F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Christmas Time. Show all posts
Showing posts with label Christmas Time. Show all posts

0 Sang Raja Datang



Oleh:  Pastor Mike Osborne


Sang Raja Datang
Teks: Yesaya 40:1-11




Pada khotbah kali ini, kita akan melihat sejumlah nas Alkitab yang  telah digunakan oleh Handel dalam karyanya “Messiah” sebagai teks-teks khotbah kita. Sebagai pengenal bagi para pembaca, berikut ini sekilas pengantar: Handel dengan “Messiah”-nya:

  • George Frideric Handel (1685-1759): komposer opera-opera, komposer musik untuk untuk komposisi musik yang dikomposisi dalam  3 bagian, seorang komposer musik berskala besar –oratorio-  yang melibatkan orkestra, kor,  para solois, sebuah ensemble, beragam karakter yang unik, dan aria. Secara khusus yang paling terkenal adalah oratorio : Messiah.
  • Walau lahir di Jerman, Handel  pindah ke London pada usia 27, dan di London dia berkarya paling kreatif dan meninggalkan penulisan  berbahasa Italia menjadi berbahasa Inggris.
  • “Messiah” telah dikomposisi olehnya hanya dalam waktu 24 hari pada rentang Agustus dan September 1741

Alur khotbah ini akan menyelaraskan dirinya pada alur “Messiah” pada porsi “Christmas” saja. Sehingga memang sangat dianjurkan untuk menyaksikan terlebih dahulu  “Messiah.”

0 Yesus, Sang Kristus: Anak Daud, Anak Abraham (2)



Oleh: Pastor Dr. J. Ligon Duncan

Yesus, Sang Kristus: Anak Daud, Anak Abraham (2)
Teks: Matius 1:1-17



Bacalah terlebih dahulu bagian 1


V. Yesus adalah (secara manusia dikatakan) keturunan dari Daud: Dia adalah seorang anak  yang telah dilahirkan sah dari keturunan Daud
Ketiga, kita mencatat dalam nas ini  kita diberitahu bahwa Yesus  adalah sepenuhnya manusia. Dia tidak hanya sang Mesias. Dia tak hanya ilahi, tetapi dia sepenuhnya manusia. Yesus secara manusia dikatakan keturunan Daud. Dia adalah anak yang dilahirkan sah dari keturunan Daud. Dan ini ditekankakan secara keseluruhan pada keseluruhan silsilah. Hal signifikan apa yang mungkin dapat ada di sini? Baiklah, ini memiliki nilai penting yang sangat nyata di era Matius, karena dalam era Matius, baik orang-orang Yahudi dan Roma telah menuding Kristus sebagai anak haram dari seorang prajurit Roma dan  seorang  gadis Yahudi. Ada banyak kisah-kisah sejenis yang dicoba untuk menghancurkan reputasi karakter Yesus Kristus dan untuk memicu pertanyaan asal-usulnya. Anda ingat dalam Yohanes 8 dimana orang-orang Yahudi mengatakan beragam hal mengenai Kristus. Mereka pertama-tama mengatakan bahwa Dia berasal dari Galilea. Mereka mengatakan, yang kedua, bahwa dia adalah orang Samaria. Dan hal ketiga, bahwa dia sebetulnya dikandung di luar pernikahan atau anak haram. Dan Matius menanggapi semua tudingan-tudingan ini dengan mengatakan mari saya  buatkan catatan yang meluruskan semua hal ini mengenai Tuhan Yesus Kristus. Silsilahnya adalah sebuah silsilah yang sah dari kaum Daud dan Dia telah dilahirkan dari seorang perawan. Dan demikianlah Matius membela legitimasi kelahiran Kristus, dan situasi-situasi kelahiran-Nya melawan serangan-serangan dari musuh-musuh utama Kekristenan.

0 Yesus, Sang Kristus: Anak Daud, Anak Abraham



Oleh: Pastor Dr. J.Ligon Duncan III

Yesus, Sang Kristus: Anak Daud, Anak Abraham
Teks: Matius 1:1-17




Mari bersama saya, kita membaca, pada Alkitabmu, Matius bab 1. Mari kita mendengarkan firman dari Tuhan yang hidup mulai dari ayat 1:

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.


Demikianlah akhir pembacaan firman Tuhan yang kudus dan diinspirasikan. Semoga Dia menambahkan berkatnya pada pembacaan ini. Mari kembali kita  kembali memandang Dia dalam doa.

0 Predestinasi dan Kelahiran Sang Juru Selamat



Oleh:  Martin Simamora

Predestinasi dan Kelahiran Sang Juru Selamat


Ketika ada pendapat yang mengatakan bahwa predestinasi membuat manusia tidak perlu bertindak yang sepatutnya, misal dalam hal ini  tidak perlu berdoa dan bertindak apapun juga sewajarnya seorang manusia; maka saya berpendapat itu adalah asumsi yang tidak tepat sama sekali kala itu diujikan pada Kristus sendiri, pada pertama-tama. Mengatakan pada pertama-tama sebab Yesus adalah demonstrasi terakbar perihal semacam ini. Ini memang satu hal yang  tidak mudah bagi manusia untuk diterima seperti makanan yang lezat, kelihatannya memang inilah naturnya, bahkan Yesus sekalipun kala memperkatakan tak lantas membuat para murid tunduk tanpa rejeksi atas perkataan yang menentukan sebuah peristiwa mendatang dan kejadian tanpa koreksi. Sebuah dialog sangat berharga menjadi dasar artikel sederhana ini dituliskan.




Sekarang mari kita  aplikasikan asumsi di atas pada  diri Yesus sendiri, sebab dia sendiri ada 3 kali mempredestinasikan dirinya untuk mati dimana 3 kali juga, ia telah membuat murid-muridnya cemas dengan caranya yang dapat disalahmengerti sebagai fatalisme, dan pada akhirnya tak pernah secara jitu memahami  terminologi yang sangat erat dengan kedaulatan Tuhan dalam mewujudkan kasihnya yang akbar itu  kepada manusia di bumi



Mari, sebagai jembatan emas untuk memahaminya, kita sangat perlu memandang 3 predestinasi itu dan apa  reaksi para murid secara cermat:

0 Sebuah Nama yang Dimuliakan



Oleh: Pastor  Prof. Richard Gamble, Th.D


Sebuah Nama yang Dimuliakan



I.Pengantar
Kitab Ibrani dimulai secara tak biasa dan tajam dengan seketika melompat kedalam tema utamanya: keunikan dan finalitas pewahyuan Tuhan dalam Anaknya Yesus Kristus. Pada empat ayat pertama saja, enam kebenaran penting  sedang diproklamasikan mengenai Yesus Kristus.

Di sini kita akan memfokuskan perhatian kita pada 3 kebenaran yang terkait dengan pekerjaannya selama di bumi. Tetapi sementara kita melakukannya, harus dicamkan dalam benak kita bahwa pengetahuan karya menyelamatkan yang diusung Kristus bagi kita tidak pernah dapat dipisahkan dari pengetahuan akan siapakah Kristus itu sendiri. Juga, kita harus mengingat bahwa pengetahuan mengenai Kristus adalah berbeda dari semua tipe pengetahuan. Seorang dokter tahu lebih  banyak mengenai tubuh-tubuh kita daripada apa yang kita sendiri ketahui, dan pengetahuan itu mempengaruhi dia—dokter itu memandang dunia secara berbeda dari kita. Sama benarnya dengan para petani, insinyur, guru,dan banyak bidang lainnya. Sebagai orang-orang Kristen, kita akan memandang bahwa pengetahuan akan Kristus tak hanya mempengaruhi kita, tetapi  mentransformasi manusia kita sendiri.

Selagi mempelajari karya Kristus  melalui Ibrani 1:1-4, satu poin utama yang akan kita tekankan adalah bahwa setiap hal yang telah Kristus terima, kita juga telah menerimanya.

0 Ketaatan Yang Sejati





Khotbah Minggu : 19 Januari 2014

KETAATAN YANG SEJATI
By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Mat 2:13-23 – (13) Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilahke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia." (14) Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, (15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." (16) Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang orang majus itu. (17) Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: (18) "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi." (19) Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: (20) "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati." (21) Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. (22) Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. (23) Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Kisah yang baru saja kita baca ini adalah sebuah kisah yang dramatis di sekitar peristiwa Natal di mana Herodes yang bernafsu untuk membunuh Yesus lalu akhirnya membunuh sejumlah anak di Betlehem dan sekitarnya. Tapi syukurlah bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, atas perintah Tuhan, Yusuf sudah melarikan Maria dan Yesus ke Mesir. Mereka tinggal di Mesir beberapa saat dan kembali lagi ke negeri Israel setelah kematian Herodes. Pada bagian pendahuluan ini, ada 4 hal yang ingin saya terkait dengan kisah yang kita baca :

0 Selamat Natal, Imanuel!



Selamat Natal, Imanuel!


credit: toptenfamous.com

Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:21-23)

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14)



Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya." (Lukas 7:16)




Martin Simamora & Keluarga
Anchor of Life Fellowship



0 Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun Bukan Seorang Yang Diselamatkan oleh Yesus? - 4

Oleh : Martin Simamora


Apakah Orang Baik Masuk Surga, Meskipun  Bukan Seorang Yang Diselamatkan  oleh Yesus?
Lukas 2:8-20
"Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..." - Credit : Leeds Museums and Galleries


Bacalah lebih dulu bagian3

Yesus Sumber Keselamatan. Apakah Satu-Satunya?

Tahukah anda, kalau dikatakan satu-satunya, maka artinya anda tidak dimungkinkan untuk memikirkan adanya sebuah alternatif. Jika dikatakan ‘satu-satunya,’ itu berarti sebuah fakta yang sangat unik. Persis seperti ketika  saya mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anak yang saya miliki, anakku. Mengatakan bahwa Natan adalah  ‘satu-satunya’ anakku maka memang hanya dia saja yang akan tercatat dalam Kartu Keluarga dan  semua hal yang  berhubungan dengan dokumen sipil yang direkam oleh negara. Sehingga tidak mungkin ada anak  lain, selain Natan, tidak akan pernah ada anak lain yang akan  saya akui sebagai satu-satunya anak kandung saya. Tidak akan pernah juga Natan memiliki seorang adik atau kakak, dan pastilah Natan mengetahui bahwa dialah satu-satunya anak ayah dan ibunya.


Yesus sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, pun adalah sebuah fakta bukan sebuah argumentasi apalagi hanya sebuah konsep yang dibatasi oleh apapun juga. Mengatakan Yesus satu-satunya sumber keselamatan adalah sebuah realita, bukan  realita yang diadakan dunia oleh manusia-manusia tetapi sebuah realita yang datang dari surga, sebuah ketetapan dari surga kepada dunia, sebuah ketetapan dari Yang Maha Tinggi kepada dunia. Ketika surga mengatakan bahwa Yesus adalah sumber keselamatan, bahkan satu-satunya, maka HANYA Yesus saja sumber itu dan secara bersamaan dia bukanlah sebuah opsi atau semata variabel  kala anda berbicara mengenai keselamatan, ini juga mencakup konsekuensi-konsekuensi penolakan oleh setiap manusia untuk  percaya kepadanya.

0 Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia Yang Gemar Berperang

Oleh : Dr. Allen Ross


Datangnya Raja Damai Kedalam Dunia  Yang Gemar Berperang
War is normally measured by its final outcome, but many individual heroes gave up their lives for the Arab side during the 1967 Six-Day War. (Image courtesy AP)

Pengantar Editor
Kalau saya mengatakan  Dunia  Yang Gemar Berperang, tidak hendak mengatakan seolah  perang adalah sebuah  kegemaran populis layaknya sebuah hal yang menyehatkan apalagi menyejukan hati dan pikiran. Ada satu pepatah  latin  kuno yang berbunyi  Si vis pacem, para bellum  yang  artinya ‘If you want peace, prepare for war’ atau ‘jika anda ingin damai, bersiaplah untuk perang’, tak kecuali bagi  negara kita melalui mantan Panglima  Republik Indonesia TNI Djoko Santoso, dalam sebuah  kesempatan strategis terpaksa mengumandangkannya. Sederhananya, perang adalah instrumen  vital, strategis dan lekat dengan nilai patriotisme bela negara.  [ si vis pacem para  bellum ini dikaitkan dengan  Flavius Vegetius Renatus, yang menulis  "De re militari" (390 B.C.E.) : "Qui desiderat pacem, bellum praeparat; nemo provocare ne offendere audet quem intelliget superiorem esse pugnaturem , dalam bahasa Inggris  berarti : "Whosoever desires peace prepares for war; no one provokes, nor dares to offend, those who they know know to be superior in battle]

Bahkan dalam perkembangannya di era  perang moderen dengan instrumentasi elektronik yang memampukan persenjataan-persenjataan menjadi cerdas, perang telah dimungkinkan menjadi intrumen utama yang kadang mengabaikan diplomasi dalam politik internasional, saat diplomasi dianggap tidak manjur. Ya… perang kini telah berubah menjadi alat “diplomasi berdarah atau diplomasi non damai” atau dikenal sebagai “pre-emptive strike” atau sebuah serangan yang terukur pada target-target spesifik dan strategis, dilakukan untuk merespon atau menetralisir ancaman  sebelum menjadi kenyataan! Untuk melumpuhkan kapabilitas sebuah negara untuk menjalankan niatnya yang dinilai membahayakan keamanan sebuah kawasan atau sekutu dari negara-negara kuat. Itulah mengapa judul yang saya munculkan berbunyi demikian. Tentu   perang bukanlah indikator minimal dalam mengukur derajat damai, sebab pertama-tama tentulah konflik adalah sebuah hal minimal yang mendahului sebuah kondisi menuju (potensi) perang.
***

0 Kebencian Tanpa Sebab - 4



Oleh:  Charles H Spurgeon


Catatan Editor Anchor of Life : Kebencian   terhadap Yesus dengan segala macam manifestasinya saat  Dia pertama kali datang ke bumi (peristiwa Natal) tidak lagi terjadi di era  saat  Dia TELAH KEMBALI  ke Surga. Tetapi bukan berarti kebencian terhadap diri-Nya berakhir. Memang Dia tidak lagi bisa diludahi, ditinju, disesah, atau setidaknya dilempari dengan batu.


Namun jelas kebencian dalam wujud lain tetap ada dan nyata dalam ragam bentuk/cara,  Sebab kebencian terhadap pengikut Kristus memang akan terjadi (Perhatikanlah peringatan Yesus sendiri: Matius 5:11-12, Matius 10:18,Matius 10:22, Matius 10:39, Matius 24:9, Lukas 6:22-23;Yohanes 15:18-21, Yohanes 16:33 bandingkan dengan Kisah Para Rasul 9:1, 2 Tim 2:12)


Tentu Kekristenan masa kini jauh lebih baik, lebih dihargai dibandingkan dengan era-era lampau, namun ini bukan sebuah keadaan  abadi atau bebas sama sekali dari hal-hal tersebut, terlebih dalam  dunia yang telah jatuh kedalam dosa.



Kebencian Tanpa Sebab



"The Magi in the House of Herod, by James Tissot"
Matius 2:1-18
Bacalah lebih dulu bagian3

Ada lagi jenis orang   lainnya   yang kamu tak bisa hindari   membencinya. Mereka adalah orang-orang egois. Kini kita tahu  beberapa orang yang sangat  luar biasa  bagus dalam tempramen, yang luar biasa jujur dan lurus—tetapi mereka sangat egois! Kala kamu  bersama dengan mereka, kamu merasa bahwa mereka hanyalah  teman-teman karena apa yang dapat mereka peroleh darimu. Dan ketika kamu telah melayani keperluan mereka, mereka mengabaikanmu dan  berupaya mencari  teman-teman lain. Dalam upayanyaberbuat baik, perbuatan-perbuatan baik mereka memiliki maksud-maksud tersembunyi, tetapi,bagaimanapun juga, mereka selalu mendapatkan! Dan tidak ada seorang di dunia ini yang mendapatkan bagian kebencian  (akibat tindakannya) yang lebih besar daripada orang yang hidup dalam sebuah  kehidupan egois. Diantara orang-orang yang paling  malang di di dunia ini, ditendang  dunia ini seperti sebuah sepak bola, adalah seorang egois kikir! Tetapi didalam Kristus tidak ada egois.

0 Kebencian Tanpa Sebab - 3

Oleh:  Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab


Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25




 Bacalah lebih dulu bagian2


Beberapa orang membuat kebencian-kebencian lainnya karena mereka angkuh. Saya mengenal beberapa orang  yang dapat saya sukai sangat baik jika kekakuan semacam ini sudah tidak ada lagi pada diri mereka. Saya dapat benar-benar bersimpati dengan mereka dan mengagumi mereka andaikan mereka setidak-tidaknya tidak  memandang dirinya berharga untuk dihormati—tetapi mereka terlihat berjalan di dunia ini dengan lagak  yang angkuh! Mereka mungkin tidak angkuh—sepertinya memang sangat tidak angkuh—tetapi, seperti pepatah tua lama berkata, “ Ketika kita melihat  ekor seekor rubah terjulur keluar dari sebuah lubang, kita secara alami mengharap rubah ada disana.” Dan entah bagaimana, pikiran manusia tidak  dapat tahan dengan keangkuhan. Kita selalu  menyepak keangkuhan keluar dari benak kita. Tetapi tidak ada sama sekali hal keangkuhan dalam  Juru selamat kita. Betapa  Dia rendah hati! Mengapa Dia merendahkan diri-Nya pada apa saja! Dia mau membasuh  kaki murid-murid-Nya (Yohanes 13:5).

0 Kebencian Tanpa Sebab - 2

Oleh: Charles H Spurgeon




Kebencian Tanpa Sebab



"Pembantaian anak-anak oleh Herodes"
Credit : www.outsetministry.org 


 Bacalah terlebih dulu bagian1
Semua kelas manusia telah membenci Dia. Kebanyakan  orang telah menjumpai Dia dengan sejumlah penentangan. Tetapi kemudian penentangan ini  kerap menjadi sebuah penentangan kelas dan dan ada kelas- kelas lain yang   memandang mereka dengan hormat.  Pemimpin hebat, yang dikagumi oleh orang miskin, harus   berharap untuk dipandang  hina oleh orang kaya. Dan dia yang berjerih lelah untuk kerajaan Allah yang mulia,  menjumpai penghinaan oleh banyak orang. Tetapi di sini  seorang Manusia telah berjalan diantara  orang banyak, dia yang mengasihi mereka, yang telah berbicara  kepada  orang yang miskin dan orang yang kaya seolah mereka (memang mereka, miskin dan kaya, sama) pada satu level dalam pandangan-Nya yang terberkati dan lagi pula semua  kelompok  masyarakat telah berkonspirasi membenci Dia!

0 Kebencian Tanpa Sebab - 1

Oleh : Charles H Spurgeon



Kebencian Tanpa Sebab



Mereka membenci Aku tanpa alasan.” – Yohanes 15:25



Kata ini biasanya dipahami sebagai  kutipan yang dikatakan Juru selamat kita  yang  merujuk pada apa yang ditemukan dalam Mazmur 35 ayat 19, dimana Daud berkata, mengisahkan tentang dirinya sendiri, dan seketika  itu juga, tentang Juru selamat, secara profetik, “Janganlah sekali-kali bersukacita atas aku orang-orang yang memusuhi aku tanpa sebab, atau mengedip-ngedipkan mata orang-orang yang membenci aku tanpa alasan.” Juru selamat kita sedang merujuk pada bagian ini bahwa perihal tersebut dapat diterapkan pada diri-Nya sendiri, sehingga Dia sedang   berkata pada kita,  dampaknya, bahwa banyak  Mazmur  merupakan mazmur  Mesianik, atau merujuk  pada Mesias!
Tidak ada manusia  yang pernah jauh lebih dikasihi daripada sang Juru selamat. Itu akan terlihat paling mustahil  untuk tidak memiliki perasaan sayang bagi Dia. Tentu saja, pada pandangan pertama, itu akan terlihat terlampau sukar untuk membenci Dia daripada mengasihi Dia.

0 Natal : Lenyapnya Daya Hancur Maut


Oleh : John Blom


Catatan Editor:

Tidak semua orang percaya menyambut natal dengan tawa apalagi girang, berangkali. Kehilangan orang-orang yang teramat dikasihi sangat mungkin membuat pilu jiwa ini dan bisa jadi  inilah warna natal kali ini, kita tidak dapat lagi  merayakan Kasih Tuhan yang Akbar ini dalam susana suka namun sedih. Demikian juga dalam keluarga besar saya  terutama untuk Laeku Daniel Silaban harus menyambut natal dalam duka sebab Amangboru dan Namboru , telah meninggalkan kita kembali kepada Tuhan di bulan Desember ini. Namun demikian biarlah  kelahiran Yesus Kristus yang telah melenyapkan kuasa maut dapat membuat kita tetap tegar dan bangkit sebagai anak-anak Tuhan yang berpengharapan.  Selamat Natal Laeku,  Tuhan menampung air matamu, Dia  yang menghiburmu.


Selamat Natal bagi para pembaca Anchor of Life Fellowship, jikapun natal kali ini tidak bisa sepenuhnya diekspresikan dalam suka dan girang,  ingatlah selalu bahwa Yesus telah melakukan hal yang hebat bagi akhir kehidupan kita, sebuah karya  terakbar yang membuat kita sebagai milik kepunyaan-Nya : walau kita mati namun sesungguhnya  kita tidak mati.

Salam dalam Kasih Kristus

Martin Simamora




Rasul Paulus menulis ,”O Maut dimanakah sengatmu?” ( 1 Korintus 15:5). Siapapun meratapi kematian seseorang yang mereka kasihi sedemikian mendalamnya, juga akan berkata bahwa “sengat”  mulai terasa sulit untuk menggambarkan rasa sakit yang dialami.

Dan Natal kerap  memperkuat rasa sakit ini. Dekorasi-dekorasi tertentu mengingatkan tangan-tangan yang tidak akan pernah kita genggam  lagi. Berkumpul membuat kehilangan orang-orang terkasih terasa semakin nyata. Suara-suara yang manis masih menggema dalam ingatan-ingatan saat kita menyanyi atau berbagi kisah.

0 “Siapakah Yesus?” ( Matius 16:13-16)- Bagian 2 Selesai

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell



Selalu ada sebuah hal besar dari dikusi mengenai  identitas  Yesus. Juga jelas  bahwa orang selalu menganut beragam opini terhadap Dia [Leon Morris, The Gospel According to Matthew (Grand Rapids: Eerdmans, 1992), 420.]. Semua  penggambaran  Matius 16:14 dan contoh-contoh masa kini mengungkapkan penghormatan besar  terhadap Yesus, namun tidak satupun  merupakan sebuah tanggapan yang memadai terhadap apa yang sedang dibangun dalam pelayanannya yaitu mengenai pribadiNya dan karyaNya. Bagi  rata-rata orang, Yesus dianggap sebagai salah satu dari kebanyakan orang. Baik, tetapi bukan yang terbaik; besar, tetapi bukan yang terbesar; Seorang nabi, tetapi bukan nabi utama. Akan tetapi, pandangan-pandangan semacam ini tidak pernah memberikan peninggian. Pandangan-pandangan ini mencacinya  dengan pujian yang kosong. Jika dia semata hanyalah seperti   manusia lainnya, Dia  adalah seorang penipu karena Dia  telah  mengklaim menjadi setara dengan Allah Bapa [William MacDonald, Ed. Art Farstad, Believers Bible Commentary (Nashville: Thomas Nelson, 1995[1989]),1266.] 

0 “Siapakah Yesus?” ( Matius 16:13-16)- Bagian 1


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell

Ayahku selalu  senang mengikuti   perkembangan dalam olah raga baseball. Akibatnya, saya   tumbuh besar dengan menonton baseball, bermain baseball, dan mengumpulkan kartu-kartu baseball. Dalam 30 tahunku sebagai  seorang fan, saya telah  menonton banyak pemain-pemain hebat. Namun demikian jika saya mengisahkan beberapa favoritku dimasa kecil, hampir semua dari anda tidak mengenali nama-nama mereka. Kebanyakan  para pemain tersebut telah lama dilupakan. Mereka adalah  berita-berita kemarin. Para atlet yang lebih besar, lebih kuat, lebih cepat, dan lebih mudah telah menggantikan mereka. Ini adalah sebuah kenyataan dari sebuah olah raga.

Ketika kita  mengamati  setiap  cabang  olah raga dan hiburan  maka kita melihat sebuah pintu berputar para selebriti. Pintu itu mengeluarkan  selebriti yang sudah tua dan memasukan yang baru. Akan tetapi ada sebuah pengecualian  untuk aturan ini. Namanya adalah Yesus Kristus. Yesus telah menentang-melawan  sejarah manusia selama 2000 tahun. Dia adalah  Pribadi yang paling banyak dibicarakan di dunia ini. Ada lebih banyak tulisan mengenai Yesus daripada siapapun juga di dunia ini. Ada lebih   banyak lagun-lagu yang dinyanyikan tentang  Yesus daripada siapapun di dunia ini. Kita tiba pada kesimpulan bahwa ketenaran manusia  bersifat   fana, ketenaran Kristus selamanya.

0 Kelahiran Yesus Kristus - Bagian 2 Selesai


Anak Laki-Laki dari Bethlehem


Salah satu kekejaman keji dalam sejarah manusia adalah pembunuhan bayi-bayi Bethlehem oleh Herodes yang Agung.  Tetapi benarkah peristiwa ini sungguh terjadi?


Pada bab ke dua dalam injil Matius, kita membaca bahwa ketika  Herodes yang Agung mendengar kelahiran Messias “ dia menjadi  terkejut berserta seluruh Yerusalem.” Kemudian ketika  orang majus tidak  kembali untuk menyampaikan laporan kepadanya, dia menjadi marah dan memerintahkan semua bayi laki-laki hingga usia 2 tahun yang ada  di dan sekitar  Yerusalem dibunuh!


Tiga pertanyaan melintas  dalam pikiran selagi kita menimbang  insiden sadis ini : Pertama, berapa banyakkah  bayi yang sebenarnya telah dibunuh  Herodes? Kedua, berapakah usia Yesus ketika  hal ini terjadi? Dan terakhir, mengapa tidak ada catatan sejarahwan purba lainnya mengenai pembantaian ini? Dengan kata lain, apakah pembantaian bayi Bethlehem benar-benar  terjadi?



Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya di sini
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9