Oleh : Precept Austin
Bagian 6... Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan: Maria dan Yusuf telah bertunangan namun belum menikah, dan dia telah mengandung Yesus oleh Roh Kudus meskipun dia adalah seorang perawan…. Bapa telah mengirimkan Roh Kudus untuk membuat mungkin “ Tuhan beserta kita” dalam pribadi Putera yang sepenuhnya ilahi
Perawan itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang putera, dan akan menyebutnya Immanuel—Yesaya 7:14
HARI INI DALAM FIRMAN
Sejumlah mitos purba menceriterakan kisah-kisah seorang dewa menghamili seorang manusia perempuan. Salah satu mitos yang sangat terkenal adalah “Leda and the Swan,” dimana Zeus mengambil rupa seekor angsa untuk merayu gadis bernama Leda. Menurut mitologi Yunani, Leda kemudian melahirkan Helen, wanita cantik yang memicu Perang Trojan.
Beberapa skeptik menggunakan mitologi-mitologi ini untuk mendiskreditkan kelahiran Yesus oleh seorang perawan. Apakah nas dalam Matius ini hanyalah dongeng kuno lainnya mengenai dewa-dewa yang berbuat iseng dalam urusan manusia? Jawabannya bergema tidak.
Sebagaimana silsilah Matius simpulkan, sebuah pemutusan dalam formula terjadi
dalam ayat 16. Ketiadaan “ayah dari…” konstruksi yang sebelumnya digunakan; Yusuf
diidentifikasikan sebagai suami Maria, dan hanya dia yang disebut sebagai orang tua Yesus. Ayat-ayat selanjutnya menjelaskan: Maria dan Yusuf telah
bertunangan namun belum menikah, dan dia telah mengandung Yesus oleh Roh Kudus
meskipun dia adalah seorang perawan. Dalam kepatuhan terhadap
arahan Tuhan, Yusuf mengambil mempelai
perempuannya yang hamil itu dan telah
memenuhi kewajiban sebagai seorang ayah dengan menamai
anak laki-laki ini.
Kepedulian Matius dengan hal legal, bukan hal fisik, silsilah Yesus. Yusuf
ada dalam garis silsilah raja Daud—tetapi dia bukanlah ayah jasmani
Yesus. Tetapi karena Yusuf telah
mengadopsi Yesus dan telah memenuhi
persyaratan orang Yahudi untuk memberikan nama, Yesus secara legal dapat
mengklaim silsilah yang sama, dengan hak-hak penuh dalam garis silsilah Daud.
Tidak seperti kisah seram dalam mitologi kuno, tidak ada deskripsi bagaimana
tepatnya Maria menjadi hamil. Dua poin yang menjadi pembeda utama dengan
mitos-mitos ini: keperawanan Maria dan peran Roh Kudus. Mereka saling terjalin dalam signifikansi mereka. Pertama,
penyebutan Roh Kudus mengingatkan kuasa kreatif ( lihat Kejadian 1:1-26). Kedatangan Yesus, sang Mesias, adalah sebuah
karya Roh yang memberi isyarat
penciptaan baru atas umat Tuhan. Kedua,
sebuah kelahiran seorang perawan adalah
sebuah mujizat, semacam mujizat yang dikaitkan dengan karya Roh Kudus. Ini
adalah penggenapan Kitan suci dan juga bukti keberlanjutan kerja Tuhan melalui
orang dan sarana yang tidak diharapkan untuk menggenapi
janji-janjinya.
HARI INI SEJAUH INI
Nama Immanuel menyingkapkan peran Trinitas—Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah
Roh Kudus. Bapa telah mengirimkan Roh Kudus untuk
membuat mungkin “ Tuhan beserta kita”
dalam pribadi Putera yang sepenuhnya ilahi.
Berdoalah sepenuh hati minta Roh Kudus
untuk menggunakan studi Injil Matius ini
untuk memperlihatkan padamu lebih jauh lagi mengenai pribadi dan karya
Yesus. Kamu mungkin ingin mencatat pandangan-pandanganmu dalam sebuah
jurnal terkait renungan ini.
Today in The Word, Devotional Illustrations Gospel of Matthew | diterjemahkan-diedit oleh : Martin Simamora
No comments:
Post a Comment