bbc.co.uk |
Pikirkan kembali peristiwa Pentakosta pertama yang telah diulas pada bagian 4 rangkaian artikel ini, penghalang-penghalangnya dan bahaya yang melanda bilamana mendekat ke hadirat Tuhan dan bagaimana hal itu sungguh amat berbeda saat peristiwa Pentakosta kedua, kedatangan Roh Kudus.
Sebelumnya : Bagian 5
Berikut ini adalah gambaran lain. Pikirkan imam besar yang melayani - mendekati Tahta Kasih Karunia di tempat yang dikuduskan selama Hari Penebusan dosa (pendamaian)
- Ia harus seorang pria
- Ia harus seorang yang berasal dari keturunan Harun
- Ia hanya dapat mendekati satu kali dalam satu tahun
- Ia harus membawa darah bagi dosa-dosanya dan dosa-dosa umat.
Yang Maha Kudus berada didalam bait yang tak mampu menerima kepenuhan Tuhan, yang merupakan buatan tangan manusia selama berabad-abad. Ketika Yesus wafat, hal ini berubah. Menurut penulis Ibrani :
- Ibrani 4:14-16
(14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.(15) Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.(16) Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
"Tahta" kasih karunia adalah kursi belas kasihan di surga sebagaimana yang dapat dilihat dari ayat paralel ini-yang juga terdapat dalam Ibrani :
- Ibrani 10:19-22
Tidak seperti imam besar jaman dahulu yang memiliki akses masuk Tempat Kudus tiruan, kita oleh karena kematian Yesus memiliki :
- Jalan masuk menuju Tempat Kudus yang sesungguhnya di surga
- terbuka baik bagi orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain
- terbuka bagi pria dan wanita
- jalan masuk itu tersedia pada "saat diperlukan, misalnya saat kita dicobai atau bahkan terjatuh dalam dosa.
Dengan kata lain, kelemahan kita bukan lagi sesuatu yang memisahkan kita dari Tuhan dan pertolongan yang Dia berikan.
Sebagaimana yang anda tangkap, Roh Kudus memiliki peran dalam memberikan jalan kepada kita :
- Roma 8:26-27
Bila anda membutuhkan sebuah ilustrasi yang baik terkait akses atau jalan masuk ini, coba cermati pertemuan antara Yesus dengan seorang perempuan Samaria. Inilah titik kritikal dalam narasi tersebut :
- Yohanes 4:16-18
Pada puncaknya, perempuan itu merespon demikian :
- Yohanes 4:29
Yesus telah membawa wanita ke dimensi-Nya. Ia menyingkapkan bahwa Ia telah mengetahui rahasia-rahasia kelamnya. Bagaimana mungkin ia dapat merasa aman? Kita berkata bahwa Tuhan mengasihi para pendosa dengan kasih yang tak bersyarat, tetapi kisah ini membawa konsep yang lebih dalam lagi. Yesus tak pernah berjumpa dengan seorang pendosa, Ia benci!Yesus ada disisi kita. Ia ada bagi kita bukan dalam jalan yang merendahkan, tetapi dalam sebuah jalan persahabatan. Roh Kudus bekerja bagi kita, apa yang Yesus telah lakukan bagi wanita Samaria, Zakeus (Lukas 19:1-10), Matius dan sahabat-sahabatnya (Matius 9:9-13), wanita pendosa di rumah Simon yang meminyaki kaki Yesus (Lukas 7:36-50), dan lain-lainya. Kita bertemu, kita merasa aman, kita mendekat, dan kita diubahkan.
3. Oleh Roh Kudus, Kita memiliki Persatuan, Kuasa dan karunia-karunia untuk melakukan pekerjaan Yesus di bumi
Yesus berkata kita akan menerima kuasa oleh Roh Kudus dan Paulus menulis :
- 1 Korintus 12:4-7
- 1 Korintus 12:11
Karena kematian Yesus telah menyediakan bagi kita Roh Kudus maka setiap orang percaya dapat berharap mengalami manifestasi Roh Kudus, manifestasi yang mengiringi pelayanan Yesus saat di dunia. Paulus selanjutnya berkata bahwa oleh Roh Kudus, kita secara kolektif adalah tubuh Kristus.
- 1 Korintus 12:12-13
Saat Yesus di dunia, pelayanannya memang terbatas secara geografis, kecuali sejumlah penyembuhan di pelosok. Saat Ia mengajar, Ia hanya dapat didengar oleh mereka yang hadir saat itu, tidak oleh mereka yang ada di kota tetangga. Ketika Ia memerintahkan orang mati bangkit, ia dan jasad berada di tempat yang sama. Ketika Ia mengusir setan,setan-setan yang berada dilokasi lain aman. Ia membawa firman, kuasa dan hadirat Tuhan, tetapi sebagai Firman yang menjadi manusia, sehingga kehadirannya terlokalisasi. Tetapi manakala Roh Kudus telah datang, orang-orang percaya mulai melakukan berbagai hal didalam nama Yesus oleh kuasa dan karunia Roh Kudus. Kita sebagai orang percaya, dipenuhi dengan Roh Kudus, tersebar keseluruh bola bumi, demikian juga dengan karya Yesus Kristus.
Yesus berkata :
- Yohanes 14:12-14
Meminta didalam "Nama Yesus" bukanlah sebuah mantera ajaib yang kita tambahkan dalam penutup doa-doa kita. Itu adalah karya-Nya dan dengan cara demikian kita memberikan hormat. Dipenuhi dengan Roh Kudus, memanifestasikan karunia-karunianya, dan mengikuti panduannya, kita sedang melakukan karya dan pelayanan Yesus di dunia. Perhatikan 1 Korintus 12:4-6 dan perhatikan karya setiap pribadi tritunggal.
1 Korintus 12:4-6
(4) Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.(5) Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.(6) Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
- berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah (Bapa) adalah satu
- rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (Anak)
- rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh
Semua hal ini baru. Kita adalah umat Tuhan: kita mengenal Dia; oleh Roh Kudus kita dapat melihat apa yang sedang Ia kerjakan dan dengan manifestasi-manisfestasi dari Roh Kudus, kita sedang melakukan pekerjaan Yesus didunia ini.
Selesai
Martin Simamora | Sumber utama : What changed because Jesus died?,Donald E. Curtis |bible.org
No comments:
Post a Comment