By. Ev. Sonya Gustiani
Umbu Rey, STh.
Khotbah Minggu : 29 September 2013
BAGAIMANA MEMBUAT PILIHAN HIDUP YANG TEPAT?
Pelajaran Dari Kehidupan Lot
Kej 13:1-11 - (1) Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lot pun bersama-sama dengan dia. (2) Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya. (3) Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, (4) ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.(5) Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembudan kemah. (6) Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebabharta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. (7) Karenaitu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orangKanaan dan orang Feris diam di negeri itu. (8) Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlahkiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu,sebab kita ini kerabat. (9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkandirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku kekiri." (10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordanbanyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadisebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. – (11) Sebab itu Lot memilih baginyaseluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
Hidup manusia itu tidak terlepas dari apa yang bernama pilihan. Bahkan boleh dikatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk “yang memilih”. Artinya adalah manusia diberikan hak oleh Tuhan untuk memuat pilihan-pilihan dalam hidupnya.
Memang ada
hal-hal tertentu di mana kita tidak bisa memilih. Misalnya kita tidak bisa
memilih lahir di mana / kapan?, kita tidak bisa memilih siapa orang tua kita?,
kita tidak bisa memilih jenis kelamin kita?, kita tidak bisa memilih dalam suku
apa kita dilahirkan?, dll. Tetapi hampir semua hidup kita adalah
pilihan-pilihan dan tidak ada hari yang dilalui tanpa pilihan-pilihan. Bahkan dalam
hal-hal yang remeh.
Misalnya bahwa saudara hadir dalam kebaktian pagi ini juga adalah sebuah pilihan karena saudara bisa memilih untuk tidak hadir pagi ini. Setelah kebaktian ini selesai saudara akan memilih apakah langsung pulang ataukah ngobrol-ngobrol dulu dengan teman-teman. Setelah itu saudara akan memilih makan siang di rumah saja ataukah mampir di rumah makan. Setelah sampai di rumah saudara akan memilih langsung tidur atau nonton TV atau kegiatan lainnya. Pada waktu malam saudara akan memilih langsung tidur ataukah berdoa dulu, dll. Jadi bayangkan bahwa kita memulai hari kita dengan pilihan dan menutupnya dengan pilihan juga.
Sebagai orang Calvinis kita percaya ketetapan Allah atas segala sesuatu tetapi itu tidak menjadikan manusia menjadi robot-robot hidup yang tanpa pilihan. Manusia tetap mempunyai pilihan-pilihan secara bebas tetapi pada akhirnya pilihan-pilihan itu akan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah dalam kekekalan. Pilihan-pilihan itu adakalanya adalah pilihan-pilihan yang kecil dan tidak terlalu berdampak besar seperti pilihan untuk makan di warung mana, pilihan untuk minum es teh atau es teller, pilihan untuk pakai baju merah atau biru, dsb.
Tetapi ada pilihan-pilihan yang besar dan sangat mempengaruhi masa depan kita. Misalnya pilihan untuk menikah dengan siapa (Dance atau Adi?), pilihan untuk bekerja sebagai apa (“konjak” atau pendeta?), pilihan untuk tinggal di mana (LA atau NBS?) pilihan untuk berjemaat di mana (GKIN atau Saksi Yehovah), pilihan tentang siapa Presiden negara kita (Rhoma Irama atau Wiranto?), dll.
Istimewa: Pdt.Esra saat merayakan hari jadi REVIVAL |
Jikalau kita salah membuat pilihan dalam hal-hal yang kecil mungkin tidak terlalu berpengaruh, tetapi bayangkan kalau kesalahan memilih itu pada hal-hal besar. Tentu itu semua akan berdampak besar dalam kehidupan kita di masa depan. Dan faktanya ada banyak orang yang salah memilih dalam pilihan-pilihan yang besar itu. Dan itu mempengaruhi seluruh masa depan mereka. Karena itu betapa pentingnya bagi kita untuk bisa memilih dengan tepat pilihan-pilihan yang kita jumpai setiap hari, terutama pilihan-pilihan dalam hal-hal yang besar karena seluruh masa depan kita dipertaruhkan dalam pilihan-pilihan itu.
Kalau begitu
bagaimana caranya kita membuat pilihan
dengan tepat? Kita akan mempelari hal ini tetapi sebelumnya mari kita mempelari
kehidupan seorang tokoh Alkitab bernama Lot yang kisah sudah kita baca di mana
dia membuat sejumlah pilihan yang berpengaruh pada kehidupannya di hari-hari
kemudian. Ada beberapa hal yang akan kita bahas :
I. PILIHAN LOT.
Bacaan kita
menceritakan bahwa terjadi pertikaian antara para gembala Lot dan Abraham terkait
dengan daerah yang mereka diami.
- Kej 13:6-7 - (6) Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. (7) Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot.....”
Abraham yang tahu konflik ini lalu menemui Lot dan berkata :
- Kej 13:8-9 - (8) “.."Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. (9) Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
Dari kata-kata Abraham ini terlihat bahwa ia sangat mengutamakan hubungan kekerabatan atau persaudaraan daripada mengikuti emosi dan perkelahian. Ini menjadi pelajaran penting bahwa hubungan persaudaraan atau pertemanan jauh lebih penting daripada amarah, emosi sesaat dalam perkelahian. Ada banyak orang termasuk Kristen yang justru mengorbankan persaudaraan dan pertemanan yang baik hanya untuk hal-hal yang remeh / fana.
Tetapi dalam kata-kata Abraham juga, terkandung pilihan yang ia sodorkan pada Lot : “jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri." Dari sisi Abraham, ini adalah sebuah sikap mengalah yang luar biasa mengingat dia berpangkat ayah dan Lot berpangkat anak. Seharusnya Lot yang mengalah tetapi justru Abrahamlah yang mengalah dalam kasus ini. Tapi dari sisi Lot, ia sekarang diperhadapkan pada pilihan yang penting yang akan menentukan masa depannya. Ke kiri atau ke kanan? Lalu bagaimana Lot memilih? Atau apa pilihan Lot?
- Kej 13:10-11- (10) Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar…. (11) Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
Ya, Lot memilih suatu wilayah yang subur di wilayah lembah Yordan untuk kehidupan selanjutnya. Kata-kata “seperti taman TUHAN” (as the garden of the LORD) menunjuk pada taman Eden. Jadi wilayah yang dipilih Lot adalah wilayah yang sangat subur seperti taman Eden.
John J Davis : Lot memilih dataran Yordan yang jelas irigasinya bagus dan penuh dengan tumbuh-tumbuhan. (Paradise to Prison, hal. 191).
Wilayah yang dipilih Lot ini ternyata ada di kawasan Sodom (Kej 13:12; 14:12), dekat Gomora. Dan ternyata wilayah Sodom ini (dan juga Gomora) terkenal dengan kejahatan mereka.
- Kej 13:13 - Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
- Kej 18:20 - Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
Lalu apa
saja dosa orang Sodom? Tentu banyak! Tetapi ada satu dosa yang sangat menyolok.
Apa itu? Dalam Kej 19:1 diceritakan bahwa 2 orang malaikat laki-laki yang
diutus untuk memusnahkan Sodom dan Gomora menginap di rumah Lot. Rupanya
kehadiran 2 laki-laki itu diketahui oleh orang-orang Sodom. Lalu apa yang
terjadi selanjutnya?
- Kej 19:4-5 – (4)Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.(5) Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."
Jadi ada 2 orang laki-laki di rumah Lot dan orang-oranglaki-laki dari Sodom datang meminta Lot untuk mereka memakai 2 laki-laki itu. Lalu apa maksudnya? Perhatikan terjemahan yang lain :
NASB : ‘so that we may have relations
with them’ (= supaya kami dapat berhubungan dengan mereka).
NIV
: ‘so that we can have sex
with them’ (= supaya kami dapat berhubungan seks denganmereka).
Jadi orang-orang laki-laki dari Sodom mendesak Lot untuk menyerahkan 2 laki-laki di rumahnya itu supaya mereka (orang-orangSodom itu) dapat berhubungan seks dengan 2 laki-laki itu. Jadi laki-laki mau berhubungan seks dengan laki-laki. Sudah jelas ini adalah dosa homo seksual. Tafsiran ini didukung oleh reaksi Lot yang menawarkan 2 anak perempuannya sebagai ganti 2 laki-laki itu.
- Kej 19:6-8 : (6) Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, (7) dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. (8) Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
Jadi jelas bahwa dosa homo seksual bukan dosa baru atau dosa modern. Ini dosa tua, dosa kuno “made in Sodom”. Mungkin karena inilah maka orang yang melakukan hubungan seks sesama jenis disebut “Sodomi”. Yang lebih bejad lagi adalah bahwa mereka mau melakukan dosa homo seks ini secara terang-terangan dan beramai-ramai.
- Kej 19:4-5 – (4)Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu.(5) Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yangdatang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakaimereka."
- Yud 7 - sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal...”
Jangankan
hubungan seks laki-laki dengan laki-laki, laki-laki dengan perempuan saja orang
menjadi malu sehingga bersembunyi, tetapi ini sudah laki-laki dengan laki-laki
tapi masih terang-terangan dan beramai-ramai lagi. Ini berarti moralitas mereka
sudah sangat bejad, bahkan lebih bejad dari binatang karena binatang tidak ada
yang homo seks apalagi ramai ramai.
Bandingkan :
- Yes 3:9 - Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya....”
Itulah kebejadan negeri Sodom. Dan Lot tinggal di tengah-tengah masyarakat yang bejad itu sebagai konsekuensi dari pilihan yang ia buat.
II. AKIBAT PILIHAN LOT.
Kita sudah melihat pilihan yang dibuat Lot di mana ia memilih lembah Yordan dan tinggal di wilayah Sodom yang bejad. Lalu apa akibat dari pilihan Lot ini? Kita dapat mencatat beberapa hal :
a. Ia
mengalami penderitaan batin yang hebat.
Perhatikan ayat ini :
2 Pet 2:7-8 – “.....Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, (8) sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa
Di sini Lot disebut sebagai orang benar karena memang dia juga adalah orang beriman. Tetapi justru karena dia orang benar / beriman tetapi tinggal di lingkungan yang bejad maka dia terus menerus menderita dan jiwanya yang benar itu tersiksa. Kalau saudara melihat kejahatan dan dosa dan jiwa saudara tidak menderita, sebaliknya aman dan nyaman saja maka saudara lebih buruk dari Lot. Tetapi bagaimana pun juga penderitaan Lot yang berkepanjangan sebagai akibat dari pilihan yang ia buat untuk tinggal di wilayah itu. Seandainya saja ia tidak memilih ke sana, ia tentu tidak mengalami semua penderitaan batin seperti itu. Tapi inilah konsekuensi dari sebuah pilihan.
Adakah di antara saudara yang juga mengalami hal yang sama seperti Lot yang menderita akibat pilihan-pilihan yang salah di masa lalu? Misalnya salah memilih isteri, salah memilih suami, salah memilih gereja, salah memilih pekerjaan, dsb? Saudara mirip Lot!
Jadi di sini kita pelajari 1 hal bahwa pilihan yang salah dapat menyebabkan suatu penderitaan yang panjang di masa depan. Karena itu berhati-hatilah dalam memilih!
b. Ia
kehilangan banyak hal berharga dalam hidupnya.
Mengapa Lot memilih lembah Yordan sebagai tempat tinggalnya? Karena tempat itu subur dan tentu itu adalah tempat yang bagus bagi dia untuk berusaha dan mendapatkan banyak kekayaan di sana. Jadi kelihatannya kekayaan materi adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan Lot. Tetapi apa yang terjadi dengan kekayaannya itu? Pertama-tama harta bendanya dirampas dalam perang Sodom dan Gomora melawan Kedorlaomer.
Bahkan ia dan keluarganya juga ikut ditawan.
Kej 14:11-12 – (11) Segala harta benda Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. (12) Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi...”
Untung saja Abraham berhasil menolong/membebaskan mereka (Kej 14:14-16)Selanjutnya, sebagaimana dijelaskan di poin pertama bahwa Sodom dan Gomora begitu bejad, Tuhan lalu membumihanguskan kedua kota itu dengan api dari langit. Akibatnya Lot dan keluarganya harus mengungsi. Dan lagi-lagi ia harus kehilangan hartanya yang sudah ia kumpulkan sekian lama di Sodom. Ia meninggalkan Sodom dengan hanya pakaian di badan saja (Kej 19:15-23). Lebih daripada itu isterinya mengabaikan nasihat malaikat untuk tidak menoleh ke belakang. Akibatnya ia menjadi tiang garam (Kej 19:26). Jadi Lot kehilangan banyak hal (rumah, kambing domba, perkebunan, dll) dan terlebih kehilangan istrinya. Ia kehilangan hal-hal yang berharga dalam hidupnya. Karena apa? Karena pilihan yang salah. Ingatlah saudara, kesalahan dalam memilih bisa membuat suadara kehilangan banyak hal baik yang sudah saudara miliki.
c.
Kerohanian dan moralitas dirinya dan keluarganya menjadi hancur.
Tadi kita sudah membaca ayat yang mengatakan bahwa Lot adalah orang benar / orang beriman. Tetapi ternyata selama di Sodom Lot pun mengalami problem dengan moralitasnya. Ini dibuktikan dengan ia menawarkan kedua anak gadisnya untuk diperkosa oleh laki-laki Sodom sebagai ganti 2 malaikat yang menginap di rumahnya.
Kej 19:6-8 : (6) Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, (7) dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. (8) Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk berlindung di dalam rumahku."
Memang tindakannya untuk melindungi kedua malaikat itu dari kebejadan orang Sodom adalah benar, tetapi tawaran barter dengan kedua anak gadisnya adalah sesuatu yang salah. Rasanya tidak beres kalau ada ayah yang menawarkan anak gadisnya untuk diperkosa orang sekampung. Ini sudah menunjukkan bahwa Lot mempunyai problem dalam moralitasnya.
Bagaimana dengan isterinya? Isterinya juga kelihatan sangat duniawi dan mencintai harta sehingga akhirnya mengabaikan larangan malaikat sehingga lalu menjadi tiang garam.
Anak-anak gadis Lot apalagi. Mereka pacaran dengan laki-laki Moab yang bejad (ini jelas melawan Firman Tuhan). Tetapi lebih daripada bisa ada pikiran yang begitu bejad dalam otak mereka untuk menjebak Lot ayah mereka untuk berhubungan seks dengan mereka demi mendapatkan keturunan.
Kej 19:31-38 – (31) Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. (32) Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." (33) Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (34) Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." (35) Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (36) Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. (37) Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. (38) Yang lebih muda pun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang.
Ini kebejadan yang tidak masuk di akal bukan? Mereka menciptakan kerumitan karena mereka membuat Lot menjadi ayah sekaligus kakek dari anak-anak mereka. Kalau dibuat sinetron, judulnya adalah “AYAHKU ADALAH KAKEKKU” atau “ANAKKU ADALAH CUCUKU”. Bisa dipastikan bahwa kebejadan seperti ini mereka dapatkan dari Sodom tempat tinggall mereka sebelum dimusnahkan. Juga bahwa Lot bisa dijebak seperti ini dengan anggur sebanyak 2 kali sangat mungkin karena Lot memang adalah peminum / pemabuk sebelumnya. Jadi terlihat adanya kemerosotan kerohanian dan kebejadan moral yang dari keluarga Lot di Sodom. Seandainya Lot tidak tinggal di Sodom, tentu semua hal ini tidak akan terjadi. Jadi semua ini terjadi akibat sebuah pilihan yang salah.
Saudara-saudara, berhati-hatilah karena pilihan saudara dapat saja menghancurkan kerohanian dan moralitas saudara. Ada banyak anak Tuhan yang hancur moralnya, hidupnya jadi bejad karena pilihan-pilihan mereka yang salah. Inilah akibat dari pilihan Lot yang salah!
III. KESALAHAN LOT DALAM MEMILIH.
Kita sudah
melihat pilihan Lot dan akibat-akibat dari pilihannya itu yang semuanya
negatif. Tentu kita tidak mau mengalami nasib yang sama dengan Lot. Kita mau
memilih dengan benar sehingga pilihan-pilihan itu membawa akibat yang positif
bagi kita. Lalu bagaimana caranya memilih dengan benar? Kita bisa mempelajari
ini dengan melihat kebalikan dari pilihan Lot yang salah. Lalu di mana
sesungguhnya kesalahan Lot di dalam memilih?
a. Ia tidak melibatkan Tuhan di dalam pilihannya itu.
2 Pet 2:8
menyatakan bahwa Lot adalah orang benar. Berarti dia adalah orang beriman, orang
yang percaya kepada Allah. Tetapi anehnya sewaktu disodorkan pilihan oleh Abraham,
Lot segera memilih tanpa sedikitpun merasa perlu bertanya kepada Tuhan / menanyakan
kehendak Tuhan dalam hal ini. Ia memilih dari dirinya sendiri dengan semua
pertimbangan yang ada tanpa sedikit pun berdoa kepada Tuhan sebelum membuat pilihannya.
Ini adalah kesalahan Lot yang terbesar. Ya! Mengabaikan Tuhan dalam setiap
pilihan kita biasanya akan berakibat pada kesalahan yang fatal yang akan
merusak hidup kita di kemudian hari.
Di dalam Surat Yakobus ada kecaman bagi orang yang membuat perencanaan tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya.
Yak 4:13-15 – (13) Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", (14) sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. (15) Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." (16) Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah
Yang salah bukanlah pembuatan rencana. Yang salah bukanlah keinginan untuk mendapatkan untung. Yang salah adalah rencana dibuat sematang mungkin tetapi Tuhan tidak dilibatkan di dalamnya. Perhatikan bahwa orang yang dibicarakan di dalam ayat ini membuat rencana dengan sangat matang. Waktu keberangkatan sudah dia tentukan ("Hari ini atau besok”), tujuan sudah ditentukan (“ke kota anu”), lamanya tinggal sudah ditentukan (“kami akan tinggal setahun”), apa yang dikerjakan sudah ditentukan (“berdagang”), hasil sudah diprediksikan (“mendapat untung”). Sayangnya tidak ada doa sama sekali di sana. Jadi orang ini membuat rencana tanpa Tuhan. Itulah sebabnya ia dikecam (ayat 16).
Sama halnya juga dengan membuat pilihan. Apabila kita membuat pilihan-pilihan tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya, tanpa doa, maka itu bukan saja dosa tetapi juga bisa membuat pilihan kita salah dan menyengsarakan hidup kita selanjutnya. Ingatlah bahwa kita manusia yang lemah yang tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Tetapi Tuhan adalah Tuhan yang maha tahu, maha bijaksana dan maha kuasa. Karena itu adalah sebuah kesalahan dan kebodohan jika kita menentukan pilihan-pilihan kita tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya. Jadi belajar dari kesalahan Lot, baiklah kita selalu melibatkan Tuhan dalam setiap pilihan kita dengan sungguh-sungguh berdoa meminta petunjuk Tuhan, mendapatkan kehendak-Nya dari firman-Nya barulah pilihan-pilihan itu dibuat.
Contohnya :
- Berdoalah sungguh-sungguh sebelum saudara memilih untuk pacaran/menikah dengan seseorang karena kesalahan dalam hal ini bisa membawa kesengsaraan seumur hidupmu. Bisa mempengaruhi kerohanian dan moralitasmu, bisa merusak pelayananmu.
- Berdoalah sungguh-sungguh sebelum saudara memilih sekolah / kuliah di mana apalagi Sekolah Teologia karena kalau engkau salah memilih, engkau bisa menjadi penyesat dan nabi palsu dan bukan hamba Tuhan.
- Berdoalah sungguh-sungguh sebelum saudara memilih jenis pekerjaan / usaha / bisnis tertentu karena kalau salah memilih, engkau bisa hancur dan bangkrut.
-
Berdoalah sungguh-sungguh sebelum saudara memilih untuk berjemaat
tetap di gereja mana karena kalau salah memilih, itu bisa mempengaruhi
kerohanian saudara bahkan keselamatan saudara apabila ternyata saudara memilih
gereja sesat atau gereja yang tanpa Injil.
- Dll
b. Ia
memilih hanya berdasarkan pertimbangan jasmani / apa yang terlihat oleh mata.
Tadi kita
sudah melihat bahwa Lot memilih lembah Yordan karena ia melihat bahwa seluruh
Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN (Kej 13:10-11). Jadi dasarnya
dari pilihan Lot adalah pandangan dan penglihatannya yang sangat bersifat materil.
Walter Lemp – Oleh karena keuntungan dan laba material, oleh karena kemajuan, oleh karena kemakmuran. Lot juga berangkat dan berpisah dari sanak-saudaranya, tetapi bukan karena sesuatu panggilan Allah, dan bukan juga menuju suatu tanah yang akan ditunjukkan Yahweh kepadanya (Kej 12:1), melainkan sesudah peninjauan dan pemeriksaan oleh mata kepala sendiri, dan untuk mencari laba dan keuntungan diri sendiri. Itu bukan kepercayaan, melainkan petualangan… (Tafsiran Alkitab Kitab Kejadian 12:4-25:18, hal.79).
Anonim - Lot juga tidak menilai menurut sudut pandang Allah (berdasarkan nilai rohani). Sekali lagi ia hanya melihatnya dari segi keuntungan materi. Sodom dan Gomora terkenal karena kebejatan moral penduduknya. Kota ini merupakan kota yang modern pada zamannya dan sebagaimana kota modern pada zaman sekarang, kebejatan moral merupakan dampak negatif modernisasi. Lot sebenarnya mengetahui hal ini, tetapi ia tidak terlalu mempedulikannya sebab ia menilai bahwa Sodom dan Gomora menjanjikan keuntungan dan kesuksesan bagi masa depannya. (“Nilai-Nilai Untuk Membuat Pilihan Tepat dan Bijaksana”; http://www.kbnindonesia.com).
Pandangannya yang bersifat materil membuat ia lupa pada hal yang bersifat rohani. Lot pasti yakin bahwa dia akan bertambah maju dan kaya dengan tinggal di Sodom tetapi yang ia tidak pikirkan adalah apakah kerohaniannya akan bertambah maju? Apakah imannya akan bertambah maju? Apakah moralitasnya akan bertambah baik? Kelihatannya ia lupa semua yang bersifat rohani.
Banyak orang membuat pilihan yang salah dalam hidup mereka karena mereka hanya mempertimbangkan aspek-aspek materil/jasmani saja dan lupa mempertimbangkan aspek rohani. Misalnya :
- Di dalam memilih pacar / pasangan hidup, banyak orang hanya mempertimbangkan kecantikan, kegantengan, kekayaan, ketenaran, dll, tetapi lupa mempertimbangkan apakah pasangannya itu orang beriman atau tidak? Apakah pasangannya itu Kristen sejati atau sekedar Kristen KTP? Apakah pasangannya itu mendukung pelayanannya atau tidak? Apakah dengan memacari / menikahi orang ini kerohanian dan moralitas saya akan bertambah baik atau tidak?
- Dalam memilih pekerjaan / bisnis, orang hanya mempertimbangkan besarnya keuntungan / gaji, tetapi lupa mempertimbangkan apakah dengan pekerjaan / bisnis itu dia masih bisa pergi ke gereja yang baik, belajar Firman Tuhan, melayani Tuhan, dsb, atau tidak. Apakah dia bisa bekerja dengan jujur atau tidak?
-
Dalam
memilih gereja, orang hanya mempertimbangkan jarak rumah ke gerejanya, lamanya kebaktian
(lebih cepat lebih baik), pandangan tetangga, dsb, tetapi lupa mempertimbangkan
apakah dia mendapatkan makanan rohani yang baik di gereja itu atau tidak?
Apakah ada Injil di gereja itu atau tidak? Apakah dia mendapatkan pengajaran
doktrin yang baik atau tidak? Apakah dia bisa terlibat di dalam pelayanan atau
tidak? Ini semua seringkali diabaikan!
- Dll.
Ya, banyak
kesalahan dalam memilih terjadi karena yang diperhatikan hanyalah aspek-aspek jasmaniah
dan lupa yang rohaniah. Kiranya kita belajar dari kesalahan Lot ini dan memasukkan
pertimbangan rohani ke dalam setiap pilihan kita.
c. Ia
memilih semata-mata hanya demi dirinya dan bukan demi kemuliaan Tuhan.
Kesalahan
lain dari Lot dalam memilih adalah pilihannya semata-mata hanya demi dirinya
sendiri dan bukan untuk kemuliaan Tuhan. Sudah jelas kehidupan Lot dan keluarganya
yang terkontaminasi kebejadan Sodom tidak membuat nama Tuhan dipermuliakan.
Jadi pilihan yang baik seharusnya bukan hanya mempertimbangkan kepentingan kita
tetapi juga mempertimbangkan kemuliaan bagi nama Tuhan.
Maksudnya adalah apakah dengan pilihan kita itu nama Tuhan dipermuliakan atau tidak? Misalnya jikalau saya memilih untuk pacaran / menikah dengan seseorang, apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan? Jikalau saya memilih berteman dengan seseorang, apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan? Jikalau saya memilih untuk bekerja di tempat itu, apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan?
Jikalau saya memilih melakukan bisnis ini, apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan? Jikalau saya memilih berpenampilan dengan gaya tertentu (misalnya rambut jabrik / gondrong), apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan?
Jikalau saya memilih pergi ke gereja dengan memakai pakaian tertentu (rok mini di atas lutut, CU / Celana Umpan, tank top, dll), apakah itu akan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan?, dll. Ya, selalulah berpikir apakah pilihan-pilihan saudara membawa kemuliaan bagi nama Tuhan atau tidak karena sesungguhnya itulah yang dikehendaki Tuhan :
- 1 Kor 10:31 – “….Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Jikalau kita sungguh-sungguh melihat kesalahan Lot di sini dan mau bertindak sebaliknya, maka niscaya kita akan melakukan pilihan-pilihan yang benar di dalam hidup kita. Saudara sudah mendengar Firman Tuhan, apakah saudara mau melakukannya? Itu pun adalah sebuah pilihan. Pilihan adalah di tangan saudara!
- AMIN -
No comments:
Post a Comment