Bacalah lebih dulu bagian 1
nationalgeographic.com |
(3) Respon-Respon Kita Terhadap Doktrin-Doktrin Inkarnasi dan Kelahiran Kristus dari Seorang Perawan Mempersiapkan Respon Terhadap Bagian-Bagian lain didalam Perjanjian Baru.
Ketika kita membahas perihal Invasi Yesus Kristus ke Planet Bumi, kita telah tiba pada kasus supernatulisme yang monumental dalam Perjanjian Baru. Inilah batu uji bagi iman kita didalam Tuhan yang dapat dan melakukan intervensi dalam urusan-urusan manusia, dan Yang dapat dan memang memiliki kuasa untuk mengesampingkan alur alam yang normal. Tak seorang pun yang mengungkapkan hal ini secara lebih jelas dibangdingkan dengan J.I. Packer :
" Andai Yesus bukanlah seseorang yang tidak lebih daripada pribadi yang saleh dan luar biasa, kesulitan-kesulitan didalam apa yang dikatakan Perjanjian Baru kepada kita mengenai kehidupannya dan karyanya dapat benar-benar setinggi gunung-gunung menjulang. Tetapi jika Yesus memang adalah pribadi yang sama sebagai Firman yang kekal, agen Bapa dalam penciptaan, "melalui dia juga Bapa menjadikan dunia" (Ibrani 1:2 RV), maka tidaklah mengherankan jika tindakan-tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berasal dari kuasa kreatifnya menandai kedatangannya kedalam dunia ini, dan kehidupannya berada didalam dunia, dan kepergiannya meninggalkan dunia. Ini tidaklah mengherankan bahwa Ia, sang pencipta kehidupan, seharusnyalah bangkit dari kematian. Jika dia adalah benar-benar Anak Allah, maka justru lebih mencengangkan bahwa Ia seharusnya mati daripada Ia seharusnya bangkit kembali. "Kesemuanya adalah misteri! Yang tak dapat mati menjadi mati,' Wesley menulis; tetapi tidak ada misteri yang dapat diperbandingkan didalam kebangkitan pribadi yang tidak dapat mati. Dan jika Anak Allah yang tak dapat mati itu sungguh-sungguh menundukan dirinya untuk merasakan kematian, hal ini tidaklah mengherankan bahwa kematian sedemikian seharusnya memberikan keselamatan yang signifikan kepada sebuah ras yang sudah ditakdirkan mati. Sekali kita mengakui bahwa Yesus adalah ilahi, maka menjadi tak beralasan untuk mendapatkan kesulitan dalam hal-hal apapun; kesemuanya adalah sebuah kesatuan, dan semuanya tergantung bersama seutuhnya. Inkarnasi itu sendiri sebuah misteri yang tak dapat diduga, tetapi hal tersebut menjadikan seluruh hal lainnya yang terkandung didalam Perjanjian Baru masuk akal."
Investigasi Kelahiran Kristus Didalam Injil-Injil
Berangkali kesulitan terbesar untuk menyelesaikan studi mengenai bagian kitab suci ini adalah seberapa jauh kita familiar terhadap pokok ini. Saya dapat menduga bahwa banyak dari kita dapat mengisahkan kisal ini dengan sedikit tertatih-tatih. Untuk menangkap signifikansi kejadian tersebut, saya hendak membagikan sejumlah observasi yang bertalian dengan kisah kelahiran yang terkandung didalam injil-injil.
(1) Sidik-sidik jari Tuhan ada dimana-mana menjadi bukti pada kisah-kisah ini.
Deretan-deretan bukti menunjuk pada sebuah kelahiran yang supranatural dalam jumlah bukti yang banyak dan beragam. Terutama dari kesemuanya, adanya kata profetik. Nubuat-nubuat Perjanjian Lama sering dikutip sebagai penggenapan kelahiran Yesus Kristus. Profettik-profetik ini ini mengindikasikan sebuah kelahiran supranatural, atau lebih condong untuk dikatakan, sebuah konsepsi supranatural yang dilahirkan melalui seorang perawan, menghasilkan manifestasi pribadi kedua Tuhan Yang Esa dalam rupa manusia (bandingkan Matius 1:18-23). Melengkapi profetik-profetik purba tersebut, penggenapannya didahului oleh pemberitahuan-pemberitahuan dan peristiwa-peristiwa yang supranatural.
Sebelum perawan itu mengandung Juru Selamat, suami Elizabeth yaitu Zakaria, dikunjungi oleh Gabriel dan dijanjikan seorang anak laki-laki. Permohonannya akan sebuah tanda dijawab dengan pernyataan bahwa Zakaria menjadi bisu.
Zakaria dan Elizabeth keduanya telah menerima pemberitahuan malaikat ( Lukas 1:26 dan seterusnya; Matius 1:20-21).
Zakaria, Elizabeth dan Maria menyatakan kesaksian-kesaksian yang diinspirasikan terkait kedatangan Messias (Lukas 1:67 dan seterusnya; 1:41-45; 46-45).
Kelahiran itu sendiri disertai dengan banyaknya pengesahan ilahi. Malaikat-malaikat telah mengumumkan kedatangan Messias kepada para gembala disekitar padang rumput. Bahkan langit memberikan kesaksian akan kelahiran Messias seperti "Bintang-nya" yang nampak di Timur dan mendorong orang majus melakukan perjalanan ke Palestina dan menyembah Raja baru.
Segera setelah Kristus lahir, Dia diagungkan dan disembah sebagai Dia yang adalah kebenaran Israel yang dinantikan. Simeon didalam kendali Roh Kudus, telah memproklamasikan Dia sebagai Kristus (Lukas 2:25 dan seterusnya). Hanna juga memberikan kesaksian untuk kedatangan Messias (Lukas 2:38).
Sebelum, selama dan setelah kelahirannya, Tuhan telah memberikan kesaksian yang luar biasa melalui para malaikat, melalui nabi-nabi yang diinspirasi akan masa lalu dan masa kini, dan melalui penciptaan itu sendiri. Bukti yang lebih besar mana lagi yang diinginkan manusia?
Bersambung.: Bagian 3
The Invasion of Planet Earth,Bob Deffinbaugh | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment