GEREJA
KRISTEN INJILI NUSANTARA (GKIN)
”REVIVAL”
”REVIVAL”
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman
Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di Hotel Dewata
Khotbah Kebaktian Hari
Pentakosta (Minggu, 27 Mei 2012)
ROH KUDUS DAN KARUNIA-KARUNIA ROH
By. Pdt. Esra Alfred Soru,
STh, MPdK
Pada hari ini untuk kesekian kalinya lagi kita merayakan /
memperingati hari Pentakosta yakni hari pencurahan Roh Kudus bagi orang-orang
percaya. Selama 4 tahun kita merayakan / memperingati hari Pentakosta di gereja
ini (GKIN “REVIVAL”), saya sudah berkhotbah / membahas beberapa tema yang
berkaitan dengan Roh Kudus di antaranya “PENTAKOSTA DAN PEMBERITAAN INJIL” (tahun
2008), “PARAKLETOS” (tahun 2009), “DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS” (tahun 2010)
dan “PENUH DENGAN ROH KUDUS” (tahun 2011). Sekarang (tahun 2012) ini saya akan membahas
1 tema lagi yang berhubungan dengan Roh Kudus yakni Roh Kudus dan
Karunia-KaruniaRoh. Mari kita lihat teksnya :
1 Kor 12:7-11 - “(7) Tetapi kepada tiap-tiap orang
dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (8) Sebab kepada yang
seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada
yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9)
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan
kuasa untuk mengadakan mujizat, dankepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan
bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata
dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan
bahasa roh itu. (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti
yang dikehendakiNya”.
Dalam kaitan dengan tema dan teks kita, saya akan membahas
beberapa hal penting :
I. PENGERTIAN KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS.
Kalau kita berbicara tentang kata “karunia” di dalam hubungannya
dengan Roh Kudus, maka kita harus membedakan antara Roh Kudus sebagai karunia
dan karunia yang diberikan Roh Kudus. Pada hari Pentakosta ketika Petrus
berkhotbah dan orang-orang yang menanyakan kepadanya apa yang harus mereka
lakukan, maka Petrus menyuruh mereka bertobat dan mereka akan menerima karunia Roh
Kudus.
Kis 2:38 - Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah
dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus
Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Akan tetapi kata-kata “karunia Roh Kudus” di sini
tidak berarti karunia dari Roh Kudus di mana Roh Kudus sebagai pemberi
melainkan Roh Kudus itu sendiri adalah sebuah karunia / pemberian dari Allah.
Bandingkan dengan terjemahan CEV dan BIS :
CEV - “Peter said, "Turn back to God! Be baptized
in the name of Jesus Christ, so that your sins will be forgiven. Then you
will be given the Holy Spirit (Dan kamu akan diberikan Roh Kudus).
BIS - Petrus menjawab, "Bertobatlah dari dosa-dosamu.
Dan hendaklah kalian masing-masing dibaptiskan atas nama Yesus Kristus, supaya
dosa-dosamu diampuni. Maka Saudara-saudara akan menerima hadiah Roh
Allah dari Allah.
Jadi di sini Roh Kudusnya ditekankan sebagai pemberian dan bukan sebagai pemberi. Nah, bukan “karunia” dalam pengertian ini (Roh Kudus sebagai pemberian) yang mau saya bahas. Yang mau saya bahas adalah karunia yang diberikan oleh Roh Kudus kepada orang-orang percaya. Jadi Roh Kudusnya yang adalah pemberi.
Kata “karunia” di dalam bahasa Yunaninya adalah “KHARISMA”
yang dalam bentuk jamaknya adalah “KHARISMATA”. Dan karena itu maka orang /
kelompok / gerakan yang menekankanpenggunaan karunia-karunia Roh Kudus disebut
sebagai“KHARISMATIK”.
Kata “KHARISMA” ini sebenarnya adalah kata yang cukup populer di dalam dunia sekuler di mana itu sering diartikan sebagai sesuatu yang unik di dalam seseorang yang membuat orang tertarik / terpukau dengannya. Perhatikan definisi dari Kamus Umum Bahasa Indonesia berikut ini :
Kata “KHARISMA” ini sebenarnya adalah kata yang cukup populer di dalam dunia sekuler di mana itu sering diartikan sebagai sesuatu yang unik di dalam seseorang yang membuat orang tertarik / terpukau dengannya. Perhatikan definisi dari Kamus Umum Bahasa Indonesia berikut ini :
KUBI – Karisma :
1. Keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam
hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari
masyarakat terhadap dirinya. 2. Atribut kepemimpinan yang didasarkan
atas kualitas kepribadian individu. (Edisi 3, hal.
509).
Kalau ini pengertiannya maka boleh dikatakan bahwa hanya
sedikit orang Kristen yang mempunyai kharisma seperti ini. Sebagian besar tidak
memilikinya. Tetapi tidakdemikian dengan pengertian Alkitab. Alkitab mengaitkan
kharisma / karunia ini dengan Roh Kudus di mana ini adalah suatupemberian
khusus dari Roh Kudus kepada orang-orang yang percaya.
YFC Editors : Karunia
Roh merupakan kemampuan khusus yang diberikan kepada kita oleh Roh Kudus pada
saat kita menjadi orang Kristen. (Pola Hidup Kristen : Karunia-Karunia
Roh, hal. 244).
Apakah ini sama dengan bakat? Tidak! Perhatikan perbedaan dalam tabel berikut ini :
Apakah ini sama dengan bakat? Tidak! Perhatikan perbedaan dalam tabel berikut ini :
Karunia yang bisa dilatih / dikembangkan misalnya mengajar
atau berkhotbah. Tetapi yang tidak bisa dilatih atau dikembangkan misalnya
karunia kesembuhan,karunia bahasa roh, dll. Karena itu salahlah jika orang
dipaksa untuk berbahasa roh apalagi kursus bahasa roh. Tetapi biar pun karunia
tidak sama dengan bakat alamiah tetapi bakat alamiah bisa diubah Tuhan menjadi karunia.
Billy Graham : Rupanya
Allah dengan kuat kuasa Roh Kudus dapat mengambil dan mengubah bakat menjadi
karunia rohani…Ingatlah bahwa keduanya datang dari Allah.
Bandingkan ini dengan Kel 31:3-5. Ini menerangkan bahwa banyak keahlian dan bakat yang dimiliki manusia adalah karunia Allah….Bakat kesenian apa saja adalah karunia ilahi. (Roh Kudus; Kuasa Allah Dalam Hidup Anda; hal. 214-215)
Bandingkan ini dengan Kel 31:3-5. Ini menerangkan bahwa banyak keahlian dan bakat yang dimiliki manusia adalah karunia Allah….Bakat kesenian apa saja adalah karunia ilahi. (Roh Kudus; Kuasa Allah Dalam Hidup Anda; hal. 214-215)
Kel 31:2-5 – (2) "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin
Uri bin Hur, dari suku Yehuda, (3) dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah,
dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam
pekerjaan, (4) untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari
emas, perak dan tembaga; (5) untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk
mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.
Budi Asali - Memang
‘karunia’ bisa berasal dari ‘bakat’ yang diubahkan oleh Tuhan menjadi karunia. Misalnya,
orang yang mempunyai bakat menyanyi lalu diberi karunia menyanyi pada saat ia
bertobat.
Tetapi kadang-kadang karunia itu merupakan sesuatu yang
sama sekali baru dalam hidup orang itu. Misalnya karunia bahasa roh,
kesembuhan, dsb.
Bakat itu bisa diubah menjadi karunia kalau orangnya sudah
percaya Yesus dan lalu mendedikasikan bakat itu untuk pelayanan kepada Tuhan.
Atas dasar ini maka bakat-bakat tertentu dari orang percaya bisa disebut
sebagai karunia walaupun nama karunia itu tidak muncul di dalam Alkitab.
Misalnya karunia menyanyi, karunia musik, karunia memimpin pujian, karunia
mencari dana, karunia menulis, dsb. Demikianlah pengertian dari karunia Roh
Kudus dalam diri orang percaya.
II. SETIAP ORANG KRISTEN PASTI MEMPUNYAI KARUNIA ROH KUDUS.
Perhatikan ayat 7 dan 11 :
1 Kor 12:7, 11 – (7) Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh… (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Kata-kata ‘tiap-tiap orang’ bukan berarti ‘semua /
setiap manusia’, tetapi berarti ‘semua / setiap orang Kristen yang sejati’. Ini
terlihat dengan jelas karena dalam ayat 12 dst Paulus menggambarkan mereka itu
sebagai anggota-anggota tubuh Kristus.
1 Kor 12:2 : Karena sama seperti tubuh itu satu dan
anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak,
merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus”.
Kata-kata “satu tubuh” di sini sudah pasti itu
menunjuk pada orang-orang percaya dan bukan semua manusia. Jadi, berbeda dengan
‘bakat’ yang ada pada setiap orang sejak ia lahir, maka ‘karunia’ hanyaada pada
orang Kristen sejati, dan baru ada sejak ia percaya kepada Yesus. Karena semua
orangKristen sejati diberikan karunia oleh Roh Kudus maka pasti tidak ada orang
Kristen sejati yang tidak mempunyai karunia sehingga ia tidak dibutuhkan dalam
gereja. Karena itu, jangan sekali-kali menolakuntuk melayani Tuhan dengan
alasan bahwa saudara tidak mempunyai karunia sama sekali.
Mengatakan ‘saya tak bisa melayani Tuhan’ atau ‘saya
tidak mempunyai karunia’, pada hakikatnya sama dengan berkata ‘saya
adalah orang kafir’ atau ‘saya bukan orang Kristen’.
Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus memberikan karunia kepada setiap orang percaya dan kalau saudara adalah orang yang sudah benar-benar percaya, yakinlah bahwa saudara pasti memiliki minimal 1 karunia Roh. Problem terbesar dari banyak orang Kristen dalam hal ini adalah mereka belum tahu / belum menemukan apa karunia mereka sebenarnya.
Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus memberikan karunia kepada setiap orang percaya dan kalau saudara adalah orang yang sudah benar-benar percaya, yakinlah bahwa saudara pasti memiliki minimal 1 karunia Roh. Problem terbesar dari banyak orang Kristen dalam hal ini adalah mereka belum tahu / belum menemukan apa karunia mereka sebenarnya.
Dalam kaitan dengan apa yang kita bahas ini, ada beberapa
hal yang perlu diketahui :
a. Ada
orang Kristen yang diberikan lebih dari satu atau bahkan banyak karunia oleh
Roh Kudus.
Tadi saya katakan bahwa setiap orang Kristen minimal
mempunyai 1 karunia Roh. Itu berarti bahwa bisa saja ada orang Kristen yang
mempunyai lebih dari 1 karunia. Paulus misalnya, sudah pasti memiliki karunia
untuk mengajar, menasihati dan menggembalakan. Apolos juga memiliki banyak
karunia.
Kis 18:24-28 : (24) Sementara itu datanglah ke Efesus
seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang
yang fasih berbicara (KARUNIA BERKHOTBAH
/ MENGAJAR) dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. (KARUNIA PENGETAHUAN) (25)
Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia
berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus,... (26) Ia
mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat… (27) … Setibanya di Akhaya
maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi
orang-orang yang percaya. (28) Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah
orang-orang Yahudi di muka umum (KARUNIA
DEBAT) dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Pdt. Stephen Tong juga mempunyai banyak karunia seperti
berkhotbah / mengajar, musik, menyanyi, mencipta lagu, arsitektur, dll. Saya
sendiri mempunyai lebih dari 1 karunia yakni berkhotbah, mengajar, menulis,
memimpin pujian, bermain musik, debat dan mungkin beberapa lagi. Jadi memang
ada orang-orang tertentu yang diberikan lebih dari 1 karunia bahkan banyak karunia
oleh Roh Kudus.
b. Tidak ada orang Kristen yang diberikan semua karunia yang
ada oleh Roh Kudus.
Biarpun ada orang yang diberikan banyak karunia oleh Roh
Kudus, tetapi tidak ada orang yang kepadanya diberikan semua karunia yang ada.
Karena itu seseorang bisa saja memiliki banyakkarunia tetapi ada lebih banyak
karunia yang tidak dia punyai daripada yang ia punyai. Contohnya saya.
Saya memang mempunyai beberapa karunia tapi ada lebih
banyak karunia yang tidak saya punyai. Saya tidak mempunyai karunia untuk
penggembalaan, kesembuhan, bahasa roh, mujizat, dll.
Mengapa Roh Kudus tidak memberikan kepada seseorang semua karunia yang ada? Karena kalau demikian orang tersebut tidak akan membutuhkan kerja sama dengan orang Kristen yang lain.
Mengapa Roh Kudus tidak memberikan kepada seseorang semua karunia yang ada? Karena kalau demikian orang tersebut tidak akan membutuhkan kerja sama dengan orang Kristen yang lain.
Calvin - Tak seorang
pun mempunyai begitu banyak sehingga mempunyai cukup dalam dirinya sendiri
sehingga tidak membutuhkan bantuan orang-orang lain.
Calvin - Karena itu,
Roh Allah membagikan karunia-karunia itu di antara kita, supaya kita bias membuat
semua itu menyumbang pada keuntungan bersama. Tak ada orang yang kepadanya diberikan
semua karunia, supaya jangan siapa pun, karena puas dengan bagian khususnya, memisahkan
dirinya dari orang-orang lain, dan hidup sendirian untuk dirinya sendiri.
Semua ini menunjukkan bahwa Tuhan memang ingin semua orang
Kristen berpartisipasi dan bekerja sama dalam melayani Dia!
c. Tidak ada satu karunia pun yang wajib dimiliki oleh setiap
orang Kristen.
Perhatikan teks kita :
1 Kor 12:8-10 – (8) Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh
yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada yang
seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk
mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat,
dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam
roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa
roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh
itu.
Dari teks ini jelas bahwa tidak ada karunia yang tertentu
yang diberikan kepada setiap orang Kristen. Ini diteguhkan lagi oleh Paulus di
dalam ayat 28-30.
1 Kor 12:28-30 – (28) Dan Allah telah menetapkan beberapa
orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai
pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata
dalam bahasa roh. (29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?
Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, (30) atau
untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk
menafsirkan bahasa roh?
Karena itu adalah salah kalau kita menjadikan satu karunia
sebagai wajib untuk dimiliki oleh setiap orang Kristen. Biasanya kesalahan
semacam ini terjadi dalam kasus karunia bahasa roh di mana
gereja-gereja/pendeta-pendeta tertentu mengajarkan bahwa semua orang
Kristen/jemaat harus berbahasa roh. Mereka biasanya mendasari ajaran mereka
dari Kis 2:4 di mana murid-murid yang menerima / dipenuhi Roh Kudus berbahasa
roh.
Warren L. Litzman :
“Alasan kita yang pertama dan suatu alasan yang kuat sekali untuk percaya bahwa
hal berkata-kata dengan bahasa roh menjadi bukti baptisan dalam Roh, ialah
bahwa muridmurid berkata-kata dalam bahasa roh itu pada hari Pentakosta. (Kebenaran
Pentakosta, hal. 12).
Kenneth E. Hagin :
“Kita mengetahui bahwa Firman Tuhan mengajarkan kepada kita, bilamana kita
telah dipenuhi oleh Roh Kudus maka kita pun berbicara dalam bahasa roh
sebagaimana Roh itu memberikan kepada kita untuk mengatakannya. Hal ini
merupakan pertanda awal atau isyarat berdiamnya Roh Kudus di dalam diri orang
itu. (Tujuh Langkah Menerima Roh Kudus, hal. 12).
Roberts Liardon :
“Saya percaya bahwa beberapa orang yang dipenuhi Roh Kudus belum melepaskan
perkataan dalam bahasa roh. Itu mungkin karena kurang pengertian. Tetapi saya percaya
bahwa baptisan Roh Kudus selalu dibuktikan melalui kata-kata dalam bahasa roh. (Sekolah
Roh Kudus , hal. 91).
Tetapi ini penafsiran yang salah. Ada banyak bagian Alkitab yang menunjukkan
bahwa orang-orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak berbahasa Roh sama sekali.
Misalnya Stefanus!
Kis 6:3, 5 : (3) Karena itu, saudara-saudara, pilihlah
tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan
hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,… (5) Usul itu diterima
baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh
iman dan Roh Kudus, ….
Bahkan ketika hampir mati saja Stefanus masih penuh dengan
Roh Kudus.
Kis 7:55 : Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah
kanan Allah.
Tetapi kapan Stefanus berbahasa roh? Contoh lain adalah
Elizabet dan Zakharia. Mereka penuh dengan Roh Kudus tetapi tidak berbahasa
roh. Zakharia malah bernubuat.
Luk 1:41,67 – (41) Dan ketika Elisabet mendengar salam
Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan
Roh Kudus, (67) Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus,
lalu bernubuat…
Mereka yang mendasarkan keharusan berbahasa roh dari Kis
2:4 sebenarnya tidak konsisten. Mengapa? Karena bahasa roh bukan satu-satunya
tanda di dalam Kis 2. Masih ada 2 tanda lain.
Kis 2:2-3 : (2) Tiba-tiba turunlah dari langit suatu
bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana
mereka duduk; (3) dan tampaklah kepada mereka lidah-lidahseperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Lalu mengapa bahasa rohnya saja yang diharuskan sebagai
tanda seseorang menerima Roh Kudus? Mengapa tidak mengharuskan juga suara
tiupan angin dan lidah api? Jawabannya gampang! Karena memang bahasa rohnya
mudah dipalsukan, tetapi tiupan angin dan lidah apisukar / tidak dapat
dipalsukan! Kalau mau konsisten, jadikanlah 3 tanda itu (bahasa roh, tiupan angin
dan lidah-lidah api) sebagai tanda seseorang menerima Roh Kudus / dibaptis
dengan RohKudus / dipenuhi Roh Kudus. Ingat, status bahasa roh itu adalah
karunia dari Roh Kudus, dan RohKudus tidak memberikan itu kepada semua orang
Kristen jadi tidak bisa semua orangKristen/jemaat diwajibkan berbahasa roh.
Demikian juga tidak bisa ada 1 karunia lain (selain bahasa roh) yang
diawajibkan kepada semua orang Kristen. Masing-masing orang diberikan karunia
berbeda. Ini menyebabkan selalu ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan tetapi
yang bisa dilakukan oleh orang Kristen yang lain, dan hal ini makin
menunjukkan perlunya kita bekerja sama dengan orang Kristen yang lain.
III. PENJELASAN MASING-MASING KARUNIA ROH KUDUS.
Teks kita memberikan sejumlah contoh karunia Roh Kudus.
1 Kor 12:8-10 : “(8) Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang
lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(9) Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang
lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang
seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang
lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain
lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada
yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa
roh itu. Sekarang mari kita membahas contoh-contoh karunia ini satu
per satu :
a. Karunia untuk berkata-kata dengan hikmat (ay 8a), dan
karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan (ay 8b).
Perlu diketahui bahwa di sini Alkitab LAI TB tidak tepat di
dalam menerjemahkan nama karunia ini di mana 2 karunia ini adalah karunia “bekata-kata
dengan hikmat” dan karunia “berkata-katadengan pengetahuan”. Bandingkan
dengan terjemahan KJV berikut ini :
KJV: For to one is given by the Spirit the word of
wisdom (kata hikmat); to another the word ofknowledge (kata pengetahuan)
by the same Spirit;
Kata ‘word’ (kata) diterjemahkan dari kata Yunani
LOGOS. Jadi, memang terjemahan yang benar adalah ‘kata’ (KJV) bukan ‘berkata-kata’
(TB).
Ada bermacam-macam pandangan tentang apa yang dimaksudkan
dengan kedua istilah / karunia ini. Ada yang menafsirkan bahwa ‘kata hikmat’
sekedar berarti ‘hikmat’, dan ‘kata pengetahuan’sekedar berarti
‘pengetahuan’. Saya tak setuju dengan penafsiran ini karena menurut saya baik hikmat
maupun pengetahuan bukanlah karunia dalam arti karunia untuk melayani, yang
sedang dibahas oleh Paulus di sini. Kalau yang dimaksudkan adalah ‘hikmat’ dan
‘pengetahuan’ mengapa Paulus menggunakan istilah ‘kata hikmat’ dan ‘kata
pengetahuan’?
Pulpit Commentary kelihatannya menganggap bahwa ‘kata hikmat’ menunjuk pada pemberitaan Injil, sedangkan ‘kata pengetahuan’ menunjuk pada pengajaran Firman Tuhan. Charles Hodge mengatakan bahwa tidak mudah untuk menentukan perbedaan antara kedua karunia ini. Ia sendiri beranggapan bahwa ‘hikmat’ menunjuk pada ‘Injil’, sedangkan ‘kata pengetahuan’ menunjuk pada karunia dari seorang pengajar. Ini menjadi sama seperti pandangan dari Pulpit Commentary di atas.
Jadi intinya adalah karunia “kata hikmat” adalah karunia untuk memberitakan Injil. Kita semua memang harus memberitakan Injil tetapi ada orang-orang tertentu yang memang diberikan kemampuan lebih di dalam urusan pemberitaan Injil ini. Sedangkan karunia “kata pengetahuan” adalah karunia untuk mengajar Firman Allah. Orang dengan karunia ini dilengkapi dengan pengetahuan yang yang banyak tentang Firman Allah sehingga dia dapat mengajar Firman Allah dengan baik. Contoh orang dengan karunia seperti ini adalah Apolos sebagaimana yang telah kita lihat (Kis 18:24-28).
Pulpit Commentary kelihatannya menganggap bahwa ‘kata hikmat’ menunjuk pada pemberitaan Injil, sedangkan ‘kata pengetahuan’ menunjuk pada pengajaran Firman Tuhan. Charles Hodge mengatakan bahwa tidak mudah untuk menentukan perbedaan antara kedua karunia ini. Ia sendiri beranggapan bahwa ‘hikmat’ menunjuk pada ‘Injil’, sedangkan ‘kata pengetahuan’ menunjuk pada karunia dari seorang pengajar. Ini menjadi sama seperti pandangan dari Pulpit Commentary di atas.
Jadi intinya adalah karunia “kata hikmat” adalah karunia untuk memberitakan Injil. Kita semua memang harus memberitakan Injil tetapi ada orang-orang tertentu yang memang diberikan kemampuan lebih di dalam urusan pemberitaan Injil ini. Sedangkan karunia “kata pengetahuan” adalah karunia untuk mengajar Firman Allah. Orang dengan karunia ini dilengkapi dengan pengetahuan yang yang banyak tentang Firman Allah sehingga dia dapat mengajar Firman Allah dengan baik. Contoh orang dengan karunia seperti ini adalah Apolos sebagaimana yang telah kita lihat (Kis 18:24-28).
Pdt. Budi Asali dan saya termasuk memiliki karunia ini. Perlu
diperhatikan bahwa karunia memberitakan Firman Tuhan selalu diletakkan di
tempat teratas dalam daftar karunia (bdk. ay 28-30 Ro 12:6-8 bdk. 1Kor 14:1),
dan karena itu jelaslah bahwa ini
adalah karunia yang paling penting!
b. Karunia iman (ay 9a).
Yang dimaksud dengan ‘iman’ di sini, pasti bukan ‘saving
faith’ (iman yang menyelamatkan), karena ‘saving faith’ harus
dimiliki oleh semua orang Kristen yang sejati, sedangkan karunia iman di sini
hanya dimiliki oleh orang-orang Kristen tertentu. Tentang apa artinya ‘iman’ di
sini, ada beberapa pandangan :
Iman mujizat.
Iman seperti dalam Ibr 11:33-34.
Ibr 11:33-34 – (33) “…karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, (34) memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukanpasukan tentara asing.
Ibr 11:33-34 – (33) “…karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, (34) memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukanpasukan tentara asing.
Iman dalam doa (bdk. 1Kor 13:2 Mat 17:19-20).
1 Kor 13:2 – “…sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan
gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Bandingkan dengan Mat
17:19. Contoh untuk iman seperti ini adalah George Muller dari Bristol Inggris
yang memelihara ribuan anak yatim piatu dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Ia menolak untuk minta uang bahkan serupiah pun kepada orang lain, tetapi ia
berdoa agar Tuhan menyediakan uang baginya.
c. Karunia kesembuhan (ay 9b).
Karunia kesembuhan adalah karunia yang diberikan oleh Roh
Kudus untuk melakukan
penyembuhan seperti yang diperbuat oleh Yesus dan
Rasul-Rasul.
Memang ada pro kontra di kalangan para teolog tentang apakah karunia ini masih ada atau tidak. Tetapi saya sendiri beranggapan bahwa karunia ini masih ada.
Memang ada pro kontra di kalangan para teolog tentang apakah karunia ini masih ada atau tidak. Tetapi saya sendiri beranggapan bahwa karunia ini masih ada.
d. Karunia untuk mengadakan mujizat (ay 10a).
Ini adalah karunia untuk melakukan perbuatan-perbuatan
ajaib selain penyembuhan orang sakit. Contoh karunai ini adalah seperti dalam
peristiwa dalam Kis 5:1-11 di mana Petrus ‘membunuh’ Ananias dan Safira, dan
juga Kis 13:11 di mana Paulus membutakan mata seorang tukang sihir.
Ada pro kontra juga bahwa apakah karunia ini masih ada atau tidak, tetapi saya sendiri percaya karunia ini masih ada.
Ada pro kontra juga bahwa apakah karunia ini masih ada atau tidak, tetapi saya sendiri percaya karunia ini masih ada.
e. Karunia bernubuat (ay 10b).
Ada 2 pandangan tentang arti dari karunia bernubuat ini :
Ini adalah karunia yang ada pada seorang nabi, yang
menyebabkan ia bisa menyampaikan wahyu dari Tuhan. Ini bersifat ramalan.
Ini adalah karunia untuk mengerti Kitab Suci,
mengajarkannya dan memberikan penerapannya dalam hidup sehari-hari.
f. Karunia membedakan roh (ay 10c).
Banyak orang zaman ini menganggap bahwa ini adalah karunia
yang menyebabkan pemiliknya bisa mengetahui apakah suatu rumah, benda, dsb, ada
roh jahatnya atau tidak. Tetapi kalau kita membaca buku-buku tafsiran, tak
seorang penafsirpun mengartikannya seperti itu.
Dalam Kitab Suci, kata ‘roh’ tidak selalu menunjuk pada roh manusia atau pun roh jahat. Misalnya dalam 1 Tim 4:1 dan 1 Yoh 4:1-3 jelas terlihat bahwa kata ‘roh’ menunjuk pada seorang pengajar firman.
Dalam Kitab Suci, kata ‘roh’ tidak selalu menunjuk pada roh manusia atau pun roh jahat. Misalnya dalam 1 Tim 4:1 dan 1 Yoh 4:1-3 jelas terlihat bahwa kata ‘roh’ menunjuk pada seorang pengajar firman.
1 Tim 4:1 - Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di
waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh
penyesat dan ajaran setan-setan”.
1 Yoh 4:1-3 - (1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah
percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka
berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan
pergi ke seluruh dunia. (2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh
yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia,
berasal dari Allah, (3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak
berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah
kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia”.
Karena itu, boleh dikatakan semua penafsir Kitab Suci
menganggap bahwa ‘karunia membedakan roh’ artinya adalah karunia yang
menyebabkan seseorang bisa membedakan antara hamba Tuhan yang sejati dan
seorang nabi palsu, atau antara orang Kristen yang sejati dan orang Kristen
yang palsu, atau antara mujizat asli dan mujizat palsu.
g. Karunia bahasa roh dan karunia menafsirkan bahasa roh
(ay 10d).
Jika mengacu pada Kis 2 maka karunia bahasa roh adalah
suatu kemampuan yang diberikan Roh Kudus agar seseorang mampu berbicara dalam
bahasa tertentu yang belum pernah ia pelajari sebelumnya.
Kis 2:4,6 - Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka
mulai berkata-kata dalambahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh
itu kepada mereka untuk mengatakannya. (6) Ketika turun bunyi itu,
berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka
masingmasingmendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
(7) Merekasemua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah
mereka semua yang berkata-kataitu orang Galilea? (8) Bagaimana mungkin kita
masing-masing mendengar mereka berkatakata dalam bahasa kita sendiri, yaitu
bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
Jadi di sini terlihat bahwa karunia bahasa roh ini sama
sekali bukan bahasa ekstatik semacam ricuhan-ricuhan yang tidak ada artinya
seperti yang populer sekarang ini. Itu bukan bahasa sama sekali.
Juga bahwa ada
karunia untuk menerjemahkannya/menafsirkannya, mengharuskan itu memang bahasa
yang mempunyai arti. Jika tidak, lalu apa yang mau diterjemahkan? Karena itu saya
sendiri menganggap bahwa bahasa roh yang populer sekarang ini adalah bahasa roh
yang palsu. Entah hasil ikut-ikutan atau bahkan bisa dari setan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa 2 karunia ini
selalu diletakkan pada akhir daftar (ay 8-10 ay 28 ay 29-30).
1 Kor 12:29-30 – (29) Adakah mereka semua rasul, atau nabi,
atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
(30) atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa
roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
Mengapa selalu diletakkan pada akhir daftar? Ada macam-macam jawaban
tapi saya setuju dengan pandangan Charles Hodge yang mengatakan bahwa itu
adalah karunia yang terkecil / terendah! Karunia bahasa roh memang tidak bisa
membangun siapa pun (karena tidak ada yang bias mengertinya), kecuali kalau karunia
bahasa roh itu dibarengi dengan adanya karunia penafsiran bahasa roh.
1 Kor 14:27 - Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh,
biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus
ada seorang lain untuk menafsirkannya.
Anehnya sekarang banyak orang/gereja berbahasa roh tetapi
tidak ada yang menafsirkan /
menerjemahkannya. Kalau saudara terlalu mengagung-agungkan
karunia bahasa roh, biarlah saudara sadar bahwa justru itulah karunia yang
paling rendah apalagi tanpa penerjemahan.
1 Kor 14:23, 28 – (23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul
bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu
masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah
akan mereka katakan, bahwa kamu gila? (28) Jika tidak ada orang yang dapat
menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya
boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.
Kita sudah membahas 9 karunia Roh ini. Tetapi apakah ke 9
karunia Roh ini merupakan seluruh jumlah karunia yang ada? Banyak orang yang
berdasarkan ayat 8-10, yang menyebutkan 9 buah karunia, lalu mengatakan bahwa
karunia-karunia yang ada hanya berjumlah 9 buah. Tetapi ini jelas merupakan
pandangan yang salah, karena daftar ini jelas tidak mencakup semua karunia yang
ada (yang jumlahnya tentu banyak sekali).
Bandingkan dengan 1 Kor 12:28 dan juga Rom 12:4-8 di mana terlihat adanya karunia-karunia yang lain yang tidak ada di dalam 1 Kor 12:8-10 ini.
Bandingkan dengan 1 Kor 12:28 dan juga Rom 12:4-8 di mana terlihat adanya karunia-karunia yang lain yang tidak ada di dalam 1 Kor 12:8-10 ini.
1 Kor 12:28 - Dan Allah telah menetapkan beberapa orang
dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga
sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan
mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin,
dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
1 Kor 12:4-8 – (4) Sebab sama seperti pada satu tubuh kita
mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang
sama, (5) demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang
lain. (6) Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih
karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. (7) Jika karunia
untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk
mengajar, baiklah kita mengajar; (8) jika karunia untuk menasihati,
baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah
ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa
yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya
dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia
melakukannya dengan sukacita.
The Bible Exposition Commentary : NT : Bermacam-macam karunia disebutkan dalam 1Kor
12:8- 10 dan 28, dan juga dalam Ef 4:11 dan Ro 12:6-8. Pada waktu engkau
mengombinasikan daftar-daftar itu, engkau berakhir dengan / mendapati 19
karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang berbeda. Karena pendaftaran dalam surat Roma tidak identik
dengan pendaftaran dalam 1Korintus, kita boleh menganggap bahwa Paulus bukannya
sedang berusaha untuk menghabiskan sama sekali pokok ini dalam teks yang
manapun. Sementara karunia-karunia yang disebutkan cukup untuk pelayanan
gereja,
Allah tidak terbatas pada daftar-daftar ini. Ia bisa
memberikan karunia-karunia lain seperti yang Ia senangi.
IV. SEMUA KARUNIA ITU DIBERIKAN OLEH ROH KUDUS.
Bahwa semua karunia adalah pemberian dari Roh Kudus
terlihat dari ayat 7.
1 Kor 12:7 - Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan
Roh untuk kepentingan bersama. NIV / NASB: ‘the manifestation of the
Spirit’ (manifestasi / perwujudan dari Roh).
Jadi, adanya Roh Kudus dalam diri orang Kristen menimbulkan
manifestasi, yaitu adanya karunia-karunia.
Ayat 8-10 juga menunjukkan secara jelas bahwa Roh Kuduslah
yang memberi karunia-karunia itu.
1 Kor 12:8-10 - (8) Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh
yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. (9) Kepada
yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan. (10) Kepada yang seorang Roh memberikan
kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia
untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh
itu”.
Demikian juga dengan ayat 11.
1 Kor 12:11 – Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang
satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Mengapa Paulus perlu menekankan ini secara berulang-ulang?
a. Untuk mencegah orang-orang Kristen yang memiliki
karunia-karunia yang hebat-hebat dari kesombongan.
Memang jika seseorang memiliki karunia yang banyak dan
hebat-hebat maka bisa jadi ia lalu menjadi sombong dengan karunia-karunia itu.
Di sini Paulus menekankan bahwa semua karunia itu diberikan oleh Roh Kudus
sehingga itu tidak layak dijadikan dasar untuk menyombongkan diri.
Karena itu kalau saudara mempunyai karunia yang hebat dan
menonjol, berhati-hatilah supaya saudara tidak jatuh ke dalam dosa kesombongan
ini. Setiap kali merasa sombong dengan karuniakarunia yang ada, ingat baik-baik
ayat ini :
1 Kor 4:7 - “Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu
penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika
engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau
tidak menerimanya?”
Juga sebetulnya orang-orang Kristen tidak boleh
meninggikan, apalagi mendewakan, hamba-hamba Tuhan yang mempunyai
karunia-karunia yang hebat-hebat. Tetapi kenyataannya, betapa banyaknya
orang-orang Kristen mengagung-agungkan hamba Tuhan yang mempunyai
karuniakarunia yang hebat-hebat, misalnya Stephen Tong.
Ini bukan hanya salah, tetapi juga membahayakan hamba Tuhan itu sendiri, karena bisa menimbulkan kesombongan dalam dirinya.
Ini bukan hanya salah, tetapi juga membahayakan hamba Tuhan itu sendiri, karena bisa menimbulkan kesombongan dalam dirinya.
b. Untuk membuang rasa minder / rendah diri dalam diri
orang-orang Kristen yang mempunyai karunia-karunia yang kelihatannya rendah /
remeh / kecil / tak berarti.
Kebalikan dari yang pertama, ada kecenderungan juga bagi
orang-orang Kristen yang mempunyai karunia yang tidak terlalu menonjol untuk
menjadi minder / rendah diri. Nah, di sini Paulus hendak mengatakan bahwa
serendah-rendahnya suatu karunia, seremeh-remehnya suatu karunia, itu adalah
pemberian Roh Kudus sehingga kita tidak boleh lalu menjadi minder.
Barnes’ Notes: Tak
seorang Kristen pun harus tertekan atau kecil hati, seakan-akan ia menempati suatu
tempat yang lebih rendah atau tidak penting, karena tempatnya juga telah
ditetapkan baginya oleh Allah; ... Bahwa semua orang harus puas / senang dengan
bagian / pemberian kepada mereka dalam gereja, dan harus berusaha hanya untuk
melakukan penggunaan yang terbaik dari talentatalenta dan pemberian-pemberian
mereka.
Barnes’ Notes: Tak
seorang pun harus tertekan, atau meremehkan karunia-karunianya sendiri, betapa
pun rendahnya karunia-karunia itu. Di tempat mereka sendiri, mereka bisa sama
pentingnya seperti pemberian-pemberian dari orang-orang lain. Bahwa Allah telah
menempatkan dia di mana ia ada, atau telah memberinya pemberian-pemberian yang
kurang bagus dari pada yang telah Ia berikan kepada orang-orang lain, bukanlah
kesalahannya. Tidak ada kejahatan dalam hal itu; dan karena itu, ia harus
berusaha untuk memperbaiki / meningkatkan ‘satu talenta’nya, dan membuat dirinya
berguna di tempat di mana ia ditempatkan.
Renungkan kata-kata ini dan pikirkanlah apakah saudara
sudah berusaha menggunakan karunia-karunia yang ada pada diri saudara dengan
sebaik-baiknya? Apakah saudara berusaha meningkatkannya? Memang karunia-karunia
yang sifatnya mujizat, tidak bisa ditingkatkan.
Misalnya karunia bahasa roh, karunia menyembuhkan, dan
sebagainya. Tetapi karunia-karunia yang sifatnya natural, bisa ditingkatkan.
Misalnya karunia berkhotbah / mengajar, karunia menyanyi dan sebagainya. Jika
anda adalah seorang pengkhotbah awam, anda harus mau mengikuti kelas Homiletika
yang bermutu jika ada. Jika anda adalah guru Sekolah Minggu maka anda harus mau
belajar Firman Tuhan dan kalau perlu mengikuti pelatihan mengajar Sekolah Minggu.
Jika anda adalah pemimpin liturgi maka anda harus berusaha latihan menyanyi,
belajar lagu-lagu baru, dan sebagainya. Dengan cara-cara itu anda dapat
mengembangkan karunia anda.
c. Untuk mencegah terjadinya rasa iri hati terhadap
karunia orang lain.
Sering terjadi bahwa ada orang Kristen yang iri hati
terhadap orang Kristen lain terkait dengan karunia Roh yang dimilikinya. Paulus
mengingatkan bahwa karunia-karunia itu adalah pemberian Roh Kudus sehingga iri
hati terhadap karunia orang lain adalah sama dengan kejengkelan terhadap Roh
Kudus yang memberikan karunia itu kepada orang itu. Sikap semacam ini
seharusnya tidak ada di dalam warga jemaat.
YFC Editors :
Karunia-karunia ini bukan untuk digunakan bagi kepentingan diri sendiri, tetapi
untuk membangun gereja dan membawa orang kepada Kristus. Dan oleh karena
campuran karunia pada setiap orang itu begitu unik, maka tidak ada tempat untuk
membanding-bandingkan atau untuk iri hati dalam tubuh Kristus. Kita harus
bersukacita dengan karunia setiap anggota dan mengucap syukur kepada Tuhan atas
begitu banyak ragam alat yang telah Ia berikan bagi kita. (Pola Hidup
Kristen : Karunia-Karunia Roh, hal. 244).
Billy Graham : Kita
juga tidak usah mengingini atau cemburu akan apa yang telah dimiliki oleh orang
lain. Kita boleh mengharapkan untuk beroleh karunia tertentu… tetapi jika itu
bukan kehendak dari Roh Kudus, kita tidak mendapatkan apa yang kita minta. Jika
kita tidak puas karena Roh Kudus tidak mengabulkan karunia yang kita ingini,
kita berdosa. (Roh Kudus; Kuasa Allah Dalam Hidup Anda;
hal. 212).
d. Untuk menekankan bahwa orang-orang Kristen harus bersatu
dan bekerja sama, karena karuniakarunia itu merupakan pemberian dari Roh Kudus
yang satu dan yang sama.
Sebagai ilustrasi, mata, leher, kaki, tangan, mulut,
rahang, tenggorokan harus bekerja sama supaya seseorang bisa makan. Yang mana
pun tak mau bekerja sama akan menghalangi atau mempersulit orang itu untuk
makan. Dari ilustrasi ini terlihat bahwa bukan hanya kita semua harus bekerja sama
untuk melayani Tuhan / gereja, tetapi juga bahwa siapa pun yang tidak mau
melayani / menggunakan karunia-karunia yang ada padanya, menjadi penghalang /
perusak kemajuan gereja.
Selanjutnya dikatakan bahwa Roh Kudus memberikan
karunia-karunia itu sesuai dengan kehendak- Nya.
1 Kor 12:11,18 - (11) Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh
Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang
secara khusus, seperti yang dikehendakiNya. ... (18) Tetapi Allah telah
memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh,
seperti yang dikehendakiNya”.
Rom 12:6 - Demikianlah kita mempunyai karunia yang
berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita:
Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai
dengan iman kita.
Karena pemberian karunia ini adalah sesuai kehendak Roh
maka orang Kristen tidak bisa pilih-pilih karunia sekehendaknya sendiri. Jadi,
jelas kita tak bisa menghendaki supaya karunia kita ditukar dengan karunia yang
lain, yang lebih kita senangi. Atas dasar ini juga saya berpandangan bahwa
orang Kristen seharusnya tidak perlu berdoa untuk meminta / berusaha untuk
mendapatkan suatu karunia tertentu. Ingat, karunia diberikan sesuai kehendak
Roh Kudus, bukan kehendak kita (ay 11,18 Rom 12:6).
Juga sejak kita percaya Yesus, kita adalah anggota tubuh Kristus, dan tugas / fungsi /
Juga sejak kita percaya Yesus, kita adalah anggota tubuh Kristus, dan tugas / fungsi /
kemampuannya jelas sudah ditetapkan mulai saat itu
(sebetulnya ini bahkan sudah direncanakan / ditetapkan oleh Allah sejak sebelum
penciptaan dunia). Karena itu kita tidak perlu meminta hal itu.
V. TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS.
Lalu apa tujuan Roh Kudus memberikan karunia-karunia itu
kepada orang percaya? Dari teks kita dan banyak ayat lainnya terlihat bahwa Roh
Kudus memberikan karunia-karunia itu untuk kepentingan bersama / gereja.
1 Kor 12:7 - Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
1 Kor 14:5 – “…Sebab orang yang bernubuat lebih berharga
dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu
juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
1 Pet 4:10 - Layanilah seorang akan yang lain, sesuai
dengan karunia yang telah diperoleh tiaptiap orang sebagai pengurus yang
baik dari kasih karunia Allah.
Lihat juga 1 Kor 14:12, 17,26; Ef 4:11-12.
Dari sini terlihat bahwa karunia tak diberikan untuk dibuat
sombong-sombongan / pameran, karena ini jelas tidak membangun siapa pun juga.
Bandingkan dengan banyak orang zaman ini yang menyombongkan / memamerkan
‘karunia bahasa Roh’ mereka. Juga karunia tidak diberikan untuk kepentingan
diri sendiri! Bandingkan dengan banyak orang Kristen zaman ini yang beranggapan
bahwa karunia bahasa Roh itu bisa membangun iman / menyucikan diri orang yang
memilikinya!
Pandangan ini jelas tak cocok dengan penggambaran
orang-orang Kristen sebagai anggota-anggota tubuh Kristus, karena dalam suatu
tubuh tidak ada anggota yang fungsinya hanya untuk dirinya sendiri! Karunia
diberikan untuk membangun jemaat/gereja.
The Bible Exposition Commentary : NT : “Orang-orang Korintus secara khusus membutuhkan pengingatan
ini, karena mereka menggunakan karunia-karunia rohani mereka secara egois untuk
mempromosikan diri mereka sendiri dan bukan untuk memperbaiki gereja.
Charles Hodge: ‘Untuk
kepentingan bersama’…Ini adalah tujuan umum dari semua karunia-karunia ini.
Mereka tidak dirancang hanya atau terutama untuk kebaikan, apalagi untuk
kepuasan, dari penerima karunia-karunia itu; tetapi untuk kebaikan dari gereja.
Sama seperti kemampuan untuk melihat bukanlah untuk kebaikan dari mata, tetapi
untuk orang itu. Karena itu, pada waktu karuniakarunia Allah, yang biasa atau
yang bersifat mujizat, diselewengkan sebagai cara untuk peninggian diri sendiri
atau memperbesar diri sendiri, itu merupakan suatu dosa terhadap pemberi
karunia-karunia itu, maupun terhadap mereka bagi siapa keuntungan dari
karunia-karunia itu dimaksudkan.
Ingat bahwa saudara akan dimintai pertanggungjawaban oleh
Tuhan tentang karunia yang Ia berikan kepada saudara (bdk. Mat 25:14-30). Yang
dimaksud dengan ‘talenta’ sebetulnya bukan hanya karunia-karunia saja,
tetapi juga mencakup hal-hal lain yang Tuhan berikan kepada kita. Tetapi ‘karunia’
jelas termasuk ‘talenta’. Karena itu, carilah apa karunia saudara (dengan
banyak berdoa dan mencoba untuk melayani Tuhan dalam bermacam-macam bidang
seperti : Sekolah Minggu, Paduan Suara, kepengurusan dsb), gunakanlah karunia
itu semaksimal mungkin, dan juga, tingkatkan karunia-karunia itu!
- AMIN -
No comments:
Post a Comment