Umat Kristen di seluruh dunia baru saja merayakan Paskah, yaitu kemenangan Tuhan Yesus atas
kuasa dosa dan maut. Dalam Perjanjian Lama, hari raya Paskah adalah untuk memperingati hari
Tuhan melewati pintu rumah bangsa Yahudi yang dilumuri darah domba, dan membiarkan anak
sulung mereka hidup, sedangkan anak sulung bangsa Mesir dibinasakan karena hukuman. Anak
sulung bangsa Israel bebas dari kematian karena adanya darah domba yang disembelih.
Namun, pertanyaannya adalah: Apa yang Tuhan Yesus lakukan sebelum mendapatkan kemenangan ini? Apa yang dapat kita pelajari dari kemenangan Tuhan Yesus? Dia taat sepenuhnya kepada Bapa. Dia menjalankan kehendak Bapa-Nya kapan pun dan di mana pun. Tidak ada satu detik pun dalam hidup Tuhan Yesus yang melawan kehendak Bapa-Nya. Bayangkan, jika Yesus menyerah pada pencobaan di padang gurun, dapatkah Dia mengalami kemenangan besar atas maut? Jikalau Dia mendengarkan saran Petrus untuk tidak mati di kayu salib, dan jika di Taman Getsemani Dia menolak untuk minum cawan yang Bapa sediakan, mungkinkah ada perayaan Paskah pada hari ini sebagai tanda kemenangan?
Maukah Anda menerima kemenangan bersama dengan Yesus? Setiap orang memiliki awal dan akhir perjalanan. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah disediakan jalan yang menuju pada kemenangan. Namun, bagaimanakah seharusnya kita menempuh jalan tersebut? Kristus sudah menjadi teladan: taatlah sepenuhnya kepada Tuhan dan ikutilah pimpinan-Nya. Setiap langkah kita dituntun untuk semakin dekat kepada kemenangan. Jika kita setia sampai akhir hidup kita, maka akan genaplah kemenangan itu dalam hidup kita.
Pillar
Sebenarnya, perayaan di Perjanjian Lama hanyalah bayang-bayang dari perayaan Paskah setelah Perjanjian Baru. Kini umat Kristen merayakan Paskah bukan karena Tuhan melewati pintu yang ada tanda darah dombanya, tetapi karena Tuhan melihat darah Yesus yang mahal yang telah dicurahkan bagi orang percaya sehingga Tuhan membiarkan orang pilihan hidup. Kematian yang seharusnya tiba pada kita sudah tiba pada Sang Mesias, dan kematian dikalahkan oleh Sang Mesias pada hari ketiga. Maka dari itu, selain merayakan kehidupan yang diperoleh melalui Yesus Kristus, orang Kristen juga merayakan kemenangan Tuhan Yesus pada hari Paskah.
Namun, pertanyaannya adalah: Apa yang Tuhan Yesus lakukan sebelum mendapatkan kemenangan ini? Apa yang dapat kita pelajari dari kemenangan Tuhan Yesus? Dia taat sepenuhnya kepada Bapa. Dia menjalankan kehendak Bapa-Nya kapan pun dan di mana pun. Tidak ada satu detik pun dalam hidup Tuhan Yesus yang melawan kehendak Bapa-Nya. Bayangkan, jika Yesus menyerah pada pencobaan di padang gurun, dapatkah Dia mengalami kemenangan besar atas maut? Jikalau Dia mendengarkan saran Petrus untuk tidak mati di kayu salib, dan jika di Taman Getsemani Dia menolak untuk minum cawan yang Bapa sediakan, mungkinkah ada perayaan Paskah pada hari ini sebagai tanda kemenangan?
Maukah Anda menerima kemenangan bersama dengan Yesus? Setiap orang memiliki awal dan akhir perjalanan. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sudah disediakan jalan yang menuju pada kemenangan. Namun, bagaimanakah seharusnya kita menempuh jalan tersebut? Kristus sudah menjadi teladan: taatlah sepenuhnya kepada Tuhan dan ikutilah pimpinan-Nya. Setiap langkah kita dituntun untuk semakin dekat kepada kemenangan. Jika kita setia sampai akhir hidup kita, maka akan genaplah kemenangan itu dalam hidup kita.
Pillar
No comments:
Post a Comment