Oleh: Martin Simamora
Pada
Kayu Salib Ia Telah Selesai Menggenapi Segala Sesuatu Yang Dikehendaki Bapa
Untuk Dibawanya Masuk Kedalam Kematiannya
1.Penyaliban
Kristus
Jika
anda berpikir bahwa jikalau Yesus adalah Anak Allah dapat mati adalah sebuah
kejanggalan, sebab kok kalau ia adalah
Tuhan bisa mati? Maka judul yang merupakan potret sebuah peristiwa adalah
sebuah kejanggalan yang mustahil untuk diterima. Sehingga ketika peristiwa ini
terjadi:
Lukas
23:33 Ketika mereka sampai di tempat yang
bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang
penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah
kiri-Nya.
Semakin
mengokohkan rejeksi atau penolakan kebanyakan orang Yahudi terhadap kemesiasan
Yesus.
Perihal
ini dalam derajat tertentu sudah dibicarakan secara terus terang sebelum
peristiwa kelabu ini terjadi. Tentu setiap pembaca injil yang setia tidak akan melupakan percakapan dan tanggapan
yang menunjukan bahwa jika mesias pada misinya adalah mati di kayu salib jelas
bukan mesias sebagaimana yang dapat dipahami oleh para penganut agama yahudi.
Perhatikan hal berikut ini:
Yesus
membuka sebuah tabir yang menunjukan apakah yang menjadi tujuan atau misi
kemesiasannya di bumi ini. Ia membicarakan sebuah kematian, sebuah topik yang gelap dan kesudahan yang kental dengan
kedukaan, kekalahan dan ketiadaan pengharapan. Tetapi tabir yang disingkapkan
oleh Sang Kristus bukanlah kematian yang selama ini memperbudak jiwa manusia
sedemikian suramnya, sebaliknya dalam kematian itu sendiri, ia tak hanya
menaklukannya tetapi dari jantung dunia kematian itu sendiri, Ia pada dirinya
sendiri memberikan hidup kepada siapa Ia mau memberikan sehingga
manusia-manusia tersebut lepas dari perbudakan dan lepas dari persekutuan
kegelapan untuk memiliki persekutuan dengan kehidupan sang Kristus yang
menaklukan sang kematian dalam kematiannya. Mari kita memperhatikan ekspresi
atau ungkapan Yesus berikut ini:
Yohanes
12:23-24Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap
satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Sejak
semula, Yesus sendiri telah mengindikasikan bahwa memang tujuannya adalah
kematian. Tetapi yang seperti apakah akan menjelaskan apakah ia sedang
membicarakan sebuah fatalisme atau semacam bunuh diri atau kekalahan yang
tragis, atau kematian yang bersifat martir sebagaimana banyak yang disangka atau diduga
orang. Apakah hanya setinggi itu nilainya? Atau setinggi-tingginya, kematiannya
adalah bukti tertinggi perjuangan Anak Manusia untuk setia dan taat pada
kehendak Bapa dengan mematikan ke-aku-annya di kayu salib itu sejak ia nyaris
saja gagal disalibkan di Getsemani—karena ia dikira sedang menunjukan
kebimbangan yang nyaris membuatnya tergelincir dalam pergumulan hebatnya dalam
3 sesi doa? Demikiankah? Yesus berkata begini: “Sesungguhnya jikalau biji gandum
tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia
mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Ini adalah siapakah Yesus pada
hakekatnya sebagai manusia yang dapat mati, bahwa Ia adalah seperti halnya biji
gandum, sebuah benih tanaman yang merupakan bahan baku untuk menghasilkan makanan pokok. Ia adalah
pokok kehidupan bagi banyak orang, namun untuk menjadi demikian maka tidaklah
berguna jika Ia tetap adalah biji gandum tersebut, dengan kata lain adalah
benar bahwa Yesus adalah utusan Allah yang didalam dirinya terdapat hidup yang dapat memberikan hidup kekal,
sebagaimana ia katakana kepada seorang perempuan di perigi/sumur:
Yohanes
4:13-14 Jawab
Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
Dan
ini adalah siapakah Yesus dengan segenap kuasanya: memberikan hidup yang kekal
dalam ia adalah mesias:
Yohanes
4:25-26 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami." Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang
berkata-kata dengan engkau."