Pemikiran & Tindakan Kristus Mengenai Keselamatan Manusia: Ia Meletakannya Di Atas Bahunya Dengan Gembira
Oleh: Blogger Martin Simamora
A.Ketersesatan yang Tak Lazim, Penyelamatan yang Tak Terpahami
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat memiliki pandangan yang sangat ketat terhadap ketentuan layak atau tidak layaknya seseorang untuk diselamatkan, atau untuk setidak-tidaknya berpotensi untuk diselamatkan. Dan pertama-tama, bagi mereka, Yesus memiliki problem sangat serius dan besar sebab Kristus tidak membangun jarak agar kesucian diri tidak terkontaminasi:
Lukas 15:1-2 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
Tindakan Yesus yang menerima dan makan bersama-sama dengan orang-orang berdosa telah menjadi batu sandungan yang begitu raksasa bagi orang-orang farisi sehingga tidak mungkin ditemukan sebuah dalil bagi terciptanya semacam rekonsiliasi pada perilaku dan pandangan teologis Yesus yang hidup secara demikian.
Situasi tak terjembatani ini begitu besar sehingga jika semata-mata diserahkan kepada kebijakan manusia, tidak akan ditemukan satu kebenaran yang bermartabat ilahi sehingga kesucian tidak terkompromikan. Itulah sebabnya Yesus datang dengan sebuah penjelasan yang akan menunjukan bahwa pekerjaan yang sedang dilakukan oleh Yesus bukan sama sekali soal “menerima dan makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang-orang berdosa,” bukan itu sama sekali.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak dapat melihat problem dosa yang begitu gelap dan diluar kuasa manusia yang paling taat sekalipun untuk dapat ditanganinya, itu sebabnya Yesus datang dengan sebuah penjelasan yang pertama-tama menunjukan betapa gelap dan betapa ini adalah soal yang berada diluar kuasa manusia yang paling taat sekalipun kepada kebenaran kitab suci. Yesus tidak menjawab dengan sebuah penjelasan etika yang mendasari tindakannya yang demikian problematik bagi para Farisi dan ahli Taurat, namun Kristus menyingkapkan problem raksasa yang sedang menindas dan memperbudak Israel: