Oleh: Henry Clarence Thiessen
Bacalah
lebih dulu bagian 1
II.Doktrin
Dilahirkan Kembali
A.Makna Dilahirkan Kembali
Justifikasi
atau pembenaran dilakukan dengan sebuah tujuan agar hidup memerintah, dan
karenanya dikatakan sebagai “pembenaran hidup” (Roma 5:18). Dari sisi ilahi,
perubahan hati disebut dilahirkan kembali, lahir baru; dari sisi manusia, ini disebut pertobatan beriman, ini
adalah dilahirkan kembali aktif, dapat didefinisikan sebagai komunikasi hidup
ilahi kepada jiwa (Yohanes 3:5; 10:10,28; 1Yohanes 5:11dst), sebagai impartasi
sebuah hakikat baru (2 Petrus 1:4) atau hati baru (Yeremia 24:7; Yehezkiel
11:19-36:26), dan dihasilkannya sebuah ciptaan baru (2Kor 5:17;Efesus
2:10;4:24). Hidup rohani baru ini memberi dampak pada intelektual orang percaya
(1 Kor 2:14;Efe 1:18; Kolose 3:10), kehendak orang percaya (Filipi 2:13; 2
Tesalonika 3:15; Ibrani 13:21), dan emosi-emosi orang percaya (Matius 5:4;
1Petrus 1:8).
B.Perlunya Dilahirkan
Kembali
Kitab
suci berulang kali mendeklarasikan bahwa seorang manusia harus dilahirkan
kembali sebelum dia dapat melihat Allah. Klaim-klaim Firman Tuhan ini didukung oleh pikiran dan
hati nurani.
Kekudusan
adalah kondisi yang mutlak diperlukan bagi penerimaan masuk ke dalam
persekutuan dengan Allah. Kitab suci memerintahkan, “kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan” (Ibrani 12:14). Tetapi
semua kemanusiaan secara hakikat rusak,
dan ketika menyentuh kesadaran moral,
menjadi bersalah atas pelanggaran-pelanggaran aktual. Dalam kondisi alami
manusia yang sedemikian, karena itu, umat manusia tidak dapat memiliki
persekutuan dengan Alah. Sekarang, moral
ini berubah di dalam diri manusia, hanya dapat berlangsung oleh sebuah tindakan
Roh Kudus.
Dia melahirkan kembali hati dan mengkomunikasikan kepada hati, hidup
dan natur Allah. Kitab suci menggambarkan pengalaman ini sebagai sebuah peristiwa
dilahirkan kembali, dimana dalam hal tersebut seorang manusia menjadi seorang
anak Allah. Yesus telah berkata,” Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3; bandingkan dengan 1:12; 1 Yohanes 3:1). Oleh
hakikatnya semua manusia adalah “anak-anak pemberontak” (Efesus 2:2),
“anak-anak murka” (Efesus 2:3),
“anak-anak zaman/dunia ini” (Lukas 16:8), “anak-anak iblis” (1 Yohanes 3:10;
bandingkan dengan Matius 13:38; 23:15; Kisah Para Rasul 13:10). Sebutan yang
terakhir ini secara khusus digunakan bagi para penolak Kristus dalam Yohanes
8:44. Hanya yang dilahirkan kembali dapat menghasilkan hakikat kudus itu di
dalam diri orang-orang berdosa yang membuat persekutuan dengan Allah menjadi
mungkin.
C.Sarana-Sarana Dilahirkan
Kembali
Kitab
suci menggambarkan dilahirkan kembali sebagai kerja atau usaha Allah. Tetapi
ada sejumlah sarana dan agensi dilibatkan dalam pengalaman ini:
1.Kehendak Allah.
Kita dilahirkan dari kehendak Allah (Yohanes 1:13). Yakobus menulis, “Atas
kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran” (Yakobus
1:8).
2.Kematian dan kebangkitan Kristus.
Kelahiran kembali dikondisikan pada iman dalam Kristus yang telah disalibkan
(Yohanes 3:14-16), dan kebangkitan Kristus sama
terlibatnya dalam kelahiran kembali kita ( 1 Petrus 1:3).
3.Firman Allah.
Yakobus mengajarkan bahwa kita dijadikan “oleh firman kebenaran” (1:18;
bandingkan dengan 1 Petrus 1:23). Paulus berbicara mengenai “ pemandian air
dengan firman” (Efesus 5:26; bandingkan
dengan Titus 3:5). Beberapa memandang pembaptisan sebagai sebuah syarat yang
diperlukan untuk dilahirkan kembali, tetapi ini membuat keselamatan bergantung
pada usaha-usaha manusia. Jelas, Kornelius telah dilahirkan kembali sebelum dia
telah menerima baptisan (Kisah Para Rasul 10:47). Kisah Para Rasul 2:38 harus
dipahami dalam makna mengalami baptisan karena pengampunan dosa-dosa,
ketimbang agar mereka dapat diampuni; tepat seperti halnya Yohanes Pembaptis
karena pertobatan, ketimbang agar mereka yang telah dibaptiskan itu mau bertobat (Matius 3:11).
4.Pelayan-Pelayan Firman.
Allah menggunakan orang dalam proses
penebusan. Akan tetapi, kontribusi mereka hanyalah terdiri dari proklamasi atau
pernyataan kebenaran dan ajakan pada keputusan bagi Kristus ( Roma 10:14 dst;
1Kor 4:15; Filemon 10; bandingkan dengan Galatia 4:19).
5.Sang Roh Kudus.
Agen efisien sesungguhnya dalam dilahirkan kembali adalah Roh Kudus (Yohanes 3:5 dst; Titus 3:5; bandingkan
dengan Kisah Para Rasul 16:14; Roma 9:16; Filipi 2:13). Kebenaran didalam dilahirkan kembali itu sendiri adalah: tidak mengekang
kehendak; disamping itu, hati para manusia
yang belum dilahirkan kembali membenci kebenaran hingga dilahirkan kembali
dikerjakan oleh Roh Kudus.
D.Hasil-Hasil Dilahirkan
Kembali
Kitab
suci mendeklarasikan bahwa ada sejumlah hasil definitif yang mengikuti
seseorang yang dilahirkan kembali. Hasil-hasil definitif itu adalah sesuatu
yang pada dasarnya berperan sebagai serangkaian tes yang menyingkapkan apakah
seseorang itu telah dilahirkan kembali.
(1)Dia yang lahir dari Allah mengatasi godaan (1 Yohanes
3:9; 5:4,18). Kata-kata kerja dalam bentuk “present”
atau “saat ini”(pada Alkitab versi bahasa Inggris hal ini lebih terlihat-ditambahkan oleh editor Anchor Of Life) menggambarkan sebuah hidup
kemenangan sebagai hal yang menjadi keseharian dalam
hidup. Konsekuensinya, orang yang telah dilahirkan kembali sungguh-sungguh atau aktual, hidup dalam kebenaran. Namun dalam hal ini,
tidak hendak menyatakan orang yang telah dilahirkan kembali itu, sudah hidup dalam
sebuah kesempurnaan tanpa dosa.
(2)Sikap orang yang telah dilahirkan
kembali berbeda. Dia di dalam keseharian hidupnya mengasihi
saudara-saudaranya (1Yohanes 5:1), mengasihi Tuhan (1Yohanes 4:19; 5:2),
mengasihi firman Tuhan (Mazmur 119:97; 1Petrus 2:2), mengasihi musuh-musuhnya
(Matius 5:44), dan mengasihi jiwa-jiwa yang terhilang ( 2Korintus 5:14).
(3)Orang yang telah dilahirkan kembali
juga menikmati keistimewaan-keistimewaan yang pasti, seperti penyediaan kebutuhan-kebutuhannya
(Matius 7:11; bandingkan dengan Lukas 11:13), sebuah penyingkapan kehendak Bapa
(1Korintus 2:10-12; Efesus 1:9), dan mengalami penjagaan (1 Yohanes 5:18).
(4)Orang yang lahir dari Allah juga
adalah seorang ahli waris Allah dan seorang yang turut serta menerima waris
bersama Yesus Kristus (Roma 8:17). Sekalipun memang
kepemilikan yang aktual dari warisan itu pada hampir sebagian besar masih pada
masa mendatang, anak Allah bahkan saat ini juga sudah memiliki semacam surat berharga atas warisan
tersebut dalam karunia Roh Kudus (Efesus 1:13f). Hal-hal di atas tersebut,
tentu saja, tidak terlihat secara langsung bagi dunia, tetapi, sekalipun
demikian, sangat nyata bagi orang yang telah dilahirkan kembali, masuk ke dalam
keluarga ilahi.
Bab
ini selesai.
Lectures
In Systematic Theology, Chapter 30 p.275-281|diterjemahkan dan diedit oleh:
Martin Simamora
Berlanjut
ke Bab “ Persatuan dengan Kristus danPengangkatan Menjadi Anak-Anak Allah”
No comments:
Post a Comment