Kisah-Kisah Para Wanita Yang Diubahkan
Carol tumbuh dalam sebuah keluarga yang relegius dengan orang tua yang menetapkan standar-standar yang terlampau tinggi agar ia dapat menyenangkan orang tua. Namun Carol adalah seorang yang cerdas, serta seorang murid yang baik, dan guru-gurunya memberikan tanggapan positif dan semangat terhadap dirinya, sesuatu yang sangat ia dambakan. Ia semakin lama memiliki ikatan-ikatan yang kuat dengan guru-gurunya, beberapa diantaranya memiliki kebergantungan emosional yang lebih khusus.
Carol tumbuh dalam sebuah keluarga yang relegius dengan orang tua yang menetapkan standar-standar yang terlampau tinggi agar ia dapat menyenangkan orang tua. Namun Carol adalah seorang yang cerdas, serta seorang murid yang baik, dan guru-gurunya memberikan tanggapan positif dan semangat terhadap dirinya, sesuatu yang sangat ia dambakan. Ia semakin lama memiliki ikatan-ikatan yang kuat dengan guru-gurunya, beberapa diantaranya memiliki kebergantungan emosional yang lebih khusus.
Setamat sekolah, ia dihantam oleh sebuah rasa perih kesepian dan kekosongan yang luar biasa. Carol kemudian terlibat kedalam hubungan yang lekat dengan seorang wanita yang telah menikah, menghadapi godaan-godaan yang benar-benar baru bagi dirinya. Dia sungguh-sungguh tak kuasa untuk menolak kuatnya daya tarik sesama jenis, dan segera saja ia mendapatkan dirinya secara emosional dan jasmaniah terlibat dalam sebuah hubungan yang ia sendiri tak percayai sedang dialaminya. Sekarang ia tak hanya membutuhkannya secara emosional, dia telah terbelenggu oleh rasa malu yang dalam, kekecewaan, dan rasa bersalah.
Seorang sahabat meberitahukan kepadanya sebuah pelayanan untuk mereka yang memiliki ketertarikan dengan sesama jenis, dan ini bagaikan menemukan sebuah pintu menuju dunia lain. Melalui dukungan yang ia dapatkan disana, Carol ditantang untuk mengenali dusta-dusta yang dilontarkan Setan yang selama ini ia yakini seumur hidupnya dan menggantikannya dengan kebenaran yang berasal dari firman Tuhan dalam Alkitab. Tuhan memperbarui caranya berpikir, memenuhi kebutuhan dikedalaman hatinya, dan membawanya ke sebuah tempat yang penuh pengharapan dan kemerdekaan.
Kisah Diana lain lagi. Ia menghabiskan 18 tahun dalam sebuah hubungan lesbian yang berkomitmen dengan wanita lain yang ia yakini sebagai belahan jiwanya. Mereka mengadakan seremoni komitmen di sebuah gereja kelompok gay, dan membesarkan seorang anak perempuan bersama-sama. Ia menikmati posisinya sebagai juru bicara yang cemerlang dan cakap untuk sebuah gereja gay.
Disepanjang tahun kebersamaan mereka, orang tua Diana, sang ibu setia terhadap tiga hal. Ia mengasihi Diana apa adanya. Ia tak pernah menyangkali keyakinannya bahwa gaya hidup yang dijalani putrinya adalah penuh dengan dosa karena Tuhan mengatakan itu adalah salah. Dan ketiga, ia berdoa dengan setia bagi puterinya.
Diana dan pasangannya mencari Tuhan untuk mengetahui segala sesuatunya kecuali seksualitas mereka. Pada satu titik, mereka berdoa bersama untuk mendapatkan hikmat dan kebenaran mengenai sebuah situasi yang tak berhubungan dengan hubungan mereka. Tuhan menjawab doa mereka dengan sebuah cara yang tak mereka duga; Tuhan menunjukan kepada mereka tentang keberdosaan pada sifat hubungan yang mereka jalani. Ini sungguh teramat menyakitkan dan sebuah penemuan yang tak diinginkan untuk belajar bahwa mereka telah diperdaya.
Bersama, mereka memutuskan untuk keluar dari hubungan ini untuk mematuhi Tuhan, berpisah dan memutuskan hubungan mereka. Ini sungguh menyakitkan, bahkan sekalipun Diana mengalami jamahan pemulihan Tuhan di kedalaman-kedalaman jiwanya yang terluka. Tuhan mengubah Diana dan Carol dari dalam dirinya yang mengubahkannya.
Can Homosexuals Change? Study By: Sue Bohlin, Probe Ministry | Martin Simamora
No comments:
Post a Comment