F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Sovereignty of God. Show all posts
Showing posts with label Sovereignty of God. Show all posts

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 10

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Michiel van der Borch, Last Supper Christ gives a piece of bread to Judas,
Koninklijke Bibliotheek, The Hague, 1332. REFLECTIONS
Bacalah  lebih dulu bagian 9
Mempertanyakan secara khusus :“apakah Tuhan tidak dapat mencegah manusia untuk berbuat jahat?” Berangkali akan  ada yang berupaya membantah, bahwa kejahatan keji yang menimpa diri Yesus, pada dasarnya memang  sebuah peristiwa yang dibiarkan terjadi atau dikehendaki atau telah ditetapkan jauh sebelumnya(bandingkan dengan Matius 26:53); hanya SEMATA kejahatan, dan memang mata manusia akan melihat dia tidak berdaya atas persekongkolan jahat terhadap dirinya (bandingkan dengan Yohanes 11:45-47), sebab pada akhirnya dia tidak memiliki sokongan politis yang bagaimanapun dari para  penguasa manapun!

Yohanes Pembaptis dengan tegas telah menyatakan bahwa Yesus sebetulnya datang ke dunia ini, bukan sebagai sosok yang gagah perkasa apalagi seorang tokoh kampiun, penggambaran Yesus sebagai Mesias jelas terlihat janggal di telinga manusia dahulu apalagi moderen: “...Lihatlah Anak domba Allah,” (Yohanes 1:29). Dan perhatikan bagaimana Rasul Petrus menggambarkan Yesus, selaras dengan Yohanes Pembaptis : “dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” ( 1 Petrus 1:19).  Petrus bahkan menyatakan bahwa: ”Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan,” (1 Petrus 1:20). 

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 9

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian8
Ketika  kejahatan, kesadisan, kekejaman, kehilangan, bencana dan malapetaka melanda bahkan terlihat sedemikian leluasa dan mematikan, maka Tuhan disangkakan sebagai tidak dapat mencegah hal-hal jahat atau bahkan tidak dapat mencegah manusia untuk berbuat jahat atau tidak dapat mencegah hal-hal buruk. Kita sudah melihat atau menjumpai  “pola” semacam ini  dalam  Perjanjian Lama, pun sebentar lagi akan kita temui dalam Perjanjian Baru. Bagaimana Yesus sendiri menyingkapkan fakta sebenarnya ketika orang-orang jahat melakukan tindak kejahatan terhadap Yesus ; ketika kemalangan dan penderitaan tak terkatakan menimpanya?“Apakah  Tuhan tidak dapat mencegah manusia untuk mlakukan kejahatan terkeji Pada dirinya?” Perhatikan perkataan Yesus berikut ini, sebagai sebuah “indikator” pandu  yang sangat penting, untuk melihat apa yang DISANGKA manusia dari sudut pandang Tuhan:


Matius 26:53 “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?”

Mengapa Yesus berkata demikian? Tetapi sebelum kita  meninjau  Yesus, mari kita melihat lebih ke belakang lagi pada sejumlah kejadian atau peristiwa unik  yang dapat membuat  manusia (termasuk saya dan anda kala membacanya) MENYANGKA bahwa Dia  TIDAK DAPAT BERBUAT APA-APA atas  peristiwa-peristiwa jahat, bencana, kesedihan, malapetaka.

0 Dibenarkan Karena Berkhianat

Oleh : Martin Simamora


Dibenarkan Karena Berkhianat
 
Ilustrasi- credit : wallz.moon.pk
Yakobus 2:24-25 “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?”

Pertama-tama saya wajib untuk mengatakan bahwa artikel ini SAMA SEKALI  tidak sedang menganjurkan baik pada diri saya sendiri maupun para  pembaca sekalian  untuk melakukan PENGKHIANATAN terhadap NEGARA dan bahwa itu seolah sebuah perbuatan baik, luhur apalagi sebuah tindakan yang patriotik. Judul diatas SEMATA-MATA adalah sebuah frasa sederhana untuk menunjukan apa yang sebenarnya dimaksud denganmanusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman,” dalam apa yang terjadi pada Rahab. Kedua, memang benar dalam kasus Rahab, apa yang dimaksud dengan dibenarkan karena  perbuatan-perbuatan dan  bukan hanya karena iman adalah tindakan menyembunyikan 2 mata-mata Israel; seorang Kanaan dengan ini menjadi bagian dalam sebuah operasi mata-mata oleh  bangsa asing melawan negara dimana dia adalah warga negaranya. Ketiga atau  yang  terakhir, judul diatas pada puncaknya memiliki tujuan strategis  bahwa pada saat Yakobus 2: 24  yang menyatakan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatandalam maksudnya yang hakiki pada akhirnya sama sekali tidak melawan apalagi menghantammanusia dibenarkan hanya oleh iman,” seperti tersurat misalnya dalam Galatia 2:16  tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.”   Mari kita melihat tindakan  seperti apakah yang sesungguhnya dilakukan oleh Rahab  yang  membuat dia dibenarkan.

0 Dilahirkan Kembali. Apakah Oleh TUHAN atau Proses Yang Dijalani Manusia Kristen?


Oleh Martin Simamora


Dilahirkan Kembali. Apakah Oleh TUHAN  atau Proses Yang Dijalani  Manusia Kristen?

Ilustrasi : wikimedia
Dilahirkan kembali atau  lahir baru merupakan  istilah yang pertama-tama pasti berhubungan dengan percakapan antara  Yesus dan Nikodemus sebagaimana tercatat dalam Yohanes 3:3-8:

(3) Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (4) Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"(5) Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (6) Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. (7) Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.(8) Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."


Jika kita memperhatikan saja apa yang dijelaskan oleh Yesus sendiri terkait dilahirkan kembali maka jelas peristiwa ini SEPENUHNYA DIKERJAKAN  oleh Allah, sama sekali tidak ada peran aktif manusia. Mengapa demikian? Sebab Yesus mengatakan bahwa dilahirkan kembali adalah dilahirkan dari Roh. Perlu dicatat bahwa Nikodemus memahami maksud Yesus ini sebagai sebuah peristiwa alamiah sehingga dia memberi respon “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Nikodemus  menilai dilahirkan kembali adalah peristiwa lahiriah sehingga dia mengaitkan dengan KONDISI dirinya “sudah tua”; mengaitkan dengan “masuk kembali” secara literal ke dalam “rahim ibunya,” untuk kemudian dilahirkan kembali. Dan jelas Yesus tidak memaksudkan dilahirkan kembali sebagai sebuah peristiwa apalagi sebuah proses jasmaniah atau berhubungan dengan APA YANG  HARUS DILAKUKAN MANUSIANYA , yaitu “masuk ke dalam rahim ibunya” dan  “dilahirkan kembali.”

0 Akankah Selama-Lamanya Bergantung Pada Karya Yesus ataukah Aku Dapat Mandiri Tanpa Dia?

Oleh : Martin Simamora



Akankah Selama-Lamanya Bergantung Pada Karya Yesus ataukah Aku Dapat Mandiri Tanpa Dia?



Saya sudah menjelaskan bahwa tidak seperti yang anda bayangkan dan sebetulnya bukanlah perkataan saya sama sekali, tetapi dinyatakan oleh Yesus sendiri! Sekali selamat tetap selamat ataupun Yesus Kristus penjamin keselamatanmu, tidak serta merta membuat orang-orang Kristen menjadi orang-orang Kristen yang  tidak memiliki perbuatan baik dalam “arsenal” perilakunya sehingga bagaikan orang-orang lepas dari kandang –lepas kendali. Itu   terjelaskan dalam 2 artikel tersebut. TETAPI benar sekali bahwa SAMA SEKALI Yesus tidak ada mengindikasikan perbuatan  baik sebagai setitik saja SYARAT atau INDIKATOR untuk selamat atau kehilangan keselamatan.  TETAPI  benar sekali bahwa SAMA SEKALI  YESUS memang mengindikasikan bahwa orang yang dipilihnya untuk diselamatkan  akan BERBUAH dan Yesus katakan berbuah lebat; dan  hal itu  harus dipahami, sebagaimana Yesus jelaskan,  sebagai buah-buah yang dihasilkan dalam keselamatan;  ya... orang-orang yang dipilih sebagai DOMBANYA akan menghasilkan, ada produk-produk ranum dari setiap orang percaya dan Bapa sendirilah yang memastikannya (bacalah Yohanes 15:1-8).

Sayangnya ada orang-orang Kristen yang sekalipun tidak dapat  menjungkalkan perkataan Yesus terkait  hal ini, namun berpikir bahwa Yesus keliru; bahwa perkataan Yesus ini menjadikan manusia tidak bernilai sama sekali dimana mereka beranggapan menjadikan manusia seolah tidak berdaya atau tidak memiliki kemampuan untuk secara mandiri dari dirinya sendiri untuk menghasilkan perbuatan-perbuatan baik. Pemikiran semacam ini adalah awal dari sebuah ketergelinciran yang amat mengerikan sebab ini berpangkal  pada SAMUDERA  USAHA MANUSIA yang mendasari sebuah gagasan yang menjadi lawan frontal terhadap firman Yesus diatas :”manusia harus berusaha untuk selalu berbuat baik atau meningkatkan kualitas manusianya agar pantas untuk masuk ke Sorga atau Selamat.” Jelas  gagasan-gagasan yang bersalutkan “permen-permen”  kemampuan manusia untuk berbuat baik bahkan mulia dalam kemasan-kemasan ayat-ayat Alkitab, telah menjungkirbalikan apa yang sebenarnya Yesus katakan.

0 Dirimu atau Yesus Kristus Penjamin Keselamatanmu?

Oleh :Martin Simamora


Dirimu atau  Yesus Kristus Penjamin Keselamatanmu?


Pikirmu, jika engkau adalah seorang Kristen, apakah dasarmu untuk mengatakan bahwa engkau selamat;bahwa engkau MEMILIKI keselamatan? Juga, menurutmu, apakah selamatmu dan kepemilikan keselamatanmu itu adalah sebuah gagasan, konsep, klaim belaka ataukah fakta? Jika fakta, apakah fakta tersebut adalah akibat dari apa yang engkau usahakan ataukah sebuah pemberian Tuhan secara total? Jika fakta tersebut adalah pemberian, apakah dengan demikian itu bagaikan memiliki sebuah mobil dimana anda menjadi pengemudi dan anda bisa  pacu dan kendarai mobil itu kemana saja anda maui? Apakah keselamatan oleh Tuhan itu tidak melakukan atau melakukan sesuatu dalam diri dan  hidupmu, memimpin/memandumu?  

Rentetan pertanyaan diatas tersebut, bukan dimaksudkan sebagai daftar pertanyaan untuk anda jawab. Tetapi saya hendak memperlihatkan bahwa keselamatan  pada diri seorang Kristen bukanlah sebuah keselamatan dalam pemahaman yang amat duniawi; bahwa keselamatan itu setelah dimiliki teramat lemah bahkan sebuah benda mati tanpa hidup yang menghidupi dan mempengaruhi terus-menerus orang percaya itu. Sehingga secara picik ada banyak orang-orang Kristen yang berkata bahwa anda selamat bukan fakta, itu  “perasaanmu” saja. Lupa bahwa pada saat dia menuding demikian, dia sebenarnya lebih tragis lagi keadaannya; sebab dia sedang percaya kepada Kristus yang lain, dan jelas bukan Kristus yang datang dari sorga! Jika  anda termasuk dalam kategori ini, maka awas anda jelas sedang ditipu oleh Setan!




0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 8

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

"Street Crime" - Cartoon Work
Bacalah lebih dulu bagian 7
Bagaimanapun juga, harus diakui sangat sukar untuk memahami TUHAN yang perilakunya sedemikian kompleks dan kerap tidak terjangkau oleh pemahaman kita, atau celakanya, hal ini dapat membuat persepsi  manusia terhadap TUHAN menjadi sangat buruk. Tentu saja, jika hal ini diajarkan atau dikhotbahkan dalam pemahaman dan persepsi manusia maka kerunyaman yang dihasilkan bukan sebuah pemaparan siapakah TUHAN. Dapat ditebak akan bermuara pada sekeptisme atau sinisme kala menyentuh perihal semacam ini dalam Alkitab. Sejatinya, apa yang telah disampaikan sejauh  ini, sukar untuk dielakkan,  memang benar dinyatakan  oleh Alkitab sendiri; bukan hanya dalam Perjanjian Lama tetapi kelak pada bagian-bagian berikutnya kita akan menemukan juga dalam Perjanjian Baru. Jelas saja, sebab Dia adalah TUHAN yang sama baik dahulu, sekarang, dan akan datang- selama-lamanya ;baik didalam Perjanjian Lama ataupun dalam Perjanjian Baru.

Pada derajat yang paling minimal, kalau anda mengatakan bahwa TUHAN  BUKAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT  JAHAT, tetapi  berdaulat penuh dan itu termasuk  ketika  Dia  memutuskan untuk  berdiam diri ( Mazmur 50:1), maka reaksi kita setidaknya sama  dengan  Asaf, yaitu tidak dapat menerimanya dengan hati yang nyaman :“Bangunlah, ya Allah, lakukanlah perjuangan-Mu! (Mazmur 50:22).” Ini adalah sebuah  teriak seru yang tidak main-main, tetapi baik saya, anda dan siapapun tidak bisa menjatuhkan vonis bahwa TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT, menuding TUHAN tidak berdaya kala berhadapan dengan kejahatan dan manusia-manusia jahat.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 7

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Pakistan,Khunjerab Pass at about 4,700 meters altitude connects Pakistan and China.
Bacalah lebih dulu Bagian6

Pemikiran-pemikiran Asaf yang keliru dan menjerumuskannya kedalam kecemburuan terhadap orang-orang berdosa, adalah sebuah situasi yang mirip dengan Israel pada sebuah titik dalam peristiwa Keluaran dari Mesir dan isteri Ayub kepada suaminya. Serupa dengan Asaf yang mengalami kekecewaan hebat  kala pengimanannya terhadap TUHAN  dilimbungkan oleh realita kehidupan yang berlawanan dengan apa yang diharapkan semestinya terjadi. Kekecewaan yang tak tertahankan terhadaap TUHAN yang diimani dapat diandalkan, diharapkan dan dipercayai sebagai penyelamat, pelindung dan pemberkat. Mazmur 73 telah menuturkan sebuah pertanyaan sepanjang zaman: ”mengapa orang benar menderita atau mengalami ketidakadilan?” Sebuah pertanyaan yang akan melahirkan rentetan tanya yang menggugat tak hanya iman Kristen, tetapi bahkan menggugat TUHAN.“Hai…TUHAN yang maha kuasa lagi maha penyayang, dimanakah engkau kala aku berseru sampai kering kerongkongan ini tapi tak jua engkau mengulurkan tangan? Atau “Hai…TUHAN yang maha adil, dimanakah engkau kala ketidakadilan  merajalela, tidurkah engkau? Atau “Hai… TUHAN yang maha kuasa, kurangkah kuasamu sampai-sampai engkau tak berdaya terhadap free will atau kehendak bebas manusia-manusia penjahat, pembunuh dan penipu?


Asaf adalah manusia mengalami kekecewaan terhadap TUHAN yang teramat hebat, kelimbungan imannya sangat berdasar, mari kita soroti beberapa diantaranya dan harapan saya, para pembaca dapat lebih memahami tantangan iman orang percaya yang sejati ditengah-tengah dunia yang fasik ini.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 6

Oleh : Martin Simamora



Tuhan  Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
People comfort each other in front of the St-Agnes church during a vigil for the victims of the train crash Lac-Megantic, Que., Friday, July 12, 2013.- Canada.com


Bacalah lebih dulu  bagian 5

Sejauh ini, bila anda membaca artikel berseri ini, apakah perasaan atau pikiran  yang menyeruak dalam diri anda? Saya cukup yakin, kesan  pertama pembaca pada umumnya bisa  seperti ini  “Absurd benar hidup ini jika faktanya TUHAN dapat berperilaku seperti ini, masak sih…,TUHAN dapat terlihat menjadi sekejam ini? Kalau seperti ini, lebih baik tidak usah bertuhan apalagi beriman pada Kristus! Saya tidak bisa melarang anda untuk bereaksi sekeras ini. Tetapi jenis pergumulan ini adalah manusiawi, dan saya pun teringat juga akan perkataan isteri Ayub yang sebetulnya mewakili pembaca pada umumnya, “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9). SIAPA YANG TAHAN DAN TETAP WARAS DENGAN FAKTA SEPERTI INI? Dimanakah letak permasalahan manusia? Saya juga tidak bisa  tidak akan diingatkan  dengan Asaf. Dia pernah menuliskan begini terkait ABSURDITAS kenyataan hidup ini ,“Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi” (Mazmur 73:13-14). Kita, pada bagian ini, akan  memberikan perhatian yang cukup khusus pada Mazmur ini untuk melihat diri kita sendiri!

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 5

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

A family leaves an underground bunker in the wake of the destruction caused by the natural disaster- Reuters

Bacalah lebih dulu bagian  4
Apakah yang mendasari TUHAN untuk  sedemikian berani (nekat, dimata manusia) meladeni tantangan Iblis semacam itu? Ya,  dalam hal ini  TUHAN  bersedia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah segala yang dipunyai Ayub, dan TUHAN  dalam  hal ini pada faktanya telah memberikan kuasa kepada Iblis untuk melakukan apa-apa yang telah ditentukan  atau ditetapkan oleh TUHAN untuk boleh ditimpakan kepada Ayub, hamba-Nya, satu-satunya yang benar (Ayub 1:8)! Apa yang mendasari TUHAN untuk memberi kuasa kepada Iblis dan melahirkan rentet kemalangan yang memilukan? Apakah Maksud  atau tujuan TUHAN?

Tidak akan ada jawaban yang memuaskan hati dan rasio manusia atas Tindakan TUHAN ini, namun satu hal pasti, ada sebuah hal teramat  luar biasa dan bernilai  terkait  Ayub dalam pandangan TUHAN! “Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (Ayub 1:8). TUHAN dihadapan Iblis telah menyatakan bahwa Ayub adalah orang benar dihadapan-Nya. Ya, Ayub orang benar menurut TUHAN sendiri, dengan kata lain, Dia sangat  mengenali Ayub secara total sehingga dengan tanpa ragu sedikitpun TUHAN, kepada Iblis, berkata  "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Tidak ada celah sedikitpun  bagi Iblis untuk membantah pernyataan Tuhan ini.

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 4

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

Penembakan di sebuah Mal di Columbia- Marryland - bloomberg.com

Bacalah terlebih dahulu bagian3

K
ita telah  melihat dan mempelajari kemencekaman yang menyelimuti Israel dalam berhadap-hadapan dengan Firaun beserta bala tentaranya yang gagah perkasa. Kita telah melihat TUHAN yang  mengeraskan hati Firaun, yang sebetulnya adalah tindakan yang  membuat hati  Firaun yang sebelumnya telah keras hati semakin menjadi-jadi sehingga benar-benar melakukan niatnya. Firaun pada dasarnya memang telah keras hati, Keluaran 8:15,19,32Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN. Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi." Hal ini tidak menunjukan TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA UNTUK BERBUAT JAHAT.

Pencopet menjambret seseorang, pembunuh membunuh korbannya, penipu meraup uang korbannya dan berbagai  tragedi  dan peristiwa pilu lainnya. Apakah ini FAKTA bahwa TUHAN TIDAK DAPAT MENCEGAH MANUSIA BERBUAT JAHAT? Apakah  kebebasan  manusia untuk dapat berbuat  apa saja telah membuat TUHAN hanya dapat  memperingatkan dan tidak dapat mencegah. Sehingga, isu yang muncul bukan sekedar TUHAN tidak mau, tetapi tidak dapat. Dikatakan tidak dapat karena dikatakan manusia memiliki  “free will” atau kehendak bebas dan inilah yang membuat TUHAN tidak dapat mencegah pencopet, pembunuh, penipu dan lain-lain. Dan pandangan semacam ini pun mulai menyusupi  beberapa orang Kristen.

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 3

Oleh : Martin Simamora



Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?

In this Nov. 29, 2012 photo, night falls on a Syrian rebel-controlled area as destroyed buildings are seen on Sa'ar street after airstrikes targeted the area last week, killing dozens in Aleppo, Syria. (AP Photo/Narciso Contreras)
Washingtonpost


Bacalah lebih dulu  bagian2

Kepada Firaun sang Penjahat dan kepada Israel, orang-orang  yang dibebaskan-Nya dari  cengkraman sang Firaun di tanah Mesir, TUHAN melakukan 2  hal yang sama (dengan 2 kesudahan yang sangat berbeda), yaitu  MEMPERLIHATKAN SIAPAKAH DIA  dan MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Bacalah perihal ini dalam  Keluaran 14:18-19  dan Keluaran 14: 30-31). Ada satu - dua  hal menarik yang  hendak saya tinjau pada kasus   yang istimewa ini, dalam  hal ini sebetulnya beranjak dari sepasang pertanyaan yang membuat dahi siapapun akan berkerut :

PERTAMA, apakah gunanya  memperlihatkan  KEMULIAAN TUHAN kepada orang-orang yang jelas sekali  akan dimusnahkan  oleh karena mereka  menentang-Nya? Ini tidak hanya  janggal tetapi benar-benar dapat MENGGIRING  pikiran setiap manusia untuk dengan gamblang  menyimpulkan bahwa TUHAN tidak bedanya (dalam perilaku) dengan Setan yang menghendaki kematian dan bukan keselamatan orang-orang fasik. 

KEDUA, pada aspek mana perilaku Tuhan yang mengeraskan  hati Firaun sehingga mengejar Israel untuk dibantai dapat dipahami sebagai PERILAKU TUHAN?


Jika demikian adanya, maka tak terhindarkan para pembaca dapat terbujuk untuk  menyimpulkan bahwa TUHAN  yang disembah Israel pada dasarnya adalah BERPERILAKU Setan, sebab Dia tega hati membiarkan keadaan  membahayakan dan mematikan menyelimuti  yang dikasihi-Nya, BAHKAN Dia secara sengaja MENGERASKAN hati Firaun, tidakkah ini  kedengaran seperti “Dialah yang MENGHASUT hati Firaun untuk SEMAKIN MENJADI-MENJADI melancarkan teror maut melalui pengejaran bala tentara  Mesir yang gagah perkasa itu?” Dengan kata lain MUSTAHIL Dia benar-benar TUHAN, sebab bukannya menghalangi, mencegah atau minimal menyukarkan  niat dan maksud si Penjahat, tetapi malahan  meneguhkan hati yang sebelumnya memang sudah menginginkan kehancuran Israel hingga ke level yang paling mematikan! 

0 TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? - Bagian 2

Oleh : Martin Simamora


TUHAN Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Teror Mumbai – University of Illinois
Bacalah lebih dulu bagian1

A
papun yang TUHAN buat/ciptakan/ adakan, semuanya memiliki tujuannya (Amsal 16:4). Dia juga melakukan apa yang dikehendaki-Nya (Mazmur 115:2-3). Didalam tangan TUHAN, nyawa segala yang hidup dan SETIAP  manusia, terletak. Tuhan bahkan MENGUASAI baik orang yang tersesat  maupun yang menyesatkan ( Ayub 12:9-25). TUHAN yang menjadikan  terang dan menciptakan gelap, menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang, tegas dikatakan bahwa DIALAH TUHAN yang MEMBUAT semuanya ini (Yesaya 45:6-8). TUHAN juga yang MEMELIHARA kecenderungan hati umat-Nya bahkan dikatakan untuk selama-lamanya (1Tawarikh 29:11,18-19).Terhadap manusia yang memang memiliki kemampuan untuk memikirkan atau merencanakan jalannya, sekalipun demikian adanya, namun TUHAN yang  MENENTUKAN arah langkah manusia tersebut ( Amsal 16:9). Alkitab secara telak mengatakan bahwa  segala sesuatu telah BAPA taklukan di bawah kaki ANAK, dalam  hal “SEGALA SESUATU” ditegaskan bahwa  tidak ada SATUPUN yang BAPA kecualikan tidak takluk kepada ANAK (Ibrani 2:8). Terkait hal yang kita pahami sebagai penderitaan, kemalangan, kesukaran hidup, kesedihan, kejahatan yang dialami, yang membuat kita  dapat merasa letih, frustrasi hingga putus asa, dikatakan bahwa TUHAN tidak akan membiarkan sampai-sampai kita tidak dapat menanggungnya ( 1 Korintus 10:13).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9