Yudas dianggap agak misterius diantara murid-murid Yesus lainnya. Yudas Iskariot dicatat dalam sejarah sebagai sosok yang menghianati Yesus. Namun Yudas dihitung sebagai murid-murid yang utama diantara 12 murid (Lukas 6:13, 22:3 ; Kisah Para Rasul 1:16-17 terhitung bersama kami), "dipilih" oleh Kristus sendiri, "Rasul Yudas" menjadi seorang penghianat?
Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui seorang penghianat ada diantara mereka? Bagaimana mungkin Yudas pergi keluar dan melayani bersama dengan mereka dan memperlihatkan hasil yang sama namun berbalik menyerahkan Yesus ke tangan mereka yang membencinya?
Bagaimana bisa mereka tidak mengetahui seorang penghianat ada diantara mereka? Bagaimana mungkin Yudas pergi keluar dan melayani bersama dengan mereka dan memperlihatkan hasil yang sama namun berbalik menyerahkan Yesus ke tangan mereka yang membencinya?
Beberapa hal perlu kita perhatikan mengenai Yudas, ia memanggil Yesus sebagai guru, ia tidak pernah memanggil Yesus sebagai Tuhan atau Tuan sebagaimana para rasul yang lain. Perihal ini dapat menjadi sebuah petunjuk bagaimana ia memandang Yesus. Yesus menghendaki dirinya dikenali sebagai Tuhan, tidak hanya sebagai guru (Markus 12:37 ; Lukas 20:42; Yohanes 9:36-38). Sementara rasul-rasul yang lain bertanya-tanya manusia seperti apakah Yesus ini, seorang manusia yang dapat menenangkan laut hanya dengan sebuah kata, Yudas hanya menerima Yesus sebagai Rabbi.
- Markus 12:37
(37) Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana
mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan
Dia dengan penuh minat.
- Lukas 20:42
Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
- Yohanes 9:36-38
(36) Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
(37) Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
(38) Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Seseorang tidak dapat menjadi rasul tanpa melihat kebangkitan Yesus, peristiwa yang tidak dilihat oleh Yudas karena dia menggantung dirinya sebelum peristiwa itu terjadi. 12 murid itu sejak semua telah disebut rasul ( yang terpilih untuk diutus), tetapi tidak/belum menjadi rasul-rasul Gereja hingga saat kebangkitan, dimana gereja belum resmi lahir hingga Roh Kudus dikirimkan pada Pentakosta. Setelah Pentakosta barulah para rasul menjalankan fungsi mengajar,membangun jemaat-jemaat dan melakukan mujizat-mujizat dalam kuasa Roh Kudus.
Apakah Yudas diselamatkan karena ia dahulunya seorang rasul apakah kehilangan keselamatan? Telah diasumsikan bahwa ia selamat karena ia melakukan perjalanan bersama dengan para rasul lainnya tetapi saya akan lebih berhat-hati untuk mengambil posisi bahwa ia tidak selamat. Yudas dipilih langsung sebagaimana murid-murid lainnya tetapi posisinya (sebagai rasul) akan sementara. (Yesus telah mengetahui seluruhnya apa yang akan terjadi).
(37) Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
(38) Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Seseorang tidak dapat menjadi rasul tanpa melihat kebangkitan Yesus, peristiwa yang tidak dilihat oleh Yudas karena dia menggantung dirinya sebelum peristiwa itu terjadi. 12 murid itu sejak semua telah disebut rasul ( yang terpilih untuk diutus), tetapi tidak/belum menjadi rasul-rasul Gereja hingga saat kebangkitan, dimana gereja belum resmi lahir hingga Roh Kudus dikirimkan pada Pentakosta. Setelah Pentakosta barulah para rasul menjalankan fungsi mengajar,membangun jemaat-jemaat dan melakukan mujizat-mujizat dalam kuasa Roh Kudus.
Apakah Yudas diselamatkan karena ia dahulunya seorang rasul apakah kehilangan keselamatan? Telah diasumsikan bahwa ia selamat karena ia melakukan perjalanan bersama dengan para rasul lainnya tetapi saya akan lebih berhat-hati untuk mengambil posisi bahwa ia tidak selamat. Yudas dipilih langsung sebagaimana murid-murid lainnya tetapi posisinya (sebagai rasul) akan sementara. (Yesus telah mengetahui seluruhnya apa yang akan terjadi).
Yesus menugasinya sebagai bendahara tetapi ia secara diam-diam adalah seorang pencuri. Yesus menugaskan Yudas dengan sesuatu yang sangat memberikan godaan-godaan di hatinya untuk korupsi atau pertobatan baginya, yaitu uang. Yudas kerap mendengarkan Yesus berbicara mengenai uang tetapi itu tidak mengubahnya. Kemungkinan agar dapat mereformasi dirinya selalu ada namun tidak pernah terjadi karena hatinya tidak tunduk untuk mematuhi perkataan-perkatan yang disampaikan oleh Yesus Kristus.
Yudaslah yang memperlihatkan apa yang telah ada dialam hatinya saat ia mengeluhkan minyak yang dituangkan kepada Yesus, untuk mempersiapkan pemakamannya. Yohanes 12:2-8 :
"(2) Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.(3) Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.(4) Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:(5) Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?(6) Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.(7) Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.(8) Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Perhatikan secara cermat apa yang dinyatakan oleh ayat-ayat diatas. Dia adalah seorang pencuri, bertanggungjawab atas uang yang diberikan kepada para rasul.
Yudas melihat minyak itu seharusnya dapat mendatangkan banyak uang (Yohanes 12:5-8). Yudas telah memperkirakan nilai minyak itu sekitar 60 dolar (senilai ratusan dolar dengan dolar saat ini). Kepeduliaan yang dia nampakan bagi orang miskin telah menyingkapkan iri hatinya. Ia baru saja kehilangan kesempat mencuri dalam jumlah yang lebih besar daripada biasanya. Jelas sekali, tidak seorangpun dapat melihat apa yang sesungguhnya terjadi dan berlangsung kecuali Yudas dan Yesus.
Yudas Iskariot, salah satu murid Yesus, yang bermaksud untuk menghianati Yesus, berkata, "Mengapa minyak wangi ini tidak dijual senilai 300 dinar, dan diberikan kepada orang miskin?" Ia berkata seperti ini , bukan karena ia peduli dengan orang miskin, tetapi karena ia adalah seorang pencuri, dan ia memiliki kotak uang, ia terbiasa mencuri sebagian uang yang dimaskan kedalamnya.
- Matius 26:8, "Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini?Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin."
- Markus 14:14 mencatat,"Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?"
Yudas yang berpura-pura peduli dengan orang-orang miskin, mempengaruhi murid-murid lainya untuk bergabung dengan semangat pemberontakannya.
Yesus melindungi Maria dengan segera memotong kritikan itu. Biarkan dia sendiri. Yesus melihat tindakan Maria adalah tanda kitab suci-dia melakukan hal ini untuk hari penguburanku. Maria memang telah menyimpan minyak yang mahal ini untuk Kristus. Maria mengantisipasi kematian Kristus. Maria percaya terhadap perkataan-perkataan Yesus mengenai peristiwa kematiannya yang akan terjadi, ini sangat berbeda dengan banyak orang yang percaya akan perkataan-perkataan Yesus tetapi tidak memahaminya, imannya termasuk kepada karya Juru Selamat - kematiannya.
Bersambung : Bagian 2
Martin Simamora|letusreason.org
No comments:
Post a Comment