hakim atas segala-galanya:
Yohanes
5:22 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman
itu seluruhnya kepada Anak
Agama Kristen versi
pendeta Erastus, dengan demikian telah menghina Kristus, sementara Bapa ingin
agar semua manusia menghormati Kristus dalam kemuliaan yang begitu ilahi dan
sekaligus menista segala sesuatu di luar Kristus:
Yohanes
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang
mengutus Dia.
Agama Kristen versi
pendeta Erastus Sabdono, dengan demikian, adalah agama yang mendatangkan maut
yang tak dapat ditanggulangi:
Yohanes
5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Jika Kristus berkata
bahwa dia adalah satu-satunya keselamatan, dan hanya dia saja yang dapat
memberikan kehidupan, mengapa pendeta Erastus begitu lancang berkata bahwa
agama Kristen berbeda dengan Kristus dalam klaim keselamatan yang demikian
eksklusif? Atas dasar apa? Sementara
para rasul tak satupun mendukung gagasan agama Kristen versi pendeta Erastus. Ini adalah sebuah
penentangan hebat oleh seorang
Kristen, apalagi pendeta untuk berani
memosisikan dirinya sebagai semacam mahkamah
kebenaran, menentukan bahwa kebenaran Kristus terbatas hanya pada orang
percaya terkait hal hanya di dalam dia saja ada keselamatan dan yang tak
percaya kepadanya akan dibinasakan. Agama Kristen yang dibangun oleh pendeta
Erastus dengan demikian akan menyeret begitu banyak umatnya [bukan umat
Kristus!] ke dalam maut, tak memiliki hidup.
Seorang pendeta harus
mengingatkan dirinya sendiri, bahwa dia adalah abdi Kristus bukan abdi agama
Kristen! Dia adalah pelayan kehendak Bapa, bukan pelayan kehendak agama
Kristen versinya. Dia harus sadar bahwa
dia bekerja sebagai abdi Allah demi Kristus, bukan demi agama Kristen versinya.
Perhatikan hal ini:
Kisah
Para Rasul 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat
Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Bagaimana seorang pendeta dapat melayani jemaat Allah
yang diperoleh Bapa dengan darah Anak-Nya?
Betapa Anak begitu mulia bagi Bapa didalam kepemilikan Bapa atas jemaat
yang berasal dari segala bangsa. Sementara itu pendeta Erastus Sabdono
menciptakan agama Kristen versinya yang mengecilkan Kristus sebagai
satu-satunya keselamatan yang harus
diimani dalam sebuah keberlakuan universal!
Apakah benar,
pendeta semacam ini adalah dia yang ditetapkan
oleh Roh Kristus? Pasti bukan, sebab Roh Kudus pasti menginsafkan dunia akan
dosa dan menuntun manusia kepada
Kristus:
Yohanes
16:7-9 (7) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.(8)
Dan
kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman;(9) ) akan dosa, karena mereka tetap tidak
percaya kepada-Ku;
Roh
Kudus datang ke dunia dan bekerja dalam skala bola dunia,
dia melampaui agama Kristen dan mengatasi keterbatasan gereja yang
beranggotakan dan dipimpin oleh manusia-manusia yang memiliki keterbatasan dan
kelemahan. Roh Kudus bekerja dalam skala dunia untuk menyadarkan
manusia-manusia di dunia ini akan dosa, akan kebenaran dan penghakiman. Roh kudus
yang bekerja pada skala bola dunia itu menyatakan: tetap tidak percaya kepada Kritus adalah dosa!
Pengajaran pendeta
Erastus Sabdono dengan demikian sangat berbahaya oleh sebab 3 hal utama:
1.Bertentangan
dengan Bapa
2.Bertentangan
dengan Anak
3.Bertentangan
dengan Roh Kudus
Baik
Bapa, Anak dan Roh Kudus bersuara sama dalam sebuah kesatuan yang sempurna, bahwa percaya kepada Kristus adalah
jalan keselamatan satu-satunya yang disediakan Bapa bagi dunia. Bapa
mendeklarasikannya, Anak melaksanakannya, dan Roh Kudus akan senantiasa
meneruskan ketetapan Bapa yang telah dikaryakan oleh Anak bahwa orang harus
percaya kepada Anak, tak percaya kepadanya adalah dosa.
Sehingga
dalam hal ini, pendeta Erastus Sabdono
beserta pengajarannya ini, bukan sekedar melawan agama Kristen yang telah
dilahirkan oleh para rasul dan pengajaran para rasul itu sendiri, tetapi secara lancang telah melawan Bapa, Anak dan
Roh Kudus.
Ini
adalah penutup ulasan paragraf satu.
Bersambung ke
“Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2D):“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada
TUHAN
No comments:
Post a Comment