Oleh: Martin Simamora
Bacalah
lebih dulu bagian 1S
Pada tinjauan bagian 1R,
bagian 1S, dan bagian 1D
itu sendiri, sudah menyanggah pernyataan pendeta Dr. Erastus Sabdono pada
paragraf 14 yang berupaya keras
menyatakan bahwa di luar Kristen [beriman kepada Kristus] tetap ada peluang
untuk masuk ke dunia baru. Saya sudah menyatakan, bahwa Yesus sudah menutup peluang bagi keselamatan manusia, di luar kasih
karunia Allah di dalam Yesus Kristus, sebagaimana pada tinjauan bagian 1L.
Namun demikian saya akan tetap menyanggah fantasinya terhadap kebenaran iman
Kristen yang bersumber dari diri Kristus. Sebuah
fantasi yang menista Yesus Kristus dan segenap sabda kebenarannya. Berikut
ini adalah fantasi yang saya maksudkan:
“Hendaknya
kita tidak beranggapan bahwa
semua orang di luar orang Kristen pasti terbuang ke dalam kegelapan abadi dan
tidak diperkenan masuk dunia yang akan datang. Hendaknya kita tidak berpikir salah,
seolah-olah hanya orang Kristen yang dapat memperoleh kesempatan tinggal dalam
dunia yang akan datang, yang sering dipahami sebagai Sorga. Selama ini banyak orang Kristen
berpikir bahwa semua orang di luar Kristen pasti masuk neraka, ini tidak tepat.”
Pada kesempatan ini,
karena pandangan fantasi semacam ini [tidak memiliki dasar kebenaran yang bersumber dari
Alkitab] pada dasarnya telah dibantah sejak bagian 1A tinjauan pengajarannya,
saya akan menghadirkan pandangan para rasul [karena saya telah menyajikan
pernyataan Yesus sendiri secara khusus pada
banyak bagian-bagian terdahulu]. Apakah para rasul mendukung pandangan
pendeta Erastus Sabdono, atau sebaliknya akan menyatakan salah?
Kesaksian
Para Rasul: Semua Orang Tanpa Kristus, Pasti Binasa
KKR Akbar Termegah
Bertema: Menolak Dia Akan Binasa Berujung
Pengadilan Mahkamah Agama
Bagaimana mungkin
orang biasa dan tak terpelajar namun
terkenal sebagai pengikut Kristus [Kisah Para Rasul 4:13] dapat mempertobatkan
kira-kira 5000 orang laki-laki bagi Kristus [ Kisah Para Rasul 4:4]. Orang
biasa dan tak terpelajar, namun tenar sebagai pengikut Yesus, itulah satu-satunya
gelar yang melekat pada mereka. Barangkali kedua orang ini disebut Petrus si
Pengikut Yesus dan Yohanes si Pengikut Yesus.
Ketenaran duo
Penginjil Tenar ini memang tak main-main bukan saja mujizat-mujizat [ Kisah
Para Rasul 3:4-7] yang menyertai pemberitaan injil akbar itu, tetapi keberanian mereka untuk menyatakan
bahwa: siapapun yang tak mendengarkan perkataan Yesus pasti binasa!
Kisah
Para Rasul 3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
NIV
Anyone who does not listen to him will be
completely cut off from their people
KJ
And it shall come to pass, that every
soul, which will not hear that prophet, shall be destroyed from among the
people.
NET
Every person who does not obey that
prophet will be destroyed and thus removed from the people.'
Aramaic
Bible In Plain English “It shall be that
every soul who will not hear that Prophet, that soul shall perish from among
his people.”
Apa
yang dikhotbahkan secara lantang dan terbuka, tanpa
basa-basi dan tanpa kecanggungan akan apakah akan menimbulkan isu intoleransi
atau akan dinilai keangkuhan, bersumber
dari sebuah nubuat kuno yang diucapkan
melalui nabi Musa:
Kisah
Para Rasul 3:22 Bukankah telah
dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari
antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya
kepadamu.
Ini mengingatkan saya dengan pernyataan Bapa terhadap Anak:
Markus
9:7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar
suara: "Inilah Anak yang Kukasihi,
dengarkanlah Dia."
yang
dinyatakan Bapa dihadapan nabi Musa dan nabi Elia yang saat itu
sedang bercakap-cakap dengan Yesus [Markus 9:4; Matius 17:3]. Injil Lukas memberitahukan
apakah isi pembicaraan Yesus dengan 2 nabi besar dan sangat dihormati itu:
apakah isi pembicaraan Yesus dengan 2 nabi besar dan sangat dihormati itu:
Lukas
9:30-31 Dan tampaklah dua orang
berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan
Elia. (31) Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan
kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.
Yesus
berbicara dengan Musa dan Elia, dua nabi Perjanjian Lama yang menampakan diri,
mengenai diri Yesus akan apakah tujuan kepergian-Nya akan digenapi.
Saya dapat pastikan, ini adalah
momen paling membahagiakan bagi Nabi Musa si penubuat yang nubuatnya dikutip
oleh Petrus dan Yohanes. Bukahkah juga itu adalah momen yang paling
membahagiakan bagi Petrus dan Yohanes, mengetahui bahwa nubuat kuno mesianik
yang dicatat di dalam Kitab Musa, tergenapi didepan mata mereka? Sebab mereka
menyaksikan dengan mata dan kepala mereka sendiri bahwa Nabi Penubuat berjumpa dengan Sang Dia Yang Dinubuatkan? [
Lukas 9:28-33].
Tak hanya itu, Petrus dan Yohanes
dibawa masuk oleh Bapa kedalam kemuliaan Bapa, untuk mendengarkan sebuah
deklarasi sorga mengenai Anak, yang kelak membuat mereka memiliki dasar terkokoh; yang kelak membuat
mereka sekalipun orang biasa dan bukan terpelajar, namun adalah orang-orang
yang juga berjumpa dengan Musa dan Elia,
menyaksikan mereka bercakap-cakap dengan Yesus mengenai apakah tujuan Yesus ke
Yerusalam yang akan digenapi, mereka mendengarkan ini di dalam kemuliaan Bapa:
Lukas
9:34-36 (34)Sementara ia berkata demikian, datanglah
awan menaungi mereka. Dan ketika mereka
masuk ke dalam awan itu, takutlah
mereka.(35) Maka terdengarlah
suara dari dalam awan itu, yang berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih,
dengarkanlah
Dia."(36) Ketika suara itu terdengar, nampaklah
Yesus tinggal seorang diri. Dan murid-murid itu merahasiakannya, dan pada masa
itu mereka tidak menceriterakan kepada siapapun apa yang telah mereka lihat
itu.
Sebuah
keindahan yang tak terkatakan namun dapat dirasakan oleh jiwa sekalipun tak
melihat dan tak mengalami, hanya oleh jiwa dan bukan yang lain. Petrus dan
Yohanes tak hanya dinaungi oleh awan,
namun masuk ke dalam awan [awan adalah representasi kemuliaan Allah yang
mahakudus, yang akan membumihanguskan apapun yang tak kudus, sekecil apapun.
Kecuali didalam perkenanan Bapa (Keluaran 24:16-18)], untuk mengalami sebuah
keindahan yang menakjubkan namun sekaligus pengalaman yang paling menggentarkan
sebagai manusia berdosa untuk memperoleh kasih karunia bersama Yesus berada
didalam kemuliaan Bapa: “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah
Dia.” Dan setelah deklarasi ilahi itu adalah sangat penting bagi dunia
sebagaimana sorga yang telah menetapkan segala sesuatunya. Mengapa luar biasa penting?
Sebab, dengan demikian, itu adalah sebuah deklarasi yang meneguhkan sejarah
rencana keselamatan manusia yang
menyelimuti segenap Perjanjian Lama, bahwa nubuat Musa yang dikutip
Petrus dan Yohanes telah genap, ditandai dengan lenyapnya Musa dan Elia di
dalam awan kemuliaan Tuhan, dan menyisakan Yesus Kristus, seorang. Sebagaimana Musa telah dibawa masuk oleh Allah ke
dalam kemuliaan-Nya:
Keluaran
24:16-18 Kemuliaan TUHAN diam
di atas gunung Sinai, dan awan itu
menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu. Tampaknya kemuliaan
TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada
pemandangan orang Israel. Masuklah
Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki
gunung itu. Lalu tinggallah ia di
atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.
Untuk
mendengarkan segala sesuatu yang hendak dikemukakan Bapa baginya, maka
demikianlah Bapa menghadirkan Musa didalam awan kemuliaan-Nya, kali ini,
dihadapan “Dia Sang Yang Dinubuatkan”, disaksikan oleh murid-murid Sang Mesias
yang dinubuatkan oleh Musa.
Ini adalah sebuah penggenapan nubuat yang melibatkan secara
langsung Bapa, oleh sebab yang sangat istimewa,
pertama-tama dan satu-satunya: pada siapakah
yang terkandung di dalam nubuatan itu, siapakah
yang dinantikan oleh segenap nabi-nabi Perjanjian Lama dalam pengharapan penuh,
dalam iman penuh. Itu sebabnya Bapa
memberikan keistimewaan yang tak tertandingi oleh nabi-nabi manapun:
-inilah Anak-Ku [ tak ada nabi
manapun yang disebut oleh Allah sebagai Anak. Menekankan kedekatan yang tak
dapat dirobek oleh apapun]
-dengarkanlah dia [ semua nabi
Perjanjian Lama memang harus didengarkan, namun dengan didahului dengan “inilah
Anak-Ku,” maka jelas perintah dengarkan mengandung berkat yang jauh lebih tinggi pada pertama-tama pada diri sang
Mesias dan kutuk yang luar biasa mematikan pada pertama-tama diri sang Mesias
itu sendiri; bukan sekedar perkataannya namun juga diri Sang Mesias itu sendiri]
Kedua rasul tersebut
mengidentifikasikan, sebagaimana Bapa telah mengidentifikasikan, bahwa Yesus
adalah dia yang berada di dalam nubuatan Musa [aslinya tercatat dalam Ulangan
18:15-18]. Bahkan Rasul Petrus dan Yohanes menekankan:
Kisah
3:23-24 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu,
akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari
Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
Bandingkan dengan pernyataan Yesus Kristus sendiri:
Lukas
24:25-27 (25)Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu
tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!(26) Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"(27)
Lalu Ia menjelaskan
kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai
dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Pemberitaan Injil Kristus
di tempat ibadah orang-orang Yahudi yang
menyalibkan Kristus karena tak
beriman kepadanya [Kisah Para Rasul 3:12-14]. Sebuah penolakan dan
pembunuhan yang telah ditetapkan Allah sebagai yang diinginkan-Nya:
Kisah
Para Rasul 3:18 Tetapi dengan jalan [pembunuhan
Yesus] demikian Allah telah menggenapi apa
yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya,
yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya
harus menderita.
[Bandingkan perihal penderitaan dan pembunuhan Mesias,
menurut Sang Mesias itu sendiri: Mat 16:21; 17:22-23; 20:17-19]
Sudah jelas dan nyata
mereka telah menolak Yesus sedemikian
kejinya, telah menolak untuk tak beriman kepada Kristus, namun tetap
memberitakan Yesus kepada mereka. Tentu saja ini segera menjadi masalah yang
menggemparkan, para pemimpin ulama Yahudi menghampiri mereka:
Kisah
Para Rasul 4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak,
mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta
orang-orang Saduki.(2) Orang-orang itu sangat
marah karena
mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan
dari antara orang mati.(3) Mereka ditangkap
dan diserahkan
ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
Dan kota Yerusalem
menggelar sidang untuk memeriksa mereka. Sebuah kota menggelar sidang karena ada dua orang memberitakan sebuah keyakinan kepada
keyakinan lainnya:
Kisah
Para Rasul 4:5 Pada keesokan harinya
pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang
di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan
Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan
Imam Besar.
Kisah
Para Rasul 4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai
diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama
siapakah kamu bertindak demikian itu?"
Apakah jawaban Petrus
dan Yohanes terhadap pertanyaan
yang diajukan kepada mereka
sebagai terperiksa:
Kisah
Para Rasul 4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai
pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,(9) jika kami sekarang
harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus
menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,(10) maka
ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang
Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari
antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan
sehat sekarang di depan kamu.(11) Yesus
adalah batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan--yaitu
kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru.
Perhatikan, sidang pengadilan ini
secara tiba-tiba berbalik arah. Para terperiksa kini menjadi hakim atas para pemimpin agama Yahudi yang menolak
untuk mendengarkan Yesus.
Apakah jawaban Petrus
yang dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus dengan demikian mengindikasikan bahwa
injil Kristus dan keselamatan di dalam Yesus Kristus hanya terbatas bagi bangsa
Yahudi atau hanya kepada yang beriman saja? Jelas, orang-orang Yahudi tak
mengimani Kristus, namun tak membuat kebenaran Injil Kristus harus menjadi tak
berlaku dan tak boleh diberitakan. Faktanya baik Rasul Yohanes dan Rasul Petrus
adalah 2 rasul yang sangat berani memberitakan kepada yang tak beriman. Kita
telah melihat satu bukti yang terkokoh bagi mereka untuk tak bermain-main dengan pernyataan Bapa terhadap
Yesus, tadi.
Dan berikut ini
adalah penjelasan Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, menunjukan bahwa
kebenaran Yesus Kristus sebagai satu-satunya keselamatan didalam dunia global
yang menerobos apapun keyakinan dan
agama :
Kisah
4:12 Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya
kita dapat diselamatkan."
NIV
Salvation is found in no one else, for
there is no other name under heaven given to mankind by which we must be saved."
KJ
Neither is there salvation in any other:
for there is none other name under heaven given among men, whereby we must be
saved.
NET
And there is salvation in no one else,
for there is no other name under heaven given among people by which we must be
saved."
Aramaic
Bible In Plain English “And there is no
salvation in any other man, for there is no other name under Heaven given to
the children of men by which it is necessary to receive life.”
Jawaban Petrus yang penuh
dengan Roh Kudus ini, telah membuat keselamatan oleh Yesus bukan
hanya satu-satunya, tetapi juga memiliki keberlakukan kebenaran yang global
menjamah bangsa-bangsa lain di manapun di bola dunia ini. Bukan lagi di dalam
dunia bangsa Yahudi dan dunia
orang-orang beriman. Tuntutan ultimat semacam ini membeliti segenap bola bumi
beserta penghuninya. Keselamatan
hanya dijumpai di dalam Yesus, tidak ada yang lain. Tak menjumpai keselamatan
di dalam Yesus [dengan demikian,
kehadiran Yesus beserta segenap kebenarannya adalah mutlak dan absolut di dalam keberimanan dan
keselamatan; tak ada sebuah kemungkinan kehadiran Yesus di dalam agama-agama
lain atau keyakinan lain atau kebenaran-kebenaran atau kebajikan-kebajikan apapun tanpa Yesus ada dijumpai dan diimani; juga
tak mungkin ada anugerah keselamatan di dalam agama-agama lain tanpa berjumpa
dengan Yesus dan beriman kepadanya], ini adalah sebuah pengulangan dari
pernyataan yang jauh lebih sederhana namun sangat keras dan meruntuhkan
pengharapan-pengharapan pada kebenaran-kebenaran atau kebajikan-kebajikan
manapun:
Kisah
Para Rasul 3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
[ini
jelas menunjukan bahwa Dia Yang Dinantikan bukan sekedar nabi. Bagaimana mungkin tak mendengar nabi berkata maka
seseorang akan dibinasakan? Seolah dia adalah Sabda Allah itu sendiri. Bukankah
dia adalah Sang Sabda itu sendiri (Yohanes 1:1,14) di dalam rupa manusia? Yang
adalah Allah yang mengambil rupa manusia untuk masuk ke dunia ini?!]
Bandingkan
dengan:
Ulangan
18:19 Orang yang tidak mendengarkan
segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya
akan Kutuntut pertanggungjawaban.
Yohanes
12:49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari
diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan
Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan.
Yohanes
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku
tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
Yohanes
8:26 Banyak
yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus
Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan
kepada dunia."
Yohanes
8:28 Maka
kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu
tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa
kepada-Ku
Yohanes
14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku
di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak
Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku,
Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Yohanes
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman
yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang
mengutus Aku
Yohanes
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi
Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa
kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
Mengapa mendengarkan
dan tidak mendengarkan Sang Nabi ini memiliki konsekuensi berkat kekal dan
kutuk kekal? Karena Sang Nabi adalah “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku,”
sehingga ini menjadikan dirinya bukanlah
utusan yang lebih rendah daripada Dia yang mengutus; Sang Pengutus dan
Sang Yang Diutus adalah setara. Sebagaimana orang menerima Bapa dan menolak Bapa, maka demikian jugalah
akan terjadi sebuah konsekuensi bagi yang menerima Anak dan menolak Anak:
Lukas
10:16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia
mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa
menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
Markus
9:37 Barangsiapa menyambut seorang anak
seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku,
bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.
Matius
10:40 Barangsiapa menyambut kamu, ia
menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang
mengutus Aku.
Apakah tujuan Bapa, berkata “yang tidak mendengarkan
nabi itu, binasa?”
Yohanes
5:23 supaya
semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia
juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Sebelumnya
Yesus menyatakan sebuah pola relasi yang
serupa namun dalam sebuah cara yang jauh lebih aktif pada dirinya sendiri:
Yohanes
5:19 "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri,
jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan
Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
Yohanes
5:20 Sebab
Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang
dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu,
sehingga kamu menjadi heran.
Yohanes
5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan
menghidupkannya, demikian juga Anak
menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya
Yohanes
5:22 Bapa
tidak menghakimi siapapun,
melainkan telah menyerahkan
penghakiman itu seluruhnya kepada Anak
Kini kita telah
melihat sebuah alasan yang begitu kuat mengapa tidak mendengarkan Yesus adalah
sebuah kebinasaan: Bapa telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak.
Maka bagi rasul
Petrus dan rasul Yohanes, berucap didalam pimpinan Roh Kudus: Dan keselamatan tidak ada di dalam
siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya
kita dapat diselamatkan," adalah lebih dari sekedar argumentatif,
pernyataan tersebut adalah karena Allah Pencipta Langit dan Bumi inilah yang
menyatakannya, bahwa Dia hanya berkenan kepada Yesus dan
telah berkata: dengarkanlah dia!
Sehingga untuk
mengatakan bahwa semua orang di luar Kristen akan terbuang ke dalam kegelapan abadi dan tidak
diperkenan masuk ke dalam dunia yang akan datang merupakan anggapan belaka dan pemikiran
salah sebagaimana dikemukakan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono, merupakan
kesalahan fatal dan fantasi rohani yang menyerongkan perkataan Yesus, menolak
Yesus Kristus dengan segenap kebenarannya.
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada
TUHAN
No comments:
Post a Comment