Oleh: Martin Simamora
The Telegraph: Attacked:
Iraqi Christian women pray in front of the damaged altar at
the Syrian Catholic
Church in central Baghdad Photo: GETTY
Bacalah
lebih dulu bagian 1Q
The Telegraph: Attacked:
Iraqi Christian women pray in front of the damaged altar at
the Syrian Catholic Church in central Baghdad Photo: GETTY
the Syrian Catholic Church in central Baghdad Photo: GETTY
Pola lain keselamatan
[bagian 1B, bagian 1E] sebagaimana yang diajarkan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono, dalam
cara apapun yang dapat diupayakan dan dilahirkan oleh manusia beserta dengan
segenap keyakinan-keyakinannya, telah tertutup sama sekali oleh sebab tunggal
yang tak dapat diperbaiki oleh manusia-manusia itu sendiri, yaitu: vonis Allah di tempatnya yang maha
tinggi. Sebelum saya menyajikan paparan pada ayat tautan terakhir pada paragraf
13, yaitu Wahyu 20:12, saya ingin menunjukan
bagaimana sesungguhnya kitab suci menilai manusia tepat pada apakah ada
kemungkinan manusia memiliki dasar sedikit saja untuk memiliki pola lain
keselamatan, diluar apa yang telah
dilakukan oleh Yesus Kristus. Teks-teks
firman yang bernilai untuk dibaca:
Mazmur
14:1-3 (1) "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik
perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik (2)TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak
manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang
mencari Allah.(3) Mereka semua telah menyeleweng, semuanya
telah bejat; tidak ada yang berbuat baik,
seorangpun tidak.
NIV
For the director of music. Of David. The fool says in his heart, "There is
no God." They are corrupt, their deeds are vile; there is no one who does
good.(2) The LORD looks down from heaven on all mankind to
see if there are any who understand, any who seek God.(3) All
have turned away, all have become corrupt; there is no one who does good, not
even one.
KJ
To the chief Musician, A Psalm of David. The fool hath said in his heart, There
is no God. They are corrupt, they have done abominable works, there is none
that doeth good.(2) The LORD looked down from heaven upon
the children of men, to see if there were any that did understand, and seek
God.(3) They
are all gone aside, they are all together become filthy: there is none that
doeth good, no, not one.
Seberapa rusaknya
manusia itu? Seberapa bejatnyakah manusia itu, dalam pandangan Allah? Ini bukan
vonis sembarangan, sebab Allah mengamati para manusia dari tempatnya yang
kudus, sorga. Tak terbayangkan, Allah yang kudus di tempatnya yang kudus, akankah
pernah dia menjumpai satu saja kekudusan di muka bumi, sebagaimana yang ada di
sorga [Matius 6:10]? “Bawah”
dan “sorga,” bukan sekedar tempat di bumi dan tempat di sorga, tetapi
bagaimana sorga menilai bumi, bagaimana kehendak
kudus sorga mengukur moralitas bumi.
Sebuah ukuran yang begitu
mulia digunakan untuk mengukur, oleh sebab Tuhan mulia dan kudus adanya atau pada hakikatnya. Tak
mengherankan, ketika berbicara penghakiman yang diselenggarakan oleh Allah,
sepatutnyalah tidak ada satu manusiapun yang berani berpikir mengenai dirinya akan memiliki
peluang pembenaran di dalam pengadilan Allah,
Daud berkata:
Mazmur
143:2 Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di
hadapan-Mu.
Salomo berkata:
1Raja-Raja
8:46 Apabila mereka berdosa kepada-Mu--karena tidak ada manusia yang tidak berdosa--dan Engkau murka
kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut
tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat,
Tak akan pernah ada
manusia yang dapat bertahan di dalam pengadilan Allah, keluar sebagai orang
benar. Catatan-catatan kriminalnya,
adalah catatan yang lahir dari pencatatan Allah yang memandang segenap manusia:
Mazmur
130:3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Pengkhotbah
7:20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak
pernah berbuat dosa!
Amsal
20:9 Siapakah dapat berkata: "Aku telah membersihkan hatiku, aku tahir dari pada dosaku?"
Ayub
15:14 Masakan manusia bersih,
masakan benar yang lahir dari perempuan?
Mazmur
51:5 Sesungguhnya, dalam kesalahan
aku diperanakkan, dalam dosa aku
dikandung ibuku.
Ayub
25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang
dilahirkan perempuan itu bersih?
Perhatikan. Kondisi
kemanusiaan para manusia yang
digambarkan kitab suci didalam cara yang sedemikian bejatnya, saat mengatakan sedemikian bejatnya,
tidak sedang dengan sebuah niatan untuk menampikkan nilai-nilai moral dan etika
yang “baik” [memberikan tanda petik sebab saya meletakan baik dihadapan sorga]
sebagai dibutuhkan setiap manusia didalam relasi sesama manusia, diperlukan
untuk tetap eksis didalam dunia manusia beserta segala apresiasinya, namun
dalam hal manusia memiliki apresiasi yang baik pada hal-hal baik tidak
menunjukan pada hakikatnya, manusia itu baik. Mengingat manusia yang sama
melahirkan perang, kejahatan, dusta, pembunuhan dan berbagai macam bentuk
kekejian baik didalam hati dan pikirannya, apalagi perbuatan. Sehingga dalam
perspektif semacam ini, mengatakan manusia sedemikian bejatnya adalah sebuah
“statement” yang sangat sukar untuk diterima didalam dunia moral manusia yang
beradab [kembali kata beradab harus tetap diapresiasi sebagai hal yang memang
sangat diperlukan, tanpa perlu mengindikasikan bahwa manusia pada dasarnya
beradab, sebab manusia yang sama juga melahirkan penghancuran peradaban
dirinya, satu sama lain]. Sedemikian bejatnya, mengatakan demikian, beranjak
dari realita yang diangkat oleh Allah sendiri: “TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak
manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang
mencari Allah.(3) Mereka semua telah menyeleweng, semuanya
telah bejat; tidak ada yang berbuat baik,
seorangpun tidak.”
Terhadap situasi ini,
situasi yang telah dikemukakan oleh Allah sendiri, bukan berdasarkan pada
pandangan doktrinal atau filsafat apapun juga, pun Yesus mengucapkan hal yang
sama:
Markus
18:19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.
Sehingga
membicarakan apakah manusia dapat memiliki kebenaran pada dirinya sehingga
dihadapan Allah, dapat tahan berdiri tegak sebagai orang benar? Jawabnya:
tidak. Yesus mengatakan hal semacam itu sebagai ketakmungkinan bagi manusia [
Lukas 18:24-25], tetapi mungkin bagi Allah untuk mewujudkannya[Lukas 18:26-27].
Anda dapat membaca perihal ini pada tinjauan bagian 1L.
Hanya karena Kristus dan apa yang telah
dilakukannya, maka setiap manusia yang percaya mendapatkan keselamatan yang datang dari Allah bagi
setiap orang yang percaya kepada
Kristus.
Orang-Orang
Yang Dihukum Berdasarkan Perbuatannya, & Orang-Orang Yang Namanya Tercatat
Didalam Kitab Kehidupan
Wahyu 20:12 Dan aku
melihat orang-orang
mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua
kitab. Dan dibuka
juga sebuah kitab
lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi
menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam
kitab-kitab itu.
Membaca Wahyu
20:12 kita menemukan ada banyak
kitab-kitab, lebih dari satu kitab:
(1)Semua kitab
(2)Kitab
yang lain
Terdapat kitab-kitab, namun yang sangat unik, pada “dan
juga kitab yang lain” disebutkan kitab lain itu, sebagai kitab kehidupan.
Peristiwa pada Wahyu 20:12 adalah peristiwa hukuman terakhir:
Wahyu
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta
putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah
bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Ada
kitab-kitab dan ada orang-orang mati. Kita diberitahu oleh
Kitab Wahyu, bahwa selain kitab-kitab yang mencatat perbuatan-perbuatan,
terdapat satu kitab yang sangat berbeda atau membedakannya: kitab
kehidupan. Jelas ini bukan kitab yang mencatat perbuatan-perbuatan, sebab
dikhususkan dari kitab-kitab lainnya.
Siapakah orang-orang
mati yang berdiri didepan takhta itu? Pada Wahyu 20, kita
akan menemukan perbedaan signifikan pada siapakah orang-orang mati tersebut:
(1)Orang-orang mati
di dalam iman kepada Kristus dan telah
ditentukan bagaimana kematian
orang-orang beriman itu, oleh Bapa sebagaimana telah disampaikan oleh Anak kepada Rasul Yohanes:
Wahyu
20:4 Aku juga melihat jiwa-jiwa
mereka, yang telah dipenggal
kepalanya karena kesaksian tentang Yesus
dan karena
firman Allah; yang tidak menyembah
binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka
hidup kembali dan memerintah
sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Saya
tidak akan membahas masa seribu tahun ,
fokus terpenting dalam tinjauan ini adalah untuk mengetahui siapakah
orang-orang mati yang berdiri di hadapan takhta Tuhan, dan apakah hubungannya
dengan kitab kehidupan, sebuah kitab yang tersendiri itu.
Tentang jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya, sangat menarik dan sangat esensial untuk memperhatikan
keterangan Kristus di dalam Wahyu:
Wahyu
13:10 Barangsiapa ditentukan untuk
ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh
dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah
ketabahan dan iman orang-orang kudus.
NIV
"If anyone is to go into captivity,
into captivity they will go. If anyone is
to be killed with the sword, with the sword they will be killed." This calls for patient endurance and
faithfulness on the part of God's people.[Jika seseorang harus masuk kedalam penawanan, kedalam penawanan
mereka akan pergi. Jika seseorang harus dibunuh, dengan pedang mereka akan
dibunuh.” Ini meminta ketekunan kesabaran dan kesetiaan pada pihak umat Tuhan]
KJ
He that leadeth into
captivity shall go into captivity: he that killeth with the sword must be
killed with the sword. Here is the patience and the faith of the saints.[Dia
yang dituntun untuk masuk kedalam penawanan pasti akan masuk kedalam penawanan:
dia yang yang dituntun untuk dibunuh dengan pedang pasti dibunuh dengan pedang.
Disinilah kesabaran dan iman orang-orang kudus]
Holman Christian Standard Bible
If anyone is destined for
captivity, into captivity he goes. If anyone is to be killed with a sword, with a sword he will be
killed. This demands the perseverance and faith of the saints.[Jika seseorang
telah ditentukan untuk mengalami penawanan, kedalam penawanan dia pergi. Jika
seseorang harus dibunuh dengan sebuah pedang, dengan sebuah pedang dia akan
dibunuh. Ini menuntut ketekunan dan iman orang-orang kudus]
Wahyu
6:9-11 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di
bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan
oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa
lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan
tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" Dan
kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka
dikatakan, bahwa mereka harus
beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap
jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Bandingkanlah apa yang dilihat /disaksikan dan didengar oleh rasul Yohanes sebagaimana tercatat didalam kitab Wahyu ini dengan
perkataan-perkataan Yesus di dalam Injil:
Yohanes 16:1-2 (1) Semuanya
ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku. (2) Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap
orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa
ia berbuat bakti bagi Allah. (3) Mereka akan
berbuat demikian, karena mereka
tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
Lukas
21:34- (34) Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan
kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti
suatu jerat.(35) Sebab ia akan
menimpa semua penduduk bumi ini.(36) Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa,
supaya kamu beroleh kekuatan untuk
luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Bapa, tidak saja menentukan dan menetapkan
bagaimana penderitaan pada orang-orang percaya harus berlangsung, namun juga
menentukan apakah yang diperlukan untuk dapat bertahan terhadap situasi
tersebut: bersabar tetap setia dan beriman kepada Kristus saja, sekalipun
mengalami penderitaan hebat.
Penderitaan
dan kesukaran hebat semacam itu, bukanlah sebuah kehebatan iblis terhadap Allah
dan umat Tuhan. Bukan sama sekali, sebab situasi demikian hanya dapat terjadi
karena Bapa sendiri telah mengijinkan hal itu berlangsung:
Wahyu
13:5.7 (5) Dan kepada
binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya.(7)Dan ia diperkenankan
untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan
kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.
NIV
The beast was given a mouth to utter
proud words and blasphemies and to exercise its authority for forty-two months.
It was given power to wage war
against God's holy people and to conquer them. And it was given authority over
every tribe, people, language and nation. [Binatang
itu telah diberikan sebuah mulut
untuk meneriakan kata-kata angkuh dan hujatan-hujatan dan untuk menjalankan
kekuasaannya selama empat puluh dua bulan. Ia diberikan kuasa untuk melancarkan perang melawan umat Tuhan yang
kudus dan untuk menaklukannya. Dan binatang itu diberikan kuasa atas setiap
suku, orang, bahasa dan bangsa]
KJ
And there was given unto him a mouth
speaking great things and blasphemies; and power was given unto him to continue forty and two months. And it was given unto him to make war with the
saints, and to overcome them: and power was
given him over all kindreds, and tongues, and nations.[Dan demikianlah telah diberikan
kepadanya sebuah mulut yang memperkatakan hal-hal hebat dan
hujatan-hujatan; dan kuasa telah
diberikan kepadanya untuk berlangsung empat puluh dua bulan. Dan telah
diberikan kepadanya untuk mengadakan perang dengan orang-orang kudus, dan untuk menaklukan mereka;dan kuasa telah diberikan padanya atas segal
suku, dan bahasa, dan bangsa]
HCSB
A mouth was given to him to speak boasts and blasphemies. He was also given
authority to act for 42 months. And he was permitted to wage war against the
saints and to conquer them. He was also given authority over every tribe,
people, language, and nation. [Sebuah mulut telah diberikan kepadanya untuk berkata-kata angkuh dan
hujatan-hujatan. Dia juga telah
diberikan kuasa untuk bertindak selama 42
bulan. Dan dia telah diijinkan
untuk mengadakan perang melawan orang-orang kudus dan menaklukan mereka. Dia
juga telah diberikan kuasa atas setiap suku, orang, bahasa, dan bangsa]
Situasi-situasi
sukar dan mematikan yang dilakukan oleh iblis, adalah situasi yang telah
ditetapkan oleh Allah sendiri melalui pemberian kuasa kepada binatang itu.
Bukan saja kuasa untuk mematikan orang-orang kudus, namun juga kuasa untuk
menghujat Tuhan dan tidak akan berakhir hingga genap waktu yang telah
ditetapkan oleh Allah.
Secara
substansi, kita telah melihat orang-orang
mati yang telah mati sebagai orang-orang beriman yang sejati, para pengikut Kristus yang telah setia didalam
penghidupan imannya didalam kekuatan Allah yang memeliharanya, hingga
berakhir nyawanya.
Dapat
dipahami secara kokoh bahwa Allah Bapa sendiri yang telah memberi kuasa kepada Setan untuk
mendatangkan kesengsaraan terhadap orang-orang percaya, adalah juga Allah yang
memelihara orang-orang percaya itu di dalam kehidupan mereka selama menantikan pewujudan keselamatan
yang tak dapat dibinasakan,beserta segala berkat yang tak dapat binasa, yang
telah tersedia bagi mereka di dalam sorga, sebagaimana yang telah saya paparkan
pada bagian 1Q.
2.Orang-orang mati tanpa
iman kepada Kristus, orang-orang yang namanya tak tercatat didalam kitab kehidupan
Pada
Wahyu 20, kita melihat kelempok manusia
lainnya, yang tidak beriman kepada Yesus, dan apa yang terjadi pada mereka selama
mereka hidup:
Wahyu
20:8-9 (8) dan ia akan
pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog
dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk
berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. (9)
Maka
naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi
itu. Tetapi
dari langit turunlah api menghanguskan mereka,(10) dan
Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan
belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya.
Bandingkan
dengan:
Wahyu
13:14 Ia menyesatkan mereka yang
diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk
dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di
bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh
pedang, namun yang tetap hidup itu.
Wahyu
13:8 Dan semua orang yang diam di
atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis
sejak dunia
dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah
disembelih.
Wahyu
17:8 Adapun binatang yang telah kaulihat
itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju
kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam
di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan
sejak dunia
dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu
telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.
Bagaimana keadaan orang-orang yang
tak percaya kepada Yesus Kristus?Hal terutama yang harus dikatakan: semua telah disesatkan oleh iblis :
Wahyu
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia,
dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya.
Ular
tua yang sangat menentang dan melawan Tuhan dan keselamatan yang datang dari
Tuhan:
Wahyu
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Tak
hanya itu, mereka yang dikatakan berjumlah sama dengan banyaknya pasir dilaut,
mengadakan perang terhadap orang-orang kudus. Mereka adalah alat-alat pembunuh
didalam genggaman iblis terhadap orang-orang percaya. Ini, tentu saja harus
dikatakan sebagai hal yang berada didalam kendali kedaulatan Allah
sebagaimana telah saya tunjukan di atas tadi. Bahkan binatang itu diberikan
kuasa untuk:
Wahyu
13:14-15 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk
dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam
di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka
oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa
untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang
itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak
menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Kitab
Kehidupan: Penentu Akhir Orang-Orang Tak Percaya; Orang-Orang Percaya Dan
Perjalanan Kehidupan Berimannya Sejak Mula Hingga Kesudahannya
Sekarang
mari kita melihat lebih seksama pada Kitab Kehidupan itu sendiri:
[1]Wahyu
3:5
Barangsiapa
menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya
dari kitab
kehidupan, melainkan Aku
akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para
malaikat-Nya.
Bandingkan
dengan:
Filipi
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah
mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil,
bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan.
Bagaimana
bisa dan apa dasar bagi rasul Paulus untuk mengatakan “mereka” yang telah
berjuang bersamanya dalam perkabaran Injil, sebagai telah tercantum dalam Kitab kehidupan?
Bandingkan
bagaimana kitab Wahyu menyatakan bahwa orang-orang tak percaya adalah
orang-orang yang namanya tak tercatat
di dalam kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan.
Wahyu
3:5 sebagaimana Filipi 4:3, berbicara keamanan kekal orang-orang beriman pada
kepastian keselamatan. Jika sebelumnya melalui epistel Petrus kita telah melihat
bahwa keamanan iman atau kepastian perjalanan keselamatan pada setiap orang
percaya. Kitab kehidupan juga menunjuk pada diri setiap orang yang diakui Yesus
dihadapan Bapa dan para malaikat-Nya. Ini berbicara mengenai iman dan kesetiaan
kepada Yesus Kristus, bukan perbuatan baik apa yang telah dicapai. Bandingkan
dengan perkataan Yesus sendiri di dalam Injil:
Matius
10:32-33 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan
mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
Aku juga akan
menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Tercatat,
di kitab kehidupan sangat identik dengan orang-orang yang beriman kepada Yesus
di dalam kesetiaan di hadapan para manusia. Perlu dicamkan, perkataan Yesus
pada Matius itu ada pada konteks waktu
penderitaan yang dapat menghampiri setiap orang percaya. Ini penderitaan yang
akrab dengan kematian, dalam hal itu Yesus meminta setia. Sebuah ‘moment of
truth” atau “momen kebenaran” keberimananmu diuji oleh waktu dan peristiwa:
Matius
10:18 (18)Dan karena
Aku, kamu akan
digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi
mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.(19) Apabila
mereka menyerahkan kamu, janganlah
kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena
semuanya
itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu
juga.(20) Karena bukan kamu yang berkata-kata,
melainkan
Roh Bapamu; Dia yang akan
berkata-kata di dalam kamu.(21) Orang akan menyerahkan saudaranya untuk
dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan
memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.(22) Dan
kamu akan dibenci semua orang
oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya akan
selamat.(23) Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang
satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.....
(28) Dan
janganlah kamu takut kepada
mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa;
takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh
di dalam neraka.
Bagaimana
dapat menang? Bagaimana dapat bertahan
hingga kesudahannya? Apakah bergantung kepada daya tahanmu belaka? Yesus berkata pada saat seorang percaya mengalami
aniaya dan penyiksaan karena imannya, ada sebuah jaminan penyertaan dari Allah:
“Akan dikaruniakan Roh Bapamu saat itu
juga yang akan berkata-kata bagimu dihadapan lawanmu.” Rasul Petrus,
pada tinjauan bagian sebelumnya
mengatakan bahwa orang-orang percaya itu “dipelihara didalam kekuatan Allah
sementara ia menantikan keselamatan yang telah tersedia itu untuk dinyatakan”
– 1Petrus 1:5
Ada
pemeliharaan Bapa, bahkan, didalam aniaya atau didalam darah orang percaya itu
terancam untuk dikucurkan. Yesus menyatakan Roh Bapa akan menuntunmu dan saya,
untuk melalui itu sehingga kesetiaan kita tegak melampaui kekuatan jiwa saya
dan anda untuk melaluinya. Melampaui kegentaran jiwa dan melampaui ketakutan
pikiran bilamana hal itu dipikirkan sekarang dan melahirkan pertanyaan, akankah
saya atau anda mampu setia didalam situasi yang teramat sukar itu?
Pemeliharaan Bapa
itu adalah sebuah kepastian bagi
kelangsungan iman orang percaya di dalam
perang besar melawan iblis beserta segenap manusia-manusia yang tak
percaya kepada Yesus Kristus:
Wahyu
20:8-9 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi,
yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka
sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka
ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus
dan kota yang dikasihi itu. Tetapi
dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
[2]Wahyu
17:8
Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan
muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak
tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan
heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada,
dan akan muncul lagi.
Kitab
Kehidupan juga menunjukan pada siapa
yang akan menerima keselamatan dan tidak akan menerima keselamatan. Saat
membaca: “mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam
kitab kehidupan sejak dunia dijadikan,” kita sedang membaca sebuah
fakta yang menggentarkan bahwa siapapun
yang tidak percaya dan setia kepada Yesus Kristus pasti bukan yang tercatat di
dalam kitab tersebut. Dan tidak tercatat di dalam kitab kehidupan, pasti
mendatangkan sebuah konsekuensi. Apakah itu?
Inilah
konsekuensinya:
Wahyu
20:15 Dan setiap orang yang tidak
ditemukan namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Sebuah
konsekuensi luar biasa mematikan tanpa pengharapan apapun juga bagi
mereka yang tak percaya kepada Yesus
[mereka yang tercatat didalam kitab kehidupan]: dilemparkan ke dalam lautan api itu. Mereka
yang tak tercatat di dalam kitab kehidupan telah memiliki sebuah kepastian
tempat: bersama iblis selama-lamanya:
Wahyu
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu
tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Satu
hal yang menakjubkan pada Wahyu 17:8 adalah “ sejak dunia dijadikan”:
NIV
The beast, which you saw, once was, now is not, and yet will come up out of the
Abyss and go to its destruction. The
inhabitants of the earth whose names have not been written in the book of life from
the creation of the world will be astonished when they see the beast,
because it once was, now is not, and yet will come.
KJ
The beast that thou sawest was, and is not; and shall ascend out of the
bottomless pit, and go into perdition: and they
that dwell on the earth shall wonder, whose names were not written in the book
of life from the foundation of the world, when they behold the beast
that was, and is not, and yet is. [sejak pembangunan dunia]
HCSB
The beast that you saw was, and is not, and is about to come up from the abyss
and go to destruction. Those who live on
the earth whose names have not been written in the book of life from the
foundation of the world will be astonished when they see the beast that
was, and is not, and will be present again."[sejak pembangunan dunia]
Itu
menunjukan bahwa apakah manusia itu percaya kepada Kristus atau tidak percaya
kepada Kristus semata berdasarkan apakah kasih karunia Allah diberikan
kepadanya atau tidak diberikan kepadanya oleh Bapa [bandingkan dengan perkataan Yesus, bahwa hanya jika Bapa memperkenankan seseorang saja maka dapat beriman padanya: Matius 11:25-27;Yohanes 6: 44-45,65]. Bagaimana menjelaskan tidak
tercatatnya seseorang itu sebelum dunia dibangun? Yang berarti sebelum
orang-orang itu eksis dan sebelum orang-orang itu masuk ke dalam
penghakiman terakhir itu?
Penjelasan satu-satunya adalah: Allah
memilih. Mengapa Allah memilih? Sebab tidak ada satu dasar pun pada setiap
manusia untuk dapat memiliki dasar mencatatkan dirinya ke dalam kitab
kehidupan. Bagi Allah, semuanya bejat dan tak ada satu orang pun yang baik di
dalam pemandangannya dari sorga.
Tantangan
terbesar bagi mereka yang memandang kitab kehidupan berkaitan dengan
penghakiman berdasarkan perbuatan baik, atau tak dapat dilepaskan dari
perbuatan baik dan bukan belaka iman percaya saja, adalah ini:
Wahyu
20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang
mendapat bagian dalam kebangkitan pertama
itu. Kematian
yang kedua tidak berkuasa lagi atas
mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka
akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Apakah itu kematian kedua?
Wahyu
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan
kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka
dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu
dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Kematian
kedua adalah: orang-orang mati yang dilemparkan
kedalam lautan api. Ini adalah api yang kekal.
Lalu,
apakah
kematian pertama pada orang-orang percaya? Ini adalah kematian
orang-orang percaya yang diakibatkan oleh:
-jiwa-jiwa
mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena
firman Allah – Wahyu 20:4
-yang
tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima
tandanya pada dahi dan tangan mereka
Dua
poin yang sebetulnya berbicara satu substansi: setia kepada Yesus didalam
imannya, tidak menyangkali imannya hingga akhir hayatnya, apakah mati di dalam kedamaian ataukah mati di dalam penganiayaan.
Dikatakan
bahwa pada orang-orang percaya yang
mendapatkan bagian pada kebangkitan pertama, maka kematian kedua tidak akan
berkuasa atasnya.
Jika
demikian adanya, maka hasil dari Wahyu 20:12 adalah jelas! Bahwa hasilnya adalah: mereka
tidak akan sama sekali menjadi para terhukum. Tidak ada sama sekali penghakiman atas mereka berdasarkan perbuatan,
sebab sejak kebangkitan pertama [dari kematian akibat Wahyu 20:4], sudah
dinyatakan: kematian kedua tidak lagi
berlaku atas mereka.
[3]Wahyu
13:8
Dan semua orang yang diam di atas bumi
akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak
dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan
dari Anak Domba, yang telah disembelih.
Teks
ini walau mengimbuhkan dari Anak Domba pada kitab kehidupan, namun tetap
berbicara satu hal yang sama: tercatatnya nama seseorang pada kitab kehidupan
adalah semata-mata kasih karunia Allah, bukan berdasarkan pada kebaikan
seseorang atau moralitas seseorang itu sudah sangat baik atau sudah sama
seperti Bapa.
Teks
ini juga sekali lagi menunjukan bahwa kitab kehidupan juga merupakan penentu
tunggal bagi setiap manusia di dunia ini, apakah dia akan mengalami kehidupan
kekal, atau kematian kekal di lautan api yang kekal itu.
Dengan
kata lain, apakah beriman kepada Yesus atau tidak, merupakan penentu tunggal
bagi setiap manusia di dunia ini [Yohanes 3:14-16], apakah dia akan mengalami kehidupan kekal,
atau kematian kekal di lautan api yang kekal.
Teks
ini sendiri, menunjukan betapa Yesus
adalah sentralitas permulaan dan kesudahan segala sesuatu [Wahyu 1:8,17; 22:13]. Bahkan pada
akhirnya, setiap orang yang menolak percaya kepada Kristus, yang menghujat
Kristus dan meremehkannya: akan menyembah dia. Menyembahnya bukan sebagai
orang-orang yang memiliki keselamatan, tetapi orang-orang yang akan mengalami
kematian kekal.
Orang
yang tidak percaya kepada Kristus atau
tidak tercatat di dalam kitab kehidupan,yang menentang Kristus beserta segenap
kekudusan dan kemuliaan kasihnya, pun
pasti tidak akan masuk ke dalam
Yerusalem Baru:
Wahyu
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke
dalamnya sesuatu yang najis, atau orang
yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan
Anak Domba itu
Dua
Dasar Penghakiman, Hanya Satu Menuju Keselamatan
Kitab
kehidupan senantiasa
berporos pada Yesus Kristus dan orang-orang yang beriman kepadanya.
Dalam kitab kehidupan tidak akan
ditemukan elemen hukum taurat atau
catatan moralitas sebagai alat ukur kelayakan seseorang untuk masuk ke dalam
kehidupan kekal. Tidak juga merupakan perpaduan antara beriman dan berbuat baik
sebagai dua entitas terpisah. Orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus,
dengan demikian, bukan saja tidak dapat masuk ke dalam Yerusalem Baru, tetapi
mereka semua akan mengalami kematian kedua, sebagaimana telah dijelaskan pada:
Wahyu
20:13-15 (13)Maka laut menyerahkan orang-orang
mati yang ada di dalamnya, dan maut
dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya,
dan mereka dihakimi masing-masing
menurut perbuatannya. (14) Lalu maut dan kerajaan maut itu
dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. (15)Dan
setiap orang yang
tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Orang-orang mati dihakimi
menurut perbuatannya, jelas bukan orang-orang yang
tercatat di dalam Kitab kehidupan atau orang-orang yang diakui Yesus Kristus
dihadapan Bapa dan malaikat-malaikat-Nya. Itu sebabnya, ada orang-orang mati yang dihakimi atas
dasar yang berbeda pada ayat 15, penghakiman berdasarkan pada apakah seseorang itu tercatat atau tidak
didalam kitab kehidupan.
Ayat
15 berkata: jika tidak ditemukan namanya di dalam kitab kehidupan, maka ia dilemparkan ke dalam lautan api. Dasar
penghakiman adalah apakah namanya teregistrasi atau tidak sejak dunia dijadikan
[Wahyu 13:8; 17:8]. Bukan berdasarkan
pada perbuatannya. Berdasarkan pada apakah dia beriman kepada Yesus dalam
kesungguhan dan penuh kesetiaan sekalipun itu berarti kehilangan nyawanya.
Kitab itu telah mencatatkan nama-nama sejak dunia dijadikan. Kitab kehidupan adalah kitab kasih karunia yang
memberikan hidup, hidup kekal yang hanya
ada di dalam Yesus Kristus [Yohanes 1:4, Yohanes 5:21, Yohanes 6:39,
Yohanes11:25]
Kitab
kehidupan berbicara kehidupan yang
sesungguhnya pada Yesus Kristus dan juga bagaimana matinya bagi setiap orang
yang tak tercatat pada kitab kehidupan itu:
Wahyu
1:17-18 "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang
Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan
kerajaan maut.
Siapapun
yang tak tercatat pada kitab kehidupan, jelas menunjuk pada
orang yang tak percaya atau tak beriman kepada Kristus sebagaimana yang
dikehendaki oleh Bapa [Yohanes 3:15-16,18]. Yang tak tercatat pada kitab
kehidupan jelas akan berujung pada maut, bukan kehidupan bersama dengan Allah.
Yesus berkuasa, maka demikian jugalah dampaknya bagi yang tercatat dan tak tak
tercatat.
Bagi
mereka yang tercatat pada kitab kehidupan, tidak ada satu apapun yang dapat
menyebabkannya mengalami penghakiman dan berakhir pada lautan api, seolah
keselamatannya tak pasti.
Jika
kitab kehidupan mencatat dan telah menentukan siapa yang akan berujung pada
lautan api dan siapa yang bersama dengan Tuhan sejak dunia dijadikan, maka
demikianlah Yesus berkuasa untuk menjaminkan setiap yang orang percaya
tidak akan dihakimi berdasarkan pada
perbuatannya dan tidak akan berakhir pada lautan api kekal:
Wahyu
20:4,6 Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena
kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang
itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan
mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama
dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Berbahagia dan kuduslah ia, yang
mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi
atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus,
dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun
lamanya.
Apakah
anda seorang yang percaya kepada Yesus Kristus, sebagai keselamatanmu yang datang
dari Allah, sebuah anugerah dari Bapa bagimu? Ini adalah pertanyaan maha penting.
Teks
Wahyu 20:12, dengan demikian, sekalipun membicarakan 2 cara penghakiman pada saat yang sama: a.berdasarkan perbuatan
yang mengacu pada kitab-kitab, dan b. berdasarkan pada apakah dirinya
beriman kepada Yesus Kristus atau apakah tercatat pada kitab kehidupan sejak
dunia dijadikan, keduanya menunjukan satu realita tunggal: tidak ada satupun
manusia yang dapat masuk ke dalam kehidupan kekal tanpa beriman kepada Yesus Kristus, sebuah dasar tunggal mengapa sebuah nama dapat tercantum di dalam Kitab Kehidupan, sejak dunia dijadikan.
Dan di dalam Kitab Wahyu:
Dan di dalam Kitab Wahyu:
a.tidak
ada satu pun kisah keselamatan yang terpisah dari Yesus Kristus, darah Yesus
Kristus, dan kesaksian orang-orang beriman kepadanya:
Wahyu
12:10-12 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang
telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia
yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara
kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka
mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka
tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena
itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
b.tidak
satu pun kisah penyucian yang terlepas
dari Yesus Kristus dan darah Yesus Kristus, satu satunya:
Wahyu
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi
kita dan yang telah melepaskan kita dari
dosa kita oleh darah-Nya—
Wahyu
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau
telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Wahyu
6:9-11 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di
bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman
Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka
berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa
yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami
kepada mereka yang diam di bumi?" Dan kepada
mereka masing-masing diberikan sehelai jubah
putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit
waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka,
yang akan dibunuh sama seperti mereka.
Wahyu
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia
berkata kepadaku: "Mereka ini adalah
orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci
jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Bandingkan
ini dengan:
Ibrani
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati
nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah
kepada Allah yang hidup.
Ibrani
13:12 Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya
sendiri.
1Petrus
1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah
ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu
itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan
dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak
domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Satu
bagian pada penutup Wahyu juga meneguhkan, bahwa tidak ada keselamatan selain menuruti kebenaran yang hanya ada didalam Yesus
Kristus:
Wahyu
22:7 Sesungguhnya Aku datang segera.
Berbahagialah
orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat
kitab ini!
Semakin
dekat waktu kedatangan Tuhan maka realitas yang telah digambarkan oleh kitab
Wahyu akan semakin mewujud dan semakin menggentarkan. Itu sebabnya juga
dikatakan:
Wahyu
22:11 Barangsiapa yang berbuat
jahat, biarlah ia terus berbuat jahat;
barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan
barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang
kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"
Bagaimana
memahami: barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah terus berbuat jahat? Nasihat
seperti apakah ini, dan mengapa bukan nasihat sebaliknya? Perhatikan versi lain sebagai pembanding:
NIV
Let the one who does wrong continue to do wrong; let the
vile person continue to be vile; let the one who does right continue to do
right; and let the holy person continue to be holy."
KJ
He that is unjust, let him be unjust still:
and he which is filthy, let him be filthy still: and he that is righteous, let
him be righteous still: and he that is holy, let him be holy still.
HCSB
Let the unrighteous go on in unrighteousness;
let the filthy go on
being made filthy; let the righteous go on in righteousness; and let the holy
go on being made holy."
Bagaimana
mungkin didalam sebuah wahyu dapat ditemukan perintah semacam ini? Apakah anda
tetap bisa mengamini: Berbahagialah
orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini! [22:7] Setelah
membaca “barang siapa berbuat jahat, biarlah terus berbuat jahat.”
Pertama
kita harus memahami bahwa ini
adalah situasi “waktunya sudah dekat”[22:10].
Iblis sangat mengetahui [12:12] bahwa Yesus akan datang segera [22:12].
Memahami hal negatif ini sama sukarnya untuk memahami
Wahyu 13:8 dan Wahyu 17: 8 [yang
namanya tidak tertulis sejak dunia
dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba], serta Wahyu 13:10 [Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan;
barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh
dengan pedang] dan Wahyu 6:9-11 ["Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang
kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami
kepada mereka yang diam di bumi?" Dan kepada mereka masing-masing
diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus
beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan
saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.]. Demikian juga
dengan Wahyu 20:8-9 ketika orang-orang tak percaya diberikan kuasa untuk
mengepung orang-orang kudus, dan kemudian disudahi oleh Allah.
Pada
dasarnya kita sedang berhadapan dengan
ketetapan-ketetapan Allah pada apa yang harus terjadi. Orang-orang
yang jahat biarlah terus jahat, dan itu
sebuah firman?? Hanya dengan memahami Wahyu 13:8 dan Wahyu 17: 8 yang kemudian
akan menjadi pemburu mematikan
orang-orang percaya, maka kita mengetahui bahwa
Wahyu 22:11 adalah firmannya yang kudus, sebuah penetapan terkait
kejahatan dan dosa atas orang-orang yang tak tercatat didalam kitab kehidupan.
c.pada
akhirnya, kitab
kehidupan pada Wahyu 20:12 tidak mengindikasikan penghakiman
berdasarkan perbuatan turut andil dalam penentuan pewujudan keselamatan pada
orang percaya itu. Malah kita melihat ada penetapan pada orang-orang beriman pada Kristus [Wahyu
20:4,6] yang telah ditetapkan lebih dahulu tidak akan mengalami kematian kedua
padahal penghakiman akhir belum dilakukan. Juga, sama sekali tidak menunjukan pada orang-orang yang tidak percaya, akan memperoleh
keselamatan melalui penghakiman berdasarkan perbuatan-perbuatan [ Wahyu
20:13-14]. Wahyu 20 diakhiri dengan hanya yang tercatat di dalam Kitab
Kehidupan saja, tak akan mengalami kematian kedua, kekal [20:15].
Dengan demikian, pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono tidak berdasar sama sekali dan sangat salah dengan menganjurkan didalam pengajarannya, sebuah pola lain keselamatan [Bagian 1B] bagi mereka yang tak beriman kepada Kristus.
Dengan demikian, pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono tidak berdasar sama sekali dan sangat salah dengan menganjurkan didalam pengajarannya, sebuah pola lain keselamatan [Bagian 1B] bagi mereka yang tak beriman kepada Kristus.
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada
TUHAN
Bacaan berguna untuk studi dan relevan dengan penganiayaan orang beriman kepada Kristus, dan upaya penghancuran sebuah peradaban: "Never Forget"
No comments:
Post a Comment