F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Perspektif. Show all posts
Showing posts with label Perspektif. Show all posts

0 Kelahiran Yesus Kristus - Bagian 1

Add caption


Oleh : Daniel B. Wallace, Ph.D


Pengantar


Artikel berikut ini merupakan bagian dari  serial materi-materi renungan singkat terkait kelahiran Kristus. Bagi beberapa orang, materi semacam ini   sangat sulit dianggap  sebagai renungan karena renungan ini fokus utamanya pada sejarah. Tetapi kita harus camkan dalam benak kita bahwa Yesus yang kita sembah  sungguh-sungguh terlahir dalam   ruang dan waktu sejarah. Dan Bayi yang ada didalam palungan itu sungguh-sungguh telah disalibkan—dan sama pastinya juga telah bangkit dari kematian. Alkitab berbeda dari buku-buku suci  pada agama-agama lainnya karena Alkitab “mengundang” investigasi  sejarah. Dan ketika Alkitab  bertemu dengan pengujian—sebagaimana selalu terjadi,tak terelakan terjadi—pengujian itu menanamkan  pengabdian yang lebih besar didalam hati orang percaya  kepada dia yang kita sebut Anak Allah.


Tahun  Yesus Dilahirkan

Di belahan dunia barat, kita membagi waktu dengan  kelahiran Yesus Kristus. Tetapi sungguhkah dia  pernah hidup? Jika  memang demikian, kapankah dia lahir?



Beberapa waktu lalu, Saya  ditantang dengan sebuah percakapan oleh seorang pria yang mengklaim bahwa Tuhan tidak ada. Dia seorang ateis. Tetapi  bukan sekedar menjadi ateis, anda mengertikan. Dia juga bersikukuh bahwa Yesus Kristus tidak pernah ada! Teman satu ini memang termasuk yang sangat  sangat keras dalam sikapnya.

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian II)

Sebelas Tesis

Daniel B. Wallace, Ph.D
di Indonesia- dalam acara Sola Scriptura
Inilah  pengalaman penyakit  kanker  yang  diidap oleh anak lelakiku yang membangunkan semua kesadaranku, yang  membawaku kembali kepada hal-hal yang paling mendasar. Dan diluar pengalaman ini saya sedang bergulat dengan isu-isu praktis tentang pneumatology ( doktrin Roh Kudus).

Saya hendak menawarkan sebelas saran, sebelas tantangan—sebelas tesis jika anda  mau—yang berkaitan dengan area-area ini dalam kehidupanku sendiri yang Tuhan sampaikan. Saya belum sampai dengan 95 buah—dan ini bukanlah  Schlosskirche of Wittenberg (Gereja di Wittenberg).  Tetapi saya  berharap dan berdoa agar esai ini akan membantu orang-orang Kristen lainnya penganut pandangan “cessationist” terhindar dari perangkap  dimana saya terjerembab   kedalamnya.

0 [Kesaksian Daniel B. Wallace] Perjalanan Iman dari Kognitif Menuju Sepenuh Jiwa dan Pikiran (Bagian I)


Oleh : Daniel B. Wallace, Ph.D



Daniel B.Wallace Ph.D
Profesor Studi PerjanjianBaru di Dallas TheologicalSeminary
Melalui pengalaman penyakit kanker  yang diderita puteraku, saya sampai pada sebuah keyakinan  ketidakcukupan Alkitab saja untuk menangani krisis-krisis dalam kehidupan.  Saya membutuhkan sebuah  pengalaman yang bersifat eksistensial/ nyata  dialami sendiri bersama Tuhan. Saya  memulai tahun-tahun awalku sebagai seorang kharismatik dan mulai  merenungkan pada bagaimana Roh Kudus bekerja pada masa kini. Saya telah memandang kitab suci dalam sebuah terang baru dan mulai bergulat dengan pertanyan, jika Roh Kudus tidak mati pada abad pertama, apa yang saat ini sedang dia lakukan dewasa ini? Esai ini menawarkan 11 tesis   mulai mengeksplorasi jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

0 Siapa sih yang memegang kendali di sini? (2) : Apakah Tuhan Berdaulat atau apa?


Credit: iStockphoto/Eric Gevaert- http://www.sciencedaily.com
Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Artikel bagian pertamaku memeriksa pertanyaan siapa atau apa yang mengendalikan berbagai peristiwa dalam kehidupan kita. Bukan “kesempatan” (yang tidak punya kuasa untuk mengendalikan apapun), tidak juga kehendak-kehendak “bebas” orang—termasuk kita—yang benar-benar memegang kendali atas semua kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita.  Hal ini hanya menyisakan dua kemungkinan—Setan dan antek-anteknya atau Tuhan. Mari kita  hadapi, ini adalah sebuah isu yang sangat besar. Apa yang kita percayai  tentang siapa/apa yang memegang kendali kehidupan kita memiliki dampak yang luar biasa pada bagaimana kita hidup.

Beberapa orang menjadi  terbujuk  untuk berpikir bahwa  Setan  memiliki kendali atas sejumlah bagian tertentu kehidupan, sehingga Tuhan secara terus-menerus melakukan perbaikan-perbaikan  atas rencana-rencana-Nya untuk mengakomodasi trik-trik Setan. Apakah ini sebuah pemikiran yang melegakan? Apakah ide bahwa Setan memiliki kendali atas bagian-bagian tertentu kehidupanmu membuat anda  tidak takut, seorang yang percaya diri?

0 Siapa sih yang memegang kendali disini? Jika Tuhan berdaulat, lalu apa?


Mazmur 139:16
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.”
Baiklah,  bagaimana jika saya membenarkan bahwa  baik  kehendak “bebas” (diriku atau siapapun juga), peluang, Setan, atau roh-roh jahat TIDAK dapat menjegal  rencana-rencana Tuhan  atau menahan tangan-Nya untuk melakukan apapun yang Dia hendak lakukan? Bagaimana hal ini  membuat perubahan didalam hidupku? Ketika badai-badai dalam kehidupan melanda, ketika orang-orang yang dikasihi meninggalkan dunia ini, ekonomi  hancur dan saya kehilangan pekerjaanku, apa yang dapat diberikan  kedaulatan Tuhan kepadaku? Akankah kedaulatan Tuhan menghidupkan kembali yang mati, menyediakan kebutuhan bagi keluargaku, atau  meringankan beban-beban  kehidupan  yang saya tanggung setiap hari?

0 Mari Kita Tinjau Kembali Ungkapan :”Didalam, tetapi bukan Berasal dari”

Didalam, tetapi bukan Berasal dari”—jika anda  meluangkan  banyak waktu didalam perkumpulan-perkumpulan Kristen, anda berangkali  mengenali slogan ini. Didalam dunia, tetapi  bukan berasal dari dunia ini. Ungkapan ini memotret sebuah kebenaran mengenai para pengikut Yesus. Ada sebuah pemahaman yang nyata dimana kita “didalam” dunia ini, tetapi tidak “berasal” dari  dunia ini.

Didalam, tetapi  tidak berasal dari. Ya, ya tentu saja.

Tetapi bisa jadi ungkapan yang sangat menohok  ini bisa memberikan kesan yang keliru mengenai misi  atau tanggung jawab kita di dunia sebagai orang-orang Kristen? Moto ini  nampaknya dapat memberikan kerancuan, kita ada di dunia ini, namun sayangnya apa yang sungguh-sungguh harus kita lakukan adalah untuk memastikan bahwa kita tidak berasal dari dunia ini.

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 2) : Siapa Selain TUHAN Dapat Mengampuni Dosa-Dosa?

Lukas 7:48-50
(48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu:"Dosamu telah diampuni." (49) Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
Faktanya orang-orang  Farisi ini  mengatakannya secara tepat, siapa selain Tuhan dapat mengampuni dosa-dosa? Mereka tepat dan kembali-mereka ingin melempari Yesus dengan batu  karena klaim-klaim semacam ini dan klaim-klaim ini disebut penistaan-penistaan karena mereka benar— Jika Yesus bukan Tuhan, maka klaim-klaim Yesus  jelas merupakan penistaan-penistaan.

Yesus  menopang  ketuhanannya dengan sejumlah cara disamping dengan sejumlah pernyataan-pernyataan AKULAH DIA. Dia juga mengklaim  berbagai  atribut atau hal yang hanya mungkin ada  pada Tuhan. Sebagai  contoh, atribut kekekalan adalah sesuatu yang  Dia klaim dalam Yohanes 17:5, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.’ Dia mengklaim juga atribut Mahahadir. Anda melihat hal ini digambarkan dalam sejumlah nats alkitab, sebagai contoh ketika Yesus berkata dalam :
Matius 18:20
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (bagian 1) : Jalan Sempit Vs Banyak Jalan Menuju Tuhan

Beragam orang mendaki  melalui rute-rute yang berbeda,beberapa orang dengan jalur melingkar dan yang lainnya dengan jalur yang lebih langsung tetapi pada akhirnya mereka semua akan berkumpul di puncak gunung. Idenya adalah bahwa setiap orang yang berada di puncak akan menyadari pendakian-pendakian ini pada akhirnya adalah pencarian yang sama. Kita semua bertemu di puncak dan  apapun  tuhannya, sesuai dengan bagaimana anda menentukan siapakah Tuhan itu, kita semua berkata, oh, jadi semua agama sebenarnya mengenai tuhan yang sama atau mengenai  hal yang sama.


Isu ini , tentang bagaimana Kristus dapat menjadi satu-satunya  jalan menuju Tuhan merupakan salah satu keberatan  paling  pelik yang mengemuka. Topik ini lazim dipertanyakan terkait dengan isu-isu mengapa orang-orang tak bersalah menderita. Tetapi sekarang, saya berpendapat, pertanyaan ini berangkali telah menjadi   rintangan-rintangan terbesar.

Mengapa anda  menganggap bahwa  Kristus satu-satunya jalan adalah benar? Saya pikir ini terkait  bertumbuhnya pluralisme dan isu toleransi. Kami telah mendiskusikan  hal ini dalam sejumlah kasus dalam budaya masyarakat kita  yang telah mendidik kita untuk menganggap bahwa  toleransi didefinisikan   bersepakat dengan orang atau setidaknya bersepakat dengan pandangan mereka  sehingga memiliki legitimasi yang sama dengan pandanganmu. Artinya ini adalah egalitarian ( sebuah pandangan bahwa setiap orang setara sehingga memiliki hak-hak dan kesempatan-kesempatan yang sama-red) manakala diberlakukan pada kebenaran maka kebenaran itu seiring perjalanan waktu (sesuai dengan perkembangan zaman). Dengan kata lain, kita  menjadi  egaliter terkait kebenaran. Ini  menarik bahwa  kita masih kerap bersikap elitis ketika  berurusan dengan orang tetapi menjadi egaliter ketika berurusan dengan kebenaran.

Dalam pandangan saya, seharusnya hal sebaliknya yang terjadi. Kita harus menjadi elitis ketika bersikap pada kebenaran dan menjadi egaliter dalam memandang atau bersikap kepada orang. Artinya, perlakukanlah orang-orang dalam sebuah cara yang toleran  yang diperlihatkan sebagai mengasihi dan mempedulikan orang dan sepakat untuk terkadang tak bersepakat tetapi didalam pengertian bahwa ketika kita tidak bersepakat pada sebuah kebenaran maka tidak berarti saya sedang menolak anda sebagai pribadi.

0 Murid Yesus : Pasukan Berani Mati

Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk. 9:23)

Inti dari kekristenan tidak bisa lepas dari simbol utamanya yaitu salib, salib Tuhan Yesus Kristus. Namun ketika kita mencari kata “salib” di Alkitab, ternyata hanya muncul sepuluh kali di keempat Injil. Kapan kata “salib” pertama kali muncul di Perjanjian Baru? Di Injil sinoptik, semua sama: mulai dari ayat ini, baik yang dicatat di Matius 10:38, Matius 16:24, maupun Markus 8:34.

0 Pergamus : Gereja Yang Berdiam Di Takhta Iblis (3)


 
GEREJA KRISTEN INJILI NUSANTARA (GKIN)
”R E V I V A L”
Kebaktian Minggu : Jam 09.00 di Hotel Sylvia Lt.4; Pemahaman Alkitab : Rabu, Jam 17.00 di Hotel Dewata

Serial Khotbah 7 Jemaat (Part 3c)

PERGAMUS : GEREJA YANG BERDIAM DI TAKHTA IBLIS

By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK


Wah 2:12-17 – (12) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: (13) Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. (14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. (15) Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus. (16) Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. (17) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa pun, selain oleh yang menerimanya."

P
ada bagian pertama pembahasan tentang jemaat Pergamus ini kita sudah mempelajari kota dan jemaat Pergamus serta pujian Tuhan kepada mereka. Pada bagian kedua kita juga sudah mempelajari tentang teguran / kritik Tuhan kepada jemaat ini karena adanya ajaran Bileam dan ajaran Pengikut Nikolaus yang dipegang oleh sejumlah orang di dalam jemaat Pergamus. Pada bagian ketiga ini kita akan membahas beberapa hal lagi yang adalah sambungan dari 2 bagian sebelumnya :

Bacalah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya:

0 Kemurnian Seksual Didalam Gereja (1) : Mengapa Harus Memusingkannya, Bukankah Ada Pengampunan?

Jika anda berkenan, saya ingin anda membuka Alkitab anda pada 1 Korintus bab 5 dan bab 6.

Saya mengalami sebuah  peristiwa tadi malam, meluangkan waktu berbicara dengan seorang pastor—mantan pastor/pendeta, yang mengalami sejumlah permasalahan kehidupan moral yang menyeruak ke publik sehingga ia tidak lagi memegang penggembalaan jemaat. Dan dia  bertanya kepada saya dapatkah saya  mengirimkan orang kepada anda sebagai referensi agar beberapa gereja mau mempertimbangkan saya sebagai seorang pastor/pendeta?” Maukah anda memberikan saya sebuah referensi?” Dan jawaban saya kepadanya adalah, “Tidak, Saya tidak akan memberikan referensi.” Dia  berkata, “Bagaimana dengan pengampunan?” Saya menjawab, “Ini bukan soal pengampunan, saya tidak ada masalah dengan pengampunan.” Dia   berkata, “Bagaimana dengan  restorasi?” Saya berkata, “Ini bukan sebuah soal  restorasi. Saya berdoa agar anda sepenuhnya dipulihkan ke sebuah tempat dimana Tuhan bisa menggunakanmu sepenuhnya.

“Dia berkata, “Apa masalahnya?” Saya berkata, “Ada sebuah soal mengenai keteladanan. Ada sebuah soal mengenai menetapkan standar terkait kekudusan hidup dimana  jemaat gereja dipanggil untuk itu. Dan ketika anda diminta melepaskan kedudukan anda sebagai sebuah penghukuman sehingga dihadapan publik anda tidak dapat lagi berdiri di posisi  sebagai teladan. Itulah soalnya. Ini bukan soal bahwa Tuhan tidak akan menggunakan anda. Ini bukan soal Tuhan tidak akan mengampunimu dan memberkatimu. Ini soal bahwa anda tidak lagi  laik untuk memerankan teladan karakter Kristen, ini semua mengenai posisi atau kedudukan seorang pemimpin atau seorang pastor.

0 “H” : Partikel Tuhan Bukan Partikel Tuhan (bagian1)

Fisikawan yang menelurkan teori-teori yang membawa penemuan  “Higgs boson” telah mengakui tidak memiliki ide, apa sajakah  aplikasi-aplikasi praktis yang dibawa oleh penemuan ini.

Profesor Peter Higgs mengatakan apa yang disebut sebagai “partikel Tuhan,” merupakan sebuah blok bangunan alam semesta, yang hanya memiliki rentang hidup  seperjuta  seperjuta  seperjuta detik.

Ia menolak untuk disimpulkan pada apakah  penemuannya membuktikan ada atau tidak  adanya Tuhan, ia  menyatakan nama “God Particle” atau “Partikel Tuhan” adalah sebuah lelucon yang dilontarkan oleh akademisi lainnya yang sebenarnya menyebutnya “goddamn particle” [god damn adalah ekspresi kemarahan/kejengkelan yang sangat kurang ajar dalam aspek kepantasan moral dan agama) karena partikel ini sungguh sulit untuk ditemukan.  

0 Dosa Seksual Dalam Pelayanan (3) : Penyingkapan Dosa Tersembunyi Adalah Tindakan Kedaulatan Tuhan!

Menjauh Dari Dosa
bravehearts.net

Mengapa orang meninggalkan dosa seksual?

Dalam ribuan kasus  dimana saya melakukan pembimbingan/konseling, hanya sekitar satu persen orang pria saja yang datang kepada kami secara sukarela dan berupaya melakukan pencegahan. Sembilan puluh sembilan persen diantaranya kepergok melakukan dosa seksual.

Tertangkap Basah  Melakukan Dosa Seksual Tidak Mengubah Hati

Saya tidak dapat membuktikannya, tetapi saya percaya bahwa Tuhan sendiri akan mengungkapkan dosa seksual yang tersembunyi pada anak-anak-Nya (orang-orang Kristen).

Ini mengguncangkan imajinasi kita yang terbatas  bahwa Tuhan akan mengizinkan anak-anak yang  telah dipilihnya terjebak didalam dosa seksual yang mencengkramnya. Hidup didalam dosa semacam ini selama bertahun-tahun, dan mengakibatkan begitu banyak orang  yang sangat terluka.

Bacalah  dahulu bagian-bagian sebelumnya :

0 Dosa Seksual Dalam Pelayanan (2) : TIPU DAYA " Tidak Masalah Memiliki Dosa Karena Jumlah Jemaat Bertumbuh!"

Tipu Daya Yang Terselebung

Tipu daya bekerja lebih dalam daripada yang kita pikirkan. Tipu daya tak terpisahkan dari masalah dosa seksual pada dua level atau tahap.

Pertama, adanya kehidupan ganda dengan  hubungan zinah yang dilakukan secara rahasia, jam-jam tak terhingga  pada komputer secara rahasia, penyalahgunaan  waktu yang tak  ada penjelasannya yang terjadi jauh dari rumah dan kantor. Perilaku semacam ini dilakukan secara hati-hati agar tersembunyi dari pandangan, tetapi  terdapat kebohongan-kebohongan, kemudian kebohongan-kebohongan lagi untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya. Hadapi fakta-fakta ini : motif merahasiakan disini agar  dapat melakukannya terus. Tetapi merahasiakan dosa seksual juga mengindikasikan  komitmen seseorang untuk pergi  meninggalkan  terang. “tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat” (Yohanes 3:19)

Tipu daya tahap kedua adalah tipu daya diri sendiri, Jika hati sangat licik, ini berdampak pada  cara kita  ingin melihat hal-hal rahasia didalam kehidupan-kehidupan kita, khususnya dosa-dosa seksual yang  rahasia.

Bacalah  terlebih dahulu bagian sebelumnya :

0 Dosa Seksual Dalam Pelayanan (1) : Seberapa Seriuskah Perjuangan Kita?

Dalam dua puluh tahun terakhir terdapat beribu-ribu orang di seluruh Amerika Serikat  yang berjuang melawan dosa seksualnya dan  kenyataan ini telah membuat  workshop konseling  menjadi  intensif. Lebih dari separuhnya adalah para pastor/pendeta dan para misionaris.

Saya harap pengalaman kami ini unik bagi anda

Beberapa tahun lalu seorang profesor seminari berkata kepada saya :”Kami tidak lagi menanyai siswa-siswa yang masuk apakah mereka berjuang melawan pornografi, kami menganggap setiap siswa berjuang mengatasinya. Pertanyaan yang kami tanyakan :”Seberapa seriuskah perjuangan yang mereka lakukan?

0 Yudas Iskariot


Khotbah Minggu, 24 Juni 2012 di Jemaat GMIT “AGAPE” Kupang



YUDAS ISKARIOT
By. Esra Alfred Soru



Dalam daftar murid-murid Yesus, ada satu nama yang sangat terkenal yakni Yudas Iskariot. Ia menjadi sangat terkenal karena pengkhianatannya terhadap Yesus dengan menjual Yesus kepada tua-tua Yahudi hingga akhirnya Yesus mati dibunuh.

Sebenarnya nama Yudas itu adalah nama yang indah. Nama Yudas ini adalah bentuk bahasa Yunani dari nama dalam bahasa Ibrani Yehuda dan arti nama ini pun sangat bagus yakni “Terpujilah Tuhan!” Di dalam Alkitab (PB) nama Yudas merupakan nama yang umum (seperti Joko atau Bambang di Jawa). Ada sekitar 6 orang yang bernama Yudas dalam Alkitab :
1.      Yudas Iskariot.

2.      Yudas saudara tiri Yesus.

Mat 13:55 - Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?

Yudas saudara Yesus inilah yang menulis surat Yudas di Alkitab.Yud 1 - Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.

0 Tanggapan Budi Asali Terhadap Dji Ji Liong "ANUGERAH ALLAH mengenai: “PEMBAHASAN SEMINAR SUHENTO LIAUW TENTANG ESKATOLOGI.”


                                                                                                            Jakarta, 12 Juni 2012

Tanggapan seorang murid dari Dr. Suhento Liauw yang bernama Dji ji liong (belum wisuda /Mahasiswa Theologia) untuk Bapak Pdt. Budi Asali, M. Div atas catatan dan tanggapan tgl 7 Juni 2012 yang berjudul:

ANUGERAH ALLAH  mengenai:
“PEMBAHASAN SEMINAR SUHENTO LIAUW TENTANG ESKATOLOGI.”
Tanggapan Budi Asali:
Hmmm, saya tantang debat, Suhento Liauw serahkan kepada anak-anaknya (Steven dan Andrew) yang masih ingusan. Saya serang seminarnya, ia berikan ‘murid’nya yang masih bau kencur. Betul-betul pengecut! Tetapi dalam seminarnya, ia bercerita (baca: membual) tentang debat yang ia lakukan dengan Islam, Yahweh-isme dan sebagainya. Kalau itu memang benar, mengapa ia tak berani lawan saya? Saya ingin ingatkan kpd Suhento Liauw ttg 1Pet 3:15b - “Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”.
Saya meminta pertanggungan jawab dari anda Suhento Liauw, ttg ajaran Arminian anda dan ttg semua fitnahan yg anda dan Steven lakukan thdp Calvinist, Calvinisme, dan Calvin sendiri! Jgn jadi pengecut dg sembunyi di belakang anak-anakmumu atau ‘murid’mu, dan dengan demikian tidak mentaati firman Tuhan dalam 1Pet 3:15 itu!!

Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Suhento Liauw yg memberikan kesempatan dan izin kepada saya untuk memberikan tanggapan kepada Bapak Pdt. Budi Asali, M. Div. Sebelum menanggapi catatan dan tanggapan Bapak Pdt. Budi Asali (tgl 7 Juni 2012), saya ingin pembaca memperhatikan beberapa ayat Firman terlebih dahulu:

0 Rayuan Pornografi dan Integeritas Pernikahan Kristen, Bagian Satu (B- selesai)

http://ceoworld.biz
Satu kualifikasi berikutnya yang harus ditambahkan terhadap gambaran pornografi. Pada pria ada sebuah fenomena dimana pornografi tidak lagi dipandang sebagai hal yang eksklusif. Ini hendak mengatakan bahwa, para pemakai dan konsumen pornografi pada umumnya adalah pria. Atas nama kebebasan wanita, beberapa pornografi diarahkan kepada pasar wanita yang telah bertumbuh beberapa tahun belakangan ini. Namun demikian pasar untuk wanita dianggap sebagai pasar yang kecil didalam sebuah ekonomi pornografi yang lebih besar. Faktanya tetap saja banyak pria yang mengeluarkan uang dalam jumlah besar dan meluangkan banyak sekali waktu menonton dan mencari gambar-gambar pornografi untuk membangkitkan gairah seksual.

Sebelumnya baca : Rayuan Pornografi (A)

0 Sanggahan Esra Alfred Soru Terhadap Tanggapan Dji Ji Lion (Murid Suhento Liauw) Atas Ulasan Pdt. Budi Asali Terkait Seminar Eskatologi

SANGGAHAN BALIK ESRA ALFRED SORU ATAS TANGGAPAN DJI JI LIONG (MURIDNYA SUHENTO LIAUW) TERHADAP TULISAN PDT. BUDI ASALI TERKAIT SEMINAR ESKATOLOGI DR. SUHENTO LIAUW
 
Pada tanggal 1 Juni lalu Dr. Suhento Liauw mengadakan seminar Eskatologi di Surabaya. Hadir dalam seminar ini Pdt. Budi Asali yang setelah itu memberikan beberapa sanggahan terhadap beberapa point ajaran Dr. Suhento Liauw (Baca di sini :http://www.pelangikasihministry2.blogspot.com/2012/06/pembahasan-seminar-suhento-liauw.html). Nah, tanggapan Pdt. Budi Asali ini lalu ditanggapi balik oleh seorang murid Suhento Liauw bernama Dji Ji Liong (Baca di sini : http://dedewijaya.wordpress.com/2012/06/12/tanggapan-terhadap-artikel-budi-asali-tentang-pembahasan-seminar-akhir-zaman-suhento-liauw/). Dan Berikut ini adalah sanggahan balik saya terhadap tanggapan Dji Ji Liong yang saya beri warna merah :

Keterangan :

·   Tulisan berwarna hijau adalah ajaran Suhento Liauw dalam seminar Eskatologi di Surabaya sebagaimana yang dicatat Pdt. Budi Asali.
·       Tulisan berwarna biru adalah tanggapan Pdt. Budi Asali atas materi seminar itu.
·    Tulisan berwarna hitam (menjadi putih pada platform blogspot-red) adalah tanggapan Dji ji Liong terhadap tanggapan Pdt. Budi Asali.
·      Tulisan berwarna merah adalah sanggahan balik saya atas tanggapan Dji ji Liong.


0 Rayuan Pornografi dan Integeritas Pernikahan Kristen, Bagian Satu (A)

Persilangan  pornografi dan pernikahan adalah satu isu yang paling problematik diantara  banyak pasangan dewasa  ini--termasuk pada pasangan suami-isteri Kristen. Wabah pornografi yang gampang menular menggambarkan salah satu tantangan moral terbesar yang dihadapi oleh gereja-gereja Kristen di era post moderen. Dengan rajutan erotisme kedalam jantung utama budaya, diselebrasi didalam budaya  hiburan, dan diiklankan sebagai sebuah komoditas, sangatlah tidak mungkin untuk meloloskan diri dari pengaruh pornografi yang diterima luas didalam budaya dan kehidupan kita.

Pada saat yang sama, masalah keberdosaan manusia pada dasarnya tidak berubah dari sejak kejatuhan hingga saat ini. Tidak ada dasar teologia untuk mengasumsikan bahwa manusia  lebih bernafsu dalam seks, lebih tak berdaya dihadapan  godaan seksual, atau lebih mudah dipengaruhi kepada hasrat seksual yang rusak daripada  generasi-generasi terdahulu manapun.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9