Yesus menopang ketuhanannya dengan sejumlah cara disamping dengan sejumlah pernyataan-pernyataan AKULAH DIA. Dia juga mengklaim berbagai atribut atau hal yang hanya mungkin ada pada Tuhan. Sebagai contoh, atribut kekekalan adalah sesuatu yang Dia klaim dalam Yohanes 17:5, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.’ Dia mengklaim juga atribut Mahahadir. Anda melihat hal ini digambarkan dalam sejumlah nats alkitab, sebagai contoh ketika Yesus berkata dalam :
Matius 18:20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Bacalah
terlebih dahulu bagian sebelumnya :
Apakah
Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 1) : Jalan Sempit Vs Banyak Jalan Menuju
Tuhan
Sekarang anda dapat melihat ada banyak waktu ketika lebih dari 2 atau 3 grup orang akan berkumpul bersama dan hal ini memperlihatkan sebuah pernyataan Mahahadir yang jelas.
Sekarang anda dapat melihat ada banyak waktu ketika lebih dari 2 atau 3 grup orang akan berkumpul bersama dan hal ini memperlihatkan sebuah pernyataan Mahahadir yang jelas.
Matius 28:20b“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Aku bersama dengan anda. Aku secara terus-menerus hadir meyertaimu. Saya juga akan mengatakan klaim lainnya, ketidakberdosaannya, juga meerupakan atribut ketuhanan:
Yohanes 8:46
Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?
Ayat ini sebuah pernyataan yang teramat kuat. Kini saya akan
beralih kepada satu atau dua orang, berangkali dua orang, yang mengklaim
tidak memiliki dosa. Orang-orang
semacam ini jarang ada tetapi sering
kali saya bertemu dengan seseorang yang mengklaim sebagai orang yang
sangat sempurna. Pernyataan ini mencengangkan tetapi pernyataan semacam ini memerlukan
tidak adanya kesadaran diri akan
apapun juga atau kesempurnaan 3 mekanisme ; penyangkalan,
rasionalisasi dan proyeksi. Satu-satunya cara yang saya miliki untuk
menjelaskan seseorang yang berpikir dirinya tidak memiliki dosa , tentu saja
melihat apa tanggapan yang akan
diberikan oleh teman-temanya atau berangkali pasangannya terhadap pernyataan
itu!
Orang semacam ini pasti menganut sudut pandang ini
karena dia memegang sebuah teologi tertentu dimana jika dia benar-benar
melakukan tindakan berdosa, dia akan kehilangan keselamatannya.
Apa yang telah saya lakukan adalah saya memberikan
sedikit tekanan terhadap teologi tersebut dan berkata,
baiklah, jenis dosa apakah yang sedang kita bicarakan? Apakah ini dosa yang
sangat besar atau sesuatu yang relatif ringan karena pertanyaannya adalah,
dimanakah batasan anda?
Saya akan menekan dengan pertanyaan seperti ini. Dia tidak
membunuh siapapun. Kemudian permasalahannya adalah, bagaimana jika anda
membenci seseorang didalam hati? Apakah anda mengingat kembali ketika Yesus
dalam khotbah di bukit berkata jika anda membenci seseorang didalam
hatimu?
Kemudian saya akan terus
mempertanyakannya lebih lanjut dan saya akan mendapatkan tempat dimana jika dia telah melampaui batas
kecepatan, tanpa sepengetahuan dia, lebih dari ½ mil perjam, dia akan
kehilangan keselamatannya. Kini dititik ini, terus terang saja, dia telah
melakukan perbuatan dosa kesombongan
untuk bersikukuh pada sebuah posisi keras kepala semacam ini karena dia
telah menolak untuk mengakui ketidaklogisan posisinya.
Poinnya adalah, jika
teologi semacam ini merupakan pandangan anda maka dosa apapun akan berpengaruh-
pikiran, perkataan atau tindakan dan dan ini dapat mencakup dosa-dosa kelalaian
juga. Dosa-dosa karena kelalaian juga memberikan dampak yang sama. Ada banyak hal salah yang telah saya lakukan, sebenarnya
karena saya tidak melakukannya. Ingatlah
ide semacam ini—jika anda memiliki latar
belakang liturgi, pada bagian pengakuan
dosa, bahwa kita telah melakukan dosa dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
kita, melalui apa yang telah kita lakukan dan dalam apa yang gagal kita
lakukan. Hal ini akan memaku anda karena semua jenis hal yang seharusnya kita lakukan namun tidak dilakukan.
Kita menengok kembali dan berkata, saya seharusnya berkata
sebuah kata yang lemah lembut kepada
orang tersebut atau saya seharusnya— anda lihat
kemana tujuan saya dengan semua
itu? Pikiran, perkataan dan perbuatan akan juga berdampak pada anda. Jadi
bukan hanya perbuatan anda tetapi pikiran-pikiran anda dan kata-kata anda juga diperhitungkan!
Kita memiliki sebuah dilema yang harus kita selesaikan. Nats kita suci
menyentil kita dengan telak dengan hal tersebut.
Ada
sejumlah klaim tidak langsung yang Yesus
nyatakan terkait ketuhanannya. Ada
sejumlah diantaranya tetapi salah satunya adalah kemampuan Yesus untuk mengampuni
dosa. Klaim ini sangat kuat dalam Markus 2:5-11 dan Lukas 7:48-50
ketika Yesus berkata, Saya mengampuni mereka, dan terutama ketika hal itu
adalah bukan sebuah perbuatan dosa terhadap Yesus.
Markus 2:5-11
(5) Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (6) Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: (7) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?”(8) Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: /"Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? (9) Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? (10) Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--: (11) "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"Lukas 7:48-50(48) Lalu Ia berkata kepada perempuan itu:"Dosamu telah diampuni." (49) Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" (50) Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Cobalah hal ini dirumah—seseorang mengeluh kepada anda
tentang orang lain yang mengatakan sesuatu yang kasar kepada
temanmu dan temanmu menceritakan hal ini
dan apapun yang mereka telah lakukan, anda berkata, itu tidak masalah, saya memaafkan mereka. Tidakah anda
melihat absurditas disini? Tunggu
sebentar, apa hubungan anda dengan hal
ini, anda tidak terlibat? Untuk membuat klaim semacam ini sama dengan
membuat sebuah anggapan bahwa semua dosa yang dilakukan terutama dosa melawan Yesus. Ini dapat bermakna, tentu
saja, bahwa Dia telah mengklaim dirinya menjadi Tuhan.
Faktanya orang-orang Farisi ini mengatakannya secara tepat, siapa selain Tuhan dapat mengampuni dosa-dosa? Mereka tepat dan kembali-mereka ingin melempari Yesus dengan batu karena klaim-klaim semacam ini dan klaim-klaim ini disebut penistaan-penistaan karena mereka benar— Jika Yesus bukan Tuhan, maka klaim-klaim Yesus jelas merupakan penistaan-penistaan.
Penerimaan
penyembahan dirinya oleh Yesus sungguh menjadi salah jika Yesus bukan
Tuhan. Ingat ketika, sebagai contoh, Tomas melihat Yesus dan dia berkata,
Tuhanku dan Allahku (Yohanes 20:28). Petus menyembah Yesus didalam japal dan
ketika Yesus berkata, semua harus menghormati
Anak sebagaimana
mereka menghormati Bapa :
Yohanes 5:23
supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Kata yang digunakan adalah kata untuk menyembah. Semua ini adalah klaim-klaim yang sangat
kuat. Sehingga
semua orang akan menghadapi Yesus dalam penghakiman juga bukan sebuah
klaim yang lunak juga :
Yohanes 5:27-29
(27) Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. (28) Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya (29)
Bayangkan saya datang dan berkata kepada anda bahwa omong-omong, ketika anda
mati maka sayalah yang anda berikan
wewenang –bukan orang lain siapapun selain-aku. Ini adalah sebuah klaim yang
sangat kuat jika anda mau menganalisa implikasi-implikasi dari klaim-klaim itu.
Juga penghakiman itu akan didasarkan pada apa yang telah anda lakukan terkait
Yesus, ini sekali lagi sebuah klaim yang sangat kuat.
Anda dapat mengesampingkan Dia dan berkata Dia gila tetapi
satu hal yang tidak dapat anda lakukan adalah mengatakan bahwa Yesus
adalah seorang yang biasa, guru yang
rendah hati dari Galilea. Ada sesuatu yang masih terus berlangsung lebih daripada itu.
Itu bukanlah sebuah opsi tetapi banyak orang
ingin membuatnya menjadi opsi.
Bahwa Yesus adalah seorang yang misterius dan memiliki daya tarik Yahudi yang kuat seperti banyak yang coba
dilakukan oleh grup-grup moderen yaitu melucuti Perjanjian Baru dari
kandungannya melalui serangkain ragam tehnik pintar yang tidak pernah memiliki dukungan yang nyata baik secara teks, historis atau oleh
bapa-bapa gereja mula-mula yang memiliki kedudukan mengetahui.
Grup-grup moderen ini adalah perangkat-perangkat yang
cerdik, seperti Jesus Seminar, yang mencoba menyingkirkan klaim-klaim Yesus,
kelompok ini melakukan sebuah pemungutan suara terkait apa yang sesungguhnya
Yesus katakana. Ini sangat hebat , tentu saja, bagaimana pemungutan suara selalu akan menghasilkan apa
yang cocok dengan prasangka mereka. Teologi mereka secara ajaib direfleksikan
oleh pemungutan-pemungutan suara. Sehingga apa yang kita lihat disini adalah
sebuah pemungutan suara yang mengindikasikan sudut pandang mereka bahwa Yesus
tidak melakukan mujizat apapun, Yesus bukan Tuhan, dan kemudian kami melakukan
pemungutan suara kembali dan mendapatkan bahwa teks-teks yang kita yakini adalah otentik, sangatlah sedikit, dan yang
otentik itu adalah teks-teks yang mengungkapkan Yesus tidak melakukan mujizat
apapun atau klaim Yesus adalah Tuhan.
Ini adalah hal yang menakjubkan
memikirkan bagaiamana hal ini terjadi.
Saya tidak hendak berkata bahwa orang-orang ini secara
sengaja hendak memperdaya orang. Saya berpendapat mereka salah tetapi saya
berpikir bahwa banyak dari mereka sangat tulus dalam pandangan-pandangan mereka
karena pandangan-pandangan utama yang mereka ambil berasal dari kursus-kursus dan seminari-seminari dan
seterusnya. Implikasi radikal membeli hal-hal ini sangatlah kuat. Implikasinya tidak akan
membahayakan keseluruhan atau bagian – bagian beasiswa. Walau saya mungkin
berkata bahwa Jesus Seminar sesungguhnya sebuah gerakan pinggiran dengan
beasiswa Perjanjian Baru.
Berikut ini adalah berbagai pernyataan mengenai Yesus yang dikemukakan
oleh orang-orang lain yang menyatakan
ketuhanan Yesus. Para pengikutnya
sendiri mengemukakan pernyataan-pernyataan semacam ini, sebagai contoh dalam :
Kisah Para Rasul 4:12Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Teks ini dikemukakan oleh Petrus dalam khotbahnya, atau
didalam :
Roma 6:23
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Atau Paulus yang menuliskannya dalam :
Galatia 1:8Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Paulus menunjukan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat kita
yang agung, Kristus Yesus. Yohanes dalam injilnya, menyatakan eksistensinya sebelum berinkarnasi dan
karenanya Yesus adalah adalah Firman yang hidup. Ini semua adalah klaim-klaim yang sangat kuat dan
tidaklah mengagetkan bahwa orang-orang Yahudi kerap menuding Yesus melakukan penistaan.
Anda tidak dapat
meluangkan banyak waktu bersama Yesus dan tetap tidak mengalami perubahan/tetap netral.
Sebagai hasil dari perjumpaan, anda akan semakin mendekat kepada Yesus atau anda menjauh dari Yesus. Tetapi satu hal yang tidak dapat anda lakukan dan itu adalah menjadi berbeda/ tidak sama dengan yang lainnya. Satu hal ini nampaknya bukanlah sebuah opsi. Yesus membuat klaim bahwa satu-satunya jalan bagi kita untuk menjembatani celah antara Tuhan dan diri kita adalah dengan kita menerima kasih karunia Cuma-Cuma ini yang sedang Dia tawarkan kepada kita dan perbuatan-perbuatan baik yang kita miliki—sistem-sistem upaya dan hal-hal yang melayakan manusia—akan gagal dengan segera secara mengerikan.
Terus terang saja, sebagaimana Paulus menuliskannya, saya
harus menyetujuinya, jika ada cara lain
apapun yang dengan cara-cara itu secara faktual
mendapatkan keselamatan selain daripada kematian Kristus—maka kematian
Kristus sia-sia/tidak dibutuhkan. Apa yang telah dilakukan Yesus di kayu salib
akan dianggap sampah karena sarana-sarana yang putus harapan semacam itu akan
menjadi sebuah kesalahan. Kematian Yesus andaikan demikain akan menjadi mati
syahid yang tragis. Apakah anda menangkap
kemanakah arah saya dengan hal ini? Jika saya berurusan secara tulus dan semata dengan
materi-materi primer itu sendiri, hal ini mengharuskan saya untuk berada di
posisi dimana saya harus mengakui bahwa
ada yang lebih pada hal ini daripada sekedar ide bahwa Yesus dapat mengatakan
apapun juga yang kamu kehendaki Dia katakan. Ada
jauh lebih banyak hal yang sedang terjadi. Kembali kita beralih kepada Perjanjian Baru
dan otoritasnya, ketika kita telah
melihatnya diawal dari sesi-sesi ini.
Beberapa orang berkata bahwa
Yesus melakukannya sehingga Dia dapat tampil menjadi Mesias. Saya
melihat sangat sedikit keuntungan yang
didapatkan Yesus dari tindakan semacam
itu atau keuntungan apa yang dapat
diperoleh murid-muridnya dengan tindakan semacam itu.
Ingat bahwa para murid sendiri, kita melihat salah satu kasus kebangkitan, para murid bahkan tidak menduga sama sekali Yesus akan atau telah bangkit dari kematian walaupun Yesus telah memberitahukan mereka berkali-kali. Mereka telah menolak untuk percaya akan hal itu dan kematian Yesus bertentangan dengan prasangka-prasangka (harapan-harapan mereka) dan lebih jauh lagi,mereka sangat ketakutan dengan semua hal ini. Tiba-tiba saja mereka menjadi berani.
Bila saja ada
orang-orang yang mengetahui, misalkan, kematian Yesus adalah sebuah penipuan/kecurangan, orang-orang ini adalah mereka yang mengenalinya (tidak bisa dikelabui). Kembali sebagaimana yang telah
saya katakan sebelumnya, tidak ada seorangpun yang secara suka rela mau melakukan sesuatu yang
mereka ketahui sebagai sebuah penipuan. Mereka mungkin saja bersedia mati untuk
sesuatu yang merupakan tindakan curang
tetapi para murid tidak mengetahuinya. Tetapi orang-orang ini adalah mereka yang ada dalam
posisi mengetahui apakah kematian Yesus adalah peristiwa sebenarnya atau
bukan.
Anda telah memiliki sejumlah teks yang kita temukan dalam
injil sinoptik yang menyatakan
ketuhanannya. Sebagai contoh, semua teks
yang saya telah berikan kepada anda bertalian dengan kemampuannya untuk
mengampuni dosa-dosa—siapa selain Tuhan dapat
mengampuni dosa-dosa? Orang-orang Yahudi sendiri memahami bahwa
klaim Yesus ini menjadikan dia ilahi. Dia mengklaim Mahahadir-ada dalam :
Matius 28:20Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Dan yang lainnya—dimanapun dua atau tiga orang berkumpul
didalam nama-Ku disana aku ada bersama dengan mereka :
Matius 18:20Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
Klaim-klaim semacam ini tidak dapat dibuat oleh orang bijak
biasa atau orang semacamnya. Jika anda
meletakan injil-inil sinoptik
bersama-sama, anda dapat memunculkan sebuah kasus yang sangat kuat
mengenai ketuhanan Yesus bahkan hanya
dari injil-injil sinoptik. Orang-orang Yahudi memahami klaim-klaim Yesus
mengenai keunikan hubungan yang Yesus miliki
dengan Bapa-Nya dan bagi mereka ini merupakan penistaan/penghujatan.
Yohanes lebih gamblang dan eksplisit
mengenai hal ini. Tidak berarti Yohanes
keluar dari pengajaran-pengajaran dasar
dari injil-injil sinoptik (Matius, Markus, Lukas) dalam hal-hal ini.
No comments:
Post a Comment