F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Perjanjian Lama Vs Perjanjian Baru dalam Kristus

Abolisi atau berakhirnya pelaksanaan  Hukum Perjanjian Lama telah dijanjikan dalam Yeremia 31:30 dan diafirmasi atau ditegaskan oleh Firman Tuhan : bahwa hukum itu diahiri/digenapi ( 2 Korintus 3:6-13; Efesus 2:15). Perjanjian Baru memproklamasikan bahwa Kristus adalah penggenap hukum (Roma 10:4); bagi mereka yang beriman kepada Kristus-jika anda beriman, maka anda tidak  diwajibkan untuk menjalankan hukum Musa (10 perintah-perintah Tuhan). Faktanya kita diperintahkan untuk tidak  memeliharanya sebagai kebenaran.


Kita telah diberitahu bahwa Yesus menyudahi yang pertama (kesepakatan/perjanjian) sehingga Ia dapat menegakkan yang kedua, berarti ini adalah dua hal yang berbeda, dan juga bukan sebuah kelanjutan (Ibrani 10:5-9); sehingga sekarang kebenaran yang dari Tuhan disingkapkan dalam pribadi Kristus, tanpa bantuan hukum (Roma 3:21-22). Apa yang merupakan bayang-bayang telah berlalu dan kita sekarang memiliki terang itu.


Ini juga  sebuah hal kebenaran :

Galatia 2:21 :"Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka  sia-sialah kematian Kristus." Paulus sedang menekankan kebenaran yang sedang dipindahkan kedalam  diri orang  percaya. Galatia 3:21 "Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.

Sehingga Paulus dalam hal ini memperjelas sebagai seorang  yang dahulunya mematuhi hukum Musa secara ketat, bahwa  tidak ada  hukum yang dapat memindahkan kebenaran kedalam diri kita (sehingga ada kebenaran dalam diri kita)  bahkan jika kita mematuhinya sebaik yang dapat kita capai, bila kita memiliki kemampuan  untuk melakukan kebenaran, kebenaran  hanya dapat datang pada diri orang yang  menjaga hukum itu secara sempurna. Lalu mengapa ada yang tetap bersikukuh kepada hukum sementara kita  gagal untuk  memenuhi beberapa hukum-hukum tertentu.
Mereka tidak ingin melihat Kristus sebagai pemenuhan hukum-hukum sehingga mereka membutakan diri mereka sendiri  terhadap  anugerah kebenaran yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita. Karena  tidak ada yang dapat merangkul  sekaligus kedua kesepakatan/perjanjian itu, harus salah satu dari keduanya. Mereka yang berada dalam kuasa hukum  telah dibebaskan (Roma 7:6) sehingga mereka mati terhadapnya (Roma 7:4). Kita sebagai orang-orang percaya tidak  berada dibawah hukum lagi, tetapi dibawah anugerah (Roma 6:14). Kita telah diperingatkan bahwa orang-orang Kristen  yang terus berupaya menjalankan hukum itu agar dibenarkan dan disucikan telah menjadi terlepas dari anugerah (Galatia 5:4). Sehingga mengapa ada  orang yang bersikukuh bahwa orang Kristen harus tetap menjalankan hukum  Perjanjian Lama yang telah diberikan kepada Musa?

Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi, mereka telah  salah diajarkan oleh gereja mereka, mereka keliru dalam memahami  perjanjian-perjanjian itu dan bagaiamana  masing-masing kerja perjanjian itu; hukum-hukum mana yang diberlakukan  kembali didalam Kristus dan mana yang tidak. Atau mereka belum melihat topiknya, atau mereka malas dan sudah puas  dan tidak peduli untuk berubah... ada sejumlah alasan, hal mendasar adalah mereka salah dan membahayakan diri mereka  sendiri dan orang lain jika mereka menyebarkan kesalahan orang-orang Galatia ini (Paulus menujukan suratnya kepada  para penganut Judaisme dalam kitab Galatia yang percaya kepada Kristus tetapi juga masih memegang hukum itu).

Oleh para pemelihara Sabbath- mereka menunjukan argumen bahwa Yesus disembah pada hari Sabtu sebanyak 1.700 kali. Yesus juga pergi  ke rumah ibadah, kita tidak; kita adalah entitas baru, gereja. Jika Kristus adalah contoh bagi kita Ia juga  menjalankan seluruh seremonial Hukum Musa. Apakah para penganut Taurat melakukan hal ini? Tidak; argumen-argumen  mereka yang lemah tidak membantu  posisi mereka, tetapi mereka memiliki  berbagai bantahan.
Argumen para pemelihara Hukum lainnya adalah, jika kita tidak mematuhi 10 perintah hari ini maka kita bisa mencuri  dan berbohong, kita bisa membunuh seseorang dan melakukan perzinahan dan sebagainya. Mereka mengabaikan bahwa ada  banyak kesalahan dimana mereka tidak menjalankan dekalog (10 Perintah)  tersebut dengan baik. Menurut logika mereka sendiri, kita  kemudian dapat menjadi pemabuk dan seorang homoseksual karena ini tidak termasuk dalam 10 perintah tetapi pada Hukum  Musa (yang memiliki 603 perintah yang mereka abaikan dan hanya menjalankan 10 perintah saja) yang menentang hal ini.  Mereka menyatakan telah melakukan (hukum Musa). Sehingga argumen mereka dalam hal ini lemah.

Argumen buruk lainnya  adalah : menjalankan 10 perintah memiliki signifikansi yang lebih besar karena "Apa yang  Tuhan telah tuliskan dengan jari-Nya sendiri adalah kekal dan apa yang dituliskan oleh Musa tidak kekal." Tidak ada  yang bisa memisahkan hukum apapun dari yang lainnya karena semuanya ditulis oleh tangan Tuhan. Ia memerintahkan  bangsa Israel untuk mematuhi semua hukum. Adakah satu orang pun dalam Perjanjian Lama yang hanya menjalankan 10  Perintah sebagai yang terpisah dari  hukum lainnya dan menetapkannya setelah semua diberikan? Dimana Alkitab ada  memberikan  10 prioritas diatas yang lainnya? Seluruh hukum/perintah adalah sebuah unit yang disebut HUKUM MUSA,  sebagaimana yang dirujuk kedalam Perjanjian Baru oleh Yesus. Apa yang mereka katakan ketika kita mendapatkan bahwa   perintah yang asli-yang Tuhan tuliskan dengan  jarinya sendiri telah dihancurkan dan Musa sendiri yang menuliskannya  kembali 10 perintah itu diatas 2 loh batu (Keluaran 34:27-28; Keluaran 31:23). Saya pikir ada yang mengabaikan  detail kecil ini yang menyalahi argumen legal mereka.


Ini sebabnya mengapa kitab suci berkata dalam Nehemia 9:13-14"Engkau telah turun ke atas gunung Sinai dan berbicara  dengan mereka dari langit dan memberikan mereka peraturan-peraturan yang adil, hukum-hukum yang benar serta  ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang baik.Juga Kauberitahukan kepada mereka sabat-Mu yang kudus dan memberikan kepada mereka perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan hukum-Mu dengan perantaraan Musa, hamba-Mu. Ini  tepat seperti apa yang dinyatakan Yohanes 1:17," hukum telah datang melalui Musa."
Paulus menggambarkan  perjanjian Musa dalam 2 Korintus 3:7 (10 Perintah) dengan perjanjian itu "telah selesai"  didalam Kristus. Jika anda didalam Kristus maka Anda TIDAK  perlu memelihara Perjanjian Lama. Mengapa? Karena  seseorang tidak dapat setia kepada Kristus dan disaat yang sama mengikat diri dengan Musa.

Para pemelihara hukum mengklaim bahwa 10 Perintah bukanlah Perjanjian Lama? Mereka akan mengakui bahwa Perjanjian 
Lama telah usai tetapi TIDAK untuk 10 Perintah. Sokongan biblikal yang mereka gunakan tidak ada. Faktanya justru  menentang keras mereka. Alkitab jelas mengajarkan bahwa Sabbat adalah bagian dari Perjanjian LAMA. Ulangan 4:13 :"Dan Ia memberitahukan kepadamu perjanjian, yang diperintahkan-Nya kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh batu (Ulangan 9:9,11; 2 Tawarikh 6:11)." 2 Korintus 3:2-11 juga membuktikan  Perjanjian Lama adalah 10 Perintah yang disebut hukum Musa. Ayat 1-3 Perjanjian Lama telah ditulis dengan tinta  diatas  loh-loh  batu."


"Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,"Ibrani 8:7-8 :sekiranya perjanjian  yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua" Ayat 8. Karena ditemukan kelemahan  dalam perjanjian lama, Ia berkata :""Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan  mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda."

Tuhan berkata bahwa Perjanjian yang pertama tidak dibangun untuk selamanya dan tidak dapat hidup memayungi orang  percaya yang ada didalam Kristus yang ada didalam Perjanjian BARU. Perjanjian BARU itu adalah diri YESUS sendiri,  yang meniadakan yang pertama sehingga IA dapat mendirikan yang kedua; artinya  perjanjian pertama dan perjanjian  Kedua tidak sam, yang pertama akan berahir (Ibrani 10:5-9).
Tuhan telah menyebutkan bahwa Hukum/Taurat, Perjanjian Lama bersifat temporer, siapa yang tahu lebih baik apakah  para pemelihara Hukum ataukah Tuhan. Percaya apa yang Tuhan telah katakan dalam Perjanjian Baru, anda akan  dibebaskan oleh anugerah. Hanya Perjanjian Baru saja merupakan perjanjian abadi. Perjanjian Baru dijalankan oleh  pelayanan Roh Kudus, ini lebih mulia, dan selalu abadi, Ibrani 13:20. Ibrani 8:7-13 mengutip Yeremia 31:31 bahwa  dalam masa Yeremia sekalipun telah dikatakan :" Sekarang bahkan perjanjian pertama yaitu  loh batu  dan ini akan lenyap," sebagaimana selubung Musa yang menutupi wajahnya. Perbandingan ini dibuat untuk memperlihatkan kemulian Perjanjian Lama akan memudar untuk digantikan dengan kemuliaan yang lebih besar, kemuliaan Tuhan sendiri.

Kisah Para Rasul 2:42 menyatakan bahwa gereja mula-mula mengikuti doktrin "para rasul", bukan hukum-hukum Perjanjian Lama.


Dimanapun para rasul berada tidak pernah mengajar gereja dalam surat-surat yang mereka kirimkan, bahwa mereka/gereja diwajibkan untuk  memelihara hukum Perjanjian Lama, atau Sabbath. Mereka mengajarkan sebaliknya karena mereka memahami apa makna  Perjanjian Baru bagi mereka, kemerdekaan.

Martin Simamora |Letusreason.org

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9