F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Election. Show all posts
Showing posts with label Election. Show all posts

0 Ketika Yesus Diberitakan Oleh Penyesat



Oleh : Martin Simamora

Ketika Yesus Diberitakan Oleh Penyesat
 

2 Korintus 11:3-4 “(3) Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.(4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.”

Penyesatan pasti terjadi, demikianlah  Yesus menegaskannya (Lukas 17:1-2, Matius 18:6-7, Markus 9:42) dan jika Yesus memperingatkan dan sekaligus mengecamnya  lebih baik mati, maka memang  eksistensinya sangat berbahaya.

Sebahaya apakah? Paulus memberikan sebuah deskripsi yang tak main-main, mengapa  penyesat bekerja dalam sebuah level bahaya yang kebanyakan orang Kristen tidak menyadarinya :“disesatkan sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular.” Sebuah level kelicikan yang tidak boleh dipandang remeh. Jika anda berkenan, bacalah “Menguji Pengajaran Joseph Prince– Bagian 5,” sehingga anda dapat mendapatkan gambaran yang lebih baik mengapa  Yesus Kristus, dan juga Rasul Paulus memberikan sebuah peringatan yang luar biasa kerasnya dan mengapa penyesat dan penyesatan ini dapat memperdaya orang-orang Kristen. Sikap waspada yang sama juga patut ditujukan kepada Joel Osteen yang menyatakan “God ‘Absolutely’ Accepts Homosexuals,”sesuatu yang bertolak belakang dengan Alkitab, bacalah artikel ini  yang terkait dengan homoseksualitas untuk memahaminya.

Perhatikan, bahwa sikap sabar terhadap penyesat  dapat menjadi titik awal penyesatan yang mematikan.

0 Ketika Yesus Menggelar KKR Yang Sunyi



Oleh : Martin Simamora

Ketika Yesus  Menggelar KKR Yang Sunyi


Tahukah anda bahwa  di mata orang banyak kala itu, daya tarik Yesus Kristus bukan hanya  pada keajaiban –keajaiban yang menyertai pelayanannya tetapi tanpa itupun Yesus tetap  dapat mengundang banyak orang untuk berkerumun sekalipun hanya berkata-kata dan tanpa sama sekali ada hal-hal yang menakjubkan:


Matius 13:1-2  “(1)Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.(2) Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.


Perhatikan bagaimana Injil Matius menggambarkan  peristiwa  yang teramat besar ini! Hari itu, Yesus  keluar dari rumah yang menjadi tempatnya berdiam atau menginap duduk di tepi danau dan sejumlah massa yang begitu besar mengerumuni dia; sejumlah massa yang teramat besar  hadir sehingga Yesus nampaknya terdesak sehingga harus naik ke perahu  yang tertambat di bibir danau itu, agar massa yang besar itu dapat lebih leluasa mengerumuninya. Semuanya berdiri di pantai.

Apakah Yesus akan mengadakan mujizat besar pada momen ini? Apakah Yesus akan mengadakan konser musik yang besar, meriah dan gegap gempita? Apakah Yesus sedang  mengadakan KKR kesembuhan ilahi dan sedang mengundang semua yang sakit untuk datang kepadanya? TIDAK SAMA SEKALI! Walau berangkali saja ada banyak diantara mereka yang berharap banyak.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 4)

Oleh : Prof. D.A. Carson

[Bagian3]“…Pada ahirnya, Paulus dapat menempatkan dirinya sendiri dibawah sebuah sumpah ( misal Roma 9:1; 2 Kor 1:23); Tuhan menempatkan dirinya sendiri dibawah sebuah sumpah ketika dia bersumpah demi dirinya sendiri ( Ibrani 6:13-18). Tetapi tidak Paulus atau  juga Tuhan menggunakan sebuah sumpah untuk mengelak atau menyanggah  dusta/bohong. Tidak juga dengan ketiadaan sebuah sumpah berarti baik Paulus atau Tuhan dapat bebas untuk berbohong………

Lex  talionis,  legislasi “mata ganti mata” (Matius 5:38-42). Hukum Perjanjian Lama, “mata ganti mata, dan  gigi ganti gigi,”  telah ditegakan sebagai bagian sistem yudisial dari benih bangsa Israel (Keluaran  21:24; Imamat 24:20;  Ulangan 19:21). Untuk jenis-jenis kejahatan tertentu, faktanya sangatlah adil. Lex talionis (hukum pembalasan) tidak dapat diaplikasikan dalam  banyak kasus kriminal—penyembahan berhala, sebagai contoh, atau perkosaan, atau penghujatan—tetapi  dalam  kejadian-kejadian, katakanlah, personal dan niat menciderai orang lain,  dalam hal ini sangat adil.  Terlebih lagi, lex talionis memberikan keuntungan  membuat perseteruan yang berkepanjangan dapat dihentikan…..

Legislasi atau perundang-undangan Perjanjian Lama tidak hanya menyajikan kedilan yang ketat’keras ; legislasi atau perundang-undangan PL memberikan proyeksi gambaran akan realisasinya dimuka atas sebuah masyarakat yang   tertata secara benar dimana  orang-orang   berinteraksi  dan  mendukung satu sama lain tanpa prasangka buruk/kebencian. Pada dasarnya ini adalah  sebuah dunia yang  telah rusak dan penuh dosa; legislasi harus dijalankan untuk  mengekang atau membatasi kejahatan, memenuhi  klaim-klaim keadilan, dan  meredam  dendam.

...itulah natur hubungan antara hukum Mosaik—atau, lebih luas lagi, “kitab hukum [dan] para nabi” ( 5:17)—dan kesempurnaan kerajaan yang sempurna. Yang   terdahulu menunjuk kepada  yang kemudian/akan datang; hukum taurat dan kitab para nabi menunjuk pada kerajaan. Dan kerajaan itu telah terbit;   kerajaan itu telah dilantik/diresmikan dalam  hidup dan pelayanan dan kematian  dan kebangkitan dan peninggian Yesus.

Konflik Syria
Credit : http://21stcenturywire.com


Saya menduga saat  kita  berpikir  tentang kasih di tempat-tempat keras, maka kita secara alami condong pada  sukarnya tuntutan  Yesus untuk mengasihi musuh-musuh kita. Musuh dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sebelum kita merefleksikan pada keragaman musuh-musuh, dan  oleh karena itu pada keragaman kasih yang  dimintakan untuk diperlihatkan, kita harus  memikirkan cara kita melalui apa yang berangkali  merupakan nas paling penting pada subyek ini.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 3)

Oleh : Prof. D.A. Carson

[Bagian 2]...Menariknya, walaupun Yesus  hanya ditanyai soal perintah yang paling penting, Yesus mempersiapkan jawaban tidak hanya   untuk yang paling penting tetapi kedua yang penting: ” Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31). Nas  Perjanjian Lama yang Yesus kutip adalah Imamat 19:18. Kandungan bab itu   secara khusus ditujukan pada sebuah susunan perintah-perintah yang  mengusung hubungan-hubungan sosial;… ). Ayat krusialnya, 19:18, dibaca,  Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”



…. Ada satu fitur atau hal khusus lagi dalam teks kita… segera Yesus berkata kepada dia, “ Engkau tidak  jauh dari kerajaan Allah” (Mark 12:34). Apapun juga  maknanya Teks ini tidak mengatakan  kepada kita bahwa kita  mendapatkan penerimaan ke dalam kerajaan Allah oleh karena kasih kita



dalam Matius 5:17-20, Yesus telah mengatakan bahwa dia tidak datang untuk melenyapkan Hukum dan kitab Nabi-Nabi, tetapi untuk “menggenapi” semua ituini tidak bermakna bahwa Yesus datang untuk “mempertahankan” Perjanjian Lama  atau untuk menguatkan Perjanjian Lama atau untuk mematuhi Perjanjian Lama, tetapi secara sangat literal untuk menggenapinya   kita harus  berpikir tentang Yesus sebagai bait terahir, domba paskah terahir, imam besar  terahir, dan korban terahir pada  Hari Penebusan


 

Dalam konteks pewahyuan Perjanjian Lama, perintah untuk mengasihi Tuhan  dengan hati dan jiwa dan kekuatan ( Ulangan 6:4-5) diletakan dalam konteks mengenal Firman Tuhan, mematuhinya, dan meneruskannya :



(1) Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, (2) supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.(3) Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN (Bagian 2)

Oleh : Prof. D.A. Carson


[Bagian 1] "...Yesus  kala  itu sedang melakukan sesuatu lebih daripada sekedar mengklasifikasikan apakah yang paling penting. Salah satu dari tema-tema besar pelayanan Yesus adalah: kasih,  yang telah dipahami dan dipraktekan secara benar, secara aktual telah menggenapi hukum Perjanjian Lama… sebuah era baru telah terbit, dan  eschaton (hari akhir) ... secara  sangat mencengangkan telah  dilantik. … Perintah pertama untuk mengasihi Tuhan. Kata-kata yang berasal dari Kitab Suci dimana Yesus mengutip dari Ulangan 6:4-5  Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!  (Markus 12:29)

Anti intelektualisme masih mendiami sebuah petak evangelikalisme  yang luas, dan terkadang pemikiran  serius diolok-olok dan diabaikan oleh mereka yang  lebih menyukai sentimen  dan emosi… Mereka juga menyerukan daya tarik-daya tarik profetik kepada orang-orang Kristen muda… untuk kehidupan pikiran


Tetapi kita tidak boleh mengabaikan  sebuah bahaya sebaliknya, bahaya arogansi  intelektual…  perintah pertama  dari Yesus ini bukanlah sebuah perintah untuk berpikir tapi sebuah perintah untuk mengasihi, bahkan  kala  perintah   untuk  mengasihi mencakup  modifikasi-modifikasi :  “dengan segenap hatimu….dengan segenap pikiranmu.”

 

Tiga hal  selanjutnya harus dikemukakan mengenai  tiga cara berbeda Alkitab mengutarakan kasih Tuhan.


Pertama, adalah lebih baik untuk  mengatakan  catatan-catatan dari daftar ini sebagai lima cara  berbeda  yang dimiliki Alkitab dalam  mengutarakan kasih Tuhan daripada sebagai lima cara  berbeda “kasih” Tuhan.  Mengatakan  “kasih-kasih”  Tuhan yang berbeda memberikan impresi bahwa Tuhan  memiliki sejumlah “kasih-kasih” yang terkotak-kotak yang  Tuhan   pilih gunakan atau pilih tidak gunakan untuk target-target yang berbeda atau  pada kesempatan-kesempatan yang berbeda.  Tidak ada bukti baik  mengenai hal ini bahwa itulah apa yang dimaksudkan oleh teks-teks  biblikal.

0 KASIH DAN PERINTAH TUHAN

Oleh : Prof. D.A. Carson

Apapun hal yang   mesti dilakukan orang-orang Kristen, mereka mesti  berlaku manis, dimana “kemanisan” disini bermakna banyak tersenyum dan tidak pernah  mengisyaratkan bahwa seseorang dapat saja menjadi salah….bermakna memulihkan para pezinah ( sebagai contoh) pada jabatan pastoralnya berdasarkan pada petunjuk pertobatan samar belaka… Kasih  Tuhan yang memilih, …yang memilih Israel—bukan karena Israel  itu lebih besar dan lebih kuat atau lebih impresif dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, tetapi karena Tuhan mengasihi bangsa itu ( Ulangan 7:7-8; 10:15). Kasih ini jangan dibingungkan dengan nas-nas yang memperkatakan kasih  providensia Tuhan, ….  Kasih Tuhan yang Kondisional. Baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sejumlah nas membuat kasih Tuhan kondisional   terhadap kepatuhan yang setia.., Yesus mengatakan kepada pengikut-pengikutnya, ”Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (Yohanes 15:10).

Ilustrasi
Credit :ima-g.ar.itb.ac.id



A. Sebuah Pengantar yang Memberikan Gambaran


Tiga tahun lampau, saya telah memberikan  beberapa perkuliahan yang pada akhirnya telah dipublikasikan dengan judul The Difficult Doctrine of  the Love of God [1]  atau Doktrin Sukar Kasih Tuhan. Hampir seluruh fokus dari perkulihan-perkuliahan tersebut tertuju pada cara-cara Alkitab mengutarakan kasih Tuhan. Saya telah mengutarakan  relatif sedikit mengenai  kasih Kristen, yakni  mengenai  kasih  orang-orang Kristen yang diminta untuk diekspresikan. Dalam buku ini  saya ingin memperbaiki sedikit keseimbangannya; tentu saja, pada bagian akhir  saya akan memperlihatkan beberapa cara dimana kasih orang-orang Kristen  merupakan sebuah refleksi kasih Tuhan.



Sebelum masuk kedalam topik,  caranya akan menjadi lebih mudah jika saya  meninjau dan sedikit mengadaptasi tiga poin yang telah saya  kemukakan pada serangkaian perkuliahan-perkuliahan pertama.

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 2 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 1]…Jika kamu merindukan Tuhan, Dia terlebih lagi merindukanmu. Tidak pernah ada orang berdosa yang memiliki setengah saja hasrat untuk Kristus seperti Kristus berhasrat  terhadap orang  berdosa…. Jika engkau gundah gulana akan hadirat-Nya, kegundahan itu adalah bukti bahwa Dia ada bersama denganmu. Dia ada bersama denganmu saat ini: oleh karena itu jadilah tenang dalam senang… Sudahkah hatimu  saat ini beserta Dia, dan Dia akan kerap mengunjungimu, sampai kamu setiap hari  akan berjalan  bersama Tuhan, sebagaimana yang telah  dilakukan Henok (Kejadian 5:21-24; Ibrani 11:5),dan pada gilirannya  setiap  hari  kerja menjadi hari perjalanan  bersama Tuhan, setiap rumah tinggal menjadi tempat beribadah. Amin.

 
K
etika  kunjungan Tuhan pertama kepada kita di malam hari, itu hal yang  sangat serupa dengan Yohanes, ketika Tuhan  mengunjungi dia di pulau kecil yang disebut Patmos.  Yohanes memberitahukan kepada kita, “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati” (Wahyu 1:17). Ya, bahkan ketika kita mulai melihat bahwa Dia telah menyingkirkan dosa kita, dan melenyapkan  kesalahan kita  melalui kematian-Nya, kita merasa seolah-olah kita tidak sanggup untuk menatap kembali, karena kita telah demikian  kejamnya kepada sahabat terbaik kita.

0 Kunjungan-Kunjungan Misterius (Bagian 1)



Oleh : Charles H Spurgeon

Memeriksa dengan tajam,  tatapan sekelebat  mata  Yesus, tatapan  yang telah menyingkapkan dosaku, dan telah menyebabkanku pergi dan meratap  pedih. Seperti kala Tuhan mengunjungi Adam, dan memanggil dia berdiri telanjang dihadapan Tuhan, seperti itu jugalah aku , kebenaranku telah dilucuti dihadapan wajah Tuhan yang maha tinggi. Namun kunjungan itu  tidak berakhir disini; karena sebagaimana Tuhan telah menyematkan pakaian pada  moyang pertama kita dengan  kulit hewan, demikian juga Dia telah  menutupi ketelanjanganku dengan kebenaran yang berasal dari pengorbanannya yang agung…. Lihatlah! Kapal itu mulai menurun, terus  menurun oleh muatan ikan yang berat, sampai air  mengancam untuk menelannya, dan Petrus, dan ikan tersebut, dan semuanya. Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus, dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!” (Lukas 5:8).

Kemudian Petrus jatuh tersungkur di  lutut Yesus,
dan berteriak, “Pergilah dariku; karena aku adalah
seorang yang sangat berdosa, O  Tuhan!
” (Lukas 5:8).
Biblical illustrations : by Jim Padgett, courtesy of
Sweet Publishing, Ft. Worth, TX, and Gospel Light,
Ventura, CA. Copyright 1984



Engkau datang menyelidiki aku di waktu malam.”—Mazmur 18:3

Ini adalah sebuah tema untuk ketakjuban bahwa  Tuhan yang mulia  mau mengunjungi manusia yang sangat berdosa.” Apakah manusia, sehingga Engkau mempedulikannya? Dan anak manusia, sehingga engkau telah mengujunginya?” Sebuah kunjungan ilahi adalah sebuah suka cita  yang harus dihargai manakala diistimewakan dengan hal ini. Daud  berbicara  tentang hal ini dalam keseriusan yang besar. Sang Pemazmur tidak sekedar menuangkan semata perkataan; tetapi dia telah menuliskan dalam istilah-istilah yang gamblang, sehingga tulisan ini dapat dikenali    oleh segenap generasi: “Engkau telah mengunjungiku  pada malam hari.”  

0 Pemahamanku Terhadap Doktrin Biblikal Pemilihan

“Saya  begitu gembira bahwa Tuhan memilihku sebelum  penciptaan dunia, karena  Tuhan tidak pernah memilihku setelah aku dilahirkan!” Charles Haddon Spurgeon.

Berikut ini adalah sebuah ringkasan diskusi  mengenai apa yang saya  mengerti tentang  apakah maksud doktrin biblikal :pemilihan.

(1)Pemilihan tidak berarti  bahwa Tuhan  semata-mata  telah mengetahui  siapa yang akan percaya dan berdasarkan hal ini telah memilih mereka. D.L  Moody menyatakan bahwa  pemilihan bermakna :”Tuhan telah memilihku bagi dirinya sendiri, tetapi iblis telah memilihku untuk dirinya sendiri.Pilihanku adalah penentunya.


Apa yang dikemukakan bukan apa yang dimaksud dengan pemilihan atau “pilihan.” Tuhan tidak akan memilih kita; sebaliknya, kitalah yang akan memilih dia dan dia pada dasarnya tidak mengetahui tentang hal ini. (Lebih  lanjut,iblis, mahkluk ciptaan, akan ditempatkan dalam satu pesawat setara dengan Tuhan.).  Kesaksian kitab suci konsisten bahwa Tuhanlah yang melakukan tindakan memilih, bukan kita-manusia. Bandingkan hal ini dengan :
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9