Sejak masa Reformasi, keselamatan hanya oleh iman saja telah menjadi landasan pengajaran gereja-gereja protestan. Membuat traktat-traktat Injil, melakukan doa-doa bagi orang berdosa, melakukan penggilan altar, mengadakan sekolah-sekolah Alkitab masa liburan, menjalankan misi-misi, dan program-program lainnya, kesemuanya dilakukan dengan upaya keras untuk memperjelas pesan ini sekuat tenaga. Kita berupaya menyelamatkan hidup orang-orang berdosa. Apa yang kita lakukan ini, sebenarnya, sungguh keliru sebagaimana yang diperlihatkan oleh ayat-ayat dalam Perjanjian Baru :
- Matius 1:21
- Roma 1:16
- Galatia 3:23-25
- Efesus 2:8-10
Baca : Bagian 1
Ayat-ayat diatas tersebut dan masih ada sangat banyak ayat-ayat seperti ini yang menyatakan dengan tegas bahwa keselamatan hanya oleh iman. Kepatuhan dan perbuatan baik tidak memiliki peran dalam keselamatan. Legalisme dipandang keras sebagai musuh iman. Perjanjian Baru memiliki kejelasan mengenai peran iman yang tidak ditemukan dalam Perjanjian Lama. Sehingga adalah wajar, baik dan benar untuk berbicara mengenai keselamatan oleh iman sebagai pesan Injil yang kritikal. Perjanjian Baru memperjelas bahwa kepatuhan terhadap Taurat dan perbuatan baik tidak berkontribusi sama sekali dalam keselamatan kita.
Tetapi, mari kita lihat beberapa ayat lain lagi :
- Kejadian 4:26b
- Kejadian 15:6
- Galatia 3:6
- Habakuk 2:4b
- Roma 1:17
- Galatia 3:11
- Ibrani 10:38
- Yoel 2:32
- Kisah Para Rasul 2:21
- Roma 10:13
- Mazmur 13:5
- Mazmur 52:8-9
- Mazmur 27:1
Jadi, sementara Perjanjian Baru memperjelas peran sentral Iman dalam keselamatan, ayat diatas dan ayat-ayat lainnya menunjukan bahwa keselamatan oleh iman bukanlah sesuatu yang baru, bukan yang berubah oleh karena kedatangan dan kematian Yesus. Jika Abraham diselamatkan oleh Iman sebagaimana dinyatakan Kejadian dan Paulus mengulanginya,lalu bagaimana ada sesuatu yang berubah waktu Yesus wafat? Lebih jauh lagi, Kitab Ibrani memberitahukan kepada kita dengan tegas bahwa orang-orang Kudus era Perjanjian Lama ternyata diperkenan oleh Tuhan melalui iman mereka.
Ibarani 10:38-11:2
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."(39) Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percayadan yang beroleh hidup.(1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatuyang tidak kita lihat.(2) Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
Penulis Kitab Ibrani mengutip Habakuk 2:4 dan kemudian berlanjut dengan penjelasan bahwa oleh iman "orang-orang era Perjanjian Lama memperoleh perkenanan."
Dan kemudian terdapat Roma 4 seluruhnya, dimana disini saya kutipan bagian pentingnya dibawah ini :
Roma 4:2-3
(2) Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
Lalu bagaimana pembenaran itu diperhitungkan? Saat ia telah disunat atau sebelum disunat? Bukan saat ia telah disunat, tetapi sebelum disunat :
Roma 4:10-12
(10) Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya.(11) Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenarandiperhitungkan kepada mereka,(12) dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.
Roma bab 4 mendasari keselamatan oleh iman berdasarkan referensi-referensi Perjanjian Lama. Keselamatan sejak dahulu selalu oleh iman dan tidak pernah ditawarkan sebagai sebuah akibat kepatuhan kepada Taurat. Kematian Yesus tidak menghantarkan ke sebuah era dimana orang dapat menemukan hak berdiri bersama dengan Tuhan oleh Iman. Orang akan selalu dapat mendekati Tuhan dengan iman.
Pada sisi lain, Paulus juga menulis "kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan- Roma 3:22." Dan Injil Yohanes berkata demikian :
- Yohanes 3:16
Paulus juga menghubungkan Iman dengan kematian Yesus :
- Roma 3:24-25
Apakah mungkin memiliki iman dalam Yesus Kristus sebelum ia datang dan wafat? Jawabanya adalah : kematian Yesus berdampak diluar alur waktu sebagaimana yang kita pahami. Pertimbangkan ayat-ayat ini :
- 2 Timotius 1-8-10
- Yohanes 8:56-58
Sehingga keselamatan oleh iman telah dianugerahkan sejak kekekalan, tetapi disingkapkan saat Yesus tampil. Plus,Yesus mengatakan kepada kita bahwa Abraham entah bagaimana telah melihat hari kedatangan Yesus.Dengan demikian prinsip keselamatan semenjak dahulu selalu oleh iman adalah tetap. Ini bukan hal yang berubah karenakematian Yesus Kristus.
Roh Kudus adalah Baru
Sekarang, mari kita kembali ke Galatia 3:2 dan keseluruhan konteksnya. Perhatikan pengulangan referensi untuk Roh Kudus dan keterhubungan langsungnya terhadap kematian Yesus :
Galatia 3:1-5
(1) Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?(2) Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?(3) Adakah kamu sebodoh itu?Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?(4) Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!(5) Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Bukan soal Keselamatan oleh iman yang Paulus pertentangkan terhadap "melakukan Taurat", tetapi dalam hal menerima Roh Kudus!
Mengapa kita tak melihat hal ini?
Bersambung Bagian 3
Martin Simamora |What changed because Jesus died? , Donald E. Curtis | bible.org
No comments:
Post a Comment