F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Pengharapan. Show all posts
Showing posts with label Pengharapan. Show all posts

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 7

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Pakistan,Khunjerab Pass at about 4,700 meters altitude connects Pakistan and China.
Bacalah lebih dulu Bagian6

Pemikiran-pemikiran Asaf yang keliru dan menjerumuskannya kedalam kecemburuan terhadap orang-orang berdosa, adalah sebuah situasi yang mirip dengan Israel pada sebuah titik dalam peristiwa Keluaran dari Mesir dan isteri Ayub kepada suaminya. Serupa dengan Asaf yang mengalami kekecewaan hebat  kala pengimanannya terhadap TUHAN  dilimbungkan oleh realita kehidupan yang berlawanan dengan apa yang diharapkan semestinya terjadi. Kekecewaan yang tak tertahankan terhadaap TUHAN yang diimani dapat diandalkan, diharapkan dan dipercayai sebagai penyelamat, pelindung dan pemberkat. Mazmur 73 telah menuturkan sebuah pertanyaan sepanjang zaman: ”mengapa orang benar menderita atau mengalami ketidakadilan?” Sebuah pertanyaan yang akan melahirkan rentetan tanya yang menggugat tak hanya iman Kristen, tetapi bahkan menggugat TUHAN.“Hai…TUHAN yang maha kuasa lagi maha penyayang, dimanakah engkau kala aku berseru sampai kering kerongkongan ini tapi tak jua engkau mengulurkan tangan? Atau “Hai…TUHAN yang maha adil, dimanakah engkau kala ketidakadilan  merajalela, tidurkah engkau? Atau “Hai… TUHAN yang maha kuasa, kurangkah kuasamu sampai-sampai engkau tak berdaya terhadap free will atau kehendak bebas manusia-manusia penjahat, pembunuh dan penipu?


Asaf adalah manusia mengalami kekecewaan terhadap TUHAN yang teramat hebat, kelimbungan imannya sangat berdasar, mari kita soroti beberapa diantaranya dan harapan saya, para pembaca dapat lebih memahami tantangan iman orang percaya yang sejati ditengah-tengah dunia yang fasik ini.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 6

Oleh : Martin Simamora



Tuhan  Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
People comfort each other in front of the St-Agnes church during a vigil for the victims of the train crash Lac-Megantic, Que., Friday, July 12, 2013.- Canada.com


Bacalah lebih dulu  bagian 5

Sejauh ini, bila anda membaca artikel berseri ini, apakah perasaan atau pikiran  yang menyeruak dalam diri anda? Saya cukup yakin, kesan  pertama pembaca pada umumnya bisa  seperti ini  “Absurd benar hidup ini jika faktanya TUHAN dapat berperilaku seperti ini, masak sih…,TUHAN dapat terlihat menjadi sekejam ini? Kalau seperti ini, lebih baik tidak usah bertuhan apalagi beriman pada Kristus! Saya tidak bisa melarang anda untuk bereaksi sekeras ini. Tetapi jenis pergumulan ini adalah manusiawi, dan saya pun teringat juga akan perkataan isteri Ayub yang sebetulnya mewakili pembaca pada umumnya, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9). SIAPA YANG TAHAN DAN TETAP WARAS DENGAN FAKTA SEPERTI INI? Dimanakah letak permasalahan manusia? Saya juga tidak bisa  tidak akan diingatkan  dengan Asaf. Dia pernah menuliskan begini terkait ABSURDITAS kenyataan hidup ini ,“Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi” (Mazmur 73:13-14). Kita, pada bagian ini, akan  memberikan perhatian yang cukup khusus pada Mazmur ini untuk melihat diri kita sendiri!

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 5

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

A family leaves an underground bunker in the wake of the destruction caused by the natural disaster- Reuters

Bacalah lebih dulu bagian  4
Apakah yang mendasari TUHAN untuk  sedemikian berani (nekat, dimata manusia) meladeni tantangan Iblis semacam itu? Ya,  dalam hal ini  TUHAN  bersedia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah segala yang dipunyai Ayub, dan TUHAN  dalam  hal ini pada faktanya telah memberikan kuasa kepada Iblis untuk melakukan apa-apa yang telah ditentukan  atau ditetapkan oleh TUHAN untuk boleh ditimpakan kepada Ayub, hamba-Nya, satu-satunya yang benar (Ayub 1:8)! Apa yang mendasari TUHAN untuk memberi kuasa kepada Iblis dan melahirkan rentet kemalangan yang memilukan? Apakah Maksud  atau tujuan TUHAN?

Tidak akan ada jawaban yang memuaskan hati dan rasio manusia atas Tindakan TUHAN ini, namun satu hal pasti, ada sebuah hal teramat  luar biasa dan bernilai  terkait  Ayub dalam pandangan TUHAN! “Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:8). TUHAN dihadapan Iblis telah menyatakan bahwa Ayub adalah orang benar dihadapan-Nya. Ya, Ayub orang benar menurut TUHAN sendiri, dengan kata lain, Dia sangat  mengenali Ayub secara total sehingga dengan tanpa ragu sedikitpun TUHAN, kepada Iblis, berkata  "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Tidak ada celah sedikitpun  bagi Iblis untuk membantah pernyataan Tuhan ini.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 4

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Penembakan di sebuah Mal di Columbia- Marryland - bloomberg.com

Bacalah terlebih dahulu bagian3

K
ita telah  melihat dan mempelajari kemencekaman yang menyelimuti Israel dalam berhadap-hadapan dengan Firaun beserta bala tentaranya yang gagah perkasa. Kita telah melihat TUHAN yang  mengeraskan hati Firaun, yang sebetulnya adalah tindakan yang  membuat hati  Firaun yang sebelumnya telah keras hati semakin menjadi-jadi sehingga benar-benar melakukan niatnya. Firaun pada dasarnya memang telah keras hati, Keluaran 8:15,19,32Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi." Hal ini tidak menunjukan TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT.

Pencopet menjambret seseorang, pembunuh membunuh korbannya, penipu meraup uang korbannya dan berbagai  tragedi  dan peristiwa pilu lainnya. Apakah ini FAKTA bahwa TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA BERBUAT JAHAT? Apakah  kebebasan  manusia untuk dapat berbuat  apa saja telah membuat TUHAN hanya dapat  memperingatkan dan tidak dapat mencegah. Sehingga, isu yang muncul bukan sekedar TUHAN tidak mau, tetapi tidak dapat. Dikatakan tidak dapat karena dikatakan manusia memiliki  “free will” atau kehendak bebas dan inilah yang membuat TUHAN tidak dapat mencegah pencopet, pembunuh, penipu dan lain-lain. Dan pandangan semacam ini pun mulai menyusupi  beberapa orang Kristen.

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 3

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

In this Nov. 29, 2012 photo, night falls on a Syrian rebel-controlled area as destroyed buildings are seen on Sa'ar street after airstrikes targeted the area last week, killing dozens in Aleppo, Syria. (AP Photo/Narciso Contreras)
Washingtonpost


Bacalah lebih dulu  bagian2

Kepada Firaun sang Penjahat dan kepada Israel, orang-orang  yang dibebaskan-Nya dari  cengkraman sang Firaun di tanah Mesir, TUHAN melakukan 2  hal yang sama (dengan 2 kesudahan yang sangat berbeda), yaitu  MEMPERLIHATKAN SIAPAKAH DIA  dan MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Bacalah perihal ini dalam  Keluaran 14:18-19  dan Keluaran 14: 30-31). Ada satu - dua  hal menarik yang  hendak saya tinjau pada kasus   yang istimewa ini, dalam  hal ini sebetulnya beranjak dari sepasang pertanyaan yang membuat dahi siapapun akan berkerut :

PERTAMA, apakah gunanya  memperlihatkan  KEMULIAAN TUHAN kepada orang-orang yang jelas sekali  akan dimusnahkan  oleh karena mereka  menentang-Nya? Ini tidak hanya  janggal tetapi benar-benar dapat MENGGIRING  pikiran setiap manusia untuk dengan gamblang  menyimpulkan bahwa TUHAN tidak bedanya (dalam perilaku) dengan Setan yang menghendaki kematian dan bukan keselamatan orang-orang fasik. 

KEDUA, pada aspek mana perilaku Tuhan yang mengeraskan  hati Firaun sehingga mengejar Israel untuk dibantai dapat dipahami sebagai PERILAKU TUHAN?


Jika demikian adanya, maka tak terhindarkan para pembaca dapat terbujuk untuk  menyimpulkan bahwa TUHAN  yang disembah Israel pada dasarnya adalah BERPERILAKU Setan, sebab Dia tega hati membiarkan keadaan  membahayakan dan mematikan menyelimuti  yang dikasihi-Nya, BAHKAN Dia secara sengaja MENGERASKAN hati Firaun, tidakkah ini  kedengaran seperti “Dialah yang MENGHASUT hati Firaun untuk SEMAKIN MENJADI-MENJADI melancarkan teror maut melalui pengejaran bala tentara  Mesir yang gagah perkasa itu?” Dengan kata lain MUSTAHIL Dia benar-benar TUHAN, sebab bukannya menghalangi, mencegah atau minimal menyukarkan  niat dan maksud si Penjahat, tetapi malahan  meneguhkan hati yang sebelumnya memang sudah menginginkan kehancuran Israel hingga ke level yang paling mematikan! 

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 2

Oleh : Martin Simamora


TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Teror Mumbai – University of Illinois
Bacalah lebih dulu bagian1

A
papun yang TUHAN buat/ciptakan/ adakan, semuanya memiliki tujuannya (Amsal 16:4). Dia juga melakukan apa yang dikehendaki-Nya (Mazmur 115:2-3). Didalam tangan TUHAN, nyawa segala yang hidup dan SETIAP  manusia, terletak. Tuhan bahkan MENGUASAI baik orang yang tersesat  maupun yang menyesatkan ( Ayub 12:9-25). TUHAN yang menjadikan  terang dan menciptakan gelap, menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang, tegas dikatakan bahwa DIALAH TUHAN yang MEMBUAT semuanya ini (Yesaya 45:6-8). TUHAN juga yang MEMELIHARA kecenderungan hati umat-Nya bahkan dikatakan untuk selama-lamanya (1Tawarikh 29:11,18-19).Terhadap manusia yang memang memiliki kemampuan untuk memikirkan atau merencanakan jalannya, sekalipun demikian adanya, namun TUHAN yang  MENENTUKAN arah langkah manusia tersebut ( Amsal 16:9). Alkitab secara telak mengatakan bahwa  segala sesuatu telah BAPA taklukan di bawah kaki ANAK, dalam  hal “SEGALA SESUATU” ditegaskan bahwa  tidak ada SATUPUN yang BAPA kecualikan tidak takluk kepada ANAK (Ibrani 2:8). Terkait hal yang kita pahami sebagai penderitaan, kemalangan, kesukaran hidup, kesedihan, kejahatan yang dialami, yang membuat kita  dapat merasa letih, frustrasi hingga putus asa, dikatakan bahwa TUHAN tidak akan membiarkan sampai-sampai kita tidak dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10:13).

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 1

Oleh : Martin Simamora


TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Credit :ctgov
Pernahkah anda berpikir mengenai fakta bahwa kejahatan manusia semakin keji dan kadang kebengisan manusia bisa  hingga pada taraf memotong-motong tubuh korbannya ( mutilasi),  manusia sanggup menyentuh level kebengisan yang tak terbayangkan, secara dingin setelah membunuh  sanggup memotong  sehingga dapat dimasukan kedalam koper untuk kemudian dipikirkan akan dibuang kemana. Kadang melalui banyak ragam dan wujud peristiwa-peristiwa sadis semacam ini,  dinilai oleh manusia  kebanyakan sebagai Tuhan tidak berdaulat penuh atas setiap diri manusia, dengan kata lain Dia sebenarnya tidaklah Mahakuasa, dan kalau sampai  ada hamba-hamba Tuhan atau pemberita-pemberita Injil mengajarkan bahwa Tuhan itu mahakuasa maka dapat disimpulkan sebagai keliruan fatal, sehingga  anda orang Kristen sedang dibawa bermimpi jika percaya Dia Mahakusa sebab faktanya Dia tidak dapat mencegah kejahatan. Kali ini, pada bagian pertama ini, saya HANYA akan berupaya mengulas sebuah isu yang aktual  atau lebih tepatnya menyajikan penjelasan Alkitab terhadap ISU YANG DIMUNCULKAN MANUSIA “Tuhan tidak dapat mencegah Manusia untuk berbuat Jahat.” Apakah  hal tersebut sepenuhnya sebuah FAKTA ILAHI   TUHAN yang MAHA dalam setiap KESEMPURNAANNYA atau PERSEPSI  seorang MANUSIA FANA? Mari kita lihat bersama

0 Apa Yang Dikehendaki-Nya Adalah Mengikut (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya!

Oleh : Martin Simamora


Apa Yang  Dikehendakinya Adalah Mengikut  (Pribadi) Yesus, Bukan Jejaknya!


Credit : Cameron Davidson,  Foto Udara  Wall Street- theguardian.com

Kalau anda mengikuti Jejak,  itu seperti anda sedang mengarahkan  mata  anda  secara tajam pada “jejak” (teladan yang mulia) bukan pada  subyek yang menjadi sumber dari apa yang dikatakan sebagai “jejak”.  Bila fokus anda ada pada mengikut Jejak maka PASTI anda  hanya dapat  melihat apa yang sanggup dilihat oleh mata dan dipahami oleh pikiran anda dan sangat pasti gagal menangkap esensi yang paling tinggi. Secara ringkas jika yang dimaksud dengan aktivitas rasional semacam ini  berhubungan dengan seseorang/ tokoh besar, maka hal ini dapat dipahami sebagai sebuah mengikuti teladan, subyek yang dimaksud sebagai sumber inpirasi, atau sebagai panutan. Jika ini diterapkan pada Yesus,maka dia hanya menjadi teladan, inspirator, atau panutan dan tidak mungkin menjadi  Pemilik, apalagi Tuhan bagi si pengagum atau pelacak jejak.



Tetapi apakah Yesus memang HANYA menginginkan  keberadaan para pengagum, para penyanjung, para pelacak jejak,tanpa  TERIKAT dengan seluruh keberadaan diri-Nya, atau lebih tepatnya apakah memang terkait  MENGIKUT Yesus, memang bermula dari pihak manusia atau JUSTRU Sebaliknya dari pihak TUHAN, untuk manusia dapat mengenalnya? Sehingga tidak hanya memberi dampak tetapi mengakibatkan hal yang tidak dapat dibandingkan sejengkalpun dengan dampak yang dialami pada mereka yang HANYA para pengikut jejak,peneladan  dan pengagum Yesus.

0 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (2)




Khotbah Tahun Baru : Minggu, 5 Januari 2014

HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (2)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

 
Credit : Philip Stephen,  dailymail.co.uk
Pada tanggal 31 Desember kemarin saya sudah berbicara tentang kemurahan Tuhan di mana sudah saya jelaskan bahwa kemurahan Tuhan sama artinya dengan kebaikan Tuhan, Tuhan menyatakan kemurahan-Nya dalam seluruh ciptaan-Nya seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia secara umum dan orang-orang percaya / beriman dan respon kita kepada kemurahan Tuhan adalah ucapan syukur dan memuji Tuhan. Setelah khotbah itu ada orang yang SMS dan bertanya : “Jikalau Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada manusia dengan memberikan makan dan minum, lalu mengapa ada manusia yang sampai mati kelaparan seperti orang-orang di Afrika?” Pertanyaan ini membuat saya memikirkan lebih dalam tentang masalah kemurahan Tuhan ini, dan karena itu saya merasa perlu menambahkan beberapa hal yang berkaitan dengan kemurahan Tuhan ini. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu saya tambahkan dalam pembahasan tentang masalah kemurahan Tuhan ini :

0 HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)




Khotbah Kunci Tahun : 31 Desember 2013
HIDUP DALAM KEMURAHAN TUHAN (1)
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
 
"Lumba-Lumba berburu ikan-ikan Sardine"
Credit: thesun.co.uk


Tema kita dalam ibadah Kunci Tahun pada malam ini adalah “KEMURAHAN TUHAN”. Alkitab banyak berbicara tentang kemurahan Tuhan ini.


Maz 27:4 - Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Maz 90:17 - Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Rom 2:4 - Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dankelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntunengkau kepada pertobatan?

Lalu apa sebenarnya arti dari “kemurahan” itu? Ini perlu dijelaskan karena tidak semua orang memahaminya. Pernah dalam acara tanya jawab “Kutahu Yang Kupercaya” di radio, seorang bertanya pada saya : “Pak, apa arti kata-kata dalam doa "Ya Bapa yang Maha murah." Kalaukata 'murah' saja sudah rendah lalu kita bilang “Bapa yang Maha murah”, apa ini tidak menunjukkan sikap kurang sopan kepada Tuhan?” Kata “murah” di sini bukan sebagai kontras dengan kata “mahal” karena kalau demikian bagaimana kita mengartikan kata-kata dalam Rom 2:4 di atas : “kekayaan kemurahan-Nya”. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan “kemurahan” adalah “CHRESTOTES” yang secara hurufiah bisa diartikan sebagai kebaikan. Itulah sebabnya kata “CHRESTOTES” ini kadang diterjemahkan kemurahan, kadang diterjemahkan kebaikan.

0 Aksi Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati

Oleh; Martin Simamora



Aksi  Sepihak Allah Terhadap Manusia-Manusia Mati
Ilustrasi. Auro Boeralis- Credit: NASA


Satu hal yang telah kita pelajari adalah bahwa oleh karena pelanggaran atas ketetapan Allah berupa sebuah larangan bagi Adam dan Hawa di taman Eden, maka keduanya, seketika mereka melanggarnya, mereka PASTI MATI  (Baca Kejadian 2:16-17), tanpa dapat ditunda, dikoreksi, dibatalkan. Dengan kata lain, tidak ada  ruang toleransi  atas  pelanggaran ketetapan  TUHAN, berupa larangan. Ya, dalam derajat tertentu, ini semacam larangan yang sama sekali tidak membutuhkan verifikasi terlebih dahulu, sebelum konsekuensi pelanggaran (MATI) terjadi, sebab larangan ini  pada dasarnya berkata MELANGGAR = MATI. Dalam hal ini, sebuah fakta penting yang paling mendasar  adalah:  MANUSIA TELAH MATI SEKETIKA dan DIUSIR DARI TAMAN EDEN  (Baca Kejadian 3:23:24), sebagai akibat pelanggaran ketetapan TUHAN. 


Dua  hal ini, dua  fakta inimerupakan fakta yang amat mematikan, sebab dapat dikatakan  kedua manusia ini walau masih  bernafas, walau masih memiliki “trio”  andalan mereka (perihal  “trio” ini dapat anda temukan dalam artikel ini ) sebenarnya tidak bisa  berharap dan melakukan apapun juga untuk  memiliki sebuah probabilitas yang rasional dan yang mungkin untuk dilakukan  bagi mereka, untuk memulihkan situasi mematikan ini. Dengan  kata lain, apa yang rasional dan mungkin untuk dilakukan oleh manusia agar dapat HIDUP KEMBALI atau BANGKIT DARI KEMATIAN  ini?

0 Seserius Apakah Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Oleh : Martin Simamora



Seserius Apakah  Semua Manusia Tanpa Kecuali, Memerlukan Juru Selamat?

Tahun yang baru, adalah tahun  yang tak terelakan didahului oleh  kelahiran sang Juru selamat kedalam dunia, Allah yang turun kedalam dunia – Yesus telah lahir, sudah masuk dalam sejarah manusia. Kelahirannya  melalui perawan Maria disebabkan oleh Roh Kudus, oleh Allah sendiri! Perawan, oleh Roh Kudus- sebuah konsepsi  janin yang tidak lazim sebab diakibatkan  oleh Roh Kudus, datang dari Allah! Sebuah tahun dikatakan baru, pada dasarnya, bukan sekedar perubahan angka dari 2013-2014. Adanya tahun yang baru, pada dasarnya, diakibatkan oleh kunjungan Allah kepada manusia sebagai Juru selamat, sebuah Era Baru telah terjadi. Ini adalah sebuah peristiwa megah, kudus dan  ajaib bagi dunia (Ibrani 1:1-6) : kini ada pengharapan yang pasti akan keselamatan.  Kalau malaikat-malaikat HARUS menyembah dia yang lahir di Betlehem, maka pasti ada sebuah peristiwa megah dan sekaligus mendebarkan bagi semua manusia. Bukan karena kedatangan-Nya maka manusia kini dimungkinkan untuk melakukan upaya-upaya untuk selamat secara mandiri,  sebab jika demikian adanya maka tidak ada yang dapat dikatakan megah dan ajaib, apalagi sampai perlu Yesus mati di kayu salib, cukuplah dia datang saja sebagai seorang Guru atau Nabi.  Dalam hal ini, Allah telah memastikan sebuah keselamatan  dalam sebuah cara yang mutlak dan pasti. Tetapi, menurut anda, apakah semua manusia tanpa kecuali, memerlukan  Juru selamat?

0 Selamat Memasuki Tahun Yang Baru, 2014, Dalam Anugerah TUHAN



Selamat Memasuki Tahun Yang Baru, 2014, Dalam Anugerah TUHAN

 
First Hint of Sunrise From Space

On July 30, 2013, Expedition 36 Flight Engineer Karen L. Nyberg of NASA took this photograph of a sunrise viewed from the International Space Station.- Credit : nasa.gov
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. 1 Petrus 1:3-4

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17

Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Yehezkiel 36:25-27

Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. Ibrani 12:10-11

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Mazmur 37:7

tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. Yesaya 40:31

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Pengkhotbah 3:11

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. Ratapan 3:22-24


Martin Simamora & Keluarga
Anchor of Life Fellowship

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4

Oleh : Martin Simamora


Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?
Lukas 2:8-20
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..." - Credit : Leeds Museums and Galleries


Bacalah lebih dulu bagian3

Yesus Sumber Keselamatan. Apakah Satu-Satunya?

Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan ‘satu-satunya,’ itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti ketika  saya mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anak yang saya miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat dalam Kartu Keluarga dan  semua hal yang  berhubungan dengan dokumen sipil yang direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak  lain, selain Natan, tidak akan pernah ada anak lain yang akan  saya akui sebagai satu-satunya anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya anak ayah dan ibunya.


Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah realita, bukan  realita yang diadakan dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia bukanlah sebuah opsi atau semata variabel  kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk  percaya kepadanya.

0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 3

Oleh : Martin Simamora



Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?

 
The good old days: British soldiers in Lucknow, India, 1857. Britain ruled India from 1857 -
when it took over from the British East India Company - to 1947.
Credit : CanadianContent
Bacalah lebih dulu bagian  3
Sekalipun Yesus Kristus sendiri mengatakan demikian, namun menjawab “tidak” atas pertanyaan “Apakah orang baik masuk surga, meskipun bukan seorang yang  diselamatkan oleh Yesus? Akan terdengar sangat sempit, sangat tidak menghargai nilai kebaikan yang dimiliki seseorang, dan kejam apalagi menyangkut  seorang tokoh dengan ketokohan yang dihargai dunia  misalnya. Namun  mengacu pada pernyataan Yesus dalam Yohanes 5:24, jelas bahwa persoalan masuk surga  atau tidak, dapat dipastikan mustahil diupayakan oleh manusia termasuk perbuatan baik dan kebaikannya. Ini mengacu pada: MENDENGAR   PERKATAAN YESUS DAN PERCAYA PADA BAPA  YANG MENGUTUS YESUS, dan satu hal yang membuat PASTI bahwa manusia MUSTAHIL untuk dapat  masuk ke surga tanpa memiliki sebuah relasi yang  khusus (beriman kepada-Nya) adalah fakta yang  AKAN DAN PASTI terjadi  jika seseorang menjadi beriman pada Yesus, yaitu :   SUDAH PINDAH DARI MAUT KEDALAM HIDUP  .

Pindah dari maut ke hidup adalah mustahil terjadi melalui perbuatan baik atau kebaikan anda, namun tidak mustahil bagi Yesus untuk mengakibatkannya. Inilah kunci pemahaman  yang harus saya dan anda dan siapapun  miliki, atau dengan kata lain saya dan anda harus paham terlebih dahulu bahwa saya  dan anda mati secara rohani walau anda itu baik, hebat, cerdas, tokoh  keadilan, teladan kebaikan. Matinya anda (akibat dosa)  membuat semua itu sia-sia dihadapan Tuhan, tidak bernilai apapun!

0 Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia Yang Gemar Berperang

Oleh : Dr. Allen Ross


Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia  Yang Gemar Berperang
War is normally measured by its final outcome, but many individual heroes gave up their lives for the Arab side during the 1967 Six-Day War. (Image courtesy AP)

Pengantar Editor
Kalau saya mengatakan  Dunia  Yang Gemar Berperang, tidak hendak mengatakan seolah  perang adalah sebuah  kegemaran populis layaknya sebuah hal yang menyehatkan apalagi menyejukan hati dan pikiran. Ada satu pepatah  latin  kuno yang berbunyi  Si vis pacem, para bellum  yang  artinya ‘If you want peace, prepare for war’ atau ‘jika anda ingin damai, bersiaplah untuk perang’, tak kecuali bagi  negara kita melalui mantan Panglima  Republik Indonesia TNI Djoko Santoso, dalam sebuah  kesempatan strategis terpaksa mengumandangkannya. Sederhananya, perang adalah instrumen  vital, strategis dan lekat dengan nilai patriotisme bela negara.  [ si vis pacem para  bellum ini dikaitkan dengan  Flavius Vegetius Renatus, yang menulis  "De re militari" (390 B.C.E.) : "Qui desiderat pacem, bellum praeparat; nemo provocare ne offendere audet quem intelliget superiorem esse pugnaturem , dalam bahasa Inggris  berarti : "Whosoever desires peace prepares for war; no one provokes, nor dares to offend, those who they know know to be superior in battle]

Bahkan dalam perkembangannya di era  perang moderen dengan instrumentasi elektronik yang memampukan persenjataan-persenjataan menjadi cerdas, perang telah dimungkinkan menjadi intrumen utama yang kadang mengabaikan diplomasi dalam politik internasional, saat diplomasi dianggap tidak manjur. Ya… perang kini telah berubah menjadi alat “diplomasi berdarah atau diplomasi non damai” atau dikenal sebagai “pre-emptive strike” atau sebuah serangan yang terukur pada target-target spesifik dan strategis, dilakukan untuk merespon atau menetralisir ancaman  sebelum menjadi kenyataan! Untuk melumpuhkan kapabilitas sebuah negara untuk menjalankan niatnya yang dinilai membahayakan keamanan sebuah kawasan atau sekutu dari negara-negara kuat. Itulah mengapa judul yang saya munculkan berbunyi demikian. Tentu   perang bukanlah indikator minimal dalam mengukur derajat damai, sebab pertama-tama tentulah konflik adalah sebuah hal minimal yang mendahului sebuah kondisi menuju (potensi) perang.
***
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9