Oleh: Henry Clarence Thiessen
Bacalah lebih dulu
bagian 1
3.Hubungannya Dengan Orang
Percaya
Pelayanan
Roh Kudus terhadap orang percaya dapat secara ringkas dinyatakan dalam sejumlah
kondisi. Sejumlah doktrin ini akan ditinjau secara lebih utuh pada bab-bab
selanjutnya. Kita pertama-tama meninjau doktrin-doktrin yang berkaitan dengan
keselamatan, kemudian doktrin-doktrin yang berkaitan dengan hidup orang Kristen.
A.Kerja Roh Pada Keselamatan
1.Dia melahirkan-kembali,
hanya melalui pelayanan Roh sehingga seseorang dilahirkan kembali (Yohanes
3:3-8), karena Roh yang memberikan hidup (Yohanes 6:63). Paulus berbicara “pembaruan
oleh Roh Kudus” (Timotius 3:5).
2.Dia tinggal berdiam dalam diri orang
percaya. Sangat lekat bertaut dengan pelayanan melahirkan kembali,
adalah pelayanan Roh ini: tinggal berdiam dalam diri orang percaya. Terkait
dengan kedatangan Sang Penghibur, Kristus berkata, “Engkau mengenal Dia karena
Dia tinggal diam bersamamu, dan akan ada di dalammu” (Yohanes 14:17). Begitu
penting berdiam atau tinggalnya Roh, bahwa jika seseorang tidak memiliki dia,
dia bukan milik Kristus (Roma 8:9). Pada skandal yang memecah belah gereja
Korintus, Paulus berkata, “Roh Allah tinggal di dalammu” (1Kor 3:16; bandingkan
dengan 6:19). Tinggal berdiamnya Roh menjamin kebangkitan orang percaya (Roma
8:11).
3.Dia membaptis.
Kristus membaptis orang-orang percaya dalam Roh
menjadi tubuh Kristus (Matius 3:11; Markus 1:8; Lukas 3:16; Yohanes
1:33; Kisah Para Rasul 1:5;11:16)-Paulus menulis,”Karena oleh satu Roh kita
semua telah dibaptis menjadi satu tubuh, apakah orang Yahudi atau orang Yunani,
apakah budak-budak atau orang-orang merdeka, semua telah dibuat untuk minum
satu Roh” (1Kor 12:13). Baptisan ini menyimbolkan baptisan Roh (Roma 6:3f;
bandingkan juga Efesus 4:5; Kolose 2:12).
4.Dia memeteraikan.
Tuhan memeteraikan orang percaya dengan Roh Kudus (Efesus 1:3f; 4:30). Paulus
menulis bahwa Allah “telah memeteraikan kita dan telah memberikan Roh di dalam
hati kita sebagai sebuah jaminan atas janji” (2Kor 1:22). Pemeteraian berbicara
mengenai beberapa hal: keamanan, kepemilikan, dan sebuah jaminan. Roh itu
adalah roh pengadopsian dan dia “bersaksi bersam roh kita bahwa kita adalah
anak-anak Alah” (Roma 8:16; bandingkan dengan Galatia 4:6). Empat kerja atau
karya Roh berlangsung secara bersamaan
dan pada saat terjadinya iman percaya.
B. Kesinambungan atau
Ketakterputuskan Karya atau Kerja Roh Di Dalam Orang Percaya
Setelah
pertobatan percaya, Roh melanjutkan
keberlangsungan pelayanan aktifnya dalam hidup orang-orang percaya.
Sejumlah perihal pelayanan yang dimaksud dapat dicatat sebagai berikut:
1.Dia memenuhi.
Orang-orang percaya diperintahkan untuk “dipenuhi dengan Roh” (Efesus 5:18).
Pada saat bertobat percaya, orang percaya didiami oleh Roh, selama hidupnya dia
butuh dikendalikan oleh Roh yang sama. Orang-orang, seperti 7 pelaksana tugas
pada gereja Yerusalem perdana (Kisah Para Rasul 6:3) dan Barnabas (Kisah Para
Rasul 11:24), telah penuh dengan Roh. Pada hari Pentakosta terlihat bahwa
berdiamnya dan dipenuhi merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi bersamaan
(Kisah Para Rasul 2:4; bandingkan dengan pengalaman Paulus, Kisah Para Rasul 9:17), pada berdiamnya Roh dalam diri
orang percaya merupakan peristiwa satu kali dan untuk selama-lamanya dialami,
dan pada dipenuhi Roh merupakan sebuah cara hidup dibawah kendali Roh.
Pelayanan memenuhi oleh Roh dapat dibagi
menjadi pelayanan umum memenuhi, yang berkaitan dengan mengendalikan dan
pertumbuhan rohani dan pendewasaan, dan pemenuhan khusus, yang berhubungan
dengan gerakan-gerakan khusus Roh. Petrus telah dipenuhi Roh ketika dia
berkata-kata (Kisah Para Rasul 4:8; bandingkan dengan 4:31; 13:9), tetapi
pastinya dia telah penuh dengan Roh sebelum dia berbicara. Kita dapat mengasumsikan bahwa Petrus telah hidup
sebagai orang yang dipenuhi oleh Roh, ketika dalam saat-saat kritikal dia telah
dipenuhi dalam sebuah cara yang unik dan spesial dengan Roh.
2.Dia memandu.
Orang percaya diperintahkan untuk berjalan di dalam Roh dan dipandu oleh Roh
(Galatia 5:16,25). Ini akan memampukan orang percaya, pada satu sisi, untuk
tidak dipenuhi atau diperbudak berbagai
hawa nafsu, dan pada sisi lalin, menjagai orang percaya itu dari
perbudakan pada legalisme (Galatia
5:16-18; bandingkan dengan Roma 8:14). Gereja perdana telah menikmati kepemimpinan
Roh; dan Roh itu mendisiplinkan (Kisah
Para Rasul 5:9), mengarahkan (Kisah Para Rasul 8:29), menunjuk (Kisah Para
Rasul 13:2), membuat keputusan-keputusan (Kisah Para Rasul 15:28), dan melarang
(Kisah Para Rasul 16:6f).
3.Dia memberdayakan.
Orang percaya dilibatkan dalam sebuah pertempuran: daging melawan Roh, dan Roh
melawan daging. Untuk melakukannya memerlukan berdiamnya Roh Allah untuk
menyediakan kemenangan (Roma 8:13; Galatia 5:17). Roh adalah rahasia menuju
kemenangan. Ini sangat benar dalam era Perjanjian Lama juga, karena Zakaria
4:6 kita membaca, “bukan oleh
keperkasaan atau kekuatan, tetapi oleh
Roh-Ku,” firman Tuhan semesta alam.”Rohlah yang menghasilkan di dalam kita buah
Roh (Galatia 5:22f; bandingkan dengan Efesus 5:9; Filipi 1:11).
4.Dia mengajar. Yesus telah menjanjikan datangnya Roh untuk
memandu mereka masuk kedalam kebenaran (Yohanes 14:26; 16:13). Setiap orang
percaya memiliki Roh dan karena itu, dia tidak membutuhkan pewahyuan khusus
atau penglihatan yang bersifat mistis
(1Yohanes 2:20,27). Dia yang telah menginspirasikan Kitab suci adalah dia yang
sanggup mengiluminasi atau mencerahkan pikiran dan rohani orang untuk memahami
Kitab suci (1Kor 2:13).
Menambahkan
perihal-perihal di atas, Roh secara berdaulat memberikan karunia-karunia rohani
kepada orang-orang percaya (1Kor 12:4, 7-11; bandingkan dengan Roma 12:6-8;
Efesus 4:11; 1Petrus 4:10f). Dia juga berdoa bagi orang-orang percaya di hadapan Bapa (Roma
8:26). Roh Allah mengerjakan sebuah karya terberkati dalam hidup setiap orang
percaya, dan orang-orang percaya diperingatkan untuk tidak mendukakan Roh
melalui perbuatan dosa karena tidak mawas diri (Efesus 4:30, 31-32), jangan
mencobai Roh dengan mendustainya (Kisah Para Rasul 5:9), jangan memadamkan api
Roh dengan menahan pelayanannya (1Tesalonika 5:19), tidak menghina Roh dengan
meminimalisasi atau mengecilkan karya
penebusan darah Yesus Kristus (Ibrani 10:29), dan tidak menolak Roh dengan membantah untuk mematuhi arahan atau panduan-panduannya (Kisah Para Rasul 7:51).
Bab ini telah selesai.
Lectures
In Systematic Theology, Chapter 27 p.251-256|diterjemahkan dan diedit oleh:
Martin Simamora
Berlanjut pada "Pertobatan Beriman"
Berlanjut pada "Pertobatan Beriman"
No comments:
Post a Comment