F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1Q)



Oleh: Martin Simamora

layman.org


Bacalah lebih dulu  bagian 1P

Selanjutnya, saya akan meninjau penautan 1 Petrus 1:17 oleh pendeta Erastus Sabdono untuk mendukung pengajarannya, sebagaimana termuat  pada bagian paragraf 13 itu: “....Itulah sebabnya ada penghakiman dimana setiap orang harus dihakimi menurut perbuatan, yaitu mereka yang tidak mendengar Injil (Rom 2:6; 1 Pet 1:17; Wah 20:12 dan lain sebagainya).”  Apakah sesungguhnya yang  hendak dikemukakan oleh rasul Petrus ketika menuliskan:

1Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Sebagai pembanding:
NIV Since you call on a Father who judges each person's work impartially, live out your time as foreigners here in reverent fear.

KJV And if ye call on the Father, who without respect of persons judgeth according to every man's work, pass the time of your sojourning here in fear: And if you address as Father the One who judges impartially based on each one's work, you are to conduct yourselves in fear during the time of your temporary residence.

Holman Christian Standard Bible And if you address as Father the One who judges impartially based on each one's work, you are to conduct yourselves in fear during the time of your temporary residence

Apakah benar rasul Petrus sedang mengatakan bahwa orang-orang percaya harus mengalami penghakiman berdasarkan perbuatannya masing-masing? Bahwa dengan demikian orang-orang percaya di bumi ini belum memiliki kepastian  akan keselamatannya? Sebagaimana yang sedang dianjurkan di dalam gagasan pengajaran pendeta Dr.Erastus Sabdono.


Saya akan menjawab ini dengan dua cara: pertama, tepat pada   teks firman 1:17 tersebut, dan kedua, pada ayat-ayat pendahulunya. Kedua cara tersebut akan bekerja secara simultan.



Orang-Orang Percaya Yang Sudah Memiliki Kepastian Keselamatan Kristus & Orang-Orang Tak Percaya Yang Secara Pasti Menantikan Penghakiman Bapa

Teks 1Petrus 1:17  adalah teks yang sangat istimewa dalam menunjukan relasi antara setiap orang percaya dengan Allah Penebus:


I.Kamu
a.Relasi orang percaya dengan Allah, adalah relasi antara anak dengan ayahnya.
Apa yang menarik pada 1:17 adalah: sebuah hubungan yang sangat intim antara manusia dan Allah. Manusia yang menyebut Allah sebagai Bapa. Tentu saya akan segera diingatkan oleh Yesus yang mengajarkan para muridnya bagaimana berdoa:
Lukas 11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
NIV He said to them, "When you pray, say: "'Father, hallowed be your name, your kingdom come.

KJ And he said unto them, When ye pray, say, Our Father which art in heaven, Hallowed be thy name. Thy kingdom come. Thy will be done, as in heaven, so in earth.

HCSB He said to them, "Whenever you pray, say: Father, Your name be honored as holy. Your kingdom come.


Yesus adalah  dasar bagi setiap orang percaya untuk memanggil Allah sebagai Bapa. Yesus berkata “apabila kamu berdoa, katakanlah Bapa.” Sebuah relasi  oleh Allah yang mengkhususkan dirinya kepada manusia-manusia yang dikhususkanya untuk masuk  kedalam sebuah relasi dimana Allah adalah Bapa bagi mereka. Ini bukan relasi kepada pada umumnya manusia-manusia di bumi.



b.Dasar Hubungan Yang Demikian. Siapakah Peletak Dasar atau Penciptanya; Realitanya Di Dunia Saat ini?
Dan jika kamu menyebutnya Bapa. Apakah “kamu” adalah manusia-manusia pada umumnya; siapapun juga dia, tak peduli apakah percaya kepada Yesus ataukah tidak? “Kamu” di dalam surat atau epistel adalah orang Yahudi yang sudah percaya kepada Yesus dan berada di  wilayah-wilayah perantauan: Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia [1Petrus 1:1].

Petrus mengungkapkan siapakah “kamu” itu sesungguhnya, mereka adalah:
-orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita,
-dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya [1:2]
-orang-orang yang telah dilahirkan  kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan. [1:3]
-orang-orang yang karena Kristus dan karyanya telah menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. [1:4]
-orang-orang yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. [1:5]


-Orang-orang yang :
*sekalipun belum pernah melihat [seperti halnya saya dan anda]Dia [sebagaimana rasul Petrus], namun mereka mengasihinya- 1Pet 1:8
*sekalipun belum pernah melihat [seperti halnya saya dan anda] Dia, namun  percaya [Petrus melihat dan percaya; jemaat  tidak melihat namun percaya, ini sungguh luar biasa sebab  Yesus berkata kepada yang tak melihat namun percaya: berbahagialah – Yohanes 20:29]- 1Pet 1:8
*bergembira karena sukacita yang mulia [ini bukan sukacita yang bernilai secara akali dan  berpijak pada pengertian dunia, sebab berangkat dari percaya sekalipun tidak melihat. Hal yang dikatakan Yesus: berbahagialah], dan yang tidak terkatakan, karena telah mencapai tujuan iman mereka, yaitu keselamatan jiwa – 1:9
Dalam hubungan yang begitu istimewa itu, Petrus juga menyebutkan bagaimana situasi anak-anak Bapa itu [menjadi berdasar untuk mengatakan orang-orang percaya adalah anak-anak Allah oleh sebab mereka menyebut Allah, Bapa], selama hidup di dunia. Bagaimana situasi kehidupan orang-orang Yahudi yang percaya itu di negeri-negeri perantauan?

Bagaimana situasi anak-anak Bapa itu, selama di dunia ini?
-berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan [ 1:6]

-Untuk apa atau mengapa itu [1:6] harus terjadi? Jawab: untuk membuktikan kemurnian imanmu, sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya [1:7]. Pembuktian kemurnian iman di sini, bukan agar mendapatkan keselamatan atau penentu apakah masuk ke dalam sorga atau tidak. Masuk ke dalam sorga atau tidak, sama sekali bukan karena apa yang dapat atau masih harus dilakukan oleh manusia [ bandingkan dengan 2 Timotius 4:18, dan juga Lukas 11:4]

Situasi yang penuh tantangan itu atau  bukan situasi ideal, sehingga kerap  harus membawa situasi yang sungguh berat, penuh penderitaan dan tantangan [barangkali berbicara tantangan iman yang tak main-main di masa kini, saya pada kesempatan ini ingin mengajukan  sebuah contoh kasus penganiayaan orang-orang percaya di wilayah Timur Tengah terkait ISIS, yang masih berlangsung hingga kini sementara kita yang di sini bisa tidur secara nyenyak dan nyaman sekali, sebuah dukacita yang tak main-main, dimana orang-orang Kristen harus meninggalkan segenap propertinya-termasuk tanah kelahirannya, jika tidak menanggalkan imannya. Atau mengalami penyiksaan hingga mengalami kematian demi imannya kepada Yesus Kristus]


Berdasarkan ayat-ayat pendahulu, kita  dapat menyimpulkan, bahwa:
(1)“kamu” pada 1:17 adalah orang-orang percaya yang: telah memiliki keselamatan jiwanya, sebagai tujuan iman mereka [1:9]. Rasul Petrus  dalam hal ini sudah menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang  yang telah memiliki keselamatan, sebagai tujuan iman mereka; bukan yang belum mencapai tujuan imannya.

(2)”Kamu” pada 1:17 adalah  hasil karya Kristus atau ada karena Kristus dan yang dipelihara di dalam kekuatan Allah selama hidup di dunia ini, sebab “kamu” adalah orang-orang yang:

-dipilih sesuai dengan rencana Allah
-dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Kristus dan menerima percikan darah-Nya
-telah dilahirkan kembali oleh karena kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati
-yang dipelihara di dalam kekuatan Allah karena imanmu, sementara menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir

[Ada orang Kristen yang berkata, bahwa bisa jadi keselamatan itu telah tersedia bagimu, tetapi  perwujudan utuhnya  hanya terjadi pada akhir zaman. Yang pasti adalah hasil karya Kristus, yaitu keselamatan darinya, tetapi dirimu bukan sesuatu yang pasti selama perjalananmu di dunia ini. Yesus konsisten pada janjinya, tetapi bagaimana denganmu dan saya? Apakah saya dan anda dapat konsisten beriman dan setia dan hidup didalam kebenaran-Nya? Apakah anda  dan saya dapat senantiasa memastikan diri agar sampai pada akhir zaman? Jika itu disandarkan pada manusia terhadap apa yang telah dikerjakan dan telah disediakan Kristus bagi saya dan anda, maka itu sungguh lelucon iman. Mengapa? Jika Yesus sudah memastikan tersedia keselamatan itu bagi saya dan anda untuk dinyatakan pada akhir zaman, maka mustahil Yesus yang telah  bertakhta di sorga tidak akan berjumpa denganmu, sebab dia- Yesus  telah menyiapkan tempat atau kediaman bagimu sebagai sebuah kepastian [bacalah Yohanes 14:2, terkait perkataan  Yesus ini, maka poin krusialnya adalah "siapakah Yesus bagi anda?" Apakah anda  mempercayai Yesus adalah Allah Sang Firman yang telah menjadi manusia sebagaimana kesaksian injil Yohanes 1:1,14? Apakah anda percaya bahwa Dia adalah satu-satunya  yang menyatakan Allah, tidak ada yang lain sebagaimana kesaksian injil Yohanes 1:18. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini penting, sebab jawaban anda menentukan apresiasi anda kepada siapakah Yesus beserta segenap sabdanya sebagai sang Pencipta khalik langit dan bumi,Pencipta segala sesuatu yang ada di sorga, bukan hanya di bumi sebagaimana  yang disaksikan epistel Kolose 1:15-17. Jika tidak, maka apapun yang dikatakan Yesus bukanlah sabda  Allah, namun belaka perkataan seorang tokoh agama yang sedang membusungkan dadanya yang sedang berperilaku sebagai pemilik sorga?? Jika anda Kristen, apalagi pendeta, namun cara pandang anda terhadap Yesus tak semulia dan sekudus sebagaimana kitab suci menyatakannya, maka memang segala perkataan Yesus tidak memiliki nilai ilahi sebagaimana kitab suci menyatakannya. Dalam hal ini adalah lebih baik untuk tidak lagi menyebut diri anda sebagai pengikut Kristus sebagaimana yang dia kehendaki : Yohanes 14:10, Yohanes 14:21,Yohanes 14:30-31. Apakah anda memandang Yesus, belaka salah seorang tokoh religius belaka dari bangsa Yahudi. Bahwa klaim apapun pada dirinya hanya berlaku bagi kalangan Yahudi dan siapapun yang mempercayai, namun bukan berarti kebenarannya adalah kebenaran  satu-satunya dan absolut bagi dunia.],  bagaimana solusi  kongkrit Allah bagi manusia yang daging  dan yang memiliki batas  energi perjuangannya, sebagaimana anda tidak bisa terus-menerus berlari tanpa istirahat dan tanpa tergoda untuk menghentikan perlombaanmu di tengah-tengah perjalanan? Jawabnya: dipelihara di dalam kekuatan Allah karena imanmu, sementara menantikan-sementara anda berjalan di dalam kehidupanmu di dunia ini, dunia yang penuh problem dan penyakit yang dapat menggerogotimu dan dapat melemahkan daya tahan tubuhmu. Ini adalah pemeliharaan Allah yang luar biasa atas setiap jiwa yang telah dilahirkannya kembali oleh Allah (anda tidak bisa melahirkan dirimu sendiri atau tidak bisa memantas-mantaskan diri untuk layak dilantik sebagai anak-anak Allah). Allah yang setia memelihara kepunyaan-Nya]

Tak hanya pada  ayat-ayat yang mendahuluinya, namun memang 1:17 menunjukan bahwa “kamu” adalah orang-orang yang telah ditebus Kristus, bukan orang-orang pada umumnya:

1Petrus 1:18-19 [18] Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,[19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.]

Petrus menyebutkan bahwa “kamu” adalah mereka yang tahu akan siapakah diri mereka di dunia ini. “Kamu” adalah mereka yang mengetahui bahwa mereka telah ditebus dari sebuah kehidupan yang sia-sia. Penebusan yang berlangsung bukan berdasarkan upaya mereka atau kebaikan dan moralitas mereka yang baik sehingga pantas menurut hukum Taurat untuk ditebus. Rasul Petrus tidak mengatakan demikian, sebab ia berkata:”mereka telah ditebus dari cara hidupnya yang sia-sia yang diwarisi dari nenek moyang, dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sempurna.”

Sehingga apa yang menjadi dasar bagi Petrus untuk menuliskan “jika kamu menyebut-Nya Bapa, yang mengindikasikan sebuah relasi yang sangat istimewa atau sebuah kebedaan yang sangat tajam diantara manusia-manusia pada umumnya” itu berkait ketat dengan fakta bahwa mereka  adalah orang-orang yang telah ditebus dengan darah yang mahal, darah Kristus. Mereka adalah anak-anak Bapa, karena karya Kristus. Itu bukan karena mereka telah memiliki sebuah kualitas moral dan perilaku yang membuat mereka mencapai titik yang pantas untuk disebut atau diangkat/dilantik menjadi anak-anak Allah. Pelantikan mereka menjadi anak-anak Allah karena sebuah faktor tunggal dari sisi Allah: ditebus dengan darah yang mahal. Mengapa dikatakan Mahal? Senilai apakah mahal didalam kekayaan dunia dan didalam kemampuan manusia untuk menaksir sebuah kemuliaan yang megah? Adakah yang mampu? Bagaimana  rasul Petrus mendeskripsikan “mahal” pada darah itu sehingga dapat dipahami oleh manusia?  Apa yang membedakan darah Kristus, dibandingkan dengan darah manusia-manusia lainnya; darah tokoh-tokoh luhur lainnya di dalam budaya dan peradaban manusia?


Perhatikan hal ini:

1Petrus 1: 10-11 (10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.(11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

Mengapa darah Kristus bernilai mahal?
1.bukan belaka karena darah berbicara tentang nyawa seorang manusia, tetapi penumpahan darah  sang Mesias itu, sebagai sebuah kepastian dan KETETAPAN DARI ALLAH. Ini hal sukar untuk dimengerti, yang telah diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi yang telah menubuatkan kasih karunia itu [bagi siapakah kasih karunia itu? Bagi mereka yang percaya].


2.Yesus dengan segala penderitaan yang akan menimpanya dan segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu, sudah sejak jaman purba [Ibrani 1:1-2] DINANTIKAN DAN SUDAH DIIMANI OLEH PARA NABI [Yesus pun berkata demikian – Lukas 24:44- 48; juga mengenai  orang-orang kudus Perjanjian Lama yang mengimani Mesias yang dinubuatkan sudah saya singgung pada tinjauan bagian 1M] bahwa akan datang seorang Juruselamat yang telah ditetapkan sejak mula, darahnya akan ditumpahkan.

Bandingkan dengan perkataan Yesus sendiri:
Lukas 24:44-48 (44) Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."(45) Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.(46) Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,(47) dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.(48) Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Itu sebabnya, rasul Petrus sendiri menuliskan:
1Petrus 1:20 Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.

[bacalah juga artikel  ini, terkait Yesus yang telah ditetapkan sejak mulanya sebagai penebus melalui penumpahan darahnya di salib]

3.Darah Yesus itu menghasilkan kemuliaan bagi  Yesus, sebab  BERKUASA UNTUK MENEBUS MANUSIA YANG BERIMAN KEPADANYA. Darah itu melakukan dan menghasilkan apa yang tak dapat dilakukan dan dihasilkan oleh manusia bahkan didalam kesalehan yang dapat dicapai dan diapresiasi oleh manusia. Juga ini menegaskan tidak darah manusia saleh manapun yang berkuasa untuk menyelamatkan manusia-manusia lainnya, selain Yesus Kristus.

Darah Kristus datang dari Allah dan merupakan tindakan Allah didalam keselamatan bagi manusia yang telah direncanakannya. Sebuah perencanaan yang bahkan telah dinubuatkan oleh para nabi di dalam kitab-kitab kudus. Inilah yang membuat darah Kristus mahal. Mahal, bukan dalam persepsi  fakultatif atau inderawi manusia.


                                       
II.Menumpang Sebab Sudah Ditebus Dari Kepemilikan Dunia
Sehingga relasi pada “Kamu” yang digambarkan rasul Petrus dengan demikian telah membuat kebedaan pada relasi antara Bapa dengan  “kamu”, dan  relasi Bapa dengan “manusia-manusia pada umumnya.”

(1)Pada relasi Bapa dengan “kamu” dalam 1:17 adalah relasi anak-anak dengan Bapanya. Mengapa demikian, sudah saya paparkan diatas,  hubungan seperti apakah itu dan siapakah yang membangun atau melandaskan hubungan itu, dengan meninjau pada ayat-ayat sebelumnya. Juga, saya sudah menunjukan bahwa “kamu” yang menyebut Allah, Bapa, memang sebuah relasi istimewa telah dibentangkan oleh Petrus pada ayat 1:18 dengan menyebutkan kamu adalah orang-orang yang telah ditebus dengan darah yang mahal, darah Yesus Kristus [1:18-19].


(2)Sehingga  pada relasi Bapa dengan  manusia-manusia yang dihakimi-Nya, ketika kita membaca: “Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya,” pada 1:17, maka “menurut perbuatan” jelas  bukan cara kerja  bagaimana keselamatan dihasilkan dan ditentukan melalui penebusan di dalam Kristus. Di dalam Kristus,  adalah cara penebusan bukan oleh karena hasil perbuatan baik yang menjadi dasar pengesahan bagi  manusia-manusia untuk layak ditebus [dengan demikian, penebusan belum terjadi saat sekarang ini sebagai akibat apa yang telah dilakukan oleh Kristus terhadap mereka yang menjadi percaya kepadanya], tidak ada sama sekali  penebusan oleh Kristus pada semua manusia di dunia, setelah terlebih dahulu dinyatakan layak di dalam sebuah pengadilan Allah. Percaya kepada Yesus adalah syarat mutlak yang harus berlangsung  pada saat manusia masih hidup di dunia ini.


Petrus menuliskan, bahwa “kamu” adalah orang-orang yang dilahirkan kembali dan ditebus oleh Kristus dan dengan darah Kristus. “Kamu” juga telah dikatakan oleh Petrus sebagai orang-orang yang telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. Bahwa “kamu” selama menantikan pewujudan keselamatan itu,  telah dipelihara di dalam kekuatan Allah.



Menghakimi semua orang
Menghakimi SEMUA  orang menurut perbuatannya, dengan demikian, pada orang-orang percaya:
-tidak menentukan: apakah keselamatan jiwa itu akan dicapai atau tidak,
-dan apakah pada akhirnya keselamatan itu pada akhirnya terwujud,
-sebab dalam kedua perkara itu, Allahlah yang menetapkan bagaimana final keselamatan orang percaya itu. MUTLAK oleh karena Kristus telah menebus “kamu” dengan darah yang mahal, darah Kristus.

Darah yang mahal, dengan demikian menjaminkan semua orang percaya yang ditebus dengan darah yang mahal, memiliki pada dirinya apa yang mahal dari Allah. Mereka menjadi sorot perhatian Allah selama di dunia ini, mereka adalah orang-orang percaya yang dipelihara oleh Allah sebab  pada diri mereka, Allah melihat darah Anak-Nya yang mahal itu telah memeteraikan mereka.

Bandingkan dengan:
Yohanes 1:29 "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
Matius 26:27-28 (27)Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.(28) Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

Ibrani 9:22,26 (22) Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. (26) Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.

Lukas 22:20  Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.

Yohanes 6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.




Orang Percaya Tidak Memiliki Pembenaran Karena Melakukan Taurat atau Perbuatan-Perbuatan Baik, Sebagaimana Semua Manusia Didalam Pengadilan Allah Tidak Pernah Keluar Dari Pengadilan Itu sebagai Tak Bersalah Pada Dirinya Sendiri
Itu sebabnya orang-orang  percaya disebut sebagai orang yang dibenarkan, tidak akan ada ditemukan kebenaran pada siapapun manusia [sebab Yesus bahkan berkata tidak ada satupun manusia yang baik selain Allah saja- sebagaimana telah saya kemukakan pada bagian 1L]. Pembenaran  orang percaya semata karena anugerah. Jika berdasarkan pada pengadilan Allah, maka tidak ada satupun manusia yang tidak bersalah. Pengadilan hanyalah untuk memastikan kesalahan dan memberikan keadilan  pada terdakwa: penghukuman sebagai akibat perbuatan-perbuatan dosa dan sebagai konsekuensi tidak memiliki pembenaran didalam Kristus:

Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

Titus 3:7 supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

Galatia 3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.


Galatia 2:16-17 (16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat. (17) Tetapi jika kami sendiri, sementara kami berusaha untuk dibenarkan dalam Kristus ternyata adalah orang-orang berdosa, apakah hal itu berarti, bahwa Kristus adalah pelayan dosa? Sekali-kali tidak.

Filipi 3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

1Kor 6:11 Dan beberapa orang di antara kam u demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

Roma 8:30  Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Mengapa Petrus pada 1:17 berkata:
kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Sebab pada dasarnya orang-orang percaya itu pun tak luput dari penghakiman Allah, namun oleh karena Kristus saja, semua orang yang telah dilahirkan oleh Allah, luput dari penghakiman Allah beserta hasilnya: menerima upah dosa atau upah pelanggaran, yaitu maut.
Pada dasarnya, pengadilan Allah akan menghasilkan  hasil yang sama pada semua manusia, jika didasarkan pada nilai kebenaran manusia yang tidak dianggap oleh Yesus [sebab dia berkata:  tidak ada satupun manusia yang baik kecuali Allah saja]. Hasil karya Yesus saja yang meluputkan manusia-manusia percaya dari upah dosanya: maut. Perhatikan ini:

Roma 6:22-23 Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

1Petrus 1: 21 Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

1Petrus 1:18-19 “....kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia.... dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.




Hidup Dalam Ketakutan
Apakah maksudnya? Takut terhadap apa  atau siapa? Jelas ini bukan mengenai takut terhadap kasih karunia Allah sebab ini adalah hal yang memerdekakan. Bukankah tadi Petrus sebelumnya berkata: BERGEMBIRA KARENA SUKACITA YANG MULIA, sebab kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu [ 1Petrus 1:8-9]. Sehingga ini  bukan  sebuah jenis ketakutan yang menggerogoti  kegembiraan di dalam kasih karunia tersebut, dan pasti bukan ketakutan yang berkarakter belenggu setan.

Takut disini terkait sejumlah fakta mulia bagi manusia-manusia yang seharusnya  para terhukum mati, yang dipaparkan oleh Petrus:
-bagaimana orang percaya itu telah ditebus  bukan dengan barang yang fana, dan dari hal apakah ditebus: hal sia-sia, dengan darah yang mahal, yang sempurna, Yesus Kristus – 1Pet 1:17-19

-Penebus orang-orang percaya itu telah ditetapkan Allah sejak semula. Ini berarti telah direncanakan Allah sejak mulanya, bukan hal yang baru datang kemudian setelah terjadi kekacauan pertama- 1 Petrus 1:20

-Yesus adalah penyebab diri orang percaya itu menjadi percaya kepada Allah yang membangkitkan  Yesus, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju pada Bapa. Bahkan keberimananmu disebabkan oleh Kristus, bukan dirimu – 1Petrus 1:21

-Terkait dengan  realita pengudusan dirimu yang disebabkan oleh kebenaran: bahwa engkau dapat menyucikan dirimu  melalui atau oleh ketaatanmu kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas. Ketaatanmu kepada kebenaran adalah wujud engkau menyucikan dirimu. Ketaatanmu kepada kebenaran adalah penyebab pengamalan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.

-Terkait dengan betapa megahnya kasih Allah itu pada dirimu yang pada dasarnya patut didurhakai: bahwa engkau dilahirkan kembali bukan oleh pencapaian moralitas mulia pada kemanusiaanmu atau upaya manusiamu tetapi dilahirkan oleh firman Allah yang hidup dan kekal.

-Terkait realita  mendasar pada semua manusia, termasuk dirimu dan saya sebagai orang percaya, yang tak memiliki kekekalan yang bagaimanapun pada dirinya sendiri. Anda tak bisa mengupayakan apa-apa untuk dapat memiliki kehidupan kekal itu. Jika ada manusia yang dapat dikatakan memiliki kemuliaan atau keluhuran pada dirinya sendiri, itupun fana, tidak ada nilai kekekalan yang dikandung pada kemuliaan dirinya: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur”- 1Petrus 1:24

-Hanya firman Tuhan yang kekal. Tidak ada manusia yang memiliki firman Tuhan yang kekal selain diri Yesus Kristus Sang Firman itu sendiri. [Yohanes 1:1,4; Yoh 3:6; Yoh 5:21; Yoh  5:26; Yoh 11:25; Yoh 6:39, Wahyu 1:18]. Tanpanya manusia tidak memiliki hidup; tanpanya hidupnya akan berakhir ke dalam kebinasaan kekal.

-Kebergantunganmu pada Allah adalah hal yang harus menyebabkan anda untuk hidup penuh kesungguhan sebagai seorang yang telah dikuduskan di dunia ini. Bagaimana mungkin seorang yang telah dikuduskan memiliki habit atau kebiasaan atau kenikmatan berkubangan dan berpakaian pesta pora dosa, tanpa jengah dan tanpa malu  terhadap Penebus yang sungguh mengasihimu. Jika  anda tak punya rasa malu terhadap Yesus sementara anda berdosa bahkan melanjutkannya hingga ke puncak kenikmatannya, maka sungguh malang anda, sebab pada dasarnya anda sedang bermain-main dengan kasih  karunia yang kudus itu, atau lebih buruk lagi, anda sedang berkhayal sebagai seorang yang telah dilahirkan kembali namun tak memiliki tabiat Kristus di dalammu, yang bergerak untuk memastikan maksud Allah di dalam dirimu terwujud.

Sementara memang benar adanya, Allah adalah Bapa bagi orang-orang percaya, namun Dia juga adalah Hakim bagi segenap manusia yang tak percaya kepada Kristus. Penghakiman tanpa Kristus adalah sebuah hal yang paling menakutkan untuk dipikirkan dan dialami kelak. Tanpa Kristus, pada dasarnya hidupmu dan saya adalah belaka: “seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur.”  Hidup tanpa pengharapan hidup bersama Allah yang hidup.

Itu sebabnya Petrus berkata pada 1:17 “jika kamu menyebut-Nya Bapa,” pada dasarnya, Petrus sedang meminta kepada setiap orang percaya, untuk sungguh-sungguh dan tidak bermain-bermain atau memandang  remeh pada hubungan yang dapat mereka miliki. Itu bukan hubungan yang main-main, itu  hubungan yang kudus oleh Allah bagi mereka; bukan oleh mereka bagi Allah. Jika engkau  tidak memiliki hubungan yang diciptakan oleh Kristus bagimu, maka hidupmu tidak memiliki nilai sama sekali  baik di dunia ini dan sesudahnya. Di dunia Allah hanyalah hakim bagimu, dan setelah dunia ini dia tetap hakim bagimu. Sebaliknya, oleh karena engkau menyebutnya Bapa [karena apa yang telah dilakukan Kristus bagimu], maka di dunia ini Allah adalah Bapamu, dan pada hari penghakiman pun dia adalah Bapa bagimu, karena Kristus telah menebusmu. Sekalipun di saat yang sama, Dia adalah hakim bagi semua manusia di dunia ini.

Anda hidup sebagai anak didalam sebuah kontras yang tetap ada dihadapanmu, sementara anda adalah anak-anak Bapa! Darah  Yesus yang mahal telah menyebabkan sebuah perubahan  radikal: di dunia ini, anda bukan hidup bagi dunia ini. Anda sebagai orang percaya bukan lagi milik dunia. Ingatlah perkataan Yesus ini:

Yohanes 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu

Sebuah perubahan radikal telah terjadi di dunia ini, kala Yesus telah memilihmu dari dunia ini: dunia tidak mengasihimu dan dunia membenci kamu. Saya dan anda bukan dari dunia ini, sekalipun saat ini berada di dunia.



Menumpang
Mengapa Petrus menulis diri orang percaya sebagai menumpang di dunia ini, seolah-olah dunia ini bukan asal-usulnya, seperti “alien” atau mahluk asing bagi dunia? Setidaknya Petrus telah menuliskannya: bahwa setiap diri orang percaya: “telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal – 1Pet 1:23.” Ini adalah sebuah perubahan radikal yang bersifat substansial, bukan ornamental sama sekali. Tidak ada makna ornamentalis dalam pernyataan Petrus tersebut, ini telah mengakibatkan kebedaan yang tak main-main. Ras kemanusiaanmu kini memiliki  hidup dan yang kekal. Membedakan dirimu dengan semua manusia lainnya, dibedakan oleh Allah, bukan olehmu apalagi doktrinmu.

Yesus sendiri sejak mula telah mengisyaratkan secara kuat kemenumpangan kita dalam kehidupan kita di dunia ini, kala Yesus berkata:

Yohanes 14:1-2-4 Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.(2) Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.(3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.(4) Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."

[juga Yohanes 17:20  Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;]

Janji ini jelas bukan hanya bagi  murid-murid utama Yesus, sebab Yesus berkata membangun BANYAK tempat tinggal. Akan ada banyak orang-orang tebusan,  Yesus sedang membangun bukan saja untuk orang-orang percaya masa kini [era Yesus, dan tentu saja saya], namun juga  untuk orang-orang yang akan percaya di era mendatang [ era setelah Yesus di dunia, dan tentu saja, era setelah saya].

Yesus dengan demikian hendak mengatakan, bahwa di dunia ini, dunia yang menggelisahkan hati orang-orang percaya, bukanlah rumah saya dan anda. Selama anda menjalani kehidupan ini, di sini, di dunia ini dengan segala tantangannya, ketahuilah dan menjadi tenang dan tetap percaya atau beriman bahwa Yesus telah pergi ke sorga dan telah menyediakan tempat bagi saya dan anda. Dia pasti menjemput saya dan anda, agar dimana Yesus berada, saya dan anda pun berada. Kunci ketenanganmu adalah : BERSAMA DENGAN YESUS. Tak ada yang lebih menenangkan bagi seorang mempelai perempuan selain bersatu dengan mempelai prianya :
Yohanes 3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

Anda menumpang di dunia ini, sebab di sini bukan kediamanmu. Namun dalam hal itu, hiduplah dengan sungguh-sungguh sebagai anak-anak Bapa dan tidak bermain-main dengan dunia ini, dunia dengan segala cara hidup yang sia-sia. Oleh sebab: penebusanmu telah dilakukan dengan darah yang mahal. Bisakah anda memahami dasar setiap  diri kita untuk tidak bermain-main dengan kasih karunia ini, hidup serampangan tanpa dedikasi bagi Tuhan penebusmu?? Sadarkah anda bahwa ada darah Yesus yang mahal dan sempurna telah dicurahkan kepada dirimu sebagai sebuah pengudusan dosa? Takkah ini menggetarkan jiwamu dan menyungkurkan jiwamu didalam kasih karunia Allah yang begitu kokoh memelukmu erat, memastikan dirimu aman dan tak  terengut dari tangan Bapa? Bahwa anda dipelihara di dalam kuat kuasa Allah?

Saya berdoa  agar anda dapat bangkit didalam kebenaran ini, agar kemilau mulia darah Yesus yang membasuhmu menerik terang dan menyilaukan jiwamu dengan kemuliaannya, sehingga tersungkur didalam kasih Allah yang begitu  besar bagimu, bagi saya. Sehingga bukan sekedar teriak puji syukur pengagungan dan pemuliaan Tuhan yang  meluncur dari mulutmu, tetapi juga melalui kesungguhan perilaku pada segenap dirimu ditengah-tengah  manusia yang menghadapi Allah sebagai hakim, bukan Bapa. Kalimat: “telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu” adalah sebuah realita yang dihasilkan Allah pada keotentikan perilaku hidupmu sehari-hari, pada dirimu ada cahaya kebenaran Allah yang senantiasa mendorongmu untuk melahirkan sebuah kehidupan yang datang dari penebusan oleh Kristus. Telah ditebus dari cara hidup, oleh sebab itu, secara radikal mengubah posisimu terhadap Allah, dari sang Hakim menjadi sang Bapa. Anda dirampas dari belenggu hidup yang sia-sia, yang anda hidupi sebagaimana manusia-manusia  dari generasi ke generasi. Jika anda adalah orangnya, apakah anda menyadarinya dan memiliki kuasa hidup yang berbeda dengan  kehidupan yang sia-sia itu? Bahwa anda tidak menggelimangkan dirimu pada kehidupan sia-sia itu? Mari kita senantiasa menyadari dan menghidupi kasih karunia itu dengan penuh penghargaan dan bukan penyia-nyiaan, bukan dengan gaya hidup pongah dan penuh arogansi atas nama kasih karunia, anda dengan enteng terhadap perilaku yang dapat mendukakan Roh Kudus [Efesus 4:27,30].


Kalau anda dan saya memang benar-benar tahu, memang sungguh-sungguh tahu didalam jiwamu, bahwa engkau: “telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat- 1Pet 1:18-19, maka sadarilah, hidupmu tidak lagi sama, dan dunia ini, bukan rumahmu dan bukan dasar pencapaian harkat dan martabatmu didalam setiap apapun yang anda karyakan dan anda cita-citakan sebagai manusia-manusia produktif di dalam Kristus. Akan tetapi, jika dirimu masih juga berpesta dengan dunia ini, masih kawin dengan dunia ini dengan segala nafsunya, maka sungguh omong kosong anda berkata: dirimu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia dengan darah Yesus yang mahal.

Jika memang benar demikian adanya, maka ada kuasa bagimu untuk  hidup sebagai seorang penumpang atau belaka orang asing, sebab dalam hal itu, Allah memelihara saya dan anda selama hidup di dunia ini, hingga anda mengakhiri hidupmu sebagai seorang yang menang didalam perjalanan imanmu.

Dengan demikian, 1 Petrus 1:17, tidak sama sekali  mengajarkan atau berbicara penghakiman bagi semua manusia berdasarkan perbuatan  [pada  orang-orang non tebusan] untuk menentukan apakah seseorang memperoleh keselamatan atau tidak, seolah teks itu mengajarkan  adanya kebedaan cara keselamatan atau pola lain keselamatan,  yang berdasarkan hal tersebut. telah memastikan adanya jalan lain keselamatan bagi manusia-manusia, selain oleh iman kepada Kristus, yang hadir  diantara orang- orang percaya dan bukan yang percaya. Teks itu juga tidak dapat  dijadikan dasar bahwa orang-orang tebusan diperhitungkan sama saja dengan orang tak percaya, di dalam pengadilan Allah, tak diperhitungkannya karya Kristus  pada orang percaya tersebut. Apakah yang dihasilkan Kristus bagi  orang percaya pada hari penghakiman: pembenaran di dalam iman oleh karena Kristus. Apa  yang diajarkan oleh pendeta Erastus Sabdono, dengan demikian telah dipatahkan oleh rasul Petrus, tepat pada 1 Petrus 1:17, pertama-tama.


                                                                  AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9