“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 2E
Tinjauan pada pragraf
3 ini, sesungguhnya telah saya jawab tuntas pada bagian 1, anda dapat membaca
perihal yang diangkat pada pragraf ini di dalam “Risalah Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr Erastus Sabdono” atau langsung membacanya pada bagian1D, dan juga bagian IL. Sekalipun begitu jelas dan gamblang bahwa penulis Epistel Roma tak
memiliki intensi sebagaimana yang disangkakannya:
Keselamatan
bagi umat pilihan adalah dikembalikan kepada rancangan semula. Tetapi bagi
mereka yang bukan umat pilihan keselamatan bukanlah upaya mengembalikan kepada
rancangan semula, karena mereka tidak memiliki fasilitas yang membuat mereka
mampu untuk itu. Itulah sebabnya mereka tidak dituntut untuk sempurna, namun demikian
mereka juga harus berbuat baik, sebab perbuatan
baik mereka akan menentukan keselamatan mereka (Rom 2:7-10;
6-16).
Apakah
benar, perbuatan baik menentukan keselamatan orang-orang bukan pilihan/non
beriman kepada Kristus, dan memang diajarkan di dalam epistel atau Surat Roma?
Apakah demikian yang hendak diungkapkan oleh rasul Paulus? Mari kita melihatnya
secara langsung, apakah yang sedang ditunjukan oleh Paulus:
Roma
2:6-10 Ia akan membalas setiap orang
menurut perbuatannya, yaitu hidup
kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan ketidakbinasaan tetapi murka
dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat
kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang
berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi
kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera
akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi,
dan juga orang Yunani
Sebagaimana telah
saya kemukakan pada bagian 1D, penghakiman berdasarkan perbuatan baik memang
ada dan alkitabiah, namun sama sekali tak menunjukan bahwa ada keselamatan yang
dapat diraih dan dimiliki manusia-manusia bukan pilihan tersebut!
Membaca sebuah surat,
apalagi surat seorang rasul, pasti harus membaca keseluruhannya dalam upaya
memahami apakah maksud si penulis, harapannya adalah si penulis memberikan petunjuk yang jelas dan tegas dalam bahasa
penulisannya. Maka demikianlah kala membaca surat Paulus kepada jemaat Roma, sangat terlarang untuk berhenti
pada satu bagian tanpa memperhatikan secara saksama keseluruhan surat untuk
kemudian diatas potongan atau sobekan kecil dibangun sebuah pengajaran.
Sekarang berdasarkan
ketentuan Roma 2:6-10 tersebut, bagaimana pada
realita manusia-manusia di dunia
ini? Mari kita teruskan pembacaan surat Paulus ini dan membaca penjelasannya:
Roma
3:9-17 (9) Sebab di atas
telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang
Yunani, bahwa mereka semua ada di
bawah kuasa dosa,(10) seperti
ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.(11) Tidak
ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.(12)
Semua
orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.(13) Kerongkongan
mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka
mengandung bisa.(14) Mulut mereka penuh dengan sumpah
serapah,(15) kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.(16)
Keruntuhan
dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka (17) dan
jalan damai tidak mereka kenal;(18) rasa takut kepada
Allah tidak ada pada orang itu."
Kalau anda
membaca penjelasan lanjutan Paulus ini,
maka hasil penghakiman berdasarkan perbuatan baik pada Roma 2:6-10 tidak akan
menghasilkan satu pun manusia-manusia yang mendapatkan vonis benar. Kalau anda
membaca “maupun orang Yunani” maka itu berbicara bangsa-bangsa non pilihan. Harus diingat, orang-orang
Yunani masuk sebagai perbandingan
kelebihan pada orang Yahudi [Roma 3:1-2].
Anda dan saya
seharusnya bertanya mengapa Paulus membicarakan bangsa non pilihan kala
membicara penghakiman atas bangsa pilihan Allah? Karena Paulus hendak
menunjukan bahwa Allah adalah hakim
dunia yang menghakimi dunia [ Roma 3:6] bukan hanya hakim atas bangsa Yahudi. Paulus juga menunjukan bahwa Allah
terhadap semua manusia memiliki tuntutan
kesempurnaan yang sama pada semua manusia, apakah bangsa pilihan atau
bukan bangsa pilihan.
Perhatikan
universalitas penghakiman Allah atas segenap manusia di dunia:
Roma
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah,
Siapakah semua orang
yang telah berbuat dosa itu? Baik orang Yahudi dan bukan Yahudi yang diwakili
oleh Yunani; siapakah semua orang yang telah kehilangan kemuliaan Allah? Baik
orang Yahudi dan bukan Yahudi yang diwakili oleh Yunani.
Sekarang, apakah
Paulus memang membuat kebedaan cara keselamatan antara orang-orang pilihan dan bukan pilihan? Mari
kita lihat pernyataan Paulus ini:
Roma
3:30 Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang
bersunat karena iman, maupun
orang-orang tak bersunat juga karena iman.
Orang-orang bersunat
di sini pasti adalah orang-orang Yahudi atau orang-orang pilihan [Roma 3:1] dan
orang-orang tak bersunat pasti adalah orang-orang non Yahudi, dan berdasarkan apakah pembenaran
pada keduanya? Hanya berdasarkan iman! Tidak ada pembedaan. Dengan kata lain,
beriman adalah satu-satunya dasar
pembenaran bagi manusia.
Beriman kepada
siapakah?
Roma
3:22 yaitu kebenaran Allah karena
iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang
yang percaya. Sebab tidak ada
perbedaan
Tidak ada perbedaan!
Pada apa? Pada bagaimana manusia mengalami atau memiliki kebenaran : beriman
kepada Yesus Kristus.
Ini mengisyaratkan
secara jelas bahwa kebenaran ini juga berlaku mutlak kepada orang-orang non
pilihan atau orang-orang yang tak
percaya, dalam hal ini diwakili oleh orang-orang Yunani. Mereka tidak menerima kebenaran
Taurat, tidak menerima kedatangan Kristus
sebagaimana orang-orang Yahudi, namun dikatakan oleh Paulus bahwa tidak
ada perbedaan didalam bagaimana
kebenaran itu dapat dimiliki.
Mengapa tidak ada sebuah jalan lain
keselamatan bagi orang-orang yang tak
menerima Taurat dan atau tak mengalami kedatangan Kristus sebagaimana dialami
oleh bangsa Yahudi? Karena satu fakta:
Roma
3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru
oleh hukum Taurat orang mengenal dosa
Bahkan pada
orang-orang dari bangsa-bangsa lain sekalipun yang tak menerima kebenaran
Taurat pun diperhitungkan sama:
Roma
2:4 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh
dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun
mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka
sendiri.
Bangsa-bangsa lain
yang tak menerima Taurat dan tak menerima Kristus pasti akan dihakimi
berdasarkan pada perbuatan-perbuatan mereka, yang senilai dengan tuntutan pada
Taurat. Berdasarkan itulah pengadilan akhir
zaman akan berlangsung [ Roma 2:15-16].
Apakah pengadilan berdasarkan perbuatan atau Taurat
itu baik kepada bangsa pilihan atau
bukan pilihan akan menghasilkan satu orang saja didapatkan benar? Mari kita
melihat penjelasan Paulus:
Roma
3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat, supaya tersumbat
setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah
Roma
3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal
dosa.
Sehingga hidup
berdasarkan kebenaran perbuatan-perbuatan baik hanya akan semakin menunjukan
bahwa manusia pada faktanya sangat berdasar jatuh ke bawah hukuman Allah,
kebenaran berdasarkan perbuatan manusia atau berdasarkan penundukan manusia pada
Taurat, hanya membuat orang mengenal dosa, tanpa dapat berbuat apapun juga.
Sehingga baik kepada
orang-orang yang mendengarkan atau
mengalami kedatangan Kristus sebagaimana yang dialami oleh bangsa-bangsa
pilihan berdasarkan keturunan Abraham lahiriah dan yang tidak mendengarkan atau
mengalami kedatangan Kristus, hanya akan berlaku satu kebenaran yang
mendatangkan keselamatan, yaitu: beriman kepada Kristus:
Roma 3:21 Tetapi
sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang
disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,
Roma 3:22 yaitu
kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak
ada perbedaan
Roma 3:23 Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Roma 3:24 dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus.
Roma 3: 25 Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah
membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Roma 3:28 Karena
kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan
hukum Taurat.
Sehingga kita melihat memang tidak ada perbedaan pada
bagaimana keselamatan itu harus terjadi,
tiada pembedaan bagi orang-orang Yahudi yang kepada bangsa ini Kristus
telah datang dengan orang-orang bukan Yahudi yang kepada bangsa-bangsa lain Kristus tidak
mengunjunginya, bahwa kepada semua
manusia, siapapun dia tak peduli apapun
kepercayaannyam harus beriman dan memiliki relasi dengan Yesus Kristus jika
ingin memiliki kebenaran di hadapan Allah dan
mengalami pendamaian. Sebab bagi rasul Paulus, hanya Kristus yang telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahnya.
Menyatakan ada pola
lain keselamatan atau tidak Ada keselamatan di luar Kristus tetapi ada
Keselamatan di luar agama Kristen, menjadi sebuah omong kosong belaka, bahkan dengan mengutip epistle
Roma untuk tujuan tersebut, telah menjadi sebuah pemfitnahan pada maksud epistel
Roma dan penulis epistel itu sendiri,
oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono.
Bersambung ke
“Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2G):“Tidak
Ada Keselamatan Di Luar Kristen Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Kristen”
AMIN
Segala
Pujian Hanya Kepada TUHAN
No comments:
Post a Comment