Ibrani 1
(1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, (2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
(1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, (2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Sepertinya
memikirkan perihal malaikat
adalah hal yang tak terjamah di
gereja-gerja sementara perihal ini dituliskan dalam kitab Ibrani. Anda dapat
mengatakan hal ini dengan betapa banyaknya ruang yang diberikan oleh penulis
Ibrani dalam memaparkan hal malaikat secara gamblang. Keseluruhan Bab 1 dimulai
di ayat 4 dan masuk kedalam Bab 2 mengulas hal malaikat-malaikat.
Ini adalah sebuah isu besar yang disampaikan secara gamblang.
Saya bertanya-tanya andai kita
memikirkan tentang malaikat-malaikat secara gamblang. Mari kita mengukur
pikiran-pikiran kita saat ini dengan pemikiran-pemikiran kitab suci.
Andai anda memiliki mata untuk melihatnya, ini akan
membuktikan betapa relevannya perihal ini dengan kehidupan anda. Ini akan
memperlihatkan kepada anda hal-hal mengenai Yesus Kristus untuk membantu anda
memercayai Dia dan menyembah Dia; dan
perihal ini akan memperlihatkan kepada anda (pada ayat 14) bahwa
malaikat-malaikat dikirim untuk melayani anda sebagai orang-orang Kristen saat
kini; dan ini akan mendorong anda untuk bersandar penuh pada Firman Tuhan dalam
sebuah cara yang tekun, jika tidak maka anda akan tergelincir tak menentu.
Hal pokoknya, ingat, pada ayat 3 dinyatakan bahwa Kristus
duduk disebelah kanan Yang Mahabesar di tempat tinggi setelah dia melakukan
penyucian untuk dosa-dosa dan
dibangkitkan dari kematian. Sekarang ayat 4 menambahkan bahwa Kristus telah melakukan hal itu—dia telah duduk
disebelah kana Tuhan,” jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama
seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama
mereka.”
Nama yang Lebih Indah
Sekarang hal pokok didalam ayat 4 adalah bahwa Kristus
lebih tinggi daripada malaikat-malaikat.
Dia lebih tinggi daripada malaikat-malaikat! Bagaimana dia lebih tinggi dan
berapa banyak dia lebih tinggi adalah apa yang disampaikan pada bab ini.
Sederhananya, ayat 4 menjawabnya dengan sebuah perbandingan : Dia “jauh lebih tinggi
dari pada malaikat-malaikat sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh
lebih indah dari pada nama mereka.” Sekarang apakah maknanya? Nama apa yang dikaruniakan pada Kristus yang
memperlihatkan dia jauh lebih tinggi
daripada malaikat-malaikat? Ketika Kristus mati dan melakukan
penyucian atas dosa-dosa dan meraih
kemenangan gemilang atas kematian dan Setan (Ibrani 2:14), Dia telah bertahkta sebagi raja dan telah duduk disebelah kanan Tuhan. Ketika
seorang Raja bertakhta didalam Perjanjian Lama, ada sebuah aklamasi bahwa
sekarang dia secara resmi memangku jabatanya dan menerima apa yang menjadi
miliknya sejak kelahirannya. Dan salah cara aklamasi adalah menyampaikan
kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan,” Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan
pada hari ini.” (Bandingkan dengan Mazmur 2:7 dan Mazmur 89:27 =LXX88:28)
Itu mengapa penulis berkata dalam ayat 5, merespon
bertahktanya Kristus :
Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"
Ini merupakan kutipan dari Mazmur 2:7 dan 2 Samuel 7:14.
Hal penting dari ayat ini adalah untuk memberitahukan kepada kita apakah
nama itu sehingga demikian tingginya dibangdingkan dengan malaikat-malaikat.
Itu adalah nama “Anak.” Sehingga ayat 4 berkata bahwa Kristus mewarisi sebuah
nama yang jauh lebih baik dibandingkan dengan malaikat-malaikat. Kemudian ayat 5 berkata,” kepada siapakah di antara malaikat-malaikat
itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari
ini? Sehingga dengan demikian nama yang jauh lebih baik itu adalah Anak Allah.
Dalam Roma 1:4,
Paulus berkata bahwa Kristus “telah
dideklarasikan Anak Allah
dengan kuasa yang dinyatakan melalui kebangkitan dari kematian.” Dia memang sedari awal adalah Anak Allah; persis
seperti halnya dia selalu mewarisi segala sesuatunya (Ibrani 1:2). Tetapi
ketika dia melakukan penyucian untuk dosa-dosa dan menang atas kematian dan Setan, Kristus telah
dideklarasikan Anak Allah dan mewarisi
segala hal berdasarkan sebuah dasar yang
baru dan dalam sebuah cara yang baru. Sekarang dia memerintah sebagai Tuhan-manusia Yesus
Kristus—Anak Allah tidak hanya oleh hak kekalnya, tetapi sekarang oleh hak dari
kemenangannya atas dosa dan kematian. Dia adalah Anak Allah dalam manifestasi
kuasa melalui kebangkitan.
Sekarang pokok dalam
ayat 5 mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah berkata hal seperti ini kepada malaikat manapun.
Tidak ada malaikat yang duduk di sebelah kanan Tuhan sebagai Anak Allah
yang memegang kuasa.
Malaikat-Malaikat Menyembah
Yesus
Ayat 6 mengakibatkan
implikasi atas kebenaran ini yang membuat derajat keunggulan Kristus
terhadap malaikat-malaikat sejelas
kristal. Ayat ini berkata, “Dan ketika
Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Saya berpendapat ini adalah rujukan untuk kedatangan Yesus yang kedua kali
kelak. Ketika Tuhan membawa Kristus
“kembali,” untuk kedua kali kedalam dunia pada saat Kedatangan Kristus yang Kedua Kali (Ibrani 9:28), seluruh malaikat, setiap
lutut, akan bertelut, sebagaimana Paulus katakan, di surga (malaikat-malaikat)
dan di bumi (manusia) dan dibawah bumi (setan-setan), dan semua ciptaan,
termasuk semua malaikat, akan menyembah Yesus.
Sehingga pokok pada ayat 6 adalah karena Yesus adalah Anak
Allah, dia bukan seorang malaikat tetapi jauh lebih tinggi terhadap malaikat-malaikat sehingga malaikat-malaikat menyembah dia. Sekarang
menyembah Yesus adalah isu yang besar. Inilah yang memisahkan Kekristenan dari Judaisme pada
satu sisi dan Islam pada sisi lainnya dan dari kultus-kultus seperti kultus
Kaisar di abad-abad mula yang membunuh
orang-orang Kristen karena tidak menyembah Kaisar dan dari Saksi-Saksi Yehovah saat ini yang
berkata bahwa Yesus adalah malaikat
utama/archangel. Semua agama-agama ini berkata Yesus tidak boleh disembah. Dan
mengenai hal ini dapat dipahami, kecuali kalau Anak Allah adalah Tuhan.
Hal ini membawa kita
kepada ayat 7-9. karena disinilah secara tepat ayat –ayat ini berkata siapa dia.
(7) Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."[Mazmur 104:4] (8) Tetapi tentang Anak Ia berkata:[mengutip Mazmur 45:6-7] "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."
(7) Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."[Mazmur 104:4] (8) Tetapi tentang Anak Ia berkata:[mengutip Mazmur 45:6-7] "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."
Apa yang dilihat oleh penulis Ibrani dalam Mazmur 45:6-7 adalah fakta yang
mencengangkan bahwa raja yang manusia disebut Tuhan (Takhtamu, ya Allah…”adalah
referensi untuk raja atas manusia) dalam ayat 8 dan juga di ayat 9, Tuhan
disebut Tuhannya : “Sebab itu Allah, Allah-Mu
telah mengurapi engkau.” Jadi disini dalam Perjanjian Lama sendiri kita
memiliki seorang raja yang dirinya kita harus
katakana Tuhan adalah Tuhan-Nya dan dia adalah Tuhan. Banyak
terjemahan yang berupaya mengaburkan hal
ini , tetapi tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Ini mencengangkan dan ini adalah
benar.
Alasan Kristus disembah oleh malaikat-malaikat (dalam ayat 6) bukan karena Kristus adalah Anak Allah, seperti
halnya siapakah seorang malaikat itu atau seperti
siapakah orang-orang Kristen itu, tetapi karena dia adalah Anak Allah
dalam pemahaman bahwa dia adalah Tuhan, Anak. “Takhta-Nya, ya Tuhan, selama-lamanya.”
Ujilah dirimu. Apakah anda mengasihi Yesus sebagai Tuhan?
Apakah Yesus mengusai sebuah tempat yang berharga dalam hidupmu? Ketika kita
berkata bahwa “ Kita hadir untuk menyebarkan
sebuah gairah untuk supremasi
Yesus dalam segala hal untuk sukacita semua orang,” apakah kita sungguh-sungguh
dengan gairah untuk supremasi Yesus Kristus? Ya. Saya memohon sangat kepada
anda, cintailah Kristus. Sembah dia.
Sembah dia. Dia adalah Tuhan.
Bersambung ke Bagian 2
Bersambung ke Bagian 2
Jesus
Christ : Infinitely Superior to Angels , John Piper | diterjemahkan oleh :
Martin Simamora
No comments:
Post a Comment