Oleh: Pastor Dr. J.Ligon Duncan III
Yesus, Sang Kristus: Anak Daud, Anak Abraham
Teks:
Matius 1:1-17
Mari bersama saya, kita membaca,
pada Alkitabmu, Matius bab 1. Mari kita mendengarkan firman dari Tuhan yang
hidup mulai dari ayat 1:
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Demikianlah akhir pembacaan
firman Tuhan yang kudus dan diinspirasikan. Semoga Dia menambahkan berkatnya
pada pembacaan ini. Mari kembali kita
kembali memandang Dia dalam doa.
Bapa
kami, kami meminta agar Engkau mau memberikati kehadiran kami untuk mendengarkan firman-Mu pada hari ini.
Perlihatkan firman itu kepada kami sebagai kata yang telah diinspirasikan yang
berguna untuk mengajar dan mengoreksi kami dan memampukan kami untuk melihat
hal-hal menakjubkan yang telah Engkau sediakan bagi kami di dalam Firman-Mu.
Dan kami mau menyampaikan segala pujian dan segala kemuliaan kepada-Mu. Kami memintanya di dalam nama
Yesus. Amin.
Kita mulai pada hari in,
sebuah studi pada injil dan sebuah injil. Kita menggunakan kata tersebut,
injil, dalam cara-cara yang berbeda. Kadang-kadang kita menggunakan injil
dengan sebuah “I” (kapital) untuk merujuk pada empat buku yang memulai Perjanjian Baru. Matius,
Markus, Lukas, dan Yohanes yang disebut injil-injil. Itu adalah buku-buku yang telah mencatat berita
perbuatan-perbuatan Tuhan bagi keselamatan umatnya. Injil-injil bukan
biografi-biografi sebagaimana yang
dipahami dalam dunia moderen kini. Injil-injil tidak memberi kita di banyak
bagian sebuah catatan lengkap. Kerap kali, kita malah berharap bahwa penulisnya
dapat mengatakan lebih banyak lagi. Kita telah merenungkan pada minggu lalu,
akan seperti apa jadinya mendengarkan Paulus, dan Lukas, dan Matrkus di dalam
penjara membicarakan mengenai kehidupan
Kristus. Dan oh, hal-hal yang mereka dapat ceritakan kepada kita
mengenai Tuhan kita.
Namun injil-injil tidak
dituliskan semata untuk memberikan kepada kita sebuah catatan yang bersifat biografi, semua itu dituliskan bagi sebuah tujuan atau
maksud penebusan. Sebuah injil adalah sebuah catatan akan apa yang Tuhan telah
lakukan untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Melalui inkarnasi, kehidupan
di dunia, perbuatan-perbuatan perkasa dan penderitaan dan kematian dan
kebangkitan Putera-Nya, Yesus Kristus. Itulah Injil sesungguhnya. Dan itu
sebabnya Yohanes berkata, jika saja dia harus menulis segala sesuatu yang dia
dapat tuliskan mengenai Kristus, dia telah memperkirakan bahwa dunia tak
dapat menampung semua buku yang dapat tuliskannya mengenai Yesus- Yohanes 21:25. Dia tidak
melakukannya. Yohanes memberikan sebuah injil
bagi kita. Dia telah memberikan pada kita sebuah buku yang telah
merekam hal-hal spesifik untuk
kepentingan keselamatan kita. Tidak semata untuk menggelitik keingintahuan
kita, bukan untuk menjangkau dan menorehkan
imajinasi sejarah, tetapi untuk menolong kita dalam pengetahuan Tuhan
yang menyelamatkan. Ini adalah apa injil itu. Bukan sebuah biografi, tetapi
sebuah rekaman perbuatan-perbuatan Tuhan
yang menyelamatkan.
Aut Saribu Hali Ganda- Buku Ende :15
Injil-injil, mengandung,
tentu saja mengandung injil. Ketika kita menggunakan injil untuk merujuk bukan pada sebuah buku, tetapi pada
beritanya, kita maksudkan adalah: injil-injil adalah berita atau kabar baik
keselamatan yang dialamatkan pada sebuah dunia yang terhilang di dalam dosa.
Itu adalah apa yang dimaksud dengan injil atau kabar baik. Itu adalah
kabar-kabar baik akan sukacita besar yang telah dibawakan bagi mereka yang
selayaknya dihukum, tetapi manusia tersebut melalui belas kasihan Tuhan, telah menemukan
keselamatan melalui Yesus Kristus. Injil adalah kabar baik keselamatan yang
dialamatkan kepada sebuah dunia yang terhilang di dalam dosa. Kerap dikatakan
bahwa beragam injil-injil di dalam Perjanjian Baru diarahkan dalam
arahan-arahan khusus. Dikatakan, misalnya, bahwa injil Yohanes secara spesifik
dituliskan untuk memperlihatkan bahwa
Yesus Kristus adalah Juru selamat dunia. Bahwa Yesus tak hanya membawa
keselamatan bagi orang-orang
Yahudi, tetapi bagi semua orang non Yahudi juga.
Sai Solhot tu silangmi- Buku Ende :449
Kadang-kadang dikatakan bahwa
Lukas ditulis secara spesifik untuk memberitakan Injil bagi orang-orang Yunani.
Pada kesempatan lain dikatakan bahwa Markus ditulis secara spesifik untuk
memberitakan injil bagi orang-orang Roma. Dan Matius, dikatakan ditulis untuk
memberitakan injil bagi orang-orang Yahudi. Dituliskan dalam bahasa dan gaya
dan dalam konsep yang telah dirancang untuk ditujukan bagi mereka yang telah
mengenal Perjanjian Lama dan yang memiliki pemikiran bahwa dunia telah dibentuk
dengan sebuah kesetiaan penuh penundukan pada Tuhan Israel. Apapun maksud
sempit pada Matius, maksud luas Matius
adalah jelas. Saya mau menyampaikan empat hal yang dilibatkan dalam
maksud Matius seperti yang dia rancangkan untuk menulis Injil, apa yang dia
rancangkan untuk dituliskan?
Paling utama,
dia tertarik pada pertobatan. Matius bukan sekedar ingin mengatakan padamu sebuah kisah menarik.
Dia tidak sekedar ingin memberikan padamu sebuah catatan atas semacam
fakta-fakta aneh yang telah terjadi di eranya. Dia ingin apa yang dia katakan
kepadamu membuatmu bertobat. Keseluruhan
injilnya pada faktanya, mencatat kejadian-kejadian dimana orang yang telah
mengenal Kitab suci (Perjanjian Lama), telah menolak pengajaran-pengajatan
injil, tetapi pada akhirnya telah bertobat menerima injil. Matius tidak melepaskan diri dari sejarah. Apa yang
dikatakannya adalah benar tetapi dia tidak mengatakannya padamu semata untuk
memberitahumu sesuatu yang menarik. Dia mengatakan kepadamu karena dia ingin
berita itu mencengkram dan mengubah hidupmu. Dia sedang membidik sebuah
kelahiran baru.
Kedua,
Matius sedang membidik pengudusan, tidakkah ini menarik berapa banyak
pengajaran telah dicakup dalam injil Matius, sebuah injil yang memberitahukan
kita dasar-dasar kehidupan Kristus dan kematian dan kebangkitan, pastilah untuk
mendorong kita dalam kelahiran baru itu. Tidakkah menarik, betapa banyaknya
injil ini diberikan bagi pengajaran bagaimana seharus kita menjalani kehidupan. Pikirkan catatan
panjang Matius mengenai khotbah Yesus di bukit. Dari Matius 5 hingga Matius 7,
dia memberikan catatan paling panjang mengenai hal ini. Dan apa yang dikatakan
khotbah bukit itu kepada kita, selain bagaimana menghidupi kehidupan kerajaan
di dalam dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. Bagaimana menjadi orang-orang
Kristen dalam sebuah dunia yang telah ditindas hebat dan dikuasai oleh dosa.
Matius sangat memperhatikan bahwa kita
tidak hanya dilahirbarukan, tetapi kita ditransformasi dalam kelahiranbaru menuju keserupaan Kristus.
Ketiga,
Matius tertarik dalam membutikan
kebenaran Kristus dan Kekristenan dari tuduhan-tuduhan salah. Di seluruh injil
Matius, orang-orang membuat berbagai tuduhan melawan Kristus dan klaim-klaim
Kristus. Dan membuat berbagai tuduhan melawan orang-orang Kristen mengenai
pengajaran mereka. Dan Matius tertarik dalam bukunya ini dalam hal membuktikan
kebenaran atau mengklarifikasi tudingan salah. Matius melakukan
apologetika-apologetika. Dia mempertahankan iman di dalam bukunya. Faktanya,
salah satu tujuan silsilah ini, membuka kitab ini, adalah karena tujuan
membuktikan kebenaran atau mengklarifikasi tudingan salah dan membela iman
melawan tuduhan-tuduhan palsu. Kita akan membicarakan hal ini sebentar lagi.
Keempat
dan hal final bahwa buku ini bertujuan
untuk tentu saja, bertujuan untuk fokus pada penginjilan : Kelahiran baru dan
pengudusan dan pembuktian kebenaran dan penginjilan. Semua empat hal ini
merupakan maksud-maksud Matius. Matius merekamnya bagi kita dalam cakupan cukup padat pada Amanat Agung Tuhan kita dan
dia memiliki pandangan di seluruh
injilnya penyebaran berita baik atau injil hingga ke ujung bumi. Semua hal ini ada dalam pandangan sebagaimana
Matius duduk menuliskannya. Mengapa dia memulai buku ini, sebuah buku yang
dimaksudkan untuk memunculkan kelahiran baru, pengudusan, untuk membuktikan
kebenaran iman, dan untuk mempromosikan penginjilan dunia, mengapa dia
memulainya dengan silsilah? Berangkali, kita orang-orang belahan selatan (AS)
memiliki lebih besar simpati dengan fakta bahwa dia akan memulai kitabnya
dengan silsilah. Kita sangat peduli dengan nenek moyang-nenek moyang kita. Dan
silsilah sangat penting. Ketika saya berjumpa dengan isteriku pertama kali
sebelum kami pergi pada acara reuni keluarga untuk pertama kali, dia mengambil
kertas kosong dan menjelaskan padaku pohon keluarga. Ini memang diperlukan kala
pergi ke acara reuni keluarga sebagai seorang yang telah bertunangan. Kami,
orang-orang selatan AS, menghargai silsilah. Faktanya, telah kerap dikatakan
oleh mereka di luar South Carolina, bahwa orang-orang Carolina Selatan sangat
mirip dengan orang China. Keduanya makan nasi dan sangat menghargai nenek-nenek
moyang mereka. Kita semestinya menghargai silsilah di sini di selatan. Kami
memang melakukannya, saya pasti akan hal itu.
Silsilah juga penting di
Israel. Silsilah penting di sepanjang segala tahapan kehidupan Israel. Memikirkan
Israel memasuki tanah Kanaan. Silsilah seseorang menentukan tanah yang mana
kamu dapatkan dan berapa luas yang didapat. Memikirkan silsilah di era Daud.
Begitu pentingnya tak hanya untuk menentukan garis keturunan Daud, tetapi untuk
alasan-alasan lainnya. Memikirkan silsilah dalam Israel paska pembuangan ke
Babilonia. Israel telah berada dalam perbudakan. Ketika bangsa ini keluar dari
perbudakan, siapa yang akan menjadi imam-imamnya? Karena Tuhan telah menahbiskan bahwa hanya putera-putera Harun, putera-putera Lewi yang boleh menjadi imam-imam. Tetapi
bagaimana kamu dapat mengetahui bahwa mereka memang keturunan-keturunan
tersebut, selain anda memiliki
silsilahmu. Dan demikianlah, orang-orang Yahudi setia menjaga silsilah-silsilah
mereka bahkan dalam masa pembuangan. Karena kita diberitahukan bahwa di seluruh
Perjanjian Baru masih banyak orang-orang
Yahudi yang masih mengetahui apa suku asal mereka, bahkan walau suku-suku itu
telah lama tidak lagi ada di area-area yang telah dialokasikan bagi mereka kala
mereka masuk ke dalam Tanah yang telah Dijanjikan pada mereka
1000 atau 1200 tahun sebelumnya. Ya, mereka masih mengetahui dari mana
asal mereka. Saul masih dapat berkata,
saya adalah seorang Benyamin. Kita masih dapat mendengar dari seorang nabiah
dari Asher dan Yesus adalah suku Yehuda.
Silsilah memainkan sebuah peran penting dalam Israel dan dengan permulaan nenek
moyang Yesus, Matius sedang menegakan garis nenek moyang Yesus. Dan dia sedang menyiapkan panggung untuk memperlihatkan bahwa Yesus telah menggenapi nubuat-nubuat
Perjanjian Lama mengenai Mesias.
Silsilah ini pada faktanya mengajarkan kita setidaknya empat
kebenaran akbar mengenai Tuhan Yesus Kristus. Dan saya mau mengkonsentrasikan
kebenaran-kebenaran ini dengan anda sekalian pada saat ini, hanya secara ringkas.
Mari saya katakan begini, bahwa silsilah ini mengajarkan begitu banyak hal-hal
lainnya lagi, saya sangat suka menjelajahi silsilah ini dan mengamati
kisah-kisah yang mengingatkan melalui
nama-nama yang dicatat. Setiap kali anda
memandang pada sebuah nama, anda melihat nama Yakub, dan oh, kisah-kiasah yang
mencuat dalam benak. Dan Tamar, ada kisah yang melintas dalam benak, dan
Ruth,dan Obed. Dan seterusnya dan seterusnya, orang akan suka mengisahkan
kisah-kisah mereka, tetapi kita tidak akan melakukannya. Tetapi berangkali kamu
dapat mempelajari mereka sendiri. Mari dengarkan kata-kata Matius yang
disampaikan bagi kita, sungguh bahwa Tuhan memiliki maksud bagi kita dari pena
Matius.
I. Yesus adalah Mesias
Kebenaran akbar pertama yang
kita pelajari dari silsilah ini adalah bahwa Yesus adalah Mesias yang telah
dijanjikan. Maksud besar Matius dalam memaparkan silsilah ini untuk mengangkat
poin ini pada tempatnya. Yesus adalah Kristus. Dia adalah sang Mesias. Dengan
kata lain, Dia adalah yang telah diutus oleh Tuhan untuk membebaskan Israel
dari dosanya dan penindasan. Pada ayat 1, kita membaca apa yang memang efektif
sebagai judul : silsilah, catatan silsilah Yesus, sang Mesias, Sudah dilakukan,
Matius mengidentifikasi Yesus sebagai Kristus. Yesus sebagai Mesias. Dia
kembali dan dia mengatakan hal yang sama pada akhir silsilah. Lihat pada
ayat 17. Ada dia katakan, “Jadi
seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas
keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari
pembuangan ke Babel sampai Kristus.” Perhatikan bagaimana pergeseran yang bersifat
generasi menyimpulkan pada kedatangan sang Mesias. Matius sedang mengingatkan
kita bahwa walau Yesus telah dilahirkan, dalam banyak hal dilahirkan seperti
kita dilahirkan, namun dia telah dikandung dalam diri seorang perawan. Dan dia
akan membincangkan hal itu sebentar lagi.
Walau Yesus telah dilahirkan,
seperti kita dilahirkan, dia memang seorang manusia sesungguhnya seperti kita
adalah manusia, namun Dia berbeda dalam hal ini setidak-tidaknya. Sebagaimana
kita tidak memilih untuk dilahirkan, namun Yesus memilih untuk dilahirkan. Bayi-bayi
manusia tidak memiliki kapasitas untuk memilih untuk dilahirkan. Kadang-kadang kita
berpikir bahwa bayi-bayi itu memilih, tetapi tidak. Bayi-bayi tidak dapat
memilih untuk dilahirkan.
Yesus sebagai tambahan
menjadi pasif dalam kelahirannya seperti kita, namun aktif dalam dia memilih
untuk datang sebagai Mesias. Dan ini adalah salah satu dari banyak penekanan
besar oleh Matius, dan ini adalah salah satu dari penekanan-penekanan akbar dari injil-injil.
Yesus memilih untuk datang. Sebagai Mesias, Dia tidak hanya lahir, tetapi dia
telah datang. Dia telah datang sebagai Mesias yang telah ditunjuk oleh Allah,
telah diurapi oleh Allah, telah diperlengkapi oleh Allah, telah diutus oleh
Allah, dan Dia telah datang sesuai dengan kehendaknya untuk menyelamatkan kita.
Yesus adalah
penggenapan harapan Perjanjian Lama
Israel, Matius sedang mengingatkan kita. Dia adalah sang Mesias. Dan dia mengelaborasi kebenaran dalam
dua frase berikutnya dalam ayat 1.
II.Yesus adalah Anak Daud: Dia adalah Penggenapan semua janji-janji
kovenan Davidik
Dia menyebut Yesus anak
Daud. Ketika dia mengatakan hal itu, dia sedang memberitahukan padamu bahwa di
dalam dialah kita menemukan penggenapan semua janji-janji yang telah dibuat
untuk Daud. Faktanya semua silsilah dibangun atau dikerangkakan di sekeliling
kaum Daud. Jika anda memperhatikan ayat 1-6, anda sedang melihat asal-usul
silsilah Daud. Dari Abraham sampai ayah Daud. Jika anda melihat ayat 7-11, anda
sedang melihat kebangkitan dan
kemunduran kaum Daud. Jika anda melihat ayat 12-17, anda sedang melihat
penurunan hingga kegelapan masuk ke
dalam kaum Daud.
Faktanya, memang nyaris sekali kaum Daud akan menjadi musnah. Kaum ini memang terkubur. Kaum ini berhenti
memerintah di Israel. Keseluruhan
silsilah dikerangkakan di sekitar kaum Daud. Dan tidakkah indah bahwa tepat
ketika anda berpikir bahwa garis keturunan Daud telah menjadi lenyap, kemudian
akar tumbuh dari bagian tersisa, Isai.
Dan ranting itu, ranting
kebenaran datang, dia adalah seorang
raja yang lebih besar dan seorang Raja yang lebih besar daripada Daud
atau keturunan-keturunan Daud yang pernah hidup. Matius sedang mengingatkan
kita bahwa Yesus adalah penggenapan janji bahwa Tuhan telah memberikan kepada Daud
dalam 2 Samuel bab 7, ayat 12 dan 13, ketika dia telah berjanji untuk
menempatkan di atas takhta Daud seorang
putera yang akan memerintah selama-lamanya dan abadi. Itu tidak digenapi dalam
diri Salomo semulia pemerintahannya. Dan itu tidak digenapi dalam jumlah
total raja-raja Israel dalam
keimpresifan pemerintahan mereka. Beberapa orang berkata bahwa janji itu terkait dinasti terpanjang, dinasti
manusia, selamanya memerintah dalam sejarah dunia. Tetapi itu bukanlah
penggenapan. Bukan penggenapan dari
janji Tuhan itu dalam 2 Samuel 7 adalah di dalam Kristus.
III.Yesus adalah Anak Abraham: Dia adalah penggenapan janji-janji kovenan Abrahamik
Perhatikan juga dalam frasa
di dalam ayat 1. Yesus adalah anak Abraham. Matius sedang mengingatkan anda
bahwa dia adalah penggenapan semua janji-janji Tuhan pada Abraham. Dia adalah
penggenapan substitusi di Gunung Moria
(Kejadian 22:1 dst) ketika domba jantan itu terperangkap di dalam semak belukar
dan menjadi pengganti bagi Ishak. Dia adalah adalah yang terpuncak yang dapat menjadi pengganti bagi kaum
Israel.
Tidakkah ini menarik bahwa
silsilah ini dimulai dengan kelahiran supernatural dan berakhir dengan
kelahiran supernatural. Silsilah ini dimulai dengan kelahiran putera Abraham,
Ishak. Supernatural. Tidak secara persis dengan kelahiran Kristus dari seorang perawan. Karena Abraham
dan Ishak telah menjadi suami isteri namun mereka dalam usia lanjut baru
memiliki anak. Secara supernatural Ishak telah dihadirkan ke dalam dunia.
Kristus dihadirkan ke dalam dunia secara supernatural. Bahkan dalam sebuah cara
yang melampaui alam semesta dan waktu. Semua ini telah dituliskan untuk
mengingatkan kita bahwa Yesus adalah sang Mesias. Dia adalah sosok yang
diharapkan oleh umat Tuhan.
IV.Yesus dilahirkan dari seorang perawan: Dia telah secara supernatural dikandung,
mengindikasikan asal-usul dan karakter ketuhanannya.
Kedua, silsilah ini
mengajarkan kita bawa Yesus adalah Ilahi. Dia tak hanya Mesias, Dia adalah Anak
Daud. Kita melihat ini telah ditekankan lagi dalam ayat 16 dan dalam ayat 1.
Yesus dilahirkan dari seorang perawan. Dia secara supernatural dikandung.
Pembuahan supernatural Kristus, bahwa kelahiran dari seorang perawan bermaksud
untuk menunjukan pada asal-usul dan
karakter keilahiannya. Perhatikan perubahan dalam ayat 16 yang berbeda dari semua ayat lainnya dalam
silsilah. Di seluruh bagian ini,
frasenya sejak awal, dan Abraham
memperanakan Yakub, dan seterusnya. Akan tetapi di sini-ayat 16 kita
diberitahukan secara eksplisit bahwa Yakub adalah ayah Yusuf, suami Maria, yang
melalui dia, Yesus telah dilahirkan.
Lirik:Jesu, joy of man's desiring,
Holy wisdom, love most bright;
Drawn by Thee, our souls aspiring
Soar to uncreated light.
Word of God, our flesh that fashioned,
With the fire of life impassioned,
Striving still to truth unknown,
Soaring, dying round Thy throne.
Tidakah menarik betapa berhati-hati Matius dalam menyatakan hal tersebut. Yusuf
bukan ayah biologis (perhatikan bahwa di
sini-ayat 16- ditulis : Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus, tidak ditulis Yusuf memperanakan
Yesus sebagaimana yang lainya-ditambahkan oleh editor Anchor of Life)
Yesus. Yusuf adalah ayah Yesus dalam makna legal, dalam makna kovenan, tetapi
Yesus dilahirkan dari Maria. Yesus bukan benih Yusuf. Yusuf adalah ayah manusia
legal Yesus, Matius sedang mengingatkan anda, bukan ayah biologisnya. Dan ini sendiri dirancang untuk
menunjuk pada bahwa Yesus adalah ilahi. Dia adalah Anak Allah. Keilahiannya
sedang ditampilkan di sini. Matius akan meluaskan pada hal ini pada akhir bab. Dan Lukas
menekankan poin ini juga. Kelahiran Yesus dari seorang perawan menunjuk pada
kebenaran bahwa Dia adalah Anak Allah.
Amin
Jesus, the Christ: Son of David, Son of Abraham | diterjemahkan
dan diedit oleh: Martin Simamora
Bersambung
No comments:
Post a Comment