Oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div
NABI-NABI
PALSU
Mat 7:15-23
- “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (16) Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari
semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang
baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan
buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah
yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
(19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang
dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
(21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di
sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan
mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.
1 Nabi-nabi palsu itu
berbahaya!
Ay 15: “‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas”.
a) Kata ‘serigala’ yang jelas merupakan
seekor binatang yang berbahaya bagi seekor domba. Bdk. Kis 20:29.
b) Mereka ‘menyamar
sebagai domba’ (ay 15).NASB/NIV: ‘come to you in sheep’s clothing’
(= datang kepadamu dalam pakaian domba).
Jadi, serigala itu datang kepada dengan domba pakaian / kulit domba. Mereka cuma pakaian / kulitnya saja yang kristen, tetapi dalamnya tidak! Serigala biasa sudah berbahaya, tetapi serigala yang menyamar sebagai domba jauh lebih berbahaya lagi!
c)
Mereka disebut sebagai ‘nabi-nabi palsu’ (ay 15).
Jadi, serigala-serigala itu bukan menyamar sebagai orang-orang Kristen biasa, tetapi sebagai ‘nabi’.
1. Nabi adalah orang yang mempunyai
kedudukan tinggi.
Jadi, mereka menyamar sebagai orang
yang punya kedudukan tinggi seperti Majelis, Pengurus komisi dan sebagainya.
2. Nabi adalah orang yang
memberitakan Firman Tuhan.
Jadi, mereka menyamar sebagai orang yang
memberitakan Firman Tuhan seperti Pendeta, Penginjil, dosen sekolah theologia,
guru Sekolah Minggu, guru agama, penginjil pribadi (dalam kasus Saksi Yehuwa),
dan sebagainya. Ini yang membuat mereka sangat berbahaya. Dengan pengajaran
mereka yang sesat mereka menyesatkan banyak orang.
2. Karena mereka itu berbahaya, maka
kita diperintahkan untuk waspada terhadap mereka (ay 15).
a)
Nabi-nabi palsu sudah ada pada jaman Yesus.
Ini terlihat dari ay 15 dimana Yesus menggunakan kata ‘datang’ / ‘come’, bukan ‘akan datang’ / ‘will come’. Tetapi menjelang akhir jaman (sekarang ini!), maka nabi-nabi palsu akan semakin banyak (Mat 24:11-14,24). Jadi, kita harus makin waspada.
b)
Cara berwaspada:
1. Banyak berdoa untuk meminta Tuhan memimpin dalam pengertian Firman Tuhan.
2. Banyak membaca / belajar Firman Tuhan.
3. Hati-hati dalam memilih gereja / pengkhotbah.
4. Hati-hati dalam memberi persembahan. Kalau saudara memberikan persembahan kepada gereja yang sesat, pada hakekatnya saudara memberi persembahan kepada setan!
5. Jangan menganggap setiap pendeta / hamba Tuhan sebagai pendeta / hamba Tuhan. Saudara harus memeriksa dulu apakah orang itu betul-betul hamba Tuhan atau nabi palsu.
1. Banyak berdoa untuk meminta Tuhan memimpin dalam pengertian Firman Tuhan.
2. Banyak membaca / belajar Firman Tuhan.
3. Hati-hati dalam memilih gereja / pengkhotbah.
4. Hati-hati dalam memberi persembahan. Kalau saudara memberikan persembahan kepada gereja yang sesat, pada hakekatnya saudara memberi persembahan kepada setan!
5. Jangan menganggap setiap pendeta / hamba Tuhan sebagai pendeta / hamba Tuhan. Saudara harus memeriksa dulu apakah orang itu betul-betul hamba Tuhan atau nabi palsu.
3. Ciri-ciri nabi palsu:
a) Buah /
kehidupan yang jahat.
Ay 16-20: “(16) Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput
duri? (17) Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik,
sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang
tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
(20) Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka”.
Dikatakan di sini bahwa dari buahnya
kita bisa mengenal mereka. Apa artinya ‘buah’? Ada yang mengartikan ‘ajaran’, ada pula yang
mengatakan ‘pengaruh
ajaran’, ada lagi yang mengatakan ‘kehidupan’. Yang mana benar? Mari kita
membandingkan ay 16-20 ini dengan Mat 3:8-10 dan Mat 12:33-37.
- Mat 3:8-10 - “(8) Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
(9) Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham
adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak
bagi Abraham dari batu-batu ini! (10) Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan
setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang
ke dalam api”.
- Mat 12:33-37 - “(33) Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik
pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula
buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. (34) Hai kamu keturunan ular
beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu
sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. (35) Orang yang
baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang
yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
(36) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. (37) Karena menurut
ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum.’”.
Perhatikan bahwa ketiga
bagian ini mengandung ayat-ayat yang mirip / sama. Jadi, arti ‘buah’ dalam ketiga bagian ini pasti sama, dan jelas bahwa
artinya adalah ‘kehidupan’.
Arti ini cocok dengan konteks (lihat ay 21,23
yang menunjukkan kehidupan yang jahat dari nabi palsu).
Jadi,
ciri nabi palsu adalah hidup yang jahat. Contoh:
1. Mengejar keuntungan.
- Yer 8:10 - “Sebab itu Aku akan memberikan isteri-isteri mereka kepada orang lain, ladang-ladang mereka kepada penjajah. Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar, semuanya mengejar untung; baik nabi maupun imam, semuanya melakukan tipu”.
- Tit 1:11 - “Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena
mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk
mendapat untung yang memalukan”.
- 2 Pet 2:3 - “Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha
mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi
untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak
akan tertunda”.
- Ro 16:18 - “Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya”.
Ini banyak terdapat dalam gereja-gereja yang ‘Cho Yesu’ /
‘Cho gereja’!
2. Baik kepada orang yang
menguntungkan.
- Mikha 3:5,11 - “(5) Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang. ... (11) Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberi pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang, padahal mereka bersandar kepada TUHAN dengan berkata: ‘Bukankah TUHAN ada di tengah-tengah kita! Tidak akan datang malapetaka menimpa kita!’”.
Test tentang kehidupan ini sukar dilakukan karena:
a. Kita sukar tahu tentang
kehidupan nabi itu.
b. Nabi palsu bisa pura-pura
saleh.
c. Semua nabi asli juga
adalah manusia berdosa (bdk. Daud berzinah, membunuh, dan sebagainya).
Memang sebetulnya, sekalipun nabi palsu maupun asli itu adalah manusia berdosa,
tetapi ada bedanya. Nabi asli punya
kesungguhan untuk taat. Tetapi inipun adalah sesuatu yang sukar terlihat.
Test ini hanya bisa kita pakai kalau kita dekat dengan nabi
itu sehingga tahu betul-betul tentang hidupnya.
b) Nubuat yang
meleset.
- Ul 18:22 - “apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan
perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang
tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya,
maka janganlah gentar kepadanya.’”.
Kalau ia bernubuat / meramal tentang
masa depan dan meleset (sekalipun hanya meleset satu kali) maka ia adalah nabi
palsu! Karena itu perhatikanlah orang-orang yang sering mengeluarkan nubuat!
Khususnya Saksi-Saksi Yehuwa yang para tokohnya berulang kali menubuatkan kedatangan
Yesus yang keduakalinya, tetapi berulang kali gagal / meleset! Demikian juga
dengan sekte di Bandung baru-baru ini.
c) Ajaran yang
sesat.
- Ul 13:1-3 - “(1) Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, (2) dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, (3) maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu”.
- 2Pet 2:1 - “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka”.
- Gal 1:6-9 - “(6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, (7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. (8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. (9) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia”.
- 1Yoh 4:1-3
- “(1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh,
tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. (2) Demikianlah
kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah
datang sebagai manusia, berasal dari Allah, (3) dan setiap roh, yang tidak
mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan
tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah
ada di dalam dunia”.
- 2Yoh 7-11 - “(7) Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (8) Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. (9) Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. (10) Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat”.
Kesalahan ajarannya bisa berupa suatu ajaran yang
menyenangkan orang, ajaran yang tidak menegur dosa, ajaran yang memberitakan
yang enak-enak saja.
- 2Taw 18:12 - “Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu berkata
kepadanya: ‘Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi
raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka
dan meramalkan yang baik.’”.
- Yer 8:11 - “Mereka mengobati luka puteri umatKu dengan memandangnya
ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera”.
- Yer 23:16-17 - “(16) Beginilah firman TUHAN semesta alam: ‘Janganlah
dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi
harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan
hatinya sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN; (17) mereka selalu
berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan
kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka
tidak akan menimpa kamu!’”.
- 2Tim 4:3-4 - “(3) Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi
menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. (4) Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng”.
- 1Yoh 4:5 - “Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka”.
d) Motivasi
yang salah.
Misalnya mencari kemuliaan diri sendiri
- Yoh 7:18 - “Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya”.
Bdk. Yoh 3:30 - “Ia harus makin besar, tetapi
aku harus makin kecil”.
Ini juga sukar terlihat tetapi
kadang-kadang bisa terlihat dengan jelas! Misalnya: Pendeta yang melarang
jemaatnya untuk berbakti di gereja lain atau memberi persembahan kepada gereja
lain atau melayani di gereja lain, sekalipun gereja lain itu tidak sesat.
Pendeta seperti ini hanya menginginkan jemaat itu untuk dirinya sendiri dan
bukan untuk Tuhan.
Contoh lain: Pendeta yang sengaja pamer kepandaiannya
pada waktu khotbah.
Seseorang mengatakan: “No man can
at one and the same time prove that he is clever and that Christ is wonderful”
(= Tidak ada orang yang pada saat yang sama bisa membuktikan bahwa ia adalah
orang yang pandai dan bahwa Kristus itu sangat indah / luar biasa).
4. Nasib akhir dari
nabi-nabi palsu.
Ay 21-23: “(21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan
berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan
mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?
(23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat
kejahatan!’”.
a) Masuk surga?
Tidak!
Orang-orang ini menyebut ‘Tuhan, Tuhan’. Jadi, mereka mengaku diri sebagai orang Kristen. Dan orang-orang ini melayani Tuhan (ay 22). Tetapi orang-orang ini tidak taat kepada Tuhan (ay 21,23). Ini kontradiksi dengan sebutan ‘Tuhan’ yang mereka gunakan.
- Luk 6:46 - “‘Mengapa kamu berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?”.
- 2Tim 2:19b - “‘Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.’”.
Yesus mengatakan bahwa orang-orang ini tidak akan masuk surga
(ay 21). Ay 21 ini tidak mengajarkan
‘keselamatan
melalui perbuatan baik’! Penafsiran
terhadap ay 21 ini tidak boleh bertentangan dengan Ef 2:8-9
- “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri”.
- Calvin mengomentari ay 21b dengan kata-kata ini: “These words, therefore, do not exclude faith, but presuppose it as the principle from which other good works flow” (= Karena itu, kata-kata ini bukannya membuang iman, tetapi mensyaratkannya sebagai asal usul / sumber dari mana semua perbuatan baik mengalir).
Jadi, ay 21 itu menunjuk pada orang-orang
yang tidak membuktikan ‘iman’nya dengan perbuatan baik. Mereka tidak masuk
surga dengan ‘iman’ seperti itu.
Bdk. Yak 2:17,26 -
“(17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. ... (26) Sebab seperti tubuh tanpa
roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati”.
b) Masuk
neraka? Ya!
Karena memang hanya ada 2 tempat setelah
kematian. Jadi, kalau tidak masuk surga, tentu masuk neraka!
Bdk. 2Pet 2:12-13 - “(12b) oleh
perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
(13a) dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka”.
Ada 2
hal yang harus diperhatikan dari Mat 7:21-23:
1.
Ay 22: “Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan
mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?”.
Ada lagi 2 hal yang harus diperhatikan:
a)
Sekalipun mereka bernubuat, mengusir setan, dan melakukan banyak mujijat, dan
sekalipun mereka melakukan semua itu demi nama Yesus, mereka tetap adalah
nabi-nabi palsu. Jadi, janganlah menganggap kata-kata ‘demi nama Yesus’
sebagai jaminan keaslian kekristenan / kenabian seseorang.
b) Dari kata-kata dalam ay 22 ini kelihatannya mereka mengira mereka selamat, atau, mereka memprotes dalam usaha mereka supaya selamat (bdk. Mat 25:44). Ini sia-sia!
b) Dari kata-kata dalam ay 22 ini kelihatannya mereka mengira mereka selamat, atau, mereka memprotes dalam usaha mereka supaya selamat (bdk. Mat 25:44). Ini sia-sia!
2. Ay 21-23 tidak mengajarkan bahwa keselamatan bisa hilang!
Ada 3 alasan:
a)
Konteks (ay 15-23) berbicara tentang nabi palsu!
b) Orang-orang itu dikatakan sebagai ‘pembuat kejahatan’ (ay 23).Jadi, iman mereka tidak dibuktikan dengan perbuatan baik, dan karena itu iman mereka mati / tidak ada (bdk. Yak 2:17,26). Jadi, mereka hanya orang Kristen KTP. Ini cocok dengan gambaran ‘serigala yang memakai pakaian domba’ (ay 15), yang menunjukkan bahwa mereka bukan domba yang sejati. Karena mereka cuma Kristen KTP, jelas bahwa mereka bukan kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat!
c) Ay 23 Yesus berkata: ‘Aku tidak pernah mengenal kamu!’.
b) Orang-orang itu dikatakan sebagai ‘pembuat kejahatan’ (ay 23).Jadi, iman mereka tidak dibuktikan dengan perbuatan baik, dan karena itu iman mereka mati / tidak ada (bdk. Yak 2:17,26). Jadi, mereka hanya orang Kristen KTP. Ini cocok dengan gambaran ‘serigala yang memakai pakaian domba’ (ay 15), yang menunjukkan bahwa mereka bukan domba yang sejati. Karena mereka cuma Kristen KTP, jelas bahwa mereka bukan kehilangan keselamatan, tetapi mereka memang tidak pernah selamat!
c) Ay 23 Yesus berkata: ‘Aku tidak pernah mengenal kamu!’.
Seandainya mereka pernah betul-betul percaya dan diselamatkan, maka pasti Yesus pernah mengenal mereka! Bandingkan dengan ayat-ayat ini:
- Yoh 10:27
- “Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku”.
- 2Tim 2:19a - “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: ‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya’”.
Kalau nabi-nabi palsu itu tidak masuk
surga, tetapi masuk neraka, dan demikian juga dengan para pengikutnya. Jadi, pastikanlah bahwa saudara tidak mengikuti nabi-nabi palsu itu!
-AMIN-
No comments:
Post a Comment