F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (5.O- Selesai)

Oleh: Martin Simamora 

Benarkah Karena Tidak Menolak Injil Hingga Ke Tingkat Penghinaan Maka  Ada Kebenaran Lain Di Luar Kristus (5.O-Selesai)





Jikalau seseorang sungguh mengasihi Yesus, maka ia akan sungguh-sungguh memperhatikan perintah-Nya ini:

Yohanes 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.


Jikalau seorang berkata ia mengasihi Yesus namun telah memperlakukan firman-Nya diluar apa yang dimaksudkan-Nya atau dikehendaki-Nya, maka inilah yang sebenarnya terjadi:

Yohanes 14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.


Seorang yang mengaku mengasih Tuhan dan berdiri dihadapan jemaat Tuhan sebagai seorang guru kebenaran, tentu harus menyadari bahwa lidahnya tidak boleh melahirkan berbagai pengajaran berdasarkan kehendaknya sendiri, selain apa yang menjadi kehendak-Nya yang telah dinyatakan dalam Alkitabmu.


Tepat sebagaimana para rasul yang tak mungkin mengajar atau bahkan melakukan interpretasi sehingga sedemikian rupa menjadi begitu berlawanan dengan maksud Yesus yang dinyatakan oleh Roh Kudus bagi mereka:

Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.


Tepat sebagaimana Roh Kudus yang tak akan berkata dari dirinya sendiri, selain dari apapun yang telah dikemukakan oleh Yesus sendiri:

Yohanes 16:13-15 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."

Apakah yang akan diberitakan oleh Roh Kudus berdasarkan apa  yang telah diterimanya dari Sang Mesias itu? Inilah yang diberitakan oleh Roh Kudus tersebut:

Yohanes 16:7-11Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa- ini adalah sebuah penghakiman oleh Roh Kudus sebab ini terkait dengan “penguasa dunia ini telah dihukum [bandingkan dengan pernyataan Yesus bahwa penghukuman atas penguasa dunia ini terkait dengan apa yang telah dilakukannya di Salib dalam kematian dan kebangkitannya: “Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini- Yoh 14:30-31"].



Kehidupan Murid Kristus Di Dunia Ini Berdasarkan Kasih Kristus Baginya, Sehingga Dapat Mengenal-Nya Dan Kian Lama Kian Serupa Dengan Kristus Dalam Kehidupan di Dunia ini


Dan itu adalah sebuah kehidupan yang dihidupi oleh para rasul dan telah dijadikan teladan bagi jemaat untuk menjadi pandu dalam praktik hidup beriman di dalam masyarakat atau dunia ini. Pada pokoknya, kasih Kristus yang telah diunjukan-Nya pada salib, telah menjadi sumber kehidupan bagi jemaat Tuhan untuk kian mengasihi Tuhan dalam kehidupan setiap diri orang percaya.


Perhatikanlah bagaimana hal ini telah ditekankan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Filipi:

Filipi 3:17-19 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.


Pada waktu Paulus berkata: ikutlah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu, maka jelas itu adalah sebuah kontras yang begitu tajam dan pasti bukan yang bisa diperbandingkan dengan apapun yang ada di dunia ini. Memang demikian yang hendak dimaksudkan Paulus kala meminta jemaat di Filipi untuk mengikuti teladan dan memperhatikannya, sebab komparasinya adalah:

▬banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus
▬Tuhan mereka adalah perut
▬kemuliaan mereka ialah aib
▬pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi
▬kesudahan mereka ialah kebinasaan


Jika anda memperhatikan poin-poin tersebut, maka jelas mereka yang berperilaku demikian, bukan sama sekali orang yang mengasihi Kritus dan hidup mengikut dan dalam Kristus. Jika mereka menjadi seteru salib Kristus, dapat dipastikan mereka tidak sama sekali orang-orang yang dapat menaati perintah mendasar ini, dimana Kristus adalah sumber kebenaran bagi dirinya:

Matius 16:24-26 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?


Ketika seseorang mengikut Yesus maka sesungguhnya yang terjadi adalah memiliki kehidupan yang terpisah dari dunia beserta kehendaknya, karena semenjak itu ia telah menjadikan Yesus sebagai kebenaran bagi dirinya sebagai hasil yang terjadi akibat percaya kepada Kristus. Terpisah dari dunia berarti Kristus adalah kebenaran dan keselamatannya yang mewujud dalam realitas kehidupannya:
-menyangkal diri
-memikul salib
-mengikut Yesus

Ini semua berkait dengan meninggalkan dunia dan kehendak dunia ini dengan risiko atau tantangan yang tak mudah, bahkan hingga pada titik kehilangan nyawa. Bagi Yesus, inilah kuasa kehidupan yang diberikan-Nya kepada seseorang yang dipanggil-Nya. Dombanya sanggup meninggalkan atau melawan  segala desakan dunia  untuk mencampakan Sang Kebenaran dan hidup dalam kesetiaan hingga kesudahannya secara demikian, tak peduli jika itu hingga berarti kematian bagi dirinya. Mengapa harus dikatakan bahwa kehidupan semacam ini adalah pemberian kuasa hidup oleh Yesus? Karena itu berkait dengan realitas dunia ini terhadap manusia, yang menunjukan ketakberdayaan untuk hidup dalam panggilan Kristus semacam itu, terkecuali orang tersebut dipanggil keluar dari kegelapan:

Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."


Ini bukan figuratif atau sebuah peninggian diri Kristus berdasarkan kata-kata namun begitu hampa dalam kuasa atas kehidupan orang lain. Seseorang bisa saja berotoritas atas seseorang seperti halnya: guru terhadap murid; seorang manajer terhadap bawahannya; seorang komandan peleton kepada para prajuritnya; seorang ayah terhadap isteri dan anak-anaknya. Tetapi ini adalah memiliki otoritas atas orang lain bahkan pada kehidupan kekal atau kebinasaannya, tentu tidak pernah menjadi sebuah permainan kata belaka dan apalagi otoritas manusia belaka, tetapi Tuhan atas ciptaan-ciptaan-Nya:


Yohanes 12:35-36  Kata Yesus kepada mereka: "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka.




Pada waktu Paulus berkata: “ikutlah teladanku dan perhatikanlah mereka yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu” maka jelas Paulus hendak menyatakan bawa kehidupannya adalah terang bagi dunia ini yang menerangi dunia yang berada dalam kuasa kegelapan, karena tak mengenal Sang Kebenaran, Sang Jalan dan Sang Hidup (Yohanes 14:6” Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”). Ini tepat seperti yang Yesus sendiri kehendaki:


Matius 5:14-16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Apa yang hendak Paulus katakan dengan meminta mereka untuk meneladani dan memperhatikan, adalah: hendaklah terangmu bercahaya di depan banyak orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa. Jadi sebagaimana Paulus maka hendaklah juga jemaat di Filipi!





“Anjing-Anjing Dalam Jemaat Filipi: Para Penjegal Kebenaran Dalam Bidikan Rasul Paulus”

Mengapa? Sebab itulah tujuan yang harus dijalani atau menjadi tujuan perjalanan setiap orang percaya sebagai  seseorang mengikut Yesus sementara masih di dunia ini! Hanya jika didalam Sang Terang Dunia maka ia akan tahu kemana harus pergi! Paulus tidak sedang berbicara omong kosong mengenai peneladanan pada dirinya, sebab ia juga menyatakan adanya orang-orang yang bahkan bukan saja meneladaninya, tetapi telah dapat menjadi teladan bagi banyak orang. Itu sebabnya, kepada jemaat di Filipi, ia meminta untuk: memperhatikan mereka yang hidupnya sama seperti para rasul lainnya!


Ketika Paulus menyatakan ada banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus, tak lain tak bukan kehidupan orang-orang tertentu yang ada di dalam dalam jemaat Filipi, namun Paulus segera mengindentifikasikannya sebagai yang sangat berbeda dalam jemaat Kristus yang hidup dalam terang-Nya. Sebuah identifikasi bahwa mereka bukan baik jemaat gembalaanya dan apalagi para gembala yang juga memiliki teladan yang serupa dengan dirinya.



Sehingga ia menyebut mereka sebagai: anjing-anjing!



Perhatikanlah  indikasi ini bahkan telah dinyatakannya lebih dulu:

Filipi 3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,



Ada 3 hati-hati yang dinyatakan rasul Paulus secara tajam dan lugas, yaitu:
►terhadap yang disebutnya sebagai anjing-anjing
►terhadap yang disebutnya sebagai pekerja-pekerja yang jahat
►terhadap yang disebutnya penyunat-penyunat palsu


Paulus kemudian menunjukan apakah yang dimaksudkannya dengan “banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus-Fil 3: 18” dalam tangisannya:

Filipi 3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.


Kebenaran ibadah orang percaya sejati bukanlah berdasarkan sunat secara lahiriah. Kebenaran ibadah dan kemegahan  pengikut Kristus bukanlah pada sunat lahiriah tersebut. Itu sebabnya Paulus berkata: kitalah orang-orang bersunat  yang beribadah dalam Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus. Kemegahan seorang pengikut Kristus, bukan pada tanda-tanda lahiriah: sunat.


Dalam mengajarkan dan melawan kesesatan dan penyesatan semacam ini, yang sedang berlangsung  di dalam jemaat gembalaannya, Paulus kemudian menunjukan bahwa ia sedang mengajar, menggembalakan dan menyingkapkan penyesatan yang sedang berlangsung, sebagai seorang yang sangat memiliki pengetahuan akan hal-hal lahiriah tersebut:

▀Filipi 3:4-6 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.


Sehingga, siapakah yang dimaksudnya denganbanyak orang yang menjadi seteru salib Kristus,” adalah mereka yang disebutnya sebagai: “anjing-anjing,” “pekerja-pekerja yang jahat,” “penyunat-penyunat palsu,” adalah mereka yang menentang dan mencoba membawa kembali jemaat Filipi kepada kebenaran berdasarkan menaati hukum Taurat. Mereka adalah pengajar-pengajar yang tidak dapat bermegah dalam Kristus (Fil 3:3), tetapi hanya dapat bermegah dalam  ketaatan pada hukum Taurat, termasuk sunat lahiriah.


Para seterus salib Kristus yang sedang dibicarakan oleh rasul Paulus dalam surat Filipi adalah: semua orang yang mengajarkan kebenaran berdasarkan menaati hukum Taurat, bukan kebenaran berdasarkan kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran dari Allah.


Itu tepat sebagaimana  yang dinyatakan oleh rasul Paulus:

Filipi 3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan


Paulus sedang meminta jemaat Filipi untuk meneladani kehidupan dalam kebenaran berdasarkan kepercayaan kepada Kristus, bukan kebenaran berdasarkan mentaati hukum Taurat, sementara di tengah-tengah jemaat Filipi itu sendiri ada banyak yang sedang tampil untuk menjadi teladan kebenaran berdasarkan ketaatan pada hukum Taurat.


Sekarang, Paulus melanjutkan pengontrasan sebegitu tajamnya, jika sebelumnya ia telah menyatakan: dahulu ia memiliki ketaatan yang tanpa cala pada hukum Taurat, kini ia menunjukan bagaimanakah nilai kebenaran yang dikejar dengan ketaatan pada hukum Taurat itu, dibandingkan dengan kebenaran berdasarkan kepercayaan kepada Kristus:


Filipi 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,     
   

Kebenaran berdasarkan taat kepada hukum Taurat, dengan penekanan pada kebenaran berdasarkan taat, itulah yang dianggapnya sampah. Di sini, Paulus tidak sedang menyatakan bahwa hukum Taurat itu sendiri sampah, sebab Paulus pada hukum Taurat itu sendiri tetap dinyatakannya sebagai kudus dan malahan menunjukan pada ketidakberdayaannya untuk memiliki kehidupan yang benar dihadapan Allah, malahan menunjukan betapa kerasnya dosa itu menyandera dirinya dalam ia sempurna taat pada hukum Taurat:


Roma 7:8-13 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati. Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku. Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.


Mengapa Paulus secara tajam meminta mereka untuk tidak mengikuti teladan pada mereka yang disebutnya anjing-anjing, yang disebutnya pekerja-pekerja jahat, dan yang disebutnya sebagai penyunat-penyunat palsu? Karena dengan mengajarkan kebenaran berdasarkan ketaatan pada hukum Taurat, berarti mereka sedang dijauhkan atau sedang disesatkan atau sedang ditipu secara keji dari kebenaran berdasarkan ketaatan pada Kristus.



Apa sih kebenaran yang sedang dimaksudkan oleh Rasul Paulus, dalam kepercayaan kepada Kristus itu? Jawabannya ada di dalam pernyataan rasul itu sendiri:

Filipi 3:10- 11 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Hal  inilah yang menyebabkan Paulus berkata: kebenaran berdasarkan ketaatan pada hukum Taurat adalah sampah, kerugian baginya. Paulus telah menemukan apa yang begitu megah dan begitu mulia: kehidupan yang diperoleh dari Kristus dan diberikan oleh Kristus baginya: kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana ia serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya ia  akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Hal yang tidak dapat diperolehnya dan diberikan oleh hukum Taurat, sekalipun ia tak bercacat dalam menaati hukum Taurat (Filipi 3:6).



Jika Paulus adalah seorang yang dahulunya mengejar kebenaran berdasarkan ketaatan pada hukum taurat, maka kini setelah ia mengetahui bahwa kebenaran semacam itu pada dasarnya sampah, ia  pun memiliki kehidupan baru  yang memburu hal-hal yang berkesudahan pada penggenapan kebangkitan dari antara orang mati:

pengenalan akan Dia
pengenalan akan kuasa kebangkitan-Nya
persekutuan dalam penderitaan-Nya
keserupaan dengan Kristus di dalam kematian-Nya


Inilah kehidupannya, kini. Maka dari sinilah keluarlah sebuah pernyataan yang luar biasa dari seorang rasul yang hidupnya benar-benar hidup didalam kasih karunia Kristus:

►Filipi 3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.



Paulus hendak menyatakan: kehidupannya semacam ini bermula dari dirinya yang telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Anda harus memaknai ini dalam maksud yang otentik: Kisah Para Rasul 9:1-18, Jadi, di sini Paulus menunjukan bahwa keinginannya untuk mengejar, kalau-kalau ia dapat juga menangkapnya, merupakan sebuah kehidupan yang berasal dari dan berlangsung di dalam Kristus.


Apakah yang hendak dikejarnya terus-menerus, kalau-kalau dapat menangkapnya (maksudnya kalau- kalau dengan cara itu ia dapat mengenal Dia secara sempurna tanpa cela, tepat  sebagaimana Kristus begitu sempurna telah mengenal dirinya atau menangkapnya), adalah hal-hal berikut ini:

pengenal akan Dia
pengenalan akan kuasa kebangkitan-Nya
persekutuan dalam penderitaan-Nya
keserupaan dengan Kristus dalam kematian-Nya


Sehingga Paulus memang tidak sekedar omong kosong ketika berkata “segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya- Filipi 3:8,” karena dalam realita kehidupan sehari-harinya, itulah yang dikejarnya. Hidupnya dihabiskannya untuk mengejar semua itu, bukan karena ia telah sempurna namun  ia ingin menangkapnya sebagaimana Kristus telah lebih dahulu menangkap dirinya. Dengan kata lain, tak akan pernah ada manusia yang dapat mengenal dan memiliki Tuhan oleh kekuatannya dan perjuangan keras dirinya sendirian, begitu utuhnya sampai-sampai Tuhan adalah kepunyaannya dalam makna sebagaimana Tuhan memiliki seorang percaya tersebut, anda dan saya!


Rasul Paulus meminta agar jemaat Filipi tidak lagi terikat dengan kebenaran berdasarkan taat kepada hukum Taurat tetapi tetap setia dan mengarahkan diri kepada kebenaran yang telah disampaikannya: kebenaran berdasarkan percaya kepada Kristus.


Sebagaimana dirinya sendiri:

▀Filipi 3:13-15 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.


“Aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya,” maksudnya: bahwa dirinya sendiri belumlah mencapai apa yang disebut sempurna di dalam pengenalan akan Dia, di dalam pengenalan akan kuasa kebangkitan,dan pada keserupaan seperti Kristus dalam kematian-Nya, sekalipun telah hidup didalam-Nya.


Sebagaimana dirinya, maka demikianlah pada jemaat  Kristus di Filipi. Berdasarkan itulah maka ia mengajak jemaat untuk mengejar pengenalan itu agar semakin dalam dan semakin jauh, tidak diam dan tidak statis  atau malah mundur dan meninggalkan kebenaran di dalam Yesus, namun terus bergerak menuju ke semakin mengenal lebih dalam dan lebih jauh lagi:


Filipi 3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.


Lanjutkan! bukan malah mundur ke belakang, yaitu meneladani  apa yang diajarkan oleh para seteru salib Kristus yang mengajarkan kebenaran berdasarkan ketaatan pada hukum Taurat.



Didalam mengenal kuasa kebangkitan Kristus maka setiap orang percaya dapat mengejar keserupaan Kristus dalam kematiannya sehingga memperoleh hidup dari Allah, bukan dari dunia ini dan dapat menaklukan kuasa kehidupan dunia dan keinginan dunia.


Meninggalkan kebenaran Kristus dan kembali kepada kebenaran berdasarkan ketaatan kepada hukum Taurat, itulah yang akan menjadikan  manusia-manusia yang kemuliaannya adalah aib dan yang menjadikan perut adalah Tuhan mereka, karena ketiadaan pengenalan akan Kristus yang akan terus membawa mereka kepada pengenalan yang kian mendalam dan kian jauh menuju pada keserupaan Kristus di dalam kematiannya, karena menuruti kehendak Bapa. Di sini, Kristus adalah sumber kebenaran dan pembenaran bagi manusia dan dalam pembenaran itu, ia akan mengalami kehidupan sebagaimana yang telah diteladankan rasul Paulus.


Sehingga ini bukan sekedar sikap eksternal atau internal seorang manusia terhadap salib, tetapi apakah seseorang itu telah ditangkap oleh Kristus sehingga orang yang mengaku percaya itu dapat mengenal kebenaran akan Kristus. Siapapun yang tidak hidup dalam kehidupan semacam ini, merupakan seteru Kristus dan akhirnya adalah kebinasaan.


Dalam jemaat, bisa terjadi hal semacam ini. Kehadiran anjing-anjing, pekerja-pekerja jahat dan penyunat-penyunat palsu di dalam gereja nyaris tak terhindarkan, karena itulah Paulus meminta mereka menaladani dirinya agar merekapun dapat menjadi teladan bukan saja di hadapan para anjing-anjing atau penyunat-penyunat palsu, tetapi dihadapan dunia, sehingga dapat memuliakan Bapa di sorga. Hanya orang percaya yang ditangkap Bapa atau  yang dipilih Bapa saja, dapat memiliki kehidupan semacam ini. Paulus dalam hal ini kepada jemaat, tentu saja tak tahu siapa sajakah yang merupakan pilihan Bapa, namun dengan meminta mereka meneladaninya maka akan tampil siapakah yang sungguh ditangkap oleh Bapa dan yang bukan. Karena, sebagaimana dirinya yang ditangkap oleh Bapa, maka ia percaya bahwa hal yang sama: “mengejar pengenalan akan Kristus,” pasti terjadi pada setiap orang yang telah ditangkap Bapa dan sedang menerima kebenaran dari dirinya.



Tidak pernah terjadi, ini kemudian, menunjuk pada kebenaran atau jalan keselamatan berdasarkan perbuatan. Menjadi seteru salib Kristus, pertama-tama bukan karena apakah perbuatannya itu jahat atau baik; apakah senilai  atau tidak dengan apa yang dikehendaki Bapa atas orang-orang yang disebut pengikut Kristus. Mengapa? Karena sebagaimana tadi Paulus telah katakan, bahwa semuanya itu bermula dari ditangkapnya seseorang oleh Bapa sehingga ia memiliki pengenalan akan Kristus, pengenalan akan kuasa kebangkitannya dan keserupaan pada Kristus dalam kematiannya. Seteru Kristus adalah siapapun yang mengejar kebenaran bukan berdasarkan kepercayaannya kepada Kristus. Jadi tidak sama sekali sebagaimana yang hendak diajarkan atau ditunjukan oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono dalam “Keselamatan Di Luar Kristen (Pelajaran 05).”


Selesai

Bersambung ke bagian 6A



AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada TUHAN



The cross
transforms present criteria of relevance: present criteria of relevance do not transform the cross




[dari seorang teolog yang saya lupa namanya]



Catatan Penting:
Tautan GBI Rhema Church, kini "mati," sebagaimana pada tampilan berikut ini:


Editor juga memiliki sumber berupa buku, disamping "tautan cadangan" yang isinya sama dengan yang telah dipublikasikan oleh GBI Rhema Australia:



Demikian untuk diketahui.

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9