Oleh: Martin Simamora
Seperti apakah Yesus
menaklukan Iblis? Adakah gambaran didalam Alkitab yang secara vulgar menunjukan
hal itu? Dalam hal itu, apakah
penaklukan itu seperti dua kekuatan yang saling berhadap-hadapan, dimana
masing-masing memiliki kekuatan untuk saling mengalahkan. Jadi tinggal
bagaimana saja strategi masing-masing. Atau adakah, baik pada Yesus dan
pihak bala tentara iblis memiliki
elemen-elemen penggentarnya seperti halnya
pada politik dan militer [ atau deterence, lihat di Encyclopedia Britannica]. Mari kita melihat perihal ini:
Markus 5:1-20
(1)
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. (2) Baru saja Yesus turun dari
perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.(3)
Orang
itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup
mengikatnya, sekalipun dengan rantai, (4) karena
sudah sering ia dibelenggu dan dirantai,
tetapi
rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga
tidak
ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.(5) Siang
malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak
dan memukuli dirinya dengan batu.(6) Ketika
ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,(7)
dan
dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak
Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"(8) Karena
sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari
orang ini!"(9) Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa
namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak."(10) Ia
memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari
daerah itu.(11) Adalah di sana di lereng bukit
sejumlah besar babi sedang mencari makan,(12) lalu roh-roh
itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi
itu, biarkanlah kami memasukinya!"(13) Yesus mengabulkan permintaan
mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan
babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau
dan mati lemas di dalamnya.(14) Maka larilah
penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di
kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang
terjadi.(15) Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu
duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion
itu. Maka takutlah mereka.(16) Orang-orang yang
telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang
telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.(17)
Lalu
mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.(18) Pada
waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu
meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. (19) Yesus
tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke
rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka
segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani engkau!"(20) Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di
daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka
semua menjadi heran.
Apa yang menarik dan
sangat bernilai untuk segera disorot adalah, bagaimana masyarakat setempat dan
juga Markus menggambarkan kehebatan roh-roh jahat yang menguasai orang yang
kerasukan tersebut. Ini dapat dikatakan sebagai poin-poin penggentar yang
dimiliki roh-roh jahat yang berdiam pada diri manusia tersebut:
Elemen-elemen
penggentar iblis:
a. tidak
ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai
b.
sudah sering ia dibelenggu dan dirantai
c.
tetapi rantainya diputuskannya .
d.
belenggunya dimusnahkannya
e.
tidak ada seorangpun
yang cukup kuat untuk menjinakkannya
f.
Siang malam ia berkeliaran di pekuburan
dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu
Siapakah manusia yang berani mendekatinya dan
menaklukannya. Siapakah manusia yang dapat menandingi kekuatan supranatural
atau gaib yang dimilikinya, dapat memutuskan rantai dan menghancurkan
belenggu??
Tidakkah ini seperti kekuatan yang dimiliki tokoh-tokoh hero di dalam komik atau filem-filem baik layar lebar seperti x-men atau filem-filem seri tv seperti Heroes?? Siang malam berteriak-teriak, dan memukuli dirinya dengan batu? Bukan satu-dua kali dia dirantai dan memutuskannya, tetapi sering; bukan satu dua saat dia memukuli dirinya dengan batu, tetapi sering. Ini adalah perilaku yang akan menggentarkan siapapun yang memandangnya. Melihat betapa perkasanya bala tentara iblis di dunia ini menyandera atau memperbudak manusia. Adakah harapan baginya?
thefilmco.org |
Tidakkah ini seperti kekuatan yang dimiliki tokoh-tokoh hero di dalam komik atau filem-filem baik layar lebar seperti x-men atau filem-filem seri tv seperti Heroes?? Siang malam berteriak-teriak, dan memukuli dirinya dengan batu? Bukan satu-dua kali dia dirantai dan memutuskannya, tetapi sering; bukan satu dua saat dia memukuli dirinya dengan batu, tetapi sering. Ini adalah perilaku yang akan menggentarkan siapapun yang memandangnya. Melihat betapa perkasanya bala tentara iblis di dunia ini menyandera atau memperbudak manusia. Adakah harapan baginya?
Pada
faktanya, menurut catatan injil Markus, bukan tidak ada orang yang peduli
dengan situasi ini walau jelas tak ada satu keberdayaan yang bagaimanapun dari
pihak manusia untuk dapat mengatasi invasi iblis pada salah satu kemanusiaan
mereka. Satu penjajahan iblis pada
seorang manusia, sudah sangat cukup dan sangat efektif untuk menyandera dan
memperbudak manusia secara keseluruhan, bahwa tak ada satupun dari manusia yang
dapat mengusirku apalagi menaklukanku. Berapa kali pun manusia menyanderaku,
dengan mudah aku memutuskan rantai itu, dan dalam hal itu hanya menunjukan bahwa semua manusia
adalah para pecundang dihadapannya. Tak ada satu upaya yang dapat dilakukan
untuk menyembuhkan dan membebaskan salah satu anggota kemanusiaan mereka selain hanya merantai untuk kemudian
digentarkan setiap kali rantai dipasang dan kemudian diputuskan. Tak
terbayangkan sebesar apakah ketakutan dan penjajahannya memiliki wibawa di
hadapan para manusia yang telah dijajah oleh kekuatan si iblis, tak berdaya
berbuat apapun!
Tak
ada seorangpun manusia pada dirinya sendiri akan pernah cukup kuat untuk menjinakan iblis. Manusia, siapapun juga, tak
memiliki arsenal perang apalagi daya penggentar yang cukup hebat untuk
menandingi “senjata-senjata nuklir” si iblis:
rantai diputus berulang kali,
belenggu dihancurkan berulang kali, sepanjang malam berteriak-teriak dan
memukul batu sambil menguasai sebuah teritorial wilayah, hal -hal semacam ini merupakan sebuah
representasi dominasi iblis atas jiwa-jiwa manusia yang tak berdaya atas “senjata-senjata
nuklir kegelapan” yang sudah meradiasi semua manusia manusia baik pada korban di daerah
perang dan pada daerah non perang. Setiap orang yang mengetahui ini akan
senantiasa dihantui realita ini, bahwa iblis sangat perkasa dalam menjajah
manusia, bahwa tak ada seorang manusia pun yang cukup kuat untuk menjinakannya,
menunjukan bahwa semua manusia pada dasarnya
berada didalam penjajahan iblis!
Dan
sekarang, di dalam kegelapan semacam ini atau dalam jenis kegelapan yang mana
tak satu manusia pun dapat mengatasinya, datanglah seorang manusia yang bernama
Yesus Kristus.
Dan
ini seharusnya bukanlah pertemuan biasa-biasa, pertemuan yang amat janggal, pertemuan yang dapat saya
gambarkan sebagai berderajat lebih
rendah, ini tidak seperti: dua kekuatan perang negara dengan kekuatan militer penuh saling mengarahkan
moncong-moncong tembak pada tank-tank
tempur utama [MBT] Leopard dan alat-alat
utama perang lainnya dalam posisi “battle station” atau dalam status siap
berperang untuk saling menghancurkan.
Namun, pada banyak skenario di dalam benak manusia, maka inilah kira-kira situasi yang terjadi kala Yesus berhadapan dengan bala tentara iblis : iblis memiliki kesetaraan kuasa di dalam medan perang! Iblis bukan lawan lemah bagi Yesus Kristus!
Namun, pada banyak skenario di dalam benak manusia, maka inilah kira-kira situasi yang terjadi kala Yesus berhadapan dengan bala tentara iblis : iblis memiliki kesetaraan kuasa di dalam medan perang! Iblis bukan lawan lemah bagi Yesus Kristus!
Tetapi,
Benarkah demikian??
±
2000 roh jahat Vs Yesus Kristus
Kala
dikisahkan oleh Injil Markus bahwa Yesus
tiba di seberang Danau [Markus 5:1-2], saya
terlintas dalam benak untuk membayangkan situasi ini bagaikan Sekutu yang
berjuang mati-matian dan berupaya keras
untuk mendaratkan pasukan dan segenap kekuatan militer lainnya di pantai
Normandia – Prancis pada 6 Juni 1944 dalam cuaca yang luar biasa buruk [ ini
memang strategi sekutu memperdaya Nazi sebab sebetulnya akan lebih mudah jika
mendarat di pantai Calais] dan dalam tantangan militer yang mematikan, dalam
sebuah operasi Overlord yang sangat fundamental
dalam menjatuhkan Nazi di Eropa kelak kala itu. Sekutu, akibat, keunggulah
strateginya itu plus kelambanan pasukan Nazi merespon, bahkan memiliki
keunggulan udara dengan suksesnya pesawat-pesawat
tempur Typhoon, Mustang, dan Mosquito menguasai udara Normandia dan
menghancurkan apapun kekuatan musuh yang bergerak di darat [ saat itu tak ada
satupun divisi tank Jerman yang bergerak sekalipun tahu dan siap, sebab hanya
akan bergerak jika diperintah oleh Hitler yang saat subuh masih tidur!].
Tetapi
apakah Yesus perlu berjuang keras
seperti halnya pasukan sekutu terhadap Nazi?
Apakah Yesus menghadapi tantang hebat dari orang yang dirasuki lebih kurang
2000 roh jahat?
Demikian kisahnya:
Baru
saja Yesus turun dari perahu, datanglah
seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia
Setidaknya
2000 roh jahat yang disebut Legion
datang menemui Yesus SEKETIKA Yesus mendudukinya. Ini adalah perjumpaan yang luar biasa namun juga
menunjukan satu hal: bahwa yang mendarat adalah sebuah kekuatan tanpa tanding,
bahwa yang mendarat adalah dia yang memiliki kuasa yang melampaui kuasa
penjajah atau pebudak manusia-manusia. BARU SAJA Yesus turun, Yesus belum
melakukan apapun, namun kala Yesus
menapakan kakinya di tanah
kekuasaan si 200an roh jahat, itu sudah sungguh terlampau dahsyat dan terlampau menggentarkan
si iblis, bergegas menemui Yesus, dia
pergi meninggalkan markasnya yaitu perkuburan!
Si
iblis tahu sekali siapakah Yesus! Yesus
tak perlu melakukan unjuk kekuatan
militer secara lahiriah dengan menggelarkan bala tentara sorganya; Yesus bahkan
tak perlu memperkenalkan siapakah dirinya. Si orang yang kerasukan sudah sangat
mengenalinya bahkan dari kejauhan:
Markus
5:6-7 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu
menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai
Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
Ayat
ini bukan satu-satunya ayat yang menyaksikan siapakah Yesus itu sebenarnya
[Anak Allah]. Kerap, jikalau ayat ini digunakan
untuk menunjukan siapakah Yesus, dijadikan sebagai salah satu bukti bahwa Yesus
memang adalah Anak Allah, akan dituding
bahwa itu adalah kesaksian iblis. Bagaimana bisa orang Kristen mempercayainya?
Perlu diingat bahwa Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya memang adalah Anak Allah, hal yang membuat dirinya dituding sebagai menghujat Allah:
Perlu diingat bahwa Yesus sendiri mengakui bahwa dirinya memang adalah Anak Allah, hal yang membuat dirinya dituding sebagai menghujat Allah:
Matius
16:15-17 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah
Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata
Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu
kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di
sorga.
Yohanes
19:7 Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya: "Kami mempunyai hukum dan
menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."
Yohanes
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah
diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Yohanes
10:33 Aku dan Bapa adalah satu."
Sekali
lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata
Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang
Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu
mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu
pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau
menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Jadi,
bahwa Yesus adalah Anak Allah, bukan datang dari iblis atau manusia, , tetapi dari Bapa
yang di sorga!
Jadi
sebetulnya kita sedang melihat bahwa Yesus sangat dikenali oleh iblis, bahkan
menyembahnya dan membuat pengakuan afirmasi akan siapakah Yesus: hai Yesus,
Anak Allah Yang Mahatinggi? [Markus 5:6-7]
Tetapi
jelas, ini bukan penyembahan dan pengakuan akan siapakah Yesus dalam sebuah
relasi keberimanan kepada Yesus, atau
dalam konteks seperti Petrus yang dapat
mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yang membedakan iblis dan Petrus [dan semua orang beriman] dalam penyembahan dan pengakuan akan siapakah Yesus adalah:
Iblis menyembah dan mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah adalah sebagai yang mengetahui dirinya, dalam kedudukannya sebagai terhukum kekal di hadapan Allah. Tak ada sebuah relasi kasih antara Yesus dengan 2000 roh-roh jahat itu. Bahkan 2000 roh jahat itu sadar diri bahwa pengakuannya itu semata diucapkan sebagai seorang yang tak berkuasa apapun juga terhadap Yesus, sebaliknya sebagai pihak yang sudah pasti berada di dalam penghukumannya:
-2000 roh jahat itu menyembah dan mengakui Yesus sebagai Anak Allah sebagai terhukum: “Demi Allah, jangan siksa aku!"- Markus 5:7-2000 roh jahat itu menyembah dan mengakui Yesus sebagai Anak Allah sebagai yang terhukum dan terusir dari hadiratnya ke tempat yang terhina:* Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.- Markus 5:10* lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"- Markus 5:12* Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu.- Markus 5:13* Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.- Markus 5:13
Sementara itu, pada Petrus dan segenap orang beriman, pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah di dalam penyembahan dan pengimanan dapat terjadi didalam relasi Allah yang mengasihi dan menyelamatkan mereka di dalam Kristus dari belenggu kegelapan. Menjadikan mereka dari orang-orang terhukum menjadi orang-orang yang turut menerima berkat yang dimiliki Yesus Kristus.
Permusuhan adalah
relasi antara Yesus dengan 2000 roh-roh jahat itu:
Markus
5:8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat!
Keluar dari orang ini!"
Berakhir
sudah relasi antara orang yang dirasuki tadi dengan perasuk tadi,
sebagai penjajah dan yang terjajah. Yesus mengusirnya tanpa susah payah dan
dengan begitu mudahnya, tak ada perlawanan apapun, bahkan eksistensi si 2000
roh jahat itu ada dalam gengaman tangannya dalam kedaulatannya secara absolut.
Kemana keberakhiran 2000 roh jahat itu
dan kemana dia boleh berada sangat bergantung pada Yesus. Bahkan untuk merasuki
Babi sekalipun, 2000 roh jahat itu membutuhkan
perkenanan Yesus.
Sebagaimana
akibat yang ditimpakan oleh 2000 roh jahat kepada manusia yang dirasuki tadi
adalah sungguh mematikan, demikian juga kala 2000an roh jahat itu
menguasai 2000an babi pun berakhir lebih
menggenaskan:
Markus
5:13 Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang
ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
Bukan
saja Yesus mengusir si Jahat, tetapi menujukan kekuasaan yang dapat menghinakan
iblis ke derajat terhina: dari mendiami
manusia, kini mendiami babi-babi. Dari mendiami ciptaan yang pada mulanya dirancang dalam citra Allah,
kini mendiami ciptaan Allah yang tidak dirancang untuk memberitakan kabar baik
dari Allah.
Tak ada Perjumpaan
Dalam Sebuah Keseimbangan, Namun Antara Penguasa Semesta Alam Dengan Yang
Terhukum
Sehingga
sangat nyata bahwa ini bukan bagaikan perjumpaan Sekutu dengan Nazi di medan
perang, dimana kedua-duanya memiliki daya penggentar militer yang dapat saling
menghancurkan.
Si Jahat yang memiliki kuasa hebat atas manusia dan tak ada
satu manusia pun yang berdaya terhadapnya, bukan saja keok kala berjumpa dengan Yesus, namun sadar diri
bahwa dirinya adalah seorang terhukum yang sedang menantikan waktu
penyiksaannya.
Si
Jahat dengan demikian tak memiliki kuasa atas diri Yesus, sebaliknya kala Yesus
mendatangi manusia yang sedang berada di
dalam belenggu kegelapan dan disandera di pekuburan [Markus 5:2], tempat dimana
kematian bersemayam dan bertakhta
bersama-sama dengan si Jahat, Yesus
melucuti kuasa kegelapan dan kubur yang menyandera kehidupan si orang
yang terusir tadi, begitu saja memerintahkan si Jahat untuk keluar; Yesus sudah
mematahkan kuasa belenggu kubur yang menjauhkan orang itu dari sebuah kehidupan
yang dapat mengenal Tuhan Sang Sumber Hidup [Yoh 10:11, 11:25, 14:6]. Hanya Yesus yang dapat melakukannya karena tak ada satu
orangpun yang dapat menjinakan situasi ini [Markus 5:4]. Kunjungan Yesus ke
wilayah pekuburan telah memorak-morandakan kerajaan kegelapan; tatanan
kekuasaannya atas manusia yang begitu kuat sehingga tak ada satu manusiapun
dapat menjinakannya, telah diguncangkan dan telah dihinakannya dalam sebuah cara yang
sangat menjijikan dan menistakan: dari manusia yang dapat digunakan Allah untuk
memberitakan kemuliaan Allah, berpindah ke 2000 babi yang sama sekali tak dapat
memuliakan Allah. Sebuah penjajahan yang tak ada gunanya; ini adalah sebuah
keberakhiran tatanan kerajaan iblis oleh Yesus Anak Allah yang sedang
mengaktualkan invasi terhadap domain iblis yang sudah begitu kokoh [Yohanes
1:5].
Dan
pemerdekaan manusia yang tadinya terasuki itu sungguh luar biasa, bukan saja aktualisasi
pada kuasa Yesus yang berktakhta begitu tinggi dan mulia sehingga kegelapan tak
dapat menguasainya, namun pemerdekaan
oleh Yesus pada orang yang dibelenggu kegelapan, orang yang tanpa kebenaran dan
pembenaran itu sungguh ajaib! Yesus mengutus orang itu memberitakan kepada
banyak orang BETAPA ALLAH TELAH MENGASIHINYA! Memberitakan betapa ia kini
memiliki relasi yang begitu indah dengan Allah sejak Allah membebaskannya
[Markus 5:19].
Ia,
setelah diutus [Markus 5:19] oleh Yesus sebagai yang bukan turut serta
mengiringi dia pergi kemanapun juga, namun sebagai orang yang telah
dimerdekakan untuk kepentingan Kristus, telah berubah menjadi pekabar injil yang
hebat: “Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala
apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran”
[Markus 5:20].
Jika
anda memang telah dibebaskan oleh Yesus
dari kegelapan, apakah anda memiliki semangat dan kehidupan untuk memberitakan
betapa kasihnya Yesus itu kepadamu? Jika anda menilai bahwa tidak perlu
memberitakan Injil karena orang-orang lain mungkin lebih baik keadaannya, maka
itu sungguh menyesatkan!
Ingat,
tiada satupun yang dapat menjinakan orang yang terasuki tadi, berapa kalipun ia
dirantai [manusia] akan selalu sukses diputuskannya. Tak ada yang dapat menjinakan teror si
iblis yang menyandera manusia dengan teriakan-teriakan dan memukuli dirinya
dengan batu. Itulah nasib manusia
terhadap iblis. Anda memang dapat melihat ada begitu banyak manusia yang tak
terasuki seperti orang yang kerasukan hebat tadi, tetapi percayalah bahwa tanpa
Yesus, maka semua manusia adalah jajahan iblis [Yesus berkata pada kesempatan lain: "Aku bersaksi tentang dia, bahwa pekerjaan-pekerjaannya jahat -Yoh 7:7; Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang-Yoh 3:19; Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar-Yoh 12:31"], sebab tanpa kebenaran yang
membebaskan dan tanpa relasi kasih yang sangat personal antara dirinya dengan
Yesus Sang Pembebas.
Jadi
renungkanlah semuanya itu, betapa Bapa begitu kasih kepadamu di dalam Yesus
Kristus yang telah berkenan datang jauh-jauh dari tempatnya yang mulia [Yohanes
1:1,14] ke tempatmu yang tak lain adalah pekuburan dimana kegelapan dan duka
bertakhta [Yohanes 8:12].Tempatmu pada dasarnya adalah kematian, sebab tanpa
Yesus [Yohanes 1:4, Yohanes 8:12, Yohanes 11:25, Yohanes 14:6], yang ada
hanyalah kematian belaka!
Adakah manusia yang
memiliki kuasa atas kuasa kubur? Adakah manusia yang memiliki kuasa untuk
menjinakan kuasa dan pekerjaan Iblis? Adakah manusia yang memiliki kuasa sedemikian perkasa nan tak terpahami sehingga iblis pun memerlukan penentuan Kristus apakah dia boleh
masuk,sekedar ke 2000 babi. Bagaimanapun, babi-babi itu adalah ciptaan Allah,
dirancang dan ditetapkan untuk mempermalukan Iblis dalam derajat yang tak
terbayangkan, dari manusia ke babi. Tak
ada yang dapat membayangkan akan ada sebuah kemuliaan yang lebih tinggi
dalam menjajah babi-babi dibandingkan
dengan manusia-manusia? Tak ada yang dapat berpikir bahwa babi-babi dapat
bersaksi kepada manusia dan dapat menceritakan kasih Allah kepada segenap
manusia.
Yesus
bukan saja dengan begitu gampangnya
melucuti iblis, membebaskan tawanan, menaklukan kuasa kubur. Namun secara
sempurna menghinakan iblis dalam cara
yang luar biasa kelam dan luar biasa tanpa harapan apapun dengan mengijinkannya
mendiami babi-babi itu dalam kedaulatan Yesus baik atas babi-babi ciptaan-Nya
dan iblis yang telah dilucuti kekuasaannya.
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN
Referensi
untuk Pendaratan Sekutu di Pantai Normandia:
-AndaiHitler Tak Tidur Saat Sekutu Mendarat di Normandia - kompas.com
-The US Coast Guardat Normandy – uscg.mil
-40
Amazing D-Day facts – express.co.uk
No comments:
Post a Comment